Anda di halaman 1dari 16

LATAR BELAKANG

Tidak semua masalah di lapangan dan dalam kehidupan nyata harus diperhatikan. Namun
pada faktanya mengetahui segala hal akan lebih memudahkan apa saja yang ingin diraih.
Salah satunya wawasan tentang perdagangan internasional. Sekalipun hal ini tidak begitu
penting namun dengan memahami perdagangan internasional kita dapat melihat peluang
bisnis dalam bentuk yang besar. Berikut ini akan diulas latar belakang perdagangan
internasional. Dapat diketahui perdagangan internasional adalah transaksi perekonomian
dalam jumlah banyak.
Perdagangan internasional tidak saja dapat memberikan keuntungan bagi para pengusaha
namun menjadi income yang besar bagi perekonomian bangsa. Berbicara perdagangan
internasional berarti membicarakan naik dan turunnya perekonomian suatu negara. Sangat
tidak bisa dihindari bahwa perekonomian sangat berpengaruh dan terikat dengan sosial
politik suatu negara. Oleh sebab itu spekulasi terjadi dipengaruhi oleh kondisi itu pula.
Perdagangan internasional sendiri lebih dikenal dengan ekspor dan impor. Segala sesuatu
yang di ekspor dan imfor memberikan timbal balik dan respon yang berbeda.
Seharusnya ekspor dan impor yang besar akan memberikan keuntungan yang besar kepada
para pengusaha bangsa. Namun dalam proses prakteknya bisnis perdagangan nasional hanya
dapat memberikan keuntungan pihak tertentu. Kebijakan export pada tahun 1980 diharapkan
menjadi mesin yang dapat membangkitkan pertumbuhan perekonomian bangsa. Karena
sumber daya yang ada di indonesia menghasilkan income besar dan digunakan kembali untuk
kepentingan rakyat dan bangsa itu sendiri. Namun benarkan perdagangan internasional
memberikan keuntungan bagi bangsa indonesia. Atau sebaliknya oleh sebab itu maka
pentingnya permasalahan ini dibahas dalam makalah perdagangan internasional.

A. JENIS JENIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL


Jenis jenis perdagangan internasional antara lain :
1. Ekspor
Ekspor adalah kegiatan menjual barang ke luar negeri. Contohnya, ketika Indonesia
melakukan ekspor pakaian ke Amerika Serikat. Itu artinya Indonesia menjadi negara yang
melakukan penjualan pakaian. Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam melakukan ekspor:
1) Ekspor Biasa, dan 2) Ekspor Tanpa L/C. Apa beda keduanya? Perbedaannya terletak di
penggunaan letter of credit sebagai alat pembayaran. Ekspor biasa adalah penjualan ke luar
negeri dengan segala ketentuan yang berlaku, yang kemudian ditujukan ke pembeli
menggunakan L/C. Sementara Ekspor Tanpa L/C bisa terjadi jika mendapat izin khusus dari
departemen perdagangan.
2. Impor
Impor adalah kegiatan membeli barang dari luar negeri. Impor ini kebalikan dari ekspor.
Artinya, jika Amerika Serikat membeli pakaian dari Indonesia, dapat dikatakan bahwa
Amerika Serikat melakukan impor pakaian.
3. Barter
Merupakan transaksi dengan saling menukarkan barang satu sama lain. Barter dilakukan
dengan terlebih dahulu menentukan nilai suatu barang, untuk kemudian dibayar kembali
dengan barang yang memiliki nilai yang sesuai dan disepakati.
4. Konsinyasi (Consignment)
Kamu pernah lihat nggak ada ibu-ibu yang menitipkan kue untuk dijual di warung? Atau
dalam skala lain, brand yang menitipkan bajunya untuk dijual di distro-distro. Nah, transaksi
dengan sistem “menitipkan barang” disebut dengan konsinyasi.
Dalam lingkup internasional, barang-barang yang mau dijual “dititipkan” di pasar
internasional dulu menunggu adanya pembeli. Penjualannya dapat dilakukan melalui pasar
bebas atau bursa dagang dengan cara dilelang.
5. Package Deal
Merupakan kegiatan perdagangan internasional yang berguna untuk memperluas pasar suatu
produk. Sistem ini dilakukan dengan cara membuat perjanjian dagang (trade agreement)
dengan suatu negara. Isi perjanjian tersebut berupa ketetapan jumlah barang yang akan
diekspor ke negera lain atau diimpor ke negara tertentu
6. Border Crossing
Border Crossing adalah perdagangan yang terjadi di negara yang saling berbatasan dan
berdasarkan perjanjian tertentu. Tujuan perdagangan ini adalah untuk memudahkan penduduk
yang berada di negara perbatasan agar lebih mudah dalam berbelanja. Perdagangan ini dapat
terjadi dengan cara:
7. Sea Border Crossing
Perdagangan antarnegara yang melewati lintas batas laut. Sistem ini dilakukan oleh negara
yang memiliki batas negara berupa laut dan dilakukan berdasarkan persetujuan dan ketentuan
yang berlaku.
8. Overland Border Crossing
Perdagangan antarnegara yang melewati lintas batas darat. Sistem ini dilakukan oleh negara
yang memiliki batas negara berupa daratan dan dilakukan berdasarkan persetujuan yang
berlaku.

B. KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1.Pengertian Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional merupakan suatu aktivitas berdagang yang dilakukan oleh dua
negara yang berbeda. Perdagangan internasional dapat disebut pula sebagai international
trade dan telah ada sejak pertengahan abad. Perdagangan internasional ini dapat terjadi ketika
ada kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh dua negara berbeda dan tentu saja kegiatan
tersebut telah disetujui oleh keduanya.
Menurut Wahono Diphayana, perdagangan internasional merupakan transaksi bisnis antara
beberapa pihak yang melibatkan lebih dari satu negara, perdagangan internasional dapat
dilakukan oleh perseorangan maupun kelompok.
Dari aktivitas perdagangan internasional tersebut, kemudian terbentuklah hubungan ekonomi
antar negara yang menjalin kerja sama. Ada tiga bentuk hubungan ekonomi di antaranya
adalah sebagai berikut.
 Terjadinya pertukaran output atau hasil yang diperoleh suatu negara dengan negara
lain yang telah menjalin kerja sama.
 Terbentuknya hubungan ekonomi dalam bentuk hutang piutang yang terjadi antar
negara.
 Terjadinya pertukaran aliran produksi maupun pertukaran sarana produksi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebijakan dari perdagangan internasional telah
terjadi ribuan tahun yang lalu serta memiliki dampak dan manfaat terhadap kepentingan dan
keberlangsungan ekonomi, sosial, hingga politik suatu negara. Di beberapa negara,
perdagangan internasional ini menjadi salah satu faktor utama yang dapat
meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP. Perdagangan internasional menurut negara
partisipannya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu perdagangan internasional bilateral,
perdagangan internasional regional serta perdagangan internasional multilateral.
Sedangkan menurut bentuknya, perdagangan internasional dibagi lagi menjadi beberapa jenis
yaitu dapat berupa ekspor dan impor, konsinyasi, package deal, border crossing dan lainnya.

2.Tujuan Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan Gross Domestic
Product atau GDP, artinya perdagangan internasional bertujuan untuk meningkatkan total
nilai dari produksi barang maupun jasa yang dijual oleh suatu negara pada negara lain selama
satu tahun lamanya. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut ada juga peraturan serta
ketentuan yang berlaku terkait jenis dan sistem pembayaran, berbagai pihak terkait dengan
perdagangan internasional dan banyak hal lainnya.
Selain tujuan utama tersebut, perdagangan internasional juga memiliki lima tujuan lain
sebagai berikut.

 Menaikan Devisa Negara


Tujuan yang pertama dari kebijakan perdagangan internasional adalah guna menaikan devisa
negara, bagaimana caranya? Melalui pertukaran perdagangan dengan cara mengimpor
maupun mengekspor barang yang ada di dalam ke luar negeri dan begitu pula sebaliknya.
Apabila devisa negara meningkat, maka akan menyebabkan beberapa hal ini.

 Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional bruto (GDP) ini dihasilkan melalui
faktor produksi milik warga negaranya yang tinggal di dalam maupun luar negeri dan warga
negara yang tinggal di dalamnya maupun yang tinggal di luar negeri tidak termasuk dalam
GDP, jadi hanya faktor produksinya saja.

 Mempengaruhi stabilitas harga barang ekspor


Stabilitas harga yang dimaksud merupakan cara pemerintah mempertahankan harga ketika
terjadi fenomena inflasi yang mulai meninggi. Inflasi sendiri merupakan peningkatan
ketersediaan uang, sehingga dapat menyebabkan kenaikan harga barang.

 Eksistensi tenaga kerja


Eksistensi tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kelancaran dari
segala tindakan yang berhubungan dengan pengadaan barang maupun jasa.Pertumbuhan
ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat membuat perusahaan pengekspor akan menerima
banyak pesanan, sehingga perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja tambahan agar dapat
menyelesaikan pesanan permintaan konsumen. Dengan menambah tenaga kerja, maka
perusahaan tersebut juga membuka lapangan kerja baru yang dapat menyebabkan
berkurangnya angka pengangguran di negara tersebut, sehingga dapat menguntungkan kedua
belah pihak.

 Memenuhi Kebutuhan di Negara Lain


Kerjasama perdagangan internasional dapat membuat negara lain yang tidak memiliki barang
maupun jasa yang diinginkan menjadi terpenuhi. Contohnya, Indonesia merupakan salah satu
negara di Asia yang mengolah kedelai menjadi tempe, berbeda dengan negara di Eropa
maupun Amerika. Oleh karena itu dengan menjalin kerja sama dengan negara-negara di
Eropa maupun Amerika, negara tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan nabatinya, yaitu
kedelai yang diolah menjadi tempe. Begitu pula sebaliknya. Perdagangan internasional
dilakukan dan disetujui oleh kedua negara yang bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan
yang ada di negara lain, ketika negara tersebut tidak dapat memproduksi kebutuhan yang
dimaksud. Alasan tak dapat memproduksi kebutuhan tersebut bisa bermacam-macam salah
satunya adalah iklim negara yang berbeda.

