Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

Bisnis Global

Dosen :
ANTON HINDARDJO SE, MM., Ph.D

Disusun Oleh :

1. Kinandhana Widya Dewi (42102005)


2. Siti Kholifah (42102015)
3. Asma Khodijah (42102025)
4. Izzul Haqqir Rahman (42102019)
5. Muhammad Fazil Aabid (42102025)
6. Abdullah Mubarak Alhabsyi (42102017)
7. Muhammad Jamjam (42102035)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM SEBI

i
1443 H / 2021 M

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i


DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................................ 1
BAB 2 PEMBAHASAN .......................................................................................................2
1. Dasar Bisnis Internasional ......................................................................................... 2
2. Metode Memasuki Internasional................................................................................7
3. Pengertian Bisnis .......................................................................................................10
4. Pembatasan Bisnis Internasional................................................................................13
5. Luasnya Bisnis Internasional .....................................................................................15
6. Perjanjian Perdagangan Internasional ........................................................................17
7. Sumber Bantuan Ekspor ............................................................................................ 20
8. Pembiyaan Bisnis Internasional .................................................................................22
BAB 3 PENUTUP ................................................................................................................25
A. Kesimpulan ................................................................................................................25
B. Saran .......................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................26

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr.Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat sehat, Iman
Islam dan Ihsan kepada kita, Shollawwat serta salam tak lupa kita haturkan kepada Baginda
besar kita Nabi Muhammad SAW serta para sahabatnya, yang telah membawa kita dari
zaman gelap hingga menuju zaman terang-benderang saat ini.
Alhamdulillah saya berhasil menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Global
Bisnis” yang merupakan tugas kelompok Pengantar Bisnis ini dengan tepat waktu.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Pengantar Bisnis, selain itu makalah ini dibuat untuk menambah ilmu, wawasan, dan
pengetahuan.
Kami mengucapakan terimakasih kepada Bpk Anton Hindardjo SEI, MA. Selaku
Dosen mata kuliah Pengantar Akuntansi yang telah memberikan amanah tugas ini kepada
saya. Saya juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan
bekerjasama dalam pembuatan makalah ini.
Saya berharap makalah ini dapat mudah di mengerti dan bermanfaat untuk kita
semua. Meskipun saya menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak
selalu saya harapkan demi untuk kesempurnaan makalah ini.

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi ekonomi pada dekade terakhir ini berkembang dengan sangat cepat.
Kehadiran Indonesia dalam ekonomi mulai dilirik oleh banyak pengusaha luar negri yang
membuat Indonesia dituntut untuk berkembang di berbagai sektor usaha. Tentu
perkembangan ekonomi yang begitu cepat juga menuntut kesiapan dan kemampuan
pranata hukum dalam mengikuti perkembangan ekonomi sebagai akibat dari globalisasi
ekonomi dunia tersebut.
Dunia usaha yang selalu bergerak dinamis, pelaku usaha selalu mencari terobosan-
terobosan baru dalam mengembangkan usahanya. Hal ini semakin terasa di era global
saat ini di mana ekspansi dunia bisnis telah menembus batas ruang, waktu dan teritorial
suatu negara.
Hal nyata dari pertumbuhan ekonomi akibat globalisasi ekonomi dunia adalah
meningkatnya kebutuhan perusahaan terhadap modal dan kebutuhan tersebut menuntut
struktur permodalan yang lebih kompleks. Salah satu terobosan yang dilakukan oleh
pelaku bisnis adalah penyertaan modal secara informal yaitu pengembangan usaha
melalui sistem franchise yang di Indonesia diistilahkan dengan waralaba

B. Rumusan Masalah
1. Deskripsikan bisnis internasional ?
2. Apa saja metode memasuki internasional ?
3. Deskripsikan yang di maksud bisnis ?
4. Apa yang disebut pembatasan bisnis internasional ?
5. Deskripsikan luasnya bisnis internasional ?
6. Apa perjanjian perdagangan internasional ?
7. Apa saja sumber bantuan ekspor ?
8. Apa yang dimkasud pembiayaan bisnis internasional ?

C. Tujuan
1. Untuk menambah wawasan di bisnis global
2. Untuk mengetahui Batasan di bisnis internasional
3. Untuk mengetahui perjanjian perdagangan internasional
4. Dapat mengetahui sumber pembiayaan bisnis internasional

1
BAB II
PEMAHASAN

1. Dasar Bisnis Internasional


Apa Itu Bisnis Internasional?
Pemasaran Internasional atau International Marketing adalah transaksi bisnis yang dilakukan
oleh suatu perusahaan dalam satu negara dengan perusahaan lain atau individu di Negara lain.
Meskipun pada dasarnya ada dua pengertian yang membedakan adanya dua buah transaksi
Bisnis Internasional antara lain :

Alasan mengapa melaksanakan bisnis internasional :

1. Spesialisasi antar bangsa – bangsa


Dalam hubungan dengan keunggulan beserta kelemahannya itu suatu Negara haruslah
menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu:

• Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling


unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah
diantara Negara-negara yang lain.
• Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara
Negara-negara yang lain.
• Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi
yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya.

Ketiga strategi berkaitan erat dengan adanya dua buah konsep keunggulan yang dimilki oleh
suatu Negara ketimbang Negara lain dalam satu bidang tertentu, yaitu :

• Keunggulan absolute (absolute advantage) Suatu negara dapat dikatakan memiliki


keunggulan absolut apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan
perdagangan terhadap produk tersebut.
• Keunggulan komperatif (comperative advantage) Konsep keunggulan ini merupakan
konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam bisnis internasional.

2. Pertimbangan pengembangan bisnis


Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis didalam negeri
seringkali mencoba untuk mengembangkan pasarnya keluar negeri.
Hal ini menimbulkan beberapa pertimbangan yang mendorong suatu perusahaan
melaksanakan ke bisnis internasional tersebut :

2
• Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu
perusahaan.
• Produk didalam negeri sudah mengalami tingkat kejenihan dan bahkan sudah
mengalami tahapan penurunan (decline phase) sedangkan yang diluar negeri justru
sedang berkembang (growth).
• Persaingan yang terjadi didalam negeri justru lebih tajam ketimbang persaingan
terhadap produk tersebut diluar negeri.
• Mengembangkan pasar baru (keluar negeri) merupakan tindakan yang lebih mudah
ketimbang mengembangkan produk baru (didalam Negeri).
• Potensi pasar internasional lebih luas ketimbang pasar domestic.

Aktivitas bisnis internasional :

1. Eksport Insidentil
Suatu perusahaan yang dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan
melakukan eksport insidentil. Terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di
negeri kita kemudian dia membeli barang – barang dan kemudiannya mengirimkan ke
negeri asing.

2. Eksport Aktif
Keaktifan hubungan transaksi bisnis ditandai dengan semakin berkembangnya jumlah
maupun jenis komoditi perdagangan internasional tersebut.

