Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERENCANAAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

“Metode Peramalan Penjualan”

Dosen Pengampu : Sri Rahma, M. E

Disusun Oleh:

Kelompok 2 / 6F Ekonomi Syariah

Eni wahyuni (501180182)

Indah Permatasari (501180183)

Fadila (501180184)

Mardiah (501180185)

Salman (501180186)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

EKONOMI SYARIAH
TAHUN 2020 - 2021

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Yang Maha Mengetahui segala apa yang terlintas
dalam hati, Maha Mengetahui setiap kesulitan dan Maha Mendengar setiap
permintaan, berkat rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan makalah yang berjudul
“Metode Peramalan Penjualan” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW. Beserta keluarganya, sahabatnya dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah


Perencanaan Anggaran Sektor Publik yang dibimbing oleh Ibu Sri Rahma, M. E.
Namun tidak menutup kemungkinan, makalah ini juga dapat di manfaatkan oleh
mahasiswa dan mahasiswi umumnya, khususnya oleh penyusun sebagai sumber
reverensi tambahan dalam proses pembelajaran.

Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan
segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna peningkatan penyusunan makalah dimasa mendatang.

Semoga kita semua selalu berada dalam naungan dan lindungan Allah
SWT. Aamiin.

Jambi, 18 Maret 2021

Penyusun

Kelompok 2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi perkembangan perekonomian membawa dampak


yang cukup besar di dalam dunia bisnis khususnya dunia industri di
Indonesia. Perkembangan yang pesat mengakibatkan persaingan semakin
ketat. Penyebabnya adalah meningkatnya permintaan konsumen yang lebih
variatif dizaman sekarang. Dan untuk memenuhi permintaan konsumen yang
tinggi diperlukan kreatifitas yang tinggi. Oleh karena itu sektor industri dan
perdagangan harus lebih memutar otak dalam produktivitas dan
pemasarannya.

Tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan laba.


Semua itu tergantung dari cara perusahaan berhasil atau tidak dalam
meningkatkan penjualan. Kegiatan pokok dalam perusahaan untuk dapat
bertahan di persaingan bisnis adalah penjualan. Oleh karena itu sebelum
membuat anggaran penjualan sebaiknya terlebih dahulu membuat peramalan
penjualan.

Peramalan adalah seni dan ilmu yang memprediksi peristiwa-


peristiwa pada masa depan. Peramalan merupakan aktivitas pertama dalam
penentuan jadwal produksi di masa depan. Peramalan didasarkan pada
penentuan (prediksi) jumlah demand sebuah produk yang kemudian akan
dijadikan sebagai target produksi di dalam perusahaan tersebut.

Peramalan sangat penting untuk mengetahui bagaimana volume


penjualan suatu produk dimasa mendatang. Peramalan permintaan nantinya
akan menjadi suatu masukan untuk mengambil keputusan yang cermat dalam
perusahaan. Sehingga mengurangi persediaan yang menumpuk di gudang,
dan mengurangi biaya penyimpanan. Maka dalam menghitung peramalan
perusahaan harus secara teliti dan cermat sehingga kesalahan dalam meramal
dapat ditekan seminimal mungkin sehingga hasilnya akan lebih akurat.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini, yaitu :

1. Apa pengertian Peramalan Penjualan?


2. Apa saja Metode - Metode Peramalan Penjualan?
3. Apa yang dimaksud dengan Metode Forecast Penjualan, Kualitatif dan
Kuantitatif!
4. Apa yang dimaksud dengan Metode Garis Lurus?
5. Apa yang dimaksud dengan Metode Korelasi?
6. Apa saja yang termasuk kedalam Metode Regresi Berganda?
7. Apa yang dimaksud denga Standard Kesalahan Peramalan?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Anggaran Sektor Publik.