 Memperoleh Keuntungan Internal serta Eksternal


Kebijakan perdagangan internasional ini tentu memiliki tujuan untuk mendapatkan
keuntungan secara internal maupun eksternal. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
negara tidak akan mampu untuk memenuhi kebutuhan penduduknya apabila negara tersebut
tidak melakukan kerja sama dengan negara lain dan hanya mengandalkan dana atau anggaran
dari pungutan pajak saja. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, negara akan
berusaha meraih keuntungan yang dapat diperoleh melalui persetujuan kerja sama
perdagangan internasional antar negara. Keuntungan internal yang dimaksud merupakan
keuntungan yang dapat dimiliki oleh sebuah perusahaan, contohnya seperti keuntungan yang
didapatkan melalui banyaknya pesanan permintaan barang atau jasa dari luar negeri.
Sedangkan keuntungan eksternal merupakan keuntungan spesialisasi yang diperoleh melalui
fungsi dalam yang digunakan untuk mempertinggi keefektifan penggunaan faktor produksi.

 Memperluas Pasar
Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya adalah untuk memperluas pasar.
Perdagangan internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan yang ada dalam negara
tersebut dapat menjalankan mesin produksinya secara maksimal dan dapat menjual stock
produknya tanpa perlu mengkhawatirkan kelebihan produksi yang dapat mengakibatkan
turunnya harga produk maupun jasa yang dijual.

 Transfer Teknologi Modern


Perdagangan internasional juga dilakukan demi memperoleh keuntungan dalam hal teknologi
modern yang tidak bisa atau belum diproduksi atau diperoleh dari dalam negeri, sehingga
membutuhkan kerja sama dengan pihak luar.Transfer teknologi modern yang dimaksud dapat
berupa mesin maupun vaksin seperti saat ini, Indonesia belum bisa memproduksi dan
menguji keefektifan dari vaksin untuk virus Covid-19, sehingga negara lain memberikan
vaksin hal produksinya untuk Indonesia dan lain sebagainya.

3.Manfaat Perdagangan Internasional


 Membentuk hubungan persahabatan antar negara
 Dapat menciptakan efisiensi serta spesialisasi
 Dapat meningkatkan kemakmuran negara
 Dapat mengurangi pengangguran
 Mentransfer ilmu pengetahuan serta teknologi
 Dapat menstabilkan harga

4.Teori Perdagangan Internasional

1. Teori Keunggulan Mutlak atau Ablosut (Absolute Advantage)


Adam Smith merupakan orang yang mengemukakan teori keunggulan mutlak. Ia berpendapat
bahwa teori keunggulan mutlak dijelaskan sebagai kondisi dimana suatu negara dapat
menghasilkan atau memproduksi barang atau jasa lebih banyak dibandingkan dengan para
pesaingnya dengan mengeluarkan biasa yang lebih rendah dalam produksinya sehingga
mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Negara dapat dikatakan mempunyai keunggulan mutlak apabila dapat menghasilkan sesuatu
yang tidak dapat dihasilkan negara lain. Sebagai contoh Jepang adalah negara yang
memproduksi mobil dalam jumlah besar dengan merk-merk ternama seperti Honda, Suzuki,
dan lain-lain.
Dalam hal ini, Jepang memiliki keunggulan mutlak dalam produksi mobil-mobil bermerek
tersebut karena di negara lain tidak dapat menghasilkannya. Untuk lebih memahami
penerapan keunggulan mutlak yang sebenarnya terjadi di lapangan, simak tabel berikut.

Dari tabel di atas diketahui bahwa Indonesia mampu memproduksi beras lebih baik daripada
China. Dapat dikatakan Indonesia memiliki keunggulan absolut pada beras. Akan tetapi
China lebih unggul dalam hal produksi barang-barang elektronik sehingga memiliki
keunggulan absolut pada barang-barang elektronik.
Maka dari itu Indonesia sebaiknya melakukan spesialisasi pada produksi beras, sementara
China melakukan
spesialisasi pada
Nama Negara Produksi Nilai Tukar dalam
barang-barang
Negeri
elektronik sehingga
Beras Barang
ketika kedua negara
elektroni
k melakukan
Indonesia 40 40 1 kg beras sama perdagangan
kg/hari unit/hari dengan 1 unit internasional, keduanya
barang elektronik akan sama-sama
China 30 90 unit / 1 kg beras sama memperoleh
kg/hari hari dengan 3 unit keuntungan.
barang elektronik

2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)


