Anda di halaman 1dari 25

Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan

Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan II

Oleh : Kelompok 4
Nama Anggota Kelompok :
NI Made Indah Parama Dewanti (1907531014)
Ni Ketut Ari Widyati (1907531022)
Putu Bernika Saraswati (1907531025)
Lorita Gwee (1907531026)
Ni Kadek Utari (1907531033)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2020
1. 1 Menjelaskan Pengertian Perubahan Metode Akuntansi
Salah satu tujuan penyusunan Laporan Akuntansi adalah memberikan Informasi kepada
pihak-pihak yang membuntuhkan yang akan digunakan untuk membuat perbandingan,
meramalkan dan menilai kemampuan suatu perusahaan. Untuk memenuhi tujuan tersebut maka
laporan keuangan harus dapat diperbandingkan. Perbandingan antarperiode harus memenuhi
prinsip comparability, sedangkan perbandingan antarperiode harus memenuhi prinsip
konisitensi.

Perubahan dalam metode akuntanis dipisahkan menjadi tiga, yaitu:

1. Perubahan Dalam Prinsip Akuntansi


2. Perubahan Dalam Taksiran-Taksiran Akuntansi
3. Perubahan Kesatuan Usaha

Perubahan Dalam Prinsip Akuntansi

Perubahan prinsip akuntansi adalah penggunaan suatu prinsip akuntansi yang lazim yang
berbeda dengan prinsip akuntansi yang digunakan dalam periode sebelumnya. Perubahan prinsip
akuntansi ini dapat terjadi karena perusahaan mempunyai beberapa alternatif metode untuk
penerapan suatu prinsip.

Contoh dari perusahaan prinsip akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Perubahan dalam metode pembebanan harga pokok persediaan, seperti dari LIPO ke
LIFO atau ke rata-rata tertimbang.
2. Perubahan dalam metode depresiasi aktiva tetap, seperti dari double declining balance
method ke straight line method.
3. Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak jangka panjang, seperti dari metode
kontrak selesai ke metode presentase penyelesaian.
4. Perubahan dalam perhitungan biaya produksi, seperti dari full costing ke direct costing.

Perubahan dalam penggunaan prinsip akuntansi ini perlakuannya diatur dalam APB Opinion
Nomor 20 dengan klasifikasi sebagai berikut:

1. Perubahan Prinsip Akuntansi yang Mempunyai Akibat Kumulatif

Akibat kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi diperlakukan sebagai berikut:


a. Jumlah akibat kumulatif dari perubahan prinsip yang dilaporkan dalam laporan laba rugi
di antara elemen-elemen luar biasa dan laba bersih. Pelaporannya dengan jumlah sesudah
dikurangi pajak penghasilan.
b. Laporan keuangan periode-periode sebelumnya tidak perlu dikoreksi
c. Laba sebelum elemen luar biasa dan laba bersih periode-periode sebelumnya ditunjukkan
dalam laporan laba rugi tahun sekarang (di bagian bawah halaman pertama) dengan
jumlah yang sudah dikoreksi.

2. Perubahan Prinsip Akuntansi yang Mempunyai Akibat Retroaktif


Dalam cara ini laporan keuangan periode-periode sebelumnya (yang dilaporkan) disusun
kembali sesuai dengan prinsip yang baru. Perubahan prinsip akuntansi yang memerlukan
retroaktif adjustment adalah:
a. Perubahan metode penentuan harga pokok persediaan dari LIFO ke metode yang lain.
b. Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak jangka panjang.
c. Perubahan dari atau ke full cost method yang digunakan dalam industri extractive.

3. Perubahan Metode Penentuan Harga Pokok Persediaan ke LIFO


Apabila perusahaan mengganti metode penentuan harga pokok ke LIFO, maka persediaan
awal dalam periode pergantian metode itu merupakan dasar perhitungan untuk periode
tersebut dan periode-periode berikutnya.

Perubahan Dalam Taksiran-Taksiran Akuntansi

Banyak alokasi atau pembebanan biaya didasarkan pada taksiran-taksiran yang dibuat dengan
suatu kebijaksanaan, misalnya pembebanan kerugian piutang, taksiran umur dalam perhitungan
depresiasi, taksiran dalam jumlah garansi yang akan dibayar dan lain-lain. Pada periode
berikutnya akan diketahui apakah taksiran tersebut tepat atau perlu direvisi. Pada taksiran yang
kurang tepat maka perubahan-perubahan yang dibuat sebaiknya dibebankan dalam periode
berjalan dan periode yang akan datang.

Contoh mesin harga perolehannya Rp1.000.000,00 umurnya ditaksir 8 tahun. Sesudah


dipakai selama 5 tahun diketahui bahwa seharusnya mesin tadi umurnya 10 tahun. Depresiasi
yang telah dibebankan selama 5 tahun berjumlah 5 x Rp125.000,00 = Rp625.000,00. Nilai buku
mesin pada awal tahun keenam sebesar Rp375.000,00. Karena taksiran umurnya berubah
menjadi 10 tahun maka nilai buku sebesar Rp375.000,00 akan dibebankan dalam waktu 5 tahun,
yaitu tahun keenam sampai dengan tahun kesepuluh. Beban depresiasi setiap tahun selama sisa
umur mesin sebesar Rp375.000,00 : 5 = Rp75.000,00. Dalam hal ini tidak perlu dibuatkan jurnal
untuk membetulkan saldo rekening yang berhubungan.

