BISNIS INTERNASIONAL
Dosen Pembimbing
Dra. Maduretno Widowati, M.M
Disusun oleh :
Yenina Aji
A01.19.0352
2022
A. Pengertian Bisnis Internasional
Penngertian Bisnis Internasional adalah kegiatan bisnis terdiri dari transaksi bisnis antara
pihak-pihak yang berasal dari lebih dari satu negara. Ada juga yang dinamakan
Pemasaran Internasional yaitu transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam
satu Negara dengan perusahaan lain atau individu di Negara lain. Namun Pemasaran
Internasional ini juga biasanya disamaartikan Bisnis Internasional.
1. Menurut Glos, Steade, dan Lowry bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang
dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasi
berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.
2. Musselman dan Jackson berpendapat bahwa bisnis merupakan suatu aktivitas yang
memenuhi kebutuhan dan ekonomis masyarakat dan perusahaan diorganisasikan
untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.
3. Menurut A.Ball, McCullach, Frantz, Geringer, dan Minor Bisnis Internasional adalah
suatu bisnis dimana kegiatannya melampaui batas-batas negara yang mencakup
perdagangan internasional, pariwisata, transportasi, dan lainnya.
1. Foreign Trade
Foreign trade merupakan kegiatan bisnis internasional yang paling sering digunakan
oleh sebagian besar negara. Jenis aktivitas bisnis internasional ini cenderung identik
dengan aktivitas ekspor impor. Dalam aktivitas ekspor impor, objek barang yang
sering digunakan adalah visible physical goods dann komoditas.
2. Trade in Service
Trade in services merupakan kegiatan bisnis internasional yang objek barangnya juga
berupa tangible goods. Objek tersebut dapat berupa: asuransi, perbankan, hotel,
konsultan, biro perjalanan, dan transportasi.
3. Portfolio Investments
4. Direct Investments
Ada beberapa alasan penting yang mendasari atau memotivasi terjadinya bisnis
internasional, antara lain:
Nah, karena adanya kebutuhan antara satu negara dengan negara yang lain sehingga
lahirlah sistem bisnis internasional lewat kegiatan ekspor dan impor. Hal tersebut diatur
dalam regulasi kerja sama antar negara.
Untuk itu, lewat hubungan bisnis internasional memungkinkan tiap-tiap negara saling
melakukan transaksi. Misalnya, negara A mampu menyiapkan bahan baku dengan harga
terjangkau, lalu negara B membeli bahan baku dari negara A untuk menekan biaya
produksi sehingga harga jual barang yang dihasilkan juga masih relatif terjangkau oleh
calon konsumen.
Poin ini merupakan penegasan dari penjelasan sebelumnya, bahwasanya tidak semua
negara mampu memproduksi sendiri berbagai kebutuhan dalam negerinya. Untuk itu, ada
yang namanya aktivitas bisnis internasional yang mewadahi transaksi dan interaksi bisnis
antar negara. Dengan demikian, tiap-tiap negara bisa memenuhi kebutuhan nasional
dengan membelinya dari negara lain.
Bagi negara pengekspor, aktivitas bisnis internasional merupakan senjata utama dalam
meningkatkan pendapatan negara. Keuntungan yang bisa diperoleh dari aktivitas ekspor
bukan hanya berasal dari harga jual komoditi, tetapi juga dari nilai pajak barang hasil
ekspor dan impor tersebut.
5. Memperluas pasar
Keinginan memperoleh pasar yang lebih luas juga merupakan salah satu faktor yang
memotivasi terjadinya perdagangan internasional. Tentunya, semakin luas jangkauan
pasar akan semakin besar pula potensi keuntungan yang didapatkan.
Manfaat lainnya adalah dapat memperoleh keuntungan dari spesialisasi, sebab kegiatan
dari perdagangan internasional adalah memperoleh keuntungan yang diwujudkan dalam
spesialisasi.
Bisnis Internasional juga dapat memperluas pasar dan menambah keuntungan, biasanya
para pengusaha tidak menjalankan alat produksi dengan maksimal dengan alasan
khawatir akan kelebihan produksi sehingga berdampak turunnya harga produk. Dengan
adanya Bisnis Internasional para pengusaha dapat menjalankan alat-alat produksi secara
maksimal dan menjual kelebihan produk ke luar negeri.
Bisnis Internasional pun memungkinkan suatu negara dapat mempelajari teknik produksi
yang efisien dengan cara-cara yang cukup modern.
1. Menggunakan mata uang yang berbeda / lebih dari satu mata uang
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
Pada tahap awal dapat berkembang sehingga terjalin suatu hubungan bisnis yang rutin
dan kontinyu, bahkan transaksi semakin lama semakin aktif. Sifat aktif dalam
hubungan transaksi bisnis ini dapat ditandai dengan semakin berkembangnya jumlah
dan jenis komoditi perdagangan internasional. Pada tahap aktif, perusahaan negara
sendiri akan aktif dalam melaksanakan manajemen atas transaksi tersebut. Tidak
seperti tahap ekspor insidentil, pengusaha lebih bertindak pasif.
3. Penjualan Lisensi
Pada tahap ini negara pendatang menjual lisensi atau merk produk kepada negara
penerima. Tahap yang dijual adalah hanya lisensi atau merk, sehingga negara
penerima dapat melakukan manajemen yang luas terhadap pemasaran maupun proses
produksi, bahan baku, dan peralatan. Dalam pemakaian lisensi, maka perusahaan dan
negara penerima harus membayar fee atas lisensi tersebut kepada perusahaan asing.
4. Franchising
Pada tahap ini akan membutuhkan intensitas manajemen dan keterlibatan yang lebih
tinggi, sebab perusahaan pendatang atau Host Country harus aktif dan mandiri dalam
melakukan manajemen pemasaran bagi produknya di luar negeri atau Home Country.
Pengusaha pendatang yang merupakan warga asing harus mampu untuk mengetahui
segmentasi di negeri penerima, sehingga dapat melakukan program pemasaran yang
efektif.
Tahap ini merupakan tahap paling intensif dalam melibatkan diri pada Bisnis
Internasional. Tahap ini yang akan menimbulkan MNC atau Multinational
Corporation, yaitu suatu perusahaan multinasional. Tahap produksi dan pemasaran di
luar negeri, perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negara luar
dengan keseluruhan modal, proses produksi di negara tersebut, dan menjual hasil
produksi di negara tersebut. Dalam tahap ini memiliki unsur positif bagi negara
berkembang, sebab negara penerima tidak perlu menyediakan modal besar untuk
membangun pabrik tersebut.
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan
ketimbang di pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan
yang sering kali menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional. Disamping itu
kebiasaan atau budaya negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh
karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
1. Batasan perdagangan dan tarif bea masuk : Tarif bea masuk adalah pajak yang
dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor.
a). Peraturan atau kebijkan Negara lain, dalam bentuk proteksi yaitu: usaha
melindungi industry-industri di dalam negri