Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

PEREKONOMIAN INDONESIA

KELOMPOK 5 (NAMA&NIM)

1. MERRY V TIWOUW 18061102409


2. NASTITIA SIWU 18061102410
3. MEYLANI PASUHUK 18061102435
4. NADYA KUMENDONG 18061102438
5. CHRISTIN J RORONG 18061102472
6. RENA Y BALAU 18061102466
7. AFIFA N.O POLAPA 18061102452
8. NADA MUMU 18061102378
9. MUTIARA MOKOAGOW 18061102465
10. PRICILIA RORIMPANDEY 18061102444

MATERI: PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Perdagangan Internasional
Secara umum, Perdagangan Internasional adalah suatu interaksi antar negara dalam bentuk
jual-beli barang maupun jasa atas dasar kesepakatan bersama. Kerjasama internasional di
bidang perdagangan bukanlah hal yang baru saja dimulai, namun sudah ada sejak abad
pertengahan.

A. Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan suatu aktivitas berdagang yang dilakukan oleh dua negara yang
berbeda. Perdagangan internasional dapat disebut pula sebagai international trade dan telah ada sejak
pertengahan abad,Lebih jelasnya, perdagangan internasional ini dapat terjadi ketika ada kegiatan
perdagangan yang dilakukan oleh dua negara berbeda dan tentu saja kegiatan tersebut telah disetujui
oleh keduanya.

Selain pengertian secara umum, menurut ahli yaitu Wahono Diphayana mengemukakan pengertian perdagangan
internasional.

Menurut Wahono, perdagangan internasional merupakan transaksi bisnis antara beberapa pihak yang
melibatkan lebih dari satu negara, perdagangan internasional dapat dilakukan oleh perseorangan maupun
kelompok.

Dari aktivitas perdagangan internasional tersebut, kemudian terbentuklah hubungan ekonomi antar negara
yang menjalin kerja sama. Ada tiga bentuk hubungan ekonomi di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Terjadinya pertukaran output atau hasil yang diperoleh suatu negara dengan negara lain yang telah
menjalin kerja sama.

2. Terbentuknya hubungan ekonomi dalam bentuk hutang piutang yang terjadi antar negara.

3. Terjadinya pertukaran aliran produksi maupun pertukaran sarana produksi.


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebijakan dari perdagangan internasional telah terjadi ribuan
tahun yang lalu serta memiliki dampak dan manfaat terhadap kepentingan dan keberlangsungan ekonomi,
sosial, hingga politik suatu negara.

Di beberapa negara, perdagangan internasional ini menjadi salah satu faktor utama yang dapat
meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP.

Perdagangan internasional menurut negara partisipannya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
perdagangan internasional bilateral, perdagangan internasional regional serta perdagangan internasional
multilateral.

Sedangkan menurut bentuknya, perdagangan internasional dibagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu dapat
berupa ekspor dan impor, konsinyasi, package deal, border crossing dan lainnya.

B. Tujuan Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan Gross Domestic


Product atau GDP, artinya perdagangan internasional bertujuan untuk meningkatkan total nilai dari
produksi barang maupun jasa yang dijual oleh suatu negara pada negara lain selama satu tahun lamanya.
Selain tujuan utama tersebut, perdagangan internasional juga memiliki lima tujuan lain sebagai berikut.

1. Menaikan Devisa Negara


Tujuan yang pertama dari kebijakan perdagangan internasional adalah guna menaikan devisa negara,
bagaimana caranya?
Melalui pertukaran perdagangan dengan cara mengimpor maupun mengekspor barang yang ada di dalam ke luar
negeri dan begitu pula sebaliknya. Apabila devisa negara meningkat, maka akan menyebabkan beberapa hal
ini.

2. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional bruto (GDP) ini dihasilkan melalui faktor produksi
milik warga negaranya yang tinggal di dalam maupun luar negeri dan warga negara yang tinggal di
dalamnya maupun yang tinggal di luar negeri tidak termasuk dalam GDP, jadi hanya faktor produksinya
saja.

3. Mempengaruhi stabilitas harga barang ekspor


Stabilitas harga yang dimaksud merupakan cara pemerintah mempertahankan harga ketika terjadi fenomena
inflasi yang mulai meninggi. Inflasi sendiri merupakan peningkatan ketersediaan uang, sehingga dapat
menyebabkan kenaikan harga barang.

