Anda di halaman 1dari 15

TUGAS 13 PENGANTAR EKONOMI MAKRO

“ANALISIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL”

DISUSUN OLEH:

NAMA: FIRA DAMAYANTI

NIM: A031231078

PRODI: AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2023

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang


menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga
wacana lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-
barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain
sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks
perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari
pertumbuhan atau pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun
tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran yang lain.

Wijono (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan


salah satu indikator kemajuan pembangunan. Salah satu hal yang dapat
dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan
internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi
mesin bagi pertumbuhan (trade as engine of growth, Salvatore, 2004).
Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka
salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi
motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan pada
awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export
promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor
sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud perdagangan internasional?
2. Apa yang dimaksud ekspor dan impor?
3. Apa saja tujuan dan manfaat perdagangan internasional?
4. Apa faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional?
5. Apa yang dimaksud surplus ekspor?

2
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Mampu memahami dan menjelaskan pengertian perdagangan
internasional
2. Mampu memahami dan menjelaskan pengertian ekspor dan impor
3. Mampu memahami dan menjelaskan tujuan dan manfaat
perdagangan internasional
4. Mampu memahami dan menjelaskan faktor penyebab terjadinya
perdagangan internasional
5. Mampu memahami dan menjelaskan surplus ekspor
6. Mampu memahami dan menjelaskan ekspor dan impor secara
keseluruhan
7. Mampu memahami dan menjelaskan mengenai nilai kurs

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perdagangan Internasional

Secara etimologis, perdagangan adalah segala bentuk kegiatan


menjual dan membeli barang atau jasa di suatu tempat, yang di sana
terjadi keseimbangan antara kurva permintaan dengan penawaran pada
satu titik yang biasa dikenal dengan nama titik ekuilibrium. Sedangkan
internasional berarti dunia yang luas dan global, bukan parsial ataupun
satu kawasan tertentu.

Maka, perdagangan internasional dapat diartikan, sejumlah transaksi


perdagangan/jual beli di antara pembeli dan penjual (yang dalam hal ini
satu negara dengan negara lain yang berbentuk ekspor dan impor) pada
suatu pasar, demi mencapai keuntungan yang maksimal bagi kedua belah
pihak.

Beberapa ratus tahun yang lalu, aliran Merkantilis mengira bahwa


perdagangan internasional merupakan transaksi untung-rugi atau win-lose
deal. Menurut aliran ini, ekspor adalah sesuatu yang menguntungkan
(win) sedangkan impor adalah sebuah hal yang merugikan (lose)
sehingga negara harus mengejar ekspor dan menghindari impor. Namun,
sejak permulaan abad ke-19, para ekonom pasar berpendapat sebaliknya.

B. Pengertian Ekspor dan Impor


 Pengertian Ekspor

Suatu aktivitas mengeluarkan barang dari daerah pabean disebut


ekspor. Secara sederhana, daerah pabean merupakan suatu daerah milik
Republik Indonesia yang terdiri atas wilayah perairan, darat, dan udara di
dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan barang-barang


dari dalam negeri ke luar negeri dengan memenuhi ketentuan yang

4
berlaku juga dapat disebut sebagai kegiatan ekspor. Sebagai salah satu
sektor perekonomian, kegiatan ekspor menduduki peranan yang cukup
penting melalui perluasan pasar beberapa negara.

Dapat disimpulkan bahwa ekspor merupakan kegiatan atau


aktivitas mengeluarkan produk dan barang dari dalam negeri ke luar
negeri dengan mengikuti standar peraturan beserta ketentuan yang
berlaku. Kegiatan ekspor umumnya dilakukan oleh suatu negara yang
mampu menghasilkan produk barang dalam jumlah besar dan jumlah
tersebut sudah terpenuhi di dalam negeri.

 Pengertian Impor

Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah


pabean. Transaksi impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan
barang dari luar negeri ke dalam daerah pabean Indonesia dengan
mematuhi ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku.

Menurut Susilo impor bisa diartikan sebagai kegiatan memasukkan


barang dari suatu negara (luar negeri) ke dalam wilayah pabean negara
lain. Pengertian ini memiliki arti bahwa kegiatan impor berarti melibatkan
dua negara. Dalam hal ini bisa diwakili oleh kepentingan dua perusahaan
antar dua negara tersebut, yang berbeda dan pastinya juga peraturan
serta bertindak sebagai supplier dan satunya bertindak sebagai negara
penerima.Impor adalah membeli barang-barang dari luar negeri sesuai
dengan ketentuan pemerintah yang dibayar dengan menggunakan valuta
asing.

