PEREKONOMIAN INDONESIA
KELOMPOK 5 (NAMA&NIM)
Perdagangan Internasional
Secara umum, Perdagangan Internasional adalah suatu interaksi antar negara dalam bentuk
jual-beli barang maupun jasa atas dasar kesepakatan bersama. Kerjasama internasional di
bidang perdagangan bukanlah hal yang baru saja dimulai, namun sudah ada sejak abad
pertengahan.
Perdagangan internasional merupakan suatu aktivitas berdagang yang dilakukan oleh dua negara yang
berbeda. Perdagangan internasional dapat disebut pula sebagai international trade dan telah ada sejak
pertengahan abad,Lebih jelasnya, perdagangan internasional ini dapat terjadi ketika ada kegiatan
perdagangan yang dilakukan oleh dua negara berbeda dan tentu saja kegiatan tersebut telah disetujui
oleh keduanya.
Selain pengertian secara umum, menurut ahli yaitu Wahono Diphayana mengemukakan pengertian perdagangan
internasional.
Menurut Wahono, perdagangan internasional merupakan transaksi bisnis antara beberapa pihak yang
melibatkan lebih dari satu negara, perdagangan internasional dapat dilakukan oleh perseorangan maupun
kelompok.
Dari aktivitas perdagangan internasional tersebut, kemudian terbentuklah hubungan ekonomi antar negara
yang menjalin kerja sama. Ada tiga bentuk hubungan ekonomi di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Terjadinya pertukaran output atau hasil yang diperoleh suatu negara dengan negara lain yang telah
menjalin kerja sama.
2. Terbentuknya hubungan ekonomi dalam bentuk hutang piutang yang terjadi antar negara.
Di beberapa negara, perdagangan internasional ini menjadi salah satu faktor utama yang dapat
meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP.
Perdagangan internasional menurut negara partisipannya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
perdagangan internasional bilateral, perdagangan internasional regional serta perdagangan internasional
multilateral.
Sedangkan menurut bentuknya, perdagangan internasional dibagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu dapat
berupa ekspor dan impor, konsinyasi, package deal, border crossing dan lainnya.
2. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional bruto (GDP) ini dihasilkan melalui faktor produksi
milik warga negaranya yang tinggal di dalam maupun luar negeri dan warga negara yang tinggal di
dalamnya maupun yang tinggal di luar negeri tidak termasuk dalam GDP, jadi hanya faktor produksinya
saja.
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat membuat perusahaan pengekspor akan menerima
banyak pesanan, sehingga perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja tambahan agar dapat menyelesaikan
pesanan permintaan konsumen. Dengan menambah tenaga kerja, maka perusahaan tersebut juga membuka
lapangan kerja baru yang dapat menyebabkan berkurangnya angka pengangguran di negara tersebut, sehingga
dapat menguntungkan kedua belah pihak.
Oleh karena itu dengan menjalin kerja sama dengan negara-negara di Eropa maupun Amerika, negara
tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan nabatinya, yaitu kedelai yang diolah menjadi tempe. Begitu
pula sebaliknya.
Perdagangan internasional dilakukan dan disetujui oleh kedua negara yang bekerja sama untuk memenuhi
kebutuhan yang ada di negara lain, ketika negara tersebut tidak dapat memproduksi kebutuhan yang
dimaksud. Alasan tak dapat memproduksi kebutuhan tersebut bisa bermacam-macam salah satunya adalah
iklim negara yang berbeda.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, negara akan berusaha meraih keuntungan yang dapat
diperoleh melalui persetujuan kerja sama perdagangan internasional antar negara.
Keuntungan internal yang dimaksud merupakan keuntungan yang dapat dimiliki oleh sebuah perusahaan,
contohnya seperti keuntungan yang didapatkan melalui banyaknya pesanan permintaan barang atau jasa dari
luar negeri.
Sedangkan keuntungan eksternal merupakan keuntungan spesialisasi yang diperoleh melalui fungsi dalam
yang digunakan untuk mempertinggi keefektifan penggunaan faktor produksi.
7. Memperluas Pasar
Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya adalah untuk memperluas pasar. Perdagangan
internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan yang ada dalam negara tersebut dapat menjalankan
mesin produksinya secara maksimal dan dapat menjual stock produknya tanpa perlu mengkhawatirkan
kelebihan produksi yang dapat mengakibatkan turunnya harga produk maupun jasa yang dijual.
Transfer teknologi modern yang dimaksud dapat berupa mesin maupun vaksin seperti saat ini, Indonesia
belum bisa memproduksi dan menguji keefektifan dari vaksin untuk virus Covid-19, sehingga negara lain
memberikan vaksin hal produksinya untuk Indonesia dan lain sebagainya.
