NIM : 2121068 Kelas : PA103 Prodi : Akuntansi Fakultas Bisnis dan Akuntansi Dosen Pengampu : Taroman Pasyah, SHI. MH
RINGKASAN HUKUM BISNIS PERTEMUAN 10
TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. Pengertian Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan salah satu bagian dari kegiatan ekonomi yang akhir-akhir ini mengalami perkembangan pesat. Perhatian dunia terhadap bisnis internasional juga semakin meningkat dengan semakin berkembangnya arus perdagangan barang, jasa, modal, dan tenaga kerja antar negara. Ruang lingkup hukum perdagangan internasional cukup luas dikarenakan sifatnya lintas batas. Pada awalnya hubungan perdagangan hanya terbatas pada satu wilayah negara tertentu, tetapi dengan semakin berkembangnya arus perdagangan maka hubungan dagang tersebut turut melibatkan para pedagang dari negara lain. Adapun kegiatan ekspor-impor didasari oleh kondisi bahwa tidak ada satu negara yang benarbenar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling mengisi. Setiap negara memiliki karakteristik yang berbeda, baik sumber daya alam, iklim, geografis, demografi, struktur ekonomi, dan struktur sosial. Sehingga dengan perbedaan- perbedaan tersebut menyebabkan variasi komoditas yang dihasilkan. Maka dari itu, negara-negara perlu menjalin suatu hubungan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan tiap-tiap negara (Widjaja dan Yani, 2000: 3)
B. Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia
Secara mendasar, hukum perdagangan internasional lahir dari praktek para pedagang. Hukum yang diciptakan oleh para pedagang ini lazim disebut sebagai lex mercatoria (law of merchant). Lex mercatoria tumbuh dari adanya empat faktor, yaitu : Pertama, lahirnya aturan-aturan yang timbul dari kebiasaan dalam berbagai pekan raya. Kedua, lahirnya kebiasaan-kebiasaan dalam hukum laut. Ketiga, lahirnya kebiasaan-kebiasaan yang timbul dari praktek penyelesaian sengketa-sengketa di bidang perdagangan. Keempat, berperannya notaris dalam memberi pelayanan jasa-jasa hukum dagang. Pada tahap perkembangan ini, negara-negara mulai sadar perlunya pengaturan hukum perdagangan internasional, lantas mereka mencantumkan aturan-aturan perdagangan internasional dalam kitab undang-undang hukum. Adapun contohnya Perancis yang membuat Kitab UU Hukum Dagang (code de commerce) tahun 1807 dan Jerman yang menerbitkan Allgemeine Handelsgezetbuch tahun 1861. Perkembangan selanjutnya adalah munculnya organisasi-organisasi internasional yang mengurusi perdagangan internasional (Adolf, 2005:28).
C. Tujuan Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan total nilai dari produksi barang maupun jasa yang dijual oleh suatu negara pada negara lain selama satu tahun lamanya. Selain tujuan utama tersebut, perdagangan internasional juga memiliki lima tujuan lain sebagai berikut. 1. Menaikan Devisa Negara Tujuan yang pertama dari kebijakan perdagangan internasional adalah guna menaikan devisa negara, dengan cara melalui pertukaran perdagangan dengan cara mengimpor maupun mengekspor barang yang ada di dalam ke luar negeri dan begitu pula sebaliknya. Apabila devisa negara meningkat, maka akan menyebabkan beberapa hal ini. 2. Pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional bruto (GDP) ini dihasilkan melalui faktor produksi milik warga negaranya yang tinggal di dalam maupun luar negeri dan warga negara yang tinggal di dalamnya maupun yang tinggal di luar negeri tidak termasuk dalam GDP, jadi hanya faktor produksinya saja. 3. Mempengaruhi stabilitas harga barang ekspor Stabilitas harga yang dimaksud merupakan cara pemerintah mempertahankan harga ketika terjadi fenomena inflasi yang mulai meninggi. Inflasi sendiri merupakan peningkatan ketersediaan uang, sehingga dapat menyebabkan kenaikan harga barang. 4. Eksistensi tenaga kerja Eksistensi tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kelancaran dari segala tindakan yang berhubungan dengan pengadaan barang maupun jasa. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat membuat perusahaan pengekspor akan menerima banyak pesanan, sehingga perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja tambahan agar dapat menyelesaikan pesanan permintaan konsumen. Dengan menambah tenaga kerja, maka perusahaan tersebut juga membuka lapangan kerja baru yang dapat menyebabkan berkurangnya angka pengangguran di negara tersebut, sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak. 5. Memenuhi Kebutuhan di Negara Lain Kerjasama perdagangan internasional dapat membuat negara lain yang tidak memiliki barang maupun jasa yang diinginkan menjadi terpenuhi. Contohnya, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang mengolah kedelai menjadi tempe, berbeda dengan negara di Eropa maupun Amerika. Oleh karena itu dengan menjalin kerja sama dengan negara-negara di Eropa maupun Amerika, negara tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan nabatinya, yaitu kedelai yang diolah menjadi tempe. Begitu pula sebaliknya. Perdagangan internasional dilakukan dan disetujui oleh kedua negara yang bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan yang ada di negara lain, ketika negara tersebut tidak dapat memproduksi kebutuhan yang dimaksud. Alasan tak dapat memproduksi kebutuhan tersebut bisa bermacam- macam salah satunya adalah iklim negara yang berbeda. 6. Memperoleh Keuntungan Internal serta Eksternal Keuntungan internal yang dimaksud merupakan keuntungan yang dapat dimiliki oleh sebuah perusahaan, contohnya seperti keuntungan yang didapatkan melalui banyaknya pesanan permintaan barang atau jasa dari luar negeri. Sedangkan keuntungan eksternal merupakan keuntungan spesialisasi yang diperoleh melalui fungsi dalam yang digunakan untuk mempertinggi keefektifan penggunaan faktor produksi. 7. Memperluas Pasar Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya adalah untuk memperluas pasar. Perdagangan internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan yang ada dalam negara tersebut dapat menjalankan mesin produksinya secara maksimal dan dapat menjual stock produknya tanpa perlu mengkhawatirkan kelebihan produksi yang dapat mengakibatkan turunnya harga produk maupun jasa yang dijual. 8. Transfer Teknologi Modern Perdagangan internasional juga dilakukan demi memperoleh keuntungan dalam hal teknologi modern yang tidak bisa atau belum diproduksi atau diperoleh dari dalam negeri, sehingga membutuhkan kerja sama dengan pihak luar. Transfer teknologi modern yang dimaksud dapat berupa mesin maupun vaksin seperti saat ini, Indonesia belum bisa memproduksi dan menguji keefektifan dari vaksin untuk virus Covid-19, sehingga negara lain memberikan vaksin hal produksinya untuk Indonesia dan lain sebagainya.
D. Subjek Hukum Perdagangan Internasional
Menurut Mochtar Kusumaatmadja subjek hukum internasional adalah negara, Takhta Suci, Palang Merah Internasional, organisasi internasional, orang perorangan (individu), pemberontak dan pihak dalam sengketa (belligerent).
E. Manfaat Perdagangan Internasional
Selain itu ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh negara yang melakukan kerja sama dengan negara lain dalam perdagangan internasional, manfaat- manfaat tersebut dikemukakan oleh Nazarudin Malik. Berikut penjelasannya. 1.) Membentuk hubungan persahabatan antar negara Dengan menjalin kerja sama antar negara, maka negara tersebut dapat membentuk relasi persahabatan dengan negara lain. Terbentuknya persahabatan antar negara tersebut juga memungkinkan perluasan kerja sama di bidang atau sektor lain seperti bidang budaya, politik hingga militer. 2.) Dapat menciptakan efisiensi serta spesialisasi Perdagangan internasional dapat membuat suatu negara memiliki spesialisasi di satu bidang ekonomi. Artinya, negara yang membangun kerja sama tersebut akan memiliki penduduk yang mempunyai keahlian khusus serta berbeda dari negara. Sehingga dapat menghasilkan produk maupun jasa yang bernilai jual dan dapat di ekspor ke negara lain. 3.) Dapat meningkatkan kemakmuran negara Kegiatan perdagangan internasional dapat membawa kemakmuran pada suatu negara yang menyetujui kerja sama tersebut. Indikator kemakmuran tersebut dapat dilihat melalui aktivitas pelaku ekonomi yang meliputi produsen, pemerintah serta konsumen. Ketiga pihak dalam indikator kemakmuran tersebut tentu akan sama- sama diuntungkan dengan kebijakan perdagangan internasional. Contohnya, produsen akan makmur ketika ia bisa meningkatkan keuntungan melalui menjual dagangannya ke luar negeri, begitu pula dengan konsumen yang akan makmur karena kemudahan mendapatkan suatu barang, pemerintah pun akan makmur karena akan mendapatkan devisa negara. 