Anda di halaman 1dari 30

ANGGARAN PERUSAHAAN DAN TEKNIK FORECASTING

Penyusun
Kelompok 1
Nama : 1. Aldella Anka Putri (1813031017)
2. Ahmad Muzakir (1813031027)
3. M. Krismiati (1813031029)

Kelas :A
Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Mata Kuliah : Budgeting


Dosen : 1. Drs. Nurdin, M.Si
2. Rahmah Dianti Putri, S.E., M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena segala
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Anggaran Perusahaan dan Teknik Forecasting”. Kami mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang sumbernya berupa artikel yang telah kami jadikan
referensi guna penyusunan makalah ini sehingga, kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi masyarakat luas dalam waktu ke depannya.
Makalah ini kami sampaikan kepada pembina mata kuliah Budgeting yaitu Bapak
Drs. Nurdin, M.Si dan ibu Rahmah Dianti Putri, S.E., M.Pd sebagai tugas
kelompok mata kuliah tersebut. Semoga dapat terus berkarya guna menghasilkan
tulisan-tulisan yang mengacu terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik.
Kami berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, banyak kekurangan dan
kesalahan. Kami menerima kritik dan saran yang membantu guna penyempurnaan
makalah ini.

Bandar Lampung, 02 April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
BAB I . PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1. Pendahuluan .............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan ......................................................................................2

BAB II . PEMBAHASAN ........................................................................................3


2.1. Pengertian Anggaran Perusahaan .............................................................3
2.2. Manfaat Anggaran Perusahaan ................................................................3
2.3. Pengertian Forecasting .............................................................................4
2.4. Tujuan dan Fungsi Forecasting ................................................................5
2.5. Jenis- jenis Forecasting ............................................................................6
2.6. Teknik Forecasting ...................................................................................8
2.7. Latihan Soal dan Pembahasan ..................................................................9

BAB III .PENUTUP .................................................................................................29


3.1.Kesimpulan ...............................................................................................29
3.2.Saran ..........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................30

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi
perencanaan, koordinasi, dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi
dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan,
mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional
didalam bidang usaha.
Anggaran harus bersifat formal artinya anggaran disusun dengan sengaja dan
bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis dan teliti. Bersifat sistematis artinya
anggaran disusun dengan berurutan dan berdasarkan logika. Setiap manajer
dihadapkan pada suatu tanggung jawab untuk mengambil keputusan sehingga
anggaran merupakan hasil pengambilan keputusan yang berdasarkan asumsi
tertentu. Keputusan yang diambil oleh manajer tersebut, merupakan pelaksanaan
fungsi manajer dari segi perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan
pengawasan.
Menurut Arman Hakim Nasution (2006), Peramalan adalah proses untuk
memperkiraan beberapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan
dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu, dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka
memenuhi permintaan barang dan jasa.
Peramalan tidak terlalu dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang stabil,
karena perubahan permintaan relatif kecil. Tetapi peramalan akan sangat
dibutuhkan bila kondisi permintaan pasar bersifat kompleks dan dinamis. Dalam
kondisi pasar bebas, permintaan pasar lebih banyak bersifat kompleks, dan
dinamis karena permintaan tersebut akan tergantung dari keadaan sosial, ekonomi,
politik, aspek teknologi, produk pesaing dan produk substitusi. Oleh karena itu
peramalan yang akurat merupakan informasi yang sangat dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan manajemen.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari anggaran?

4
2. Apakah pengertian dari forecasting?
3. Bagaimanakah pelaksanaan forecasting penjualan?

1.3 Tujuan Penulisan


Dengan adanya makalah ini, kami menginginkan beberapa tujuan yang akan
dicapai, yaitu :
1. Mengetahui pengertian dari anggaran perusahaan
2. Mengetahui pengertian dari forecasting
3. Mengetahui pelaksanaan forecasting penjualan
4. Mengetahui teknik – teknik forecasting

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anggaran Perusahaan


Anggaran perusahaan merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis
dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh
kegiatan perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan
datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter,
maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan. Dalam
anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti
segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat
diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.
Penganggaran merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan
harapan manajemen tentang pendapatan, biaya dan beragam transaksi keuangan
dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

2.2 Manfaat Anggaran Perusahaan


Perusahaan yang selalu menatap ke depan tentunya akan memikirkan
kemungkinan yang akan terjadi pada masa mendatang. Oleh karena itu,
perusahaan-perusahaan ini bisa mulai bergantung dengan semua rencana yang
sudah disusun sebelumnya. Ada beberapa manfaat pembuatan anggaran, salah
satunya adalah membantu melancarkan usaha perusahaan karena ditunjang
dengan kebijakan-kebijakan yang relevan serta perencanaan keuangan yang
matang.

Selain itu, penganggaran perusahaan adalah penting untuk membantu serta


memudahkan manajer dalam mengelola serta melaksanakan setiap kegiatan
perusahaan. Manfaat utama daripada business budgeting adalah dapat
ditentukannya kegiatan- kegiatan yang paling profitable yang akan dilakukan.

Sedangkan manfaat lain adalah membantu manajer dalam mengelola


perusahaan. Manajer harus mengambil keputusan-keputusan yang paling
menguntungkan perusahaan, seperti memilih barang-barang atau jasa yang akan

6
diproduksi dan dijual, memilih/menseleksi langganan, menentukan tingkat harga,
metode-metode produksi, metode-metode distribusi, termin penjualan.