C. Tujuan dan Manfaat Perdagangan Internasional


 Tujuan Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional memiliki beberapa tujuan yang meliputi:

1. Meningkatkan Devisa Negara: Melalui kegiatan ekspor produk ke


negara lain, negara dapat meningkatkan devisa yang dapat digunakan
untuk membiayai impor dan memperkuat nilai tukar mata uang.

5
2. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi: Perdagangan internasional
dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara
dengan membuka peluang kerja, menjaga hubungan baik antarnegara,
dan meningkatkan kemakmuran.

3. Memenuhi Kebutuhan yang Tidak Dapat Dipenuhi oleh Produksi Dalam


Negeri: Salah satu tujuan utama dari perdagangan internasional adalah
memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam
negeri. Misalnya, di Indonesia tidak memiliki gandum maka harus
mengimpor dari luar negeri untuk proses pembuatan roti atau lainnya.

4. Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi: Perdagangan internasional


dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan dan negara,
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

5. Memperluas Pasar: Perdagangan internasional memungkinkan


perusahaan dan negara untuk mengeksploitasi pasar global yang lebih
luas, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.

Dengan demikian, perdagangan internasional memiliki peran


penting dalam memperkuat perekonomian suatu negara dan memenuhi
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi secara lokal.

 Manfaat Perdagangan Internasional

Berikut ini beberapa manfaat dari perdagangan internasional:

a. Meningkatkan Hubungan Persahabatan Antarnegara

Adanya perdagangan antarnegara, dapat mewujudkan hubungan di


antara negara-negara yang mengadakan perdagangan. Hubungan ini
apabila terjalin dengan baik dapat meningkatkan hubungan persahabatan
di antara negara-negara tersebut. Mereka dapat semakin akrab dan saling
membantu bila mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan.

b . Kebutuhan Setiap Negara dapat Tercukupi

6
Dengan adanya perdagangan internasional, suatu negara yang
masih kekurangan dalam memproduksi suatu barang dapat dipenuhi
dengan mengimpor barang dari negara yang mempunyai kelebihan hasil
produksi. Sebaliknya negara yang mempunyai kelebihan hasil produksi
barang dapat mengekspor barang tersebut ke negara yang kekurangan.
Dengan demikian kebutuhan setiap negara dapat tercukupi.

c . Mendorong Kegiatan Produksi Barang secara Maksimal

Salah satu tujuan suatu negara melakukan perdagangan


internasional yaitu untuk memperluas pasar diluar negeri. Semakin
luasnya pasar di luar negeri dapat mendorong peningkatan produksi
barang didalam negeri. Dengan demikian akan mendorong para
pengusaha untuk menghasilkan barang produksi secara besar-besaran.

d . Mendorong Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Adanya perdagangan antarnegara memungkinkan suatu negara


untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien. Perdagangan luar
negeri memungkinkan negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau alat-
alat modern untuk melaksanakan teknik produksi dan cara produksi yang
lebih baik. Dengan demikian, adanya teknologi yang lebih modern dapat
meningkatkan produktivitas dan dapat mempercepat pertambahan
produksi.

e . Setiap Negara dapat Mengadakan Spesialisasi Produksi

Perdagangan internasional dapat mendorong setiap negara untuk


mengadakan spesialisasi produksi dengan memanfaatkan sumber daya
alam, tenaga kerja, modal, dan keahlian secara maksimal. Dengan
demikian suatu negara akan memiliki produk-produk unggulan sehingga
dapat bersaing dengan produk-produk dari luar negeri.

f . Memperluas Lapangan Kerja

7
Semakin luasnya pasar di luar negeri, maka barang atau jasa yang
dihasilkan juga semakin bertambah. Dengan meningkatnya hasil produksi,
maka perusahaan akan semakin banyak membutuhkan tenaga kerja. Hal
ini dapat membuka kesempatan kerja baru. Semakin luasnya
kesempatan kerja maka pengangguran dapat dikurangi.