Perubahan Kesatuan Usaha

Perubahan kesatuan usaha terjadi dalam hal disusunnya laporan keuangan konsolidasi
sebagai ganti laporan keuangan masing-masing perusahaan, perubahan-perubahan dalam anak
perusahaan yang laporan-laporannya dikonsolidasikan, atau terjadinya penggabungan-
penggabungan baru. Apabila terjadi perubahan kesatuasn usaha maka laporan keuangan tahun
berjalan harus menjelaskan sifat-sifat dan sebab-sebab perubahan tersebut.

1. 2 Perubahan Prinsip (Kebijakan) Akuntansi


Perubahan kebijakan akuntansi mencakup perubahan dari satu kebijakan akunatansi yang
diterima ke kebijakan yang lain. Misalnya, perusahaan dapat mengubah dasarpenetapan harga
persediaan dari metode rata – rata ke FIFO. Sebaliknya, mungkin mengubah metode pengakuan
pendapatan untuk kontrak konstruksi jangka panjang dari metode pemulihan biaya ke metode
presentase penyelesaian. Ada tiga kemungkinan pendekatan untuk melaporkan perubahan
kebijakan akuntansi :

a. Melaporkan perubahan saat ini


Dalam pendekatan ini perusahaan melaporkan dampak kumulatif dari perusahaan dalam
laporan laba rugi tahun berjalan.
b. Pelaporan perubahan secara retrospektif
Penerapan retrospektif mengacu pada penerapan kebijakan akuntansi yang berbeda untuk
menyusun kembali laporan keuangan yang dikeluarkan sebelumnya seperti jika kebijakan
batu terseut selalu digunakan. Dengan kata lain, perusahaan mengulang kembali dan
menyesuaikan laporan tahun sebelumnya sesuai dengan kebijakan baru yang digunakan.
c. Melaporkan perubahan secara prospektif di masa depan
Dalam pendekatan ini, hasil yang dilaporkan sebelumnya biasanya tidak diubah.
Akibatnya, perusahaan tidak menyesuaikan saldo awal untuk mencerminkan perubahan
kebijakan akuntansi.
Dari ketiga pendekatan tersebut, penerapan yang disukai profesi akuntansi adalah
pendekatan retrospektif. Karena IASB mewajibkan perusahaan menggunakan pendekatan
retrospektif, disamping itu pendekatan ini menyediakan informasi yang lebih berguna bagi
pengguna laporan keuangan daripada pendekatan dampak kumulatif atau pendepatan prospektif.

A. Pendekatan Perubahan Akuntansi Retrospektif

Pada saat perusahaan mengubah kebijakan kauntansinya, perusahaan harus melaporkan


perubahan tersebut dengan menggunakan penerapan retrospektif. Secara umum, perusahaan
tersebut harus melakukan

a. Perusahaan menyesuaikan laporan keuangan pada setiap periode sebelumnya yang


disajikan. Dengan demikian, infromasi laporan keuangan terkait periode sebelumnya
memiliki dasar yang sama dengan kebijakan akuntansi yang baru.
b. Perusahaan menyesuaikan jumlah tercatat dari aset dan liabilitas pada awal tahun
pertama yang disajikan. Dengan demikian, akun tersebut mencerminkan dampak
kumulatif pada periode sebelumnya terhadap perubahan yang disajikan pada
kebijakan akuntansi yang baru.
B. Perubahan Akuntansi Retrospektif : Kontrak Jangka Panjang

Untuk mengilustrasikan pendekatan retrospektif, asumsikan bahwa Denson Company


telah memperhitungkan labanya dari kontrak konstrukti jangka panjang dengan menggunakan
metode pemulihan biaya (laba nol). Pada tahun 2011, perusahaan mengubahnya menjadi metode
presentase penyelesaian. Manajemen yakin bahwa pendekatan tersebut menghasilkan
pengukuran laba yang lebih akurat. Untuk tujuan perpajakan, perusahaan menggunakan metode
dan program pemulihan biaya untuk terus melakukannya di masa depan.

Berikut bagian dari tiga laporan laba rugi untuk tahun 2009 – 2011 untuk metode pemulihan
biaya dan presentase penyelesaian.

(Ilustrasi 22-1 Laporan Laba Rugi Komparatif Untuk Kedua Metode)

METODE PEMULIHAN BIAYA


DENSON COMPANY
LAPORAN LABA RUGI (SEBAGIAN)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER
2009 2010 2011
Laba sebelum pajak penghasilan 400.000 160.000 190.000
Pajak penghasilan (40%) 160.000 64.000 76.000
Laba neto 240.000 96.000 114.000
METODE PRESENTASE PENYELESAIAN
DENSON COMPANY
LAPORAN LABA RUGI (SEBAGIAN)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER
2009 2010 2011
Laba sebelum pajak penghasilan 600.000 180.000 200.000
Pajak penghasilan (40%) 240.000 72.000 80.000
Laba neto 360.000 108.000 120.000
Untuk mencatat perubahan dari metode pemulihan biaya ke metode presentase penyelesaian, kita
menganalisis berbagai dampak seperti berikut

(Ilustrasi 22-2 Perubahan Retrospektif)

Laba sebelum pajak Selisih laba


Presentase Pemulihan Pengaruh laba
Tahun penyelesaian biaya Selisih Pajak 40% (setelah pajak)
Sebelum 2010 600.000 400.000 200.000 80.000 120.000.000
Pada 2010 180.000 160.000 20.000 8.000 12.000
Total pada awal 2011 780.000 560.000 220.000 88.000 132.000
Total tahun 2011 200.000 190.000 10.000 4.000 6.000

