Anda di halaman 1dari 19

KONSEP ANGGARAN

OLEH:

FRANSISCA DESSY PURNAMASARI (1810020071)

ERMELINDA LIHING JAKAL (1810020083)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini guna untuk memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Penganggaran dengan judul “
Konsep Anggaran ”

Terimakasih juga kami ucapkan kepada Ibu Yohana Febiani Angi, SE.,M.Aks yang telah
membimbing kami sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca baik dalam
kalangan mahasiswa ekonomi dan bisnis maupun masyarakat. Namun terlepas dari itu, kami
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya
yang lebih baik lagi.

Kupang, September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1..................................................................................................................................... Latar
Belakang....................................................................................................................1
1.2..................................................................................................................................... Rum
usan Masalah..............................................................................................................1
1.3.....................................................................................................................................Tujua
n..................................................................................................................................1
1.4.....................................................................................................................................Manf
aat...............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Tujuan Penyusunan Anggaran..................................................................................2

2.2. Anggaran Statis Dan Fleksibel..................................................................................5

2.3 Jenis-Jenis Anggaran................................................................................................. 5

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan...............................................................................................................10

3.2. Saran.........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

LATIHAN BAB 1

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang


Anggaran merupakan perkiraan atau taksiran mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas yang diharapkan di periode yang akan datang dimana anggaran perlu
disusun dengan baik dan detail karena pada dasarnya penyusunan anggaran bagi
perusahaan dapat membantu perusahaan dalam memprediksi tingkat aktivitas operasi dan
keuangan perusahaan di masa mendatang.
Oleh karena itu perlu adanya pemahaman bagi masyarakat khususnya
mahasiswa/I yang bergelut dalam bidang perekonomian untuk mengetahui secara detail
bagaiamana konsep anggaran tersebut dan bagaiamana macam-macam jenisnya. Jadi,
kami sebagai kelompok pertama akan menjelaskan beberapa materi yang berkaitan
dengan konsep anggaran tersebut yaitu berisi tentang tujuan penyusunan anggaran,
anggaran statis dan fleksibel serta jenis-jenis anggaran dan beberapa latihan untuk
mempermudah pembaca dalam memahami materi ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan anggaran?
2. Apa tujuan penyusunan anggaran?
3. Apa yang di maksud dengan anggaran statis dan fleksibel?
4. Apa saja jenis-jenis anggaran?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu anggaran.
2. Untuk mengetahui tentang tujuan penyusunan anggaran.
3. Untuk mengetahui tentang anggaran statis dan fleksibel .
4. Untuk mengetahui tentang jenis-jenis anggaran.
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui apa itu anggaran.
2. Dapat mengetahui tentang tujuan penyusunan anggaran.
3. Dapat mengetahui tentang anggaran statis dan fleksibel .
4. Dapat mengetahui tentang jenis-jenis anggaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Penyusunan

Penyusunan anggaran berurusan dengan masa depan. Tujuan penyusunan anggaran bagi
perusahaan adalah memprediksi tingkat aktivitas operasi dan keuangan perusahaan di masa
mendatang.

Menurut KBBI, Anggaran adalah anggar, anggaran [ang·gar·an] Kata Nomina (kata
benda)

1) perkiraan; perhitungan;

2) aturan;

3) taksiran mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang diharapkan untuk periode yang akan
datang; (Ekonomi)

4) rencana penjatahan sumber daya yang dinyatakan dengan angka, biasanya dalam satuan uang;
(Manajemen).

Menurut Hongren (2000), anggaran adalah : “Budget is the quantitative of a proposed


plan of action by management for a future time period and is an aid to the coordination and
implementation of the plan.”

Berdasarkan definisi anggaran tersebut, kita dapat menyimpulkan beberapa hal terkait
dengan anggaran.