2.3. Pengertian Forecasting


Peramalan (Bahasa Inggris = Forecasting) adalah suatu teknik analisa perhitungan
yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif untuk
memperkairakan kejadian dimasa depan dengan menggunakan referensi data-data
di masa lalu. Peramalan bertujuan untuk memperkirakan prospek ekonomi dan
kegiatan usaha serta pengaruh lingkungan terhadap prospek tersebut.
Peramalan atau Forecasting merupakan bagian terpenting bagi setiap perusahaan
ataupun organisasi bisnis dalam setiap pengambilan keputusan manajemen.
Peramalan itu sendiri bisa menjadi dasar bagi perencanaan jangka pendek,
menengah maupun jangka panjang suatu perusahaan. Di dalam sebuah peramalan
(forecasting) dibutuhkan sedikit mungkin kesalahan (error) di dalamnya. Agar
dapat meminimalisir tingkat kesalahan tersebut, maka akan lebih baik jika
peramalan tersebut dilakukan dalam satuan angka atau kuantitatif.

Berikut ini beberapa pengertian atau definisi peramalan atau forecasting dari
beberapa sumber buku:
Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008:29), peramalan adalah proses untuk
memperkirakan beberapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan
dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka
memenuhi permintaan barang ataupun jasa.
Menurut Sumayang (2003:24), peramalan adalah perhitungan yang objektif dan
dengan menggunakan data-data masa lalu, untuk menentukan sesuatu di masa
yang akan datang.
Menurut Supranto (2000), ramalan merupakan dugaan atau perkiraan mengenai
terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu yang akan datang. Ramalan bisa
bersifat kualitatif, artinya tidak berbentuk angka dan bisa bersifat kuantitatif,
artinya berbentuk angka, dinyatakan dalam bilangan.
Menurut Heizer dan Render (2009:162), peramalan (forecasting) adalah seni dan
ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan

7
dengan melibatkan pengambilan data historis dan memproyeksikannya ke masa
mendatang dengan suatu bentuk model matematis. Selain itu, bisa juga merupakan
prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Atau dapat juga dilakukan dengan
menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan
pertimbangan yang baik dari seorang manajer.
Menurut Murahartawaty (2009:41), peramalan adalah penggunaan data masa lalu
dari sebuah variabel atau kumpulan variabel untuk mengestimasi nilainya di masa
yang akan datang. Jika kita dapat memprediksi apa yang terjadi di masa depan
maka kita dapat mengubah kebiasaan kita saat ini menjadi lebih baik dan akan
jauh lebih berbeda di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan kinerja di masa
lalu akan terus berulang setidaknya dalam masa mendatang yang relatif dekat.

Forecasting adalah suatu cara untuk mengukur atau menaksir kondisi bisnis
dimasa mendatang, dimana pengukuran dapat dilakukan secara kuantitatif
(menggunakan metode matematik dan statistik) dan kualitatif (menggunakan
judgment/pendapat). Sedangkan forecasting budget berisi taksiran-taksiran
tentang kegiatan- kegiatan perusahaan dalam jangka waktu (periode) tertentu yang
akan datang,serta berisi taksiran-taksiran (forecast) tentang keadaan atau posisi
financial perusahaan pada suatu saat yang akan datang. Dari pengertian
tersebut, forecasting budget terdiri dari dua kelompok :
1. Operating budget yaitu budget yang berisi taksiran tentang
kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang, yang
meliputi dua sektor :
2. Sektor penghasilan : sub-sektor penghasilan utama dan sub-
sektor penghasilan bukan utama
3. Sektor biaya : sub-sektor biaya utama terdiri dari biaya pabrik (biaya
bahan mentah, upah TKL, biaya pabrik tidak langsung), biaya administrasi
(gaji karyawan, depresiasi), biaya penjualan dan sub-sektor biaya bukan
utama.
4. Financial Budget adalah budget yang berisi taksiran tentang keadaan atau
posisi financial perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang
dalam bentuk neraca.

8
2.4. Tujuan dan Fungsi Forecasting
Fungsi peramalan atau forecasting terlihat pada saat pengambilan keputusan.
Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa
yang akan terjadi pada waktu keputusan itu dilaksanakan. Apabila kurang tepat
ramalan yang kita susun, maka masalah peramalan juga merupakan masalah yang
selalu kita hadapi (Ginting, 2007).
Menurut Heizer dan Render (2009:47), peramalan atau forecasting memiliki
tujuan sebagai berikut:
a. Untuk mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dan di
masa lalu serta melihat sejauh mana pengaruh di masa datang.;
b. Peramalan diperlukan karena adanya time lag atau delay antara saat suatu
kebijakan perusahaan ditetapkan dengan saat implementasi;
c. Peramalan merupakan dasar penyusutan bisnis pada suatu perusahaan
sehingga dapat meningkatkan efektivitas suatu rencana bisnis.

2.5 Jenis- jenis Forecasting


Berdasarkan horizon waktu, peramalan atau forecasting dapat dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu (Herjanto, 2008:78):
a. Peramalan jangka panjang, yaitu yang mencakup waktu lebih besar dari 18
bulan. Misalnya, peramalan yang diperlukan dalam kaitannya dengan
penanaman modal, perencanaan fasilitas dan perencanaan untuk kegiatan
litbang;
b. Peramalan jangka menengah, yaitu mencakup waktu antara 3 sampai 18
bulan. Misalnya, peramalan untuk perencanaan penjualan, perencanaan
produksi dan perencanaan tenaga kerja tidak tetap;
c. Peramalan jangka pendek, yaitu mencakup jangka waktu kurang dari 3
bulan. Misalnya, peramalan dalam hubungannya dengan perencanaan
pembelian material, penjadwalan kerja dan penugasan karyawan.
Berdasarkan fungsi dan perencanaan operasi di masa depan, peramalan
atau forecasting dibagi menjadi tiga jenis, yaitu (Heizer dan Render, 2009:47):