Teori ini dikemukakan oleh seorang bernama David Ricardo. Teori ini muncul untuk
mengatasi kelemahan dalam teori keunggulan absolut dimana negara yang tidak memiliki
keunggulan absolut berbeda nasibnya dibandingkan dengan negara yang memiliki
keunggulan absolut.
Menurutnya, negara yang tidak memiliki keunggulan absolut tetap dapat berkontribusi dalam
perdagangan internasional dengan cara melakukan spesialisasi pada produk-produk yang
dihasilkan di negara tersebut. Selain itu, keunggulan komparatif akan muncul ketika negara
dapat memproduksi barang atau jasa dengan mengeluarkan biaya tenaga kerja yang lebih
murah dibandingkan dengan negara lain. Untuk lebih memahami bagaimana konsep dari teori
keunggulan komparatif, simak tabel di bawah ini.
5.Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasional diperlukan untuk mencegah permasalahan yang timbul.
Dalam kegiatan ekspor dan impor Kebijakan perdagangan internasional dapat diterapkan
untuk melindungi sektor industri dan sektor dalam negert, mengurangi defisit neraca
perdagangan, dan memperlancar kegiatan perdagangan internasional.Kebijakan perdagangan
internasional selama ini dapat dibedakan menjadi 2 jenis.
Pertama, kebijakan perdagangan bebas. Saat kebijakan perdagangan bebas dianut suatu
negara, pemerintah memberi izin pada kegiatan ekspor-impor tanpa dihalangi oleh berbagai
peraturan. Perdagangan besar bisa memicu persaingan penuh antarnegara. Akibatnya, setiap
negara akan berusaha semaksimal mungkin guna meningkat efisiensi produksi barang/jasa
agar memenangkan persaingan dalam perdagangan internasional. Semakin efisien satu
barang/jasa diproduksi maka peluangnya terserap pasar juga akan bertambah besar.
Kedua, kebijakan perdagangan proteksi. Maksud dari proteksi adalah tindakan pemerintah
suatu negara untuk campur tangan di dalam kegiatan ekspor-impor dengan tujuan melindungi
sektor ekonomi atau industri nasional tertentu agar tidak kalah dalam persaingan
internasional. Kebijakan proteksi juga bisa saja dilakukan karena suatu sektor industri sedang
berkembang serta butuh sokongan pemerintah agar mampu lekas bersaing di pasar global.
Kebijakan proteksi ini untuk menghindari dampak negatif perdagangan internasional.
Proteksi itu juga bisa dapat melindungi produk-produk dalam negeri dari ancaman serbuan
barang impor.

 Tarif
Tarif merupakan pungutan yang dibebankan pada barang-barang yang diekspor dan/atau
diimpor. Barang yang sudah dikenakan tarif memiliki harga jual tinggi Dampak tarif impor
adalah masyarakat kurang berminat membeli barang tersebut dan memilih membeli produk
dalam negeri. Pembebanan tarif impor bertujuan melindungi tenaga kerja dan produsen dalam
negeri, menghilangkan defisit neraca pembayaran nasional, mengurangi pengangguran dalam
negeri; mendorong sektor industri dalam negeri untuk bersaing dengan produsen luar negeri,
serta melindungi industri dalam negeri (infant industry)
Kebijakan tarif impor terdiri atas bea ekspor, bea transito, dan bea impor. Bea ekspor
merupakan biaya yang dibebankan terhadap barang yang diangkut ke negara lain. Bea
transito merupakan biaya yang dibebankan terhadap barang yang melewati wilayah negara
dengan tujuan negara lain. Bea impor merupakan biaya yang dibebankan terhadap barang-
barang yang masuk di suatu negara dan negara tersebut menjadi tujuan akhir.

 Kuota
Kuota merupakan kebijakan membatasi jumlah maksimum dari harang yang dapat dirkspor
atau diimpor suatu negara pada periode tertentu Kebijakan kuota meningkatkan daya saing
produk dalam negers di pasar global dan meningkatkan kegiatan produksi dalam negeri
Kebijakan kuota terdiri atas kuota ekspor dan kuota impor Jenis kuota impor terdiri atas kuota
mutlak (absolute quote), negotiated quota, tariff quota. Dan mixing quota.
Kuota mutlak atau absolute quota, yaitu penentuan kuota barang impor yang dilakukan secara
sepihak tanpa persetujuan negara lain.
Negotiated quota, yaitu penentuan kuota barang impor yang berdasarkan perjanjian antara
kedua negara terlebih dahulu.
Tariff quota, yaitu kebijakan penentuan jumlah dan tarif barang yang diizinkan masuk ke
suatu negara sehingga tambahan jumlah barang yang melebihi kuota dikenakan tarif tingg
Mixing quota, yaitu kebijakan yang menggabungkan antara tiga macam kuota (absolute
quota, negotiated quota, dan mixing quota) di mana pemerintah memberikan izin barang
tertentu masuk dengan jumlah tertentu melalui suatu perjanjian dengan negara mitra dalam
jangka waktu tertentu.

 Larangan Ekspor dan Impor


Larangan ekspor berperan melindungi produsen dan konsumen dalam negeri serta
meningkatkan nilai ekonomi komoditas tertentu. Larangan impor merupakan batasan atas
jumlah barang yang boleh diimpor. Tujuannya untuk mencegah masuk dan beredarnya
komoditas tertentu yang berasal dari negara lain.

