“perencanaan produksi”
Disusun oleh :
Kelompok 1 :
Ketut Adiyaksa Abdi Wibawa (1807521147) Absen 1
Wandarman Lombu (2007521005) Absen 2
Ni Putu Prisma Devi Wulandari (2007521007) Absen 3
Ni Wayan Shella Jaya Anggraini (2007521011) Absen 4
Ni Kade Eristayani (2007521015) Absen 5
i
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan paper ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan paper ini dengan baik.
Tidak lupa, penulis mengucapkan syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupu akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan paper sebagai tugas dari mata kuliah Manajemen Operasi yang berjudul
“Perencanaan Produksi”.
Penulis tentu menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk paper ini, agar nantinya dapat menjadi paper yang lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat
banyak kesalahan pada paper ini, penulis mohon maaf sebesar besarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Menentukan tingkat produksi dari barang atau jasa yang perlu disiapkan untuk masa
mendatang merupakan salah satu keputusan penting dalam perusahaan yang dilakukan oleh
manjemen. Penentuan tingkat produksi, yang merupakan tingkat penawaran, dipengaruhi
oleh jumlah permintaan pasar yang dipengaruhi oleh perusahaan. Tingkat penawaran yang
lebih tinggi dari permintaan pasar dapat mengakibatkan terjadinya pemborosan biaya,
seperti biaya penyimpanan, biaya modal dan biaya kerusakan barang. Tingkat penawaran
yang lebih rendah dibandingkan dengan kemampuan pangsa pasar yang dapat diraih
mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan, bahkan
mengakibatkan hilangnya pelanggan karena beralih ke pesaing.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai perencanaan produksi.
2. Untuk mengetahui peran peramalan dalam perencanaan poduksi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dari peramalan.
4. Untuk mengetahui metode pendekatan perencanaan produksi agregat.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ada tiga tujuan dari perencanaan dan pengendalian produksi (Gaspersz, 2008):
1. Memaksimumkan tingkat pelayanan pelanggan (costomer service level).
2. Meminimumkan investasi inventori (inventory investment).
3. Efisiensi operasi (operating efficiencies).
Menurut Wingjosoebroto (2003) untuk mencapai tujuan perencanaan pengendalian
produksi, digunakan fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Planning, merupakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan sebelum produksi dilakukan,
yaitu menentukan bagaimana produk dan komponen produk apa yang harus dibuat dan
berapa jumlahnya.
2. Routing, merupakan usaha untuk menentukan urutan-urutan operasi yang akan
dilakukan, mulai dari bahan baku hingga menjadi barang jadi yang selesai dikerjakan,
dan kemudian ditulis dalam route sheet.
3. Scheduling, adalah menentukan kapan setiap pekerjaan harus dikerjakan.
2
4. Dispacting, adalah pemberian perintah-perintah kepada pekerja yang telah ditentukan
untuk mengerjakan aktivitas tertentu.
5. Follow-up, merupakan kegiatan pengawasan produksi untuk memantau dan
mencocokan secara terus menerus pengerjaan order-order produksi.
3
Peramalan yang baik sangat penting dalam semua aspek bisnis. Peramalan
adalah satu-satunya cara perkiraan permintaan sampai permintaan aktual diketahui, dan
melalui peramalan akan dapat diketahui 3 hal dibawah ini :
4
Adapun peran peramalan dalam perencanaan proses produksi adalah agar
perusahaan mampu mengambil keputusan yang berkaitan dengan hal-hal dibawah ini.
1. Business Planning
Berisi rencana pendanaan, pembiayaan dan keuangan perusahaan sebagai dasar
untuk membuat rencana pemasaran.
2. Marketing Planning
Rencana tentang produk yang akan dibuat, penjualan dan pemasaran, sebagai dasar
untuk membuat production planning.
3. Master Production Schdule (MPS)
Rencana produk akhir yang harus dibuat pada tiap periode selama 1 -5 tahun. Produk
akhir, merupakan dekomposisi dari production planning.