2. Untuk mengetahui pengertian dari Peramalan Penjualan
3. Untuk mengetahui Metode Peramalan Penjualan
4. Untuk mengetahui Metode Forecast Penjualan, Kualitatif dan Kuantitatif
5. Untuk mengetahui Metode Garis Lurus, Korelasi dan Regresi Berganda
6. Untuk mengetahui Standard Kesalahan Peramalan
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERAMALAN PENJUALAN

Peramalan atau dalam bahasa inggrisnya disebut dengan Forecasting


adalah suatu teknik analisa perhitungan yang dilakukan dengan pendekatan
kualitatif maupun kuantitatif untuk memperkirakan kejadian dimasa depan
dengan menggunakan referensi data-data di masa lalu. Peramalan bertujuan
untuk memprediksikan prospek ekonomi dan kegiatan usaha serta pengaruh
lingkungan terhadap prospek tersebut.

Peramalan atau Forecasting merupakan bagian terpenting bagi setiap


perusahaan ataupun organisasi bisnis dalam setiap pengambilan keputusan
manajemen. Peramalan itu sendiri bisa menjadi dasar bagi perencanaan
jangka pendek, menengah maupun jangka panjang suatu perusahaan. Di
dalam sebuah peramalan (forecasting) dibutuhkan sedikit mungkin kesalahan
(error) di dalamnya. Agar dapat meminimalisir tingkat kesalahan tersebut,
maka akan lebih baik jika peramalan tersebut dilakukan dalam satuan angka
atau kuantitatif. Berikut ini beberapa pengertian atau definisi peramalan atau
forecasting dari beberapa sumber buku:

Menurut Nasution dan Prasetyawan, peramalan adalah proses untuk


memperkirakan beberapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan
dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam
rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa.1

Menurut Sumayang, peramalan adalah perhitungan yang objektif dan


dengan menggunakan data-data masa lalu, untuk menentukan sesuatu di masa
yang akan datang. 2

1
Nasution A.H. dan Prasetyawan Y. Perencanaan & Pengendalian Produksi, Edisi Pertama.
(Yogyakarta: Graha Ilmu.2008).hlm.29
2
Sumayang, Lalu. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. (Salemba Empat.
Jakarta. 2003) .hlm. 40.
Menurut Supranto, ramalan merupakan dugaan atau perkiraan mengenai
terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu yang akan datang. Ramalan
bisa bersifat kualitatif, artinya tidak berbentuk angka dan bisa bersifat
kuantitatif, artinya berbentuk angka, dinyatakan dalam bilangan. 

Menurut Heizer dan Render, peramalan (forecasting) adalah seni dan


ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan
dengan melibatkan pengambilan data historis dan memproyeksikannya ke
masa mendatang dengan suatu bentuk model matematis. Selain itu, bisa juga
merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Atau dapat juga dilakukan
dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan
pertimbangan yang baik dari seorang manajer.

Menurut Murahartawaty, peramalan adalah penggunaan data masa lalu


dari sebuah variabel atau kumpulan variabel untuk mengestimasi nilainya di
masa yang akan datang. Jika kita dapat memprediksi apa yang terjadi di masa
depan maka kita dapat mengubah kebiasaan kita saat ini menjadi lebih baik
dan akan jauh lebih berbeda di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan
kinerja di masa lalu akan terus berulang setidaknya dalam masa mendatang
yang relatif dekat.3

Jadi, dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa peramalan


merupakan teknik yang digunakan untuk memperkirakan atau
memprediksikan suatu kebutuhan, sistem ataupun kejadian dimasa yang akan
datang. Peramalan diperlukan oleh suatu perusahaan karena setiap keputusan
yang diambil dapat memengaruhi keadaan dimasa yang akan datang. 

B. Metode-metode peramalan penjualan

Ada banyak metode peramalan yang bisa digunakan. Pemilihan


metode forecasting dan "nilai" dari hasil peramalan sangat bergantung pada

3
Murahartawaty. Peramalan. (Jakarta: Sekolah Tinggi Teknologi Telkom.2003).hlm.41
kendala-kendala yang ada dalam sistem forecasting. Kendala-kendala tersebut
antara lain:

 Waktu yang diperlukan untuk melakukan persiapan melakukan peramalan.


