Anda di halaman 1dari 11

Pengantar Bisnis dan Manajemen

Bisnis Internasional

OLEH :
KELOMPOK 3
1. I Putu Mahendra Yasa (120113234)
2. I Kadek Raynaldi Artha Utama (120113496)
3. Martauli Rezki Munthe (120113497)
4. A.A Bagus Satria Wibawa (120113498)
5. Dewa Ayu Anindya Putri Widiantari (120113499)

Tahun Ajaran 2020/2021


Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul "Bisnis
Internasional”. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas matakuliah “Pengantar Bisnis dan Manajemen”
Kami menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan keritik dari dosen yang
membaca makalah ini yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas
dukungannya sehingga terwujudnya makalah ini.

Bangli,10 Oktober 2020

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap negara tidak dapat hidup sendiri. Hal ini disebabkan karena keterbatasan sumber daya yang
dimiliki. Oleh karena itu, suatu negara akan membutuhkan negara lain. Dalam rangka pemenuhan
kebutuhan, setiap negara melakukan hubungan bisnis. Hubungan bisnis antar negara ini disebut juga
bisnis internasional. Bisnis internasional merupakan salah satu bentuk Hubungan Internasional
dimana merupakan kinerja aktivitas bisnis yang melintasi batas nasional. Bisnis internasional
menjadi salah satu kompenen penting penggerak kehidupan perekonomian suatu bangsa maka dari
itu salah satu komponen ini haruslah berjalan dalam rangka keberlangsungan kehidupan bangsa

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut,adapun rumusan masalah yang dapat diambil yaitu :
1. Bagaimana konsep bisnis di dunia tanpa batas?
2. Apa itu bisnis Internasional?
3. Apa alasan dan manfaat melakukan bisnis Internasional?
4. Apa itu manajemen Internasional?
5. Apa saja tahap-tahap dalam memasuki bisnis Internasional?
6. Apa saja hambatan dalam bisnis Internasional?
7. Bagaimana mengelola bisnis Internasional?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep bisnis di dunia tanpa batas.
2. Untuk mengetahui bisnis Internasional.
3. Untuk mengetahui alasan dan manfaat melakukan bisnis Internasional.
4. Untuk mengetahui manajemen Internasional.
5. Untuk mengetahui tahap-tahap dalam memasuki bisnis Internasional.
6. Untuk mengetahui hambatan dalam bisnis Internasional.
7. Untuk mengetahui tentang mengelola bisnis Internasional.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bisnis Di Dunia Tanpa Batas


Berbicara mengenai bisnis internasional tidak lepas dengan istilah yakni Globalisasi, kedua
istilah tersebut memiliki keterkaitan yang erat antara satu sama lain. Globalisasi didefinisikan oleh
John D.Daniel sebagai proses memperdalam dan memperluas hubungan dan saling ketergantungan
antara negara-negara yang berlangsung secara terus menerus, sedangkan bisnis internasional
merupakan mekanisme untuk mewujudkan globalisasi tersebut. Globalisasi diidentikkan dengan
dunia tanpa batas dalam arti negara-negara dapat menjual produknya ke negara lainnya, serta dapat
pula mendatangkan barang dan jasa dari negara lain. Globalisasi menjadi istilah yang memiliki
hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di
seluruh dunia melalui perdagangan. Adanya Internet dan kemudahan dalam mengembangkan
aplikasi seluler memberikan kemudahan bagi banyak perusahaan untuk masuk untuk mengakses
pasar global.
Era ini mendorong setiap negara harus efisien, tak terkecuali perusahaan yang ada di Negara
tersebut. Efisiensi merupakan faktor daya saing setiap Negara, maupun perusahaan. Pertumbuhan
penduduk dan semakin bervariasinya kebutuhan masyarakat mengakibatkan kebutuhan tidak dapat
lagi dipenuhi dari satu sumber. Hal ini mendorong tumbuhnya persaingan usaha untuk meraih pasar
seluas-luasnya. Perusahaan perlu melakukan inovasi agar mampu bersaing. Selain dari pada itu,
semakin meningkatnya taraf hidup masyarakat juga mendorong perubahan pola pengeluaran dan
pola konsumsi yang cenderung lebih menginginkan yang serba praktis.

