Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN OPERASIONAL

PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI

DOSEN PENGAMPU : SHINTA BELLA, M.M.

OLEH :

FEBRIAN GHOZY UTAMA 15101155310430

ANNISA ULFA 17101155310522

AZIMATUL RAHMAT 17101155310524

DENA LESTUTI 17101155310527

DEVI YULIANTI 17101155310528

DIVA TRIMULIANI 17101155310530

EDI SAPUTRA 17101155310531

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YTPK” PADANG

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah kepada baginda rasul kita yakini Nabi Muhammad SAW yang kita
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis tentunya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kekurangan serta kesalahan. Untuk itu, penulis mengaharapkan kritik
dan sarannya supaya menjadi lebih baik lagi.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Dan juga penulis mengucapkan terima kasih kepada
Dosen Manajemen Operasional Ibuk Shinta Bella, S.Pd.,M.M. yang telah membimbing kami
dalam menyelesaikan makalah ini.

Padang, 3 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang........................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah...................................................................................... 1

1.3. Tujuan Penulisan....................................................................................... 2

1.4. Manfaat Penulisan..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perencanaan Kapasitas Produksi............................................. 3

2.2. Tujuan Perencanaan Kapasitas Produksi................................................... 4

2.3. Pentingnya Perencanaan Kapasitas Produksi............................................ 4

2.4. Pertimbangan Kapasitas............................................................................. 6

2.5. Pengukuran Kinerja pada Perencanaan Kapasitas Produksi...................... 7

2.6. Pengaplikasian Teori (Contoh Soal).......................................................... 9

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN........................................................................................... 11

3.2 KRITIK DAN SARAN............................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di zaman yang serba canggih sekarang perencanaan dalam suatu perusahaan sangat
penting untuk dipelajari karena dengan mempelajari perencanaan suatu perusahaan bisa
mempersiapkan strategi kedepannya. Perencanaan suatu perusahaan mencakup proses
produksi sampai dengan pemasaran. Dalam merencanakan produksi tentu akan
mempertimbangkan berbagai hal termasuk kapasitas yang akan diproduksi.
Perencanaan kapasitas adalah keputusan strategis jangka panjang yang menetapkan
keseluruhan tingkat sumber daya yang dimiliki sebuah perusahaan (Maria Pampa dkk,
2011:76). Peramalan permintaan yang akan datang akan memberikan pertimbangan untuk
merancang kapasitas. Merancang suatu kapasitas adalah tahapan pertama yang harus
dilakukan sebelum perusahaan memutuskan suatu produk baru atau perubahan jumlah
volume produk.
Kapasitas yang tidak sesuai dapat menyebabkan kehilangan pelanggan dan
menghambat pertumbuhan perusahaan. Sementara kelebihan kapasitas dapat menguras
sumber daya perusahaan dan menghambat melakukan investasi dalam kegiatan-kegiatan yang
lebih menguntungkan. Dari berbagai macam kapasitas sumber daya yang dimiliki,
perusahaan selalu berusaha untuk mendapatkan kapasitas produksi yang optimal atau sering
disebut sebagai luas produksi optimal, yaitu jumlah dan jenis produksi yang harus dihasilkan,
yang dapat menghasilkan laba maksimum atau biaya minimum.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud perencanaan kapasitas produksi ?
2. Apa tujuan perencanaan kapasitas produksi ?
3. Apakah penting perencanaan kapasitas produksi ?
4. Apa yang menjadi pertimbangan dalam kapasitas ?
5. Bagaimana pengukuran kinerja pada perencanaan kapasitas produksi ?
6. Bagaimana pengaplikasian perencanaan kapasitas produksi pada contoh soal ?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah diantaranya sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perencanaan kapasitas produksi.
2. Untuk mengetahui tujuan dari perencanaan kapasitas produksi.
3. Untuk mengetahui pentingnya perencanaan kapasitas produksi.
4. Untuk mengetahui apa yang menjadi pertimbangan dalam kapasitas.
5. Untuk mengetahui pengukuran kinerja pada perencanaan kapasitas produksi.
6. Untuk mengetahuui pengaplikasian teori dalam contoh soal.