 Kurangnya data yang relevan, baik dari sumber internal maupun eksternal.
 Kualitas data-data yang tersedia.
 Fasilitas pengolahan data dan tenaga ahli.

Jenis kendala yang disebut pertama, kedua dan ketiga akan berpengaruh
pada kualitas data, sedang kendala yang disebut terakhir lebih banyak
bergantung pada kebijakan pengalokasian dana untuk kepentingan
forecasting.

1. Efektivitas Peramalan

Efektivitas sistem peramalan dalam membantu organisasi dapat dievaluasi


berdasarkan empat kriteria berikut:

 Accuracy. Ini merupakan aspek terpenting dari forecast, karena


perbedaan antara aktual dan forecast berarti biaya. Lebih jauh, forecast
error dapat menjadi sumber terjadinya kesulitan-kesulitan yang serius,
misalnya bila forecast lebih besar dari aktual maka akan terjadi
kapasitas menganggur dan surplus persediaan, dan bila forecast lebih
kecil dari aktual maka dapat terjadi stockout atau opportunity loss.4
 Stability vs Responsiveness. Artinya forecast harus mampu mengkover
kompleksitas dan ketidakpastian lingkungan baik yang disebabkan oleh
long term growth trend maupun seasonal influences.
 Objectivity. Kadang-kadang kondisi yang diramalkan tidak dapat atau
tidak ada kaitannya dengan data historis yang digunakan dalam
forecasting. Bila demikian maka pertama, data tetap diolah secara
obyektif apa adanya, kedua baru kemudian hasil forecasting pada

4
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/peramalan-penjualan/metode-
peramalan-penjualan
pengolahan data secara obyektif disesuaikan dengan memperhitungkan
perkembangan terakhir situasi dan kondisi.
 Timing. Agar sistem forecasting dapat efektif, maka forecast harus
tersedia tepat waktu.
 Benefit to Cost Ratio. Merupakan perbandingan antara manfaat yang
berupa perbaikan kualitas keputusan sehubungan dengan adanya sistem
peramalan yang diukur dengan cost saving dan biaya untuk membangun
dan memelihara sistem peramalan. Rasio yang dapat dijadikan sebagai
kriteria tunggal bagi perlu tidaknya sistem forecasting dalam
perusahaan.5
2. Metode peramalan

Berikut beberapa metode peramalan yang dapat digunakan untuk


kepentingan peramalan penjualan:

 Metode peramalan kualitatif yaitu merupakan cara peramalan atau


forecasting yang didasarkan pada data masa lampau, data saat ini,
target yang ingin dicapai, berdasarkan intuisi dan pengalaman serta
pendapat seseorang misalnya pendapat pimpinan bagian penjualan,
pendapat para petugas/staf penjualan, pendapat lembaga-lembaga
penyalur, pendapat para ahli dan pendapat para konsumen.
 Metode kuantitatif (statistik/statistic method) merupakan cara
peramalan (forecasting) yang menitik-beratkan pada perhitungan-
perhitungan angka dengan menggunakan berbagai metode statistika.
Dengan menggunakan cara peramalan (forecasting) secara kuantitatif
semacam ini diharapkan dapat sejauh mungkin menghilangkan unsur-
unsur subjektif atau pendapat pribadi, sehingga hasil taksirannya lebih
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, serta dapat lebih berguna
sebagai dasar pengambilan keputusan-keputusan perusahaan.
3. Pemilihan Metode Peramalan

5
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/peramalan-penjualan/metode-
peramalan-penjualan
Pemilihan metoda yang dipakai untuk pembuatan forecast
penjualan perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:

 Sifat produk
 Metoda distribusi (langsung/ tak langsung)
 Besar nya perusahaan di banding pesaing
 Tingkat peraingan
 Data historis yang tersedia
 Akurasi metoda
 SDM yang di miliki untuk melakukan forecasting
 Horison waktu perencanaan
 Waktu yang tersedia
 Ketesedian dana

C. Metode Forecasting penjualan

Metode forecasting terbagi menjadi dua yaitu:

1. Metode Forecasting Kuantitatif

Berikut merupakan beberapa metode peramalan yang sering digunakan.


