Anda di halaman 1dari 59

HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL

Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas-


batas suatu negara. Transaksi Bisnis seperti merupakan transaksi Bisnis
Internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International
Trade) ada juga yang menyebutnya sebagai Pemasaran Internasional atau
International Marketing. Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu
perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu dinegara
lain disebut Pemasaran Internasional Marketing. Pemasaran Internasional inilah
yang biasa diartikan sebagai Bisnis Internasional , meskipun pada dasarnya ada 2
pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya 2 buah transaksi bisnis
internasional yaitu:

1. PERDAGANGAN INTERNASIONAL (INTERNATIONAL TRADE)


Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar yang didasarkan atas
kehendak sukarela masing-masing Negara. Adapun motifnya adalah memperoleh
manfaat perdagangan atau gains of tride. Perdagangan merupakan kegiatan
ekonomi yang sangat penting saat ini, maka tidak ada negara-negara di dunia
tidak terlibat didalam perdagangan baik itu perdagangan antar regional, antar
kawasan ataupun negara. Perdagangan ini melakukan transaksi jual beli keluar
negri, kalau kita membeli disebut impor sedangkan kalau kita menjual disebut
ekspor.

Manfaat Perdagangan Internasional:


 Saling mendapat pertukaran teknologi guna memepercepat pertumbuhan
ekonomi
 Menjalin persahabatan antar negara
 Dapat membuka lapangan pekerjaan
 Dapat menambah jumlah dan kualitas barang
 Meningkatkan penyebaran sumber daya alam melalui batas negara.
Dampak perdagangan internasional terhadap perekonomian indonesia:
Perdagangan internasional telah membawa pengaruh yang cukup besar dalam
perekonomian indonesia. Pengaruh tersebut ada yang bersifat positif adapula
yang negatif. Berikut ini beberapa dampak yang ditimbulkan dari perdagangan
internasional .
 Dampak positif:
Saling Membantu Memenuhi Kebutuhan Antar Negara.
Terjalin hubungan di antara negara-negara yang melakukan perdagangan dapat
memudahkan suatau negara memenuhi barang-barang kebutuhan yang belum
mampu diproduksi sendiri. Mereka dapat saling membantu mengisi kekurangan
masing-masing negara sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.
Meningkatkan Produktivitas Usaha.
Dengan adanya perdagangan internasional, kemajuan teknologi yang digunakan
dalam proses produksi akan meningkat. Meningkatnya teknologi yang lebih
modern dapat meningkatkan produktivitas perussahaan dalam menghasilkan
barang-barang.
Mengurangi Pengangguran.
Perdagangan internasional dapat membuka lapangan pekerjaan baru, sehingga
hal ini menjadi peluang bagi tenaga kerja untuk memasuki dunia kerja. Semakin
banyak tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan, maka pengangguran dapat
berkurang atau ditekan.
Menambah pendapatan Devisa bagi Negara.
Dalam kegiatan Perdagangan Internasional, setiap negara memperoleh devisa.
Semakin banyak barang yang dijual di negara lain, maka perolehan devisa bagi
negara tersebut akan semakin banyak.

 Dampak Negatif:
a. Adanya Ketergantungan dengan Negara-negara Pengimpor.
Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang yang tidak diproduksi dalam negri,
pemerintah akan mengimpor dari negara lain. Kegiatan mengimpor ini dapat
mengakibatkan ketergantungan dengan negara pengimpor.
b. Masyarakat menjadi Konsumtif.
Banyaknya barang-barang impor yang masuk kedalam negri menyebabkan
semakin banyak barang yang ada dipasar baik dari jumlah, jenis, dan bentuknya.
Akibatnya akan mendorong seseorang lebih konsumtif, karena semakin banyak
barang pilihan yang dapat dikonsumsi.
c. Mematikan Usaha-Usaha Kecil.
Perdagangan Internasional, dapat menimbulkan persaingan industri dengan
negara-negara lain. Industri yang tidak mampu bersaing tentu akan mengalami
kerugian, sehingga akan mematikan usaha produksinya. Dalam jangka panjang,
hal ini dapat menyebabkan pengangguran.
2. PEMASARAM INTERNASIONAL ( INTERNATIONAL MARKETING)
Pemasaran Internasional dianggap memiliki peranan penting dalam memberikan
jawaban dan antisipasi positif terhadap sejumlah isu global yang dinamis.
Pemasaran Internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional
merupakan keadaan dimana suatau perusahaan dapat dalam suatu transaksi
dengan negara lain, perusahaan lain mauoun masyarakat umum di luar negri.
Transaksi Bisnis Internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk
memasarkan hasil produksi diluar negri. Dalam hal semacam ini
maka pengusahatersebut akanterbebas dari hambatan perdagangan dan tarifbea
masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor.
Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran
dinegri asing maka tidaj terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan
itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa. Transaksi Bisnis
Internasional semacam ini dapat ditempuh dengan cara, antara lain:
Licencing
Franchising
Management Contracting
Marketing in Home Country By Host Country
Join Venturing
Multinasional Corporation (MC)

ALASAN MELAKSANAKAN BISNIS INTERNASIONAL


1. SPESIALISASI ANTAR BANGSA-BANGSA
Dalam hubungan dengan keungulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya
itu maka suatu negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk
memprodukdikan suatu komoditi yang strategi itu yaitu:
Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-
benar paling diunggulkan.
Menitikberatkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil
diantara negara-negara yang lain.
Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau
menguasai komoditi.
2. KONSEP KEUNGGULAN ABSOLUT
Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu
memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan produk tersebut.
3. KONSEP KEUNGGULAN KOMPARATIF
Konsep keunggulan komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan
banyak terdapat dalam Bisnis Internasional. Kemampuan yang lebih tinggi dalam
menawarkan suati produk itu dapat diwajudkan dalam berbagai bentuk yaitu:
Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.
Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.
Kontinuitas penyediaan (supply) yang lebih baik.
Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang lebih baik.
Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan
maupun transportasi.
4. PERTIMBANGAN PENGEMBANGAN BISNIS
Perimbangan yang mendorong mengapa suatu perusahaan melaksanakan atau
terjun ke bisnis internasional yaitu:
Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki
oleh suatu perusahaan.
Produk tersebut didalam negri sudah mencapai tingkat kejenuhan dan
bahkan mungkin sudah mengalami tahap penurunan (decline phase).
Persaingan.
Mengembangkan pasar baru (keluar negri).
Potensi pasar internasional umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar
domestik.
5. POTENSI PASAR INTERNASIONAL
Potensi pasar internasional ditentukan oleh 3 faktor yaitu :
Struktur penduduk.
Daya beli.
Pola Konsumsi M asyarakat.
TAHAP-TAHAP DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Perusahaan yang memiliki Bisnis Internasional pada umumnya terlibat atau
melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak
mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung
resiko yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut adalah sebagai berikut:
1. EKSPOR INSIDENTIL
Dalam rangka untuk masuk kedalam dunia Bisnis Internasional Suatau
perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu
dengan melakukan ekspor insidentiil. Dalam tahap awal ini pada umumnya
terjadi pada saaat adanya kedatangan orang asing di negara kita kemudian dia
membeli barang-barang dan kemudian kita haru mengirimkan ke negara orang
asing tersebut.
2. EKSPOR AKTIF
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah
hubungan bisnis yang rutin dan berkelanjutan dan bahkan transaksi tersebut
semakin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut
ditandai pada umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis
komoditi perdagangan tersebut . dalam tahap aktif ini perusahaan ngri sendiri
mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap
awal dimana pengusahaa hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini
sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap pertam tadi
disebut tahap pembelian atau “purchasing”.
3. PENJUALAN LISENSI
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan lisensi. Dalam tahp ini negara
pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima.
Dalam tahap ini yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga
negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap
pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya.
Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara
penerima harus memebayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.
4. FRANCHISING
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di
suatau negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya sakan tetapi
lengkap dengan segala atributmnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-
resep campuran produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan
baku maupun barang jadi, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal
dengan bentuk :franchising”. Dalam hal bentuk franchising ini maka negara yang
menerima disebut sebagai “franchisee” sedangkan perusahaan pemberi disebut
“franchispr”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu
misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness center, dan sebagainya.

Sebaliknya bentuk Franchising ini juga memiliki kejelekan yaitu:


Biaya tinggi untuk mendapatkan Franchise
Keputusan bisnis akan dibatasi oleh Franchisor
Sangat dipengaruhi oleh kegagalan dari bentuk Franchise lain

5. PEMASARAN LUAR NEGRI


Tahap berikutnya adalah bentuk Pemasaran Luar Negri. Bentuk ini memerlukan
intensitas manajemen serta keterlibatan yang tinggi karena perusahaan pendatang
( Host Country) haruslah betul-betul secara aktif dan mandiri untuk melakukan
manajemen pemasaran bagi produknya itu di negara asing ( Home Country). Lain
dengan tahap-tahap sebelumnya maka manajemen pemasaran masih tetap berada
dalam tanggung jawab dari perusahaan dinegara penerima. Dalam hal itu akan
lebih mengetahui lebih pasti tentang perilaku konsumennya yang lain dan tidak
asing baginya karena mereka adalah penduduk setempat pula. Lain halnya dalam
tahap ini pengusaha pendatang yang notabene adalah orang asing harus mampu
untuk mengetahui perilaku serta kebiasaan yang ada di negri penerima itu
sehingga dapat dilakukan program-program pemasaran yang efektif. Tahap ini
sering pula disebut sebagai tahp “pemasaran aktif” atau “active marketing”.
6. PRODUKSI DAN PEMASARAN DI LUAR NEGRI
Tahap ini adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada Bisnis
Internasional yaitu tahap “Produksi dan Pemasaran di Luar Negri”. Tahp ini juga
disebut sebagai “Total International Business”. Bentuk inilah yang menimbulkan
MNC (Multi Nasional Corporation) yaitu Perusahaan Multi Nasional. Dalam
tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negara asing itu
lengkap dengan segala modalnya, lalu melakukan proses produksi di ngara itu,
kemudian menjual hasil produksi itu di negara itu juga dan bahkan mungkin lalu
dijualnya di luar negri sebagai ekspor dari negara penerima itu. Bentuk ini
memiliki unsur positif bagi negara yang sedang berkembang karena dalam bentuk
ini negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk
mendirikan pabrik tersebut yang pada umumnya negara berkembang masih
miskin dana untuk pembangunan bangsanya.
HAMBATAN DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Melaksanakan bisnis Internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki
hambatan ketimbang di pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki
berbagai kepentingan yang seringkali menghambat terlaksananya transaksi bisnis
internasional. Disamping itu kebiasaan atau kebudayaan bangsa lain tentu saja
akan berbeda dengan bangsa itu sendiri. Oleh karena itu terdapat beberapa
hambatan dalam bisnis internasional yaitu:
1. BATASAN PERDAGANGAN DAN TARIF BEA MASUK
Tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang
diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor. Dikenakannya tarif/bea
masuk yang tinggi bagi barang luar negri, maka akan mengakibatkan harga
barang tersebut kalah bersaing dengan harga barang dalam negri.

2. PERBEDAAN BAHASA, SOSIAL BUDAYA/KULTURAL


Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran
bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat
komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun tulisan. Tanpa komunikasi yang
baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan lancar.
Hambatan bahasa ini pada saat ini semakin berkurang berkat adanya bahasa
internasional yaitu bahasa inggris. Meskipun demikian perbedaan bahasa ini tetap
hambatan yang harus diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu
ungkapan dalam suatau bahasa tertentu tidak bisa diungkapkan begitu
saja.(letterlijk) dengan kata yang sama dengan bahasa lain. Bahkan suatu merek
dagang atau nama produkpun dapat memiliki artilain dan sangat negatif bagi
suatu negara tertentu. Sebagai contoh pabrik mobil “Chevrolet’s Nova’’, padahal
di negara spanyol kata “ No Va” berarti “tidak dapat berjalan”. Oleh karena itu
sangat sulit memasarkan produk itu di negara spanyol.
Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati
pula dalam melakukan Bisnis Internasional. Misalnya saja pemberian warna pada
suatu produk ataupun bungkus nya harus hati-hati karna warna tertentu disuatu
negara memiliki arti tertentu dinegara lain yang bermakna bertentangan.
Perbedaan budaya juga perlu diperhatikan . misalnya orang jepang memiliki
kebiasaan untuk tidak mendekati wanita bila membeli di supermarket, sehingga
hal ini membawa konsekuensi bahwa barang-barang yang berupa alat-alat
kosmetik pria jangan ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita, sebab
tidak akan didekati oleh pembeli pria.
3. HAMBATAN HUKUM, POLITIK DAN PERUNDANG-UNDANGAN
Hubungan politik yang kurang baik antar satu negara dengan negara lain juga
akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari keduanya. Sebagai contoh
yang ekstrim amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan
dengan negara-negara komunis.
Ketentuan hukum ataupun perundang-undangan yang berlaku disuatu negara
kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-
negara arab melarang barang-barang yang mengandung daging maupun minyak
babi. Contoh lain adalah indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun
setengah jadi, begitu pula rotan mentah dan setengah jadi.