Jurnal untuk mencatat perubahan pada awal tahun 2011 menjadi

Konstruksi dalam proses 220.000


Liabilitas pajak tangguhan 88.000
Saldo laba 132.000

Syarat perubahan metode dari metode pemulihan ke metode presentase penyelesaian ada
2 yakni :

a. Melaporkan perubahan kebijakan


Pengungkapan ini berkaitan dengan peruabhan kebijakan akuntansi secara
sukarela, seperti prubahan dari biaya rata – rata ke metode pengukuran persediaan
FIFO. Persyaratan untuk pengungkapan ini sedikit berbeda jika perubahan tersebut
dimandatkan oleh IFRS baru. Dalam hal ini, penyesuaian tradisional juga
dipertimbangkan seperti yang diperysratkan oleh standar.
Sebagai contoh, Denson Company akan menyusun laporan keuangan komperatif
untuk tahun 2010 dan 2011 dengan menggunakan metode presentase penyelesaian
(metode akuntansi konstruksi baru).
(Ilustrasi 22-3 Informasi Komparatif Tentang Presentase Penyelesaian)

DENSON COMPANY
LAPORAN LABA RUGI (SEBAGIAN)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
2011 2010
Disesuaikan
(catatan A)
Laba sebelum pajak penghasilan 200.000 180.000
Pajak penghasilan 40% 80.000 72.000
Laba neto 120.000 108.000

b. Penyesuaian saldo laba


Salah satu persayaatan pengungkapan adalah untuk menunjukkan dampak
kumulatif dari perubahan saldo laba awal periode, sebelumnya disajikan dalam
laporan. Bagi Danson Ccompany, tanggal awal periode tersebut adalah 1 Januari
2010. Danson mengungkapkan informasi tersebut dengan penjelasan naratif (ilustrasi
22-3). Denson juga akan mengungkapkan informasi ini dalam laporan saldo laba.
Dengan mengasumsikan saldo laba sebesar 1.360.000 pada awal tahun 2009.
(Ilustrasi 22-4 Laporan Saldo Laba Sebelum Perubahan Retrospektif)

METODE PEMULIHAN BIAYA


DENSON COMPANY
LAPORAN LABA RUGI (SEBAGIAN)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER
2011 2010 2009
Saldo laba, 1 Januari 1.696.000 1.600.000 1.360.000
Laba neto 114.000 96.000 240.000
Saldo laba, 31 Desember 1.810.000 1.696.000 1.600.000

Jika Denson menyajikan laporan komparatif untuk tahun 2010 dan 2011 dengan
presentase penyelesaian, makan Denson harus mengubah saldo laba awa pada tanggal 1 Januari
2010. Selisih antara saldo laba dalam pemulihan biaya dengan presentase penyelesaian dihitung
sebagai berikut.

Saldo laba, 1 Januari 2010 (presentase penyelesaian) 1.720.000


Saldo laba, 1 Januari 2010 (pemulihan biaya) 1.600.000
Selisih dampak kumulatif 120.000
Selisih 120.000 merupakan dampak kumulatif, ilustrasi 22-5 menunjukkan laporan laba
rugi komperatif untuk tahun 2010 dan 2011, yang berpengaruh terhadap perubahan kebijakan
akuntansi pada presentase penyelesaian.

(Ilustrasi 22-5 Laporan Saldo Laba Setelah Penerapan Retrospektif)

DENSON COMPANY
LAPORAN SALDO LABA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
2011 2010
Saldo laba, 1 Januari, dilaporkan 1.600.000
Ditambah : Penyesuaian atas dampak kumulatif
pada tahun sebelumnya untuk menerapkan
120.000
metode akuntansi kontrak konstruksi yang baru
secara retrospektif
Saldo laba, 1 Januari, disesuiakan 1.828.000 1.720.000
Laba neto 120.000 108.000
Saldo laba, 31 Desember 1.948.000 1.828.000

Denson menyesuaikan saldo laba awal tanggal 1 Januari 2010, untuk selisih antara laba
neto presentase penyelesaian dan laba neto pemulihan biaya pada tahun 2009. Penyajian
komperatif ini menunjukkan jenis penyesuaian yang perlu dibuat oleh perusahaan.dengan
demikian, penyesuaian ini akan lebih besar jika jumlah pada periode sebelumnya dimasukkan.

Perubahan Akuntansi Retrospektif : Metode Persediaan

Sebagai contoh asumsikan bahwa Lancer Company telah menghitung persediaannya


dengan menggunakan metode biaya rata – rata. Pada tahun 2011, perusahaan mengubah metode
FIFO karena manajemen berpendapat bahwa pendekatan ini memberikan pengukuran biaya
persediaa yang lebih tepat. Berikut adalah informasi tambahan mengenai Lancer Company
(Ilustrasi 22-6 Informasi Lancer Company)

(Ilustrasi 22-7 Laporan Keuangan Lancer Biaya Rata - rata)


Berdasarkan informasi dari Lancer Company, laporan keuangan Lancer dengan
menggunakan biaya rata – rata menunjukkan laporan laba rugi, laporan saldo laba, laporan posisi
keuangan dan laporan arus kas untuk tahun 2009 – 2011 dengan biaya rata – rata.

Seperti yang ditunjukkan pada laporan keuangan dengan metode biaya rata – arta, Lancer
Company melaporkan laba neto pada tahun 2009 sebesar 120.000, pada tahun 2010 sebesar
100.000 dan pada tahun 2011 sebesar 87.000. jumlah persediaan yang dilaporkan pada laporan
posisi keuangan Lancer mencerminkan akuntansi persediaan rata – rata.