Adapun yang berikut merupakan kelompok metode peramalan kuantitatif:

a) Time Series

Metode time series atau deret waktu merupakan metode peramalan


yang menghubungkan keterkaitan antara variabel dependen (variabel
yang dicari) dengan variabel independen atau variabel yang
mempengaruhinya kemudian dihubungkan dengan waktu, mingguan,
bulan atau tahun. Jadi di dalam metode deret waktu, variabel yang
dicari berupa waktu. Untuk menggunakan metode peramalan ini, Anda
dapat menghitungnya menggunakan metode smoothing, metode box
jenkins, atau metode proyeksi trend dengan regresi
b) Metode Kasual (Sebab Akibat)

Metode peramalan kuantitatif yang kedua yaitu metode kasual (casual


methods) atau metode sebab akibat. Metode ini didasarkan pada
keterkaitan antara variabel yang diperkirakan dengan variabel lain
yang mempengaruhinya. Namun, variabel nya bukan dalam bentuk
waktu. Untuk menghitung atau meramalnya, Anda dapat menggunakan
metode regresi dan korelase, metode input output, atau metode
ekonometri.6

2. Metode Forecasting Kualitatif

Metode peramalan kualitatif ini sifatnya lebih subjektif


dibandingkan dengan kuantitatif. Hal ini karena metode peramalan
kualitatif dipengaruhi oleh emosi, pendidikan, intuisi, pengalaman si
peramalan sehingga hasil setiap orang akan berbeda. Meskipun begitu
metode kualitatif mendekati tingkat akurasi data aktual jika dibandingkan
dengan metode lain. Adapun teknik atau metode peramalan kualitatif
sebagai berikut:

a) Survei pasar

Metode ini dilakukan dengan cara mencari masukan atau pendapat


dari konsumen yang berpengaruh terhadap rencana pembelian pada
saat periode pengamatan. Survei dapat dilakukan dengan menyebar
kuesioner, wawancara langsung atau telepon.

b) Juri dari opini eksekutif

Untuk melakukan metode ini caranya dengan meminta opini atau


pendapat dari kelompok kecil yang terdiri atas manajer pemasaran,
manajer produksi, manajer teknik, manajer keuangan dan manajer
logistik dan hasilnya kemudian digabungkan dengan model statistik.

6
https://www.jurnal.id/id/blog/mengenal-metode-forecasting-untuk-kepentingan-bisnis-anda/
c) Gabungan tenaga penjualan

Seperti namanya metode ini menggabungkan setiap penjual


kemudian mereka meramalkan tingkat penjualan di daerah masing-
masing yang pada akhirnya digabungkan di tingkat provinsi dan
nasional.

d) Metode delphi

Metode delphi sebenarnya mirip dengan metode kuisioner, untuk


melakukan metode ini Anda perlu menyebar kuesioner tetapi jawaban
dari kuesioner yang terkumpul disederhanakan terlebih dahulu
sebelum diberikan kepada ahli untuk peramalannya. Kelebihan dari
metode ini adalah hasilnya yang akurat dan profesional, sedangkan
kelemahannya adalah membutuhkan waktu yang cukup banyak karena
harus membuat kuesioner sampai merangkum hasilnya.7

D. Metode Garis Lurus

Metode ini juga sering dikatakan metode straight line method ini
merupakan sebuah metode yang paling sering digunakan untuk melakukan
perhitungan beban penyusutan. Metode ini memiliki fokus pada penyusutan
menggunakan waktu bukan dari fungsi penggunaannya. Metode garis lurus
ini memiliki rumus perhitungannya yaitu:

 Biaya Penyusutan = (Biaya Perolehan Aset – Nilai Residu) / (Masa


Manfaat Aset)
 Beban Penyusutan = (Rp300 juta – Rp60 juta) / 5 = Rp48 juta
Penggunaan metode kadang dinilai kurang realistis karena penggunaan
aktiva sama setiap tahunnya8.