2.2 Bisnis Internasional


Bisnis Internasional adalah kegiatan bisnis dimana bisnis dilakukan antara satu negara
dengan negara lainnya. Bisnis internasional mengacu pada pembelian, penjualan, perdagangan
barang dan jasa melintasi batas negara. Bisnis Internasional dapat diartikan menjadi 2,yaitu :
a.Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara biasanya
dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya
transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “Neraca perdagangan antar Negara”
atau “Balance of Trade". Suatu Negara dapat memiliki surplus neraca perdagangan atau
devisit neraca perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan
dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai
impor yang dilakukan dari Negara partner dagangnya. Besar kecilnya aliran uang kas masuk
dan keluar antar Negara tersebut sering disebut sebagai “Neraca pembayaran” atau “Balance
of Payments”. Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga
dikatakan bahwa Negara mengalami pertambahan devisa Negara. Sebaliknya apabila Negara
itu mengalami devisit neraca perdagangannya berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor
yang dapat dilakukannya dengan Negara lain. Dengan demikian maka Negara tersebut akan
mengalami devisit neraca pembayaran dan akan menghadapi pengurangan devisa Negara.
b.Pemasaran International (International Marketing)

Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International


Busines) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi
bisnis dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri.
Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil
produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari
hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan
masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing
maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor.

2.3 Alasan dan Manfaat Melakukan Bisnis Internasional


Dalam melakukan bisnis Internasional,ada alasan tertentu yaitu :
1. Spesialisasi Antar Bangsa – Bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka
suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi
yang strategis yaitu:
-   Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul
sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara negara-
negara yang lain.
-  Menitikberatkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara negara-
negara yang lain.
- Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang
memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya.

Dalam hal ini dikenal juga bentuk-bentuk keunggulan bersaing yaitu :

a. Keunggulan Absolut (Absolute Advantage)


Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang
monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat
dicapai kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga
negara itu menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya disebabkan karena
kondisi alam yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan, pertanian
dan sebagainya. Disamping kondisi alam, keunggulan absolut dapat pula diperoleh dari
suatu negara yang mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling murah di
antara negara-negara lainnya.

b. Keunggulan Komperatif (Comparative Advantage)


Konsep Keunggulan komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak
terdapat dalam bisnis Internasional. Yaitu suatu keadaan di mana suatu negara memiliki
kemampuan yang lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan
negara lain. Kemampuan yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat
diwujudkan dalam berbagai bentuk yaitu:

- Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.


- Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.
- Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik.
- Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik.
- Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun
transportasi.

2. Pertimbangan Pengembangan Bisnis


Perusahaan yang di bidang bisnis yang berada di dalam negeri seringkali mencoba
mengembangkan pasarnya ke luar negeri. Hal ini menimbulkan pertimbangan yang
mendorong mengapa suatu perusahaan melaksanakan bisnis internasional tersebut yaitu:
- Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu
perusahaan.
- Produk tersebut di dalam negeri sudah mengalami tingkat kejenuhan dan bahkan mungkin
sudah mengalami tahapan penurunan (decline phase) sedangkan di luar negeri justru sedang
berkembang (growth).
- Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam katimbang persaingan
terhadap produk tersebut di luar negeri.
-Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang lebih mudah
ketimbang mengembangkan produk baru (di dalam negeri).
-  Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar domestik.

Manfaat melakukan bisnis Internasional yaitu :


1. Memperoleh Barang yang Tidak Dapat Diproduksi di Negeri Sendiri
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara.
Faktor-faktor tersebut diantaranya: Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan IPTEK dan
lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi
kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
2. Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan
maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan
turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha
dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk
tersebut keluar negeri.
3. Transfer Teknologi Modern
Perdagangan luar negri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi
yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.

2.4 Manajemen Internasional


Manajemen internasional merupakan kinerja daripada aktivitas-aktivitas manajemen yang
melewati batas-batas nasional. Menurut Samuel C. Certo memberikan definisi manajemen
internasional adalah aktivitas-aktivitas manajemen yang melintasi batas-batas wilayah nasional
(Interational Management is management activities that cross national \borders. Fourth
Edition:571).
Lebih jelas lagi Weihrich dan Koontz (1993) mengemukakan, bahwa studi manajemen
internasional memfokuskan pada operasi perusahaan internasional di negara-negara tuan rumah
(host country) dengan mempertimbangkan masalah-masalah manajerial yang berhubungan dengan
arus orang, barang, jasa, dan uang dengan tujuan untuk bisa memanajemeni dengan baik dalam
situasi kondisi yang melibatkan hal-hal di luar batas wilayah nasional (The study of international
management focuses on the operation of internasional firms in host countries. It is concerned with
the ultimate aim being to manage better in situations that involve crossing national boundaries,
1993).

2.5 Tahap-Tahap Memasuki Bisnis Internasional


Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya melibatkan diri secara bertahap
dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai tahap yang paling
kompleks dan mengandung resiko bisnis yang sangat tinggi, adapun tahap tersebut sebagai berikut
1.  Ekspor Insidentil
Suatu perusahaan yang dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan
melakukan eksport insidentil. Terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri
kita kemudian dia membeli barang – barang dan kemudiannya mengirimkan ke negeri asing.
2. Ekspor Aktif
Tahap terdahulu dapat berkembang terus dan terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan
kontinyu dan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan
transaksi bisnis ditandai dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi
perdagangan internasional tersebut. Tahap aktif di perusahaan negeri sendiri mulai aktif
melaksanakan manajemen atas transaksi. Tidak seperti tahap awal dimana pengusaha
bertindak pasif.yang disebut tahap pembelian atau “Purchasing”.
3. Penjualan Lisensi (Licensing)
Tahap berikutnya tahap penjualan lisensi adalah hanya merek atau lisensinya, sehingga
negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun
proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk pemakaian lisensi
tersebut perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi kepada
perusahaan asing tersebut.
4. Franchising
Tahap yang lebih aktif yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau
merek dagang akan tetapi lengkap segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi,
resep – resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu
bahan baku maupun barang jadinya serta bentuk pelayanannya. Yang disebut “Franchising”,
atau franchise maka perusahaan yang menerima disebut“Franchisee”, perusahaan pemberi
disebut “Franchisor”.
5. Pemasaran di Luar Negeri
Tahap bentuk Pemasaran di Luar Negeri, ini akan memerlukan intensitas manajemen serta
keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) haruslah secara
aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri
asing (Home Country). Maka perusahaan akan mengetahui lebih pasti tentang perilaku
konsumennya yang tidak lain dan tidak asing baginya karena mereka adalah orang – orang
setempat atau penduduk setempat. Tahap ini sering disebut sebagai tahap “Pemasaran aktif”
atau “Active Marketing”.
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri (Total International Business)
Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis
internasional yaitu “Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri”. Dalam tahap ini perusahaan
asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala
modalnya, lalu melakukan proses produksi di negeri itu, dan menjual hasil produksinya di
negeri penerima tersebut.
2.6 Hambatan-Hambatan dalam Bisnis Internasional
1. Batasan Perdagangan dan Tarif Bea Masuk
Tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik
barang impor maupun ekspor. Dikenakannya tarif/bea masuk yang tinggi bagi barang luar
negeri,maka akan mengakibatkan harga barang tersebut kalah bersaing dengan harga
barang di dalam.
2. Perbedaan Bahasa, Sosial Budaya/Kultural
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis
Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang
vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan
bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan lancar.
3. Kondisi Politik dan Hukum/Perundang-Undangan
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan
mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh
yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan
negara-negara Komunis.Ketentuan hukum ataupun perundang-undang yang berlaku di
suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya
negara-negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi.
Lebih dan itu undang - undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi
berlangsungnya bisnis Internasional, misalnya Indonesia melarang ekspor kulit mentah
ataupun setengah jadi, begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan sebagainya.
4. Hambatan Operasional
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah
operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut
dari negara yang satu ke negara yang lain.