(Ilustrasi 22 – 8 Laporan Keuangan Lancer FIFO)

Laporan diatas menunjukkan laporan laba rugi Lancer Ccompany, laporan saldo laba,
laporan posisi keuangan, dan laporan arus kas untuk tahun 2009 – 2011 dengan menggunakan
metode FIFO. Dengan informasi yang tersedia pada ilustrasi 22-6, 22-7, 22-8 sekarang kita dapat
mencatat dan melaporkan perubahan akuntansi. Langkah pertama adalah dengan menyesuaikan
dari biaya rata – rata ke FIFO. Untuk melakukannya kita akan membuat data berikut ini

(Ilustrasi 22-9 Data Mencatat Perubahan Kebijakan Akuntansi)

Laba Neto Selisih Laba


Tahun Biaya rata - rata FIFO
2009 120.000 122.000 2.000
2010 100.000 103.000 3.000
Total pada awal tahun 2011 220.000 225.000 5.000
Total pada tahun 2011 87.000 89.000 2.000

Jurnal untuk mencatat perubahan ke metode FIFO pada awal tahun 2011 adalah

Persediaan 5.000
Saldo Laba 5.000

Syarat perubahan metode dari metode biaya rata – rata ke metode FIFO ada 3 yakni :

a. Melaporkan perubahan kebijakan


Lancer Company akan menyusun laporan keuangan komparatif untuk tahun 2010
dan 2011 dengan menggunakan metode FIFO.
(Ilustrasi 22-10 Informasi Komparatif dengan Perubahan Akuntansi FIFO)

LANCER COMPANY
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHR 31 DESEMBER
2011 2010
Disesuaikan
(catatan A)
Penjualan 300.000 300.000
Beban pokok penjualan 111.000 97.000
Beban operasi 100.000 100.000
Laba neto 89.000 103.000

Lancer Company melaporkan laba neto dengan metode FIFO yang baru diadopsi
pada tahun 2010 dan 2011. Perusahaan retrospektif menyesuaikan laporan laba rugi tahun
2010 untuk melaporkan informasi menggunakan metode FIFO. Selain itu, catatan atas
laporan keuangan menunjukkan sifat perubahannya, mengapaperusahaan melakukan
perubahan dan tahun – tahun yang terpengaruh.
b. Saldo laba penyesuaian
Lancer Company juga akan menunjukkan laporan saldo laba Lancer menggunkan
biaya rata – rata yaitu sebelum membrikan pengaruh terhadap perubahan kebijakan
akuntansi.
(Ilustrasi 22-11 Laporan Saldo Laba Biaya Rata – Rata)

2011 2010 2009


Saldo laba, 1 Januari 220.000 120.000 0
Laba neto 87.000 100.000 120.000
Saldo laba, 31 Desember 307.000 220.000 120.000

Jika Lancer menyajikan laporan komparatif untuk tahun 2010 dan 2011
berdasarkan FIFO, maka harus mengubah saldo laba awal pada tanggal 1 Januari 2010.
Selisih antara saldo laba dengan biaya rata – rata dan FIFO disajikan sebagai berikut

Saldo laba, 1 Januari 2010 (FIFO) 122.000


Saldo laba, 1 Januari 2010 (biaya rata - rata) 120.000
Selisih dampak kumulatif 2.000

(Ilustrasi 22-12 Laporan Saldo Laba Ssetelah Penerapan Retrospektif)

2011 2010
Saldo laba, 1 Januari, dilaporkan 120.000
Ditambah : Penyesuaian untuk dampak
kumulatif pada tahun - tahun sebelumnya
2.000
dengan menerapkan secara retrospektif
metode akuntansi persediaan yang baru
Saldo laba, 1 Januari, disesuaikan 225.000 122.000
Laba neto 89.000 103.000
Saldo laba, 31 Desember 314.000 225.000
Lancer menyesuaikan saldo laba awal pada tanggal 1 Januari 2010, dengan selisih
lebih antara laba neto FIFO dengan laba biaya rata – rata pada tahun 2009. Penyajian
komparatif ini menunjukkan jenis penyesuaian yang harus dilakukan oleh perusahaan.
Dengan demikian, jumlah penyesuaian ini akan jauh lebih besar jika periode – periode
sebelumnya dimasukkan

C. Pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perubahan


1. Pengaruh langsung
IASB mengambil posisi bahwa perusahaan harus secara retrospektif menerapkan
pengaruh langsung dari perubahan kebijakan akuntansi. Contohnya adalah
penyesuaian terhadap saldo persediaan sebagai akibat dari perubahan metode
penilaian persediaan.
2. Pengaruh tidak langsung
Perusahaan dapat memiliki pengaruh tidak langsung dengan perubahan kebijakan
akuntansi. Pengaruh tidak langsung adalah perubahan atas arus kas perusahaan pada
periode berjalan atau masa depan yang disebabkan oleh perubahan kebijakan
akuntansi yang diterapkan secara retrospektif. Contohnya adalah perubahan dalam
pembagian laba atau pembayaran royalti yang didasarkan pada jumlah dilaporkan
seperti pendapatan atau laba neto.
D. Tidak Praktis
Penerapan retrospektif tidak praktis jika perusahaan tidak dapat menentukan
pengaruh periode sebelumnya dengan menggunakan usaha yang wajar. Perusahaan tidak
harus menggunakan penerapan retrospektif jika terdapat salah satu dari kondisi berikut :
1. Perusahaan tidak dapat menentukan pengaruh dar penerapan retrospektif
2. Penerapan retrospektif memerlukan asumsi tentang manajemen pada periode
sebelumnya
3. Penerapan retrospektif memerlukan estimasi yang signifikan terkait periode
sebelumnya, dan perusahaan tidak dapat secara objektif memverifikasi
informasi yang diperlukan dalam menetapkan estimasi tersebut.