1. Anggaran adalah rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen dalam satu
periode yang tertuang secara kuantitatif. Informasi yang dapat diperoleh dari anggaran
diantaranya jumlah produk dan harga jualnya untuk tahun depan.
2. Anggaran membantu manajemen dalam melakukan koordinasi dan penerapannya dalam
upaya memperoleh tujuan yang tertuang dalam anggaran. Anggaran memberikan
gambaran kepada manajemen tentang sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan
untuk melaksankan kegiatan yang telah ditentukan dalam anggaran. Kemudian, anggaran

2
juga menjelaskan koordinasi antarbagian dalam perusahaan sehingga tujuan bersama
perusahaan dapat tercapai.

Data informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam menyusun anggarannya dapat
diperoleh dari kegiatan dan kejadian yang terjadi di perusahaan di masa lalu, masa sekarang, dan
harapan-harapan yang ingin dicapai di masa mendatang. Dari sumber perolehan informasi untuk
menyusun anggaran, perusahaan dapat memperoleh data dan informasi dari sumber-sumber
internal perusahaan (misalnya: laporan keuangan perusahaan dan laporan tahunan) atau dari
sumber eksternal perusahaan seperti laporan penjualan industry, pertunbuhan ekonomi negara,
tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan lain-lain.

Sebagai contoh, perusahaan ingin menentukan tingkat penjualan untuk tahun depan.
Informasi yang diperlukan oleh perusahaan adalah penjualan tahun lalu ( informasi masa lalu),
kebijakan pemasaran terkini yang dimiliki oleh perusahaan ( informasi terkini), kemungkinan
adanya penjualan produk baru di tahun depan ( informasi tentang kebijakan produk perusahaan),
dan tingkat persaingan antar perusahaan di dalam industry yang sama di tahun depan (informasi
eksternal). Semua informasi tersebut dianalisis dan hasil akhirnya adalah tingkat penjualan yang
diharapkan dapat diperoleh perusahaan untuk tahun depan.

Tujuan utama penyusunan anggaran adalah menyediakan informasi kepada pihak


manajemen perusahaan untuk digunakan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan.

Berikut ini adalah tujuan-tujuan lainnya yang terkait dengan penyusunan anggaran.

1. Perencanaan
Anggaran memberikan arahan bagi penyusunan tujuan dan kebijakan perusahaan.
Sebagai contoh, anggaran penjualan memperlihatkan pada manajemen adanya
kenaikan target penjualan pada cabang A dan penurunan pada cabang B.
Berdasarkan informasi tersebut, manajmen segera mengambil langkah-langkah
perencaaan dengan mengalihkan tenaga penjual ke cabang A atau meningkatkan
kegiatan promosi pada cabang B untuk meningkatkan penjualan cabang B.
2. Koordinasi

3
Anggaran dapat mempermudah koodrinasi antarbagian-bagian di dalam
perusahaan. Berikut ini adalah contoh kegunaan anggaran khususnya anggaran
penjualan untuk koordinasi antar departemen yang ada di perusahaan.
Setelah anggaran penjualan selesai dibuat, Departemen Pemasaran dapat segera
berkoordinasi dengan Departemen Sumber Daya Manusia untuk menentukan
kecukupan jumlah staf di Departemen Pemasaran agar mampu memenuhi target
penjualan. Selanjutnya, Departemen Pemasaran juga berkoordinasi dengan
Departemen Keuangan tentang anggaran pemasaran. Pada waktu yang bersamaan
Departemen Produksi dapat segera menentukan jumlah kebutuhan bahan baku
untuk memproduksi barang jadi agar dapat memenuhi target penjualan.
Kemudian, Departemen Produksi mengusulkan pembelian bahan baku ke
Departemen Pembelian dan Departemen Keuangan. Selanjutnya, Departemen
Keuangan dapat menghitung kebutuhan dana yang diperlukan untuk menunjang
kelancaran kegiatan penjualan.
3. Motivasi
Anggaran membuat manajemen dapat menetapkan target-target tertentu yang
harus dicapai oleh perusahaan. Sebagai contoh, jika anggaran penjualan
memperlihatkan angka penjualan tertentu yang harus dicapai, maka tenaga
penjual yang ada di perusahaan dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang
banyaknya barang jadi yang harus dia jual. Jika terdapat target yang jelas, maka
tenaga penjual akan lebih termotivasi untuk mencapainya dibandingkan tanpa
adanya target. Tenaga penjual akan lebih termotivasi lagi jika mereka juga
dilibatkan dalam penyusunan anggaran penjualan ( metode penyusunan
anggaran bottom – up) .
4. Pengendalian
Keberadaan anggaran di perusahaan memungkinkan manajemen untuk
melakukan fungi pengendalaian atas aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan di
dalam perusahaan.
Misalnya, perusahaan menetapkan anggaran biaya pemakaian telepon untuk
setiap departemen sebesar Rp2.500.000 per bulan. Setiap awal bulan berikutnya,
diadakan perbandingan antar biaya telepon yang actual dikeluarkan oleh setiap