4. HAMBATAN OPERASIONAL
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional lain adalah berupa maslah
operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan
tersebut dari negara yang satu ke negara lain.transportasi ini seringkali sukar
dilakukan karena antara keedua negara ini belum mempunyai jalur pelayaran
kapal laut yang reguler.
Hal ini dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut
untuk jalur tersebut akan sangat mahal. Mahalnya biaya angkut itu dikarenakan
selain keadaan bahwa kapal pengankutnya hanya melayani satu negara itu saja
yang biasanya lalu mahal, maka kembalinya kapal tersebut dari negara tujuan itu
akan menjadi kosong. Perjalanan kapal kosong di samudra luas akan sangat
berbahaya bagi kapal itu sendiri.

PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Perusahaan Multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang
melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan katalain melakukan
operasional di beberapa negara. Perusahaan macam ini sering disebut
Multinational Corporations yang biasa disingkat MNC. Era globalisasi yang
melanda dunia pada saat ini dimana dalam kondisi itu tidak ada satu negara pun
didunia iniyang terbebas dan tidak terjangkau oleh pengaruh negara lain. Setiap
negara setiap saat akan selalu terpengaruh oleh negara lain. Hal ini bisa terjadi
karena pada saat ini kita berada pada abad komunikasi, sehingga dengan cara
yang sangat cepat dan dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu
kejadian yang terjadi pada suatu negara atau dunia ini.
Dari keadaaan itu maka seolah-olah tidak ada lagi batas antar negara yang satu
dengan negara lain. Kehidupan sehari-hari lebih bersifat sama. Dengan
kecenderungan yang terjadi pada saat ini bahwa permintaan ataupun kebutuhan
masyarakat dimana pun di dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan
barang-barang konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari cenderung tidak
berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lain. Kebutuhan akan sabun
mandi, sabun cuci, alat tulis, alt kantor, pakaian, juga perabotan rumah tangga
dan sebagainya tidaklah banyak berbeda antara masyarakat indonesia dengan
filipina, jepang, korea, eropa dan amerika.
Kecenderungan adanya kesamaan ini yang mendorong perusahaan untuk
beroperasi secara internasional perusahaan yang demikian akan mencoba mencari
tempat pabrik guna memproduksi barang-barang tersebut yang paling murah dan
kemudian memasarkanya keseluruh penjuru dunia sehingga akan menjadi lebih
ekonomis dan memiliki daya saing yang lebih tinggi.
Disamping itu adanya batasan ekspor impor antar negara mendorong suatu
perusahaan untuk memproduksi saja barang itu di negara itu sendiri dan
kemudian menjualnya dinegara itu juga meskipun pemiliknya adalah dari luar
negri. Dengan cara itu maka masalah ekspor impor menjadi tidak berlaku lagi
baginya. Banyak contoh perusahaan mutinasional misalnya saja: Coca Cola,
Colgate, Jhonson & Jhonson, IBM, General Electric, Toyota, Philips Dari negara
belanda, Nestle dari switzerland, Unilever dari belanda dan inggris, Bayer dari
jerman, Ciba dari switzerland dan sebagainya.

KESIMPULAN:
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas-
batas suatu negara. Transaksi Bisnis seperti merupakan transaksi Bisnis
Internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International
Trade) ada juga yang menyebutnya sebagai Pemasaran Internasional atau
International Marketing. Pemasaran Internasional inilah yang biasa diartikan
sebagai Bisnis Internasional , meskipun pada dasarnya ada 2 pengertian yaitu
perdagangan internasional dan pemasaran internasional.
Alasan dalam melaksanakan bisnis internasional disebabkan oleh spesialisasi
antar bangsa-bangsa, konsep keunggulan absolut, konsep keunggulan komparatif,
pertimbangan penembangan bisnis dan petensi pemasaran internasional.
Perusahaan yang memiliki Bisnis Internasional pada umumnya terlibat atau
melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak
mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung
resiko yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut adalah sebagai berikut: ekspor
insidentil, ekspor aktif, penjualan lisensi, franchising, pemasaran luar negri dan
produksi dan pemasaran diluar negri.
Melaksanakan bisnis Internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki
hambatan ketimbang di pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki
berbagai kepentingan yang seringkali menghambat terlaksananya transaksi bisnis
internasional. Disamping itu kebiasaan atau kebudayaan bangsa lain tentu saja
akan berbeda dengan bangsa itu sendiri. Oleh karena itu terdapat beberapa
hambatan dalam bisnis internasional yaitu: batasan perdagangan dan tarif bea
masuk, perbedaan bahasa sosial budaya/kultural, hambatan hukum, politik dan
perundang-undangan, dan hambatan operasional.
Perusahaan Multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang
melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan katalain melakukan
operasional di beberapa negara. Perusahaan macam ini sering disebut
Multinational Corporations yang biasa disingkat MNC. Dengan kecenderungan
yang terjadi pada saat ini bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat
dimana pun di dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-
barang konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari cenderung tidak
berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lain. Kecenderungan
adanya kesamaan ini yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara
internasional perusahaan yang demikian akan mencoba mencari tempat pabrik
guna memproduksi barang-barang tersebut yang paling murah dan kemudian
memasarkanya keseluruh penjuru dunia sehingga akan menjadi lebih ekonomis
dan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Disamping itu adanya batasan ekspor
impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk memproduksi saja barang
itu di negara itu sendiri dan kemudian menjualnya dinegara itu juga meskipun
pemiliknya adalah dari luar negri. Dengan cara itu maka masalah ekspor impor
menjadi tidak berlaku lagi baginya. Banyak contoh perusahaan mutinasional
misalnya saja: Coca Cola, Colgate, Jhonson & Jhonson, IBM, General Electric,
Toyota, Philips Dari negara belanda, Nestle dari switzerland, Unilever dari
belanda dan inggris, Bayer dari jerman, Ciba dari switzerland dan sebagainya.
Hakikat Bisnis Internasional
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara negara
yang satu dengan negara yang lainnya. Transaksi bisnis seperti ini merupakan
transaksi bisnis internasional. Transaksi Internasional (International Trade)
adalah transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara yang
lainnya. Transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu
negara dengan perusahaan lain di negara lain disebut Pemasaran Internasional
(International Marketing). Pemasaran inilah yang biasanya diartikan sebagai
Bisnis Internasional meskipun pada dasarnya terdapat dua pengertian. Oleh
karena itu, terdapat dua buah transaksi Bisnis Internasional yaitu :

a. Perdagangan Internasional (International Trade)

Dalam hal bisnis internasional biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu
dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor
tersebut maka akan menimbulkan “Neraca Perdagangan Antar Negara” atau
dapat disebut “Balance of Trade”. Suatu negara dapat memiliki surplus neraca
perdagangan atau devisit neraca perdagangannya. Neraca perdagangan yang
surplus menunjukkan keadaan dimana negara tersebut memiliki nilai ekspor yang
lebih besar dibandingkan nilai impor yang dilakukan dari negara yang
menjadi partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami
surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke
negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke negara partner
dagangnya. Besar kecilnya aliran uang kas yang masuk dan keluar antar negara
tersebut sering disebut sebagai “Neraca Pembayaran (Balance od Payments)”.
Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini dapat dikatakan
bahwa negara ini mengalami pertambahan devisa negara. Sebaliknya,
apabila negara tersebut mengalami devisit neraca perdagangannya
maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya
dengan negara lain tersebut. Dengan demikian, maka negara tersebut akan
mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi pengurangan
devisa negara.

b. Pemasaran Internasional (International Marketing)


Pemasaran internasional merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat
terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain, maupun
masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada
umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri.
Dalam hal ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan
dan tarif bea masuk karena tidak adanya transaksi ekspor dan impor. Dengan
masuknya yang secara langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan
pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor-impor. Produk yang
dipasarkan itu tidak hanya berupa barang tetapi juga berupa jasa. Transaksi bisnis
internasional seperti ini dapat ditempuh dengan berbagai cara diantaranya:

Licencing
Franchising
Management Contracting
Marketing in Home Country by Host Country
Joint Venturing
Multinational Corporation (MNC)

Semua bentuk transaksi internasional seperti diatas memerlukan transaksi


pembayaran yang disebut Fee. Oleh karena itu negara (home country) yang
melakukan transaksi harus membayar, sedangkan pengirim (host country) akan
memperoleh pembayaran fee tersebut.
Pengertian perdagangan internasional dengan pemasaran internasional sering
dianggap sama saja, akan tetapi seperti uraian diatas ternyata memang berbeda.
Perbedaan utama terletak pada perlakuannya, dimana perdagangan internasional
dilakukan oleh negara sedangkan pemasaran internasional dilakukan oleh
perusahaan. Disamping itu, pemasaran menentukan kegiatan bisnis yang lebih
aktif dan lebih progresif daripada perdagangan internasional.
Sabtu, 03 Januari 2015
BAB 14. BISNIS INTERNASIONAL ; HAKIKAT , ALASAN , TAHAP –
TAHAP , HAMBATAN BISNIS INTERNASIONAL
BAB 14. BISNIS INTERNASIONAL ; HAKIKAT , ALASAN , TAHAP –
TAHAP , HAMBATAN BISNIS INTERNASIONAL
Bisnis internasional adalah kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara
yang satu dengan Negara yang lain. Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan,
sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda.
Kalsifikasi bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan
keuntungan adalah sebagai berikut:
Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal
dari barang
mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan
keuntungan. Contohnya perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti
mobil atau pipa.
Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible (tak
berwujud), dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa
yang mereka berikan. Contohnya adalah konsultan dan psikolog.
Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara
barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan
yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer.
Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi
barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari
investasi dan pengelolaan modal.
Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari
penjualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti
listrik dan air yang biasanya didanai oleh pemerintah.
Bisnis realestate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan
cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan
bangunan.
Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan
cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.

1. Hakikat Bisnis Internasional


Seperti tersebut diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan
bisnis yang dilakukan melewati batas negara. Transaksi bisnis seperti ini
merupakan transaksi bisnis internasional (International Trade). Transaksi bisnis
itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain
atau individu di negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International
Marketing. Pemasaran internasional berbeda dengan Bisnis Internasional, yaitu :
- PerdaganganInternasional(InternationalTrade)
Dalam perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu
biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor.
Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka timbul neraca
perdagangan antar negara (balance of tread).
Suatu Negara dapat memiliki surplus seraca perdagangan atau devisit
neraca perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan
dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan
dengan nilai impor yang dilakukan dari negara partner dagangnya. Dengan neraca
perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan
maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya
ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan
keluar antar negara disebut neraca pembayaran (balance of paymnets). Jika
neraca pembayaran mengalami surplus, dikatakan bahwa negara mengalami
pertambahan devisa. Sebaliknya apabila negara itu mengalami devisit neraca
perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat
dilakukannya dengan negara lain. Jadi, negara tersebut mengalami devisit neraca
pembayaran dan menghadapi pengurangan devisa Negara.
- PemasaranInternational(InternationalMarketing)
Pemasaran internasional yang merupakan keadaan suatu perusahaan dapat
terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain ataupun
masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada
umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri.
Dalam hal ini maka pengusaha akan terbebas dari hambatan perdagangan
dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan
melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak
terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan dapat berupa barang dan/
atau jasa. Transaksi ini dapat ditempuh dengan cara:
Licencing
Franchising
Management Contracting
Marketing in Home Country by Host Country
Joint Venturing
Multinational Coporation (MNC)
Semua bentuk transaksi internasional memerlukan transaksi pembayaran yang
sering disebut fee. Negara (Home Country) harus membayar, sedangkan
pengirim (Host Country) memperoleh fee tersebut. Pengertian perdagangan
internasional dengan perusahaan internasional sering dianggap sama, padahal
berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan
internasinol dilakukan oleh negara sedangkan pemasaran internasional adalah
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang menentukan kegiatan bisnis yang
lebih aktif, lebih progresif dibandingkan perdagangan internasional.
2. Alasan melaksanakan bisnis international
Alasan negara melakukan perdagangan internasional.
Masalah mobilitas faktor produksi. Faktor produksi terdiri dari tanah
(land), tenaga kerja (labour), barang modal (capital) dan manajerial atau
keterampilan (skill).
Mobilitas mengandung arti suatu pergerakan, sehingga yang dimaksud
disini adalah pergerakan faktor produksi dari suatu negara kenegara lain. namun
pada kenyataannya tidak semua faktor produksi dapat mobil secara internasional.
Menurut Adam Smith, labour merupakan faktor produksi yang paling mobil.
Masalah perbedaan sistem moneter. Setiap negara memiliki mata uang sendiri.
Adanya perbedaan mata uang dari setiap negara, perbedaan kebijakan ekonomi
moneter, pada gilirannya mempengaruhi sistem lalu lintas pembayaran
internasional dan sistem lalu lintas modal.
Masalah batas-batas negara yang berdaulat. Adanya batas-batas dari suatu
negara dengan negara yang lain yang berdaulat menyebabkan perbedaan politik
dalam perdagangan misalnya perlindungan tarif terhadap produk hasil industri
didalam negero, larangan impor, quota dan blok perdagangan. Adanya kedaulatan
mengakibatkan bea masuk (impor duty) dari suatu negara tidak sama dengan bea
impor dari negara lain.
Masalah transport cost. Ongkos angkut dari pabrik kepasar atau
kepelabuhan meninggikan harga asal pabrik. Ongkos pengangkutan barang
ekspor harus dimasukkan dalam perhitungan biaya agar harga yang diperoleh
untuk komoditi ekspor tersebut tepat.
- Konsep Keunggulan Absolut
Menurut Adam Smith Bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat
perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi produksi dan
mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak, serta
mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak.Teori
absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok antara lain:
Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja. Kualitas barang yang
diproduksi kedua negara sama. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa
uang. Biaya transpor ditiadakan.
- Konsep Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif merupakan teori yang dikemukakan oleh
David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada
perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa
keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi
barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara
lainnya.