Jika terdapat salah satu kondisi tersebut, dianggap tidak praktis untuk menerapkan
pendekatan retrospektif.
1. 3 Perubahan Taksiran
Banyak alokasi atau pembebanan biaya didasarkan pada taksiran-taksiran, dimana taksiran
ini dibuat dengan suatu kebijaksanaan, misalnya pembebanan kerugian piutang, taksiran umur
dalam perhitungan depresiasi, taksiran jumlah garansi yang akan dibayar dan lain-lain. Pada
periode-periode berikutnya mungkin dapat diketahui bahwa taksiran-taksiran yang sudah dibuat
adalah tidak benar sehingga perlu direvisi. Dalam hal taksiran dibuat dengan sebaik-baiknya
tetapi ternyata tidak tepat, maka perubahan- perubahan yang dibuat sebaiknya di bebankan pada
periode berjalan dan periode-periode yang akan datang. Periode-periode yang lalu sudah tidak
perlu diubah karena perubahan taksiran ini baru diketahui pada periode berjalan.
Contoh :
Misalnya mesin harga perolchannya Rp1.000.000,00 umurnya ditaksir 8 tahun. Sesudah
dipakai selama 5 tahun dikclahui bahwa seharusnya mesin tadi umurnya 10 tahun.
Depresiasi yang sudah dibebankan sclama 5 tahun :
5 x Rp125.000,00 = Rp625.000,00.
Nilai buku mesin pada awal tahun keenam sebesar Rp375.000,00 Karena taksiran
umurnya berubah menjadi 10 tahun maka nilai buku sebesar Rp375.000,00 akan
dibebankan dalam waktu lima tahun, yaitu tahun keenam sampai dengan tahun
kesepuluh.
Beban depresiasi tiap tahun selama sisa umur mesin :
Rp375.000,00 : 5 = Rp75.000,00.
Dalam hal ini tidak perlu dibuat jurnal untuk membetulkan saldo rekening yang
berhubungan.
Perubahan dalam taksiran akuntansi yang timbul scbagian atau seluruhnya dari
perubahan prinsip akuntansi harus dilaporkan sebagai perubahan taksiran akuntansi.
Dalam perubahan metode depresiasi, akibatnya dapat dipisahkan dari perubahan taksiran-
taksiran akuntansi (seperti umur, residu dan lain-lain). Oleh karena itu perubahan metode
depresiasi harus diperlakukan sebagai perubahan prinsip akuntansi dan prubahan taksiran
umur, nilai residu dan lain-lain diperlakukan sebagai perubahan taksiran akuntansi.
1. 4 Laporan Perubahan Dalam Entitas
Suatu perubahan akuntansi yang terjadi pada laporan keuangan yang sebenarnya
merupakan laporan dari entitas yang berbeda harus dilaporkan dengan menyatakan
kembali laporan keuangan yang disajikan selama periode sebelumnya, guna
menunjukkan informasi keuangan bagi entitas pelaporan yang baru selama semua
periode.Contoh perubahan dalam entitas pelaporan adalah:
a. Menyajikan laporan konsolidasi untuk menggantikan laporan perusahaan
Individual
b. Mengubah anak perusahaan tertentu yang terdiri dari kelompok perusahaan di
mana laporan keuangan konsolidasi disajikan
c. Mengubah perusahaan yang termasuk dalam laporan keuangan gabungan
d. Perubahan metode akuntansi biaya, ekuitas, atau konsolidasi untuk anak
perusahaan dan investasi. Perubahan dalam entitas pelaporan bukan berasal dari
penciptaan, pemutusan, pembelian, atau disposisi anak perusahaan atau unit
bisnis lainnya.
Tahun dimana perubahan dalam entitas pelaporan dilakukan harus mengungkapkan
sifat perubahan itu dan alasannya. Pengaruh perubahan ini terhadap laba sebelum pos-pos
luar biasa, laba bersih dan laba per saham harus dilaporkan untuk semua periode yang
disajikan. Pengungkapan ini tidak perlu diulang pada laporan keuangan periode
berikutnya.

1. 5 Membuat Ikhtisar Perubahan Akuntansi Dan Koreksi Kesalahan


Pelaporan Koreksi Kesalahan
Kesalahan tertentu, misalnya misklasifikasi neraca dalam laporan keuangan tidak
signifikan bagi investor dibanding kesalahan lain. Kesalahan signifikan akan menyebabkan lebih
saji atas aktiva atau laba, misalnya. Namun, para investor perlu mengetahui potensi pengaruh
dari semua kesalahan. Bahkan misklasifikasi yang ”tidak berbahaya” dapat berpengaruh rasio
yang penting. Juga, kesalahan tertentu dapat menandakan kelemahan dalam kendali internal yang
dapat memicu kesalahan lain yang lebih signifikan.

Berikut ini adalah contoh-contoh dari kesalahan akuntansi :

a. Perubahan dari prinsip akuntansi yang tidak berlaku umum ke prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Contoh : Perubahan dari akuntansi dasar kas atau pajak penghasilan ke
dasar akrual.
b. Kesalahan matematis yang diakibatkan oleh penjumlahan, pengurangan dan sebagainya.
Contoh : Penjumlahan kartu perhitungan persediaan yang salah dalam menentukan nilai
persediaan.
c. Perubahan estimasi yang terjadi karena estimasi-estimasi itu tidak dibuat dengan jujur.
Contoh : Penggunaan tarif penyusutan secara jelas tidak realistis.
d. Kelalaian, seperti kegagalan untuk mengakrualkan atau menangguhkan beban atau
pendapatan tertentu pada akhir periode.
e. Penggunaan fakta yang tidak benar, seperti kegagalan untuk menggunakan nilai sisa
dalam menghitung dasar penyusutan untuk pendekatan garis lurus.
f. Klasifikasi biaya yang tidak tepat sebagai beban dan bukan sebagai aktiva serta
sebaliknya.