1.4. Manfaat Penulisan

Manfaat dalam pembuatan makalah ini agar pembaca bisa mengetahui dan menambah
wawasan mengenai materi yang dibuat. Setelah membaca makalah ini pembaca diharapkan
akan memiliki pengetahuan baru tentang konsep perencanaan kapasitas produksi, tujuan
perencanaan produksi, pentingnya perencanaan kapasitas produksi, pertimbangan dalam
kapasitas, pengukuran kinerja pada perencanaan kapasitas produksi dan contoh soal dalam
pembuatan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perencanaan Kapasitas Produksi

Perencanaan kapasitas produksi merupakan salah satu proses yang penting dalam
system produksi. Kapasitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mencapai, menyimpan
atau menghasilkan, sedangkan yang dimaksud dengan kapasitas produksi adalah jumlah unit
maksimal yang dapat dihasilkan dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan sumber
daya yang tersedia. Dalam manajemen operasi dan produksi, kapasitas produksi perlu
ditentukan dan direncanakan dengan baik sehingga dapat memenuhi permintaan pelanggan.

Menurut Heyzer dan Render dalam bukunya yang disebut kapasitas adalah hasil
produksi atau volume pemprosesan atau jumlah unit yang dapat ditangani, diterima, disimpan
atau diproduksi oleh sebuah fasiliitas pada suatu periode waktu tertentu. Sehingga menurut
Heyzer dan Render yang dimaksud kapasitas produksi adalah hasil produksi yang dihasilkan
oleh fasiliitas produksi dalam suatu periode tertentu.

Kapasitas produksi ini biasanya dinyatakan dengan jumlah unit yang dihasilkan
(volume) per satuan waktu.  Beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas produksi
diantaranya seperti jumlah tenaga kerja yang digunakan, kemampuan dan keahlian tenaga
kerja, jumlah mesin dan peralatan kerja yang digunakan, perawatan mesin, tingkat kecacatan
produk, pemborosan dalam proses produksi, pasokan bahan baku dan bahan-bahan
pendukung dan produktivitas kerja.

Jadi  secara definisi dapat diartikan bahwa perencanaan kapasitas produksi adalah
proses untuk menentukan kapasitas produksi yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan
manufakturing untuk memenuhi perubahaan permintaan terhadap setiap produknya. Proses
perencanaan kapasitas produksi ini sangat penting untuk dilakukan karena dengan
perencanaan kapasitas produksi ini manajemen dapat menentukan pemanfaatan sumber daya
yang optimal serta membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan kapasitas produksi seperti penambahan fasilitas produksi, modifikasi lini
produksi, penambahan tenaga kerja, pembelian mesin dan peralatan kerja.
Dalam merancang kapasitas produksi dapat dibedakan menjadi tiga zona waktu
horizon, yaitu sebagai berikut :

1. Kapasitas Jangka Pendek


Perencaan kapasitas jangka pendek ini dikaitkan pada proses penjadwalan harian
atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesuaian-penyesuaian untuk
menghapus “variance” antara keluaran yang direncanakan dan keluaran nyata.
Keputusan perencanaan mencakup alternatif – alternatif seperti kerja lembur,
pemindahan personalia, penggantian, dan routing produksi.
2. Kapasitas Jangka Menengah
Perencaan kapasitas jangka menengah ini mencakup rencana-rencana bulanan atau
kuartalan untuk 3 sampai 18 bulan yang atau akan datang. Dalam hal ini kapasitas
juga bervariasi seperti penarikan tenaga kerja, pemutusan kerja, dan peralatan-
peralatan bukan utama .
3. Kapasitas Jangka Panjang
Perencaan kapasitas jangka panjang dimana sumber daya produktif menghabiskan
waktu yang lama untuk memperoleh atau menyelesaikannya seperti bangunan,
peralatan, dan fasilitas. Perencanaan jangka panjang memerlukan partisipasi dan
persetujuan manajemen puncak.

2.2. Tujuan Perencanaan Kapasitas Produksi

Tujuan perencaan kapasitas produksi adalah mencapai tingkat utilitas yang tinggi dan
tingkat pengembalian investasi yang tinggi, dimana penetapan ukuran fasilitas sangatlah
menentukan. Dimana jika utilitas dicapai maka akan memberikan pendapatan yang besar bagi
perusahaan karena bisa berproduksi secara maksimal dan peluang pengembalian investasipun
juga tinggi karena tingginya pendapatan yang didapatkan. Namun untuk mencapai utilisasi ini
diperlukan fasilitas yang memadai untuk memaksimalkan proses produksi.