 Subsidi dan Premi


Subsidi merupakan kebijakan dalam bentuk perlindungan atau bantuan terhadap industri
dalam negeri melalui keringanan pajak pengembalian pajak, fasilitas kredit, dan subsidi harga
Tujuan subsidi untuk mempertahankan jumlah konsumsi dalam negeri, menambah produksi
dalam negeri, dan menjual produk dalam negeri dengan harga lebih rendah daripada produk
impor. Premi merupakan pemberian hadiah atau insentif kepada produsen dalam negeri atas
keberhasilannya memenuhi target produk dan pencapaian mutu tertentu yang ditetapkan
sebelumnya.

 Devaluasi
Devaluasi merupakan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk menurunkan nilai tukar
rupiah atas mata uang negara asing Devaluasi berdampak pada harga barang impor yang
makin tinggi jika dinilai dengan rupiah. Devaluasi bertujuan meningkatkan daya saing produk
dalam negeri terhadap barang impor

 Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga merupakan kebijakan pemberlakuan harga jual yang berbeda untuk satu
jenis barang yang sama pada segmen pasar berbeda. Kebijakan ini dilakukan atas dasar
perjanjian dua negara atau lebih dengan tujuan mengatasi hambatan tarif tinggi. Tujuan
kebijakan ini untuk mengawasi tingkat harga jual dan beli atas barang tertentu sehingga
menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya.

 Dumping
Dumping merupakan kebijakan diskriminasi harga dengan menjual barang ke luar neger pada
tingkat harga lebih rendah dibandingkan di pasar dalam negeri, Sebagai contoh Jepang
menjual produk seharga US$700 di pasar negeri, sementara produk yang sama dijual seharga
US$650 di Amerika Serikat.

6.Faktor Penggerak dan Penghambat Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional bukan hanya seputar ekspor dan impor barang, tetapi penggunaan
atau pemakaian jasa-jasa lain yang berkaitan dengan perdagangan, seperti pengangkutan,
pembayaran, internasional, dan kebijakan pemerintah negara lain. Terjadinya perdagangan
internasional harus didasari dengan kepercayaan dan saling memberikan keuntungan.
Simak faktor-faktor penggerak terjadinya perdagangan internasional sebagai berikut:
 Perbedaan sumber daya alam
Adanya perbedaan sumber daya, iklim, dan kualitas sumber daya manusia sehingga
menimbulkan perbedaan kuantitas dan kualitas hasil produksi. Oleh karena itu, perdagangan
internasional harus dilakukan supaya kuantitas dan kualitas produksi di suatu negara bisa
berjalan dengan lancar.

 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)


Setiap negara mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang
berbeda-beda. Karena hal inilah yang membuat suatu negara ingin melakukan perdagangan
internasional agar perkembangan iptek di negaranya tidak tertinggal dengan negara lain.

 Terjadinya kelebihan produksi sehingga memerlukan perluasan usaha


Jika suatu negara mengalami kelebihan produksi (barang) maka barang itu lebih baik di jual
ke negara lain. Siapa tahu saja negara lain sedang membutuhkan barang tersebut dan negara
yang menjual kelebihan produksi akan mendapatkan keuntungan. Hal seperti ini bisa menjadi
penggerak untuk melakukan perdagangan internasional.

 Warga negara lain memiliki ketertarikan pada suatu produk yang sama
Perkembangan globalisasi tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada warga negara lain
yang menyukai produk dalam negeri. Dengan adanya hal seperti ini maka perdagangan
internasional harus dilakukan karena untuk memenuhi keinginan atau kesukaan warga dari
negara tersebut.

 Adanya keinginan untuk menjalin kerja sama dengan negara lain


Salah satu kerja sama yang bisa dilakukan dengan negara lain adalah melakukan perdagangan
internasional karena dengan perdagangan internasional maka kedua negara atau lebih akan
mendapatkan keuntungan yang sama. Dengan adanya kerja sama seperti ini maka hubungan
antar negara bisa berjalan dengan baik.

 Adanya kemajuan telekomunikasi, informasi, dan transportasi


Kemudahan informasi yang didapatkan membuat kehidupan sosial budaya pada warga negara
lain menjadi mudah diketahui. Jika sosial dan budaya dalam negeri sudah diketahui oleh
negara lain maka bisa saja warga negara itu berwisata ke dalam negeri sehingga pariwisata
dalam negeri akan memperoleh keuntungan.

 Memperluas pasar
Dengan memperluas pasar maka produksi dalam negeri bisa diekspor ke negara lain sehingga
negara mendapatkan keuntungan yang bisa menjadi tambahan atau pemasukan ke kas negara.
Oleh karena itu, setiap negara harus cermat dan teliti dalam melakukan perluasan pasar.
Dengan memperhatikan faktor-faktor penggerak itu maka perdagangan internasional dapat
mendorong sebuah negara untuk menghasilkan produk yang spesial atau diunggulkan. Bukan
hanya itu, perdagangan internasional bisa memperluas pasar sehingga produk yang dihasilkan
mudah terjual dan bisa mempelajari teknik produksi dari negara modern dari negara lain.