3. Penjualan Lisensi
Tahap berikutnya tahap penjualan lisensi adalah hanya merek atau lisensinya,
sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap
pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya.

4. Franchising
Tahap yang lebih aktif yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi
atau merek dagang akan tetapi lengkap segala atributnya termasuk peralatan, proses
produksi, resep – resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya,
pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya serta bentuk pelayanannya.

5. Pemasaran di Luar Negeri


Tahap bentuk Pemasaran di Luar Negeri, ini akan memerlukan intensitas manajemen
serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country)
haruslah secara aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi
produknya itu di negeri asing (Home Country).

3
6. Produksi & Pemasaran di Luar Negeri
Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing
itu lengkap dengan segala modalnya, lalu melakukan proses produksi di negeri itu,
dan menjual hasil produksinya di negeri penerima tersebut.

Hambatan Memasuki Bisnis Internasional :

• Batasan perdagangan dan tarif bea masuk


• Perbedaan bahasa, social budaya / cultural
• Kondisi politik dan hukum / perundang – undangan
• Hambatan operasional.

1. Perbedaan Bahasa, Sosial Budaya, dan Kultur


Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung
dengan lancar. Meskipun perbedaan bahasa ini merupakan hambatan yang harus
diwaspadai dan di pelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu bahasa
tidak dapat diungkapkan secara begitu saja (letterlijk) dengan bahasa yang lain.
Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati
dalam melakukan bisnis Internasional.
Misalnya pemberian warna terhadap suatu produk harus hati – hati karena warna
tertentu di suatu negara memiliki arti di negara lain dapat bermakna yang
bertentangan.

2. Hambatan Politik, Hukum, dan Perundangan – Undangan


Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara lain akan
mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Ketentuan
Hukum atau perundang – undangan yang berlaku di suatu negara kadang membatasi
berlangsungnya bisnis internasional.

3. Hambatan Operasional
Berupa masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang
diperdagangkan dari negara yang satu ke negara lain. Hal ini akan mengakibatkan
bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi laut untuk jalur tersebut akan menjadi
mahal.

4. Perusahaan Multinasional
Suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional melakukan
operasinya di beberapa negara, biasa di sebut Multinasional Corporations. Era
globalisasi yang melanda dunia dimana dalam kondisi tidak ada satu Negara akan
selalu terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan negara lain, sehingga dengan cara
cepat dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu kejadian yang terjadi
di setiap negara di dunia. Seolah olah tidak ada batas – batas antara negara yang satu
dengan negara yang lain. Kebutuhan akan barang – barang konsumsi atau kehidupan

4
sehari – hari cenderung tidak berbeda antara negara yang satu dengan negara yang
lain. Dengan cara itu pembatasan ekspor – impor tidak berlaku lagi baginya.

Keuntungan perdagangan internasional :

1. Pasokan semakin melimpah dan bervariasi. Produk tidak hanya datang dari domestik,
tetapi juga dari luar negeri. Akhirnya, konsumen memiliki lebih banyak pilihan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Itu pada akhirnya membawa perbaikan
kesejahteraan dan standar hidup.
2. Harga lebih murah. Pasokan yang lebih besar memberikan tekanan ke bawah atas
harga. Jika harga produk di dalam negeri mahal, konsumen dapat beralih ke produk
impor yang lebih murah.
3. Akses pasar yang lebih luas. Perusahaan dapat mengekspor produknya ke luar negeri.
Perluasan akses pasar semacam itu penting, terutama jika pasar domestik memasuki
tahap matang atau tahap penurunan. Secara khusus, bagi perusahaan padat modal,
akses pasar yang lebih besar memungkinkan mereka untuk meningkatkan keuntungan
dari skala ekonomi.
4. Harga jual yang lebih baik. Perdagangan memungkinkan perusahaan mengakses pasar
luar negeri dengan daya beli tinggi, yang mana bersedia membayar harga yang lebih
tinggi. Itu, tentu saja, meningkatkan keuntungan mereka.
5. Peningkatan produktivitas dan inovasi. Perdagangan internasional membuka
persaingan baru bagi perusahaan domestik. Mereka tidak hanya bersaing dengan rival
di dalam negeri tetapi juga dari barang impor. Agar tetap kompetitif, mereka harus
lebih inovatif dan produktif.
6. Alokasi sumber daya yang lebih efisien. Negara-negara dapat menghentikan produksi
barang yang tidak efisien. Mereka dapat memfokuskan sumber daya pada industri-
industri yang efisien. Untuk produk yang tidak tersedia di dalam negeri, mereka dapat
mengimpornya dari luar negeri.
7. Spesialisasi produksi. Produsen akan menghasilkan barang dan jasa yang paling efisien
dan kompetitif di pasar internasional. Jika semua negara melakukannya, itu akan
menghasilkan baran-barang yang lebih murah. , yang meningkatkan kesejahteraan.
8. Mengurangi kekuatan monopoli. Perdagangan internasional meningkatkan persaingan
asing, misalnya melalui masuknya barang impor. Itu pada akhirnya
mengurangi kekuatan monopoli perusahaan domestik dan memaksa mereka untuk
terus berupaya menjadi lebih efisien.
9. Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkesinambungan. Perdagangan
internasional mendorong PDB riil yang lebih tinggi sebagai akibat alokasi sumber
daya yang lebih efisien, kurva pembelajaran, limpahan pengetahuan, dan peningkatan
produktivitas.

5
Kerugian perdagangan internasional :

1. Penutupan industri dalam negeri. Karena kurang efisien, perusahaan kalah bersaing
dengan produk impor. Itu memaksa mereka untuk menutup operasi.
2. Tingkat pengangguran lebih tinggi. Penutupan industri domestik mengurangi
permintaan terhadap tenaga kerja. Itu pada akhirnya menghasilkan pendapatan yang
lebih rendah bagi mereka yang menganggur.
3. Munculnya risiko nilai tukar. Perdagangan internasional melibatkan mata uang untuk
pembayaran. Peningkatan ekspor mendorong mata uang domestik terdepresiasi.
Sedangkan, peningkatan impor membuat mata uang domestik terdepresiasi.
4. Inflasi diimpor (imported inflation). Itu muncul ketika harga barang impor
mempengaruhi tingkat harga di perekonomian domestik. Itu mungkin akibat depresiasi
nilai tukar atau kenaikan harga (inflasi) di negara mitra.
5. Efek penularan guncangan ekonomi. Guncangan di satu negara dapat menyebar ke
negara mitra melalui transmisi ekspor dan impor. Jika negara mitra mengalami resesi
ekonomi, permintaan terhadap barang domestik turun. Akibatnya, ekspor turun dan
mengurangi laju pertumbuhan ekonomi domestik.

