Anda di halaman 1dari 11

PEREKONOMIAN INDONESIA DAN GLOBALISASI

PEREKONOMIAN INDONESIA (G1))

Dosen Pengampu :
Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa, S.E., M,Si.

Disusun Oleh :

Putu Bernika Saraswati (1907531025)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
A. Perekonomian Indonesia dan Globalisasi
Kata globalisasi diambil dari kata Global yang maknanya universal atau
internasional. Dalam banyak hal globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama
dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan tetapi tidak
dengan istilah universalisasi. Namun istilah globalisasi mungkin lebih mantap untuk
menunjukkan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara. Dari katanya sendiri
dapat dikatakan bahwa globalisasi adalah suatu proses peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan antar manusia dan antar bangsa di seluruh dunia melalui aliran modal,
tenaga kerja, perdagangan, dan interaksi lainnya sehingga batas-batas suatu negara menjadi
bias.
Aliran modal dari luar negeri sudah terjadi sejak zaman penjajahan Belanda melalui
penanaman modal oleh perusahaan asing Belanda di Indonesia termasuk di bidang
transportasi, perdagangan, perkebunan, perbankan dan lain-lain. Pada masa pemerintahan
Soekarno diadakan nasionalisasi terhadap perusahaan asing dan tidak diperkenankan
modal asing masuk ke Indonesia. Akan tetapi pada masa Presiden Soeharto malah
mengundang undang-undang penanaman modal asing yang berarti mengundang
perusahaan asing untuk beroperasi di Indonesia. Investasi asing langsung dan portofolio
diperlancar dengan adanya pasar modal dan pasar uang. Setelah krisis sampai sekarang
investasi asing Bukan dilarang melainkan diatur dengan lebih ketat dari sebelumnya. Jadi
aliran modal boleh dikatakan bebas bergerak di Indonesia.
Aliran tenaga kerja merupakan aliran manusia untuk mencari kerja baik di dalam
negeri maupun masuk dan keluar negeri. Dalam hal aliran dalam negeri tenaga kerja
umumnya bebas bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun karena kepadatan
penduduk dan pembangunan ekonomi antar daerah yang berbeda beberapa provinsi
mengawasi beberapa pendatang baru dengan ketat. Dimana seseorang harus menjadi
penduduk daerah tersebut untuk dapat mencari kerja di tempat tersebut. Sama halnya
dengan aliran tenaga kerja ke dalam dan ke luar negeri yang penuh hambatan. Ini adalah
keadaan umum hampir di semua negara di dunia bahwa aliran masuk tenaga kerja
menghadapi berbagai kendala.
Keadaan yang normal di masa lalu mengenai aliran barang keluar masuk suatu
negara adalah adanya berbagai hambatan tarif dan non tarif tidak terkecuali di Indonesia.
Aliran barang antar daerah di dalam negeri untuk produksi nasional sering menghadapi
berbagai pengutan. Hal ini tidak menutup kemungkinan adanya korupsi seperti terjadi
pungutan liar untuk barang impor dan ekspor sehingga dikatakan sebagai sarang korupsi.
Pemerintah telah berkali-kali berusaha menghilangkan praktik korupsi dan pungutan liar
yang mengakibatkan ekonomi biaya tinggi.
Lainnya merupakan aliran informasi karena kemajuan teknologi sehingga
masyarakat suatu negara dapat mengkonsumsi dan mengalami Gagasan dan pengalaman
baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya dan dunia menjadi satu unit
yang utuh. Interaksi internasional yang demikian rupanya tidak bisa lagi dibendung
meskipun bukan tanpa hambatan atau pengawasan pemerintah.