Setelah ditemukan kesalahan-kesalahan yang harus dikoreksi dengan ayat jurnal yang tepat
dalam akun dan dilaporkan dalam laporan keuangan. Profesi akuntansi mensyaratkan bahwa
koreksi kesalahan diperlukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya, dicatat dalam tahun di
mana kesalahan itu ditemukan, dan dilaporkan pada laporan keuangan sebagai penyesuaian atas
saldo awal laba ditahan. Koreksi seperti itu disebut dengan Penyesuaian Periode Sebelumnya.

Contoh Kasus :

Pada tahun 2008 petugas pembukuan Selectric company menemukan bahwa pada tahun 2007
perusahaan lalai mencatat dalam akun beban penyusutan sebesar $20.000 atas gedung yang baru
dibangun. Penyusutan ini telah secara tepat dimasukkan dalam SPT Pajak. Maka berikut ini
disajikan laporan laba rugi Selectric tahun 2007 (dimulai dari laba sebelum beban penyusutan)

Ilustrasi Perbandingan Koreksi Kesalahan

SELECTRIC COMPANY
Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007
Tanpa Kesalahan Dengan Kesalahan
Laba sebelum beban penyusutan $ 100.000 $ 100.000
Beban Penyusutan $ 20.000 $ -
Laba sebelum pajak penghasilan $ 80.000 $ 100.000
$ $
Berjalan 32.000 32.000
$ $ $
Ditangguhkan - $ 32.000 8.000 40,000
$
Laba Bersih $ 48.000 60,000

Ayat-Ayat Jurnal Kesalahan

Ayat Jurnal yang harus Dibuat Perusahaan Ayat Jurnal yang Dibuat Perusahaan
( Tanpa Kesalahan) ( Dengan Kesalahan)
Beban Penyusutan 20.000 Tidak ada ayat jurnal untuk penyusutan
Akumulasi Penyusutan Bangunan 20.000

Beban Pajak Penghasilan 20.000 Beban Pajak Penghasilan 40.000


Utang Pajak Penghasilan 20.000 Kewajiban pajak yang ditangguhkan 8.000
Utang pajak penghasilan
32.000

Sebagai akibat dari kesalahan tidak memasukkan beban sebesar $20.000 di tahun 2007 :

Pengaruh terhadap Laporan Laba Rugi

Beban penyusutan (2007) telah dinyatakan terlalu rendah $20.000

Beban pajak penghasilan (2007) telah dinyatakan terlalu tinggi sebesar $8.000 ($20.000 x 40%)

Laba bersih (2007) telah dinyatakan terlalu tinggi sebesar $12.000 (20.000-8000)

Pengaruh terhadap Neraca

Akumulasi penyusutan bangunan telah dinyatakan terlalu rendah sebesar $20.000

Kewajiban pajak yang ditangguhkan telah dinyatakan terlalu tinggi sebesar $8.000
($20.000x40%)
Untuk membuat ayat jurnal koreksi yang tepat pada tahun 2008, maka perusahaan harus
mengakui bahwa laba bersih tahun 2007 dinyatakan terlalu tinggi sebesar $12.000, Kewajiban
pajak yang ditangguhkan dinyatakan terlalu tinggi sebesar $8.000 dan Akumulasi Peenyusutan
Bangunan dinyatakan terlalu rendah sebesar $20.000. Ayat jurnak untuk mengkoreksi kesalahan
ini pada tahun 2008 adalah sebagai berikut :