4. Eksistensi tenaga kerja


Eksistensi tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kelancaran dari segala
tindakan yang berhubungan dengan pengadaan barang maupun jasa.

Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat membuat perusahaan pengekspor akan menerima
banyak pesanan, sehingga perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja tambahan agar dapat menyelesaikan
pesanan permintaan konsumen. Dengan menambah tenaga kerja, maka perusahaan tersebut juga membuka
lapangan kerja baru yang dapat menyebabkan berkurangnya angka pengangguran di negara tersebut, sehingga
dapat menguntungkan kedua belah pihak.

5. Memenuhi Kebutuhan di Negara Lain


Kerjasama perdagangan internasional dapat membuat negara lain yang tidak memiliki barang maupun jasa
yang diinginkan menjadi terpenuhi. Contohnya, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang
mengolah kedelai menjadi tempe, berbeda dengan negara di Eropa maupun Amerika.

Oleh karena itu dengan menjalin kerja sama dengan negara-negara di Eropa maupun Amerika, negara
tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan nabatinya, yaitu kedelai yang diolah menjadi tempe. Begitu
pula sebaliknya.

Perdagangan internasional dilakukan dan disetujui oleh kedua negara yang bekerja sama untuk memenuhi
kebutuhan yang ada di negara lain, ketika negara tersebut tidak dapat memproduksi kebutuhan yang
dimaksud. Alasan tak dapat memproduksi kebutuhan tersebut bisa bermacam-macam salah satunya adalah
iklim negara yang berbeda.

6. Memperoleh Keuntungan Internal serta Eksternal


Kebijakan perdagangan internasional ini tentu memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan secara
internal maupun eksternal. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, negara tidak akan mampu untuk
memenuhi kebutuhan penduduknya apabila negara tersebut tidak melakukan kerja sama dengan negara lain
dan hanya mengandalkan dana atau anggaran dari pungutan pajak saja.

Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, negara akan berusaha meraih keuntungan yang dapat
diperoleh melalui persetujuan kerja sama perdagangan internasional antar negara.

Keuntungan internal yang dimaksud merupakan keuntungan yang dapat dimiliki oleh sebuah perusahaan,
contohnya seperti keuntungan yang didapatkan melalui banyaknya pesanan permintaan barang atau jasa dari
luar negeri.

Sedangkan keuntungan eksternal merupakan keuntungan spesialisasi yang diperoleh melalui fungsi dalam
yang digunakan untuk mempertinggi keefektifan penggunaan faktor produksi.

7. Memperluas Pasar
Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya adalah untuk memperluas pasar. Perdagangan
internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan yang ada dalam negara tersebut dapat menjalankan
mesin produksinya secara maksimal dan dapat menjual stock produknya tanpa perlu mengkhawatirkan
kelebihan produksi yang dapat mengakibatkan turunnya harga produk maupun jasa yang dijual.

8. Transfer Teknologi Modern


Perdagangan internasional juga dilakukan demi memperoleh keuntungan dalam hal teknologi modern yang
tidak bisa atau belum diproduksi atau diperoleh dari dalam negeri, sehingga membutuhkan kerja sama
dengan pihak luar.

Transfer teknologi modern yang dimaksud dapat berupa mesin maupun vaksin seperti saat ini, Indonesia
belum bisa memproduksi dan menguji keefektifan dari vaksin untuk virus Covid-19, sehingga negara lain
memberikan vaksin hal produksinya untuk Indonesia dan lain sebagainya.

C. Manfaat Perdagangan Internasional

Kebijakan perdagangan internasional memiliki beberapa manfaat, salah satunya adalah dapat membuka
kesempatan bagi negara lain untuk dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di negara lain dengan
proporsional.

Selain itu, dengan perdagangan internasional kedua negara yang telah menjalin kerja sama juga membangun
hubungan ekonomi yang dapat membuat kedua belah pihak sama-sama untung.

Dengan perdagangan internasional, tidak akan ada negara yang kehilangan sumber daya nya sehingga,
setiap warga negara dapat menikmati standar kehidupan lebih baik.

Perdagangan internasional juga memiliki peran penting dalam kontribusi terhadap PDB negara serta
memiliki peran dalam meningkatkan perdagangan yang dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan PDB
dari negara perdagangan tersebut.

Selain itu ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh negara yang melakukan kerja sama dengan
negara lain dalam perdagangan internasional, manfaat-manfaat tersebut dikemukakan oleh Nazarudin Malik.
Berikut penjelasannya.

