Anda di halaman 1dari 28

Perdagangan Internasional

20 Desember 2019 9 min read

Perdagangan internasional merupakan suatu aktivitas atau kegiatan perdagangan yang dilakukan
oleh dua negara yang berbedea.

Aktivitas perdagangan tersebut tentunya telah disetujui oleh kedua belah pihak di dalam suatu
perjanjian.

Pihak yang terlibat dalam aktivitas perdagangan tersebut dapat berupa perorangan, pemerintah,
ataupun perusahaan.

Kamu pernah ngga sih beli barang-barang impor? Pernah dong ya.

Contoh saja nih, kalian membeli baju, tas, skincare, ataupun barang lainnya. Bukan hanya
barang saja, makanan juga banyak kok yang diimpor dari luar negeri. Baru tau?

Nah, adanya barang dan makanan impor itulah sebab adanya dari proses perdagangan
internasional lho guys.

Daftar Isi [hide]

 Pengertian
 Sejarah Perdagangan Internasional
 Teori Perdagangan Internasional
 Perdagangan Internasional Secara Umum
 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
 Jenis Perdagangan Internasional
 Tujuan Perdagangan Internasional
 Manfaat
 Dampak Negatif 
 Hambatan
 Contoh Perdagangan Internasional
Pengertian

Seperti yang telah dijelaskan di atas, perdagangan internasional merupakan aktivitas


perdagangan yang dilakukan oleh dua negara yang berbeda.

Perdagangan internasional atau yang disebut juga dengan (international trade) sudah ada sejak
pertengahan abad yang lalu.

Hubungan ekonmi yang terjalin itu meliputi tiga bentuk hubungan, diantaranya yaitu:

 Pertukaran output atau hasil dari suatu negara dengan negara lain, atau kita kenal sebagai
perdagangan internasional.
 Hubungan dalam wujud hutang piutang antar negara.
 Pertukaran atau aliran produksi ataupun sarana produksi.

Adapun tujuan utama dari aktivitas dagang ini, yaitu untuk meningkatkan GDP (Gross
Domestic Product) atau total nilai produksi barang serta jasa pada sebuah negara selama satu
tahun.

Dampak yang diakibatkan aktivitas dagang ini bisa dirasakan dari segi kepentingan sosial,
transportasi, globalisasi, politik ekonomi untuk membantu mendorong kemajuan industrialisasi,
serta hadirnya perusahaan multinasional.

Sejarah Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional telah dimulai sejak pertengahan abad yang lalu.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya temuan barang buatan Sumeria di Mesir ataupun
Babilonia yang ditemukan pada pesisir laur tengah.

Temuan tersebut menjadi bukti adanya aktivitas dagang yang berlangsung antar kerajaan beda
negara.

Dan kemungkinan besar, aktivitas dagang terssebut dilakukan dengan menggunakan cara barter
atau tukar menukar.

Tapi jangan salah, ternyata masa itu juga telah ditemukan mata uang yang terbuat dari perak
maupun logam.

Masa kuno dulu, wilayah perdagangan masih sangatlah terbatas.

Hal tersebut tak lain karena adanya kendala transportasi yang masih sangat terbatas. Baik untuk
transportasi darat ataupun laut.

Sebab, luasnya wilayah dagang sebab adanya perkembangan teknologi dan transportasi itu
sendiri.

Di periode berikutnya, terutama ejak kekaisaran Romawi runtuh. Kegiatan perdagangan di


Eropa berangsur-angsur mengalami perkembangan, tepatnya di abad ke 12 dan 13.

Bahkan, pada abad 12 mereka telah mendirikan sebuah asosiasi untuk melindungi perdagangan
jarak jauh.

Pada periode itu, barang yang didagangkan berupa bahan mentah, kulit, wol, kayu, rempah-
rempah dan masih banyak yang lainnya.

Dan barang tersebut kemudian diolah lagi menjadi suatu barang dengan melalui proses produksi.

Perdangan internasional tersebut senantiasa berjalan serta berkembang sejak era penjelajahan
samudera.

Berlanjut ke periode revolusi industri, perang dunia, sampai di masa informasi yang terus
berlanjut hingga detik ini.

Teori Perdagangan Internasional


Ada beberapa teori yang disebut oleh para ahli mengenai perdagangan internasional ini.
Diantaranya yaitu:

Model Adam Smith

Teori ini menyebutkan, apabila suatu negara akan mendapatkan keuntungan mutlak sebab
negara tersebut mampu melakukan produksi dengan harga yang lebih rendah. Jadi dapat kita
simpulkan bahwa teori ini bermaksud apabila harga barang dengan jenis yang sama tidak
mempunyai perbedaan di berbagai negara, maka tidak ada perulu dilakukan perdagangan
internasional.

Model Ricardian

Dalam teori ini dijelaskan suatu negara akan memproduksi sesuatu barang yang dinilai paling
baik untuk di produksi. Teori ini memprediksi negara mana saja yang nantinya akan menjadi
spesialis penuh dari suatu komoditas. Secara tak langsung, dalam teori ini juga dimasukan
beberapa faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.

Model Heckscher-Ohlin

Teori ini menyebutkan bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan
dalam dari faktor pendukungnya.