Jenis – Jenis Bisnis Internasional :

1. Foreign Trade

Foreign trade adalah aktivitas bisnis internasional yang kerap digunakan oleh
sebagian besar negara. Jenis kegiatan bisnis internasional ini cenderung serupa
dengan aktivitas impor ekspor. Pada kegiatan impor ekspor, objek barang yang sering
digunakan adalah visible physical goods (barang yang fisiknya terlihat) dan
komoditas.

2. Trade in Service

Trade in services adalah aktivitas bisnis internasional yang objek barangnya


juga berupa tangible goods (barang berwujud). Objek tersebut seperti asuransi, hotel,
perbankan, konsultan, biro perjalanan transportasi dan masih banyak contoh lainnya.

3. Portfolio Investment

Portfolio Investment adalah aktivitas bisnis internasional dalam wujud


investasi keuangan yang dilakukan di negara lain. Umumnya investor akan
memberikannya dalam bentuk modal atau hutang.

6
4. Direct Investment

Direct Investment adalah aktivitas bisnis internasional yang dibedakan dari


tahap pengawasan suatu proyek antara perusahaan dengan investor. Umumnya
tahapan pengawasannya dapat bervariasi, mulai dari tingkat pengawasan sebagian
sampai dengan pengawasan secara penuh. Perusahaan yang sudah menjalankan bisnis
internasional cenderung lebih bisa bertahan dalam kondisi sulit karena modal
pendanaan mereka tidak hanya berasal dari lokal tetapi juga berasal dari luar negeri
dengan menerapkan direct ataupun portofolio investment. Sehingga bisnis tetap bisa
berjalan dan ada kesempatan untuk segera pulih. Perusahaan yang tidak mampu
bersaing di pasar global namun kinerjanya baik maka akan ada potensi untuk
diakuisisi oleh perusahaan internasional yang dinamis dan dapat mengikuti perubahan
kondisi.

2. Metode memasuki pasar internasional

Menjangkau bisnis internasional memang bukanlah hal yang mudah, selain


banyaknya pesaing handal, jangkauan konsumen yang sangat luas membuat kita harus
mengetahui siapa target pasar kita sebenarnya, tetapi bukan berarti tidak ada
kemungkinan.

Pasar global memiliki potensi yang sangat bagus bagi kita untuk memasarkan layanan
serta produk kita, kita seharusnya bisa memanfaatkan potensi ini dengan memperhatikan
hukum yang berlaku dan juga strategi ataupun perencanaan yang matang. Berikut ini
beberapa metode dan strategi yang bisa kita praktekkan untuk memasuki pasar global:

1. Pelajari persyaratan dan regulasi

Seperti kata peribahasa, kita harus menaati peraturan yang berlaku di suatu tempat atau
negara, terkadang suatu negara memiliki peraturan yang berbeda dengan negara lainnya,
seperti jenis barang yang diperbolehkan untuk dipasarkan, didistribusikan, pajak, serta
mekanisme perdagangan seperti apa yang akan dijalankan.

Mempelajari peraturan serta persyaratan di suatu negara memanglah kompleks, namun


kita harus mempelajarinya kalau ingin memasarkan produk kita di suatu negara, dan juga
sangatlah penting. Ketidak telitian dalam hal ini bisa mengakibatkan kerugian pada kita di
suatu transaksi yang telah kita terlanjur lakukan, misalkan seperti penahanan produk di bea
cukai karena tidak memenuhi atau sesuai dengan persyaratan bea cukai

2. Melakukan riset tentang pasar baru

Jika kita Sudah memilki tujuan dalam pengembangan usaha kita, kita harus mencari
dimana kita bisa memenuhi tujuan kita bahkan melampauinya, kita juga harus memiliki

7
planning dalam marketing kita dan menebar jaring kita lebar-lebar dengan cara melihat
beberapa pasar yang berbeda-beda dalam skala global.

Banyak asosiasi perdagangan dan juga pemerintah suatu negara yang menawarkan sumber
daya yang membantu kita dalam memahami pasar di suatu negara. Kita harus melihat
laporan mereka untuk mengetahui bagaimana nantinya barang kita bisa cocok dengan
basis konsumen suatu negara.

Meskipun kita bisa membaca statistic dan laporan, kita tidak dapat benar-benar memahami
pasar global sepenuhnya dari jarak jauh. Maka dari itu, riset tentang pasar baru sangat
diperlukan untuk kita dapat memahami bagaimana keadaan pasar baru dan juga guna
membuat strategi dalam memasarkan produk kita dan juga kita bisa memahami adat local
dan juga kebiasaan mereka guna mengetahui bagaimana car akita kedepannya
memasarkan produk kita kepada warga lokal.

3. Membuat perencanaan yang matang.

Kita harus mempunyai perencanaan yang baik saat memasuki pasar internasional. Kita
harus mengingat bahwa pasar internasional adalah pasar yang sangat kompetitif dan juga
ada banyak layanan dan produk yang sama dengan kita. Saat membuat rencana kita harus
memperhatikan hal-hal berikut ini:

• Orang-orang kita; apakah orang kita dapat menjalankan rencana kita atau kita butuh untuk
merekrut orang baru

• Kapasitas kita; apakah kita mempunyai kapasitas cukup untuk kita memenuhi permintaan
konsumen ataukah butuh pengingkatan?

• Kemasan kita; apakah desain kemasan produk kita menarik bagi pasar? Adakah peraturan
untuk melabeli sesuatu dengan cara yang beda? Apakah kita perlu untuk menerjemahkan
pelabelan kita?

• Pengetahuan kita; kita perlu untuk mengunjungi pasar baru dan memiliki potensi bagi
produk kita. Alangkah baiknya kita memamerkan produk kita dan juga membangun
hubungan baru yang berpotensi menguntungkan kita.

4. Memahami bagaimana cara memasuki pasar yang tepat

Kita juga harus memastikan bahwasannya jasa ataupun produk kita terjual dengan baik
dan juga dikenal di tempat dimana produk kita dipasarkan.

8
Adapun beberapa cara untuk penetrasi pasar adalah:

• Jual secara langsung

• Dengan distributor

• Dengan agen penjualan

• Joint venture

Cara manapun yang akan kita pilih, kita harus mengetahui kejelasan tentang siapa yang
bertanggung jawab dengan pengiriman dan juga pembayaran. Dan yang terpenting itu adalah,
kita harus memastikan hak intelektual kita terlindungi dengan cara bekerja sama hanya
dengan orang yang bertanggung jawab.

5. Mulai pemasaran

Iklan memanglah dapat membantu kita dalam mendapatkan eksposur, tetapi bisa
sangat mahal, seperti di Inggris. Kita harus memperhatikan pengeluaran dibandingkan
dengan laba kita atas investasi dan juga target audiens.