4
departemen dengan target biaya yang telah ditentukan sebelumnya, jika biaya
pemakaian actual berbeda dengan yang telah dianggarkan, maka harus dicari
factor-faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut dan dilakukan tindakan
perbaikan agar pemakaian biaya telepon dibulan-bulan berikutnya sesuai dengan
yang di anggarkan.
2.2 Anggaran Statis Dan Fleksibel
Anggaran statis berisikan perkiraan perusahaan yang tidak akan berubah selama
periode anggaran. Anggaran statis hanya disusun berdasarkan satu tingkat operasional
perusahaan, misalnya jika perusahaan telah menetapkan bahwa target penjualan untuk
tahun anggaran mendatang sebesar 1.000.000 unit, maka seluruh anggaran akan disusun
berdasarkan target penjualan tersebut.
Sebaliknya anggaran fleksibel disusun berdasarkan perkiraan berbagai tingkat
operasional perusahaan. Anggaran fleksibel memberikan informasi pada manajemen
tentang kinerja yang diharapkan dapat tercapai oleh perusahaan pada berbagai tingkat
operasional perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan dapat membuat anggaran fleksibel
berdasarkan terget penjualan 900.000 unit, 1.000.000 unit, dari 1.100.000 unit.
2.3 Jenis-Jenis Anggaran
Perusahaan menyusun anggaran induk (master budget) yang dapat dibagi ke
dalam dua kelompok yaitu, anggaran operasional dan anggaran keuangan. Anggaran
operasional terdiri atas anggaran penjualan sampai anggaran (proforma) laba rugi.
Adapun anggaran keuangan terdiri atas anggaran kas dan anggaran (proforma) neraca.
Perusahaan umumnya menyusun anggaran untuk keseluruhan kegiatan
operasional yang dijalankan, seperti kegiatan penjualan, produksi, pemasaran, dan
administrasi. Anggaran induk adalah gabungan dari seluruh anggaran yang disusun oleh
perusahaan setiap tahunnya.

Anggaran induk terdiri atas:

1. Anggaran penjualan
Anggaran penjualan menyajikan jumlah unit barang atau jasa sekaligus harganya
yang dapat dijual oleh perusahaan di masa depan.
2. Anggaran produksi
Anggaran produksi memperlihatkan jumlah barang jadi yang harus diproduksi oleh
perusahaan dalam satu periode anggaran. Barang jadi yang akan diproduksi untuk

5
setiap periode anggaran harus memperhatikan tingkat penjualan dalam unit, serta
jumlah persediaan akhir dan awal barang jadi.
Figur 1.1 Anggaran Induk