1. Membentuk hubungan persahabatan antar negara

Dengan menjalin kerja sama antar negara, maka negara tersebut dapat membentuk relasi persahabatan
dengan negara lain. Terbentuknya persahabatan antar negara tersebut juga memungkinkan perluasan kerja
sama di bidang atau sektor lain seperti bidang budaya, politik hingga militer.

2. Dapat menciptakan efisiensi serta spesialisasi

Perdagangan internasional dapat membuat suatu negara memiliki spesialisasi di satu bidang ekonomi.
Artinya, negara yang membangun kerja sama tersebut akan memiliki penduduk yang mempunyai keahlian
khusus serta berbeda dari negara. Sehingga dapat menghasilkan produk maupun jasa yang bernilai jual dan
dapat di ekspor ke negara lain.

3. Dapat meningkatkan kemakmuran negara


Kegiatan perdagangan internasional dapat membawa kemakmuran pada suatu negara yang menyetujui kerja
sama tersebut. Indikator kemakmuran tersebut dapat dilihat melalui aktivitas pelaku ekonomi yang
meliputi produsen, pemerintah serta konsumen.

Ketiga pihak dalam indikator kemakmuran tersebut tentu akan sama-sama diuntungkan dengan kebijakan
perdagangan internasional. Contohnya, produsen akan makmur ketika ia bisa meningkatkan keuntungan
melalui menjual dagangannya ke luar negeri, begitu pula dengan konsumen yang akan makmur karena
kemudahan mendapatkan suatu barang, pemerintah pun akan makmur karena akan mendapatkan devisa negara.

4. Dapat mengurangi pengangguran


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, apabila produsen mendapatkan banyak pesanan dan permintaan konsumen
maka produsen perlu menambah tenaga kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan maksimal.

Oleh karena itu, produsen akan membuka lowongan kerja baru dan dapat mengurangi tingkat pengangguran di
negara tersebut.

5. Mentransfer ilmu pengetahuan serta teknologi


Perdagangan internasional dapat memungkinkan negara melakukan ekspor barang dengan basis teknologi
canggih, seperti mesin maupun alat modern kepada negara yang lebih membutuhkan. Sehingga akan tercipta
mobilisasi teknologi yang lebih cepat di negara pengimpor.
6. Dapat menstabilkan harga

Secara tidak langsung, perdagangan internasional dapat menstabilkan harga yang beredar di pasar
domestik negara tertentu. Caranya adalah dengan mengatasi kelangkaan barang yang dapat membuat barang
tersebut memiliki harga mahal melalui mengimpor barang.

D. Kerugian dari Perdagangan Internasional

1.Kemudahan mendapatkan produk impor di pasar dalam negeri bisa menghambat pertumbuhan sektor industri
dalam negeri.

2.Barang impor dengan barang kualitas tinggi dan murah memunculkan perilaku konsumtif.

3.Untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia maka akan ada eksploitasi sumber daya alam.

4.Terlalu bergantung pada iptek dan modal asing sehingga pertumbuhan industri terhambat.

5.Persaingan industri yang tidak sehat membuat usaha yang bermodal kecil gulung tikar.

E. Contoh Perdagangan Internasional

Berikut adalah beberapa contoh dari aktivitas perdagangan internasional:

1. Perdagangan internasional ekspor


2. Perdagangan internasional impor
3. Perdagangan internasional barter
4. Perdagangan internasional konsumsi

F. Kebijakan Perdagangan Internasional

Ada delapan kebijakan perdagangan internasional, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Tarif, merupakan pajak yang dikenakan pada barang yang diimpor.

2. Subsidi ekspor, pembayaran yang dibayarkan kepada perusahaan maupun perorangan yang akan menjual
barang ke luar negeri.

3. Pembatasan impor, pembatasan langsung yang dikenakan atas jumlah barang yang diperbolehkan untuk
diimpor.

4. Pengekangan ekspor secara sukarela, merupakan kesepakatan pengendalian secara sukarela.

5. Persyaratan kandungan lokal, aturan mengenai bagian tertentu yang dari unit fisik.

6. Subsidi kredit ekspor, wujudnya berupa pinjaman yang disubsidi kepada pembeli.

7. Pengendalian pemerintah.

8. Hambatan birokrasi, merupakan salah satu bentuk pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah untuk
membatasi impor.