Adapun globalisasi ekonomi atau perdagangan mempunyai setidaknya5 butir
kebaikan yakni meningkatkan produksi global, meningkatkan kemakmuran masyarakat
dalam suatu negara, meluaskan pasar untuk produk dalam negeri, meningkatkan akses akan
modal dan teknologi yang lebih baik, menyediakan dana tambahan untuk pembangunan
ekonomi. Globalisasi perdagangan atau ekonomi ini juga sering membawa keburukan
yakni menghambat pertumbuhan sektor industri, neraca pembayaran, sektor keuangan
menjadi semakin tidak stabil, memper buruk prospek pertumbuhan ekonomi jangka
panjang.
Banyak orang yang lebih menekankan pada kebaikan dan banyak juga orang yang
lebih menekankan keburukan dari globalisasi. Untuk Indonesia sendiri pandangan negatif
Sesungguhnya telah ada sejak awal kemerdekaan ketika Presiden Soekarno selalu
mengumandangkan bahwa Indonesia adalah negara anti penjajahan dan lain-lain. Namun
Presiden Soeharto malah mendukung adanya penanaman modal asing dengan mengundang
pengusaha asing untuk beroperasi di Indonesia. Perusahaan besar domestik juga
diperkenankan langsung meminjam dana dari luar negeri. Disamping itu dana dari bank
dunia dan IMF dan lembaga donor lainnya mengalir ke sektor pemerintah. Keadaan seperti
ini sampai batas tertentu masih berlaku sampai sekarang dan barangkali akan terus berjalan
untuk masa yang akan datang.
B. GATT
Pada tahun 1944 sekitar 24 negara bertemu di Bretton Woods New Hampshire
dalam satu konferensi yang diprakarsai oleh UN Conferencee on Trade and Employment
untuk memetakan strategi pasca perang dalam membangun kembali perekonomian dunia.
Dari konferensi ini pada tahun 1947 dibentuk tiga organisasi internasional yakni the
General Agreement on Tarriffs and Trade (GATT), the International Bank for
Reconstruction and Development (IBRD dan sekarang Bank Dunia), dan the International
Monetary Fund (IMF).
Gagasan yang muncul dalam Konferensi tersebut adalah membentuk suatu
organisasi yang mengatur perdagangan sebagai bagian yang lebih luas dalam rencana
membangun kembali ekonomi dunia namun organisasi yang dimaksud gagal untuk
didirikan. Oleh karena itu GATT yang hanyalah merupakan kesepakatan bukan merupakan
organisasi walaupun memiliki Kantor Sekretariat di Switzerland dipergunakan. Menurut
anggaran dasarnya tujuan utama dari kesepakatan ini adalah pengurangan tarif dan segala
jenis hambatan dalam perdagangan internasional serta menghilangkan preferensi dagang
atas dasar timbal balik dan keuntungan bersama. Dengan berpegangan pada prinsip tertentu
tujuan tersebut dicapai melalui serangkaian kesepakatan dengan 150 negara anggota.
Adapun prinsip yang mendasari kesepakatan pada GATT bahwa perdagangan
seharusnya tanpa diskriminasi, perdagangan harus lebih bebas, prediksi, lebih kompetitif,
dan menguntungkan negara terbelakang. Secara berkala GATT melakukan negosiasi untuk
merumuskan kesepakatan baru yang Harus dipatuhi oleh semua negara anggota. Rangkaian
kesepakatan tersebut dikenal dengan istilah round. GATT telah melaksanakan 8 putaran
yakni putaran Geneva, putaran Annecy, putaran Torquay, putaran Geneva II, putaran
Dillon, Putaran Tokyo, putaran Uruguay, putaran Doha.
C. Putaran Uruguay dan WTO (the World Trade Organization)
Putaran Uruguay dalam GATT dimulai pada September 1986 sampai 1993. Putaran
ini adalah yang paling ambisius dari semua putaran GATT dan diharapkan untuk
memperluas kompetensinya sehingga tidak hanya meliputi perdagangan barang saja
melainkan juga mencakup masalah penting seperti perdagangan jasa, modal dan investasi,
kekayaan intelektual, tekstil, penyelesaian sengketa dagang, dan Perdagangan hasil
pertanian. Salah satu perubahan yang mendasar adalah berdirinya WTO atau World Trade
Organization. Negara anggota yang lama ditambah dengan anggota Uni Eropa menjadi
anggota pendiri WTO pada 1 Januari 1995. 52 negara anggota lainnya masuk menjadi
anggota WTO 2 tahun kemudian. Sampai saat ini tercatat 153 anggota dari WTO.