Kebijakan perdagangan internasional memiliki beberapa manfaat, salah satunya adalah dapat membuka
kesempatan bagi negara lain untuk dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di negara lain dengan
proporsional.
Selain itu, dengan perdagangan internasional kedua negara yang telah menjalin kerja sama juga membangun
hubungan ekonomi yang dapat membuat kedua belah pihak sama-sama untung.
Dengan perdagangan internasional, tidak akan ada negara yang kehilangan sumber daya nya sehingga,
setiap warga negara dapat menikmati standar kehidupan lebih baik.
Perdagangan internasional juga memiliki peran penting dalam kontribusi terhadap PDB negara serta
memiliki peran dalam meningkatkan perdagangan yang dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan PDB
dari negara perdagangan tersebut.
Selain itu ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh negara yang melakukan kerja sama dengan
negara lain dalam perdagangan internasional, manfaat-manfaat tersebut dikemukakan oleh Nazarudin Malik.
Berikut penjelasannya.
Dengan menjalin kerja sama antar negara, maka negara tersebut dapat membentuk relasi persahabatan
dengan negara lain. Terbentuknya persahabatan antar negara tersebut juga memungkinkan perluasan kerja
sama di bidang atau sektor lain seperti bidang budaya, politik hingga militer.
Perdagangan internasional dapat membuat suatu negara memiliki spesialisasi di satu bidang ekonomi.
Artinya, negara yang membangun kerja sama tersebut akan memiliki penduduk yang mempunyai keahlian
khusus serta berbeda dari negara. Sehingga dapat menghasilkan produk maupun jasa yang bernilai jual dan
dapat di ekspor ke negara lain.
Ketiga pihak dalam indikator kemakmuran tersebut tentu akan sama-sama diuntungkan dengan kebijakan
perdagangan internasional. Contohnya, produsen akan makmur ketika ia bisa meningkatkan keuntungan
melalui menjual dagangannya ke luar negeri, begitu pula dengan konsumen yang akan makmur karena
kemudahan mendapatkan suatu barang, pemerintah pun akan makmur karena akan mendapatkan devisa negara.
Oleh karena itu, produsen akan membuka lowongan kerja baru dan dapat mengurangi tingkat pengangguran di
negara tersebut.
Secara tidak langsung, perdagangan internasional dapat menstabilkan harga yang beredar di pasar
domestik negara tertentu. Caranya adalah dengan mengatasi kelangkaan barang yang dapat membuat barang
tersebut memiliki harga mahal melalui mengimpor barang.
1.Kemudahan mendapatkan produk impor di pasar dalam negeri bisa menghambat pertumbuhan sektor industri
dalam negeri.
2.Barang impor dengan barang kualitas tinggi dan murah memunculkan perilaku konsumtif.
3.Untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia maka akan ada eksploitasi sumber daya alam.
4.Terlalu bergantung pada iptek dan modal asing sehingga pertumbuhan industri terhambat.
5.Persaingan industri yang tidak sehat membuat usaha yang bermodal kecil gulung tikar.
2. Subsidi ekspor, pembayaran yang dibayarkan kepada perusahaan maupun perorangan yang akan menjual
barang ke luar negeri.
3. Pembatasan impor, pembatasan langsung yang dikenakan atas jumlah barang yang diperbolehkan untuk
diimpor.
5. Persyaratan kandungan lokal, aturan mengenai bagian tertentu yang dari unit fisik.
6. Subsidi kredit ekspor, wujudnya berupa pinjaman yang disubsidi kepada pembeli.
7. Pengendalian pemerintah.
8. Hambatan birokrasi, merupakan salah satu bentuk pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah untuk
membatasi impor.
Setiap negara mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang berbeda-beda. Karena
hal inilah yang membuat suatu negara ingin melakukan perdagangan internasional agar perkembangan iptek
di negaranya tidak tertinggal dengan negara lain.
4. Warga negara lain memiliki ketertarikan pada suatu produk yang sama
Perkembangan globalisasi tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada warga negara lain yang menyukai
produk dalam negeri. Dengan adanya hal seperti ini maka perdagangan internasional harus dilakukan
karena untuk memenuhi keinginan atau kesukaan warga dari negara tersebut.
7. Memperluas pasar
Dengan memperluas pasar maka produksi dalam negeri bisa diekspor ke negara lain sehingga negara
mendapatkan keuntungan yang bisa menjadi tambahan atau pemasukan ke kas negara. Oleh karena itu, setiap
negara harus cermat dan teliti dalam melakukan perluasan pasar.
Pada umumnya, ada banyak faktor yang menyebabkan perdagangan internasional mengalami hambatan.
Berikut faktor-faktor penghambat perdagangan internasional.
Dengan kata lain, ketika melakukan transaksi perdagangan internasional, negara-negara di luar anggota
akan dipersulit.