2.7 Mengelola Bisnis Internasional


Mengelola bisnis secara Internasional dilakukan dengan mengembangkan
strategi.Perusahaan yang melakukan bisnis internasional secara tradisional menggunakan
multinasional strategi, menyesuaikan produk, promosi, dan distribusi sesuai dengan perbedaan
budaya, teknologi, regional, dan nasional. Sebelum keluar dari perbatasannya sendiri,
perusahaan harus melakukan analisis lingkungan untuk mengevaluasi potensi dan masalah yang
terkait dengan berbagai pasar dan untuk menentukan strategi apa yang terbaik untuk melakukan
bisnis di pasar tersebut. Gagal melakukannya dapat mengakibatkan kerugian dan bahkan
publisitas negatif.
Adapun strategi yang dimaksud,yaitu :
a. Strategi Multinasional
Strategi atau rencana yang digunakan oleh perusahaan internasional dengan melibatkan
menyesuaikan produk,promosi dan distribusi menurut budaya,teknologi, regional,dan
perbedaan nasional.
b. Strategi Global (globalisasi)
Sebuah strategi yang melibatkan standarisasi produk (dan, sebanyak mungkin,promosi
mereka dan distribusi) untuk keseluruhan dunia, seolah-olah itu adalah entitas tunggal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bisnis Internasional adalah kegiatan bisnis dimana bisnis dilakukan antara satu negara
dengan negara lainnya. Bisnis Internasional dapat diartikan menjadi 2 yaitu perdagangan
Internasional dan pemasaran Internasional. Adapun alasan melakukan bisnis Internasional yaitu
karena tidak semua negara dapat atau mampu memenuhi kebutuhannya sendiri dan pengadaan
kebutuhan negara terbatas. Tentunya, dalam menjalankan bisnis internasional ini masing-masing
Negara yang terlibat tersebut memiliki keunggulan-keunggulan terhadap produk yang ia tawarkan
ke berbagai Negara dan tentunya masing-masing Negara memiliki keunggulannya masing-masing
sehingga dikenal istilah keunggulan bersaing yaitu keunggulan absolut (absolute advantage) dan
keunggulan komperatif (comparatuve advantage). Dalam memasuki bisnis Internasional tentunya
ada tahap-tahap yang dilakukan dari yang paling kecil hingga yang memiliki resiko tinggi serta
harus siap menghadapi berbagai hambatan-hambatan yang ada.
Daftar Pustaka
Krenata, R. (2018, January 30). Makalah Bisnis Internasional. Retrieved from alfross:
http://alfross.blogspot.com/2018/01/makalah-bisnis-internasional.html
Pahrul. (2010, December 15). BISNIS INTERNASIONAL. Retrieved from p4hrul:
https://p4hrul.wordpress.com/2010/12/15/bisnis-internasional/
Prasetyo, E. T. (2012, 8 November). BISNIS INTERNASIONAL. Retrieved from bisnis internas:
https://bisnisinternas.blogspot.com/2012/11/rangkuman-bisnis-internasional_8.html?m=1
Unknown. (2016, Juli 24). MAKALAH BISNIS INTERNASIONAL (PENGANTAR BISNIS).
Retrieved from kumpulan materi kuliahku: https://kumpulan-materi-
kuliahku.blogspot.com/2016/07/makalah-bisnis-internasional-pengantar.html
Unknown. (2016, March 26). Makalah Manajemen Global. Retrieved from dzia untaian cinta:
http://dziauntaiancinta.blogspot.com/2016/03/bab-i-pendahuluan-1_26.html
Business : A Changing World, Tenth Edition (2016), Ferrel, O.C & Geoffrey A. Hirt

Anda mungkin juga menyukai