Pertanian umumnya dikeluarkan dari kesepakatan sebelumnya karena diberikan
perwakilan khusus mengenai kuota impor dan subsidi ekspor. Ketika putaran Uruguay
banyak negara berpendapat bahwa pengecualian sektor pertanian dari kesepakatan agaknya
kurang dapat diterima dan Mereka menolak untuk menandatangani kesepakatan baru tanpa
adanya sedikit kemajuan dalam bidang hasil-hasil pertanian. Kesepakatan di bidang
pertanian dalam putaran Uruguay terus merupakan kesepakatan liberalisasi perdagangan
yang paling menonjol selama sejarah negosiasi dagang. Tujuan kesepakatan ini adalah
untuk meningkatkan akses terhadap produk pertanian, mengurangi bantuan dalam negeri
terhadap sektor pertanian dalam bentuk subsidi harga dan kuota, mengurangi secara
bertahap subsidi ekspor terhadap produk pertanian dan menyelaraskan sejauh mungkin
kebijaksanaan diantara negara-negara anggota.
Secara de facto GATT berfungsi sebagai suatu organisasi yang telah melaksanakan
8 putaran pembicaraan mengenai berbagai masalah perdagangan dan penyelesaian
sengketa perdagangan internasional. GTA hanyalah serangkaian aturan kesepakatan yang
dipatuhi oleh negara anggota sedangkan WTO merupakan sebuah organisasi. WTO
memperluas cakupan masalahnya dari perdagangan barang ke perdagangan di sektor jasa
dan hak atas kekayaan intelektual.
D. Sengketa Dagang antar Negara
Sengketa dagang terjadi sekitar tahun 2007 antara Indonesia dan Tiongkok terkait
dengan saling penolakan sejumlah produk makanan. Saat itu ramai dimunculkan dalam
media massa bahwa produk impor asal Tiongkok dan demikian pula Tiongkok menemukan
bahwa produk impor asal Indonesia tidak memenuhi syarat. Sekitar lain terjadi tahun lalu
yakni Amerika dan Tiongkok saling tuduh bahwa pihak lain melanggar peraturan
perdagangan dunia. Kementerian Perdagangan Tiongkok sedang menyelidiki keluhan
bahwa suku cadang mobil dan daging ayam Amerika yang diekspor ke Tiongkok dijual
dengan harga murah dan merugikan industri dalam negeri. Pemerintah Tiongkok
mengumpulkan hal ini hanya 2 hari setelah pemerintah Amerika mengenakan tarif impor
tinggi atas ban mobil yang diimpor dari Tiongkok. Tiongkok mengatakan tarif impor ban
itu melanggar peraturan perdagangan WTO tetapi juru bicara Gedung Putih membantah
tuduhan tersebut. Kasus sengketa semacam ini tidak hanya terjadi antara 2 negara tetapi
bisa saja terjadi terhadap negara mana saja yang mengadakan perjanjian dagang atau
melanggar ketentuan dagang sesuai dengan aturan WTO.
Sifat dari mekanisme penyelesaian sengketa dalam GATT terletak pada
prosedurnya. Prosedur penyelesaian sengketa dalam GATT dikelompokkan kedalam 2
macam prosedur. Yang pertama di antara Tahun 1948 sampai 1978 yakni dikelompokkan
sebagai penyelesaian sengketa secara diplomatik, diselesaikan antara kedua pemerintahan
yang sedang dalam sengketa. Kedua dalam kurun waktu 1980 sampai 1994 prosedur
penyelesaian beralih menjadi penyelesaian sengketa secara hukum. Masalah atau isu
mengenai penyelesaian sengketa dalam hanya dibahas pada pertemuan reguler bukan
secara langsung mengatur penyelesaian sengketa.