G. Faktor Penggerak Perdagangan Internasional

Simak faktor-faktor penggerak terjadinya perdagangan internasional sebagai berikut:

1. Perbedaan sumber daya alam


Adanya perbedaan sumber daya, iklim, dan kualitas sumber daya manusia sehingga menimbulkan perbedaan
kuantitas dan kualitas hasil produksi.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)

Setiap negara mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang berbeda-beda. Karena
hal inilah yang membuat suatu negara ingin melakukan perdagangan internasional agar perkembangan iptek
di negaranya tidak tertinggal dengan negara lain.

3. Terjadinya kelebihan produksi sehingga memerlukan perluasan usaha


Jika suatu negara mengalami kelebihan produksi (barang) maka barang itu lebih baik di jual ke negara
lain. 

4. Warga negara lain memiliki ketertarikan pada suatu produk yang sama
Perkembangan globalisasi tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada warga negara lain yang menyukai
produk dalam negeri. Dengan adanya hal seperti ini maka perdagangan internasional harus dilakukan
karena untuk memenuhi keinginan atau kesukaan warga dari negara tersebut.

5. Adanya keinginan untuk menjalin kerja sama dengan negara lain.


6. Adanya kemajuan telekomunikasi, informasi, dan transportasi
Kemudahan informasi yang didapatkan membuat kehidupan sosial budaya pada warga negara lain menjadi
mudah diketahui

7. Memperluas pasar
Dengan memperluas pasar maka produksi dalam negeri bisa diekspor ke negara lain sehingga negara
mendapatkan keuntungan yang bisa menjadi tambahan atau pemasukan ke kas negara. Oleh karena itu, setiap
negara harus cermat dan teliti dalam melakukan perluasan pasar.

H. Faktor Penghambat Perdagangan Internasional

Pada umumnya, ada banyak faktor yang menyebabkan perdagangan internasional mengalami hambatan.
Berikut faktor-faktor penghambat perdagangan internasional.

1. Nilai tukar yang berbeda


Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri dan setiap mata uang memiliki sifat fluktuasi yang
berdasarkan mekanisme pasar. Dengan demikian, mata uang yang dimiliki oleh suatu negara hanya berlaku
di negara itu saja. Karena hal itulah transaksi dan pembayaran menjadi sulit dilakukan atau diwujudkan
sehingga perdagangan internasional menjadi terhambat.

2. Kebijakan ekonomi internasional


Beberapa negara sudah menerapkan perdagangan bebas. Namun, jika ada suatu negara yang menerapkan
kebijakan pembatasan impor maka perdagangan internasional menjadi terhambat. Dengan kata lain,
kebijakan pembatasan impor bisa menjadi penghambat masuknya produk impor ke dalam negeri.

3. Terjadinya konflik pada suatu negara


Dalam hal ini, konflik yang dimaksud, seperti kekacauan politik, peperangan kerusuhan, dan sebagainya.
Jika terjadi konflik pada suatu negara maka proses perdagangan internasional menjadi terganggu.

4. Kegiatan ekspor dan impor yang terlalu lama


Kegiatan ekspor dan impor menjadi peran penting dalam terjadinya perdagangan internasional. Namun,
kegiatan ini harus melewati bea impor dan bea ekspor pada suatu negara sehingga kegiatan ekspor dan
impor membutuhkan waktu yang lama. Waktu yang lama dalam kegiatan ekspor dan impor merupakan hambatan
dalam perdagangan internasional.

5. Kualitas sumber daya manusia yang rendah


Kualitas sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan proses produksi yang maksimal. Jika suatu
negara tidak memiliki sumber daya alam yang banyak maka negara tersebut bisa memaksimalkan sumber daya
manusianya. Dengan demikian, kekurangan atau tidak ada sumber daya manusia yang baik merupakan hambatan
dalam perdagangan internasional.
6. Organisasi ekonomi regional pada suatu negara
Pada saat ini, organisasi ekonomi regional sudah banyak berkembang. Namun, perkembangan ini menjadi
hambatan dalam proses terjadinya perdagangan internasional karena hanya negara anggota dari organisasi
tersebut yang diberi akses ketika melakukan perdagangan internasional.

Dengan kata lain, ketika melakukan transaksi perdagangan internasional, negara-negara di luar anggota
akan dipersulit.

Anda mungkin juga menyukai