Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK

“ ANGGARAN PRODUKSI ”

Disusun Oleh Kelompok 2 :

WINA NAWAL ALAWIAH ( 1710421117 )

NUR WAHYUDIANTI ( 1710421073 )

ANDI MUHAMMAD IRHAM WARIS ( 1710421149 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan tuntunan-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin. Makalah ini
dibuat karena merupakan salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah
Penganggaran Modal. Makalah ini tidak dapat tersusun dengan baik tanpa bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada yang
dosen pembimbing, teman-teman, serta orang tua yang telah membantu kami dalam
proses penyusunan bahkan penyelesaian makalah ini. Semoga budi baik dan jasa-jasa
mereka akan mendapatkan balasan yang baik dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin. Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.

Makassar, 30 Maret 2020

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

Sampul ...........................................................................................................................................................i
Kata Pengantar ......................................................................................................................................... ii
Daftar Isi ..................................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Anggaran Produksi...................................................................................................... 2
2.2 Tujuan Anggaran Produksi ....................................................................................................... 2
2.3 Teknik Teknik Anggaran Produksi........................................................................................ 3
2.4 Fungsi Anggaran Produksi........................................................................................................ 4

BAB III STUDI KASUS


3.1 Contoh Kasus 1 .............................................................................................................................. 5
3.2 Contoh Kasus 2 .............................................................................................................................. 8
3.3 Contoh Kasus 3 ............................................................................................................................10

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam pelaksanaan operasi produksi dari suatu perusahaan, biaya produksi
merupakan salah satuvariabel yang tidak boleh terlupakan. Terkendalinya biaya
produksi ini menjadi salah satu kuncikeberhasilan dari pengendalian produksi secara
keseluruhan. Di dalam pelaksanaan proses produksimeskipun seluruh aspek
pelaksanaan produksi dapat dikendalikan cukup baik, namun apabila masalahbiaya
produksi terlupakan, maka pengendalian produksi yang dilaksanakan belum dapat
mencapaisasaran dari pengendalian produksi di dalam perusahaan tersebut.Hal ini
disebabkan karena biaya produksi belum dapat ditekan serendah mungkin
sehinggaperusahaan menetapkan harga pokok penjualan yang tinggi. Dalam keadaan
demikian, perusahaanakan mengaami kesulitan di dalam melaksanakan pemasaran
dari produk yang diproduksinya. Kondisiseperti ini akan mengancam kelangsungan
hidup perusahaan.Untuk dapat melaksanakan pengendalian produksi dengan baik,
maka manajemen pada umumnyaakan menggunakan anggaran sebagai alat untuk
pengendalian produksi tersebut. Pada dasarnya,anggaran yang dipergunakan di
dalam perusahaan-perusahaan pada umumnya akan dipergunakanuntuk melakukan
pengendalian terhadap seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan. Berikutakan
dijelaskan beberapa bentuk anggaran yang terkait dengan biaya produksi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi anggaran produksi ?
2. Apa tujuan anggaran produksi ?
3. Bagaimana teknik teknik anggaran produksi ?
4. Apa fungsi peramalan anggaran produksi ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi anggaran produksi
2. Untuk mengetahui tujuan anggaran produksi
3. Untuk mengetahui teknik teknik anggaran produksi
4. Untuk mengetahui fungsi peramalan anggaran produksi

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Anggaran Produksi
Anggaran produksi adalah suat perencanaan secara terperinci mengenai jumlah
unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang di
dalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas), waktu
(kapan) produksi akan dilakukan. Anggaran produksi berarti anggaran kegiatan,
karena produksi adalah proses kegiatan membuat produk. Produksi tidak perlu
dianggarkan, tetapi dijadwalkan.

Dalam pengertian sempit anggaran produksi adalah merupakan jumlah yang


harus diproduksi. Jumlah barang yang akan dijual akan mencerminkan pendekatan
yang berbeda yaitu kebijaksanaan tingkat produksi yang menekankan pada stabilitas
produksi persediaan yang mengambang, dan jika kebijaksanaan ditekankan pada
tingkat penjualan maka pengendalian tingkat persediaan yang mengambang.
Kombinasi keduanya akan memunculkan produksi dan persediaan akan berubah
dalam batas waktu tertentu. Anggaran produksi disusun dengan memperhatikan
semua kegiatan produksi yang yang diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan
yang telah disusun. Rencana produksi meliput penentuan produk yang harus
diproduksi untuk memenuhi penjualan yang direncanakan dan memepertahankan
tingkat persediaan barang jadi yang diinginkan.

Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya


mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal
yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu priode tertentu dimasa
depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan.

2.2 Tujuan Anggaran Produksi


Tujuan dari penyusunan anggaran produksi adalah :

- Menunjang kegiatan penjualan, sehingga produk dapat disediakan


sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
- Menjaga tingkat persediaan yang memadai dengan cara mengusahakan
persediaan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

2
- Mengatur produksi agar biaya-biaya produksi dapat ditekan seminimal
mungkin

2.3 Teknik Teknik Anggaran Produksi


Dalam praktek umumnya, terdapat kebijakan tertentu mengenai tingkat
produksidan tingkat persediaan barang. Setiap kebijakan yang diambil tentu
mempunyai implementasi yang berbeda. Apakah manajemen akan melakukan
pendekatan kebijakan terhadap produksi dengan mengutamakan stabilitas produksi
atau akan mengutamakan stabilitas persediaan da bisa juga manajemen
mengkombinasi dari dua kebijakan tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka
pendekatan atau kebijakan dalam menyusun anggaran dapat dibagi menjadi 3 (tiga)
yaitu:

a. Anggaran produksi dengan stabilitas produksi

Yang dimaksud dengan mengutamakan stabilitas produksi adalah perkembangan


yang stabil dari jumlah yang diproduksi di waktu yang akan datang, sehingga
walaupun terjadi fluktuasi penjualan, jumlah unit yang diproduksi tetap sama.
Metode ini digunakan untuk perusahaan/manajemen yang sangat memperhatikan
kestabilan produksi. Langkah-langkah penyusunan anggaran produksi dengan
stabilitas produksi, antara lain :

- Membagi volume produksi yang direncanakan dengan banyaknya periode


produksi. Apabila menghasilkan angka desimal maka dilakukan pembulatan
dan kekurangannya ditambahkan pada periode yang dianggap tinggi
penjualannya.
- Menentukan volume persediaan akhir dengan rumus:
Persediaan akhir = (Volume Produksi + Persediaan Awal) – Volume Penjualan.
Persediaan akhir periode saat ini merupakan persediaan awal periode
berikutnya.
b. Anggaran produksi dengan stabilitas persediaan

Disini perkembangan jumlah unit yang diproduksi dibiarkan berfluktuasi, tetapi


tingkat persediaan diusahakan stabil dari waktu ke waktu. Cara yang dilakukan

3
adalah persediaan awal dan persediaan akhir ( dengan waktu bulanan, triwulan,
semester, dll ).

c. Anggaran produksi dengan kombinasi stabilitas / Metode Kombinasi

Dengan cara ini, tingkat produksi dan persediaan dibiarkan berubah-ubah. Meski
demikian, tetap diusahakan terjadi keseimbangan optimum antara tingkat penjualan,
persediaan dan produksi. Dalam beberapa situasi, manajemen dapat mengambil
kebijaksanaan seperti :

- Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 15% diatas atau dibawah
rata- rata bulanan.
- Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 1.600 unit dan tidak boleh kurang dari
setengahnya persediaan maksimal.
- Produksi bulan Juli - Agustus - September boleh dikurangi 30% dari tingkat
produksi normal karena adanya penurunan Permintaan.

2.4 Fungsi Anggaran Produksi


a. Fungsi umum.
Fungsi umum dari budget produksi adalah sama halnya dengan budget umumnya
bahkan sama dengan fungsi dari rencana yaitu:
- Sebagai pedoman kerja
- Sebagai alat koordinasi
- Sebagai alat control
b. Fungsi khusus.
Yang membedakan fungsi budget produksi dengan fungsi budget lain adalah
terletak pada fungsi khususnya. Adapun fungsi budget produksi adalah
- Sebagai pedoman dalam menyusun budget tenaga kerja langsung
- Sebagai pedoman dalam menyusun budget kebutuhan bahan mentah
- Sebagai pedoman dalam menyusun budget biaya produksi langsung
- Sebagai pedoman dalam menyusun budget biaya administrasi