9
a. Peramalan ekonomi (economic forecast), peramalan ini menjelaskan siklus
bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang
dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan
lainnya;
b. Peramalan teknologi (technological forecast), peramalan ini
memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan
produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan yang
baru;
c. Peramalan permintaan (demand forecast), adalah proyeksi permintaan
untuk produk atau layanan perusahaan. Proyeksi permintaan untuk produk
atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini juga disebut peramalan
penjualan yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem
penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran,
dan sumber daya manusia.
Berdasarkan jenis data ramalan yang disusun, peramalan dibagi menjadi dua jenis,
yaitu (Saputro dan Asri, 2000:148):
a. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif
pada masa lalu. Hasil ramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang
yang menyusunnya. Hal ini penting karena peramalan tersebut ditentukan
berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan
serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif
ini didasarkan atas hasil penyelidikan, seperti pendapat salesman,
pendapat sales manajer pendapat para ahli dan survey konsumen;
b. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data
penjualan pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung
pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Penggunaan
metode yang berbeda akan diperoleh hasil yang berbeda pula.
Berdasarkan sifat penyusunannya, peramalan dibagi menjadi dua jenis, yaitu
(Ginting, 2007) :
a. Peramalan subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau
intuisi dari orang yang menyusunnya;

10
b. Peramalan objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang
relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik – teknik dan metode
– metode dalam penganalisaan data tersebut.

2.6 Teknik Forecasting


Meramalkan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah suatu
pekerjaan yang perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka
memprediksi berapa besar peluang pasar yang tersedia di masa depan. Peramalan
permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok
produk di masa yang akan datang dalam kendala satu set kondisi tertentu.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa aktivitas peramalan permintaan tidaklah
dapat diartikan sebagai aktivitas yang bertujuan untuk mengukur permintaan di
masa yang akan datang secara pasti, melainkan sekedar usaha untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya hal yang berlawanan antara keadaan yang sungguh –
sungguh terjadi di kemudian hari dengan apa yang menjadi hasil peramalan.

Dengan kata lain, hasil maksimal dari aktivitas peramalan adalah melakukan
minimisasi ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Untuk melakukan forecasting atau peramalan terhadap permintaan pasar, disini
akan diuraikan berbagai metode model peramalan terhadap permintaan pasar dari
barang atau jasa yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan. Secara garis besar
terdapat dua macam metode peramalan permintaan yang biasa dilakukan, yaitu
metode kualitatif yang terdiri atas teknik survey dan teknik pengumpulan opini.
Sedangkan metode berikutnya adalah metode kuantitatif, yang terdiri atas
Metode Time Series, Metode Tren Linear, Metode Kuadratik, Analisis Musiman
dan Model Ekonometri.

Pembahasan lebih lanjut tentang metode-metode peramalan permintaan adalah


sebagai berikut:
1. Metode Kualitatif
Metode peramalan permintaan secara kualitatif berhubungan dengan data – data
kualitatif, misalnya tentang selera konsumen terhadap suatu produk, atau survey

11
tentang loyalitas konsumen, dan lain-lain. Forecasting kualitatif ini dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa metode teknik seperti akan dijelaskan berikut
ini :
a. Teknik Survey
Teknik survey ini merupakan suatu alat meramalkan yang cukup penting
khususnya untuk memprediksi kejadian – kejadian atau kecenderungan –
kecenderungan dalam jangka pendek mendatang ini. Survey biasanya
menggunakan alat interview atau daftar pertanyaan yang akan ditujukan kepada
para responden yang terpilih dan yang dituju. Sesuai kelompok yang memang
diperkirakan akan menjadi sasaran pasar yang dituju oleh perusahaan.
Survey ini dilakukan untuk meramalkan variabel ekonomi yang memang
berhubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan permintaan konsumen
atau pasar yang dituju. Variabel – variabel ekonomi yang disurvey ini misalnya
variabel yang berhubungan dengan budget rumah tangga yang dikeluarkan untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Sasaran dan klasifikasi sasaran dan jenis kebutuhan dan keperluan dari kelompok
responden ini dapat dikategorikan sebagai berikut :
1) Survey tentang budget keperluan rumah tangga masyarakat eksekutif bisnis
dan pemerintahan yang sekiranya berkait dengan rencana perusahaan. Survey ini
diharapkan dapat merekam keseluruhan anggaran setiap rumah tangga yang
disurvey;
2) Survey mengenai barang atau jasa yang diperlukan bagi para pelaku bisnis
yang akan memperdagangkan barang atau jasanya. Mereka ini mungkin pelaku
bisnis yang bergerak pada bisnis distributor, pengecer atau pedagang besar.
Survey ini dilakukan bagi para rumah tangga umum mengenai keperluan rumah
tangga, produk atau barang apa secara periodik diperlukan dan frekuensi
pemenuhan yang dilakukan untuk masa – masa yang akan datang, dan lain – lain.
Dari metode survey berdasar kelompok sasaran ini sebenarnya terkandung
maksud dari surveyor bahwa barang dan jasa apa saja yang dibutuhkan, berapa
frekuensi pemenuhan kebutuhan dan faktor – faktor apa saja yang pada umumnya
yang mempengaruhi perilaku beli mereka ini. Sehingga secara tidak langsung

12
perusahaan melihat peluang dan apa saja yang bisa ditarik sebagai kepentingan
bagi perusahaan atas hasil – hasil survey ini untuk memprediksi dan
memperkirakan perilaku pasar atau konsumen perusahaan.