Pilihan lainnya yang bisa kita ambil adalah membuat website yang kontennya kita
terjemahkan sesuai dengan target pemasaran kita. Social media juga bisa membantu kita
mempromosikan produk kita dengan gratis. Contohnya seperti Instagram, facebook dan
lain-lain.

6. Mengecek lagi kelegalan bisnis

Selain memahami peraturan di luar negeri, kita juga harus memastikan apakah
legalitas barang atau produk kita sudah sesuai dengan peraturan Indonesia dan undang-
undang disini.

Bila produk telah sesuai dengan regulitas dan peraturan di luar negeri, tetapi tidak
sesuai dengan peraturan disini, maka produk kita tetaplah tidak bisa terjual dengan baik.

Legalitas bisnis kita meliputi NPWP, SIUP, DAN TDP. Dokumen yang lainnya yaitu
faktur perdagangan, wesel ekspor, dan juga surat pernyataan mutu. Beberapa dokumen
tersebut adalah merupakan persyaratan agar barang kita tidak ditolak saat diekspor.

7. Pemilihan transportasi logistic yang baik

Langkah selanjutnya setelah kita memastikan produk telah sesuai dengan seluruh
peraturan dan regulasi yang berlaku di dalam maupun luar negeri adalah pengiriman

9
produk kita. Kita harus memastikan bahwa transportasi yang kita gunakan mempunyai
reputasi yang baik dan juga terpercaya. Kita juga harus memahami asuransi yang mereka
kenakan, dan juga bea cukai, serta biaya yang kita butuhkan dan juga perusahaan ekspedisi
serta metode pengiriman yang kita butuhkan

8. Menjalin komunikasi yang bagus

Dalam segala bisnis, komunikasi sangatlah penting. Termasuk juga pemasaran bisnis
pada pasar global. Kita harus selalu berkomunikasi dengan baik kepada perwakilan usaha
kita di pasar global. Kita juga perlu bertanya tentang apa masalah yang memiliki
kemungkinan untuk berdampak pada usaha kita, dari masalah geografi, politik juga
tantangan yang sedang dihadapi. Kita juga harus memiliki solusi untuk memecahkan
masalah-masalah tersebut.

9. Metode pembayaran

Kita juga harus memastikan bahwa kita memiliki rekening yang bisa digunakan untuk
bertransaksi di pasar internasional. Kita bisa menggunakan rekening yang memiliki logo
mastercard dsb yang rekening pribadi kita terhubung dengannya. Biaya administrasi tentu
lebih mahal daripada rekening local. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk memilih bank
dengan biaya administrasi paling murah. Kita juga masih harus memperhatikan akses serta
efisiensi fasilitas dsb.

10. Akuntansi yang baik

Setiap transaksi, pemasukan serta pengeluaran harus tercatat pada system akuntansi
yang baik, dan tentunya sesuai dengan standar. Kita harus mengingat bahwa transaksi
internasional memiliki kemungkinan untuk diharuskan atas pembayaran pajak. Hal
tersebut akan menyulitkan kita untuk mencatat pengeluaran, dan pemasukan serta
keuntungan yang kita peroleh, terlebih lagi kalau dengan mata uang luar negeri.

3. Pengertian bisnis

Pengertian Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun organisasi
yang melibatkan proses pembuatan, pembelian, penjualan, atau pertukaran barang maupun
jasa dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan.

Fungsi bisnis ada 4, yaitu :

1. Fungsi Produksi, yaitu fungsi bisnis dalam menghasilkan barang atau jasa yang
dibutuhkan masyarakat.

10
2. Fungsi Distribusi, yaitu fungsi bisnis untuk mendistribusikan barang atau jasa ke lokasi
terdekat yang dapat dijangkau atau diidentifikasi konsumennya.

3. Fungsi Penjualan, yaitu fungsi bisnis ketika perusahaan melakukan penjualan barang
atau jasa yang dihasilkannya kepada para pengguna atau konsumen yang
membutuhkan.

4. Fungsi Pemasaran, yaitu fungsi bisnis yang berkaitan dengan penyimpanan dan
pemasaran sehingga barang yang pada suatu waktu kurang bermanfaat akan dipasarkan
di waktu yang lain ketika barang tersebut berguna bagi konsumen.

Jenis Bisnis Berdasarkan Aktivitasnya :

a. Bisnis Ekstraktif

Bisnis ekstraktif adalah kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang pertambangan dengan
melakukan aktivitas penggalian barang tambang yang ada di dalam perut bumi.

b. Bisnis Agraris

Bisnis agraris bergerak dalam bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan
perikanan. Bisnis ini juga berkembang dengan pesat di Indonesia dan sudah dikenal serta
digeluti masyarakat sejak lama, dari skala kecil di tingkat individu hingga skala besar yang
dijalankan oleh perusahaan.

c. Bisnis Industri

Inilah jenis bisnis yang sering diidentikkan dengan pengertian bisnis secara awam. Bisnis
ini bergerak dalam bidang industri manufaktur, misalnya industri pesawat terbang, kapal
laut, tekstil, mebel, kertas, dan masih banyak lagi.

d. Bisnis Jasa

Bisnis jasa adalah aktivitas usaha yang produknya bukan berupa barang atau produk fisik,
melainkan produk jasa, seperti pendidikan, pariwisata, kesehatan, perbankan dan
keuangan, dan lain sebagainya.

11
Macam macam bisnis :

1. Bisnis Pertanian

Bisnis pertanian atau agrobisnis adalah jenis bisnis yang mencakup segala hal yang
berhubungan dengan pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan lain-lain

2. Bisnis Produksi Bahan Mentah

Bisnis ini merupakan usaha yang bergerak di sektor-sektor yang menghasilkan bahan
mentah untuk diolah kembali, seperti pertambangan dan kehutanan.

3. Bisnis Manufaktur

Bisnis ini bergerak dalam pengolahan bahan baku atau bahan mentah sehingga
menghasilkan produk jadi yang siap pakai.

4. Bisnis Konstruksi

Bisnis konstruksi adalah aktivitas usaha yang bergerak dalam pembangunan konstruksi
dan infrastruktur, seperti jalan raya, gedung perkantoran, hotel, bandar udara, dan
pelabuhan.

5. Bisnis Transportasi

Untuk membantu mobilitas masyarakat dan distribusi barang, dibutuhkan pelaku bisnis
transportasi, misalnya produsen dan dealer kendaraan, layanan angkutan udara, dan
sebagainya.

2.) Jenis Bisnis Berdasarkan Kegunaannya

Terdapat empat jenis bisnis yang dibedakan berdasarkan kegunaannya, yaitu bisnis yang
memiliki kegunaan bentuk, tempat, waktu, dan pemilikan.

a. Kegunaan Bentuk (Form Utility)

Bisnis yang memiliki kegunaan bentuk adalah usaha yang aktivitasnya berupa proses
mengubah suatu benda menjadi benda lain yang memiliki bentuk berbeda dan lebih
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Contoh bisnis jenis ini misalnya bisnis furnitur,
garmen, dan makanan.

