Anda di halaman 1dari 10

Tugas Terstruktur : DosenPengampu ;

Aspek Hukum Dalam Bisnis Adi WahyuIlhami,S.H.I.,M.H

MAKALAH

Hukum Perdagangan Internasional

Disusun Oleh :

Kelompok 11

Reizka Nur Aieni 220105020088

Sri puji wulandari 220105020194

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

TAHUN 2023
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Perdagangan internasional merupakan salah satu cara yang diperlukan bagi
suatu negara untuk mencapai tujuan pembangunan nasionalnya. Dengan didukung
kemajuan teknologi dan aksesbilitas transportasi yang semakin maju dewasa ini,
membuat perpindahan barang atau jasa oleh setiap negara di dunia menjadi lebih
cepat dan efisen. Arus informasi telah memungkinkan setiap negara lebih mengenal
dan memahami negara lain. Dalam bidang ekonomi, setiap bangsa akan lebih mudah
mengetahui dari mana barang barang dapat diperoleh untuk memenuhi berbagai
kebutuhannya dan sebaliknya kemana memasarkan produk-produk unggulannya.
Pada saat ini tidak ada satu negara pun yang berada dalam kondisi autarki atau
negara yang terisolasi tanpa adanya hubungan ekonomi dengan negara lain. Hal ini
disebabkan karena tidak ada negara yang bisa memenuhi kebutuhannya secara
mandiri. Perdagangan internasional merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat pada era globalisasi dan
digitalisasi.
Perdagangan saat ini mustahil untuk dapat menghentikan produk luar negeri
yang masuk ke Indonesia dengan mudah. Dengan adanya skema pasar dunia yang
semakin bebas dengan tingkat kompetisi yang tinggi namun menguntungkan sektor
perdagangan suatu komoditas memiliki resiko dan keuntungan yang besar. Memiliki
resiko yang tinggi apabila negara tidak mampu menghadirkan produk barang atau jasa
yang sesuai dengan permintaan pasar internasional, namun akan memiliki keuntungan
yang signifikan apabila segala aspek di dalam perdagangan tersebut dijadikan sebagai
standar mutu suatu barang atau jasa dari suatu negara. Salah satu cara untuk
mengatasinya adalah dengan meingkatkan daya saing produk Indonesia. Pengertian
daya saing sangat luas yang mencakup ruang lingkup yang sangat besar tentang
masalah makro ekonomi dan mikro ekonomi seperti pendapatan perkapita, kinerja
lembaga, tingat produktifitas, biaya komparatif dan banyak lainnya.
2. Rumusan masalah
1. Apa definisi hukum perdagangan internasional
2. Apa saja asas, tujuan dan ruang lingkup hukum perdagangan internasional?
3. Apa sumber hukum perdagangan internasional?
4. Apa saja prinsip hukum perdagangan internasional?

3. Tujuan penulisan
1, Untuk mengetahui definisi perdagangan internasional
2. Untuk mengetahui asas, tujuan dan ruang lingkup hukum perdagangan internsional
3. Untuk mengetahui sumber hukum perdagangan internasional
4. Untuk mengetahui prinsip hukum perdagangan internasional
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian perdagangan internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan antarnegara atau


pemerintah negara dengan negara lain yang menjalani suatu hubungan perdagangan yang
sesuai kesepakatan antarkedua belah pihak yang melakukan perdagangan internasional
tersebut. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperseorangan (individu dengan individu), antara individu dengan
pemerintah suatu negara, atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