4. Resource Planning
Rencana kapasitas yang diperlukan untuk memenuhi production plan, dapat
dinyatakan dalam jam-orang atau jam-mesin. Merupakan bahan pertimbanagn
untuk ekspansi orang, mesin, pabrik, dan lain-lain, yang ditetapkan berdasarkan
kapasitas yang tersedia.
5. Rought Cut Capacity Planning (RCPP)
Rencana untuk menentukan kapasitas yang diperlukan untuk memenuhi MPS.
Hasilnya berupa jenis orang / mesin yang diperlukan untuk tiap work centre pada
setiap periode. Merupakan bahan pertimbangan untuk penambahan jam kerja atau
sub kontrak.
6. Demand Management
Aktivitas memprediksi kebutuhan di masa datang dikaitkan dengan kapasitas.
Terdiri dari aktivitas forecasting, distribution requirement planning, order entry,
shipment, dan service part requirement.
7. Material Requirement Planning (MRP)
Menetapkan rencana kebutuhan material untuk melaksanakan MPS. Output MRP
adalah purchasing dan PAC (Production Activity Control), dan MRP menghasilkan
rencana pembelian meliputi jumlah due date, release date.
8. Capacity Requirement Planning (CRP)
Rencana kebutuhan kapasitas yang dibutuhkan untuk merelealisasikan MPS di tiap
periode dan tiap mesin. CRP lebih teliti dan lebih rinci dibanding RCCP, karena
didasarkan pada planned order. Jika kapasitas tidak tersedia bisa ditambah dengan
5
over time, merubah routing dan lain-lain. Jika tidak tercapai maka MPS harus
dirubah.
9. Production Activity Control (PAC)
Sering disebut distributor shop floor control (SFC), aktivitas membuat produk
setelah bahan dibeli. PAC terdiri dari aktivitas awal-akhir suatu job berdasarkan
urutan kedatangan job, lalu membebankan job ke work station, dan melakukan
pelaporan. Hasil laporan akan merupakan feedback bagi MPS.
10. Purchasing
Merupakan aktivitas memilih vendor, membuat order pembelian, dan
menjadwalkan vendor.
11. Performance Measurement
Evaluasi sistem untuk melihat seberapa jauh hasil yang diperoleh dibandingkan
dengan rencana yang telah ditetapkan. Sebagai bahan evaluasi pencapaian bisnis
planning.
Peramalan ini memiliki rentang waktu hingga 1 tahun tetapi secara umum
lebih singkat dari 3 bulan. Ini digunakan untuk merencanakan pembelian,
penjadwalan pekerjaan, tingkat tenaga kerja, pekerjaan tugas, dan tingkat produksi.
6
2. Berdasarkan Fungsi dan Perencanaan Operasi Pada Masa Depan
• Peramalan Ekonomi (Economic Forecast)
Peramalan ini membahas siklus bisnis dengan prediksi tingkat inflansi
tersedianya uang, dana yang diperlukan untuk pembangun perumahan dan indikator
perencanaan lainnya.
• Peramalan Kuantitaif
Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang berdasar pada data penjualan
di masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat adalah bergantung dari metode yang
digunakan dalam peramalan tersebut. Pemakaian metode yang berbeda akan
dihasilkan hasil yang berbeda pula.
7
4. Berdasarkan Sifat Penyusunnya
• Permalan Subjektif adalah peramalan yang berdasar pada perasaan atas intuisi dari
orang yang menyusunnya.
• Peramalan Objektif adalah peramalan yang berdasar pada data yang relevan di masa
lalu dengan memakai teknik-teknik dan metode-metode dalam menganalisa data
tersebut.
8
Contoh Soal dan Penyelesaiannya dengan Pendekatan Metode Tabel dan Grafik
PT. Gemah Ripah dalam periode Januari-Juni memiliki prakiraan permintaan dan data-
data produksi sbb :
9
3. Mempertahankan jumlah tenaga kerja.
Alternatif ini dilakukan dengan mempertahankan jumlah tenaga kerja pada tingkat
permintaan terendah dan memenuhi kebutuhan permintaan selebihnya dengan sub kontrak.