Meskipun perdagangan internasional sudah ada sejak lama, tetapi perdagangan internasional
masih menghadapi berbagai kendala. Pada umumnya, ada banyak faktor yang menyebabkan
perdagangan internasional mengalami hambatan. Berikut faktor-faktor penghambat
perdagangan internasional.

 Nilai tukar yang berbeda


Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri dan setiap mata uang memiliki sifat fluktuasi
yang berdasarkan mekanisme pasar. Dengan demikian, mata uang yang dimiliki oleh suatu
negara hanya berlaku di negara itu saja. Karena hal itulah transaksi dan pembayaran menjadi
sulit dilakukan atau diwujudkan sehingga perdagangan internasional menjadi terhambat.
 Kebijakan ekonomi internasional
Beberapa negara sudah menerapkan perdagangan bebas. Namun, jika ada suatu negara yang
menerapkan kebijakan pembatasan impor maka perdagangan internasional menjadi
terhambat. Dengan kata lain, kebijakan pembatasan impor bisa menjadi penghambat
masuknya produk impor ke dalam negeri.

 Terjadinya konflik pada suatu negara


Dalam hal ini, konflik yang dimaksud, seperti kekacauan politik, peperangan kerusuhan, dan
sebagainya. Jika terjadi konflik pada suatu negara maka proses perdagangan internasional
menjadi terganggu.

 Kegiatan ekspor dan impor yang terlalu lama


Kegiatan ekspor dan impor menjadi peran penting dalam terjadinya perdagangan
internasional. Namun, kegiatan ini harus melewati bea impor dan bea ekspor pada suatu
negara sehingga kegiatan ekspor dan impor membutuhkan waktu yang lama. Waktu yang
lama dalam kegiatan ekspor dan impor merupakan hambatan dalam perdagangan
internasional.

 Kualitas sumber daya manusia yang rendah


Kualitas sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan proses produksi yang maksimal.
Jika suatu negara tidak memiliki sumber daya alam yang banyak maka negara tersebut bisa
memaksimalkan sumber daya manusianya. Dengan demikian, kekurangan atau tidak ada
sumber daya manusia yang baik merupakan hambatan dalam perdagangan internasional.

 Organisasi ekonomi regional pada suatu negara


Pada saat ini, organisasi ekonomi regional sudah banyak berkembang. Namun,
perkembangan ini menjadi hambatan dalam proses terjadinya perdagangan internasional
karena hanya negara anggota dari organisasi tersebut yang diberi akses ketika melakukan
perdagangan internasional. Dengan kata lain, ketika melakukan transaksi perdagangan
internasional, negara-negara di luar anggota akan dipersulit.

C.DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL


 Dampak positif perdagangan internasional
Adapun beberapa dampak positif dari perdagangan internasional adalah sebagai berikut:
1. Mendorong pertumbuhan ekonomi
Pertama dampak positif dari perdagangan internasional adalah mendorong percepatan
pertumbuhan perekonomian di suatu negara.Dengan adanya perdagangan internasional,
permintaan dan penawaran ekspor produk untuk negara lain akan semakin meningkat, ini
akan meningkatkan perekonomian negara juga. Contohnya berkembangnya industri tekstil,
kerajinan, udang, kopi, karet dan lain-lain.

2. Menjadi sumber devisa negara


Berikutnya, dampak positif dari perdagangan internasional adalah menambah sumber devisa
negara. Devisa adalah sumber valuta asing sebagai alat pembayaran dari perdagangan
internasional antar negara. Tidak semua mata uang negara lain dinyatakan devisa, tetapi
hanya jika mata uang tersebut dijadikan sebagai alat tukar barang atau jasa antar negara.
Karena dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi karena perdagangan internasional,
devisa negara pun akan bertambah dengan adanya perdagangan internasional.

3.Meningkatkan kemakmuran negara


Ketiga, dampak positif dari perdagangan internasional adalah membuat aktivitas ekonomi
meningkat. Hal tersebut dapat menjadi indikator bahwa kemakmuran di sebuah negara juga
meningkat. Adanya perdagangan internasional ini membuat kemakmuran bagi setiap pelaku
ekonomi di suatu negara. Para produsen akan makmur dengan jika profitnya meningkat
dengan cara menjual barang dan jasanya ke berbagai negara dengan sedikit hambatan tarif
maupun non tarif.

4. Menambah lapangan kerja


Selain itu, dampak positif dari perdagangan internasional adalah mendorong peningkatan
lapangan kerja. Jika aktivitas ekonomi dan jumlah produk yang diekspor dalam kegiatan
perdagangan internasional meningkat, maka industri-industri semakin padat kerjanya. Karena
itu diperlukan tenaga kerja tambahan untuk membantu aktivitas industri agar lebih cepat
bergerak. Untuk menambah tenaga kerja maka dibukalah lapangan pekerjaan untuk
masyarakat di negara tersebut.