E. Metode Korelasi

7
https://www.jurnal.id/id/blog/mengenal-metode-forecasting-untuk-kepentingan-bisnis-anda/
8
https://www.jurnal.id/id/blog/metode-depresiasi
Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk
mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih
tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak
terdapat manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen, 2008:328).

a) Tujuan Penelitian Korelasional

Tujuan penelitian korelasional menurut Suryabrata (dalam Abidin,


2010) adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu
faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain
berdasarkan pada koefisien korelasi. Sedangkan menurut Gay dalam
Emzir (2009:38) Tujuan penelitian korelasional adalah untuk menentukan
hubungan antara variabel, atau untuk menggunakan hubungan tersebut
untuk membuat prediksi. Studi hubungan biasanya menyelidiki sejumlah
variabel yang dipercaya berhubungan dengan suatu variabel mayor, seperti
hasil belajar variabel yang ternyata tidak mempunyai hubungan yang
tinggi dieliminasi dari perhatian selanjutnya.

b) Ciri-ciri Penelitian Korelasional


 Penelitian macam ini cocok dilakukan bila variabel-variabel yang
diteliti rumit dan/atau tak dapat diteliti dengan metode eksperimental
atau tak dapat dimanipulasi.
 Studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan
saling hubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya.
 Output dari penelitian ini adalah taraf atau tinggi-rendahnya saling
hubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut.
 Dapat digunakan untuk meramalkan variabel tertentu berdasarkan
variabel bebas.

Macam Penelitian Korelasional yaitu Penelitian Hubungan, Penelitian


Prediktif dan Korelasi Multivariat.

F. Metode Regrasi Berganda


Regresi berganda adalah model regresi atau prediksi yang
melibatkan lebih dari satu variabel bebas atau prediktor. Istilah regresi
berganda dapat disebut juga dengan istilah multiple regression. Kata multiple
berarti jamak atau lebih dari satu variabel.

Banyak para mahasiswa yang salah kaprah dalam memahami


istilah tersebut. Dimana tidak bisa membedakan antara multiple regression
dengan multivariat regression. Perbedaannya adalah jika multiple regression
atau regresi berganda adalah adanya lebih dari satu variabel prediktor
(variabel bebas/variabel independen.

1. Jenis regresi Berganda

Regresi berganda sebagai salah satu jenis analisis statistik, banyak


sekali macamnya, tergantung pada skala data per variabel. Berikut saya
jelaskan satu persatu:

 Regresi Linear Berganda

Regresi Linear Berganda adalah model regresi berganda


jika variabel terikatnya berskala data interval atau rasio (kuantitatif
atau numerik). Sedangkan variabel bebas pada umumnya juga
berskala data interval atau rasio. Namun ada juga regresi linear
dimana variabel bebas menggunakan skala data nominal atau
ordinal, yang lebih lazim disebut dengan istilah data dummy. Maka
regresi linear yang seperti itu disebut dengan istilah regresi linear
dengan variabel dummy.

 Regresi Logistik Berganda

Regresi Logistik berganda adalah model regresi berganda


jika variabel terikatnya adalah data dikotomi. Dikotomi artinya
dalam bentuk kategorik dengan jumlah kategori sebanyak 2
kategori. Misal: Laki-laki dan perempuan, baik dan buruk, ya dan
tidak, benar dan salah serta banyak lagi contoh lainnya.

 Regresi Ordinal berganda

Regresi berganda jenis ini adalah analisis regresi dimana


variabel terikat adalah berskala data ordinal. Sedangkan variabel
bebas pada umumnya juga ordinal, namun tidak masalah jika
variabel dengan skala data yang lain, baik kuantitatif maupun
kualitatif. Keunikan regresi ini adalah jika variabel bebas adalah
data kategorik atau kualitatif, maka disebut sebagai faktor.
Sedangkan jika data numerik atau kuantitatif, maka disebut sebagai
covariates.