Bila diklasifikasikan bahwa hasil survey ini merupakan bagian dari kegiatan riset
pasar yang dilakukan oleh perusahaan. Dari sini berbagai kemungkinan yang
diperoleh adalah munculnya variabel ikutan yang dapat diprediksi apa yang bisa
dimanfaatkan oleh perusahaan yang hendak atau sudah diproduksi dan dijual
kepada pasar yang dituju yang telah disurvey ini.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hasil survey ini sebagian atau
seluruhnya dapat dipergunakan untuk memprediksi permintaan konsumennya dari
produk yang dibuat dan jual oleh perusahaan.

b. Teknik Jajak Pendapat (Opinion Pools)


Teknik jejak pendapat sering dilakukan untuk melengkapi data dari survey. Jejak
pendapat dari para pakar, para eksekutif, dari masyarakat umum, atau dari
konsumen. Jejak pendapat ini lebih bersifat pandangan atau pendapat pribadi
(subjektif) dari respondennya, sebaliknya teknik survey lebih bersifat objektif.
Sebelum peluncuran produk baru, biasanya diadakan pre test dan jejak pendapat
terhadap responden yang menjadi sampel. Teknik pooling ini melibatkan berbagai
media seperti media TV, telepon, koran, surat, SMS, email, atau internet untuk
menyebarkan kuesioner atau daftar pertanyaan tentang berbagai informasi yang
dibutuhkan perusahaan.
Laporan atau pernyataan resmi dari suatu perusahaan atau pemerintah suatu
negara dapat digunakan sebagai sumber data guna meramalkan kondisi ekonomi
di masa yang akan datang, sekaligus dapat digunakan untuk membuat strategi
bersaing dalam pasar bebas.

2 Metode Kuantitatif
a. Metode Time Series
Metode Time Series berhubungan dengan nilai – nilai suatu variabel yang diatur
secara periodesasi sepanjang periode waktu dimana prakiraan permintaan

13
diproyeksikan. Misalnya mingguan, bulanan, kwartalan, dan tahunan, tergantung
keinginan dari pihak – pihak yang melakukan prakiraan permintaan ini. Metode
ini semata – mata mendasarkan diri pada data dan keadaan masa lampau. Jika
keadaan di masa yang akan datang cukup stabil dalam arti tidak banyak perubahan
yang berarti dengan keadaan masa lampau, metode ini dapat memberikan hasil
peramalan yang cukup akurat.

b. Metode Tren Linear


Khusus metode ini digunakan jika scatter diagram berbentuk garis lurus dengan
persamaan umum adalah :
Y = a + bX
Untuk metode tren linear ini banyak jenisnya, antara lain :
1) Metode Least Square
Metode ini sering digunakan oleh perusahaan karena dianggap paling mudah
untuk dipraktekkan. Metode ini digunakan pada waktu data yang tersedia adalah
mempunyai kecenderungan berbentuk garis lurus. Maka persamaannya adalah
Y = a + bX
Dimana :
Y = Variabel yang akan diramalan, dalam hal ini
adalah ramalan penjualan produk perusahaan
a = Konstanta, yang akan menunjukkan
besarnya harga
b = Variabilitas per X, yaitu menunjukkan besarnya
perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu unit X
X = Unit waktu/ periode
Untuk mencari besarnya nilai a, dan b tersebut akan dapat dilakukan dengan
mempergunakan rumus – rumus sebagai berikut :
Dengan syarat bahwa å X = 0
Dimana n adalah sama dengan jumlah data

c. Metode Product Moment

14
Metode ini lazim dinamakan metode momen saja. Metode ini digunakan oleh
perusahaan karena dianggap mudah di samping metode least square, karena
perlakuan angka X (prediksi) untuk data ganjil maupun genap tidak ada perlakuan
khusus seperti halnya pada metode least square. Tentunya metode ini digunakan
dalam ramalan penjualan untuk data yang tersedia adalah mempunyai
kecenderungan berbentuk garis lurus terutama nilai ramalannya, sedangkan
persamaannya adalah:
Y = a + bX

Dimana :
Y = Variabel yang akan diramalkan, dalam hal ini adalah
ramalan penjualan produk perusahaan
a = Konstanta, yang akan menunjukkan besarnya harga Y
(ramalan) apabila X sama dengan 0 (nol)
b = Variabilitas per X, yaitu menunjukkan besarnya
perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu unit X
X = Unit waktu/ periode, yang dapat dinyatakan dalam
minggu, bulan, semester, tahun dan lain sebagainya
Untuk mencari besarnya nilai a, dan b tersebut akan dapat dilakukan dengan
mempergunakan rumus-rumus sebagai berikut:
Persamaan I
∑Y = n.a + b∑x
Persamaan II
∑XY = a ∑x + b ∑x2
Dengan syarat ∑x ≠ 0
d. Metode Setengah Rata – rata (Semi Evarage Method)
Metode setengah rata-rata ini masih tergolong metode tren linier dimana data yang
tersedia tetap berbentuk linier jika digambar dalam bentuk grafik. Metode tren
setengah rata – rata menentukan bahwa untuk mengetahui fungsi Y = a + bX
tersebut, semua data historis dikelompokkan menjadi dua kelompok (himpunan)
dengan jumlah anggota masing-masing yang sama. Berdasarkan perhitungan rata

15
– rata dari anggota masing – masing kelompok itulah akan diperoleh fungsi garis
lurus yang bersangkutan.