2.3. Pentingnya Perencanaan Kapasitas Produksi

Lalu setelah mengetahui apa itu kapasitas produksi mengapa seorang maneger perlu
melakukan perencanaan kapasitas ? Sebagai seorang manager terutama manager operasional
pentingnya melakukan perencanaan kapasitas disebabkan oleh :
1. Perencanaan kapasitas akan berpengaruh terhadap permintaan di masa depan.
2. Perencanaan kapasitas akan mempengaruhi biaya produksi.
3. Dengan perencanaan kapasitas produksi seorang manager akan ddapat menentukan
determinan utama dari biaya awal.
4. Perencanaan kapasitas akan melibatkan komitmen jangka panjang.
5. Perencanaan kapasitas akan mempengaruhi daya kompetitif.
6. Perencanaan kapasitas akan mempengaruhi kemudahan manajemen.
7. Globalisasi menambah kompleksitas.
8. Mempengaruhi perencanaan jangka panjang.

Menuurut Handoko (2012:299) beberapa definisi kapasitas secara umum diterima,


dapat diperinci sebagai berikut:
1. Design capacity, tingkat keluaran per satuan waktu untuk mana pabrik dirancang.
2. Rated capacity, tingkat keluaran per satuan waktu yang menunjukkan bahwa fasilitas
secara teoritik mempunyai kemampuan memproduksinya.
3. Standard capacity, tingkat keluaran per satuan waktu yang ditetapkan sebagai sasaran
pengoperasian bagi manajemen, supervise, dan para operator mesin; dapat digunakan
sebagai dasar bagi penyusunan anggaran
4. Actual/operating capacity, tingkat keluaran rata-rata per satuan waktu selama periode
waktu yang telah lewat.
5. Peak capacity, jumlah keluaran per satuan waktu (lebih rendah daripada rated, lebih
besar daripada standard) yang dapat dicapai melalui maksimilasi keluaran. Dilakukan
dengan kerja lembur, menambah tenaga kerja, dan sebagainya

Ada beberapa hal yang bisa dijadikan kunci dalam perencanaan kapasitas produksi
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Jumlah Kapasitas yang Dibutuhkan
Jumlah kapasitas yang sebenarnya dibutuhkan oleh perusahaan harus jelas agar tepat
sasaran dalam melakukan proses produksi.
2. Waktu (timing) dari Perubahan
Perhatikan perubahan waktu yang akan terjadi ketika merencanakan kapasitas
produksi dengan menggunakan berbagai metode peramalan agar dapat
memperkirakan berapa kapasitas yang akan disiapkan untuk yang akan datang.
3. Kebutuhan Untuk Menjaga Keseimbangan
Merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh konsumen yang mampu dipenuhi
perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar.
4. Perluasan Fleksibilitas dari Fasilitas
Perluasan fleksibilitas produk dan fasibilitas produksi yang dimiliki perusahaan akan
membantu memperluas kapasitas produksi dan ruang lingkup pemasaran produk di
pangsa pasar.

2.4. Pertimbangan Kapasitas

Keuntungan secara terus-menerus diperoleh dari pembentukan keunggulan bersaing,


bukan hanya dari tingkat pengembalian keuangan yang baik pada proses tertentu. Keputusan
kapasitas haruslah dipadukan dengan misi dan strategi perusahaan. Investasi tidak dibuat
sebagai pengeluaran tersendiri, tetapi sebagai bagian dari rencana terpadu yang dapat
menempatkan perusahaan dalam posisi menguntungkan. Pertimbangan strategi sebagai
tambahan integrasi yang ketat antara strategi dan investasi, terdapat empat hal yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan kapasitas produksi yaitu sebagai berikut :