1. Penyelesaian Sengketa Melalui Jalur Diplomatik
Negara anggota peserta kesepakatan dagang pada giat diharapkan menyelesaikan
sendiri masalah sengketa yang dialaminya melalui konsultasi secara bilateral. Contoh
penyelesaian demikian terjadi pada kasus sengketa dagang antara Indonesia dan China.
Menurut duta besar Republik Indonesia untuk China penyelesaian dagang ini cukup
diselesaikan di tingkat komisi bersama yang sudah terbentuk selama ini. Keberadaan
komisi bersama yang telah dibentuk antara Indonesia dan China dapat dimanfaatkan
untuk menyelesaikan masalah itu karena memang fungsi komisi itu adalah untuk
mengidentifikasi berbagai permasalahan dan hambatan dalam upaya meningkatkan
hubungan dagang kedua negara. Jadi masalah dagang kedua negara cukup diselesaikan
di tingkat komisi bersama RI-China yang selama ini sudah terbentuk dan tidak perlu
diselesaikan oleh menteri perdagangan kedua negara.
2. Penyelesaian Sengketa Melalui Jalur GATT
Apabila cara tersebut tidak memuaskan atau tidak dijalani oleh kedua belah pihak
yang bersengketa maka mereka dapat menyelesaikan masalah dagangnya melalui.
Untuk menyelesaikan masalah sengketa dagangnya mereka harus mengajukan
keberatan dengan memberikan dasar pembenaran yang lengkap kepada GATT.
Adapun badan di dalam GATT bertugas untuk mempertimbangkan tuduhan-tuduhan
yang dialamatkan kepada negara yang bersengketa serta memberikan rekomendasi dan
putusan kepada constructing party. Pembentukan 1 satuan tugas ataupun panel dalam
menyelesaikan sengketa dengan ini kemudian diikuti oleh sengketa-sengketa
selanjutnya dan telah menjadi praktek kebiasaan dalam GATT.
E. Kerja Sama Perdagangan & Ekonomi antar Wilayah & Regional
Kerjasama perdagangan antarnegara bisa dilaksanakan oleh dua negara seperti
Amerika Serikat Kanada, Australia New Zealand, indonesia-china, atau negara lainnya.
1. Kerja Sama Perdagangan
a. ASEAN Free Trade Area (AFTA)
Merupakan suatu perjanjian dagang untuk mendorong manufaktur di seluruh
negara-negara anggota ASEAN perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 8
Januari 1992 di Singapura. Tujuan utama dari AFTA adalah untuk meningkatkan
daya saing ASEAN di pasar dunia melalui penurunan hambatan perdagangan, Man
tarif dan non tarif, dan menarik lebih banyak investasi asing melalui Apa yang
disebut dengan Keamanan effective preferential tariff yakni tarif impor 0 sampai
5% berlaku untuk perdagangan antar negara anggota ASEAN masing-masing
negara ASEAN bebas menentukan tarif untuk barang diluar anggota. Setelah
beberapa tahun berjalan program utama penurunan tarif dipercepat dan diperluas
dan aktivitas baru pun diperkenalkan yakni penghapusan hambatan perdagangan
yang non tarif, penyeragaman dan harmonisasi sistem Pabean, sistem penilaian, dan
prosedur dan pengembangan sertifikasi standar produk.
b. Asia Pasific Economic Cooperation (APEC)
Merupakan forum utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, kerjasama
perdagangan dan investasi di wilayah Asia dan Pasifik dan satu-satunya blog
antarpemerintah di dunia yang berdasarkan atas janji yang tidak mengikat dialog
terbuka dan kesamaan derajat dari semua peserta. APEC mempunyai visi untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan, serta memperkuat
komunitas di Asia Pasifik melalui visinya yakni pengurangan tarif dan hambatan
perdagangan lain di wilayah Asia Pasifik, menciptakan perekonomian dalam negeri
yang efisien dan meningkatkan ekspor.