Anggaran Induk

Anggaran Operasional Anggaran Keuangan

Anggaran Penjualan Anggaran Kas

Anggaran Produksi Anggaran Neraca

Anggaran Pemakaian Bahan


Baku

Anggaran Pembelian Bahan


Baku

Anggaran Tenaga Kerja


Langsung

Anggaran Biaya Overhead


Produksi

Anggaran Beban Pokok


Penjualan

Anggaran Laba Rugi


3. Anggaran pemakaian dan pembelian bahan baku
Anggaran pemaiakaian dan pembelian bahan baku menyajikan dua inforamsi
berikut.
a. Jumlah kebutuhan pemakaian bahan baku.
Jumlah bahan baku yang diperlukan dalam satu periode anggaran ditentukan oleh
jumlah barang jadi yang akan diproduksi dan standar kebutuhan bahan baku
untuk Setiap satu unit barang jadi.
b. nilai Pembelian bahan baku dalam rupiah
Jumlah bahan baku yang akan dibeli dalam satu periode anggaran diperoleh
dengan menambahkan bahan baku yang diperlukan untuk produksi dengan
persediaan akhir bahan baku dan dikurangi dengan persediaan awal bahan baku
yang ada di perusahaan.

Kemudian, nilai Pembelian bahan baku dalam rupiah diperoleh dengan


mengalikan jumlah bahan baku yang akan dibeli dengan perkiraan harga beli
bahan baku perunitnya.

Anggaran pemakaian dan Pembelian bahan baku akan dibahas lebih


mendalam pada bab 4 di dalam buku ini.

4. anggaran biaya tenaga kerja langsung


Anggaran biaya tenaga kerja langsung memperlihatkan jumlah jam tenaga kerja
langsung yang dibutuhkan untuk memproduksi barang jadi yang ditetapkan dalam
anggaran produksi. Selain itu, anggaran biaya tenaga kerja langsung juga
memperlihatkan perkiraan tingkat upah yang akan diberikan oleh perusahaan kepada
tenaga kerja langsungnya.
Anggaran biaya tenaga kerja langsung akan dibahas lebih mendalam pada bab 4
di dalam buku ini.
5. Anggaran biaya overhead produksi
Anggaran biaya overhead produksi memperlihatkan perkiraan biaya overhead
produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mencapai target produksi
seperti yang ditetapkan dalam anggaran produksi.

7
Anggaran biaya overhead produksi akan dibahas lebih mendalam pada bab 4 di
dalam buku ini.
6. anggaran biaya produksi
anggaran biaya produksi memperlihatkan seluruh biaya produksi yang akan
dikeluarkan pada satu tahun anggaran. Anggaran produksi sebenarnya hanya
mengumpulkan informasi-informasi yang terdapat pada anggaran pemakaian bahan
baku, anggaran tenaga kerja langsung, dan anggaran overhead.
Anggaran biaya produksi akan dibahas lebih mendalam pada bab 4 di dalam buku
ini.
7. Anggaran beban operasi
Anggaran beban operasi memperlihatkan perkiraan beban operasi yang akan
dikeluarkan oleh perusahaan dalam satu periode anggaran. Secara umum, anggaran
beban operasi dibagi kedalam dua kelompok yaitu beban penjualan atau selling
expenses dan beban administrasi atau administration expenses.
Anggaran beban operasi akan dibahas lebih mendalam pada bab 5 di dalam buku
ini.
8. Anggaran laba rugi
Anggaran laba rugi disusun untuk memberikan informasi kepada manajemen
tentang jumlah laba atau rugi bersih yang akan diperoleh perusahaan dalam suatu
periode anggaran titik pada baru anggaran laba rugi akan dibahas lebih mendalam
pada bab 6 di dalam ini.
9. Anggaran kas
anggaran kas disusun oleh perusahaan agar pihak manajemen memperoleh
informasi tentang likuiditas perusahaan pada periode mendatang karena anggaran kas
menyajikan informasi tentang perkiraan jumlah penerimaan dan pengeluaran kas pada
periode suatu periode anggaran
Anggaran kas akan dibahas lebih mendalam pada bab 7 di dalam buku ini.
10. Anggaran neraca
anggaran neraca menyajikan informasi kepada manajemen tentang hasil akhir dari
seluruh anggaran yang telah disusun sebelumnya atau anggaran penjualan sampai
anggaran kas. Anggaran neraca juga memperlihatkan kepada manajemen tentang