3. Metode Kuadratik
Metode kuadratik adalah merupakan tren non linier, dan jika digambar berbentuk
garis lengkung. Metode ini biasanya digunakan atau diterapkan untuk data historis
dimana jika digambar akan membentuk garis tidak lurus atau berbentuk parabola.
Sedangkan persamaan dari metode kuadratik adalah:
Y = A + BX + C
Dimana :
Y = Variabel yang akan diramalkan, dalam hal ini adalah
Ramalan penjualan produk perusahaan
a = Konstanta, yang akan menunjukkan besarnya harga Y (ramalan)
apabila X sama dengan 0 (nol)
b = Variabilitas per X, yaitu menunjukkan besarnya perubahan nilai
Y dari setiap perubahan satu unit X
X = Unit waktu/ periode, yang dapat dinyatakan dalam minggu,
bulan, semester, tahun dan lain sebagainya
Sedangkan koefisiennya adalah:
A = (∑Y - c∑ ) / n
B = (∑XY / ∑ )
C = (n ∑ Y) – ((∑ ) – (∑Y))
(n ∑ ) – ((∑Z )
Dengan syarat ∑ = 0 (nol)

4. Metode Variasi Musim


Melakukan prakiraan volume permintaan konsumen di waktu – waktu yang akan
datang dapat didasarkan pada gelombang musiman yang melekat pada kultur
budaya atau kebiasaan dari masyarakat.
Tetapi dapat juga karena faktor sifat dan keadaan alam yang melekat pada iklim
atau cuaca. Misalnya produksi musim semi, gugur dan musim penghujan dan
bahkan musim kemarau, produk apa yang sedang atau akan datang musimnya.

16
Sifat masyarakat yang menimbulkan musiman ini oleh karena faktor budaya dan
kebiasaan misalnya karena musim hari raya keagamaan. Pada saat – saat itu
biasanya masyarakat akan memiliki hajat yang cukup besar dalam melakukan
pemenuhan konsumsi barang keperluan pesta dan sehari – hari. Maka dapat
dipastikan pada periode ini permintaan akan kebutuhan dan keperluan konsumsi
akan meningkat dalam jumlah yang cukup berarti.
Demikian juga ketika datang musim bulan – bulan baik maka banyak masyarakat
menggunakan bulan tersebut melaksanakan hajat perkawinan, pesta perkawinan,
dan hajat – hajat yang lain yang memerlukan pesta dan upacara – upacara sacral
yang memerlukan konsumsi dan persediaan barang kebutuhan untuk keperluan
tersebut.

5. Metode Ekonometri
Metode ekonometri merupakan metode prediksi volume atau nilai dependen
variabel dengan melibatkan berbagai faktor atau variabel independent yang
relevan dan cukup signifikan mempengaruhi dependen variabel tersebut. Secara
ekonomi dari model ekonometri ingin dilihat relevansinya pengaruh independent
variabel terhadap dependen variabel. Bahkan juga ingin dilihat apakah antar
variabel independent itu saling mempengaruhi dan berapa besar pengaruh
mempengaruhi antar variabel independent ini atas besarnya pengaruh terhadap
dependen variabel. Juga ingin dilihat berapa tepat antara kebenaran statistik
dikoreksi dengan kebenaran secara ekonomi.
Jadi secara literatur ekonometrik merupakan suatu pengukuran secara ekonomi
baik secara statistik, matematik maupun secara ekonomi teori sekaligus dalam
konteks hubungan antara variabel – variabel ekonomi. Memang metode
ekonometrik sering lebih kompleks dibanding dengan metode proyeksi trend.
Namun ekonometrik setidaknya memiliki dua keunggulan sebagai alat prakiraan.
Pertama adalah keunggulan dalam memperoleh prediksi nilai variabel yang
penting. Ini akan sangat berguna bagi manajer untuk mengevaluasi kemungkinan
pengaruh alternatif keputusan yang diambil.
Kedua adalah metode ekonometrika mengestimasi perilaku hubungan antara
variabel – variabel. Secara mencolok meramalkan dengan dasar metode lain

17
seperti misalnya survey data hanya memperoleh sesuatu yang lebih kecil dari
penyebab yang hakiki pada hubungan antar variabel – variabel ini secara umum.
Terdapat empat tahapan yang termasuk di dalam memformulasi forecast model
ekonometrika ini.
a. Membangun suatu model teori;
b. Mengumpulkan data;
c. Memilih bentuk persamaan fungsi yang diestimasi;
d. Mengestimasi dan menginterpretasi hasil.

2.7. Latihan Soal dan Pembahasan

Soal Latihan 1 :
PT Makmur Jaya sedang merencanakan kegiatan operasinya
untuk semester 1 tahun 2021. adapun data yang tersedia aadalah
sebagai berikut :

a. Rencana Penjualan Perusahaan

Daerah 1 Daerah 2
Bulan Jumlah
(Unit) (Unit)
Januari 60,000 80,000 140,000
Februari 66,000 90,000 156,000
Maret 70,000 92,000 162,000
April 50,000 70,000 120,000
Mei 51,000 72,000 123,000
Juni 45,000 45,000 90,000
Jumlah 791,000

b. Standar Penggunaan bahan mentah per satu unit barang jadi, sebagai
berikut :
Bahan Jumlah Harga (Rp)
Mentah Unit /unit
X 10
Y 3 15
Z 4 20

c. Jumlah persediaan barang jadi pada awal semester 1


tahun2011 adalah 80,000 unit, sedangkan persediaan
barang jadi pada akhir semester 1 tahun 2021 adalah
75,000 unit.