Laba Ditahan 12.000


Kewajiban Pajak yang Ditangguhkan 8.000
Akumulasi Penyusutan Bangunan 20.000
Pendebetan ke akun laba ditahan terjadi karena laba bersih tahun 2007 lebih saji.
Pendebetan ke akun kewajiban pajak ditunda dibuat untuk menghapus akun ini, yang merupakan
akun yang salah. Pengkreditan ke akun akumulasi penyusutan bangunan mengurangi nilai buku
bangunan ke nilai yang tepat. Perusahaan akan membuat ayat jurnal yang sama untuk mencatat
koreksi kesalahan tahun 2008 tanpa bergantung apakah yang disusun adalah laporan keuangan
periode tunggal (non komparatif) ataupun laporan keuangan komparatif.
Laporan Periode Tunggal
Dalam rangka mendemonstrasikan cara penyajian informasi di atas dalam laporan
periode-tunggal, diasumsikan perusahaan memiliki saldo laba ditahan awal 1 Januari 2008
sebesar $350.000. Perusahaan melaporkan laba bersih $400.000 pada tahun 2008. Yang dapat
disajikan sebagai berikut :
Selectric Company
Laporan Penghasilan Ditahan
Untuk tahun yang Berakhir 31 Desember 2008
Laba ditahan, 1 Januari seperti yang dilaporkan sebelumnya $350.000
Koreksi Kesalahan (penyusutan) $ 20.000
Dikurangi : Reduksi pajak penghasilan yang dibolehkan 8.000 (12.000)
Laba ditahan yang disesuaikan 1 Januari $338.000
Ditambah Laba Bersih 400.000
Laba ditahan, 31 Desember $
738.000
Neraca tahun 2008 tidak akan menyertakan kewajiban pajak yang ditangguhkan terkait
dengan bangunan, dan akun akumulasi penyusutan bangunan kini dilaporkan ulang dengan nilai
yang lebih besar. Laporan laba rugi tidak akan terpengaruh.
Laporan Komparatif
Jika laporan keuangan komparatif dibuat, maka penyesuaian harus dilakukan guna
mengkoreksi jumlah semua akun yang terpengaruh yang dilaporkan dalam laporan keuangan
untuk semua periode pelaporan. Data dari setiap tahun yang telah disajikan harus dinyatakan
kembali sampai benar, dan setiap penyesuaian susulan (catch-up) harus ditampilkan sebagai
penyesuaian periode sebelumnya atas laba ditahan selama periode terdahulu yang dilaporkan.
Sebagai contoh dalam kasus Selectric Company, kesalahan mengabaikan penyusutan
tahun 2007 sebesar $20.000 yang ditemukan pada tahun 2008 mengharuskan pernyataan kembali
laporan keuangan pada tahun 2007 apabila disajikan sebagai pembanding dengan laporan
keuangan tahun 2008. Akun-akun berikut ini dalam laporan keuangan tahun 2007 (disajikan
sebagai pembanding dengan laporan tahun 2008) akan dinyatakan kembali :
Dalam Neraca :
Akumulasi Penyusutan-Bangunan $20.000
meningkat
Kewajiban pajak yang ditangguhkan $ 8.000 menurun
Laba ditahan, saldo akhir $ 12.000 menurun
Dalam Laporan Laba Rugi :
Beban Penyusutan – bangunan $ 20.000
meningkat
Beban Pajak Penghasilan $ 8.000 menurun
Laba Bersih $ 12.000 menurun
Dalam Laporan Laba Ditahan :
Laba ditahan, saldo akhir (akibat laab bersih yang lebih rendah
selama periode tersebut) $12.000 menurun
Laporan keuangan tahun 2008 dalam bentuk komparatif dengan laporan keuangan tahun 2007
dibuat seolah-olah kesalahan tidak terjadi. Minimal, laporan komparatif semacam ini dalam
tahun 2008 harus mencangkup catatan atas laporan keuangan untuk mengarahkan perhatian pada
ke pernyataan kembali laporan keuangan tahun 2007 serta pengungkapan dampak koreksi
terhadap laba sebelum pos-pos luar biasa, laba bersih dan jumlah per saham yang terkait.
Perusahaan juga harus mengungkapkan hal-hal berikut :
a. Pengaruh koreksi tersebut terhadap semua pos baris laporan keuangan dan semua nilai
per saham yang terpengaruh dalam semua periode terdahulu yang ada dalam laporan.
b. Pengaruh kumulatif perubahan laba ditahan atau komponen ekuitas atau aktiva bersih lain
dalam posisi keuangan, terhitung awal periode paling terdahulu yang ada dalam laporan.
Ikhtisar Perubahan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
Perkembangan pedoman untuk pelaporan perubahan akuntansi dan koreksi kesalahan
telah membantu memecahkan beberapa masalah akuntansi yang signifikan dan sudah lama.
Namun, karena beragamnya situasi dan karakteristik pos-pos yang dihadapi dalam prakter, maka
aplikasi pertimbangan profesional merupakan hal yang sangat penting. Dalam menerapkan
pedoman-pedoman ini, tujuan utama adalah melayani pemakai laporan keuangan untuk
mencapai jasa semacam ini diperlukan ketetapan, pengungkapan penuh dan tidak boleh ada
informasi yang menyesatkan.

Perubahan prinsip akuntansi akan dianggap tepat hanya apabila perusahaan menunjukkan
bahwa prinsip akuntansi alternatif yang berlaku umum yang telah diadopsi lebih disukai
dibandingkan prinsip sebelumnya. Dalam menerapkan pedoman profesi akuntansi, preferensi di
antara prinsip akuntansi harus ditentukan atas dasar apakah prinsip yang baru dapat memperbaiki
pelaporan keuangan, bukan atas dasar dampak pajak penghasilan semata.

 Perubahan Prinsip Akuntansi


Menggunakan pendekatan retrospektif dengan :
a. Tidak menyatakan kembali laba tahun sebelumnya
b. Mengungkapkan dalam tahun terjadinya perubahan pengaruh terhadap laba bersih dan
laba per saham dari semua periode sebelumnya yang disajikan
c. Melaporkan penyesuaian atas saldo awal laba ditahan dalam laporan laba ditahan
Jika penentuan efek periode lalu tidak praktis ( menggunakan perubahan ke pendekatan
LIFO)
a. Tidak menyatakan kembali laba tahun sebelumnya
b. Menggunakan persediaan awal dalam tahun di mana metode baru mulai digunakan
sebagai tahun dasar persediaan untuk semua perhitungan LIFO berikutnya
c. Mengungkapkan pengaruh dari perubahan pada tahun berjalan, dan alasan-alasan untuk
mengabaikan perhitungan pengaruh kumulatif serta jumlah pro-forma dari tahun
sebelumnya.
 Perubahan Estimasi Akuntansi
Menggunakan pendekatan periode berjalan dan prospektif dengan :
a. Melaporkan laporan keuangan periode berjalan dan masa datang atas dasar baru
b. Menyajikan laporan keuangan periode sebelumnya seperti dilaporkan sebelumnya
c. Tidak melakukan penyesuaian atas saldo awal periode berjalan untuk tujuan catch-up
dan tidak melakukan penyajian pro-forma.
 Perubahan dalam entitas pelaporan
Menggunakan pendekatan retroaktif dengan :
a. Menyatakan kembali laporan keuangan untuk semua periode sebelumnya yang
disajikan
b. Mengungkapkan dalam tahun terjadinya perubahan pengaruh terhadap data laba bersih
dan laba per saham untuk semua periode sebelumnya yang disajikan.
 Perubahan Karena Kesalahan
Menggunakan pendekatan retroaktif dengan :
a. Memperbaiki semua laporan keuangan periode sebelumnya yang disajikan
b. Menyatakan kembali saldo awal Laba ditahan untuk periode pertama yang disajikan
apabila pengaruh kesalahan terjadi dalam periode sebelumnya.