D. Faktor Penyebab Terjadinya Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional dapat terjadi karena beberapa faktor antara


lain:

1) Perbedaan Sumber Daya Alam: Karena sumber daya alam yang


dimiliki setiap negara berbeda-beda dan jarang suatu negara
memiliki sumber daya yang lengkap dalam memenuhi
kebutuhannya, maka dari itu perdagangan internasional digunakan
untuk pertukaran pemenuhan kebutuhan. Contohnya, Indonesia
yang banyak mengekspor tekstil ke Amerika Serikat karena sumber
daya alam Indonesia harganya terbilang murah. Sebaliknya,
Amerika Serikat mengimpor mobil ke Indonesia karena Amerika
Serikat dapat memproduksi mobil dengan harga murah.
2) Selera: Selera merupakan faktor penyebab terjadinya perdagangan
internasional karena tiap penduduk suatu negara tentu memiliki
selera yang berbeda baik dalam hal makanan, minuman, fashion,
dan lainnya. Contohnya, masyarakat Indonesia yang lebih
menyukai buah apel dari Australia, padahal di Indonesia juga
memiliki buah apel yang berada di Malang dan tempat lainnya,
namun masyarakat Indonesia lebih memilih apel Australia.
3) Penghematan Biaya Produksi (Efisiensi): Penghematan biaya
produksi memungkinkan terjadinya perdagangan internasional
akibat dari harga yang murah suatu barang negara lain karena
negara lain memproduksi dalam jumlah besar yang dapat
diurunkan karena biasanya produksi dalam jumlah besar akan lebih
murah. Sedangkan untuk memproduksi sendiri memerlukan biaya

8
yang besar sehingga banyak negara yang lebih memilih mengimpor
suatu barang dari negara lain.
4) Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Negara-negara
dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi
akan mampu memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak,
berkualitas, dan tentunya efisien dibandingkan dengan negara yang
lambat akan IPTEK-nya. Hal ini dapat terjadi karena pemanfaatan
teknologi sangat menghemat biaya produksi dan mampu
menghasilakan barang yang lebih banyak. Negara dengan
teknologi yang lebih maju cenderung melakukan spesialisasi dalam
memproduksi barang, sedangkan barang yang bukan produk
sendiri akan dibeli dari negara lain.
5) Perbedaan Iklim: Perbedaan iklim setiap negara menyebabkan
terbatasnya potensi sumber daya alam. Akibatnya, tidak semua
barang untuk memenuhi kebutuhan dapat dipenuhi sendiri oleh
negara tersebut. Oleh karena itu, negara akan mengimpor dari
negara lain.
6) Keinginan Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan: Ada
kalanya para produsen menjalankan produksinya dengan tidak
maksimal karena takut mengakibatkan kelebihan produksi sehingga
menyebabkan kerugian. Namun, beberapa produsen sengaja
melakukan produksi besar-besaran untuk menambah keuntungan
sehingga mendorong untuk melakukan perdagangan internasional.
Hal ini menyebabkan timbulnya perdagangan internasional.
7) Kelebihan atau Kekurangan Produk dalam Suatu Negara:
Kelebihan produk pada suatu negara (surplus) dan kekurangan kas
dalam suatu negara (defisit) adalah suatu hal terjadinya karena
adanya perbedaan sumber daya alam dan kemajuan antara negara
satu dan lainnya. Terjadinya surplus menyebabkan negara yang
bersangkutan akan menjual hasil produknya ke negara lain,
sedangkan negara yang mengalami defisit akan membeli barang
dari luar negeri melalui perdagangan internasional.

9
E. Surplus Ekspor

Surplus ekspor adalah kondisi di mana nilai ekspor suatu negara lebih
besar daripada nilai impornya dalam suatu periode tertentu. Dalam hal ini,
negara tersebut mengalami pertambahan devisa dan disebut sebagai
negara yang memiliki surplus perdagangan. Sebaliknya, jika nilai impor
lebih besar daripada nilai ekspor, maka negara tersebut mengalami defisit
perdagangan. Surplus ekspor dapat memberikan dampak positif pada
perekonomian suatu negara, seperti meningkatkan cadangan devisa dan
mendorong pertumbuhan ekonomi jangka pendek.

Dampak dari surplus ekspor bagi perekonomian suatu negara dari


beberapa perspektif, yang meliputi:

1. Peningkatan cadangan devisa: Surplus ekspor menunjukkan bahwa


negara tersebut memiliki cadangan devisa dan dana yang lebih, yang
dapat memberikan dampak positif pada perekonomian.