18
tgl/bulan Persediaan
Tahun bahan menta
31/12/2020 125,000
20/06/2021 100,000

d. jumlah persediaan barang jadi pada awal bulan ditentukan


sebesar 50% dari rencana pe untuk persediaan barang mentah
pada awal bulan ditentukan harus berjumlah sebesar 50%
tentukan :
1. jumlah yang harus diproduksi pada 1 semester tahun 2021
2. menyusun anggaran produksi secara terperinci untuk 1 semester
tahun 2011
3. menyusun anggaran kebutuhan bahan mentah secara terperinci
untuk 1 semester tahun
4. menyusun anggaran pembelian bahan mentah secara terperinci
untuk 1 semester tahun
5. menyusun anggaran biaya bahan mentah yang habis digunakan
secara terperinci untuk

Jawaban :
1. Jumlah yang harus diproduksi pada Semester 1 Tahun 2021 daerah
1 dan 2
Penjualan 1 Semester Tahun 2020 791,000
ditambah persediaan akhir 1 semester Tahun 2021 75,000
Kebutuhan 1 semester tahun 2021 866,000
dikurangi persediaan awal 1 semester tahun 2021 80,000

Jumlah yg harus diproduksi semester 1 tahun 2021 786,000


Produksi per bulan = 786000/6 131,000

2. Anggaran produksi secara terperinci untuk 1 semester tahun 2021

Persediaan Kebutuhan Persediaan


Bulan Penjualan Produksi
Akhir Produksi Awal
Januari 140,000 71,000 211,000 80,000 131,000
Februari 156,000 46,000 202,000 71,000 131,000
Maret 162,000 15,000 177,000 46,000 131,000
April 120,000 26,000 146,000 15,000 131,000
Mei 123,000 34,000 157,000 26,000 131,000
Juni 90,000 75,000 165,000 34,000 131,000
JUMLAH 791,000 75,000 866,000 80,000 786,000

19
3. Anggaran Kebutuhan bahan Mentah
Barang Barang Y
Bulan X
Produksi SUR Kebutuhan BB Produksi SUR
Januari - Juni 131,000 - - 131,000 3

4. Anggaran Pembelian Bahan Mentah


Kebutuhan Persediaan Kebutuhan Persediaan
Bulan
Bahan baku Akhir Pembelian Awal Kuantitas
Januari 917,000 71,000 988,000 80,000 908,000
Februari 917,000 46,000 963,000 71,000 892,000
Maret 917,000 15,000 932,000 46,000 886,000
April 917,000 26,000 943,000 15,000 928,000
Mei 917,000 34,000 951,000 26,000 925,000

5. Anggaran Biaya Bahan Mentah Setelah Di Gunakan

Barang Barang Y
Waktu X
Kebutuhan Harga Jumlah Kebutuhan BB Harga
BB
(unit) (Rp) (Rp) (unit) (Rp)
Januari – Juni - 10 - 393,000 15

Soal Latihan 2 :

Perusahaan “DIAN” menentukan target penjualanya berdasrkan perkembangan


industry dengan cara menilai market sharenya dari tahun ke tahun. Data
permintaan untuk industry dan omset penjualan perusahaan selama 7 tahun
terakhir adalah sebagai berikut :

Permintaan
Tahun Industry (Ton) Omset Perusahaan

1976 12.000 1.200


1977 11.000 990
1978 13.000 1.560

20
1979 14.000 1.750
1980 13.000 1430
1981 15.000 1.800
1982 16.000 2.080

Berdasarkan data yang ada, saudara diminta untuk :

1) Menentukan permintaan industry untuk tahun 1983 berdasarkan metode least


square
2) Tentukan penjualan perusahaan untuk tahun 1983 bila mana perusahaan
menentukan cukup puas dengan rata-rata market share 3 tahu terakhir.

Jawab:

FORECASTING DEMAND INDUSTRY 2020

METODE LEAST SQUARE

Dalam Kasus Data Ganjil


Nilai Nilai Nilai
Penjualan
Tahun (buah) X XY X²

1976 12.000 -3 -36.000 9

1977 11.000 -2 -22.000 4

1978 13.000 -1 -13.000 1

1989 14.000 0 0 0

1980 13.000 1 13.000 1

1981 15.000 2 30.000 4

1982 16.000 3 48.000 9

Total 94.000 0 20.000 28

Nilai persamaan garis trend adalah : Y = a + bX

21
Rumus Metode Least Square :

a = (∑ Y) : (N)

b = (∑ XY) : (∑ X²)

a = 94.000 : 7 = 13.428,6

b = 20.000 :28 = 714,3

Jadi nilai persamaan garis trend nya adalah :

Y = 13.428,6 + 714,3 X

Demand industry 1983 adalah :

Y = 13.428,6 + 714,3 (4)

= 13.428,6 + 2.857,2

= 16.285,8 Ton

Forecast penjualan perusahaan tahun 1983 :

Market Share untuk tahun :

1980 = 1.430 :13.000 = 0,11

1981 = 1.800 :15.000 = 0,12

1982 = 2.080 :16.000 = 0,13

Total Market Sharenya= 0,36

Rata-rata Market Share = 0,36 :3 = 0,12

Jadi Forecast Penjualan perusahaan tahun 1983 = 0,12 x 16.285,8 = 1.954,3 ton

22
Latihan soal 3 :
Distributor “MELUR” menyajikan data penjualan karet selama periode 1977
sampai dengan 1983 sebagai berikut :

Tahun Penjualan (ton)