Faktor Spesifik

Faktor spesifik akan merujuk pada pemberian yakni dalam faktor spesifik jangka pendek dari
produksi, seperti halnya modal fisik yang tidak secara mudah bisa dipindahkan antar industri.
Teori ini juga mensugestikan apabila terdapat peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik
dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term yang sebenarnya.

Model Gravitasi

Teori ini berkerja dengan cara menerka perdagangan yang didasari dengan jarak antar negara
serta interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini telah terbukti kuat secara
empiris oleh analisis ekonometri. Faktor lainnya seperri: tingkat pendapatan, hubungan
diplomatik, dan juga kebijakan perdagangan juga ikut dimasukkan dalam versi lebih besar dari
teori ini.

Perdagangan Internasional Secara Umum

Seperti yang telah kita tahu nih guys, kegiatan perdagangan dilakukan oleh dua belah pihak yang
telah memiliki kesepakatan untuk tukar-menukar suatu barang.

Nah, dasar dari perdagangan internasional juga sama tuh seperti di atas.

Hanya saja, perdagangan internasional lebih luas cakupannya, sehingga sampai ada yang
namanya kegiatan ekspor-impor barang.

Perdagangan antar negara ini memegang peranan yang penting dalam wujud pemenuhan
kebutuhan suatu negara yang tidak bisa memproduksi barang dari negara lain.

Entah itu karena adanya keterbatasan sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, maupun
skill.

Dengan begitu, adanya aktivitas perdagangan internasional tersebut memungkinkan terjadinya


hal-hal seperti berikut:

 Tukar menukar atau jual-beli barang dan jugajasa antar negara.


 Kerja sama dalam bidang ekonomi antar negara di seluruh belahan dunia.
 Pengaruh kepada perkembangan ekspor serta impor dan Balance of Payment atau Neraca
Pembayaran Internasional (NPI) sebuah negara.
 Pertukaran serta perluasan pemakaian teknologi sehingga bisa mempercepat laju
pertumbuhan ekonomi negara yang terlibat di dalamnya.
 Pergerakan sumber daya lewat batas negara. Baik itu sumber daya manusia, sumber daya
alam, ataupun sumber daya modalnya.

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional


Setelah mengetahui penjelasan di atas, bisa kita simpulkan ada beberapa faktor yang dapat
mendorong terjadinya perdagangan internasioanl, diantaranya yaitu:

1. Ketersediaan sumber daya alam

Keterangan: faktor ketersediaan SDA menjadi faktor utama pendorong perdagangan


internasional.

Karena, tidak semua negara mampu menghasilkan rempah-rempah atau yang lainnya. Sehingga,
kegiatan dagang ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk saling melengkapi kekuarangan yang
ada.

2. Adanya perbedaan faktor produksi

Keterangan: karena, tidak semua negara dapat mengolah sumber daya yang ada karena
kurangnya pengetahuan. Sekalipun negara tersebut memiliki sumber daya alam yang melimpah
ruah.

3. Diperlukan untuk memenuhi keperluan dalam negeri

Keterangan: sadar atau tidak, tidak semua kebutuhan yang ada di dalam negeri bisa dicukupi
dengan negara itu sendiri. Sehingga kegiatan dagang internasional perlu adanya.

4. Mendapatkan keuntungan dari kegiatan dagang yang dilakukan antar Negara

Keteragan : dengan terdapatnya kegiatan dagang antar Negara, keuntungan yang diperoleh tentu
saja akan meningkat. Hal tersebut disebabkan pangsa pasarnya juga semakin besar dalam
sasaran barang produksinya.

5. Adanya keinginan untuk memperluas pasar

Keterangan: keinginan untuk memperluas pasar bertujuan untuk dapat meraih skala ekonomis di
dalam proses produksi suatu negara dengan negara lain.

6. Adanya keinginan untuk bekerja sama dengan Negara lain


Keterangan: adanya kerjasama ini akan menjadikan jembatan untuk mempererat hubungan
antara Negara, sehingga kerjasama yang tercipta akan dapat saling menguntungkan satu sama
lain.

7. Adanya Perbedaan Kondisi Geografis

Keterangan: setiap negara memiliki letak geografis yang berbeda, sehingga sumber daya yang
dihasilkan pun akan berbeda.

Contoh: wilayah tropis seperti Indonesia mengirimkan rempah-rempah ke beberapa negara


barat.

8. Adanya Perbedaan Teknologi

Keterangan: Perbedaan teknologi ini akan menimbulkan sebuah negara yang hanya dapat
menghasilkan barang mentah harus mengekspor ke negara lain untuk kemudian diolah serta
diimpor kembali ke negaranya dengan harga yang lebih mahal. Begitupun sebaliknya.

9. Menghemat Biaya

Keterangan: perdagangan internasional dianggap bisa menghasilkan pasar yang lebih luas serta
pendapatan lebih banyak dibandingkan apabila hanya mengandalakan produksi didalam negeri
saja.

Sehingga produksi dalam skala besar tentunya bisa menghemat biaya yang harus dikeluarkan
untuk produksi (fixed cost).

Jenis Perdagangan Internasional

Adapun beberapa jenis dari perdagangan internasional berdasarkan pengertian di atas.


Diantaranya seperti berikut:

1. Ekspor dan Impor

Ekspor impor menjadi kegiatan dagang internasional yang paling sering dilakukan.
Terdapat dua cara untuk melaksanakan kegiatan ekspor, yaitu: ekspor biasa (lwewatketentuan
yang berlaku) serta ekspor tanpa L/C (barang boleh dikirim lewat izin departemen perdagangan).