2. Pertumbuhan sektor ekonomi: Peningkatan ekspor dan impor


menunjukkan aktivitas ekonomi di negara tersebut terus berkembang,
seperti yang terjadi di Indonesia selama 14 bulan berturut-turut sejak Mei
2020.

3. Kebijakan monetererik: Surplus ekspor dapat mempengaruhi kebijakan


monetererik yang diberlakukan oleh pemerintah, seperti yang dilakukan
oleh Indonesia, di mana surplus ekspor menjaga ketegangan nilai tukar
dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

4. Pengaruh pada permintaan global: Surplus ekspor dapat meningkatkan


permintaan global terhadap produk ekspor, seperti yang terjadi pada
komoditas migas dan nonmigas di Indonesia.

5. Dampak terhadap pertumbuhan ekonomi: Surplus ekspor dapat


memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi
pemerintah harus terus memantau beberapa faktor kunci untuk menjaga
keberlanjutan surplus perdagangan.

10
Meskipun surplus ekspor memberikan dampak positif, pemerintah
harus mempertimbangkan dampak negatif mungkin terjadi, seperti
ketidakpastian nilai tukar yang terlalu tinggi. Oleh karena itu, pemerintah
perlu mengendalikan nilai tukar agar tidak terlalu tinggi untuk menjaga
surplus perdagangan dan pertumbuhan ekonomi.

Nilai Kurs

Nilai kurs secara keseluruhan merujuk pada nilai tukar suatu mata
uang terhadap mata uang lainnya. Kurs mata uang mengukur seberapa
banyak unit mata uang satu negara dapat ditukar dengan unit mata uang
negara lain. Kurs ini mencerminkan hubungan relatif antara dua mata
uang dan dapat berfluktuasi berdasarkan berbagai faktor ekonomi, politik,
dan pasar.

Ada dua jenis kurs utama:

1. Kurs Langsung (Direct Rate): Menunjukkan berapa banyak unit mata


uang domestik yang diperlukan untuk satu unit mata uang asing.
Contohnya, jika kurs EUR/USD adalah 1,20, itu berarti satu Euro bernilai
1,20 Dolar Amerika Serikat.

2. Kurs Tidak Langsung (Indirect Rate): Menunjukkan berapa banyak unit


mata uang asing yang diperlukan untuk satu unit mata uang domestik.
Sebagai contoh, jika kurs USD/JPY adalah 110, itu berarti satu Dolar
Amerika Serikat bernilai 110 Yen Jepang.

Nilai kurs mata uang dapat berubah sepanjang waktu karena


berbagai faktor, seperti tingkat suku bunga, inflasi, stabilitas politik, dan
faktor-faktor ekonomi global. Pemerintah atau bank sentral suatu negara
juga dapat melakukan intervensi untuk memengaruhi nilai kurs mata
uangnya.

Nilai kurs mata uang memiliki dampak yang signifikan pada


perekonomian suatu negara dan pada berbagai aspek kehidupan ekonomi
global. Beberapa dampak utama dari nilai kurs mata uang yang berubah-

11
ubah atau tinggi rendahnya nilai kurs antara dua mata uang adalah
sebagai berikut:

1.Perdagangan Internasional: Nilai kurs yang rendah atau tinggi dapat


mempengaruhi daya saing produk suatu negara di pasar internasional.
Kurs yang rendah membuat produk ekspor lebih murah bagi pembeli
asing, meningkatkan daya saing dan meningkatkan ekspor. Sebaliknya,
kurs yang tinggi dapat membuat produk ekspor lebih mahal, mengurangi
daya saing dan menghambat ekspor.

2. Inflasi: Perubahan nilai kurs dapat mempengaruhi tingkat inflasi suatu


negara. Depresiasi mata uang (penurunan nilai kurs) dapat meningkatkan
harga impor, yang dapat berkontribusi pada inflasi. Sebaliknya, apresiasi
mata uang (kenaikan nilai kurs) dapat membantu mengendalikan inflasi
dengan membuat impor lebih murah.

3. Investasi Asing: Nilai kurs yang rendah dapat menjadi daya tarik bagi
investor asing karena dapat membuat aset dalam mata uang lokal lebih
terjangkau. Sebaliknya, nilai kurs yang tinggi dapat mendorong investasi
asing keluar dari suatu negara. Fluktuasi nilai kurs dapat mempengaruhi
aliran modal dan investasi asing langsung.