12
b. Kegunaan Tempat (Place Utility)

Bisnis dengan kegunaan tempat adalah memiliki aktivitas usaha memindahkan suatu
barang dari satu tempat ke tempat lain yang memiliki manfaat lebih besar. Contoh bisnis
yang memiliki kegunaan tempat adalah transportasi darat, laut, dan udara, baik untuk
manusia maupun barang.

c. Kegunaan Waktu (Time Utility)

Bisnis dengan kegunaan waktu memiliki aktivitas utama yang berkaitan dengan
penyimpanan barang. Dengan penyimpanan, barang yang kurang bermanfaat dapat
disimpan untuk dikeluarkan ketika barang tersebut sudah menjadi barang yang lebih
bermanfaat. Contohnya adalah bisnis pergudangan.

d. Kegunaan Pemilikan (Possession Utility)

Bisnis jenis yang keempat ini bergerak dalam bidang tertentu yang bertujuan untuk
membuat atau memenuhi kegunaan pemilikan atas suatu barang/jasa, misalnya bisnis
pertokoan.

4. Pembatasan Bisnis Internasional

Pembatasan ini biasa disebut pembatasan perdagangan (trade restriction) merujuk pada
berbagai hambatan yang membuat perdagangan barang dan jasa antar negara tidak lancar
(immobile).

Pembatasan perdagangan mempengaruhi permintaan dan pasokan barang dan jasa di


pasar internasional. Secara spesifik, proteksi perdagangan mencegah kekuatan pasar
beroperasi secara bebas kuantitas dan harga ekuilibrium.

Alasan pembatasan perdagangan

Tanpa hambatan, perdagangan internasional memungkinkan alokasi sumber daya yang


efisien. Barang, jasa, dan faktor produksi mengalir bebas ke berbagai negara. Pekerja juga
dengan mudah berpindah ke negara yang menawarkan kesempatan yang lebih baik. Dan bagi
perusahaan, pasar produk mereka menjadi lebih luas, tidak hanya domestik.

• Melindungi industri dalam negeri yang sudah mapan dari persaingan asing. Jika barang dan
jasa luar negeri dengan mudah masuk ke pasar domestik, itu meningkatkan persaingan di
dalam negeri

13
• Melindungi industri yang baru tumbuh hingga menjadi dewasa dan kompetitif secara
internasional. Beberapa negara ingin memastikan industri strategis mereka tumbuh baik

• Melindungi lapangan kerjadomestik. Impor menguntungkan produsen luar negeri karena


uang mengalir dari domestik ke mereka. Selain itu, ketika impor meningkat, mereka akan
menaikkan produksi. Itu menciptakan lapangan kerja di negara mereka tapi tidak di
domestik.

• Untuk menghasilkan pendapatan pemerintah. Dengan memberlakukan tarif impor

• Negara tidak suka dengan praktik perdagangan yang tidak adil oleh negara mitra mereka,
misalnya dumping.

Jenis pembatasan perdagangan :

a. Tarif impor

Tarif impor adalah pajak atas barang impor dari luar negeri. Efek dari tarif adalah menaikkan
harga produk yang diimpor ketika mereka masuk ke pasar domestik. Karena harga produk
impor naik, pembeli dalam negeri mungkin kurang tertarik untuk membeli mereka.
Harapannya, mereka beralih ke produk domesti, Selanjutnya, bagi pemerintah, tarif
merupakan sumber pendapatan. Semakin tinggi tarif, semakin besar pendapatan pemerintah.

b. Kuota membatasi kuantitas barang impor yang masuk ke pasar domestik. Kuota
mengurangi pasokan. Produsen domestik mendapatkan manfaat karena tekanan barang impor
berkurang. Tapi, bagi konsumen domestik, mereka harus menanggung harga yang lebih
tinggi seiring kelangkaan di pasar

c. Embargo

Embargo adalah keputusan politis untuk menghentikan transaksi dengan negara tertentu,
termasuk kegiatan ekspor atau impor. Embargo lebih mungkin berasal dari negara dengan
ekonomi kuat seperti Amerika Serikat daripada negara berkembang

d. Lisensi

Beberapa negara memberlakukan lisensi impor atau ekspor. Untuk membawa barang asing
masuk ke pasar domestik, pengimpor harus mendapatkan lisensi lisensi ekspor mengurangi
pengiriman barang ke luar negeri. Itu biasanya untuk membatasi perdagangan produk-produk
tertentu

e. Standarisasi

Standarisasi dapat mengambil beragam bentuk, termasuk standar kesehatan, keamanan


lingkungan

14
f. Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lokal, untuk mendorong ekspor. Subsidi
dihasilkan dari pajak.

Efek negatif pembatasan perdagangan :

1. Harga yang lebih tinggi, impor bahan bahan baku lebih tinggi

biaya produksi menjadi lebih mahal. Produsen kemungkinan akan meneruskan kenaikan
biaya ke harga jual produk.

2. Pasokan menjadi lebih terbatas

Pasokan beberapa produk seperti barang-barang mewah mengandalkan pengiriman dari


luar negeri karena tidak diproduksi di dalam negeri. pengenaan tarif membuat harga jual
barang menjadi lebih mahal Pengimpor melihat kondisi ini tidak menguntungkan,
membuat mereka menjadi kurang tertarik untuk mengimpor barang.

3. Membahayakan daya saing di masa depan

Pembatasan perdagangan pada awalnya bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri.
Tetapi, kadangkala, bukannya semakin kompetitif dan efisien, perlindungan semacam itu
justru membuat produsen domestik malas berinovasi. Daya saing mereka tidak membaik
dari waktu ke waktu. Dan, mereka menjadi sangat tergantung pada proteksi pemerintah,
Perusahaan domestik memiliki lebih sedikit insentif untuk berinvestasi dalam kemajuan
teknologi atau riset dan pengembangan

5. Luasnya bisnis internasional

Globalisasi yang menjadikan kebutuhan manusia lebih beragam sejatinya juga


berhubungan dengan pola dan cakupan dalam kegiatan bisnis yang semakin hari semakin
berkembang. Seiring dengan pernyataan tersebut, bisnis dalam lingkup domestik
kemudian semakin melebarkan sayapnya ke ranah internasional untuk dapat memenuhi
dan menyeimbangi dinamika kebutuhan masyarakat.