2. Barter

Sekarang ini, barter atau tukar menukar dengan barang masih seringkali  dilakukan dalam
perdangan internasional.

Adapun jenis dari barter, diantaranya: direct barter, switch barter, counter purchase dan bay back
barter.

3. Konsinyasi

Konsinyasi merupakan penjualan dengan cara pengiriman barang ke luar negeri di mana belum
terdapat pembeli tertentu di luar negeri. Penjualannya bisa dilaksanakan lewat pasar bebas atau
bursa dagang dengan cara kegiatan lelang.

4. Package Deal

Perdagangan yang dilaksanakan lewat perjanjian dagang (trade agreement) dengan negara lain.

5. Border Brossing

Perdagangan yang muncul dari dua negara yang saling berdekatan dengan tujua guna
memudahkan penduduknya untuk saling melakukan transaksi.

      Bentuk perdagangan internasional

 Perdagangan Bilateral
Pengertian: perdagangan yang dilakukan antar dua negara.

 Perdagangan regional
Pengertian: perdagangan yang dilaksanakan oleh beberapa negara yang berada
dalam lingkup kawasan tertentu. Contoh: ASEAN, negara uni Eropa.

 Perdagangan multilateral
Pengertian: perdagangan antar negara yang tidak dibatasi oleh kawasan atau
daerah tertentu.

Tujuan Perdagangan Internasional


Sebenarnya, faktor yang dapat memperngaruhi perdagangan internasional berkaitan erat dengan
tujuan dagang itu sendiri.

Nah, berikut ini beberapa tujuan dari aktivitas dagang internasional:

1. Untuk memenuhi Kebutuhan yang ada di Negara lain

Sebab, suatu negara tidak dapat hanya mengandalkan produksi dalam negeri saja. Sehingga
negara perlu melakukan ekspor impor untuk saling memenuhi kebutuhan satu sama lain.

2. Untuk menaikkan devisa negara

Kegiatan dari ekspor barang ternyata juga dapat menaikkan devisa negara lho. Sehingga
kenaikan devisa negara ini akan berdampak juga pada:

 Pertumbuhan ekonomi
 Mempengaruhi stabilitas harga barang yang di ekspor akan stabil dalam negeri
 Eksistensi Tenaga Kerja

3. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

Tujuan ketiga ini dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Negara A dengan negara B sama sama memiliki kemampuan untuk memproduksi tekstil.

Tetapi, negara B mampu memproduksinya dengan cara yang lebih efesien dari A. Hal itu sebab
adanya dukungan dari teknologinya yang lebih maju.

Dalam kasus tersebut, spesialisasi disini berfungsi guna mempertinggi keefisienan dari
penggunaan faktor-faktor produksi.

4. Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan

Kegiatan dagang internasional memiliki tujuan supaya suatu perusahaan produksi dan para
pengusaha bisa menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal.

Tanpa adanya rasa khawatir kelebihan akan produksi.


Sebab kelebihan produk tersebut bisa dijual lagi keluar negeri.

5. Transfer teknologi modern

Dengana danya perdagangan internsional diharapakan kita bisa menyerap serta menyaring
teknologi modern dari negara lain.

Hal itu dapat memungkinkan bagi barang produksi yang kita buat akan lebih banyak dalam
waktu yang singkat.

Atau dalam hal ini biasa kita sebut dengan istilah efisien.

Manfaat

Setelah memepelajari beberapa pengertian dan pennjelasan di atas, udah tau dong apa saja
manfaat dari adanya aktivitas dagang ini?

Masih ngga tau juga nih?  Tenang, berikut beberapa manfaat yang telah kami rangkum buat
kalian..

1. Bisa mendapatkan barang dan jasa yang di mana kita tidak dapat menghasilkannya
sendiri. Sebab adanya perbedaan sumber daya alam, letak geografisnya, kemampuan dari
sumber daya manusia, teknologi dan yang lainnya.
2. Bisa memperluas jangkauan pasar dengan tujuan untuk menambah keuntungan dari
spesialisasi.
3. Memungkinkan untuk transfer teknologi modern guna memahami teknik produksi yang
lebih efisien serta modern dalam hal manajemen (hemat tenaga dan waktu).
4. Bisa mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara.
5. Menambah devisa bagi negara dari hasil kegiatan ekspor.
6. Perdagangan internasional bisa membuka lapangan pekerjaan baru di suatu negara.
7. Menjalin persahabatan atau kerjasama dengan negara lain.
8. Menaikan penyebaran dari sumber daya alam suatu negara.

Dampak Negatif 
Tidak selamanya membawa manfaat yang positif, ternyata aktivitas dari dagang ini juga
memiliki efek samping atau dampak negatifnya.

Berikut merupakan beberapa dampak negatif dari adanya perdagangan internasional tersebut:

1. Menghambat pertumbuhan dunia industri dalam negeri

Keterangan: Pada saat berlanguangnya kegaiatan dagan internasional, otomatis produk impor
akan banyak yang masuk ke dalam negeri.

Hak tersebut akan menjadikan penawaran mengalami peningkatan serta akan memperngaruhi
jumlah permintaan dari konsumen dalam negeri.

Terlebih lagi, ternyata masyarakat lebih suka dan juga gemar dengan produk impor tersebut.