8
pengaruh kebijakan yang diambil oleh manajemen terhadap aset kewajiban dan
ekuitas perusahaan dalam suatu periode anggaran.
Anggaran pemakaian dan Pembelian bahan baku akan dibahas lebih mendalam
pada bab 8 di dalam buku ini.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimmpulkan bahwa, Anggaran merupakan suatu
bagian yang sangat penting dalam perusahaan atau usaha apapun. Seperti yang telah
dijelaskan bahwa anggaran memiliki tujuan sebagai suatu perkiraan atau tolok ukur bagi
perusahaan dalam memprediksi tingkat aktivitas operasi dan keuangan perusahaan di
masa mendatang. Dimana, informasi dalam penyusunan anggaran dapat diperoleh dari
informasi suatu perusahaan di masa lalu, masa sekarang dan harapan-harapan yang ingin
dicapai di masa mendang.
Anggaran dapat berupa anggaran statis dan anggaran fleksibel yang memiliki
perbedaan yang cukup signifikan. Selain itu anggaran dapat dibagi kedalam 10 jenis yang
telah dijelaskan masing-masing.
3.2 Saran
Bagi mahasiswa/I yang ingin memahami secara detail dan mendalam mengenai
konsep anggaran pelajarilah makalah ini dengan baik dan seksama.

10
DAFTAR PUSTAKA
Sasongko, Catur. 2010. Anggaran. Jakarta: Salemba Empat.
KBBI

11
LATIHAN BAB I
PILIHAN GANDA
1. Anggaran diperlukan dalam tahapan proses……………
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pengendalian
d. Semua jawaban benar
Karena pada tahap ini dimana, Anggaran memberikan arahan bagi penyusunan
tujuan dan kebijakan perusahaan. Selain itu, ketika kita mengelola organisasi,
maka sudah bisa dipastikan akan
menghadapi permasalahan berkaitan dengan keuangan. Fungsi manajemen adalah
melakukan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian agar organisasi bisa
mencapai tujuan sebagaimana telah ditetapkan. Perencanaan dan pengendalian
keuangan sangat penting dilakukan untuk mengawal keberlangsungan organisasi
yang baik. Penganggaran atau penyusunan anggaran (budgeting) adalah proses
penyusunan rencana keuangan organisasi yang dilakukan dengan cara menyusun
rencana kerja dalam rangka waktu tertentu umumnya satu tahun dan dinyatakan
dalam satuan moneter. Penganggaran merupakan bagian dari proses perencanaan
organisasi yang secara umum meliputi perencanaan strategi (strategic planning),
penyusunan program (programming), dan penyusunan anggaran (budgeting).

Jadi untuk untuk pelaksanaan dan pengendalian di dasarkan pada perencanaan dan
anggaran yang telah di tetapkan sehingga tiga tahap tersebut semua memerlukan
penyusunan anggaran.
2. Anggaran produksi disusun untuk mengetahui………..
a. Jumlah unit barang atau jasa yang akan dijual dalam satu periode anggaran
b. Jumlah unit bahan baku yang harus dibeli
c. Jumlah unit barang jadi yang harus diproduksi dalam satu periode anggaran

12
d. Tidak memerlukan informasi tentang barang jadi yang akan dijual dalam satu
periode anggaran
Jawaban: Anggaran produksi memperlihatkan jumlah barang jadi yang harus
diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode anggaran. Barang jadi yang akan
diproduksi untuk setiap periode anggaran harus memperhatikan tingkat penjualan
dalam unit, serta jumlah persediaan akhir dan awal barang jadi.