1. Peramalan Demand yang Akurat


Peramalan yang akurat adalah puncak dari peramalan kapasitas. Apapun jenis produk
barunya, prospeknya dan life cycle product yang sudah ada harus ditentukan.
Manajemen harus mengetahui produk yang akan ditambah dan produk yang akan
dikurangi, sesuai dengan volume yang diinginkan pihak perusahaan.
2. Memahami Peningkatan Teknologi dan Kapasitas
Jumlah alternatif pada saat awal mungkin besar, tetapi begitu volume produksi
ditentukan, keputusan teknologi juga ditentukan oleh analisis biaya, sumber daya
yang digunakan, kualitas dan kehandalan. Penjelasan seperti ini biasanya mengurangi
alternatif teknologi yang ada menjadi lebih sedikit. Teknologi dapat menentukan
kenaikan kapasitas. Sehingga pihak manajemen operasi memegang tanggung jawab
atas teknologi dan peningkatan kapasitas.
3. Menentukan Level Operasi Optimum
Menentukan teknologi dan kapasitas seringkali menentukan ukuran optimal fasilitas.
Kebanyakan bisnis memiliki ukuran optimal, paling tidak ditemukannya satu model
bisnis baru.
4. Dibuat Untuk Perubahan
Dalam dunia yang cepat berubah, perubahan tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu
manager operasi membuat fleksibilitas dalam peralatan dan fasilitas mereka. Mereka
mengevaluasi sensitivitas keputusan dengan menguji beberapa proyeksi pendapatan
pada kedua sisi bagian atas maupun bagian bawah resiko. Bangunan dan peralatan
dapat didesain untuk mengakomodasikan perubahan produk, bauran produk, dan
proses produksi.

2.5. Pengukuran Kinerja pada Perencanaan Kapasitas Produksi

Pada kondisi dan produk tertentu kapasitas produksi dapat juga diukur dengan satuan
unit yang lain seperti ton, liter, ataupun waktu kerja. Untuk menilai dan mentukan
keefektifkan terhadap perencanaan kapasitas produksi, manajemen pada umunya dapa
tmenggunakan dua indicator kinerja efisiensi kapasitas (capacity effiency performance
indicator). Yaitu rasio efisiensi dan rasio utilisasi dari kapasitas pesaing dan kapasitas efektif.

Melaui perhitungan rasio efisiensi dan rasio utilisasinya ini, manajemen akan
mengetahui seberapa jauh perencanaan kapasitas berjalan dengan semestinya. Factor-faktor
penentu keefektifan perencanaan kapasitas diantaranya sebagai berikut :

1. Factor Fasilitas
Faktor fasilitas ini berperan penting dalam proses produksi suatu perusahaan yang
akan dihasilkan. Dimana factor fasilitas ini menjadi fasilitor dalam menentukan
kapasitas produksi. Contohnya adalah mesin, peralatan, dan tata letak.
2. Faktor Tenaga Kerja
Yang dimaksud factor tenaga kerja disini adalah kesanggupan semua orang yang
teerlibat dalam mengolah proses produksi maupun perencanaan. Contohnya adalah
buruh dan para manager operasional perusahaan.
3. Factor Operasional
Definisi dari operasional adalah untuk menjadikan konsep yang masih dalam sifat
abstrak menjadi bersifat operasional yang dapat memudahkan pengukuran suatu
variabel tersebut. Definisi operasional juga bisa dijadikan sebagai suatu batasan
pengertian dan yang dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan suatu kegiatan
maupun pekerjaan penelitian.
4. Factor Rantai Pasokan
Rantai pasokan termasuk salah satu hal yang menentukan perencanaan kapasitas
produksi karena rantai pasokanlah yang akan menyediakan bahan-bahan yang akan
diproduksi.
5. Factor Eksternal
Factor eksternal ini maksudnya segala unsur-unsur yang berada di luar perusahaan
dan tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan. Contohnya adalah perekonomia, politik,
dan keamanan suatu Negara.

Ada dua indicator dalam mengukur kinerja pada perencanaan kapasitas produksi,
kedua indicator ini adalah efisiensi dan utilisasi yang jumlahnya dinyatakan dalam
persentase. Adapun dua indicator tersebut adalah sebagai berikut :

Efisiensi = Output Aktual X 100%

Kapasitas Efektif

Utilisasi = Ouput Aktual X 100%

Kapasitas Desain

Keterangan :