Ketika perusahaan mengumumkan pelaporan ulang, biasnya para investor akan


kehilangan uang. Apabila perusahaan menyesatkan para investor dengan melakukan salah
saji laporan keuangan maka investor dapat bergabung dengan para investor lainnya untuk
mengajukan tuntutan class-action terhadap perusahaan itu dan dalam beberapa kasus,
auditornya. Aktivitas class action telah meningkat selama bertahun-tahun belakangan, dan
dana penyelesaian dapat bernilai besar. Dalam rangka lebih memahami class action, para
investor dapat mencari informasi online untuk memastikan mereka memenuhi persyaratan.

Contoh Kasus :

Perusahaan Nilai Penyelesaian Alamat Klaim


Quaker Oats $ 10.400.000 www.gilardi.com
Smart Choice Automotive $ 2.500.000 www.gilardi.com
Sunbeam $ 110.000.000 www.gilardi.com
Nilai yang dilaporkan merupakan nilai sebelum biaya pengacara, yang bervariasi antara
15 hingga 30 % dari total nilai yang dilaporkan tersebut. Juga, para investor mungkin berutang
pajak jika penyelesaiannya menimbulkan keuntungan modal atas investasi. Jadi, para investor
dapat mendapatkan kembali sebagian uang mereka yang hilang akibat pelaporan ulang, tapi
mereka harus bersedia terlebih dahulu membayar pengacara dan pemerintah.

Pada awalnya SEC berpendapat bahwa auditor harus mengindikasikan apakah perubahan
prinsip akuntansi lebih disukai. SEC telah memodifikasi pendekatan ini, menginget betapa
besarnya ketergantungan pada pertimbangan manajemen dalam menilai preferensi. Meskipun
kriteria dari preferensi sulit untuk diaplikasikan namun pedoman umum yang ditetapkan telah
bertindak sebagai penegah terhadap perubahan prinsip akuntansi yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Jika standar FASB menciptakan prinsip baru atau untuk menunjukkan
preferensi atau penolakan atas prinsip akuntansi spesifik, maka perubahan tersebut secara jelas
dianggap dapat diterima.

Sangatlah sulit untuk menentukan standar akuntansi mana yang memiliki dukungan
konseptualyang kuat, sementara komplikasi lainnya telah membuat prosesnya menjadi semakin
kompleks. Komplikasi ini berasal dari kenyataan bahwa manajer dan pihak lainnya memiliki
kepentingan pribadi atas bagaimana laporan keuangan memenuhi perusahaan.

Penelitian yang dilakukan telah memberikan masukan tambahan tentang mengapa perusahaan
lebih memilih metode akuntansi tertentu. Beberapa alasannya adalah sebagai berikut :

a. Biaya Politik
b. Struktur Modal
c. Pembayarn Bonus
d. Memperlancar Laba
1. 6 Soal Dan Pembahasan Rps 12
L22-2 (Perubahan Kebijakan —Metode Persediaan)
Whitman Company beroperasi pada tanggal1 Januari 2008, dan mcnggunakan metode
biaya rata rata untuk menetapkan harga persediaannya. Padatahun 2011, manajemen
scdang mempertimbangkan untuk tnengubah metode persediaannya. Berikutadalah
informasi yang tersedia untuk tahun 2008-2010.

Laba Neto Dihitung Menggunakan:

Metode Biaya rata-rata Metode FIFO

2008 €16 000 €19.000


2009 18000 21.000
2010 20.000 25.000
Diminta:
(Abaikan sernua pengaruh pa'ak.)
a) Buatlah jurnal yang diperlukan untuk mencatat perubahan dari metode biaya rata-
rata ke metode FIFO pada tahun 2011!
b) Tentukan laba neto yang akan dilaporkan untuk tahun 2008, 2009, dan 2010,
setelah memperhitungkan pengaruh perubahan kebijakan akuntansi!

Penyelesaian:
a) Persediaan 11.000 *
Laba Ditahan 11.000
* ($ 19.000 + $ 21.000 + $ 25.000) - ($ 16.000 + $ 18.000 + $ 20.000)
b) Laba Bersih (FIFO)
2008 $ 19.000
2009 21.000
2010 25.000

1. 7 Soal dan Pembahasan RPS 12


L22-16 (Analisis Kesalahan dan Jurnal Koreksi)
Anda telah melakukan pemeriksaan laporan keuangan Longfellow Corporation. Selama
pemeriksaan, Anda menyimpulkan bahwa petugas pembukuan tidak melakukan tugasnya
dengan baik selama tahun berjalan. Anda melihat sejumlah penyimpangan, sebagai
berikut.
1. Utang upah akhir tahun sebesar $3.400 belum dicatat karena petugas pembukuan
menganggap bahwa "transaksi tersebut tidak material."
2. Upah cuti yang masih harus dibayar selama tahun berjalan sebesar $31.100 tidak
dicatat karena petugas pembukuan merasa "tidak ada keharusan untuk mengambil
cuti."
3. Asuransi untuk periode 12 bulan yang dibeli pada tanggal I November tahun ini
telah dibebankan ke beban asuransi sebesar $3.300 karena "jumlah ceknya hampir
selalu sama setiap tahun."
Diminta:

Buatlah jurnal koreksi yang diperlukan, dengan asumsi Longfellow menggunakan dasar
tahun kalender!

Penyelesaian:

1. Beban Gaji 3,400


Hutang Gaji 3400
2. Beban Gaji Liburan 31,100
Hutang Gaji Liburan 31.100
3. Asuransi Dibayar di Muka ($ 3.300 X 10/12) 2.750
Beban Asuransi 2.750
DAFTAR PUSTAKA
Kieso donald e, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield. Intermediate Accounting Edisi Kedua
Belas Jilid 2. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai