Anda di halaman 1dari 7

BISNIS INTERNASIONAL

Oleh :

Kelompok 9

Nama Anggota

1. Putu Krishnadewi Indah Gita Cahyani (1907531086)

2. Adine Monica Worek (1907531087)

3. Luh Putu Suwitri Sastradewi (1907531095)

4. Emerentiana Ayu Nikola Aga Renggu Roy (1907531118)


HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL

Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis  yang dilakukan melewati batas-batas


suatu negara. Transaksi Bisnis seperti merupakan transaksi Bisnis Internasional yang sering
disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade) ada juga yang menyebutnya sebagai
Pemasaran Internasional atau International Marketing. Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan
oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu dinegara lain
disebut Pemasaran Internasional Marketing. Pemasaran Internasional inilah yang biasa diartikan
sebagai Bisnis Internasional , meskipun pada dasarnya ada 2 pengertian. Jadi kita dapat
membedakan adanya 2 buah transaksi bisnis internasional yaitu:

1. PERDAGANGAN INTERNASIONAL (INTERNATIONAL TRADE)

Perdagangan internasional adalah transaksi antar negara yang biasa dilakukan melalui ekspor dan
impor. Dengan adanya ekspor dan impor maka terjadilah neraca perdagangan antar negara atau
yang disebut balance of trade. Neraca perdagangan ini adalah gambaran perbandingan besarnya
suatu ekspor dari suatu negara tertentu dan besarnya impor yang dilakukan oleh negara yg
bersangkutan. Perdagangan bisa saja menimbulkan banyak keuntungan berikut alasan kenapa
suatu negara harus melakukan bisnis internasional yaitu :
1. Spesialisasi antar bangsa – bangsa Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu
beserta kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk
memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu :
a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul
sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara Negaranegara
yang lain.
b. Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara Negaranegara
yang lain
c. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang
memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya ·
Keunggulan absolute (absolute advantage)
Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang
monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat
dicapai kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu
menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya disebabkan karena kondisi alam
yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan, pertanian dan sebagainya.
Disamping kondisi alam, keunggulan absolut dapat pula diperoleh dari suatu negara yang
mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling murah di antara negara-negara
lainnya. Keunggulan semacam ini pada umumnya tidak akan dapat berlangsung lama karena
kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi yang lebih efisien dan ongkos
yang lebih murah. ·
Keunggulan komperatif (comparative advantage)
Konsep Keunggulan komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat
dalam bisnis Internasional. Yaitu suatu keadaan di mana suatu negara memiliki kemampuan
yang lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara lain.
Kemampuan yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan dalam
berbagai bentuk yaitu :
a. Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.
b. Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.
c. Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik. d. Stabilitas hubungan bisnis maupun politik
yang baik.
d. Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun transportasi.
Suatu negara pada umumnya akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan mengekspor
komoditi yang mana dia memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan kemudian
mengimpor komoditi yang mana mereka memiliki keunggulan komparatif yang terjelek atau
kelemahan yang terbesar. Konsep tersebut akan dapat kita lihat dengan jelas dan nyata apabila
kita mencoba untuk menelaah neraca perdagangan negara kita (Indonesia) misalnya. Dari neraca
perdagangan itu kita dapat melihat komoditi apa yang kita ekspor adalah komoditi yang memiliki
keunggulan komparatif bagi Indonesia dan yang kita impor adalah yang keunggulan komparatif
kita paling lemah.
2. Pertimbangan pengembangan bisnis an dan bahkan mungkin sudah mengalami tahapan
penurunan (decline phase) sedangkan di luar negeri justru sedang berkembang (growth)
c. Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam katimbang persaingan
terhadap produk tersebut di luar negeri
d. Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang lebih mudah
ketimbang mengembangkan produk baru (di dalam negeri)
e. Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar domestic

Biasanya yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara
bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap
yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut
secara kronologis adalah sebagai berikut :
1. Ekspor Insidentil
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya
dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil.
Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri
kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri
asing itu.
2. Ekspor Active
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan bisnis
yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif. Keaktifan
hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan semakin berkembangnya
jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini
perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak
seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini
sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap
pembelian atau “Purchasing”.
3.Penjualann Lisensi
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual
lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah
hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang
cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta
peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima
harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.
4.Franchising
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara
menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala
atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya,
pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk
pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk “Franchising”. Dalam hal bentuk Franchise
ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai “Franchisee” sedangkan perusahaan
pemberi disebut sebagai “Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha
tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya
5. Pemasaran di luar
Dilakukan pemasaran secara luas dan tersusun agar dapat memasuki bisnis internasional ini
6. Produksi dan pemasaran di luar negeri
produksi dan pemasaran di luar negeri ini sangat penting untuk mengembangkan bisnis sekala
internasional. Hal ini dikarenakan agar para konsumen di luar negeri lebih mengetahui tentang
produk barang ataupun jasa yang kita tawarkan.
HAMBATAN DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Melaksanakan bisnis Internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di
pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang seringkali
menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau
kebudayaan bangsa lain tentu saja akan berbeda dengan bangsa itu sendiri. Oleh karena itu
terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu:
1. Batasan perdagangan dan tarif bea masuk
2. Perbedaan bahasa dan sosial budaya / kultural
3. Hambatan hukum, politik, dan perundang undangan
4. Hambatan operasional transpotasi

PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Perusahaan multinasional (Multinational company/MNC) adalah suatu perusahaan besar yang
biasanya berada di Negara maju dan memiliki anak perusahaan di berbagai Negara lain, biasanya
di Negara berkembang.
Karena perusahaan ini menjalankan bisnisnya di berbagai Negara maka sifat usahanya mendunia.
Sehingga dapat memiliki pengaruh yang kuat terhadap kondisi politik global.
Pada umumnya di berbagai Negara, perusahaan tersebut dikembangkan sebagai perseroan
terbatas. Akan tetapi sahamnya dikuasai oleh perusahaan induk. Saham perusahaan tersebut tidak
diperjual-belikan di pasar saham lokal.

ciri-ciri Perusahaan Multinasional sebagai berikut :


1. Membentuk cabang-cabang di luar negeri
2. Lingkup kegiatan income generating (perolehan pendapatan) perusahaan melampaui
batas batas Negara
3. Perdagangan perusahaan multinasional kebanyakan terjadi didalam ruang lingkup mereka
sendiri, walaupun antar Negara
4. Kontrol terhadap teknologi dan modal sangat diutamakan. Karena perusahaan ini sangat
membutuhkan teknologi informasi dan modal yang kuat untuk menjalankan bisnisnya di
berbagai Negara
5. Pengembangan sistem manajemen dan distribusi yang melintasi batas batas Negara,
terutama sistem modal ventura, license, dan franchise
6. Cenderung memilih usaha tertentu, biasanya usaha manufaktur
7. Visi dan strategi yang digunakan untuk produksi biasanya bersifat mendunia
8. Untuk menjalankan usahanya biasanya perusahaan multinasional merekrut karyawan dari
warga Negara setempat
Perusahaan multinasional juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan perusahaan multinasional


Kelebihan kelebihan yang dimilik perusahaan multinasional adalah :
1. Menambah devisa Negara melalui penanaman modal pada bidang ekspor
2. Mengurangi kebutuhan devisa untuk kegiatan import pada sektor industri
3. Memodernisir industri
4. Ikut mendukung pembangunan nasional, dan
5. Dapat meningkatkan penghasilan masyarakat
6. Membantu memenuhi kebutuhan masyarakat
Kekurangan perusahaan multinasional
Beberapa kekurangan perusahaan multinasional diantaranya:
1. Bisa mematikan perusahaan lokal
2. Ekspor keuntunganke negara lain
3. Dampak terhadap budaya dan sosial
4. Kualitas kesehatan dan keselamatan pekerja yang rendah
5. Dapat menyebabkan kerusakan lingkungan

Contoh Perusahaan Multinasional


1. Google
Google merupakan sebuah mesin pencari yang sangat terkenal di seluruh dunia. Google juga
merupakan perusahaan multinasional asal Amerika Serikat yang memberikan layanan internet
seperti mesin pencari, periklanan daring, komputasi web, dan perangkat lunak yang berhasil
mengoperasikannya di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia.
2. KFC
KFC merupakan perusahaan waralaba yang berasal dari Yum! Brand,inc ini mulai dikenal dan
menjadi salah satu brand makanan favorit di Indonesia. KFC pertama kali didirikan di Louisville,
Amerika Serikat.
Kentucky asal Amerika Serikat ini sebenarnya didirikan pertama kali oleh Col. Harland Sanders.
Produksi ayam goreng merupakan salah satu produk KFC yang paling dikenal. Di Indonesia
sendiri, KFC mulai memasuki pasaran Indonesia sejak tahun 1979.
3. Levi’s
Levi merupakan perusahaan yang memproduksi celana jeans. Daerah pemasarannya telah sampai
ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Perusahaan Levi telah terbentuk sejak 1880 oleh
Levi Strauss, di Genoa, Italia.
Celana Levi dulu biasa digunakan oleh angkatan laut. Celana ini juga mendapat julukan bleu de
Geunes yang merupakan arti dari biru genoa. Levi kini juga telah memiliki ribuan pekerja di
berbagai Negara.
4. Epson
Epson merupakan perusahaan multinasional dari jepang yang ada di Indonesia. Epson mejadikan
Indonesia sebagai pusat daerah operasi mereka. Epson sebenarnya merupakan anak dari
perusahaan ternama yaitu Seiko.
Perusahaan ini merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang elektronik dimana
Epson berperan sebagai produsen yang memproduksi printer, scanner, desktop computer dan dot
matrix. Epson memiliki kantor pusat di daerah Suwa, Jepang.
5. Semen Indonesia
Semen Indonesia adalah perusahaan BUMN pertama di Indonesia yang sudah memiliki status
Multinational Corporation. BUMN ini telah berhasil mengakuisisi perusahaan-perusahaan asing
dan berhasil menjalankan operasinya di ASEAN dan Asia Selatan.
6. Garuda Food
Garuda Food merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai jenis makanan dan snack.
Hasil produksi dari Garuda Food telah berhasil memasuki pasar di berbagai Negara. Garuda
Food juga telah berhasil melakukan ekspansi perusahaan mereka dengan mengakuisisi pabrik
gula Fuhua Jingjiang Yonghe.

Anda mungkin juga menyukai