Alternatif ini juga tidak ada lembur dan kerja paruh waktu (part time).
Pertanyaan : Tentukan alternatif strategi yang mesti dipilih oleh manajemen PT. Gemah
Ripah tersebut !
Penyelesaian :
Alternatif 1. Variasi tingkat persediaan
Produksi rata-rata / hari = 6200 / 124 = 50 unit/hari, 1 unit produk perlu waktu 1,6 jam,
sedangkan jam kerja per hari adalah 8 jam, sehingga 1 karyawan menghasilkan produk 8 / 1,6
= 5 unit/hari, sehingga untuk menghasilkan 50 unit/hari perlu tenaga kerja 50 / 5 = 10 orang.
Jumlah produksi yang dihasilkan dapat dihitung seperti tabel berikut :
10
Perhitungan lengkap alternatif ini sebagai berikut:
Tambahan
Prakiraan Jumlah Hari Kebutuhan Pengurangan
Bulan Biaya Tenaga Kerja Tenaga
Permintaan Kerja Tenaga Kerja Tenaga Kerja
Kerja
Januari 900 22 8 Rp 3,520,000.00 - 2
Februari 700 18 8 Rp 2,880,000.00 - -
Maret 800 21 8 Rp 3,360,000.00 - -
April 1200 21 11 Rp 4,620,000.00 3 -
Mei 1500 22 14 Rp 6,160,000.00 3 -
Juni 1100 20 11 Rp 4,400,000.00 - 3
Jumlah 6200 124 60 Rp 26,400,000.00 6 5
Jumlah produksi per bulan diperoleh dari perkalian antara jumlah hari kerja dengan jumlah
tenaga kerja dengan rata-rata produksi TK / hari. Contoh jumlah produksi bulan Januari = 22
x 8 x 5 = 880 unit dan seterusnya. Kekurangan produksi 20 unit dipenuhi dengan sub kontrak.
11
c. Biaya Sub kontrak = 1300 x Rp 5.000,00 = Rp 6.500.000,00
Total Biaya = Rp 26.400.000,00
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa peramalan adalah proses untuk
memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam
ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi
permintaan barang ataupun jasa. Peranan peramalan dalam perencanaan proses produksi
adalah Business Planning, Marketing Planning, Master Production Schdule (MPS),
Resource Planning, Rought Cut Capacity Planning (RCPP), Demand Management,
Material Requirement Planning (MRP), Capacity Requirement Planning
(CRP),Purchasing,dan Performance Measurement.
Adapun Jenis-jenis peramalan menurut horizon waktu dibagi menjadi tiga yaitu
peramalan jangka panjang, peramalan jangka menengah, peramalan jangka pendek.
Perusahaan harus bisa menentukan pendekatan peramalan yang akan digunakan.
Pendekatan peramalan dibagi menjadi 2 yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif pada
kenyataannya kombinasi dari keduanya adalah yang paling efektif. Model yang paling
tepat harus dipilih dalam melakukan peramalan. Dalam pendekatan perencanaan produksi
agregat terdapat beberapa metoda yang biasa digunakan yaitu metoda tabel dan grafik
metoda matematika.
3.2 Saran
Dalam makalah ini penulis mengharapkan perusahaan yang ingin melakukan suatu
peramalan haruslah meneliti terlebih dahulu masalah yang akan diramalkan, sehingga pada
saat peremalan tidak ada kegagalan daam peramalan yang diakibatkan oleh salah
pemilihan metode peramalan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Jay, Heizer, Barry Render, Chuck Munson. 2009. Operation Management_Sustainability and
Supply Chain Management (12th Edition). Jakarta : Salemba Empat.
Wingjosoebroto, S. (2003). Pengantar Teknik & Manajemen Industri. Surabaya. Guna Widya
14