Bisnis internasional itu sendiri didefinisikan oleh Daniels et al (2015: 47) sebagai
semua kegiatan transaksi yang melibatkan dua negara atau lebih dan dapat dilakukan oleh
sektor privat atau swasta maupun pemerintah. Bisnis yang dimaksud di sini dapat berupa
transportasi, teknologi, pemanufakturan, pariwisata, perbankan, hingga investasi.
Pengaruh globalisasi dalam bisnis internasional yang paling jelas terlihat yaitu
perkembangan informasi dan teknologi, liberalisasi perdagangan, mobilisasi sumber daya,
meningkatnya permintaan, dan perluasan kerjasama antar negara. Untuk lebih jelasnya,

15
setidaknya terdapat tiga hal-hal penting yang harus diketahui mengenai bisnis
internasional, yaitu meliputi;

(1) bisnis internasional yang berfokus penuh pada ranah trans-nasional berbeda dengan
bisnis global yang masih mencakup urusan domestik selain internasional;

(2) bisnis internasional berfokus pada interaksi yang dilakukan pelaku bisnis, strategi, dan
tujuan pemasaran berbeda dengan perdagangan internasional yang lebih menekankan
pada mobilisasi barang lintas-batas, servis, dan framework

(3) bisnis internasional yang bersifat mikro masih termasuk dalam ekonomi internasional
yang bersifat makro.

Bisnis internasional yang memiliki cakupan lebih luas dengan keterlibatan aktor
yang lebih beragam kemudian menimbulkan tantangan yang lebih kompleks pula, salah
satunya yaitu kompetisi yang lebih ketat terutama antar sektor swasta yang biasanya lebih
cenderung pada pencapaian keuntungan. Dalam hal ini, MNC berperan sebagai visible
hand turut memainkan peran penting sebagai salah satu aktor dalam bisnis internasional.
Oleh sebab itu, untuk survive dalam persaingan yang ada, MNC harus mempertimbangkan
dua hal penting seperti; cara menciptakan produk atau inovasi terbaik dengan harga
terjangkau; dan (2) menentukan tempat yang tepat dan strategis untuk memasarkan produk
(Daniels et al, 2015: 48).

Selain itu, MNC juga dituntut untuk senantiasa mengembangkan inovasi


strategisnya dalam mengatur operasi dan struktur-struktur perusahaan di home country dan
house country demi tercapainya tujuan dari bisnis di ranah internasional yang dilakukan
(Skripak, 2016: 29). Untuk sektor negara atau pemerintah sendiri, bisnis internasional
dapat dilatarbelakangi karena ketidakmampuan negara untuk mencukupi kebutuhan dalam
negaranya sendiri sehingga interdependensi semakin meningkat dan negara harus
memperluas interaksi dan kerjasama dengan negara lain yang salah satunya diwujudkan
dengan kegiatan bisnis internasional. Lingkup dari bisnis internasional dari aspek
pemerintah dapat berupa perdagangan antar negara, produksi, investasi, ekspansi
penjualan, dan diversifikasi.

Penulis berpendapat bahwa globalisasi yang mendorong perkembangan teknologi


memegang peranan penting dalam dinamika bisnis internasional mengingat fenomena
tersebut mengaburkan batas-batas antar-negara. Salah satunya ditandai dengan adanya
integrasi ekonomi antar negara sehingga pajak dan hambatan-hambatan operasional
lainnya dalam kegiatan bisnis internasional tidak lagi menjadi sesuatu yang
dipermasalahkan. Terlebih lagi dengan peran dari teknologi internet yang kemudian
memunculkan istilah e-commerce, menjadikan proses dan ruang lingkup bisnis
internasional lebih mudah dan luas, seperti eBay, Alibaba, dan Amazon. Selain itu, di era
teknologi seperti saat ini, objek pemasaran dalam bisnis internasional tidak hanya berupa
barang konkret saja, namun juga dapat berupa jasa seperti Western Union dan PayPal.

16
6. Perjanjian Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu


negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antar individu dengan individu, antara individu dengan pemerintah
suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

Pada tahun 1995, telah dibentuk sebuah organisasi peradangan dunia atau WTO
(World Trade Center). WTO berperan besar dalam mempromosikan perdagangan bebas di
dunia. Tujuan utama dibentuknya WTO adalah untuk mendorong dan mengembangkan
liberalisasi perdagangan dan menyediakan sistem perdagangan dunia yang aman.

Di samping hal itu, WTO juga berperan besar dalam menjalankan aturan yang telah
ditetapkan dalam setiap perjanjian perdagangan dunia seperti GATT (General Agreement on
Traffic and Trade).

Salah satu perjanjian dalam WTO menyatakan bahwa semua negara di dalam
perdagangan bebas adalah sama. Hal ini lantas menjadikan negara-negara berkembang
bersaing dengan negara-negara maju dan menimbulkan suatu ketimpangan serta dominasi
yang tak terhindarkan.

a. Perjanjian untuk mengurangi hambatan dagang


Ada beberapa alasan mengapa negara terlibat dalam perjanjian dagang.

Pertama, secara ekonomi, penghapusan hambatan dagang dianggap bisa meningkatkan


efisiensi, menciptakan pasar baru, mengoptimalisasi rantai pasokan dan memberikan akses
terhadap barang yang lebih murah.

Kedua, perjanjian dagang juga kerap dikaitkan dengan fungsi politik, khususnya dalam
membentuk jejaring diplomasi, memperkuat aliansi dan mendorong kerja sama yang lebih
luas di bidang lain.

Hingga kini, tercatat ada lebih dari 700 perjanjian dagang global yang telah dilaporkan
kepada WTO, baik yang masih berlaku maupun tidak.

b. Manfaat dan penggunaan perjanjian dagang Indonesia


Secara ekonomi, manfaat dari perjanjian dagang biasanya diukur secara makro melalui
proyeksi peningkatan ekspor, penambahan angka domestik bruto atau peningkatan
pertumbuhan negara.

17
Angka-angka ini selalu menjadi patokan utama ketika membicarakan perjanjian
dagang. Namun sayangnya, ukuran ini kerap mengabaikan satu komponen penting, yakni
angka utilisasi dari perjanjian dagang. Angka utilisasi preferensi dagang mengacu kepada
persentase nilai ekspor/impor yang memanfaatkan perjanjian dagang relatif terhadap
keseluruhan nilai ekspor/impor. Semakin tinggi angka ini, berarti semakin efektif perjanjian
dagang tersebut. Sayangnya, Indonesia tidak menerbitkan data ini, sehingga sulit menilai
efektivitas riil dari perjanjian dagang dengan negara lain.

Namun, sebuah riset menemukan bahwa rata-rata tingkat utilitas pakta dagang dan
ekonomi komprehensif oleh pengusaha ekspor dan impor Indonesia hanya sekitar 30%. Hal
ini juga diperparah dengan adanya kecenderungan perjanjian tersebut hanya menguntungkan
industri besar, karena Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tidak banyak mengakses
perjanjian dagang ini. Sebagai perbandingan, angka rata-rata utilisasi atau penggunaan FTA
Singapura berada di kisaran 68% dan Uni Eropa di angka 77,4%. Ini berarti lebih dari
setengah nilai ekspor/impornya telah memanfaatkan perjanjian dagang. Rendahnya angka
utilisasi ini menunjukkan problem mendasar dalam politik dagang Indonesia, yakni tidak
terkoneksinya pemerintah dengan pelaku usaha, khususnya UMKM.