Perdagangan internasional adalah proses tukar-menukar yang didasarkan atas


kehendak sukarela dari masing-masing negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat
perdagangan atau gains off trade. Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi yang sangat
penting saat ini, maka tidak ada negara-negara di dunia yang tidak terlibat di dalam
perdagangan, baik perdagangan antarregional, antarkawasan, ataupun antarnegara. Pengertian
perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antarnegara yang
diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar sukarela dan saling
menguntungkan. Ada berbagai motif atau alasan mengapa negara atau subjek hukum (pelaku
dalam perdagangan) melakukan transaksi dagang internasional. Fakta yang sekarang ini
terjadi adalah perdagangan internasional sudah menjadi tulang punggung bagi negara untuk
menjadi makmur, sejahtera, dan kuat. Hal ini sudah banyak terbukti dalam sejarah
perkembangan dunia. Walaupun perkembangan bidang hukum berjalan dengan cepat, namun
ternyata masih belum ada kesepakatan tentang definisi untuk bidang hukum perdagangan
internasional.

Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan Gross Domestic Product (GDP). Meskipun perdagangan internasional telah
terjadi selama ribuan tahun dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik
baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong
industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

Menurut Sadono Sukirno perdagangan internasional memiliki banyak manfaat, di


antaranya:
a. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri Banyak faktor-
faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor
tersebut di antaranya, yaitu kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan IPTEK,
dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu
memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
b. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi Sebab utama kegiatan perdagangan luar
negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi.
Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya
dengan yang diproduksi oleh negara lain, tetapi ada kalanya lebih baik apabila
negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
c. Memperluas pasar dan menambah keuntungan Terkadang para pengusaha tidak
menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka
khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga
produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat
menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal dan menjual kelebihan produk
tersebut ke luar negeri.
d. Transfer teknologi modern Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara
untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen
yang lebih modern.

2.2 Asas, Tujuan dan Ruang Lingkup Hukum Perdagangan Internasional Asas Hukum
Perdagangan Internasional

Dalam kegiatan perdagangan internasional dikenal istilah kontrak dagang. Pembuatan


kontrak dagang internasional ini didasarkan pada asas-asas hukum. Dengan demikian, maka
kegiatan ekspor dan impor suatu negara bisa berjalan dengan tertib tanpa ada pihak yang
dirugikan. Aturan pembuatan kontrak dagang ini juga ada dalam hukum dagang internasional.
Selanjutnya, perlu diketahui asas-asas dalam kontrak dagang, khususnya untuk melindungi
hak dan kewajiban, baik penjual maupun pembeli:

1. asas kebebasan berkontrak;


2. pengakuan atas kebiasaan serta praktik perdagangan antara negara (perdagangan
internasional);
3. asas iktikad baik serta transaksi yang jujur
4. asas bisa dibatalkannya kontrak saat terjadi kesenjangan yang lebar antara hak
serta kewajiban pihak-pihak yang ada dalam kontrak.

2.3 Sumber hukum perdagangan internasional

Tidak dapat dipungkiri bahwasannya perkembangan hukum perdagangan


internasional sangat signifikan, di mana kebutuhan negara untuk menyejahterakan bangsanya
menjadi pendorong utama hukum ini. Akan tetapi, definisi dari hukum perdagangan
internasional ternyata tidak mempunyai pengertian konkret. Adapun yang menjadi sumber
hukum perdagangan internasional yaitu sebagai berikut:

1. Perjanjian Internasional merupakan salah satu sumber hukum yang terpenting. Secara
umum, perjanjian internasional terbagi ke dalam tiga bentuk, yaitu perjanjian
multilateral, regional, dan bilateral
a. Perjanjian internasional atau multilateral adalah kesepakatan tertulis yang mengikat
lebih dari dua pihak (negara) dan tunduk pada aturan hukum internasional. Beberapa
perjanjian internasional membentuk suatu pengaturan perdagangan yang sifatnya
umum di antara para pihak.
b. Perjanjian regional adalah kesepakatan-kesepakatan di bidang perdagangan
internasional yang dibuat oleh negara-negara yang tergolong atau berada dalam suatu
regional tertentu. Misalnya, perjanjian pembentukan ASEAN Free Trade Area (AFTA)
di Asia Tenggara.
c. Suatu perjanjian dikatakan bilateral ketika perjanjian tersebut mengikat dua subjek
hukum internasional. Termasuk dalam kelompok perjanjian ini adalah perjanjian
penghindaraan pajak berganda.