4
BAB III
STUDI KASUS
3.1 Contoh Kasus 1
Diketahui rencana penjualan PT. Honda selama 1 tahun (2013) adalah :

Bulan Tingkat Penjualan


(Unit)
Januari 1.500
Februari 1.600
Maret 1.600
April 1.400
Mei 1.200
Juni 1.000
Juli 700
Agustus 600
September 900
Oktober 1.100
November 1.200
Desember 1.400
Jumlah 14.200

Sedangkan tingkat persediaan adalah :

- Persediaan awal tahun = 2.000 Unit


- Persediaan akhir tahun = 1.500 Unit

Diminta :

a. Buatlah Anggaran produksi dengan stabilitas produksi untuk tahun 2013


b. Buatlah Anggaran produksi dengan stabilitas produksi secara bulanan untuk
tahun 2013

5
Penyelesaian :

a. Anggaran produksi dengan stabilitas produksi untuk tahun 2013

Jumlah yang harus diproduksi adalah :

Penjualan 1 tahun = 14.200 unit

Persediaan akhir tahun = 1.500 unit +

Kebutuhan 1 tahun = 15.700 unit

Persediaan awal tahun = 2.000 unit -

Jumlah yang harus diproduksi = 13.700 unit

b. Anggaran produksi dengan stabilitas produksi secara bulanan untuk tahun 2013

Pengalokasian tingkat produksi tiap bulan dapat dilakukan dengan 2 cara ;

- Produksi selama 1 tahun = 13.700 unit


Produksi per bulan = 13.700 unit : 12 bulan

= 1.141,67 unit

Kelemahan cara ini sering ditemukan bilangan-bilangan tidak bulat, sehingga sulit
untuk dilaksanakan dengan tetap atau tepat?

- Produksi selama 1 tahun = 13.700 Unit


Perhitungan cara di atas produksi rata-rata perbulan = 1.141,67 unit

Bilangan bulat yang paling mendekati dan mudah dilaksanakan : 1.100 unit.

Apabila produksi per bulan = 1.100 unit, maka kekurangannya : 13.700 - (12 x 1.100)
= 500 unit. 500 unit dialokasikan ke bulan-bulan dengan tingkat penjualan tertinggi
yaitu ;

Januari dengan tingkat penjualan sebesar =1.500 unit.

Februari dengan tingkat penjualan sebesar =1.600 unit

Maret dengan tingkat penjualan sebesar =1.600unit

April dengan tingkat penjualan sebesar =1.400 unit

6
Desember dengan tingkat penjualan sebesar =1.400 unit

Maka :

Masing-masing mendapat ;

(500 unit : 5) x 1 unit = 100 unit

Sehingga secara keseluruhan adalah :

- 5 bulan masing-masing (1.100 + 100) unit = 6.000 unit


- 7 bulan masing-masing 1.100 unit = 7.700 unit +

Jumlah = 13.700 unit

Bulan Renc. Penjualan Persd. akhir Jumlah Persd. Awal Tingkat Produksi

Jan 1.500 1.700 3.200 2.000 1.200


Feb 1.600 1.300 2.900 1.700 1.200
Mar 1.600 900 2.500 1.300 1.200
Apr 1.400 700 2.100 900 1.200
Mei 1.200 600 1.800 700 1.100
Jun 1.000 700 1.700 600 1.100
Jul 700 1.100 1.800 700 1.100
Agst 600 1.600 2.200 1.100 1.100
Sep 900 1.800 2.700 1.600 1.100
Okt 1.100 1.800 2.900 1.800 1.100
Nov 1.200 1.700 2.900 1.800 1.100
Des 1.400 1.500 2.900 1.700 1.200
Total 14.200 1.500 29.600 2.000 13.700

7
3.2 Contoh Kasus 2
Diketahui rencana penjualan PT. APPLE selama 1 tahun (2017) adalah :
RENCANA
BULAN PENJUALAN (UNIT)
Januari 1.500
Februari 1.400
Maret 1.600
April 1.700
Mei 1.600
Juni 1.500
Juli 1.800
Agustus 1.700
September 1.800
Oktober 1.600
Nopember 1.800
Desember 1.500
TOTAL 19.500

Sedangkan diketahui kebijakan tingkat persediaan adalah :