c. South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC)
Merupakan satu organisasi di bidang ekonomi dan politik dari 8 negara-negara Asia
Selatan. Tujuan dari asosiasi ini adalah usaha bersama untuk meningkatkan
kesejahteraan penduduk di Asia Selatan, meningkatkan percaya diri kolektif dari
negara-negara di Asia Selatan di forum internasional dan mendorong kerjasama
aktif dan solidaritas di bidang ekonomi sosial budaya dan bidang teknologi serta
ilmu pengetahuan.
d. Australia New Zealand Closer Economic Agreement (ANZCERTA)
Merupakan perjanjian dagang bilateral antara Australia dan New Zealand yang
efektif berlaku sejak 1983 dan mencakup hampir semua masalah perdagangan
barang dan jasa. Semua barang yang dapat diperdagangkan di suatu negara dapat
juga diperdagangkan secara legal di negara lainnya. Dewasa ini hampir semua
perdagangan jasa antar dua negara ini bersifat terbuka. Prinsip dasar dari organisasi
ini adalah perlakuan nasional akses ke pasar hak untuk masuk pasar tanpa hambatan
serta perlakuan yang lebih dan paling menguntungkan. Waktu seperempat abad
menyebabkan jumlah perdagangan dua arah Australia dan New Zealand telah
berkembang dengan kecepatan 9%.
e. The North American Free Trade Agreement (NAFTA)
Merupakan suatu perjanjian dagang yang ditandatangani oleh Amerika Serikat
Kanada serta Meksiko yang menimbulkan blok dagang 3 negara di Amerika Utara.
Perjanjian ini mulai efektif sejak 1 Januari 1994. Nafta bertujuan untuk
menghilangkan hambatan perdagangan dan investasi di antara Amerika Serikat
Kanada serta Meksiko. Hal ini berakibat langsung terhadap penghapusan tarif
terhadap lebih dari setengah dari impor Amerika Serikat dari Meksiko dan lebih
dari sepertiga ekspor Amerika Serikat ke Meksiko. Dalam kurun waktu 10 tahun
dari pelaksanaan perjanjian tersebut semua tarif Amerika Serikat Meksiko akan
terhapus kecuali beberapa ekspor hasil pertanian Amerika Serikat ke Meksiko yang
diharapkan habis secara bertahap dalam waktu 15 tahun. Selain itu Nafta juga
bertujuan untuk menghilangkan hambatan perdagangan antara antar negara
anggota. Selain itu Nafta juga memiliki dua perjanjian tambahan yakni mengenai
lingkungan dan perburuhan.
f. Uni Eropa (UE atau European Union atau EU)
Merupakan sebuah organisasi antar pemerintah dan supranasional yang terdiri dari
negara-negara Eropa sejak 1 Januari 2007 di mana telah memiliki 27 anggota.
Kebijakan Uni Eropa ke dalam meliputi pemberlakuan satu unit mata uang yakni
Euro, undang-undang kompetisi, kontrol bantuan negara dan liberalisasi,
harmonisasi hukum melalui proses legislatif sehingga hukum Uni Eropa semakin
terasa hadir dalam sistem-sistem negara anggota dan negara anggota bertemu
Sebagai dewan Uni Eropa untuk bekerjasama dan mengkoordinasi kebijakan-
kebijakan dalam negeri mereka. Sedangkan kebijakan Uni Eropa keluar dengan
membentuk sebuah pasar tunggal dan memperlakukan Paris beasiswa yang
bersama dengan posisi yang sama dalam perundingan perdagangan internasional,
program-program di negara-negara anggota dan negara-negara Eropa Timur
lainnya suka bantuan ke banyak negara berkembang.