4.) Dapat mengurangi pengangguran Seperti yang dijelaskan sebelumnya, apabila produsen mendapatkan banyak pesanan dan permintaan konsumen maka produsen perlu menambah tenaga kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan maksimal. Oleh karena itu, produsen akan membuka lowongan kerja baru dan dapat mengurangi tingkat pengangguran di negara tersebut. 5.) Mentransfer ilmu pengetahuan serta teknologi Perdagangan internasional dapat memungkinkan negara melakukan ekspor barang dengan basis teknologi canggih, seperti mesin maupun alat modern kepada negara yang lebih membutuhkan. Sehingga akan tercipta mobilisasi teknologi yang lebih cepat di negara pengimpor. 6.) Dapat menstabilkan harga Secara tidak langsung, perdagangan internasional dapat menstabilkan harga yang beredar di pasar domestik negara tertentu. Caranya adalah dengan mengatasi kelangkaan barang yang dapat membuat barang tersebut memiliki harga mahal melalui mengimpor barang. Begitu pula sebaliknya, apabila suatu negara memiliki persediaan barang yang berlebihan maka akan mengakibatkan harga barang tersebut turun, sehingga dapat diatasi dengan melakukan ekspor barang yang memiliki stok berlebih. F. Contoh Perdagangan Internasional Berikut adalah beberapa contoh perdagangan Internasional: 1. Perdagangan Internasional Ekspor Kegiatan ekspor merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh Indonesia. Salah satunya merupakan ekspor sumber daya alam seperti lobster dan lain sebagainya. Selain ekspor lobster, Indonesia juga sering melakukan ekspor sumber daya alam yang dimiliki seperti kelapa sawit, rempah-rempahan, kopi hingga pasir ke negeri tetangga. Selain ekspor yang dilakukan oleh pemerintah, ekspor juga dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan swasta maupun perusahaan mikro. Contohnya adalah ekspor baju dengan motif maupun design khusus yang dibuat oleh orang lokal. Ekspor barang juga merupakan suatu kemudahan yang dapat dilakukan oleh perusahaan kecil, karena saat ini banyak jasa pengiriman yang memfasilitasi pengiriman barang ke luar negeri, selain sarana penjualan seperti marketplace yang marah digunakan juga mempermudah perusahaan mikro untuk mengiklankan produknya. 2. Perdagangan Internasional Impor Kebalikannya dari ekspor, perdagangan internasional impor berarti negara membeli suatu barang maupun jasa dari negara lain. Selain kerap melakukan ekspor, Indonesia juga tak jarang melakukan impor untuk dapat memenuhi kebutuhan penduduknya. Walaupun terkadang masih menjadi pro dan kontra, Indonesia sering melakukan impor bahan pangan seperti buah-buahan hingga beras. 3. Perdagangan Internasional Barter Barter merupakan salah satu cara untuk mendapatkan barang maupun jasa yang diinginkan oleh seseorang dengan cara menukar dengan nominal atau harga yang sesuai dengan barang yang dibarter tersebut. Contohnya kegiatan barter adalah ketika suatu negara melakukan penukaran hasil sumber daya alamnya dengan barang yang belum bisa diproduksi atau didapatkan negara tersebut. Seperti menukar kelapa sawit dengan produk militer dan lain sebagainya. Barter yang dilakukan dalam kegiatan perdagangan internasional tentu sudah melalui kesepakatan antar negara yang bekerja sama. 4. Perdagangan Internasional Konsumsi Perdagangan internasional konsumsi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara menitipkan barang yang dijual ke pasar bebas. Konsumsi yang dimaksud bukan hanya menjual atau membeli barang yang dapat dikonsumsi saja, tetapi juga melakukan perdagangan pada produk lain yang tidak dapat dikonsumsi. Contohnya adalah dengan melakukan pelelangan pada suatu produk, negara atau pihak yang menawarkan harga paling tinggi, maka berhak mendapatkan produk tersebut dan produk tersebut boleh diperjual belikan secara bebas tanpa terkecuali.