- Persediaan awal tahun = 3.000 Unit
- Persediaan akhir tahun = 1.500 Unit
Berikut langkah-langkah membuat Anggaran Produksi yang mengutamakan
Stabilitas Produksi adalah sebagai berikut:
Langkah 1. : Menghitung Tingkat Produksi satu tahun untuk tahun 2017
Penjualan 1 tahun = 19.500 unit
Persediaan akhir tahun = 1.500 unit +
Kebutuhan 1 tahun = 21.000 unit
Persediaan awal tahun = 3.000 unit –
Jumlah yang harus diproduksi = 18.000 unit

8
Langkah 2 : Melakukan Alokasi produksi ke satuan waktu yang diinginkan
(Dalam kasus ini satuan waktunya adalah bulanan)
Pengalokasian tingkat produksi setiap bulan dapat dilakukan dengan salah satu cara
dari dua cara berikut:
1. Membagi tingkat produksi per tahun dengan jumlah satuan waktu (bulanan =12,
mingguan 54, triwulan=4, catur wulan =3), dimana hasil bagi tersebut langsung
dipakai sebagai tingkat produksi per satuan waktu :
Produksi selama 1 tahun = 18.000 unit
Produksi rata-rata selama 1 bulan = 18.000/12 = 1.500 unit
Kelemahan cara pertama ini adalah sering diperoleh angka produksi rata-rata yang
tidak bulat sehingga sukar diiplementasikan. Oleh karena itu, langkah 2 berikut ini
menjadi alternatif untuk mengatasi kesulitan yang timbul sehubungan dengan
penggunaan cara pertama
2. Membagi tingkat produksi per tahun sedemikian rupa sehingga dihasilkan
bilangan bulat dan mudah untuk dilaksanakan secara tepat. Kelebihan hasil
pembagian dialokasikan ke bulan-bulan dimana tingkat penjualannya tinggi.

Langkah 3. : Menyajikan Anggaran Produksi dalam format Tabel

Bulan Rencana Persediaan Jumlah Barang Persediaan Tingkat


Penjualan Akhir Tersedia Awal Produksi

1 1.500 3.000 4.500 3.000 1.500


2 1.400 3.100 4.500 3.000 1.500

3 1.600 3.000 4.600 3.100 1.500


4 1.700 2.800 4.500 3.000 1.500
5 1.600 2.700 4.300 2.800 1.500

6 1.500 2.700 4.200 2.700 1.500


7 1.800 2.400 4.200 2.700 1.500
8 1.700 2.200 3.900 2.400 1.500

9 1.800 1.900 3.700 2.200 1.500

9
10 1.600 1.800 3.400 1.900 1.500

11 1.800 1.500 3.300 1.800 1.500

12 1.500 1.500 3.000 1.500 1.500


TOTAL 19.500 1.500 21.000 3.000 18.000

3.3 Contoh Kasus 3


Sebuah perusahaan pada tahun 2010 merencanakan menjual produknya sebanyak
142.000 unit. Jumlah persediaan awal jaunari diperkirakan sbanyak 20.000 unit.
Sedangkan akhir tahun sebesar 15.000 unit. Dari total volume yangdianggarkan
sebesar 142.000 unit dalam setahun, direncanakan akan dijual dalam 12 bulan
operasi, dengan rincian sebagai berikut:

Anggaran Biaya Pemasaran

Bulan Volume
Penjualan

Januari 15.000
Februari 16.000
Maret 16.000
April 14.000
Mei 12.000
Juni 10.000
Juli 7.000
Agustus 6.000
September 9.000
Oktober 11.000
Nopember 12.000
Desember 14.000

10
Maka untuk tahun 2010 Maka untuk tahun 2010 perusahaan harus memproduksi
barang sebanyak 137.000 unit, yang berasal dari:

Keterangan Volume

Vol Penjualan 142.000


Vol Persediaan, akhir tahun 15.000
Vol Persediaan, awal tahun (20.000)
Volume Produksi 137.000

Jika perusahaan menetapkan akan menggunakan metode produksi stabil maka untuk
mempermudah membuat produksi stabil adalah dengan membagi volume produksi
dengan 12 bulan:

137.000 unit / 12 bln = 11.416,67

Karena volume produksi rata-rata ini menghasilkan angka desimal maka dibulatkan
pada angka ribuan yaitu sebesar 11.000 unit. Jika 11.000 unit ini dikalikan 12 bulan
maka:

11.000 unit x 12 bulan = 132.000 unit

hasilnya sebesar 132.000 unit. Sedangkan volume totalnya adalah sebesar 137.000
selisihnya adalah:

137.0 – 132.000 = 5.000 unit.