3. Cara penyusunan anggaran di mana pimpinan menentukan target yang harus dicapai dan
bawahan hanya sebagai pelaksana adalah……………..
a. Bottom up
Dalam pendekatan bottom-up, anggaran disusun sepenuhnya oleh bawahan dan
disahkan oleh manajer puncak sebagai anggaran perusahaan. Hal yang menonjol
dari pendekatan ini adalah adanya negosiasi usulan anggaran antara penyusun
anggaran dengan komite anggaran. Tujuan negosiasi adalah menyatukan dua
kepentingan yang berbeda. Di satu pihak, manajer puncak menginginkan
anggaran yang ketat untuk menjamin perusahaan memperoleh laba yang
maksimal. Di lain pihak, manajer pusat pertanggungjawaban (manajer operasi)
ingin agar anggaran yang disetujui mendapat kelonggaran yang cukup dan adanya
tanggapan atas masalah-masalah tak terduga atau perubahan kegiatan. Kelemahan
dari pendekatan ini adalah dengan partisipasi yang terlalu luas sering
menimbulkan konflik dan memakan waktu yang panjang dalam proses
penyusunan anggaran. Sedangkan keunggulan pendekatan ini terletak pada
mekanisme negosiasi yang ada antara penyusun anggaran dan komite anggaran.
b. Top down
Dalam pendekatan top-down, proses penyusunan anggaran dimulai dari manajer
puncak. Anggaran diturunkan dari manajer puncak kepada bawahannya dan
bawahan tersebut dituntut untuk melaksanakan anggaran tanpa ada keterlibatan
dalam proses penyusunannya. Kelemahan dari pendekatan ini adalah bawahan
menjadi tertekan oleh pekerjaannya dan akan berperilaku tidak semestinya.
Keunggulan pendekatan ini yaitu adanya dukungan yang kuat dari manajer
puncak dalam pengembangan anggaran dan proses penyusunan menjadi lebih
mudah dikendalikan oleh manajer puncak.
c. Anggaran fleksibel
Anggaran fleksibel disusun berdasarkan perkiraan berbagai tingkat operasional
perusahaan. Anggaran fleksibel memberikan informasi pada manajemen tentang
kinerja yang diharapkan dapat tercapai oleh perusahaan pada berbagai tingkat
operasional perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan dapat membuat anggaran
fleksibel berdasarkan terget penjualan 900.000 unit, 1.000.000 unit, dari
1.100.000 unit.

13
d. Anggaran
Anggaran adalah rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen dalam
satu periode yang tertuang secara kuantitatif. Informasi yang dapat diperoleh dari
anggaran diantaranya jumlah produk dan harga jualnya untuk tahun depan.
Anggaran membantu manajemen dalam melakukan koordinasi dan penerapannya
dalam upaya memperoleh tujuan yang tertuang dalam anggaran. Anggaran
memberikan gambaran kepada manajemen tentang sumber daya yang dibutuhkan
oleh perusahaan untuk melaksankan kegiatan yang telah ditentukan dalam
anggaran. Kemudian, anggaran juga menjelaskan koordinasi antarbagian dalam
perusahaan sehingga tujuan bersama perusahaan dapat tercapai.

4. Anggaran ….. disusun untuk mengetahui penerimaan dan pengeluaran kas beserta
sumber-sumbernya.
a. Anggaran penjualan
b. Anggaran kas
c. Anggaran produksi
d. Anggaran beban operasi
Jawabannya: anggaran kas disusun oleh perusahaan agar pihak manajemen
memperoleh informasi tentang likuiditas perusahaan pada periode mendatang
karena anggaran kas menyajikan informasi tentang perkiraan jumlah penerimaan
dan pengeluaran kas pada periode suatu periode anggaran

5. Anggaran…... memperlihatkan posisi kekayaan, kewajiban, dan ekuitas perusahaan untuk


satu periode anggaran
a. Anggaran kas
b. Anggaran penjualan
c. Anggaran neraca
d. Anggaran produksi
Jawabannya: anggaran neraca menyajikan informasi kepada manajemen tentang
hasil akhir dari seluruh anggaran yang telah disusun sebelumnya atau anggaran
penjualan sampai anggaran kas. Anggaran neraca juga memperlihatkan kepada
manajemen tentang pengaruh kebijakan yang diambil oleh manajemen terhadap
aset kewajiban dan ekuitas perusahaan dalam suatu periode anggaran.

14
15

Anda mungkin juga menyukai