5. Mempererat hubungan antarnegara


Selanjutnya, dampak positif dari perdagangan internasional adalah membuat hubungan
antarnegara semakin erat. Hal ini dapat menambah relasi dari satu negara dengan negara lain.
Adanya hubungan baik ini tidak hanya sektor perdagangan yang diuntungkan. Tetapi ini akan
merambah ke sektor lain juga untuk menumbuhkan perekonomian negara.

6. Menarik investor asing


Kemudian, dampak positif dari perdagangan internasional adalah dapat menarik investor dari
luar negeri untuk menambah modal usaha agar industri dapat tumbuh lebih besar lagi.
Dengan adanya tambahan modal dari investor asing ini, maka pertumbuhan ekonomi di suatu
negara akan semakin meningkat. Lapangan pekerjaan semakin terbuka dan akan memberi
dampak besar pada perekonomian.

7. Kualitas produksi semakin baik


Lalu, dampak positif dari perdagangan internasional adalah akan mendorong para industri
untuk memberikan hasil yang terbaik untuk produknya. Hal ini karena banyaknya persaingan
dalam dunia perekonomian, khususnya perdagangan internasional. Dengan kualitas produk
yang baik, maka kuantitas ekspor barang akan semakin meningkat karena produk laku di
pasar internasional.

8. Transfer teknologi
Kedelapan, dampak positif dari perdagangan internasional adalah mendorong transfer
teknologi, terutama dari negara maju ke negara berkembang. Negara yang telah membuat
teknologi baru seperti mesin untuk industri, ataupun teknologi pribadi seperti gawai akan
diekspor kepada negara yang butuh teknologi baru tersebut. Dengan demikian semua negara
akan merasakan perkembangan teknologi terbaru dari aktivitas perdagangan internasional ini.
Negara berkembang dapat mengimpor teknologi dari negara maju agar negaranya juga
semakin bertumbuh dengan adanya teknologi canggih.

9. Menstabilkan harga
Berikutnya, dampak positif dari perdagangan internasional adalah secara tidak langsung
mengendalikan harga barang di pasar domestik. Adanya perdagangan internasional tidak
akan terjadi kelangkaan barang karena dapat diatasi dengan impor untuk menambah stok
barang di pasar domestik. Sebaliknya, jika suatu negara memiliki barang yang lebih agar
harga tidak turun bisa dilakukan kegiatan ekspor untuk mengurangi barang di pasar domestik.
Dengan hal ini harga akan tetap stabil, dan masyarakat tidak kesulitan untuk
mendapatkannya.

10. Memajukan lembaga keuangan


Selain itu, dampak positif dari perdagangan internasional adalah memajukan lembaga
keuangan baik bank maupun non bank. Perdagangan internasional akan terus melibatkan
lembaga keuangan untuk mempermudah transaksi. Semakin sering perdagangan internasional
ini berjalan, semakin maju juga lembaga keuangan dalam negara.

11. Tercipta spesialisasi negara


Selanjutnya, dampak positif dari perdagangan internasional adalah terciptanya spesialisasi
negara. Artinya suatu negara memiliki produk yang jadi andalan untuk diekspor ke luar
negeri. Negara lain yang melakukan impor juga sudah percaya bahwa produk yang dibeli
memiliki kualitas yang baik. Misalnya Indonesia memiliki produk andalan karet untuk
diekspor ke berbagai negara, dan sebagian besar karet di dunia merupakan hasil dari
Indonesia. Hal ini akan membuat negara lain memiliki pelanggan setia dari produk yang
dijual oleh suatu negara.

12. Memenuhi kebutuhan negara


Dampak positif dari perdagangan internasional adalah untuk memenuhi kebutuhan negara.
Setiap negara akan selalu membutuhkan negara lain dalam memenuhi kebutuhannya. Karena
tidak semua negara memiliki produk atau teknologi yang sama dengan negara lain. Dengan
adanya perdagangan internasional, berbagai negara yang melakukan transaksi dengan negara
yang bersangkutan akan memiliki produk yang sama.

 Dampak negatif perdagangan internasional


Dikutip dari Gramedia.com, beberapa dampak negatif perdagangan internasional adalah
sebagai berikut:
1. Produk lokal asli buatan dalam negeri mengalami penurunan penjualan
Dengan adanya produk dari luar negeri karena aktivitas perdagangan internasional, tentunya
akan berdampak dan berpengaruh terhadap produk dalam negeri sendiri. Perdagangan
internasional menciptakan pasar persaingan baru yang jangkauan dan lingkupnya lebih luas
karena mencakup mancanegara

2. Cenderung ketergantungan pada negara-negara maju


Dampak negatif perdagangan internasional berikutnya yang disebabkan karena adanya
perdagangan internasional adalah munculnya ketergantungan negara miskin atau negara
berkembang pada negara maju. Hal ini karena faktor produksi terutama teknologi, dimana
negara maju jauh lebih canggih di bidang teknologi sehingga memiliki produk yang lebih
berkualitas. Akibatnya warga negara lokal dibanding berupaya berinovasi menciptakan
produk serupa lebih memilih impor dari negara maju tersebut.