Kekurangan ini ditempatkan di bulan-bulan yang volume penjualannya relatif


lebihtinggi yaitu Januari, Februari, maret, November dan Desember. Sehingga sisa
volume produksi dibagi 5 bulan:

5.000 unit / 5bln = 1.000 unit

Tambahkan 1.000 unit pada bulan-bulan tersebut

Jika vol produksi telah diketahui, untuk menentukan vol persediaan akhir maka:

(vol prod januari + Pers. Awal januari) – vol penjualan januari

11
(12.000 + 15.000) – 15.000 = 17.000 unit

Untuk menentukan vol persediaan awal dibulan berikutnya maka persediaan akhir
januari menjadi persediaan awal februari.

Sehingga dengan menggunakan metode produksi stabil akan terlihat seperti tabel
berikut ini:

Volume Produksi Dengan Metode Produksi Stabil

Persediaan
Bulan volume Volume
penjualan Akhir Total Awal Produksi

Januari 15.000 17.000 32.000 20.000 12.000

Februari 16.000 13.000 29.000 17.000 12.000

Maret 16.000 9.000 25.000 13.000 12.000

April 14.000 6.000 20.000 9.000 11.000

Mei 12.000 5.000 17.000 6.000 11.000

Juni 10.000 6.000 16.000 5.000 11.000

Juli 7.000 10.000 17.000 6.000 11.000

Agustus 6.000 15.000 21.000 10.000 11.000

September 9.000 17.000 26.000 15.000 11.000

Oktober 11.000 17.000 28.000 17.000 11.000

Nopember 12.000 17.000 29.000 17.000 12.000

Desember 14.000 15.000 29.000 17.000 12.000

142.000 147.000 289.000 152.000 137.000

12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Induk anggaran adalaha sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan
keseluruhan rencana bisnis bagi keseluruhan perusahaan untuk suatu periode yang
mencakup satu tahun atau kurang. Proses penganggaran bermula dari prakiraan
penjualan,yang menetapkan taksiran penjualan dan harga jual per unit. Prakiraan
penjualan, yang disusun oleh manajer penjualan didasarkan pada analisis kondisi
ekonomi secara umum, tren industri, dan prospek perusahaan. Dari sinilah anggaran
penjualan disusun. Berikutnya, anggaran produksi disusun berdasarkan prospek
penjualan dan tingkat persediaan yang dikehendaki. Anggaran produksi dan
anggaran penjualan menjadi landasan yang dipakai untuk menyusun anggaran-
anggaran bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead pabrikasi,
persediaan akhir barang jadi,dan overhead pabrikasi. Hasil-hasil yang diharapkan
dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam laporan laba rugi dianggarkan.
Akhirnya, hasil keuangan dari kegiatan-kegiatan usaha dirangkum dalam anggaran
kas dan neraca dianggarkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

- http://ganiestiara.blogspot.com/2016/10/anggaranproduksipenganggaran.
html. Diakses 24 Maret 2020 Pukul 16.40
- https://www.scribd.com/uploaddocument?archive_doc=427483221&escap
e=false&metadata=%7B%22context%22%3A%22archive_view_restricted%
22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3A%22downl
oad%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22we
b%22%7D. Diakses 24 Maret 2020 Pukul 16.40
- https://www.academia.edu/9727135/Anggaran_Produksi. Diakses 24 Maret
2020 Pukul 16.45
- https://makalah-xyz.blogspot.com/2017/06/budgeting-produksianggaran
produksi.html. Diakses 24 Maret 2020 Pukul 16.45
- http://cadelyuma.blogspot.com/2015/11/anggaran-produksi.html. Diakses
24 Maret 2020 Pukul 16.50
- http://mysunsetland.blogspot.com/2016/12/anggaran-produksi.html.
Diakses 24 Maret 2020 Pukul 16.50

Anda mungkin juga menyukai