- Potensi Pasar Internasional


Potensi pasar ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk , daya beli serta
pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional , potensi pasar
internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal ini
diberlakukan untuk negara lain.
3. Tahap-tahap dalam memasuki bisnis international
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat
atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak
mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung
risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah
sebagai berikut :
- Ekspor Insidentil
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu
perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu
dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi
pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian ada yang
membeli barang-barang kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
- Ekspor Aktif
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian
terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut
makin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut
ditandai pada umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis
komoditi perdagangan Internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini perusahaan
negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu.
Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena
itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap "ekspor aktif", sedangkan
tahap pertama tadi disebut tahap pembelian atau "Purchasing".
- Penjualan Lisensi
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara
pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima.
Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga
negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap
pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya.
Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara
penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.
- Franchising
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan
di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi
lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-
resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu
bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering
dikenal sebagai bentuk "Franchising". Dalam hal bentuk Franchise ini maka
perusahaan yang menerima disebut sebagai "Franchisee" sedangkan perusahaan
pemberi disebut sebagai "Franchisor". Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi
jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan
sebagainya.
- Pemasaran di Luar Negeri
Tahap berikutnya adalah bentuk Pemasaran di Luar negeri. Bentuk ini
akan memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi
karena perusahaan pendatang (Host Country) harus aktif dan mandiri untuk
melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri asing (Home
Country). Pengusaha pendatang yang merupakan orang asing harus mampu untuk
mengetahui perilaku (segmentasi) di negeri penerima itu sehingga dapat
dilakukan program-program pemasaran yang efektif
- Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan
diri pada bisnis internasional yaitu tahap "Produksi dan Pemasaran di Luar
Negeri". Tahap ini juga disebut sebagai "Total International Business". Bentuk
inilah yang menimbulkan MNC (Multy National Corporation) yaitu Perusahaan
Multi Nasional. Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan
perusahaan di negeri asing dengan segala modalnya, kemudian memproduksi di
negeri itu, lalu menjuaI hasil produksinya itu di negeri itu juga. Bentuk ini
memiliki unsur positif bagi negara yang sedang berkembang karena dalam bentuk
ini negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk
mendirikan pabrik tersebut.
4. Hambatan dalam memasuki bisnis international
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki
hambatan ketimbang di pasar domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki
berbagai kepentingan yang sering kai menghambat terlaksannya transaksi bisnis
internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya Negara lain tentu saja akan
berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan
dalam bisnis internasional yaitu :
- Batasan perdagangan dan tariff bea masuk
- Perbedaan bahasa, social budaya/cultura
- Perbedaan dalam hal bahasa
- Perbedaan kondisi sosial budaya
- Kondisi politik dan hukum/perundang-undangan
- Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang
lain
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah masalah
operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan
ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena
antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler.
Hal ini dapat mengakibatkan biaya pengangkutan atau ekspedisi menjadi sangat
mahal yang dikarenakan pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja.
5. Perusahaan multinasional
Perusahaan multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang
melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan kata lain melakukan
operasinya di beberapa Negara. Perusahaan macam ini sering disebut
Multinasional Corporations (MNC). Setiap Negara akan terpengaruh oleh
tindakan yang dilakukan oleh Negara lain. Hal ini terjadi karena dengan cara yang
sangat cepat kita dapat mengetahui suatu kejadian yang terjadi di setiap Negara
di dunia ini.
Timbulah kecenderungan bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat di
mana pun di dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang
konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara
Negara. Oleh karena kesamaan inilah yang mendorong perusahaan untuk
beroperasi secara Internasional. Selanjutnya, perusahaan mencoba untuk mencari
tempat untuk memproduksi barang dan memasarkannya ke dunia, sehingga akan
lebih ekonomis dan kompetitif.
Adanya batasan ekspor-impor antar negara mendorong suatu perusahaan
untuk hanya memproduksi barang di negeri sendiri dan kemudian menjualnya di
negeri itu juga meskipun pemiliknya adalah dari luar negeri. Dengan demikian,
pembatasan ekspor-impor menjadi tidak berlaku lagi baginya. Contoh perusahaan
multinasional: Coca Cola, Johnson & Johnson, Nestle dari Switzerland, Unilever
dari Belanda dan lnggris, Bayer dati Jerman, dan sebagainya.

ALASAN NEGARA YANG MELAKUKAN BISNIS INTERNASIONAL :


November 17, 2012
Suatu negara melakukan perdagangan internasional karena dua alasan utama
yang maisng-masing menyumbangkan keuntungan perdagangan bagi mereka.
Alasan pertama, negara-negara berdagang karena setiap negara berbeda satu
sama lain. Bangsa-bangsa, sebagaimana individu dapat memperoleh keuntungan
dari perbedaan-perbedan mereka melalui suatu pengaturan dimana setiap pihak
melakukan sesuatu dengan relatif baik. Alasan kedua, negara-negara berdagang
satu sama lain dengan tujuan mencapai skala ekonomis dalam produksi,
maksudnya jika setiap negara menghasilkan sejumlah barang tertentu maka
mereka dapat menghasilkan barang-barang tersebut dengan skala yang lebih
besar dan karenanya lebih efisien dibandingkan jika negara tersebut mencoba
untuk memproduksi segala jenis barang. Motif inilah dalam dunia nyata
merupakan cerminan interaksi perdagangan internasional.
alasan utama mengapa perusahaan-perusahaan AS terlibat dalam bisnis
internasional adalah untuk :
1. menarik permintaan asing
2. memanfaatkan teknologi.
3. menggunakan sumber daya yang murah
4. melakukan diversifikasi secara internasional.

beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara lain berupa :


1. Spesialisasi antar bangsa – bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta
kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis
untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu :
a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar
paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling
murah diantara Negara-negara yang lain.
b. Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil
diantara Negara-negara yang lain
c. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai
komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya
Bisnis Internasional
Posted on Desember 4, 2017 by W III Cargo
W-III CARGO |Bisnis Internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan
antara Negara yang satu dengan Negara yang lain. Kita perlu mempelajari
mengapa perlu dilakukan bisnis antar negara, serta hal – hal yang dapat
mendorong dan menghambat berlangsungnya Bisnis Internasional. lalu apa
sebenarnya bisnis internasional itu yang sering dimana negara-negara saling
berhubungan.
HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL

Bisnis Internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas –


batas suatu negara. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu negara
dengan negara lainyang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International
Trade). Pemasaran Internasional atau International Marketing adalah transaksi
bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam satu negara dengan
perusahaan lain atau individu di Negara lain. Meskipun pada dasarnya ada dua
pengertian yang membedakan adanya dua buah transaksi Bisnis Internasional
antara lain :
Perdagangan Internasional (International Trade)
Perdagangan Internasional merupakan transaksi antar Negara yang dilakukan
dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya
transaksi tersebut maka akan timbul “ NERACA PERDAGANGAN ANTAR
NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE” . Neraca perdagangan yang surplus
menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih
besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara partner
dagangnya. Apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara
itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya dengan aliran kas keluarnya ke
Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan
keluar antar Negara disebut “NERACA PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF
PAYMENTS”. Neraca pembayaran yang mengalami surplus ini dikatakan bahwa
Negara ini mengalami PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA. Sebaliknya
apabila Negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka nilai
importnya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan Negara lain
tersebut. Maka sebaliknya Negara tersebut akan mengalami devisit neraca
pembayarannya dan akan menghadapi PENGURANGAN DEVISA NEGARA.
Pemasaran Internasional (International Marketing)
Yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International
Busines)merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat terlibat
dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain ataupun
masyarakat umum diluar negeri. Maka pengusaha tersebut akan terbebas dari
hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena karena tidak ada transaksi
ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi
dapat pula berupa jasa. Transaksi ini dapat ditempuh dengan berbagai cara antara
lain :
Licencing
Franchising
Management in Home Country by Host Country
Joint Venturing
Multinational Corporation (MNC)
Semua bentuk transaksi internasional akan memerlukan pembayaran yang sering
disebut sebagai Fee. Perdagangan internasional dengan perusahaan internasional
sering dianggap sama saja, akan tetapi uraian diatas memang berbeda. Perbedaan
terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasional dilakukan oleh
Negara sedangkan pemasaran internasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan. Kegiatan yang lebih aktif serta lebih progresif daripada perdagangan
internasional.
ALASAN MELAKSANAKAN BISNIS INTERNASIONAL

Suatu Negara ataupun suatu perusahaan melakukan transaksi bisnis internasional


baik dalam bentuk perdagangan internasional yang memiliki beberapa
pertimbangan ataupun alasan. Meliputi pertimbangan ekonomis, politis ataupun
social budaya bahkan tidak jarang atas dasar pertimbangan militer. Bisnis
internasional tidak dapat di hindarkan karena tidak ada satu negara pun didunia
yang dapat mencukupi seluruh kebutuhan negerinya dari barang – barang atau
produk yang dihasilkan oleh negara itu sendiri. Hal ini disebabkan terjadinya
penyebaran yang tidak merata dari sumber daya baik dari sumber daya alam
modal maupun sumber daya manusia. Ketidak meratanya sumber daya akan
mengakibatkan adanya keunggulan baik suatu negara yang memiliki sumber daya
tertentu. Keadaan ini menentukan dilaksanakan bisnis ataupun perdagangan
internasional dan mempunyai beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis
internasional antara lain berupa :
Spesialisasi antar bangsa – bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan beserta kelemahannya itu suatu Negara
haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi
yang strategis yaitu:
Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling
unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah
diantara Negara-negara yang lain.
Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara
Negara-negara yang lain.
Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai
komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya.
Ketiga strategi berkaitan erat dengan adanya dua buah konsep keunggulan yang
dimilki oleh suatu Negara ketimbang Negara lain dalam satu bidang tertentu,
yaitu :
Keunggulan absolute (absolute advantage) Suatu negara dapat dikatakan
memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang monopoli dalam
berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini dapat dicapai
kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga
negara itu menjadi satu satunya negara penghasil yang disebabkan karena kondisi
alam yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan , kehutanan,
pertanian dan sebagainya. Keunggulan absolut dapat diperoleh dari suatu negara
yang mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling murah diantara
negara negara lainnya. Keunggulan pada umumnya tidak akan dapat berlangsung
lama karena kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi yang
lebih efisien dan ongkos yang lebih murah.

Keunggulan komperatif (comperative advantage) Konsep keunggulan ini


merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam bisnis
internasional. Suatu keadaan dimana suatu negara memiliki kemampuan yang
lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara
lain.Kemampuan yang tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat
diwujudkan dalam berbagai bentuk yaitu :
a)Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.
b)Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.
c)Kontinuitas penyediaan (supply) yang lebih baik.
d)Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik.
e)Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan
maupun transportasi.
Suatu negara akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan mengekspor
komoditi yang mana memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan
kemudian mengimpor komoditi yang memiliki keunggulan komparatif yang
terjelek atau kelemahan yang terbesar.

Pertimbangan pengembangan bisnis


Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis didalam
negeri seringkali mencoba untuk mengembangkan pasarnya keluar negeri.
Hal ini menimbulkan beberapa pertimbangan yang mendorong suatu perusahaan
melaksanakan ke bisnis internasional tersebut :
Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu
perusahaan.
Produk didalam negeri sudah mengalami tingkat kejenihan dan bahkan sudah
mengalami tahapan penurunan (decline phase) sedangkan yang diluar negeri
justru sedang berkembang (growth)
Persaingan yang terjadi didalam negeri justru lebih tajam ketimbang persaingan
terhadap produk tersebut diluar negeri.
Mengembangkan pasar baru (keluar negeri) merupakan tindakan yang lebih
mudah ketimbang mengembangkan produk baru (didalam Negeri).
Potensi pasar internasional lebih luas ketimbang pasar domestic.
AKTIVITAS – AKTIVITAS BISNIS INTERNASIONAL.

Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya melibatkan diri


secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko
sampai tahap yang paling kompleks dan mengandung resiko bisnis yang sangat
tinggi, adapun tahap tersebut sebagai berikut :
EKSPORT INSIDENTIL (INCIDENT at EXPORT)
Suatu perusahaan yang dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu
dengan melakukan eksport insidentil. Terjadi pada saat adanya kedatangan orang
asing di negeri kita kemudian dia membeli barang – barang dan kemudiannya
mengirimkan ke negeri asing.
EKSPORT AKTIF (ACTIVE EXPORT)
Tahap terdahulu dapat berkembang terus dan terjalinlah hubungan bisnis yang
rutin dan kontinyu dan transaksi tersebut makn lama akan semakin aktif.
Keaktifan hubungan transaksi bisnis ditandai dengan semakin berkembangnya
jumlah maupun jenis komoditi perdagangan internasional tersebut. Tahap aktif di
perusahaan negeri sendiri mulai aktif melaksanakan manajemen atas transaksi.
Tidak seperti tahap awal dimana pengusaha bertindak pasif.yang disebut tahap
pembelian atau “Purchasing”.
PENJUALAN LISENSI (LICENSING)
Tahap berikutnya tahap penjualan lisensi adalah hanya merek atau lisensinya,
sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap
pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya.
Untuk pemakaian lisensi tersebut perusahaan dan negara penerima harus
membayar fee atas lisensi kepada perusahaan asing tersebut.
FRANCHISING
Tahap yang lebih aktif yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya
lisensi atau merek dagang akan tetapi lengkap segala atributnya termasuk
peralatan, proses produksi, resep – resep campuran proses produksinya,
pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya
serta bentuk pelayanannya. Yang disebut “Franchising”, atau franchise maka
perusahaan yang menerima disebut “Franchisee”, perusahaan pemberi disebut
“Franchisor”. Jenis usahanya misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness
centre dan sebagainya. Bentuk Franchise yang saat ini populer di negeri sendiri
antar perusahaan domestik ini memiliki beberapa kebaikan antara lain :
Manajemen sistem yang sudah teruji.
Memiliki nama yang sudah terkenal.
Performance record yang sudah mapan untuk alat penilaian.
Sebaliknya yang memiliki kejelekan antara lain :
Biaya tinggi untuk menerapkan Franchise
Keputusan bisnis akan dibatasi oleh Francilisor
Sangat dipengaruhi oleh kegagalan dari bentuk Franchise lain. Apabila kegagalan
yang satu akan timbul anggapan bahwa bentuk franchise yang lain pun jelek.
PEMASARAN DI LUAR NEGERI
Tahap bentuk Pemasaran di Luar Negeri, ini akan memerlukan intensitas
manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang
(Host Country) haruslah secara aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen
pemasaran bagi produknya itu di negeri asing (Home Country). Maka perusahaan
akan mengetahui lebih pasti tentang perilaku konsumennya yang tidak lain dan
tidak asing baginya karena mereka adalah orang – orang setempat atau penduduk
setempat. Tahap ini sering disebut sebagai tahap “Pemasaran aktif” atau “Active
Marketing”.
PRODUKSI DAN PEMASARAN DI LUAR NEGERI (Total International
Business)
Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada
bisnis internasional yaitu “Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri”. Dalam tahap
ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing itu
lengkap dengan segala modalnya, lalu melakukan proses produksi di negeri itu,
dan menjual hasil produksinya di negeri penerima tersebut. Bentuk ini memiliki
unsur positif bagi negara yang sedang berkembang karena negara penerima tidak
perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut
pada umumnya negara berkembang masih miskin dana untuk pembangunan
bangsanya. Hal ini wajar karena tidak impor maka barang hasil industri dari
negara asing itu akan menyaingi dan mematikan cabang industri didalam negeri
sendiri.
Hambatan perdagangan antara lain berupa pemilihan partner dagang dari suatu
negara tertentu biasanya partner dipilih atas dasar pertimbangan baik ekonomis
maupun ekonomis. Suatu cara lain yang sering dipergunakan oleh suatu negara
untuk membatasi impor suatu komoditi dengan menetapkan “Quota Impor”, oleh
sebab itu maka Indonesia yang ingin melebarkan jalur perdagangan
internasionalnya selalu mencari negara – negara lain yang tidak mengenakan
quota terhadap barang dagangan. Negara yang tidak menetapkan quota disebut
sebagai “Negara Nonquota” atau disebut juga “embargo”. Dengan cara ini maka
negara melarang masuknya komoditi yang datang dari suatu negara tertentu yang
dikenakan embargo tersebut. Masih ada bentuk lain di suatu negara untuk
membatasi Impor dari negara lain yaitu dengan cara disebut sebagai “Exchange
Control” atau disebut sebagai “Imbal Beli”. Maka setiap negara yang akan
menjual barangnya ke suatu negara maka dia harus membeli komoditi dari negara
tersebut. Apabila negara tidak membeli komoditi imbalan maka transaksi Impor
pun gagal.
HAMBATAN DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL

Melaksanakan bisnis akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar


domestic. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis
internasional antara lain :
Batasan perdagangan dan tarif bea masuk
Perbedaan bahasa, social budaya / cultural
Kondisi politik dan hukum / perundang – undangan
Hambatan operasional.
PERBEDAAN BAHASA, SOSIAL BUDAYA / KULTURAL
Perbedaan merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional, yang
disebabkan karena bahasa merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa
lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis
sukar untuk dapat berlangsung dengan lancar.Meskipun perbedaan bahasa ini
merupakan hambatan yang harus diwaspadai dan di pelajari dengan baik karena
suatu ungkapan dalam suatu bahasa tidak dapat diungkapkan secara begitu saja
(letterlijk) dengan bahasa yang lain. Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan
suatu masalah yang harus dicermati dalam melakukan bisnis Internasional.
Misalnya pemberian warna terhadap suatu produk harus hati – hati karena warna
tertentu di suatu negara memiliki arti di negara lain dapat bermakna yang
bertentangan.

HAMBATAN POLITIK, HUKUM DAN PERUNDANG – UNDANGAN


Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara lain akan
mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut.
Ketentuan Hukum atau perundang – undangan yang berlaku di suatu negara
kadang membatasi berlangsungnya bisnis internasional.
HAMBATAN OPERASIONAL
Berupa masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang
diperdagangkan dari negara yang satu ke negara lain. Hal ini akan mengakibatkan
bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi laut untuk jalur tersebut akan menjadi
mahal. Mahalnya biaya angkut itu di karenakan kapal pengangkut hanya
melayani satu negara yang biasanya, maka kembalinya kapal tersebut dari negara
tujuna akan menjadi kosong, akan sangat membahayakan bagi keselamatan kapal
itu sendiri.
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional melakukan
operasinya di beberapa negara, biasa di sebut Multinasional Corporations. Era
globalisasi yang melanda dunia dimana dalam kondisi tidak ada satu Negara akan
selalu terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan negara lain, sehingga dengan
cara cepat dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu kejadian
yang terjadi di setiap negara di dunia. Seolah olah tidak ada batas – batas antara
negara yang satu dengan negara yang lain. Kebutuhan akan barang – barang
konsumsi atau kehidupan sehari – hari cenderung tidak berbeda antara negara
yang satu dengan negara yang lain. Kecenderungan untuk adanya kesamaan yang
mendorong perusahaan untuk beroperasi secara internasional perusahaan yang
akan mencoba untuk mencari tempat pabrik guna memproduksikan barang –
barang yang paling murah kemudian dipasarkan keseluruh penjuru dunia
sehingga akan lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Adanya
batasan – batasan ekspor impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk
memproduksi barang di negeri sendiri dan menjual di negeri luar. Dengan cara
itu pembatasan ekspor – impor tidak berlaku lagi baginya.
Perdagangan Internasional adalah kegiatan jual beli yang dilakukan oleh dua atau
lebih negara. Perdagangan ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan
negara dan terjadi jika ada kesepakatan antar dua negara yang saling
membutuhkan sebagai usaha pemenuhan kebutuhan masing-masing negara.
Berikut adalah beberapa faktor yang mendorong terjadinya perdagangan
Internasional.

Penguasaan Ilmu Pengetahuan & Teknologi


Negara-negara dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi
akan mampu memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak, berkualitas, dan
tentunya efisien dibandingkan dengan negara yang lambat akan IPTEK-nya. Hal
ini bisa terjadi karena pemanfaatan teknologi sangat menghemat biaya produksi
dan mampu menghasilkan barang yang lebih banyak. Negara dengan teknologi
yang lebih maju cenderung melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang,
sedangkan barang yang bukan produk sendiri akan dibeli dari negara lain.

Perbedaan Kekayaan Sumber Daya Alam

Setiap negara memiliki keadaan geografis yang berbeda- beda, sehingga


perbedaan tersebut menjadikan setiap negara memiliki kekayaan sumber daya
alam yang berbeda-beda pula. Pada dasarnya, sumber daya alam adalah faktor
produksi negara. Oleh karena itu, setiap negara memiliki keanekaragaman
kondisi produksi.

Perbedaan Selera

Selera ternyata dapat menimbulkan perdagangan Internasional. Terjadinya


perbedaan kebudayaan, sistem politik, pandangan hidup, dan tatanan sosial
menyebabkan terjadinya selera terhadap berbagai jenis komoditas.

Perbedaan Iklim
Perbedaan iklim setiap negara menyebabkan terbatasnya potensi sumber daya
alam. Akibatnya, tidak semua barang untuk memenuhi kebutuhan dapat dipenuhi
sendiri oleh negara tersebut. Oleh karena itu, negara akan mengimpor dari negara
lain.
Keinginan Memperluas Pasar & Menambah Keuntungan

Ada kalanya para produsen menjalankan produksinya dengan tidak maksimal


karena takut mengakibatkan kelebihan produksi sehingga menyebabkan
kerugian. Namun, beberapa produsen sengaja melakukan produksi besar-besaran
untuk menambah keuntungan sehingga akan mendorong mereka untuk
melakukan perdagangan Internasional.

Kelebihan atau Kekurangan Produk dalam Suatu Negara

Kelebihan produk pada suatu negara (surplus) dan kekurangan kas dalam suatu
negara (defisit) adalah suatu hal yang terjadi karena adanya perbedaan sumber
daya alam dan kemajuan antara negara satu dan lainnya. Terjadinya surplus
menyebabkan negara yang bersangkutan akan menjual hasil produknya ke negara
lain, sedangkan negara yang mengalami defisit akan membeli barang dari luar
negeri melalui perdagangan Internasional.

Dalam menjalankan sesuatu pastinya ada yang namanya untung dan rugi,
begitupun dengan kegiatan perdagangan Internasional. Untuk menghindari
kerugian, perusahaan yang ingin melakukan perdagangan internasional harus
memastikan bahwa perusahaan yang dikelola memiliki manajemen yang baik
termasuk dalam hal keuangan.
Jurnal, software akuntansi online menyediakan jasa layanan akuntansi yang dapat
digunakan di mana pun dan kapan pun. Jurnal juga digunakan oleh beberapa
bisnis, seperti impor ekspor, retail, hingga bisnis kecil sekalipun.
Dengan Jurnal, Anda bisa mengetahui kondisi keuangan perusahaan hingga
mengetahui jumlah stok barang secara realtime. Dapatkan kemudahan
perdagangan Internasional dengan mempercayakan laporan keuangan Anda pada
Jurnal. Untuk informasi lebih lanjut tentang Jurnal, bisa Anda dapatkan
Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan
individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu
negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan
Internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP (Gross
Domestic Product). Meskipun perdagangan Internasional telah terjadi selama
ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru
dirasakan beberapa abad belakangan. Adapun lima tujuan dari perdagangan
Internasional adalah sebagai berikut.

Menaikkan Devisa Negara

Dengan adanya perbedaan yang dimiliki oleh negara satu dengan negara lain
maka sebagai negara yang mengekspor barang ke negara lain, tujuannya adalah
untuk menaikkan devisa negara. Apabila kita dapat menaikkan devisa negara
maka imbas darinya adalah.
a. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi ialah kenaikan produk nasional bruto pendapatan dalam
suatu Negara. Produk Nasional Bruto (GDP) biasanya dihasilkan oleh faktor-
faktor produksi milik warga Negara baik yang tinggal di dalam negeri maupun di
luar negeri, warga Negara tidak termasuk didalamnya walaupun dia tinggal dalam
negeri tersebut.

b. Memengaruhi stabilitas harga barang yang di ekspor


Stabilitas harga di sini adalah mempertahankan harga yang dilakukan oleh
pemerintah ketika laju inflasi mulai tinggi. Inflasi adalah peningkatan persediaan
uang sehingga menyebabkan kenaikan harga. Maka dalam hal ini pemerintah
bertugas untuk tetap menstabilkan harga ditengah inflasi yang sedang naik
dengan adanya ekspor yang dilakukan oleh negara itu sendiri.

c. Eksistensi tenaga kerja


Eksistensi tenaga kerja sangat diperlukan adanya tenaga kerja karena mereka
adalah pelaku yang melancarkan segala tindakan yang saling berkesinambungan.
Dengan adanya pertumbuhan ekonomi, maka perusahaan pengekspor akan
kebanjiran pesanan produk, sehingga tenaga kerja yang ada tidak mampu untuk
mengerjakan semuanya sehingga dibutuhkanlah perekrutan tenaga kerja yang
baru untuk menyelesaikan pesananan ekspor yang sangat banyak. Hal ini sangat
menguntungkan satu sama lain.

Memenuhi Kebutuhan yang Ada di Negara Lain

Dengan adanya perbedaan yang dimiliki oleh negara satu dengan negara lain,
maka sebagai negara yang mengimpor barang dari negara lain, tujuannya adalah
untuk memenuhi kebutuhan yang ada di negara lain, namun tidak di produksi di
negara sendiri.

Memperoleh Keuntungan Internal & Eksternal

Tidak dapat dipungkiri bahwa adanya kegiatan perdagangan adalah untuk


mencari keuntungan. Keuntungan yang dicari bukan saja keuntungan internal
melainkan juga keuntungan eksternal. Keuntungan internal adalah keuntungan
yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri misalnya keuntungan melalui
banyaknya pesanan dari luar negeri yang dapat meningkatkan ekspor perusahaan.
Keuntungan yang didapat perusahaan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
alat-alat produksi maupun untuk penambahan fasilitas yang dibutuhkan dalam
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan produksi. Keuntungan yang selanjutnya
yaitu keuntungan eksternal, dalam hal ini keuntungan eksternal yaitu keuntungan
spesialisasi. Keuntungan spesialisasi yaitu keuntungan akibat fungsi dalam
mempertinggi keefisienan penggunaan faktor-faktor produksi.