3. Industri kecil kalah bersaing


Modal adalah instrumen penting dalam membangun usaha. Karenanya keterbatasan modal
akan membuat industri dengan pasar kecil mengalami banyak hambatan untuk melakukan
pengembangan diri terhadap usahanya. Dengan adanya aktivitas perdagangan internasional,
hal ini semakin menghimpit industri kecil dan membatasi ruang gerak dari industri tersebut.
4. Adanya persaingan tidak sehat
Pemerintah dalam memenangkan perdagangan internasional seringkali menciptakan
persaingan yang tidak sehat antar industri. Pemerintah menerapkan banyak sekali kebijakan
seperti dumping, kemudian juga praktik tarif impor yang memicu munculnya pungutan liar
jelas sangat tidak sehat.

5. Munculnya penjajahan ekonomi dari negara lain


Dampak negatif lainnya yang hadir secara tidak disadari adalah negeri sendiri akan dijajah
secara ekonomi oleh negara lain. Ketika produk dalam negeri tidak mampu mengimbangi
pasar dan penjualan barang impor dari luar negeri, pada akhirnya produk buatan Indonesia
sendiri akan tersisih dan tidak laku di pasaran.

6. Munculnya eksploitasi SDA dan SDM


SDA adalah sumber daya alam sedangkan SDM adalah sumber daya manusia. Karena adanya
perdagangan internasional, industri nasional akan berusaha untuk bersaing dengan industri
dari negara luar dengan berbagai macam cara. Persaingan ini menciptakan ambisi dan pada
akhirnya berakibat dan berefek pada bangsa sendiri. Para pemilik usaha di Indonesia akan
melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam dan sumber daya manusia tanpa
memikirkan dampaknya bagi Indonesia dan kerugian yang akan dihasilkan nantinya.

7. Industri lokal akan kesulitan mendapatkan bahan baku yang diekspor


Perdagangan internasional membuat bahan mentah dalam negeri terjual di luar negeri.
Masifnya ekspor bahan mentah menyebabkan pasokan bahan mentah di Indonesia akan
menipis. Hal ini memberikan kesulitan lainnya bagi industri lokal untuk melakukan produksi
karena bahn baku yang menipis atau bahkan tidak ada.

8. Menyebabkan turunnya nilai mata uang rupiah


Dengan banyaknya kegiatan impor yang dilakukan oleh negara tersebut, hal ini berdampak
pada pertukaran nilai mata uang rupiah dengan nilai mata uang luar negeri. Dampak negaif
dari pertukaran mata uang tersebut menyebabkan turunnya nilai mata uang rupiah.
internasional adalah munculnya ketergantungan negara miskin atau negara berkembang pada
negara maju. Hal ini karena faktor produksi terutama teknologi, dimana negara maju jauh
lebih canggih di bidang teknologi sehingga memiliki produk yang lebih berkualitas.
Akibatnya warga negara lokal dibanding berupaya berinovasi menciptakan produk serupa
lebih memilih impor dari negara maju tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN


Dan penjelasan diatas dapat di tarik kesimpulan bawah perdagangan internasional sangat
pentingbagi pertumbuhan perekonomian, terutamadi negara Indonesia Negara tidak bisa
memenuhi semua kebutuhan penduduknya. Meskipun mampu memproduksinya Akan tapi,
produktivitas yang dihasilkan tidak mampu untuk memenuhi semua kebutuhan masyarakat
selain untuk memenuhi kebutuhan Negara Indonesia dapat mengekspor sumberdaya alam
yang dimiliki oleh karena itu Indonesia membutuhkan kegiatan perdagangan internasional
atau perdagangan dengan negarA lam. Perdagangan internasional mendorong kecepatan
pertumbuhan ekonomipada suatunegara Denganadanya perdagangan internasional, maka
permintaan dan penawaran ekspor produk untuk negara lain akan semakin meningkat
Keikutsertaan negara Indonesia dalam melakukan perdagangan internasional ini memberikan
berbagai keuntungan dan manfaat sepertimeningkatkanselamatnegara danmeluaskesempatan
kerja. Namun tetap mematuhi pedoman politik serta ekonomidari negar sebuah yang menjalin
kerja sama

Adapun saran yang dapat di jelaskan dalam makalah perdagangan internasional ini adalah
untuk tetap menjaga kestabilan negara indonesia kebijakan perdagangan internasional
hendaknya dapat menguntungkan para produsen lokal. Hal ini karena besar nya keuntungan
akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat dalam negeri. Diharapkan meskipun
banyaknya impor dan ekspor barang namun kiranya rakyat tetap mencintai produksi sendiri.
Dan kurangi pola hidup konsumtif yang mengakibatkan gaya hidup yang tidak sesuai dengan
budaya indonesia. Begitulah proses impor maupun ekspor dalam makalah perdagangan
nasional. Pengaruh positif juga memiliki dampak negatif oleh sebab itu diharapkan dengan
makalah ini masyarakat dapat menjadikan wawasan dalam menjalankan bisnis eskpor dan
impor. Tetap menjaga dan mencintai produksi indonesia agar terhindar dari sifat konsumtif
dalam kehidupan saat ini.

Anda mungkin juga menyukai