Sehingga, industri di dalam negeri yang memproduksi berbagai produk akan mengalami
penurunan.

Meskipun sebetulanya telah terdapat banyak kebijakan untuk mengurangi impor.

Yaitu dengan cara adanya tarif bea masuk, pemberian subsidi serta kuota.

2. Menyebabkan rasa ketergantungan dengan Negara maju

Keterangan: Terdapat kegiatan masukan produk impor dari Negara maju yang notabene
memiliki harga lebih murah akan membuat masyarakat semakin terlena.

Serta tidak mau berusaha untuk memproduksi produk yang sama di dalam negeri sendiri.

3. Munculnya sifat konsumerisme

Keterangan: dampak ini terjadi karena banyak masyarakat yang beranggapan bahwa produk
hasil impor memiliki kualitas yang lebih baik.

4. Berpengaruh terhadap neraca pembayaran

Keterangan: munculnya perusahaan multinasional (perusahaan yang memiliki usaha lebih dari
satu negara) membuat keuntungan yang mereka hasilkan tidak hanya terdapat di satu negeri.
Hal tersebu takan berdampak pada neraca pembayaran, lantaran banyaknya uang yang tak bisa
digunakan untuk pembangunan perekonomian sebuah Negara.

5. Sektor keuangan menjadi tidak stabil

Keterangan: lantaran perdagangan internasional yang memicu timbulnya aliran investasi yang
datang dari Negara lain dan hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi pasar modal itu
sendiri.

Dampak Positif Perdagangan Internasional

1. Mempererat tali persahabatan antar bangsa


2. Menaikan kesejahteraan dan kemakmuran Negara
3. Menambah kesempatan kerja
4.Mendorong kemajuan IPTEK
5. Sumber pemasukan untuk kas Negara
6. Menciptakan efisiensi dan spesialisasi
7. Memungkinkan konsumsi yang lebih luas untuk penduduk suatu negara

Hambatan

Di dalam kegiatan dagang internasional, pastinya setiap negara menginginkan keuntungan lebih
banyak. Namun, semua itu tidak berjalan mulus lho guys.

Sebab, ada beberapa hambatan yang mempersempit kegiatan dagang.

Namun jangan salah, hambatan tersebut sebetulnya merupakan upaya pemerintah dalam rangka
mengatur dan melindungi eknomi supaya  tetap stabil dan aman.

Sebab, jika tidak diatur maka berbagai produk luar negeri akan membanjiri pasar serta dapat
mematikan industri yang ada di dalam negeri.

Berikut beberapa hambatan yang ada dalam perdagangan internasional:

1. Kebijakan Tarif 
Keterangan: kebijakan tarif ini memiliki tujuan untuk membatasi masuknya berbagai produk
yang diimpor dari luar negeri.

Sehingga berbagai barang yang masuk nantinya akan dikenai pajak. Peraturan ini ada untuk
melindungi produk domestik agar tak kalah saing dengan produk impor.

2. Kebijakan Non-Tarif

Menurut gagasan dari Dr. Hamdy Hady kebijakan non-tarif merupakan peraturan perdagangan
kecuali pajak yang masuk dan dapat memicu terjadiny aperubahan nilai. Serta membuat manfaat
perdagangan internasional menjadi berkurang.

Contoh: pembatasan kuota produk impor, larangan impor secara mutlak, pengaturan teknis
kepada barang impor tertentu, serta hambatan untuk melakukan pemasaran.

Kebijakan larangan impor diterapkan terhadap seluruh produk yang dinilai melanggar beberapa
persyaratan. Contoh syarat: mencemari lingkungan.

3. Adanya berbagai lembaga Ekonomi di Suatu Daerah

Lembaga perdagangan internasional atau juga disebut organisasi perdagangan internasional


adalah suatu perkumpulan yang mengatur tentang kebijakan ekspor dan impor antar negara.

Hal tersebut dapat menjadi hambatan apabila suatu negara tidak bergabung ke dalam organisasi
tersebut.

Disisi lain menguntungkan anggota kelompok, namun disisi lain juga akan merugikan negara
yang tidak menjadi anggota.

4. Mata Uang yang berbeda-beda

Hambatan ini sangat mungkin terjadi apabila suatu negara yang mengekspor suatu barang serta
memintanya untuk mengimpor produk tersebut yang telah jadi.

Namun, negara yang meminta diharuskan membayar dengan mata uang si pelaku ekspor.

Otomatis, si negara pengimpor harus menambah pengeluaran untuk mendapatkan barang


tersebut.

5. Kualitas Produk yang Buruk

Keterangan: kualitas barang yang buruk akan kalah saing dengan kualitas yang lebih baik.
Biasanya hal tersebut disebabkan karena kualitas SDM yang rendah.

6. Menurunnya Tingkat Kesejahteraan Suatu Negara

Keterangan: rendahnya tingkat kemakmuran masyarakat juga akan menurunkan permintaan


terhadap barang atau jasa sebab sedikitnya uang yang dimiliki.

Sehingga, hal tersebut akan berampak kepada negara yang tidak dapat melakukan kegiatan
dagang internasional.

7. Adanya Resiko Besar dan Kesulitan dalam Melakukan Pembayaran

Keterangan: apabila transaksi dilakukan secara tunai, maka pihak importir akan membutuhkan
dana lebih untuk mentutaskan transaksi tersebut.
Tak hanya itu, resiko besar seperti perampokan dan pencurian juga dapat menimpa serta
menyebabkan kerugian yang besar.