Kementerian Perdagangan telah mendirikan FTA Center sejak 2018 untuk mendorong
angka utilisasi ini, namun hasilnya pun belum maksimal. Karena itu, pemerintah perlu
memperbesar keterlibatan bisnis, khususnya UMKM, bukan hanya pasca perundingan,
namun juga selama proses perumusannya. Selain itu, melihat isi perjanjian dagang yang
semakin kompleks, seperti isu tenaga kerja, perlu ada partisipasi publik yang lebih luas untuk
mendorong akuntabilitas dan manfaat dari perjanjian-perjanjian dagang ini.

c. Tugas pokok dan fungsi

Dilansir dari situs resmi World Trade Organization, berikut tugas pokok dan fungsi WTO:

1. Mengelola perjanjian perdagangan internasional


2. Menjadi forum untuk negosiasi perdagangan internasional
3. Menangani sengketa perdagangan internasional
4. Mengawasi berjalannya kebijakan perdagangan nasional
5. Memberi bantuan teknis dan pelatihan untuk negara berkembang
6. Melakukan kerja sama dengan organisasi internasional lain seperti IMF dan Bank
Dunia.

d. Indonesia Dalam WTO

Indonesia telah masuk dalam keanggotaan WTO sejak 24 Februari 1950. Selama
bergabung dengan WTO, Indonesia mendapat beberapa keuntungan seperti perlindungan dari
kecurangan perdagangan, dumping dan deskriminasi kebijakan.

Namun di sisi lain, banyak perusahaan asing multinasional yang menguasai sektor-
sektor perdagangan strategis, seperti air, pangan, busana dan sebagainya . Hal tersebut
menjadi ancaman bagi eksistensi perusahaan-perusahaan dalam negeri Indonesia sendiri.

18
e. Manfaat Perdagangan Internasional bagi Perekonomian Indonesia

Berikut ini adalah beberapa manfaat perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia
yang patut diketahui:

• Sumber Devisa

Manfaat perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia yang pertama adalah


sebagai sumber devisa negara. Selain mendapatkannya dari TKA, devisa juga dapat diperoleh
dengan melakukan perdagangan internasional karena dengan melakukannya negara bisa
mendapatkan mata uang asing.

Perdagangan internasional juga akan membuat kebutuhan terpenuhi dan membuat pendapatan
menjadi meningkat. Sehingga dengan adanya peningkatan pendapatan negara akan
meningkatkan kemakmuran suatu negara yang bersangkutan.

• Memperluas Peluang Pekerjaan

Manfaat perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia yang kedua adalah untuk
membantu memperluas peluang pekerjaan. Proses perdagangan internasional khususnya
ekspor membutuhkan tenaga kerja.

Perdagangan internasional membantu menghasilkan lebih banyak lapangan pekerjaan melalui


pembangunan industri-industri baru guna memenuhi permintaan produk di berbagai negara.
Hal ini turut serta dalam menekan angka pengangguran.

• Meningkatkan Kualitas Konsumsi

Manfaat perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia yang ketiga adalah untuk
meningkatkan kualitas konsumsi masyarakat.

Perdagangan internasional memungkinkan industri dalam negeri untuk meningkatkan kualitas


barang agar bisa bersaing di pasar bebas. Hal ini pu dengan sendirinya akan meningkatkan
standar masyarakat terhadapsuatu barang dan jasa.

• Memperluas Pasar dan Keuntungan

Manfaat perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia yang ke empat adalah


untuk memperluas pasar dan keuntungan. Dengan adanya perdagangan internasional,
pengusaha bisa menjalankan mesin-mesin produksinya secara maksimal dan menjual
kelebihan produk yang dihasilkan ke luar negeri.

Dengan begitu, tingginya produktivitas akan meningkatkan pendapatan dan tentu saja
keuntungan yang lebih dari biasanya.

19
• Peningkatan Teknologi

Manfaat perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia yang kelima adalah untuk
peningkatan teknologi. Di negara berkembang, teknologi yang dimiliki biasanya belum
berkembang sepesat negara maju.

Oleh karena itu, dengan adanya perdagangan internasional hal tersebut memungkinkan untuk
melakukan pelatihan sehingga dapat mengejar ketertinggalan teknologi suatu negara.

• Hubungan Baik Antar Negara

Manfaat perdagangan internasional bagi ekonomi indonesia lainnya yang bisa dirasakan
adalah terjalinnya hubungan baik antar negara yang ada gilirannya juga akan berpengaruh
pada hubungan kerjasama ekonomi.

7. Sumber Bantuan Ekspor

Berasal dari (LPEI) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau Indonesian


Eximbank dibentuk melalui UU No.2 Tahun 2009, disebutkan bahwa lembaga ini adalah
fasilitas yang diberikan kepada badan usaha termasuk perorangan dalam rangka mendorong
kegiatan ekspor nasional.

• Memberikan bantuan dalam rangka ekspor, dalam bentuk Pembiayaan

• Menyediakan pembiayaan bagi transaksi untuk peningkatan ekspor nasional

Produk keuangan yang ditawarkan

a. Pembiayaan

(Konvensional)

1. Buyer’s credit

Fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada Importir oleh Indonesian Eximbank dalam
rangka meningkatkan ekspor

2. Kredit investasi ekspor

Pembiayaan yang diberikan kepada eksportir untuk membiayai investasi dalam rangka
meningkatkan kapasitas produksi untuk kegiatan ekspornya

20
3. Kredit modal kerja ekspor (KMKE)

Pembiayaan yang diberikan berdasarkan kebutuhan modal eksportir.

(Syariah)

1. Pembiayaan Investasi Ekspor Syariah

Fasilitas pembiayaan investasi ekspor berdasarkan kebutuhan investasi Eksportir dengan


menggunakan prinsip Syariah. Prinsip Syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk membayar tagihan tersebut dalam jangka waktu
tertentu dengan imbalan bagi hasil

2. Pembiayaan L/C Impor Syariah

Produk penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan berdasarkan prinsip Murabahah dan
Wakalah yang diberkan Divisi Syariah Indonesia Eximbank untuk melunasi pembiayaan

b. Penjaminan

•Penjaminan Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE)

Fasilitas penjaminan yang diberikan oleh Indonesia Eximbank sebagai penjamin kepada Bank
Umum atas resiko tidak terpenuhinya kewajiban keuangan oleh Eksportir yang menerimanya

c. Asuransi

• memberikan perlindungan bagi Eksportir Indonesia maupun Investor Indonesia di luar


negeri dari kemungkinan kerugian.

d. Jasa Konsultansi

Untuk jasa konsultasi ini, Indonesia Eximbank menyediakan jasa konsultasi berupa:

•Pelatihan dan Penyediaan Informasi

21
8. Pembiayaan Bisnis internasional
Pembiayaan internasional yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak
lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun
lembaga. Dengan kata lain,pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk
mendukung investasi yang telah direncanakan masing-masing pasar yang saling berhubungan
satu dengan lain yang dapat mempengaruhi pendapatan ataupun kesempatan kerja.Selain itu,
permintaan akan sesuatu barang ditentukan oleh pendapatan kita dapat menduga bahwa ada
hubungan antara pendapatan satunegara dengan pembelian barang luar negeri (impor).