1977 26.000 Tahun Penjualan (ton)
1978 23.000 1981 33.000
1979 20.000 1982 36.000
1980 26.000 1983 48.000
Saudara dimohon menentukan taksiran jumlah penjualan karet tahun 1985 atas
dasar metode semi average.
Jawab:
TEKNIK FORCASTING METODE SEMI AVERANGE
Dalam Kasus Jumlah Data Ganji

Semi
Tahu Penjual Nilai Semi Avera Nilai
n (Ton) X Total ge Trend

1977 26.000 -1,5 X1 = a 17.000

1978 23.000 -0,5 69.000 23.000 21.000

1979 20.000 0,5 25.000

1980

1981 33.000 2,5 X2 33.000

117.00
1982 36.000 3,5 0 39.000 37.000

1983 48.000 4,5 41.000


Nilai Persamaan garis trend ;
Y=a+bX
Y = nilai trend periode tertentu (Dalam soal ini thn 1985)
a = nilai trend periode dasar ( Dalam soal ini 23.000)
b = pertambahan trend tahunan secra rata-rata yang dihitung dengan rumus (X2 –
X1) : N
X1 = rata-rata kelompok I = a = 23.000
X2 = rata-rata kelompok II = 39.000

23
N = jumlah periode antra kelompok X2 dan periode X1 yakni tahun 1 januari
1978 sampai dengan
1 januari 1982 sama dengan 4tahun.
jadi, b = (39.000 – 23.000) : 4 = 4.000
sehingga persamaan garis trendnya adalah :
Y = 23.000 + 4.000 X
jadi nilai trend penjualan kopi tahun 1985 adalah :
Y 1984 = 23.000 + 4.000 (6,5)
= 23.000 + 26.000
= 49.000 Ton

Latihan Soal 4 :

Perusahaan ARYA SETO selalu berusaha untuk mempertahankan posisinya di


pasar dengan cara mempertahankan marketsharenya. Data penjualan industri
dan penjualan perusahaan yang berhasil dikumpulkan adalah sebagai berikut :

a. Penjualan Industri :
Tahun Volume Tahun Volume
1972 2.000.000 m 1976 2.600.000 m
1973 2.200.000 1977 2.700.000
1974 2.500.000 1978 3.000.000
1975 2.300.000 1979 3.100.000
b. Penjualan oleh perusahaan yang pernah dicapai :
Tahun Volume
1975 460.000 m
1976 546.000
1977 594.000
1978 690.000
1979 744.000
Di dalam perencanaan kegiatannya perusahaan mengadakan pengamatan
terhadap permintaan industri dan selalu berusaha untuk memperbaiki
posisi bersaingnya dengan mengadakan/mengusahakan peningkatan
market share dari tahun ke tahun.

24
Atas dasar data di atas tentukan berapa besarnya volume penjualan perusahaan
untuk tahun 1980.

Jawab :
a. Atas dasar metoda setengah rata-rata:
x
1 = 2.250.000
x
2 = 2.850.000
b = 2.850.000 – 2.250.000 = 150.000
4
У = 2.850.000 + 150.000 x.
1980 = 2.850.000 + 2 x 150.000 = 3.150.000

b. Atas dasar metoda moment =


У = 1.858.334 + 197.619 X
1980 = 1.858.334 + 8 x 197.619 = 3.439.286

c. Atas dasar metoda kuadrat terkecil:


У = 2.550.000 + 75.000 X
1980 = 2.550.000 + 9 x 75.000 = 3.225.000

d. Market share perusahaan :


1975 = 460.000 = 20,0% 1978 = 690.000 = 23,0%
2.300.000 3.000.000
1976 = 546.000 = 21,0% 1979 = 744.000 = 24,0%
2.300.000 3.100.000
1977 = 594.000 = 22,0% Perkiraan untuk 1980 = 25,0%
2.700.000

Sehingga penjualan 1980 :


- Dasar metoda setengah rata-rata = 25% x 3.150.000 = 787.500 m.
- Dasar metoda moment = 25% x 3.439.286 = 859.822 m.
- Dasar metoda kuadrat terkecil = 25% x 3.225.000 = 806.250 m.

25
Latihan Soal 5 :

Perusahaan besi beton “PILOT STEEL” sedang merencanakan kegiatan


pemasaran hasil produksinya, khususnya besi kerangka untuk pembuatan
beton bertulang yang permintaannya diharapkan akan mengingkat terus dalam
waktu beberapa tahun mendatang ini.

Data yang mereka butuhkan terutama menyangkut masalah bagaimana


mengalokasikan jumlah salesman yang ada dan anggaran promosi untuk
berbagai daerah penjualan yang tidak sama potensinya. Guna memungkinkan
perencanaan di atas, diperlukan estimasi tentang potensi penyerapan daripada
berbagai daerah penjualan yang ada.
Data yang sekarang sudah mereka miliki adalah sbb:

a. Konsumsi besi beton seluruh Indonesia dan penjualan besi beton oleh
Perusahaan PILOT STEEL untuk tahun 1977-1979 adalah sebagai berikut:
Tahun Konsumsi Indonesia Penjualan PILOT
STEEL

1977 800.000 ton 250.000 ton

1978 900.000 ton 270.000 ton

1979 900.000 ton 260.000 ton

b. Menurut taksiran dari bagian pemasaran, permintaan besi beton untuk tahun
1980 lebih tinggi 10% bila dibanding dengan permintaan tahun 1979. Tingkat
kenaikan yang sama diharapkan akan terjadi juga untuk tahun 1981 dan 1982.
c. Pada suatu pihak perusahaan ingin mempertahankan market sharenya, sedang
di lain pihak perusahaan menyadari bahwa kapasitas produksinya sekarang
hanya sebesar 300.000 ton saja. Karena itu untuk dapat melayani permintaan,
kemungkinan besar perusahaan harus mengimport sebagian dari besi beton
yang dibutuhkan untuk melayani penjualan.
d. Penjualan pada berbagai daerah penjualan pada tahun 1979 adalah sbb:
Jawa Barat & DKI Jaya : 90.000 ton
Jawa Tengah : 70.000 ton