8. Nilai Tukar Mata Uang yang Berubah-ubah

Keterangan: hambatan ini akan membuat proses penawaran maupun permintaan barang menjadi
lebih sulit. Karena  para pedagang internasional kesulitan dalam menentukan harga suatu
produk.

9. Regulasi Ekonomi yang Berbelit-belit

Keterangan: Regulasi ekonomi yang ada dalam setiap negara tidaklah sama.

Sehingga tak jarang kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah menjadi sebuah
hambatan dalam perdagangan internasional.

Proses perizinan yang berbelit-belit dan pajak yang besar akan membuat para pedagang akan
mengalami kesulitan menjual produknya di luar negeri.

Contoh: pemberian kuota untuk berbagai barang impor.

10. Keamanan Negara yang Tidak Terjamin

Keterangan: Kondisi keamanan dalam sebuah negara akan menjadi pertimbangan sendiri bagi
pedagang internasional untuk melirik pasar pada negara tersebut.

Kondisi keamanan suatu negara yang tidak terjamin sebab terdapat kerusuhan, peperangan,
pemberontakan, dan yang lainnya dapat menjadikan negara lain merasa khawatir untuk
melakukan kegiatan dagang di negara tersebut.

Sehingga otomatis akan mempengaruhi kegiatan dagang internasional.

Contoh Perdagangan Internasional

Terdaoat dua macam conoth dari perdaganagn internasional, yakni ekspor dan impor. Berikut
ulasannya:

1. Ekspor
Pengertian: kegiatan dagang yang berwujud penjualan barang dari dalam ke luar negeri.

Sistem pembayaran, kuantitas dan kualitas barang, serta berbagai syarat penjualan lainnya juga
sudah disepakati oleh kedua belah pihak, yaitu eksportir dan importir.

Contoh:

 Indonesia ekspor minyak kelapa sawit ke negara Malaysia dan Singapura


 Indonesia ekspor kopi, lada, cengkeh ke Negara lain.

2. Impor

Pengertian: kegiatan dagang yang berwujud pembelian barang ataupun jasa dari sebuah negara
ke dalam negeri.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh lemabaga atau perorangan yang disebut sebagai importir.

Kegiatan impor bisa memicu timbulnya dampak negative untuk perekonomian Sebuah Negara.

Oleh sebab itu, negara melakukan pembatasan impor demi untuk melindungi berbagai produk
dalam negeri.

Contoh:

 Indonesia mengimpor pesawat, kereta, serta kapal laut dari luar negeri untuk keperluan
transportasi di dalam negeri.
10 Faktor Hambatan Perdagangan
Internasional Beserta Penjelasannya

HAMBATAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL – Setiap negara di dunia pasti ingin


melakukan kegiatan ekonomi antar negara tanpa ada hambatan perdagangan internasional.
Terdapat dua istilah penting dalam perdagangan internasional yaitu ekspor dan impor. Ekspor
merupakan kegiatan menjual barang atau jasa ke luar negeri. Sedangkan, impor adalah membeli
barang atau jasa dari luar negeri.

Peti
Kemas (pixabay.com)

Dalam melakukan perdagangan internsional setiap negara pasti berharap bisa mendapatkan
keuntungan lebih banyak. Karena kegiatan ekspor dan impor sudah menjadi kebutuhan negara
agar dapat memenuhi keperluan hidup setiap warga negaranya. Namun semua itu tidak
memerlukan usaha karena adanya hambatn perdagangan internasional.
Sebenarnya hambatan ini ada dalam rangka mengatur dan melindungi eknomi suatu negara agar
tetap stabil dan aman. Karena apabila tidak diatur maka produk-produk luar negeri akan
membanjiri pasar dan mematikan industri yang ada di dalam negeri. Berikut beberapa hal yang
bisa menjadi hambatan perdagangan internasional.

Daftar Isi [Buka]

1. Kebijakan Tarif yang Menjadi Hambatan Perdagangan Internasional

Kebijakan Tarif (paychex.com)

Tujuan diterapkannya kebijakan tarif adalah untuk membatasi masuknya produk-produk yang
diimpor dari luar negeri. Melalui kebijakan ini setiap barang-barang  yang masuk ke dalam suatu
negara akan dikenai pajak. Peraturan ini berguna untuk melindungi produk-produk dosmetik
agar tidak kalah dengan barang impor.

Dengan adanya pajak maka barang-barang impor harganya akan menjadi lebih mahal. Semakin
besar pajaknya maka semakin mahal harganya dan semakin menambah pemasukan negara.
Sehingga konsumen akan lebih memilih barang dalam negeri yang harganya lebih murah dan
terjangkau. Contohnya orang akan lebih memilih membeli produk biji polokyo lokal karena
harga biji polokyo lokal yang lebih murah.
2. Kebijakan Non-Tarif yang Menghambat Perdagangan Internasional

Keb
ijakan Non-Tarif (post-gazette.com)

Menurut Dr. Hamdy Hady kebijakan non-tarif adalah peraturan perdagangan kecuali pajak
masuk yang bisa menyebabkan perubahan nilai dan membuat manfaat perdagangan internasional
menjadi berkurang. Contoh kebijakan non-tarif adalah pembatasan kuota produk impor, larangan
impor secara mutlak, pengaturan teknis terhadap barang impor tertentu, dan hambatan untuk
melakukan pemasaran.