2. Integrasi Ekonomi
Menurut teori integrasi ekonomi ada 6 tahapan kerjasama perdagangan untuk
menuju ke integrasi ekonomi yakni sebagai berikut

a. Tahap pertama adalah trial prewedding area atau TPA


Merupakan kelompok perdagangan yang memberikan preferensi terhadap jenis
produk tertentu kepada negara anggota Yang mana dilaksanakan dengan cara
pengurangan tarif. BCA dapat muncul melalui perjanjian dagang dan kadang-
kadang dicampuradukkan saja dengan EFTA di mana pada umumnya PT mengarah
ke f a sesuai dengan general agreement on tariffs and trade. Contoh dari peraturan
dagang semacam ini adalah NAFTA.
b. Tahap kedua adalah Free Trade Area atau FTA
Beberapa negara sepakat untuk menghilangkan tarif, kuota, dan preferensi kepada
sebagian besar barang dan jasa yang diperdagangkan di antara mereka. Negara
tersebut memilih bentuk integrasi ekonomi jenis ini jika struktur ekonomi mereka
bersifat komplementer. Tujuan dari FTA adalah untuk menurunkan hambatan
perdagangan sehingga volume perdagangan meningkat karena spesialisasi,
pembagian kerja, dan yang terpenting melalui Teori keuntungan komparatif.
Menurut teori ini dalam pasar bebas yang ekuilibrium setiap sumber produksi
cenderung untuk berspesialisasi dalam aktivitas di mana terjadi keunggulan
komparatif. Contoh dari peraturan dagang semacam ini adalah India yang telah
menandatangani kesepakatan bilateral dengan ASEAN.
c. Tahap ketiga adalah custom Union
Merupakan suatu perjanjian dagang dimana sejumlah negara memberlakukan
perdagangan bebas di antara mereka dan menerapkan serangkaian tarif bersama
terhadap barang dari negara lain. Negara anggota menerapkan kebijaksanaan
perdagangan luar negeri bersama tetapi dalam kasus tertentu mereka menerapkan
kuota impor yang berbeda. Tujuan pendirian custom Union biasanya adalah untuk
meningkatkan efisiensi dan meningkatkan hubungan diplomatik di antara negara-
negara anggota. Contoh custom Union yang terkenal adalah european community
yang telah melampaui tahap costum union dalam menuju integrasi ekonomi penuh.
d. Tahap keempat adalah single integrated market atau common market
Pasar tunggal bersama adalah sejenis dagang yang merupakan gabungan dari
karakter Minion dengan kebijaksanaan bersama terhadap produk dan pergerakan
yang bebas atas faktor produksi dan wirausaha. Tujuan agar terjadi pergerakan
bebas dari modal, tenaga kerja, barang, yang dan jasa di antara negara anggota
adalah agar memudahkan bagi mereka untuk mencapai efisiensi ekonomi yang
lebih tinggi. Kadang-kadang pasar tunggal dianggap sebagai bentuk selangkah
lebih maju dari pasar bersama.
e. Tahap kelima adalah economic and monetary Union
Merupakan satu blok dagang seperti pasar Tunggal dengan kesatuan moneter untuk
semua negara anggota. Bentuk ini harus dibedakan dari hanya menerapkan Mata
uang bersama seperti yang dilakukan oleh latin moneter pada 1982 yang tidak
diikuti dengan adanya pasar tunggal. Contoh yang baik adalah Uni Eropa.
f. Tahap keenam adalah complete Economic integration
Merupakan tahap akhir dari integrasi ekonomi yang mana tidak lagi diperlukan
kebijaksanaan pengawasan ekonomi kepada unit-unit yang bergabung karena
mereka telah menjadi satu kesatuan moneter dan fiskal secara penuh atau mendekati
penuh. Uni Eropa adalah salah satu contoh yang baik mengenai integrasi ekonomi
penuh.
DAFTAR PUSTAKA

Nehen, Ketut. 2012. Perekonomian Indonesia. Bali: Udayana Press

Anda mungkin juga menyukai