4. Utang dan Pembayaran Luar Negeri: Negara yang memiliki utang


dalam mata uang asing akan merasakan dampak dari perubahan nilai
kurs. Depresiasi mata uang domestik dapat membuat utang lebih mahal
untuk dilunasi, sementara apresiasi mata uang dapat mengurangi beban
utang.

5. Konsumsi Domestik: Nilai kurs juga dapat mempengaruhi daya beli


masyarakat. Depresiasi mata uang dapat meningkatkan harga barang
impor, yang dapat mempengaruhi daya beli konsumen. Sebaliknya,
apresiasi mata uang dapat membuat barang impor lebih murah.

6. Industri dan Lapangan Kerja: Nilai kurs yang rendah dapat memberikan
keuntungan bagi industri ekspor suatu negara, tetapi sebaliknya dapat

12
merugikan industri yang bergantung pada impor. Hal ini dapat berdampak
pada lapangan kerja dalam sektor-sektor tertentu.

7. Spekulasi dan Volatilitas Pasar: Perubahan nilai kurs dapat memicu


spekulasi di pasar keuangan, yang dapat menyebabkan volatilitas pasar.
Hal ini dapat berdampak pada kepercayaan investor dan stabilitas
keuangan.

Penting untuk dipahami bahwa nilai kurs mata uang dapat berubah
sepanjang waktu karena dinamika pasar dan faktor-faktor ekonomi yang
terus berubah. Pelaku bisnis, investor, dan pemerintah sering memantau
pergerakan nilai kurs untuk mengambil keputusan yang lebih baik dalam
perdagangan internasional, investasi, dan kebijakan ekonomi.

13
BAB III

PENUTUP

Dalam perjalanan melalui kajian tentang perdagangan


internasional, ekspor, impor, dan nilai kurs, kita menyaksikan kompleksitas
hubungan ekonomi antarnegara yang membentuk landasan
perekonomian global. Perdagangan internasional bukan sekadar
pertukaran barang dan jasa, tetapi juga interaksi antarbudaya, pertukaran
pengetahuan, dan pendorong pertumbuhan ekonomi.

Ekspor dan impor bukan hanya aktivitas bisnis, melainkan juga


jembatan diplomatis yang menghubungkan negara-negara di seluruh
dunia. Di tengah tantangan dan ketidakpastian, penting untuk diakui
bahwa nilai kurs memainkan peran sentral dalam menentukan daya saing,
arus investasi, dan stabilitas ekonomi suatu negara.

Dalam merangkum peran ekspor dan impor, kita menyaksikan


bagaimana perubahan nilai kurs dapat memengaruhi keputusan ekonomi
di semua tingkatan, dari perusahaan kecil hingga kebijakan
makroekonomi suatu negara. Pengelolaan nilai kurs menjadi kunci dalam
mempertahankan daya saing dan memitigasi risiko ekonomi.

Sebagai kesimpulan, perdagangan internasional tidak hanya diukur


dalam angka statistik, tetapi juga dalam dampaknya terhadap
kesejahteraan sosial, keberlanjutan lingkungan, dan pemberdayaan
ekonomi. Dengan demikian, penting bagi kita semua, baik sebagai pelaku
bisnis, pengambil kebijakan, atau warga global, untuk berkomitmen pada
prinsip-prinsip perdagangan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan demi
menciptakan dunia yang lebih seimbang dan berdaya. Semoga makalah
ini dapat menjadi pijakan untuk refleksi lebih lanjut dan tindakan bersama
dalam mewujudkan visi perdagangan internasional yang berdampak
positif bagi semua pihak.

14
DAFTAR PUSTAKA

 https://jdih.kemendag.go.id/pdf/Buku/Jurnal/
Perdagangan_Internasional.pdf
 https://images.app.goo.gl/HuQ9BpyJksS7Fi6t6
 https://www.gramedia.com/literasi/ekspor-impor/
 https://www.gramedia.com/literasi/perdagangan-internasional/
 https://id.scribd.com/doc/80363095/Manfaat-Perdagangan-
Internasional
 https://id.scribd.com/document/475755863/Perdagangan-
Internasional
 https://www.academia.edu/31330088/
MAKALAH_EKSPOR_IMPOR_INDONESIA
 https://id.scribd.com/document/538845679/Faktor-Pendorong-dan-
Penghambat-Perdagangan-Internasional
 https://id.scribd.com/document/498321982/Tugas-OBI-Kelompok

15

Anda mungkin juga menyukai