Baca Juga :  12 Akibat Rotasi Bumi yang Berdampak Pada Kehidupan di Dunia

Kebijakan larangan impor diterapkan kepada sebuah produk yang melanggar beberapa
persyaratan. Salah satu syaratnya adalah tidak mencemari lingkungan. Semua barang masuk ke
dalam negeri harus dipastikan tidak mengandung bahan-bahan berbahaya bagi manusia,
tanaman, dan binatang. Barang tersebut juga tidak boleh berasal dari bahan yang didapatkan
dengan cara tidak sah seperti perburuan hewan liar atau penambangan ilegal.
3. Terdapat Lembaga-lembaga Ekonomi di Suatu Daerah

Organisasi Perdagangan (ibanesto.com)

Lembaga perdagangan internasional atau organisasi perdagangan internasional merupakan


sebuah perkumpulan yang mengatur kebijakan ekspor dan impor antar negara. Peraturan antar
negara tersebut dibuat agar negara yang tergabung dalam organisasi tersebut bisa mendapat
keuntungan dan tidak mengalami kerugian yang besar.

Namun peraturan ini bisa menjadi hambatan perdagangan internasional bagi negara yang tidak
bergabung ke dalam organisasi tersebut. Jadi di lain sisi menguntungkan anggota organisasi tapi
di sisi lain merugikan negara yang tidak menjadi anggota. Sebagai contoh terdapat peraturan
yang menyebabkan negara non-member organisasi terkena pajak impor yang lebih besar.

4. Tidak Samanya Jenis Mata Uang di Setiap Negara

Mata Uang yang Berbeda (123rf.com)


Setiap negara di dunia memiliki mata uang yang berbeda-beda. Perbedaan jenis mata uang ini
dapat menjadi hambatan bagi perdagangan internasional. Kerugian paling dirasakan oleh negara
yang memiliki nilai mata uang yang kecil. Sehingga menyebabkan negara tersebut harus
membayar lebih ketika melakukan transaksi antar negara.

Hal ini mungkin terjadi ketika negara yang mengekspor produk meminta agar negara yang
membeli produk tersebut atau impor membayar menggunakan mata uang yang digunakan negara
pelaku ekspor. Sehingga mengakibatkan negara pengimpor harus menambah pengeluaran untuk
mendapatkan produk tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan kesepakatan agar mata uang yang
digunakan jenisnya sama dan dijadikan standar internasional.

5. Buruknya Kualitas Produk yang Perdagangkan

Jeleknya Kualitas Produk (heinzmarketing.com)

Kualitas suatu produk juga menentukan kesuksesan perdagangan internasional. Jika produk
tersebut memiliki kualitas yang buruk maka akan kalah bersaing dengan produk yang lebih baik.
Hambatan perdagangan internasional ini dipengaruhi oleh rendahnya kualitas sumber daya
manusia di suatu negara.

Oleh karena itu peningkatan kualitas tenaga kerja dalam negeri perlu ditingkatkan lagi agar
dapat menghasilkan produk-produk yang memiliki kualitas mutu yang baik. Dengan
demikian produk tersebut akan bisa bersaing di pasar internasional.
6. Menurunnya Tingkat Kesejahteraan Suatu Negara

Rendahnya Tingkat Kesejahteraan (saultonline.com)

Tingkat pengangguran dan kemiskinan yang tinggi juga berdampak negatif bagi kegiatan
perdagangan internasional. Dengan rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat maka akan
menurunkan keinginannya untuk membeli barang atau jasa karena sedikitnya uang yang
dimiliki. Sehingga membuat sebuah negara sulit untuk melakukan perdagangan internasional.

Baca Juga :  Niat Puasa Ramadhan yang Benar Beserta Lafadz dan Artinya

7. Adanya Resiko Besar dan Kesulitan dalam Melakukan Pembayaran

Pembay
aran (auspost.com.au)

Proses pembayaran dalam transaksi antar negara bisa menjadi sebuah hambatan perdagangan
internasional. Apalagi jika pembayaran dilakukan secara tunai maka pihak importir memerlukan
dana yang lebih banyak untuk melakukan pembayaran tersebut.
Selain dibutuhkan biaya yang lebih besar, terdapat juga resiko lainnya seperti perampokan dan
pencurian. Resiko sangat merugikan pihak pembeli atau importir karena bisa menyebabkan
kerugian yang besar. Sebagai solusi, biasanya pembayaran dilakukan dengan telegraphic
transfer, kliring internasional atau memakai L/C.

8. Nilai Tukar Mata Uang yang Berubah-ubah

Kurs
Mata Uang (rbs.com)

Hambatan berupa ketidakstabilan nilai tukar mata uang asing membuat para pedagang
internasional kesulitan menentukan harga sebuah produk. Tidak hanya pihak importir yang
merasa kesusahan, namun pihak importir juga merasa demikian. Dikarenakan hal tersebut
membuat proses penawaran ataupun permintaan barang menjadi lebih sulit.
9. Regulasi Ekonomi yang Berbelit-belit di Setiap Negara

Kebijaka
n yang Berbelit-Belit (showmeinstitute.org)

Regulasi ekonomi yang dimiliki setiap negara tidaklah sama. Sehingga terkadang kebijakan
ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah ini menjadi hambatan perdagangan internasional.
Sebagai contoh adalah pemberian kuota untuk barang-barang impor.