Memperluas Pasar

Dalam proses produksi, terkadang perusahaan tidak menjalankan mesin-


mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka menghindari
terjadinya kelebihan produksi. Mengapa hal itu dihindari? Karena jika produksi
yang dihasilkan berlebihan mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Maka
dari itu perdagangan Internasional bertujuan agar perusahaan dan para pengusaha
dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal tanpa khawatir kelebihan
akan produksi karena kelebihan produk tersebut dapat dijual keluar negeri. Hal
ini juga menyebabkan terbukanya berbagai pasar yang dapat menampung barang
produksi tersebut.

Transfer Teknologi Modern

Dalam perdagangan Internasional kita tidak hanya memperoleh keuntungan


dalam hal materi saja melainkan dalam hal teknologi modern. Dengan
berkembangnya zaman maka negara maju pasti akan memberikan inovasi baru
dengan menciptakan regenerasi teknologi yang lama dengan teknologi yang baru
untuk menambah keefektifan dan keefisienan dalam proses produksi.

Pada dasarnya perdagangan Internasional memiliki tujuan untuk memperoleh


keuntungan bagi kedua belah pihak negara. Dalam menjalankan perdagangan
Internasional yang baik, tentu perusahaan membutuhkan laporan keuangan yang
terperinci dengan baik. Kini, Anda dapat membuat laporan keuangan dengan
mudah menggunakan software akuntansi. Jurnal adalah software akuntansi online
yang dapat Anda gunakan untuk membuat laporan keuangan dengan mudah,
cepat, dan realtime di mana pun dan kapan pun.

Jurnal juga memiliki berbagai fitur lain yang bisa membantu Anda menjalankan
bisnis dengan mudah seperti laporan stok barang, laporan laba rugi, laporan arus
kas, membuat dan mengirim invoice dengan cepat, dan berbagai fitur Jurnal
lainnya. Segera daftarkan bisnis Anda dengan Jurnal dan dapatkan kemudahan
mengelola keuangan bisnis.
Tahap Memasuki Bisnis Internasional

Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau


melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak
mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung
risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah
sebagai berikut :
1. EKSPOR INSIDENTIL (INCIDENT At EXPORT)
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan
pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan
melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada
saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli barang-
barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
2. EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT)
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah
hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin
lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai
pada umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi
perdagangan Internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri
sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak
seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu
dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap
pertama tadi disebut tahap pembelian atau
“Purchasing”. https://www.dosenpendidikan.com/contoh-teks-laporan-hasil-
observasi/
3. PENJUAlAN LISENSI (LICENSING)
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara
pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima.
Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga
negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap
pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya.
Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara
penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.
4. FRANCHISING
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu
negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap
dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep
campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan
baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal
sebagai bentuk “Franchising”. Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan
yang menerima disebut sebagai “Franchisee” sedangkan perusahaan pemberi
disebut sebagai “Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha
tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya.
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri

Jelaskan tahap tahap dalam perdagangan internasional


Tahap-tahap perdagangan untuk Indonesia:
1. Ekspor Insidentil.
2. Ekspor Aktif.
3. Penjualan Lisensi.
4. Franchising.
5. Pemasaran di luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di luar negeri
Pembahasan
Perdagangan internasional merupakan perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama.
Manfaat Perdaganagan Internasional, sebagai berikut:
1. Pemenuhan kebutuhan
2. Memperoleh keuntungan
3. memperluas pasar perdaganan
4. Transfer teknologi modern
Berikut adalah penjelasan tentang tahapan-tahapan perdagangan Internasional,
sebagai berikut:
1. Ekspor Insidentil
Perdaganagan internasional umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling
awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil.
2. Ekspor Aktif
perusahaan dalam negeri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas
transaksi tersebut.
3. Penjualan Lisensi
Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara
penerima.
4. Franchising
Franchising merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan disuatu
negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangannya saja akan tetapi
lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-
resep campuran proses produksinya.
5. Pemasaran di luar Negeri
Pemasaran di luar Negeri memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan
yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang haruslah benar-benar secara aktif
dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu
dinegara asing.
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
Ini merupakan tahap yang paling penting karena dalam tahap ini perusahaan asing
datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala
modalnya lalu melakukan prosese produksi di Negeri itu, kemudian menjual hasil
produksinya itu di Negeri itu juga.
Pelajari lebih lanjut
materi tentang tahap perdaganan internasional
BISNIS INTERNASIONAL ; HAKIKAT , ALASAN , TAHAP – TAHAP ,
HAMBATAN BISNIS INTERNASIONAL
Bisnis internasional adalah kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang
satu dengan Negara yang lain. Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan,
sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda.
Kalsifikasi bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan
keuntungan adalah sebagai berikut:
Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang
mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan
keuntungan. Contohnya perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti
mobil atau pipa.
Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible (tak berwujud),
dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang
mereka berikan. Contohnya adalah konsultan dan psikolog.
Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang
antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang
berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer.
Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-
barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari negara
partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini
maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu
akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya
tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar negara disebut
neraca pembayaran (balance of paymnets). Jika neraca pembayaran
mengalami surplus, dikatakan bahwa negara mengalami pertambahan devisa.
Sebaliknya apabila negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka
berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan
negara lain. Jadi, negara tersebut mengalami devisit neraca pembayaran dan
menghadapi pengurangan devisa Negara.
– PemasaranInternational(InternationalMarketing)
Pemasaran internasional yang merupakan keadaan suatu perusahaan dapat
terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain ataupun
masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada
umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri.
Dalam hal ini maka pengusaha akan terbebas dari hambatan perdagangan dan
tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan melaksanakan
kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan
ekspor impor. Produk yang dipasarkan dapat berupa barang dan/ atau jasa.
Transaksi ini dapat ditempuh dengan cara:
Licencing
Franchising
Management Contracting
Marketing in Home Country by Host Country
Joint Venturing
Multinational Coporation (MNC)
Semua bentuk transaksi internasional memerlukan transaksi pembayaran yang
sering disebut fee. Negara (Home Country) harus membayar, sedangkan
pengirim (Host Country) memperoleh fee tersebut. Pengertian perdagangan
internasional dengan perusahaan internasional sering dianggap sama, padahal
berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan
internasinol dilakukan oleh negara sedangkan pemasaran internasional adalah
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang menentukan kegiatan bisnis yang
lebih aktif, lebih progresif dibandingkan perdagangan internasional.
Alasan melaksanakan bisnis international
Alasan negara melakukan perdagangan internasional.
Masalah mobilitas faktor produksi. Faktor produksi terdiri dari tanah (land),
tenaga kerja (labour), barang modal (capital) dan manajerial atau keterampilan
(skill).
Mobilitas mengandung arti suatu pergerakan, sehingga yang dimaksud disini
adalah pergerakan faktor produksi dari suatu negara kenegara lain. namun pada
kenyataannya tidak semua faktor produksi dapat mobil secara internasional.
Menurut Adam Smith, labour merupakan faktor produksi yang paling mobil.
Masalah perbedaan sistem moneter. Setiap negara memiliki mata uang sendiri.
Adanya perbedaan mata uang dari setiap negara, perbedaan kebijakan ekonomi
moneter, pada gilirannya mempengaruhi sistem lalu lintas pembayaran
internasional dan sistem lalu lintas modal.
Masalah batas-batas negara yang berdaulat. Adanya batas-batas dari suatu negara
dengan negara yang lain yang berdaulat menyebabkan perbedaan politik dalam
perdagangan misalnya perlindungan tarif terhadap produk hasil industri didalam
negero, larangan impor, quota dan blok perdagangan. Adanya kedaulatan
mengakibatkan bea masuk (impor duty) dari suatu negara tidak sama dengan bea
impor dari negara lain.
Masalah transport cost. Ongkos angkut dari pabrik kepasar atau kepelabuhan
meninggikan harga asal pabrik. Ongkos pengangkutan barang ekspor harus
dimasukkan dalam perhitungan biaya agar harga yang diperoleh untuk komoditi
ekspor tersebut tepat.
– Konsep Keunggulan Absolut
Menurut Adam Smith Bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat
perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi produksi dan
mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak, serta
mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak.Teori
absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok antara lain:
Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja. Kualitas barang yang
diproduksi kedua negara sama. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa
uang. Biaya transpor ditiadakan.
– Konsep Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif merupakan teori yang dikemukakan oleh David
Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan
keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan
komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa
lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.
– Potensi Pasar Internasional
Potensi pasar ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk , daya beli serta
pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional , potensi pasar
internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal ini
diberlakukan untuk negara lain.
Tahap-tahap dalam memasuki bisnis international
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau
melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak
mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung
risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah
sebagai berikut :
– Ekspor Insidentil
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan
pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan
melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada
saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian ada yang membeli
barang-barang kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
– Ekspor Aktif
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah
hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin
lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai
pada umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi
perdagangan Internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri
sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak
seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu
dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap
pertama tadi disebut tahap pembelian atau “Purchasing”.
– Penjualan Lisensi
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara
pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima.
Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga
negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap
pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya.
Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara
penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.
– Franchising
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu
negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap
dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep
campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan
baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal
sebagai bentuk “Franchising”. Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan
yang menerima disebut sebagai “Franchisee” sedangkan perusahaan pemberi
disebut sebagai “Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha
tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya.
– Pemasaran di Luar Negeri
Tahap berikutnya adalah bentuk Pemasaran di Luar negeri. Bentuk ini akan
memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena
perusahaan pendatang (Host Country) harus aktif dan mandiri untuk melakukan
manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri asing (Home Country).
Pengusaha pendatang yang merupakan orang asing harus mampu untuk
mengetahui perilaku (segmentasi) di negeri penerima itu sehingga dapat
dilakukan program-program pemasaran yang efektif
– Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada
bisnis internasional yaitu tahap “Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri”. Tahap
ini juga disebut sebagai “Total International Business”. Bentuk inilah yang
menimbulkan MNC (Multy National Corporation) yaitu Perusahaan Multi
Nasional. Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan
di negeri asing dengan segala modalnya, kemudian memproduksi di negeri itu,
lalu menjuaI hasil produksinya itu di negeri itu juga. Bentuk ini memiliki unsur
positif bagi negara yang sedang berkembang karena dalam bentuk ini negara
penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan
pabrik tersebut.
Hambatan dalam memasuki bisnis international
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki
hambatan ketimbang di pasar domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki
berbagai kepentingan yang sering kai menghambat terlaksannya transaksi bisnis
internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya Negara lain tentu saja akan
berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan
dalam bisnis internasional yaitu :
– Batasan perdagangan dan tariff bea masuk
– Perbedaan bahasa, social budaya/cultura
– Perbedaan dalam hal bahasa
– Perbedaan kondisi sosial budaya
– Kondisi politik dan hukum/perundang-undangan
– Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah masalah
operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan
ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena
antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler.
Hal ini dapat mengakibatkan biaya pengangkutan atau ekspedisi menjadi sangat
mahal yang dikarenakan pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja.
Perusahaan multinasional
Perusahaan multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang
melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan kata lain melakukan
operasinya di beberapa Negara. Perusahaan macam ini sering disebut
Multinasional Corporations (MNC). Setiap Negara akan terpengaruh oleh
tindakan yang dilakukan oleh Negara lain. Hal ini terjadi karena dengan cara yang
sangat cepat kita dapat mengetahui suatu kejadian yang terjadi di setiap Negara
di dunia ini.
Timbulah kecenderungan bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat di
mana pun di dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang
konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara
Negara. Oleh karena kesamaan inilah yang mendorong perusahaan untuk
beroperasi secara Internasional. Selanjutnya, perusahaan mencoba untuk mencari
tempat untuk memproduksi barang dan memasarkannya ke dunia, sehingga akan
lebih ekonomis dan kompetitif.
Adanya batasan ekspor-impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk
hanya memproduksi barang di negeri sendiri dan kemudian menjualnya di negeri
itu juga meskipun pemiliknya adalah dari luar negeri. Dengan demikian,
pembatasan ekspor-impor menjadi tidak berlaku lagi baginya. Contoh perusahaan
multinasional: Coca Cola, Johnson & Johnson, Nestle dari Switzerland, Unilever
dari Belanda dan lnggris, Bayer dati Jerman, dan sebagainya.
Cara mengatasi hambatan dalam memasuki bisnis internasional adalah dengan
cara menganalisa 1 per 1 permasalahan kemudian mencari jalan terbaik untuk
setiap hambatan.
Pembahasan
Ada beberapa hambatan dalam melakukan bisnis internasional yaitu :
Batasan kuota dalam bisnis internasional adalah apabila ada suatu negara yang
tidak memperbolehkan transfer barang dalam jumlah yang besar. Sementara tarif
bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan
baik barang impor maupun ekspor. cara mengatasi permasalahan ini adalah
dengan cara mematuhi peraturan yang telah ditetapkan masing-masing negara
tujuan atas kuota batang yang diperbolehkan.
Perbedaan bahasa dan budaya, cara mengatasinya adalah dengan menggunakan
bahasa internasional yang dimengerti kedua belah pihak sehingga transaksi dapat
berjalan lancar.
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain
juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis antar kedua Negara
tersebut. untuk itu pengusaha harus bijak menanggapi isu-isu politik untuk
keberhasilan bisnisnya.
Hambatan operasional seperti transportasi dan proteksi, sebelum memasuki
bisnis internasional hendaknya para pengusaha harus memikirkan transportasi,
baik laut, darat dan udara serta sewa pergudangan dan kontainer untuk mengirim
barang keluar negeri.
Setelah berhasil mengatasi masalah dan hambatan dalam memasuki bisnis
internasional maka kita akan dihadapi lagi dengan masalah dan hambatan dalam
bisnis internasional, hambatan itu terdiri dari :
Perbedaan mata uang
Kualitas sumber daya manusia yang rendah
Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Terjadinya Perang
Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi RegionalPerusahaan
multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara;
perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-
kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki
sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global.
Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana
banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global,
karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga
sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi
politik.
Karena jangkauan internasional dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan
negara sendiri, harus berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan
fasilitas mereka (dengan begitu juga pajak pendapatan, lapangan kerja, dan
aktivitas eknomi lainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-
negara dan distrik politik regional seringkali menawarkan insentif kepada PMN,
seperti potongan pajak, bantuan pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik
atau standar pekerja dan lingkungan yang memadai.
PMN seringkali memanfaatkan subkontraktor untuk memproduksi barang
tertentu yang mereka butuhkan.
Perusahaan multinasional pertama muncul pada 1602 yaitu Perusahaan Hindia
Timur Belanda yang merupakan saingan berat dari Perusahaan Hindia Timur
Britania.
Perusahaan Multinasional : Pengertian, Ciri dan Contohnya
By Sandi Ma'rufPosted on
5 / 5 ( 10 votes )
Definisi Perusahaan Multinasional
Akuntansilengkap – Tahukah kamu, mayoritas Perusahaan multinasional banyak
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, dengan gaji tinggi dan teknologi
maju di suatu Negara, yang tidak akan memakai, atau mempunyai hasil suatu
produk perusahaan tersebut. sumber.
Lalu apa itu perusahaan multinasional, bagaimana ciri-ciri nya, dan apa saja
contoh perusahaan multinasional di Indonesia?
Kita akan sangat mudah mengenali apa itu perusahaan nasional di sekitar kita.
Pengertian Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional (Multinational company/MNC) adalah suatu
perusahaan besar yang biasanya berada di Negara maju dan memiliki anak
perusahaan di berbagai Negara lain, biasanya di Negara berkembang.
Karena perusahaan ini menjalankan bisnisnya di berbagai Negara maka sifat
usahanya mendunia. Sehingga dapat memiliki pengaruh yang kuat terhadap
kondisi politik global.
Pada umumnya di berbagai Negara, perusahaan tersebut dikembangkan sebagai
perseroan terbatas. Akan tetapi sahamnya dikuasai oleh perusahaan induk. Saham
perusahaan tersebut tidak diperjual-belikan di pasar saham lokal.
Sebagai akibat dari model kepemilikannya tersebut, keseluruhan operasi
kebijakan perusahaan tergantung pada kebijakan perusahaan induk dan beberapa
pengurus perusahaan harus berasal dari perusahaan induk.
Perusahaan multinasional menjadi semakin penting peranannya di
Negara semenjak berakhirnya perang dunia kedua. Pada mulanya perusahaan
multinasional berasal dari Amerika Serikat yang menjalankan operasinya ke
berbagai Negara seperti Jepang, Negara di eropa dan juga Australia dan New
Zealand.
Semenjak tahun 1960-an, perusahaan multinasional bukan saja hanya milik
Amerika Serikat tetapi juga milik Jepang,Eropa, dan beberapa Negara maju
lainnya dan mulai menjalankan operasinya ke Negara berkembang di Asia,
Afrika, dan Amerika Latin. Perkembangan ini merupakan salah satu faktor yang
mewujudkan era globalisasi dalam kegiatan perekonomian dunia.
Baca:
9 Teori Perdagangan Internasional : Klasik dan Modern
7 Faktor Penyebab Inflasi dan Contoh Inflasi
5 Contoh Ekonomi Mikro Dalam Kehidupan Sehari Hari
Ciri Perusahaan Multinasional