1. Kapasitas Desain
Kapasitas desain adalah tingkat output maksimum atau kapasitas layanan dari suatu
operasi atau fasilitas .kapasitas juga dapat di katakan sebagai output maksimum ideal
yang tidak memiliki output cacat atau rusak.
2. Kapasitas Efektif
Kapasitas efektif adalah kapasitas desain yang dikurangi dengan jumlah unit yang
cacat, waktu perawatan dan kapasitas yang hilang akibat pergantian model yang
menggunakan fasilitas produksi yang sama.
3. Kapasitas Aktual
Kapasitas aktual adalah output nyata yang di hasilkan oleh fasilitas produksi, biasanya
tidak melebihi jumlah kapasitas efesiensi, namun harus diusahakan untuk mendekati
atau sama dengan kapasitas efektif .
4. Utilisasi
Utilisasi adalah persentase dari kapasitas desain yang sesungguhnya telah dicapai titik
dengan kata lain utilisasi adalah perbandingan output actual dengan kapasitas desain
yang dinyatakan dalam persentase.
5. Efisiensi
Efisiensi adalah efisiensi dalam hal kapasitas produksi yaitu persentase dari kapasitas
efektif yang sesungguhnya telah dicapai atau perbandingan output actual dengan
kapasitas efektif yang dinyatakan dalam persentase.
6. Ouput Perkiraan
Output perkiraan adalah output yang di perkirakan terkadang mengacu pada kapasitas
yang di nilai. Output perkiraan dapat diketahui dengan mengalikan kapasitas efektif
dan efisiensi.

Formulasi strategi yang dapat diterapkan dalam perencanaan kapasitas yaitu manajer
operasional harus memperhatikan strategi kapasitas untuk demand (permintaan) jangka
panjang. Manajer juga harus memperhatikan laju pertumbuhan dan variabilitas dari produk
yang dihasilkan. Perubahan teknologi, perilaku competitor, dan ketersediaan modal serta
input lainnya.

2.6. Pengaplikasian Teori (Contoh Soal)

Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang transportasi pengangkutan tanah


menetapkan kapasitas desain sebanyak 50 trip per hari dan kapasitas efektif-nya sebanyak 45
trip per hari. Sedangkan Output aktualnya hanya sekitar 40 trip per hari. Berapakah rasio
efisiensi dan rasio utilisasi dari kapasitas tersebut?

Diketahui :
Kapasitas Desain = 50 trip per hari
Kapasitas Efektif = 45 trip per hari
Aktual Output = 40 trip per hari
Jawaban :

Efisiensi = Output Aktual X 100%

Kapasitas Efektif

= 40 X 100%

45
= 88,9%

Utilisasi = Output Aktual X 100%

Kapasitas Desain
= 40 X 100%

50

=  80%

Jadi Rasio efisiensi kapasitas produksi perusahan tersebut adalah 88,9% dan rasio
utilisasinya adalah 80%.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Perencanaan kapasitas produksi dapat diartikan bahwa perencanaan kapasitas


produksi adalah proses untuk menentukan kapasitas produksi yang dibutuhkan oleh suatu
perusahaan manufakturing untuk memenuhi perubahaan permintaan terhadap setiap
produknya. Proses perencanaan kapasitas produksi ini sangat penting untuk dilakukan karena
dengan perencanaan kapasitas produksi ini manajemen dapat menentukan pemanfaatan
sumber daya yang optimal serta membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan kapasitas produksi seperti penambahan fasilitas produksi, modifikasi
lini produksi, penambahan tenaga kerja, pembelian mesin dan peralatan kerja.

Tujuan perencaan kapasitas produksi adalah mencapai tingkat utilitas yang tinggi dan
tingkat pengembalian investasi yang tinggi, dimana penetapan ukuran fasilitas sangatlah
menentukan. Ada beberapa alasan yang menjadikan perencanaan kapasitas itu penting
diantaranya adalah perencanaan kapasitas akan berpengaruh terhadap permintaan di masa
datang, biaya produksi, dan perencanaan jangka panjang.

3.2. Kritik dan Saran

Kami menyadari makalah ini tidak lepas dari kesalahan, untuk itu kami mohon saran
dari pembaca semua untuk makalah ini lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmumanajemenindustri.com/perencanaan-kapasitas-produksi-production-capacity-
planning/

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319413/pendidikan/Modul+MO+BAB+4+-
+PERENCANAAN+KAPASITAS.pdf

https://blog.skynetdumai.com/perencanaan-kapasitas-produksi/

https://www.coursehero.com/file/p4jm1r1/C-TUJUAN-PERENCANAAN-KAPASITAS-Tujuan-
perancanaan-kapasitas-adalah-pencapaian/

Anda mungkin juga menyukai