Hal tersebut bisa mengurangi peluang penjualan suatu produk di pasar luar negeri. Karena tidak
memiliki perizinan untuk mengekspor barang melebihi batas ketentuan. Sehingga permintaan
terhadap barang tersebut tidak bisa dipenuhi oleh pihak eksportir. Proses perizinan yang
berbelit-belit serta pajak yang besar membuat para pedagang kesulitan menjual produknya di
luar negeri.

10. Keamanan Negara yang Tidak Terjamin

Keamanan Negara Indonesia (militertop.blogspot.co.id)


Beruntung kita tinggal di Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Kondisi keamanan di negara ini
lebih mana jika dibandingkan dengan negara-negara yang sedang mengalami peperangan.
Kondisi keamanan suatu negara menjadi pertimbangan para pedagang internasional untuk
melirik pasar di negara tersebut.

Kondisi keamanan sebuah negara yang tidak terjamin karena adanya kerusuhan, peperangan,
pemberontakan, dan lain sebagainya bisa mempengaruhi perdagangan internasional. Negara-
negara lain akan merasa khawatir untuk melakukan kegiatan jual beli di situ. Mereka kan lebih
memilih melakukan kegiatan perdagangan di negara yang keamanannya lebih terjamin.

Setelah mengetahui apa itu pengertian perdagangan internasional, sekarang kita berlanjut
tentang apa saja cara yang bisa kita lakukan untuk melakukan transaksi internasional. Berikut
adalah berbagai jenis-jenis perdagangan internasional:

1. Ekspor

Ekspor adalah kegiatan menjual barang ke luar negeri. Contohnya, ketika Indonesia
melakukan ekspor pakaian ke Amerika Serikat. Itu artinya Indonesia menjadi negara yang
melakukan penjualan pakaian. Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam melakukan ekspor: 1)
Ekspor Biasa, dan 2) Ekspor Tanpa L/C. Apa beda keduanya? Perbedaannya terletak di
penggunaan letter of credit sebagai alat pembayaran. Ekspor biasa adalah penjualan ke luar
negeri dengan segala ketentuan yang berlaku, yang kemudian ditujukan ke pembeli
menggunakan L/C. Sementara Ekspor Tanpa L/C bisa terjadi jika mendapat izin khusus dari
departemen perdagangan.

2. Impor

Impor adalah kegiatan membeli barang dari luar negeri. Impor ini kebalikan dari ekspor.
Artinya, jika Amerika Serikat membeli pakaian dari Indonesia, dapat dikatakan bahwa Amerika
Serikat melakukan impor pakaian.

3. Barter

Merupakan transaksi dengan saling menukarkan barang satu sama lain. Barter dilakukan
dengan terlebih dahulu menentukan nilai suatu barang, untuk kemudian dibayar kembali dengan
barang yang memiliki nilai yang sesuai dan disepakati.
 

4. Konsinyasi (Consignment)

Kamu pernah lihat nggak ada ibu-ibu yang menitipkan kue untuk dijual di warung? Atau dalam
skala lain, brand yang menitipkan bajunya untuk dijual di distro-distro. Nah, transaksi dengan
sistem “menitipkan barang” disebut dengan konsinyasi.

Dalam lingkup internasional, barang-barang yang mau dijual “dititipkan” di pasar internasional
dulu menunggu adanya pembeli. Penjualannya dapat dilakukan melalui pasar bebas atau bursa
dagang dengan cara dilelang.

5. Package Deal

Merupakan kegiatan perdagangan internasional yang berguna untuk memperluas pasar suatu
produk. Sistem ini dilakukan dengan cara membuat perjanjian dagang (trade agreement)
dengan suatu negara. Isi perjanjian tersebut berupa ketetapan jumlah barang yang akan
diekspor ke negera lain atau diimpor ke negara tertentu

6. Border Crossing

Border Crossing adalah perdagangan yang terjadi di negara yang saling berbatasan dan
berdasarkan perjanjian tertentu. Tujuan perdagangan ini adalah untuk memudahkan penduduk
yang berada di negara perbatasan agar lebih mudah dalam berbelanja. Perdagangan ini dapat
terjadi dengan cara:

7. Sea Border Crossing

Perdagangan antarnegara yang melewati lintas batas laut. Sistem ini dilakukan oleh negara
yang memiliki batas negara berupa laut dan dilakukan berdasarkan persetujuan dan ketentuan
yang berlaku.

8. Overland Border Crossing

Perdagangan antarnegara yang melewati lintas batas darat. Sistem ini dilakukan oleh
negara yang memiliki batas negara berupa daratan dan dilakukan berdasarkan persetujuan yang
berlaku.

Manfaat Perdagangan Internasional


Setelah memahami pengertian perdagangan internasional, tentunya kita juga perlu tahu apa
manfaatnya. Adanya kerjasama internasional di bidang perdagangan dapat memberikan
beberapa manfaat dan keuntungan yang bisa didapatkan dari masing-masing negara yang
melakukan kerja sama dalam bidang perdagangan.