2. Hukum Kebiasaan Internasional Dalam studi hukum perdagangan internasional.


sumber hukum ini disebut juga sebagai lex mercatoria atau hukum para pedagang (the
law of the merchants). Ketentuan lex mereatoria dapat ditemukan, antara lain di dalam
kebiasaan-kebiasaan yang berkembang dan dituangkan dalam kontrak-kontrak
perdagangan internasional, misalnya berupa klausul-klausul kontrak standar alau
kontrak-kontrak di bidang pengangkutan.

3. Prinsip-Prinsip Hukum Umum Sumber hukum ini akan mulai berfungsi ketika
hukum perjanjian dan hukum kebiasaan internasional tidak memberi jawaban atas
sesuatu persoalan. Beberapa contoh dari prinsip-prinsip hukum umum ini, antara lain:
prinsip iktikad baik, prinsip pacta sunt servanda, dan prinsip ganti rugi.
4. Putusan-Putusan Badan Pengadilan dan Doktrin Sumber hukum ini dalam hukum
perdagangan internasional tidak memiliki kekuatan hukum yang kuat, seperti yang
dikenal dalam sistem hukum common law. Jadi, ada semacam kewajiban yang tidak
mengikat bagi badan-badan pengadilan untuk mempertimbangkan putusan-putusan
pengadilan sebelumnya.

5. Kontrak Sumber hukum perdagangan internasional yang sebenarnya merupakan


sumber utama dan terpenting adalah perjanjian atau kontrak yang dibuat oleh para
pedagang sendiri. Kontrak tersebut ialah undang-undang bagi para pihak yang
membuatnya. Dengan demikian, kontrak berperan sebagai sumber hukum yang perlu
dan terlebih dahulu mereka jadikan acuan penting dalam melaksanakan hak dan
kewajiban mereka dalam perdagangan internasional.

6. Hukum Nasional Signifikasi hukum nasional sebagai sumber hukum perdagangan


internasional tampak dalam uraian mengenai kontrak. Peran hukum nasional akan
mulai lahir untuk menentukan hukum yang akan digunakan untuk menyelesaikan
sengketanya. ketika timbul sengketa sebagai pelaksanaan dari kontrak. Dalam hal
demikian, pengadilan (badan arbitrase) pertama-tama akan melihat klausul pilihan
hukum dalam kontrak untuk menentukan hukum yang akan digunakan untuk
menyelesaikan sengketanya.

2.4 Prinsip hukum perdagangan internasional

Menurut Profesor Alexander Goldstajn ada tiga prinsip dalam hukum perdagangan
internasional, yaitu:

