1. Bisnis Domestik
Bisnis domestik adalah aktivitas yang hanya mencakup lingkup dalam negeri
saja. Ini jelas bertolak belakang dengan pengertian bisnis internasional.
Kebanyakan bisnis domestik yang tetap bertahan pada aktivitas bisnis dalam
negeri saja biasanya karena menghindari tantangan untuk masuk ke pasar
internasional dengan berbagai resikonya, seperti: adanya batas perdagangan
dan tarif bea cukai, perbedaan undang-undang, perbedaan bahasa dan
budaya, serta faktor-faktor lain.
2. Bisnis Multinasional
Perusahaan seperti ini memiliki kantor atau pabrik cabang di banyak negara,
sementara mereka menjadikan sebuah kantor sebagai kantor pusat di mana
mereka meng-koordinasi manajemen global.
3. Bisnis Global
Bisnis global adalah aktivitas bisnis yang melampaui batas-batas negara serta
terkoneksi hingga pada level kultural, politik, dan ekonomi.
Perusahaan bisnis global sendiri merupakan unit bisnis yang telah memiliki
kantor pusat di banyak negara dengan sistem pengambilan keputusan
desentralisasi.
Maka dari itu, bisnis internasional umumnya memiliki lebih banyak risiko
ketimbang bisnis domestik.
Selain itu, dari segi aktivitas operasional, bisnis internasional cenderung lebih
sulit dilakukan dan membutuhkan pendanaan yang lebih besar untuk
mengelola kegiatan tersebut karena terdapat di beberapa negara lain.
Tipe-Tipe Bisnis Internasional
Umumnya, ada 4 jenis tipe bisnis internasional yang biasa dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan, di antaranya:
1. Foreign Trade
Jenis inilah yang seringkali dilakukan oleh sebagian besar negara. Jenis
foreign trade ini cenderung seperti aktivitas ekspor-impor barang.
2. Trade in Service
Berbeda dengan foreign trade yang objek jualannya adalah barang berwujud,
trade in service adalah bisnis internasional yang objek barangnya adalah
intangible goods atau barang tidak berwujud.
3. Portfolio Investment
Selain jual-beli barang atau jasa, bisnis internasional juga bisa berbentuk
investasi keuangan yang dilakukan di negara lain.
Portfolio investment sendiri adalah investasi dalam bentuk sekelompok aset
termasuk transaksi dalam ekuitas, sekuritas seperti saham biasa, atau
sekuritas hutang seperti obligasi dan semacamnya.
4. Direct Investment
Investasi lintas negara ini biasanya berupa penanaman modal dalam jangka
waktu yang lama dari investor satu negeri ke perusahaan dalam negeri lain.
Sehingga, direct investment biasanya melibatkan dua negara sekaligus.
***
Selain itu, beragam manfaat juga bisa didapat dengan adanya bisnis
internasional, baik bagi perusahaan sendiri maupun bagi negara secara luas.
Selain itu, kerjasama yang dilakukan juga bisa berpengaruh dalam bidang
lainnya, seperti: budaya, politik, pendidikan, teknologi, ataupun militer.
Selain itu, negara secara luas juga mendapatkan keuntungan dari adanya
perdagangan internasional. Dengan meningkatkan nilai ekspor, maka sumber
devisa negara juga semakin tinggi.
Pada umumnya, ada 6 cara yang bisa dilakukan untuk bisa memasuki ke
pasar global. Berikut diantaranya:
1. Ekspor
Ekspor adalah kegiatan menjual barang ke luar negeri. Ekspor sendiri masih
terbagi menjadi dua, yaitu direct export dan indirect export.
Direct export yaitu menjual barang atau jasa ke luar negeri dengan produksi
sendiri. Sedangkan indirect export yaitu menjual barang atau jasa melalui
beberapa tipe induk pangkalan eksportir.
Ada beberapa kelebihan yang bisa didapatkan dari strategi ekspor, salah
satunya menghindari biaya pengaturan manufaktur di pasar luar negeri.
Namun, strategi ini juga memiliki kerugian, yaitu biaya transportasi dan
hambatan perdagangan internasional yang tinggi.
2. Turnkey Project
3. Licensing
Pemberi lisensi dari negara asal memberikan hak dan sumber daya terbatas
untuk pemegang lisensi. Pemberian ini juga mencakup: hak paten, brand,
keterampilan manajerial, hingga teknologi.
4. Franchising
Franchising adalah model bisnis yang berkaitan dengan jual-beli lisensi dari
sebuah perusahaan di suatu negara ke perusahaan di negara lain. Penjual
lisensi tersebut disebut franchisor, sementara pembelinya disebut franchisee.
Sistem waralaba juga menawarkan paket hak dan sumber daya yang lebih
luas, yang biasanya mencakup: sistem manajerial, peralatan, manual operasi,
persetujuan lokasi, pelatihan awal, hingga semua dukungan yang diperlukan
bagi pemegang izin waralaba.
5. Joint Venturing
6. Multinational Corporation
7. Management Contracting