26
Jawa Timur : 70.000 ton
Luar Jawa : 30.000 ton .
Penjualan Seluruhnya : 260.000 ton
e. Potensi penyerapan/permintaan dari berbagai daerah penjualan akan
meningkat secara seimbang dari tahun ke tahun.
Dengan menggunakan data di atas, saudara sebagai Budget Director dari
perusahaan ini diminta untuk menentukan :
(a) Volume permintaan besi kerangka seluruh Indonesia untuk 1980 s/d 1982
(b) Market share rata-rata daripada perusahaan PILOT STEEL untuk seluruh
Indonesia
(c) Angka penyebaran hasil produksi perusahaan PILOT STEEL untuk berbagai
daerah penjualan yang ada
(d) Menyusun rencana penjualan untuk berbagai daerah penjualan untuk tahun
1971 s/d 1973.
(e) Menentukan volume besi kerangka yang harus diimport oleh perusahaan
tersebut guna mencukupi target penjualan untuk masing-masing tahun.

Jawab:

a. Volume permintaan besi kerangka Indoneisa:


1980 = 110% x 900.000 ton = 990.000 ton
1981 = 110% x 990.000 ton = 1.089.000 ton
1982 = 110% x 1.089.000 ton = 1.197.000 ton

b. Market share rata-rata perusahaan PILOT STEEL


1977 = 250.000x 100% = 31,25%
800.000
1978 = 270.000x 100% = 30,00%
900.000
1979 = 260.000x 100% = 28,88%
900.000
Market share rata-rata : 31,25 + 30 + 28,88 = 30,04%
3

c. Angka penyebaran hasil produksi perusahaan PILOT STEEL 1979:


Jawa Barat + DKI = 9.000 x 100% = 34,60%

27
260.000
Jawa Tengah = 70.000 x 100% = 26,90%
260.000
Jawa Timur = 70.000 x 100% = 26,90%
260.000
Luar Jawa = 30.000 x 100% = 11,60%
260.000
100,00%
d.
1980 1981 1982

Permintaan seluruh 990.000 ton 1.089.000 1.197.000 ton


Indonesia ton
Market share ( = 30%) 297.000 ton 326.700 ton 359.400 ton

PILOT STEEL
Rencana Penjualan
1980 -1982
Daerah 1980 1981 1982

Jabar + DKI 102.762 ton 113.083,2 ton 124.352,4 ton

Jateng 79.893 ton 87.882,3 ton 96.678,6 ton

Jatim 79.893 ton 87.882 ,3 ton 96.678,6 ton

Luar Jawa 34.452 ton 37.897,2 ton 41.690,4 ton

Jumlah 297.000 ton 326.700 ton 359.400 ton

e. Import per tahun sebesar:


1980 = tidak ada (karena belum melebihi kapasitas maksimum)
1981 = 26.700 ton
1982 = 59.400 ton

28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi
perencanaan, koordinasi, dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi
dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan,
mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional
didalam bidang usaha.
Anggaran harus bersifat formal artinya anggaran disusun dengan sengaja dan
bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis dan teliti. Bersifat sistematis artinya
anggaran disusun dengan berurutan dan berdasarkan logika. Setiap manajer
dihadapkan pada suatu tanggung jawab untuk mengambil keputusan sehingga
anggaran merupakan hasil pengambilan keputusan yang berdasarkan asumsi
tertentu. Keputusan yang diambil oleh manajer tersebut, merupakan pelaksanaan
fungsi manajer dari segi perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan
pengawasan.
Peramalan (forecasting) merupakan seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian
dimasa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa
lalu dan menempatkannya kemasa yang akan datang dengan suatu bentuk model
matematis.
Tujuan peramalan dalam kegiatan produksi adalah untuk meredam ketidakpastian,
sehingga diperoleh suatu perkiraan yang mendekati keadaan yang sebenarnya.
Peramalan tidak akan pernah “perfect”, tetapi meskipun demikian hasil peramalan
akan memberikan arahan bagi suatu perencanaan. Terdapat dua pendekatan
umum peramalan, sebagaimana ada dua cara mengatasi semua model keputusan.
Yang pertama adalah analisis kuantitatif dan yang kedua adalah analisis kualitatif.
3.2 Saran
Demikian makalah ini dibuat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan. Apabila ada
terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya.

29
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan Adi Saputro dan Marwan Asri. 2000. Anggaran Perusahaan Edisi
3. Yogyakarta: BPFE.
Nasution A.H. dan Prasetyawan Y. 2008. Perencanaan & Pengendalian
Produksi, Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumayang, Lalu. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi.
Salemba Empat,Jakarta.
Supranto J. 2000. Statistik (Teori dan Aplikasi), Edisi Keenam. Jakarta:
Erlangga.
Heizer, Jay dan Render, Barry. 2009. Manajemen Operasi, Buku 1 Edisi 9.
Jakarta: Salemba Empat.
Murahartawaty. 2009. Peramalan. Jakarta: Sekolah Tinggi Teknologi
Telkom.
Ginting, Rosnani. 2007. Sistem Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo.

30

Anda mungkin juga menyukai