1. Prinsip Dasar Kebebasan Berkontrak Prinsip kebebasan berkontrak sebenarnya


merupakan prinsip universal dalam hukum perdagangan internasional. Setiap sistem
hukum dalam hukum dagang mengakui kebebasan para pihak untuk membuat
kontrak- kontrak dagang (internasional). Schmitthoff menanggapi secara positif
kebebasan berkontrak ini dengan menyatakan: "The autonomy of the parties will in
the law of contract is the foundation on which an autonomous law of international
trade can be built. The national sovereign has. No objection that in that area an
autonomous law of international trade is developed by the parties, provided always
that law respects in every national jurisdiction the limitations imposed by public
policy."Kebebasan ini mencakup bidang hukum yang cukup luas, meliputi kebebasan
untuk melakukan jenis-jenis kontrak yang disepakati oleh para pihak. Dalam prinsip
kebebasan berkontrak ini termasuk pula kebebasan untuk memilih forum penyelesaian
sengketa dagangnya serta mencakup pula kebebasan untuk memilih hukum yang akan
berlaku terhadap kontrak yang dibuatnya. Sudah barang tentu kebebasan ini tidak
boleh bertentangan dengan undang-undang, kepentingan umum, kesusilaan,
kesopanan, dan persyaratan lain yang ditetapkan oleh masing-masing sistem hukum.
2. Prinsip Dasar Pacta Sunt Servanda Prinsip pacta sunt servanda adalah prinsip yang
mensyaratkan bahwa kesepakatan atau kontrak yang telah ditandatangani harus
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya (dengan iktikad baik). Prinsip ini berlaku secara
universal.
3. Prinsip Dasar Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase Arbitrase dalam perdagangan
internasional adalah merupakan forum penyelesaian sengketa yang umum digunakan.
Klausul arbitrase sudah semakin banyak dicantumkan dalam kontrak-kontrak dagang.
Goldstajn menguraikan kelebihan dan alasan mengapa penggunaan arbitrase dijadikan
prinsip dasar dalam hukum perdagangan internasional, yaitu: "Moreover to the extent
that the settlement of defferences is referred to arbitration, a uniform legal order is
being created. Arbitration tribunals aften apply criteria other than those applied in
courts. Arbitrators appear more ready to interpret rules freely, taking into account
customs, usage and business practice. Futher, the fact that the enforcement of foreign
arbitral awards is generally more easy than the enforcement of foreign court decisions
is conducive to ap preference for arbitration."
4. Prinsip Dasar Kebebasan Komunikasi (Navigasi) Di samping tiga prinsip dasar
tersebut, prinsip dasarnya yang relevan dengan prinsip dasar yang dikenal dalam
hukum ekonomi internasional, yaitu prinsip kebebasan untuk berkomunikasi (dalam
pengertian luas, termasuk di dalamnya kebebasan bernavigasi). Komunikasi atau
navigasi adalah. kebebasan para pihak untuk berkomunikasi untuk keperluan dagang
dengan siapa pun juga dengan melalui berbagai sarana navigasi atau komunikasi, baik
darat, laut, udara, atau melalui media sarana elektronik. Kebebasan komunikasi ini
bersifat sangat esensial bagi terlaksananya perdagangan internasional. Dalam
komunikasi untuk maksud berdagang ini, kebebasan para pihak tidak boleh dibatasi
oleh sistem ekonomi, politik, atau sistem hukum.
PENUTUP

3,1 Kesimpulan

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan antarnegara atau pemerintah


negara dengan negara lain yang menjalani suatu hubungan perdagangan yang sesuai
kesepakatan antarkedua belah pihak yang melakukan perdagangan internasional tersebut.
Perdagangan internasional adalah proses tukar-menukar yang didasarkan atas kehendak
sukarela dari masing-masing negara. Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi antarnegara
yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar sukarela dan
saling menguntungkan. Perdagangan internasional sudah menjadi tulang punggung bagi
negara untuk menjadi makmur, sejahtera, dan kuat. Sadono Sukirno menurut perdagangan
internasional memiliki banyak manfaat, di antaranya: a.Memperoleh barang yang tidak dapat
diproduksi di negeri sendiri; b.Memperoleh keuntungan dari spesialisasi; c.Memperluas pasar
dan menambah keuntungan; d.Transfer teknologi modern; d.Asas, Tujuan dan Ruang
Lingkup Hukum Perdagangan Internasional.
DAFTAR PUSTAKA

Serlika Aprita, S. H., S. T. Rio Adhitya, and M. Kn SH. Hukum Perdagangan


Internasional. PT. RajaGrafindo Persada-Rajawali Pers, 2020.

Sidabalok, Janus. "Hukum Perdagangan (Perdagangan Nasional dan Perdagangan


Internasional)." (2020).

Widiateja, I Gus Ngurah Parikesit. (2021. Hukum Perdagangan Internasional.


CETAKAN I. Denpasar : Udayana University Press

Anda mungkin juga menyukai