Sebuah perusahaan dapat dikategorikan sebagai perusahaan Multinasional jika


memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Membentuk cabang-cabang di luar negeri
Lingkup kegiatan income generating (perolehan pendapatan) perusahaan
melampaui batas batas Negara
Perdagangan perusahaan multinasional kebanyakan terjadi didalam ruang
lingkup mereka sendiri, walaupun antar Negara
Kontrol terhadap teknologi dan modal sangat diutamakan. Karena perusahaan ini
sangat membutuhkan teknologi informasi dan modal yang kuat untuk
menjalankan bisnisnya di berbagai Negara
Pengembangan sistem manajemen dan distribusi yang melintasi batas batas
Negara, terutama sistem modal ventura, license, dan franchise
Cenderung memilih usaha tertentu, biasanya usaha manufaktur
Visi dan strategi yang digunakan untuk produksi biasanya bersifat mendunia
Untuk menjalankan usahanya biasanya perusahaan multinasional merekrut
karyawan dari warga Negara setempat
Perusahaan multinasional juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan perusahaan multinasional
Kelebihan kelebihan yang dimilik perusahaan multinasional adalah :
Menambah devisa Negara melalui penanaman modal pada bidang ekspor
Mengurangi kebutuhan devisa untuk kegiatan import pada sektor industri
Memodernisir industri
Ikut mendukung pembangunan nasional, dan
Dapat meningkatkan penghasilan masyarakat
Membantu memenuhi kebutuhan masyarakat
Kekurangan perusahaan multinasional
Beberapa kekurangan perusahaan multinasional diantaranya:
Bisa mematikan perusahaan lokal
Perusahaan multinasional yang ada pada suatu Negara dapat mematikan
perusahaan lokal yang sedang berkembang di Negara tersebut.
Beresiko menciptakan monopoli pasar yang tidak sehat
Karena kekuatan dana atau modal yang besar dari perusahaan multinasional,
maka mereka mampu untuk memonopoli suatu industri.
Ekspor keuntungan
Perusahaan multinasional akan mengembalikan keuntungan kepada para pemilik
modal di Negara asal mereka. Sehingga keuntungan bagi Negara tuan rumah yang
dijadikan tempat untuk pemasaran mereka relatif kecil.
Dampak terhadap budaya dan sosial
Kelemahan perusahaan multinasional lain adalah banyak perusahaan asing yang
dapat merusak citra budaya dan sosial setempat. Termasuk perusahaan
multinasional yang dapat merubah gaya berpakaian dan makanan tradisional
masyarakat setempat.
Kualitas kesehatan dan keselamatan pekerja yang rendah
Perusahaan sering dianggap tidak begitu memikirkan keselamatan dan kesehatan
pekerjanya di Negara-Negara yang memiliki peraturan dan undang-undang yang
tidak terlalu ketat. Misalnya, keselamatan para pekerja tambang yang rendah.
Dapat menyebabkan kerusakan lingkungan
Perusahaan multinasional biasanya ingin berproduksi dengan cara yang efisien
dan dengan biaya yang sekecil mungkin. Tidak jarang cara itu mereka lakukan
dengan cara yang tidak ramah lingkungan. Seperti membuang limbah mereka
tanpa mengolahnya terlebih dahulu.
Pekerja yang disediakan berketerampilan rendah
Pekerjaan yang disediakan oleh perusahaan multinasional bagi pekerja lokal
kebanyakan merupakan pekerjaan yang sifatnya cenderung pekerjaan kasar dan
kurang terampil, sehingga memiliki penghasilan yang rendah. Sementara pekerja
ekspatriat dari luar negeri di posisikan untuk tingkat senior dan terampil.
Penggunaan pekerja yang kurang terampil akan sangat menguntungkan
perusahaan multinasional akan tetapi sangat merugikan pekerja dan masyarakat
setempat.
Contoh Perusahaan Multinasional di Indonesia

1. Google
Google merupakan sebuah mesin pencari yang sangat terkenal di seluruh dunia.
Google juga merupakan perusahaan multinasional asal Amerika Serikat yang
memberikan layanan internet seperti mesin pencari, periklanan daring, komputasi
web, dan perangkat lunak yang berhasil mengoperasikannya di seluruh penjuru
dunia, termasuk di Indonesia.
2. KFC
KFC merupakan perusahaan waralaba yang berasal dari Yum! Brand,inc ini
mulai dikenal dan menjadi salah satu brand makanan favorit di Indonesia. KFC
pertama kali didirikan di Louisville, Amerika Serikat.
Kentucky asal Amerika Serikat ini sebenarnya didirikan pertama kali oleh Col.
Harland Sanders. Produksi ayam goreng merupakan salah satu produk KFC yang
paling dikenal. Di Indonesia sendiri, KFC mulai memasuki pasaran Indonesia
sejak tahun 1979.
3. Levi
Levi merupakan perusahaan yang memproduksi celana jeans. Daerah
pemasarannya telah sampai ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Perusahaan Levi telah terbentuk sejak 1880 oleh Levi Strauss, di Genoa, Italia.
Celana Levi dulu biasa digunakan oleh angkatan laut. Celana ini juga mendapat
julukan bleu de Geunes yang merupakan arti dari biru genoa. Levi kini juga telah
memiliki ribuan pekerja di berbagai Negara.
4. Epson
Epson merupakan perusahaan multinasional dari jepang yang ada di Indonesia.
Epson mejadikan Indonesia sebagai pusat daerah operasi mereka. Epson
sebenarnya merupakan anak dari perusahaan ternama yaitu Seiko.
Perusahaan ini merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang
elektronik dimana Epson berperan sebagai produsen yang memproduksi printer,
scanner, desktop computer dan dot matrix. Epson memiliki kantor pusat di daerah
Suwa, Jepang.
5. Semen Indonesia
Semen Indonesia adalah perusahaan BUMN pertama di Indonesia yang sudah
memiliki status Multinational Corporation. BUMN ini telah berhasil
mengakuisisi perusahaan-perusahaan asing dan berhasil menjalankan operasinya
di ASEAN dan Asia Selatan.
6. Garuda Food
Garuda Food merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai jenis makanan
dan snack. Hasil produksi dari Garuda Food telah berhasil memasuki pasar di
berbagai Negara. Garuda Food juga telah berhasil melakukan ekspansi
perusahaan mereka dengan mengakuisisi pabrik gula Fuhua Jingjiang Yonghe.
7. Freeport Indonesia
Freeport Indonesia merupakan perusahaan yang melakukan penambangan,
pemrosesan, dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung emas,
perak, tembaga. Perusahaan ini menjalankan operasinya di dataran tinggi
Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Indonesia.
Freeport Indonesia merupakan perusahaan multinasional karena telah
memasarkan output mereka berupa konsentrat yang mengandung tembaga,
emas, dan perak ke seluruh dunia.
8. Unilever Indonesia
Unilever Indonesia merupakan anak dari perusahaan Unilever. Unilever
Indonesia merupakan perusahaan multinasional dengan banyak kantor dan
cabang di penjuru dunia. Hampir seluruh produk rumah tangga dan produk
kecantikan diproduksi oleh Unilever sehingga perusahaan ini sangat dikenal oleh
masyarakat.A
Apa Itu Perusahaan Multinasional dan Karakteristiknya?
Posted on September 19, 2018 by W III Cargo
Perusahaan multinasional disebut juga dengan PMN atau Multinational
Corporation (MNC). Perusahaan ini berkembang di banyak negara dan biasanya
sangat besar. Baik itu kantor, pabrik, maupun kantor cabangnya, bisa ditemui di
banyak negara.
Indonesia sendiri juga memiliki perusahaan berkelas multinasional dengan sistem
manajemen global. Keberadaan perusahaan ini mampu memberikan pengaruh
pada banyak bidang, termasuk pada bidang politik dan ekonomi.
Ciri-ciri Perusahaan Multinasional

Ciri-ciri perusahaan PMN berbeda dengan perusahaan lain dalam beberapa aspek.
Terlebih dengan ruang lingkupnya yang mencakup banyak benua, maka
perusahaan ini memiliki karakteristiknya tersendiri. Beberapa ciri-cirinya adalah:
Kegiatan income generating atau pendapatan melampaui batas-batas negara
Memiliki managemen global untuk koordinasi cabang-cabang di banyak negara
Memiliki kontrol terhadap teknologi dan juga modal
Memiliki sistem modal ventura, lisensi dan franchise dengan sistem manajemen
yang melampaui batas-batas negara
Biasanya memiliki subkontraktor untuk kegiatan produksi
Menempatkan afiliasi di negara-negara maju
Visi dan strategi berbasis global
Perusahaan Multinasional dalam Negeri (Indonesia)

Banyak perusahaan Indonesia yang sudah bisa masuk pasar global. Dengan
produk yang banyak dikonsumsi warga dunia. Beberapa diantaranya sudah
masuk ke taraf multinasional, seperti:
Semen Indonesia : merupakan BUMN pertama yang sudah memiliki
status multinational corporation. BUMN ini sudah berhasil mengakusisi
perusahaan asing dan berhasil memasuki pasar ASEAN dan Asia Selatan.
GarudaFood : produk makanan dan snack dari perusahaan ini sudah banyak
diterima di berbagai negara. GarudaFood berhasil mengekspansi perusahaan
asing dan berhasil mengakusisisi pabrik gula Fuhua Jingjiang Yonghe.
Freeport Indonesia : perusahaan ini menambang dan mengeksplorasi bijih yang
mengandung tembaga, perak dan emas dengan wilayah operasi di Papua.
Bank DBS Indonesia : perusahaan ini berkelas multinasional dalam kategori
perbankan. DBS Indonesia adalah bagian dari Grup DBS yang basisnya ada di
Singapura.
Unilever Indonesia : merupakan multinational corporation dengan banyak kantor
cabang dan manajemen di dunia. Hampir seuruh produk rumah tangga diproduksi
oleh Unilever hingga sangat dikenal oleh seluruh masyarakat.
Rohto Laboratories Indonesia: merupakan perusahaan yang sudah berkembang di
Indonesia dengan salah satu satu produk tetes mata paling dikenal oleh
masyarakat.
Itulah beberapa contoh perusahaan bekelas multinasional yang berkembang di
Indonesia. Hingga kini, setiap perusahaan selalu berusaha melakukan ekspansi
dan juga mempeluas pasar mereka. Dengan begitu perekonomian negara juga
akan turut berkembang.
Perusahaan Berkelas Multinasional Luar Negeri

Dengan terbukanya pasar global saat ini, membuka pula kesempatan bagi
perusahaan-perusahaan untuk turut berkembang lebih luas lagi. Berikut ini ada
beberapa multinational corporation terbaik saat ini:
Google : merupakan perusahaan global yang saat ini berkembang pesat seiring
dengan berkembangnya dunia digital. Perusahaan yang berbasis di Amerika
Serikat ini khusus membuat produk internet.
SAS Institute : perusahaan global ini mengkhususkan diri pada program computer
untuk analisis statistika. Software dari perusahaan ini berguna untuk riset operasi
hingga manajemen proyek.
NetApp : merupakan sebuah perusahaan penyimpanan komputer dan dalam
bidang manajemen data yang berbasisi di California, Amerika.
Microsoft : produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini terkait dengan komputer
dan merupakan perusahaan global yang berkantor di Washington, Amerika
serikat.
Itulah beberapa perusahaan multinasional yang saat ini telah mendunia. Berbgai
produk yang dimiliki mampu membantu setiap orang untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Mereka juga turut berkembang bersama dengan teknologi yang ada
sehingga produk dan layanan lebih inovatif.

11 Aksi Korporasi Emiten Yang Wajib Kamu Tau /October 5, 2018 By Dedi
Utomo

Setelah perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia, mereka bisa untuk


melakukan aksi korporasi untuk mengembangkan perusahaan. Ini 11 aksi
korporasi yang sering dilakukan dan wajib kamu tau sebagai seorang investor
saham.
Aksi Korporasi (Corporate Action)
Aksi korporasi (corporate action) adalah langkah atau tindakan yang diambil oleh
perusahaan yang berdampak langsung terhadap kepemilikan saham para
pemegang saham (investor).
IPO (Initial Public Offering)
Langkah pertama perusahaan menjual sahamnya kepada publik melalui Bursa
Efek Indonesia
Dividen
Dividen adalah bagian dari keuntungan (Laba) perusahaan, yang mana
perusahaan itu memutuskan untuk membaginya kepada para pemegang saham.
Jenis-jenis dividen
Cash Dividend (Dividen Tunai)
Cash dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk uang tunai. Pada
umumnya cash dividend lebih disukai oleh para pemegang saham dan lebih sering
dipakai perseroan jika dibandingkan dengan jenis dividen yang lain.
Stock Dividend (dividen saham)
Stock dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham, bukan
dalam bentuk uang tunai. Pembayaran stock dividend juga harus disarankan
adanya laba atau surplus yang tersedia, dengan adanya pembayaran dividen
saham ini, maka jumlah saham yang beredar meningkat, namun pembayaran
dividen saham ini tidak akan merubah posisi likuiditas perusahaan karena yang
dibayarkan oleh perusahaan bukan merupakan bagian dari arus kas perusahaan.
Property dividend (dividen barang)
Property dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk barang (aktiva
selain kas). Property dividend yang dibagikan ini haruslah merupakan barang
yang dapat dibagi-bagi atau bagian-bagian yang homogeny serta penyerahannya
kepada pemegang saham tidak akan mengganggu kontinuitas perusahaan.
Scrip Dividend
Scrip dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk surat (scrip) janji
hutang. Perseroan akan membayar sejumlah tertentu dan pada waku tertentu,
sesuai dengan yang tercantum dalam scrip tersebut. Pembayaran dalam bentuk
ini akan menyebabkan perseroan mempunyai hutang jangka pendek kepada
pemegang scrip.
Liquidating dividend
Liquidating dividend adalah dividen yang dibagikan berdasarkan pengurangan
modal perusahaan, bukan berdasarkan keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Right Issue (HMETD)
Right Issue atau HMETD (HAK Memesan Efek Terlebih Dahulu) adalah hak
bagi pemegang saham untuk membeli saham baru pada harga tertentu dan dalam
jangka waktu tertentu.
Pemegang saham yang berhak mendapatkan right adalah pemegang saham yang
memiliki atau memegang saham perusahaan hingga batas akhir cum date. Jika
pemegang saham tersebut tidak mengambil haknya, maka ia dapat menjual hak-
nya tersebut kepada investor lain. inilah yang dikenal dengan perdagangan
right. Jadi right adalah hak yang diberikan kepada pemegang saham lama untuk
terlebih dahulu membeli saham yang baru dikeluarkan dengan tujuan agar para
pemegang saham lama diberi kesempatan untuk mempertahankan persentase
kepemilikannya dalam suatu perusahaan.
Pemegang saham tidak mempunyai kewajiban untuk melaksanakan haknya
tersebut.
Tujuan Right Issue
Meningkatakan modal perusahaan
perusahaan melakukan right issue untuk meningkatkan modalnya dalam rangka
membiayai ekspansi bisnis, membeli mesin, membuat inovasi produk baru, atau
untuk biaya akuisisi perusahaan lain sehingga bisnis perusahaan semakin besar.
Membayar hutang
Selain itu, tujuan right issue bagi perusahaan adalah untuk membayar hutang
perusahaan yang telah jatuh tempo atau mengurangi beban hutang yang ada.
sehingga keuangan perusahaan terlihat lebih sehat dan mengurangi beban bunga
perusahaan.
Private Placement
Private placement adalah penempatan sejumlah modal tertentu dalam suatu
perusahaan melalui pembelian aset/sekuritas di mana transaksi tersebut terjadi
pada pasar negosiasi. Trasaksi ini dilakukan atas dasar kesepakatan yang dicapai
antara emiten dan investor, sedangkan sekuritas hanya sebagai perantara saja
supaya transaksi yang telah disepakati tidak terjadi gagal serah atau gagal bayar.
Tindakan private placement sering dilakukan oleh para emiten untuk dapat
menjual sahamnya diatas harga pasar atau dilakukan oleh investor untuk
mendapatkan saham yang diinginkannya dibawah harga pasar sesuai dengan hasil
negosiasi kedua belah pihak. Selain untuk alasan tersebut, private placement juga
sering dijadikan emiten sabagai cara yang ditempuh untuk memperbaiki laporan
keuangan/ kondisi keuangan salah satunya untuk meningkatkan likuiditas
perusahaan.
Saham Bonus
Saham bonus adalah saham yang diberikan secara cuma-cuma oleh emiten
kepada pemegang saham, yang merupakan kapitalisasi dari agio saham.
Saham bonus diambil dari agio dalam laporan keuangan, dimana agio ini didapat
dari selisih harga nominal saham dengan harga penawaran saham pada saat IPO
atau pada saat right issue.
Stock Split
Stock split atau pemecahan saham adalah sebuah aksi korporasi yang dilakukan
perusahaan yang telah go public (emiten) untuk memecahkan nilai nominal
saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil, dengan cara memecahkan
selembar saham menjadi beberapa lembar saham. Stock split biasanya dilakukan
pada saat harga saham dinilai sudah terlalu tinggi yang mengurangi kemampuan
investor untuk membelinya. Sebenarnya stock split tidak menambah nilai dari
perusahaan atau tidak mempunyai nilai ekonomis.
Reverse Stock Split
Reverse stock adalah salah satu aksi perusahaan dalam usaha menaikkan harga
saham dengan memperkecil jumlah saham beredar.
Aksi ini dianggap pasar sebagai kabar negatif (bad news), hal ini karena
perusahaan memiliki nilai saham yang sangat kecil seperti harga saham Rp 50.
dalam peraturannya, investor tidak bisa menjual saham atau membeli saham
dibawah harga tersebut, maka harus dilakukan aksi ini agar saham perusahaan
bisa diperjual belikan
Meskipun nilai harga saham naik, jumlah kepemilikan juga berkurang, jika
dikalikan jumlah saham yang dimiliki dengan harga saham pada saat penutupan
cum date dengan jumlah saham yang dimiliki pada saat ex date dengan harga
saham baru pada saat awal perdagangan ex date, maka nilai kekayaan pemegang
saham tidak berubah. Aksi korporasi reverse stock split ini dinilai merugikan
investor,karena perusahaan yang melakukan RSS ini biasanya adalah perusahaan
yang sahamnya sudah lama tidur di harga Rp 50. Aksi RSS membuat investor
berlomba-lomba melakukan aksi jual, karena memang sudah lama nyangkut pada
saham tersebut dan pada akhirnya harga saham mengalami penurunan yang lebih
dalam lagi.
RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
RUPS adalah forum yang mana di dalamnya para pemilik saham memiliki hak
untuk mengetahui pengelolaan perseroan dari pimpinan yang bertanggung jawab
yaitu direksi atau dewan komisaris. Di dalam RUPS, kebijakan perusahaan
ditetapkan sesuai dengan kondisi dan keadaan yang ada. Kewenangan RUPS
bahkan diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar
Perseroan, yang mana berarti di dalam RUPS sekalipun para pemilik saham tidak
dapat melakukan kebijakan secara sewenang-wenang.
RUPS diadakan dalam 2 situasi. Pertama, ada RUPS tahunan yang wajib
diselenggarakan oleh direksi minimal 6 bulan setelah tahun buku perseroan
berakhir. RUPS tahunan ini akan membahas pengelolaan dan masalah-masalah
yang ada di dalam perusahaan selama satu tahun terakhir. Selain RUPS tahunan,
terdapat RUPS lainnya, yang hanya diadakan apabila ada kepentingan dari
perusahaan yang mendesak dan harus segera diselesaikan. RUPS lainnya dapat
diajukan oleh pemegang saham yang memiliki hak suara, dengan mengirimkan
surat tercatat berisi alasan mengapa pemilik saham tersebut berkehendak untuk
mengadakan RUPS kepada direksi. Selanjutnya, tugas direksi lah untuk
melakukan pemangilan RUPS kepada para pemilik saham lainnya dalam jangka
waktu 15 hari sejak surat tercatat tersebut diterima.
RUPS bertujuan untuk mengambil keputusan berdasarkan musyawarah mufakat.
Namun, apabila jalan musyawarah tidak dapat dicapai, maka pengambilan
keputusan akan dilakukan dengan cara pengambilan suara, keputusan dianggap
sah apabila disetujui oleh 50% anggota pemilik hak suara.
Merger Dan Akuisisi
Merger (Penggabungan)
Merger merupakan penggabungan dari dua perusahaan sehingga menjadi satu,
dimana perusahaan yang melakukan merger sebagai pengambil atau pembeli
semua aset dan liabilitas perusahaan yang dibeli atau yang di merger, sehingga
perusahaan yang melakukan merger atau pembeli paling tidak akan mendapatkan
50% saham dari perusahaan yang di beli. Perusahaan yang di beli atau di merger
akan berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya akan menerima sejumlah uang
tunai atau saham pada perusahaan yang baru. Proses merger, secara sederhana
dapat digambarkan sebagai berikut:
Perusahaan A + Perusahaan B = Perusahaan A
Akuisisi (Pengambil alihan)
Akuisisi merupakan pengambil alihan atau takeover dari sebuah perusahaan
dengan cara membeli saham ataupun aset dari perusahaan tersebut. Bedanya
dengan merger, pada akuisisi perusahaan yang telah dibeli akan tetap ada. Akusisi
secara sederhana digambarkan sebagai berikut:
Perusahaan A + Perusahaan B = Perusahaan (A+B)
Contoh dari proses akuisisi yaitu Aqua yang diakuisisi oleh Danone..
Tender Offer
Tender offer adalah suatu proses penawaran pembelian saham yang hendak
dilakukan oleh seorang investor atau sebuah perusahaan yang akan membeli
saham suatu perusahaan yang tercatat di bursa efek (perusahaan publik) dalam
jumlah tertentu.
Di Stockbit, kamu bisa gunakan Stockbit Calendar untuk cek jadwal aksi
korporasi yang akan dilakukan.
Corporate Action, Informasi Material bagi Investor