• Pada umumnya sumber-sumber pembiayaan dalam transaksi ekonomi internasional


terdiri atas :
1. Sumber dana sendiri dari pembeli/ importir
2. Sumber dana berupa kredit dari penjual/ eksportir
3. Sumber dana dari pihak ketiga, terutama dari lembaga keuangan bank dan non bank

• Sumber dana tersebut, umumnya disalurkan melalui metode pembiayaan berikut:


1. Account Receivable financing : suatu metode pembiayaan yang diberikan oleh bank
kepada eksportir berdasarkan credit worthiness yang diberikan oleh eksportir
kepada pembeli/ importirnya.
2. Banker’s acceptances : suatu metode pembiayaan yang dilakukan dengan bill of
exchange atau time draft.
3. Short term bank loan : Metode ini diberikan oleh bank atas dasar banker’s acceptances
yang diterbitkannya untuk modal kerja dan pembelian inventory dalam bentuk
4. Counter trade:Metode pembiayaan ini dilakukan dengan cara pertukaran barang
dengan barang baik secara langsung maupun tidak langsung.Metode ini banyak
dilakukan oleh NSB dan sosialis yang mengalami kesulitan devisa dan
pemasaran produknya di pasar internasional.

• Variasi metode counter trade:


1. Barter
2. Counter purchase
3. Buy Back
4. Switch Trading
5. Factoring
6. Forfaiting

22
Sistem Pembayaran Internasional adalah dengan cara :
A. Pembayaran dimuka
Pembayaran di muka (advance payment) adalah sistem pembayaran yang dilakukan importir
dengan cara melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum barang dikirim oleh eksportir.
Mata uang yang digunakan dalam pembayaran bergantung pada kesepakatan, bisa
menggunakan mata uang negara eksportir maupun mata uang negara importir.

B. Pembayaran kemudian
Pembayaran kemudian (open account) adalah sistem pembayaran yang dilakukan setelah
importir menerima barang dari eksportir. Sistem pembayaran ini dilakukan apabila terdapat
kepercayaan antara ekportir dan importir, ada kepastian barang dan dokumen kelengkapan
barang yang akan diterima importir, serta ada kepastian hukum tentang transaksi dan trasfer
pembayaran.
C. Konsinyasi
Konsinyasi (consignment) adalah suatu cara pengiriman barang-barang ekspor yang bersifat
titipan untuk dipasarkan oleh eksportir dengan kesepakatan harga tertentu. Pembayaran baru
oleh pihak yang dititipi jika barang telah terjual. Cara ini memiliki kelemahan, yaitu pemilik
barang tidak dapat menentukan waktu penerimaan pembayaran karena harus menunggu
barang laku terjual.
D. Pembayaran dengan wesel
Wesel atau surat utang bank (bill of exchange) merupakan dokumen yang memuat pengakuan
bank (promissory note) untuk membayar sejumlah uang yang tertera di atas wesel tersebut
kepada pihak tertentu atau yang membawa wesel tersebut. Dengan demikian, pihak importir
harus membayar barang yang dibelinya dengan cara menyetorkan sejumlah uang kepada
bank yang ditunjuk eksportir yang mengeluarkan wesel.

E. Pembayaran dengan surat kredit


Surat Kredit (Letter of Credit/LC) adalah surat pemberian kuasa oleh bank pada bank atau
pihak lain untuk membayar sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam surat tersebut.
Sistem pembayaran dengan L/C merupakan sistem yang paling aman bagi eksportir. Dengan
penerbitan L/C, sebuah bank yang bertindak sebagai pengganti importir memberikan
kepercayaan dan kepastian kepada eksportir bahwa pembayaran akan dilakukan oleh bank
tersebut sesuai dengan persyaratan yang terdapat dalam L/C.

23
F. Pembayaran dengan emas
Pembayaran dengan emas dilakukan oleh importir dengan mengirimkan sejumlah emas yang
setara dengan nilai barang yang dibelinya kepada eksportir. Pembayaran dengan
menggunakan emas ini harus mendapatkan izin dari pemerintah.

G. Pembayaran dengan kompensasi pribadi


Kompensasi pribadi adalah cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian utang
piutang pada seorang penduduk dalam satu negara tempat penduduk tersebut tinggal.

24
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemasaran Internasional atau International Marketing adalah transaksi bisnis yang


dilakukan oleh suatu perusahaan dalam satu negara dengan perusahaan lain atau individu di
Negara lain.

Menjangkau bisnis internasional memang bukanlah hal yang mudah, selain banyaknya
pesaing handal, jangkauan konsumen yang sangat luas membuat kita harus mengetahui siapa
target pasar kita sebenarnya, tetapi bukan berarti tidak ada kemungkinan.

Pasar global memiliki potensi yang sangat bagus bagi kita untuk memasarkan layanan
serta produk kita, kita seharusnya bisa memanfaatkan potensi ini dengan memperhatikan
hukum yang berlaku dan juga strategi ataupun perencanaan yang matang.

Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun organisasi yang melibatkan
proses pembuatan, pembelian, penjualan, atau pertukaran barang maupun jasa dengan tujuan
untuk menghasilkan keuntungan.

B. Saran

Tentunya dalam pembuatan makalah ini banyak sekali kesalahan, baik yang datang atas diri
kami pribadi maupun datang dari pihak lain, kami minta saran dari temen-temen maupun
dosen pengampu yang bersifat membangun sehingga makalah ini menjadi lebih baik.

25
DAFTAR PUSTAKA

- https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/14/150909569/wto-sejarah-
tujuan-fungsi-dan-struktur

- https://m.merdeka.com/jatim/manfaat-perdagangan-internasional-bagi-
perekonomian-indonesia-ini-lengkapnya-kln.html?page=5

- https://economy.okezone.com/read/2017/02/28/320/1630139/indonesia-iran-
selesaikan-pembahasan-preferential-trade-
agreement#:%7E:text=%22Preferential%20Trade%20Agreement%20merupak
an%20pakta,negara%2Dnegara%20yang%20menandatangani%20perjanjian.

- https://theconversation.com/mengenal-3-jenis-perjanjian-dagang-antarnegara-
dan-manfaatnya-bagi-ekonomi-indonesia-151551

26

Anda mungkin juga menyukai