Manfaat tersebut antara lain:

1. Dapat memperoleh barang atau jasa yang tidak bisa dihasilkan sendiri karena adanya
perbedaan sumber daya alam, kemampuan sumber daya manusia, teknologi dan lainnya.
2. Dapat memperluas pasar untuk tujuan menambah keuntungan dari spesialisasi
3. Memungkinkan transfer teknologi modern untuk memahami teknik produksi yang lebih efisien
dan modern dalam hal manajemen.
4. Dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi sebuah negara
5. Menambah devisa negara dari hasil ekspor
6. Perdagangan internasional dapat membuka lapangan pekerjaan di sebuah negara
7. Menjalin persahabatan dengan negara lain
8. Meningkatkan penyebaran sumber daya alam sebuah negara

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional


Kerjasama internasional di bidang perdagangan terjadi karena adanya beberapa faktor
pendorong yang mengharuskan suatu negara mengadakan kerja sama di bidang perdagangan.
Karena setiap negara tidak dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan negaranya sendiri tanpa
adanya sumber daya dari negara lain, bisa dari sumber daya alamnya, sumber daya manusia,
pemodalan maupun dalam hal teknologi.

Berikut ini adalah beberapa faktor pendorong timbulnya perdagangan internasional:

1. Adanya Pasar Bebas

Kebebasan ekonomi atau liberalisme sudah mulai ditanamkan dalam perdagangan internasional.
Siapa saja berhak meningkatkan dan memperluas pasarnya untuk menjual belikan produk lintas
negara.

Pasar bebas dibutuhkan untuk meningkatkan kerja sama antar negara yang berpeluang
menambah pendapatan negara. Kebebasan ekonomi menjadi pemicu individu maupun kelompok
untuk berlomba-lomba menambah pasar dan meningkatkan produksi.
2. Adanya Perbedaan Kondisi Geografis

Setiap negara memiliki keadaan geografis yang berbeda dengan negara lain yang menyebabkan
perbedaan pada sumber daya yang dihasilkan.

Sebagai contoh dahulunya rempah-rempah hanya didapatkan di wilayah tropis seperti Indonesia,
sehingga Indonesia menjadi pemasok rempah-rempah terbesar di beberapa negara barat. Setiap
negara tidak dapat memenuhi semua sumber daya yang dibutuhkan sehingga perlu melakukan
pertukaran dengan negara lain.

3. Peningkatan Perkembangan Teknologi dan Informasi

Saat ini untuk melakukan interaksi dengan negara lain tidak harus bertatap muka, karena segala
komunikasi sekarang bisa dilakukan dengan teknologi informasi berbasis internet.

Perkembangan digitalisasi dan peralatan komunikasi memicu setiap negara untuk meningkatkan
produksinya untuk dipasarkan negara lain dengan asumsi bahwa di negara tersebut tidak dapat
menyediakan barang atau jasa tersebut.

4. Adanya Perbedaan Teknologi

Tidak hanya perbedaan sumber daya alamnya saja, namun perbedaan sumber daya manusiannya
juga dapat menyebabkan perbedaan kemampuan dalam hal teknologi. Perbedaan teknologi ini
menyebabkan suatu negara yang hanya bisa menghasilkan barang mentah harus mengekspor ke
negara lain untuk diolah dan diimpor kembali ke negaranya dengan harga lebih mahal.

Begitu juga sebaliknya, jika suatu negara hanya maju dalam teknologi saja tanpa adanya
pasokan sumber daya alam maka ia membutuhkan bantuan dari negara lain. Inilah peran suatu
bentuk perdangan internasional yang saling menguntungkan

5. Menghemat Biaya

Perdagangan internasional dinilai dapat menghasilkan pasar yang lebih luas dan pendapatan
lebih banyak daripada jika hanya diproduksi dalam negeri saja. Sehingga produksi dalam skala
besar tentunya dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan untuk produksi (fixed cost).

Baca juga: Perjanjian Internasional dan Tahapannya

Jenis Perdagangan Internasional


Ada beberapa jenis perdangan internasional yang dilakukan antar negara maupun sekelompok
negara. Mengacu pada pengertian perdagangan internasional di atas, adapun beberapa jenisnya
adalah sebagai berikut:

1. Ekspor dan Impor

Bentuk perdagangan internasional yang paling sering dilakukan. Ada dua cara untuk melakukan
ekspor, yaitu ekspor biasa (melalui ketentuan yang berlaku) dan ekspor tanpa L/C (barang boleh
dikirim melalui izin departemen perdagangan).

2. Barter

Saat ini, barter atau pertukaran barang dengan barang masih sering dilakukan dalam perdangan
internasional. Jenisnya meliputi direct barter, switch barter, counter purchase dan bay back
barter.
3. Konsinyasi

Konsinyasi adalah penjualan dengan pengiriman barang ke luar negeri dimana belum ada
pembeli tertentu di luar negeri. Penjualannya dapat dilakukan melalui pasar bebas atau bursa
dagang dengan cara lelang

4. Package Deal

Perdagangan yang dilakukan melalui perjanjian dagang (trade agreement) dengan negara lain.

5. Border Brossing

Perdagangan yang timbul dari dua negara yang saling berdekatan untuk memudahkan
penduduknya saling melakukan transaksi.

Perdagangan internasional menjadi agenda penting dari suatu negara bukan hanya sekedar
keuntungan komersial saja, namun juga dari segi kerja sama antar bangsa.

Anda mungkin juga menyukai