JAKARTA – Setiap perusahaan yang efeknya terdaftar dan diperdagangkan


di Pasar Modal Indonesia, disebut Perusahaan Tercatat. Setiap Perusahaan
Tercatat beroperasi dengan dinamis sesuai bidang usaha dan industri masing-
masing.
Setelah suatu Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), mereka wajib
melakukan keterbukaan informasi terkait corporate action dalam rangka
pengembangan perusahaan sebagai kewajiban transparansi di pasar modal
Indonesia.
Baca Juga: Mengenal Profesi Penunjang Pasar Modal
Informasi terkait corporate action termasuk salah satu informasi yang material
bagi para pemegang saham atau investor dari masing-masing Perusahaan Tercatat
karena setiap corporate action akan berdampak terhadap harga saham perusahaan.
Dalam definisi pasar modal, corporate action disebut sebagai setiap tindakan
Perusahaan Tercatat yang dilakukan oleh Perusahaan Tercatat yang dapat
berdampak terhadap harga atau nilai saham Perusahaan Tercatat.
Di antaranya adalah merger dan akuisisi, pembagian dividen, pembagian saham
bonus, penerbitan Penambahan Modal Dengan atau Tanpa memberikan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu, Penerbitan warrant, atau lainnya.
Baca Juga: Bijak Memilih Perusahaan Efek untuk Berinvestasi Saham
Semua aksi korporasi tersebut diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). RUPS adalah forum rapat yang dihadiri para pemilik saham
Perusahaan Tercatat yang memiliki hak untuk mengetahui pengelolaan perseroan
dari pimpinan yang bertanggung jawab yaitu direksi atau dewan komisaris.
Di dalam RUPS, kebijakan perusahaan ditetapkan sesuai dengan kondisi dan
keadaan yang ada. Kewenangan RUPS diatur dalam Undang-Undang Perseroan
Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan.
Artinya, para pemilik saham pengendali atau pendiri perusahaan tidak dapat
melakukan kebijakan secara sewenang-wenang. Selain membahas laporan
keuangan perusahaan, RUPS diadakan untuk memutuskan aksi korporasi emiten,
untuk meminta persetujuan para pemegang saham.
SEPUTARFOREX SEPUTARFOREX iklan HOME BELAJAR ARTIKEL
BROKER ANALISA BERITA TOOLS SAHAM DATA MORE ARTIKEL
Home / Artikel / Saham Macam - Macam Aksi Korporasi Dan Pengaruhnya Pada
Pasar Saham Shanti Putri 24 Apr 2018 8328 Artikel Saham Dibaca Normal 6
menit Aksi korporasi adalah setiap tindakan atau aktivitas emiten yang
berpengaruh pada jumlah saham, harga saham dan kepentingan pemegang saham.
Apa saja itu? iklan iklan Aksi korporasi adalah setiap tindakan atau aktivitas
emiten yang berpengaruh pada jumlah saham, harga saham dan kepentingan
pemegang saham baik secara positif maupun negatif. Aksi korporasi memberikan
hak kepada seluruh pemegang saham dari jenis dan kelas yang sama, dan setiap
aksi korporasi harus mendapat persetujuan dari para pemegang saham dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Tindakan-tindakan emiten dapat
memberikan dampak besar, sehingga investor saham perlu memahami macam -
macam aksi korporasi dan pengaruhnya. Melalui artikel ini, mari kenali berbagai
aksi korporasi. Jenis Dan Proses Aksi Korporasi Secara umum, jenis aksi
korporasi ada dua: Aksi korporasi yang berpengaruh pada jumlah saham beredar,
misalnya pembagian dividen saham, stock split, reverse stock split, saham bonus,
buy back, right issue. Aksi korporasi berupa restrukturisasi perusahaan, misalnya
merger dan akuisisi, tender offer, spin off. Adapun proses aksi korporasi adalah
sebagai berikut: Perusahaan mengumumkan aksi korporasi yang hendak
ditempuh lalu dilakukan RUPS atau RUPSLB untuk memperoleh persetujuan
pelaksanaan aksi korporasi. Cum Date: Tanggal terakhir untuk memiliki saham
untuk turut mendapatkan hak atas aksi korporasi yang dilakukan emiten. Ex Date:
Tanggal dimana pembelian saham setelahnya tidak mendapatkan hak untuk aksi
korporasi. Recording Date: Hari pencatatan kepemilikan saham dalam rekening
efek (KSEI) T+3 dari cum date. Payment (Distribustion Date): Hari memperoleh
hak dari aksi korporasi. Apabila aksi korporasi menyangkut penambahan atau
penurunan jumlah saham beredar, maka ada hal-hal tambahan seperti di bawah
ini; Trading Periods: Periode perdagangan jual beli untuk Right dan Warrant.
Subscription Periods: Periode untuk Investor yang memiliki kesempatan untuk
melakukan konversi (penebusan) Right atau Warrant. Exercise Price: Konversi
Right dan Warrant menjadi saham dilakukan pada harga yang telah ditetapkan
(exercise price). Contoh Macam - Macam Aksi Korporasi Pembagian Dividen
Saham Dividen adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang
saham. Dividen dapat diberikan secara final (sekali dalam setahun) maupun
secara interim (beberapa kali dalam setahun). Dividen dapat dibagikan dalam
bentuk tunai, saham bonus, ataupun dividen properti. Harga saham cenderung
naik ketika akan mendekati cum date dividen, tetapi setelah selesai dibagikan
biasanya harga saham turun. Hindari membeli di hari cum date dividen karena
pada umumnya di hari ex date, harga saham akan turun sesuai nominal dividen
(dividen yield). Jika memilih saham dengan historis dividen yield yang tinggi,
perhatikan juga pertumbuhan laba bersihnya dan pergerakan harga sahamnya dari
jauh hari sebelum pembagian dividen. Sebaiknya membeli saham dari jauh hari
sebelum cum date. Dividen tunai: dividen dibagikan secara tunai. Saham bonus:
Dividen saham berasal dari kapitalisasi laba emiten dan Non Dividen saham
berasal dari kapitalisasi agio saham. Dividen properti adalah Dividen yang
dibagikan dalam bentuk aktiva selain kas. Aktiva yang dibagikan bisa berbentuk
surat-surat berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh perseroan terbatas, barang
dagangan, atau aktiva-aktiva lain. Contoh pada buku Akuntansi Keuangan 2,
2009: PT Sejahtera Millenia mempunyai 10.000 lembar saham PT Tamma
dengan harga sebesar Rp.100 per lembar. Pada tanggal 15 Desember 2005
diumumkan pembagian dividen properti, dengan ketentuan setiap 1 lembar saham
PT Sejahtera Millenia akan menerima dividen properti 1 lembar saham PT
Tamma yang pembagiannya pada tanggal 15 Januari 2006. Jurnal yang dibuat
oleh PT Sejahtera Millenia sebagai berikut: Stock Split (SS) Stock Split adalah
pemecahan nilai nominal saham menjadi pecahan yang lebih kecil, sehingga
jumlah saham beredar lebih banyak. Contoh; Saham ABCD yang kini harganya
Rp5000 per lembar dengan jumlah saham beredar sebanyak 10.000 lembar saham
akan melakukan SS dengan rasio 1:10 (artinya 1 lembar saham akan menjadi 10
lembar saham). Nantinya setelah SS, nilai harga saham ABCD menjadi Rp500
per lembar dengan jumlah saham beredar sebanyak 10 kali lipatnya, yaitu
100.000 lembar. Apabila Anda sebelumnya memiliki 500 lembar saham dengan
total nilai Rp5000 x 500 lembar = Rp2.500.000, maka setelah stock split menjadi
Rp500 x 5000 lembar = Rp2.500.000 (sama saja). Tujuan Stock Split adalah
memecah nilai agar harganya secara nominal menjadi lebih terjangkau bagi
kebanyakan orang. Hal ini merupakan sentimen positif, karena setelah SS
biasanya harga saham naik. Reverse Stock Split (RSS) Reverse Stock Split
adalah penggabungan nilai nominal saham menjadi pecahan yang lebih besar,
sehingga jumlah saham beredar lebih sedikit. Contoh; Saham EFGH yang kini
harganya Rp50 per lembar dengan jumlah saham beredar sebanyak 10.000 lembar
saham akan melakukan RSS dengan rasio 10:1 (artinya 10 lembar saham akan
menjadi 1 lembar saham). Nanti setelah RSS, harga sahamnya menjadi Rp500
per lembar dengan jumlah saham beredar menjadi 1000 lembar saham saja.
Apabila sebelumnya Anda memiliki 1000 lembar saham EFGH dengan total nilai
Rp50 x 1000 = Rp50.000, maka setelah RSS menjadi Rp500 x 100 = Rp50.000
(sama saja). Tujuan Reverse Stock Split adalah untuk menggabungkan nilai agar
harga saham secara nominal tidak terlalu kecil. Hal ini cenderung merupakan
sentimen negatif, karena setelah RSS biasanya harga saham menjadi
turun. Rights Issue Right Issue (RI) merupakan pelepasan saham baru dalam
rangka menambah modal perusahaan. Misal sebelum RI, jumlah saham beredar
ada sebanyak 1000.000 lembar, lalu perusahaan melakukan pelepasan saham
tambahan sebanyak 500.000 lembar, maka setelah RI total saham beredar ada
sebanyak 1.500.000 lembar. RI dilakukan dengan dua cara; yaitu HMETD (Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu) dan Non-HMETD. HMETD adalah hak yang
diperoleh para pemegang saham yang namanya telah tercatat dalam daftar
pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk menerima penawaran terlebih
dahulu. Dalam hal ini, pemegang saham yang tidak menebus RI akan terkena
dilusi (penurunan persentase pemilikan dari pemegang saham suatu perusahaan
sebagai akibat dari bertambahnya jumlah saham yang beredar). Sedangkan Non-
HMETD adalah Penambahan Modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(Private Placement), sehingga yang belum memiliki saham, masih bisa memiliki
RI nya. Biasanya harga RI di bawah harga last price. Ada kecenderungan harga
naik setelah ada pengumuman hendak RI, tetapi setelah naik lalu harga saham
diseret ke harga RI nya di hari-hari terakhir sebelum RI. Merger Merger adalah
penggabungan dua perusahaan menjadi satu perusahaan. Karenanya, otomatis
aset dan lliabilitas naik. Apabila perhitungan market capital setelah aset dikurangi
dengan liabilitas menjadi meningkat dibanding sebelum merger, maka hal ini
akan menjadi sentimen positif. Akuisisi Akuisisi adalah pengambilalihan
sebagian atau seluruh kepemilikan atas saham suatu perusahaan oleh perusahaan
lain, dan keduanya tetap eksis sebagai perusahaan terpisah. Namun demikian,
salah satu perusahaan akan tercatat sebagai pemegang saham dari perusahaan
lainnya. Buy Back Saham Buy back adalah pembelian kembali saham oleh
emiten yang berdampak pada berkurangnya saham beredar di publik. Tujuannya
adalah untuk menahan penurunan harga saham, terutama ketika market bearish
atau crash. Sejumlah emiten yang pernah melakukan buy back diantaranya PT
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) pada tahun 2015 dan PT Bank
Rakyat Indonesia (BBRI) pada tahun 2016. Shanti Putri Shanti Putri adalah
seorang investor agresif mandiri yang merupakan mantan broker di sebuah
sekuritas ternama, terutama berkecimpung di dunia saham. Dalam berinvestasi,
Shanti melakukan analisa sebelum membeli dan melakukan Averaging selama
fundamental masih berada di jalurnya. Sebuah kutipan dari Sun Tzu menjadi
panduannya, 'Know yourself, know what you face then you will win in a thousand
battles.' Artikel Saham LainnyaSelengkapnya Menyelisik Seluk Beluk Nabung
Saham 22 Feb 2017 Mengenal Tipe-Tipe Investor Di Pasar Saham 11 Jul 2016
Mengenal Penilaian Investasi Reksadana 31 Okt 2011 IHSG Tiba-Tiba Anjlok
Di Tanggal 30 November 2017, Mengapa? 05 Des 2017 Analisa Saham Teknikal
Harian Ulasan Saham 02 Desember: Menu Trading Saham Hari Ini 02 Des 2019
Aditya Putra 132 Berita Saham KAEF: Agendakan Himpun Dana Segar Rp 1.5
Triliun 09 Sep 2019 Satrya Heli Oriza 469 Saham BEI 1 Informasi Pasar Saham
2 Analisa Saham 3 Indeks BEI (IHSG) 4 Analisa Teknikal 5 Saham Aktif Hari
Ini 6 Analisa Fundamental 7 Saham Untung Hari Ini 8 Artikel Saham 9 Saham
Rugi Hari Ini 10 Daftar Saham LQ45 11 Berita Saham BEI 12 Tabel Naik Turun
Emiten 13 Daftar Kompas 100 14 Daftar Pefindo 25 15 Daftar Broker Online 16
Daftar Emiten 17 Widget Saham/Forex 18 Monitoring Saham 19 Watchlist 20
Download Data Historis 21 Performa Sektor 22 Daftar Saham Delisting
Komentar On-Site Facebook KONTAK KAMI | PASANG IKLAN | KARIR |
BROKER | BELAJAR | ANALISA | ARTIKEL DAFTAR NEWSLETTER
UNDUH APLIKASI ANDROID GABUNG GRUP TELEGRAM FOLLOW US
CLAIMER : Trading forex adalah berisiko tinggi. Tanggung jawab atas hasil dari
segala keputusan ada pada Anda sendiri. Informasi disajikan sebaik mungkin,
tetapi kami tidak menjamin 100% akurasi semua rekomendasi yang dihadirkan.
Kami tidak menjamin kualitas materi promosi yang disediakan pihak ketiga
berupa iklan berbayar, banner, dll. Materi dihadirkan untuk tujuan edukasi dan
tidak diperkenankan untuk menyalin. Ikuti Terms of Use untuk menggunakan
materi sebagai referensi.

Anda mungkin juga menyukai