 Regresi Data Panel Berganda

Dari jenis-jenis di atas, sebenarnya masih ada jenis lain


yang merupakan pengembangan dari jenis-jenis di atas, yaitu
dengan adanya kompleksitas berupa data time series atau runtut
waktu, atau data panel. Seperti yang terjadi pada regresi data panel
ataupun regresi cochrane orcutt.

Kesimpulannya adalah dikatakan regresi berganda jika


variabel bebas lebih dari satu. Regresi berganda berbeda dengan
regresi multivariat. Regresi multivariat adalah regresi jika variabel
terikat lebih dari satu.

G. Standard Kesalahan Peramalan

Penghitungan SKP bertujuan untuk mengetahui metode yang


paling tepat digunakan untuk menghitung peramalan penjualan. Standar
Kesalahan Peramalan (SKP) merupakan salah satu cara untuk
membandingkan hasil peramalan penjualan (forecasting). Dengan Standar
Kesalahan Peramalan (SKP) ini maka dapat ditentukan metode peramalan
penjualan yang lebih efektif dan tepat.

Rumus SKP yaitu:

H.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peramalan merupakan teknik yang digunakan untuk


memperkirakan atau memprediksikan suatu kebutuhan, sistem ataupun
kejadian dimasa yang akan datang. Peramalan diperlukan oleh suatu
perusahaan karena setiap keputusan yang diambil dapat memengaruhi
keadaan dimasa yang akan datang.

Metode peramalan penjualan ada 2 yaitu kuantitatif dan kualitatif.


Metode peramalan kualitatif yaitu merupakan cara peramalan atau forecasting
yang didasarkan pada data masa lampau, data saat ini, target yang ingin
dicapai, berdasarkan intuisi dan pengalaman serta pendapat seseorang.
Metode kuantitatif (statistik/statistic method) merupakan cara peramalan
(forecasting) yang menitik-beratkan pada perhitungan-perhitungan angka
dengan menggunakan berbagai metode statistika.

Metode ini juga sering dikatakan metode straight line method ini
merupakan sebuah metode yang paling sering digunakan untuk melakukan
perhitungan beban penyusutan. Korelasi atau korelasional adalah suatu
penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut
sehingga tidak terdapat manipulasi variabel.

Regresi berganda adalah model regresi atau prediksi yang


melibatkan lebih dari satu variabel bebas atau prediktor. Istilah regresi
berganda dapat disebut juga dengan istilah multiple regression. Kata multiple
berarti jamak atau lebih dari satu variabel. Peramalan (SKP) merupakan salah
satu cara untuk membandingkan hasil peramalan penjualan (forecasting).
Dengan Standar Kesalahan Peramalan (SKP) ini maka dapat ditentukan
metode peramalan penjualan yang lebih efektif dan tepat.
B. Kritik dan Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu
penulis mohon maaf jika ada kesalahan dalam makalah ini, baik tulisan
maupun tutur bahasa. Sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah Swt
semata.

Untuk itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun
dari para pembaca. Dan semoga setelah membaca pembahasan didalam
makalah ini pembaca dapat bertambah wawasannya mengenai Metode-
Metode Peramalan Penjualan dari makalah yang penulis buat, dan dapat
menjadi ilmu pengetahuan baru.
DAFTAR PUSTAKA

Y Prasetyawan A.H Nasution. 2008. “Perencanaan & Pengendalian


Produksi, Edisi Pertama”. Yogyakarta: Graha Ilmu

Lalu. Sumayang. 2003. “Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi”.


Jakarta: Salemba Empat

Murahartawaty. 2003. “Peramalan”. Jakarta: Sekolah Tinggi Teknologi


Telkom

Anda mungkin juga menyukai