Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Perusahaan dituntut untuk menghadapi persaingan dan perubahan pasar. Manajer harus
dapat memilih dan menentukan strategi yang tepat bagi perusahaan pada suatu periode waktu
menjadi kata kunci yang harus dilakukan oleh manajer.
Sebelum memasuki bisnis internasional, tentu ada motif yang mendorong suatu global
competitor. Namun ada tantangan yang harus dihadapi oleh global competitor, yaitu bagaimana
memperoleh keunggulan kompetitif dan menerapkan strategi global yang akan digunakan ketika
go international. Strategi global mengasumsikan produk-produk yang lebih distandarisasi dan
kontrol oleh kantor pusat. Akibatnya, strategi kompetitif disentaralisasi dan dikontrol oleh kantor
pusat. Unit-unit bisnis strategis yang beroperasi di setiap negara diasumsikan saling tergantung
(interdependent), dan kantor pusat berusaha untuk menyatukan bisnis-bisnis yang tersebar di
negara-negara tersebut. Dengan strategi ini, perusahaan menawarkan produk-produk standar ke
berbagai pasar di negara-negara yang berbeda dan strategi kompetitif ini ditentukan oleh pusat.
Jadi strategi global menekankan pada skala ekonomi dan menawarkan lebih banyak peluang
untuk mendayagunakan inovasi yang dikembangkan pada tingkat perusahaan atau dalam sebuah
negara atau di pasar-pasar lainnya.
Strategi global memiliki resiko yang rendah, tetapi dapat melewatkan peluang-peluang
yang tumbuh di pasar-pasar lokal, baik karena pasar-pasar itu tidak menunjukkan adanya peluang
atau karena peluang-peluang itu mengharuskan produk-produk tersebut disesuaikan pada pasar
lokal. Akibatnya srategi ini tidak responsif terhadap pasar-pasar lokal dan sulit dikelola karena
kebutuhan untuk mengkoordinasi strategi-strategi tersebut dan mengoperasikan keputusan lintas
negara. Akibatnya, pencapaian kegiatan operasi yang efisien perlu berbagi sumber daya dan
penekanan diberikan pada koordinasi dan kerjasama antar unit di lintas negara tersebut.
Hal tersebut menarik perhatian penyusun untuk menyusun makalah yang berjudul
"STRATEGI DAN MANAJEMEN BISNIS INTERNASIONAL"
I. 2 IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan bisnis internasional?

1
2. Apa metode yang digunakan untuk dapat Go International?
3. Apa motivasi dalam melakukan internasionalisasi bisnis?
4. Bagaimana strategi global total dalam bisnis internasional?

I. 3 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dari
makalah ini adalah:
1. Bisnis internasional.
2. Berbagai metode Go international.
3. Motivasi melakukan internasionalisasi bisnis.
4. Strategi global total dalam bisnis internasional.

I. 4 TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut
1. Memahami apa yang dimaksud dengan bisnis internasional
2. Memahami metode yang digunakan untuk dapat Go International.
3. Memahami motivasi dalam melakukan internasionalisasi bisnis.
4. Memahami strategi global total dalam bisnis internasional.

BAB 2
ISI

2
2.1 BISNIS INTERNASIONAL
Terdapat beberapa definisi mengenai bisnis internasional menurut beberapa ahli seperti
berikut ini:
 Ball, McCulloch, Frantz, Geringer, Minor (2006)
Bisnis yang kegiatannya melampaui batas Negara..
 Charles WH Hill (2008)
Perusahaan yang terlibat dalam perdagangan maupun investasi internasional.
 Daniels, Radebaugh & Sullivan (2004)
Semua transaksi komersial baik oleh swasta maupun pemerintah diantara dua negara atau
lebih.
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bisnis
internasional merupakan suatu transaksi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain.
Transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain
atau individu di negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing.
Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun
pada dasarnya ada dua pengertian. Adapun yang membedakan adanya dua buah transaksi Bisnis
Internasional yaitu :
1. Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar negara biasanya dilakukan
dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan
impor, maka timbulah neraca perdagangan antarnegara atau “Balance of Trade”. Suatu negara
dapat memiliki Surplus Neraca Perdagangan atau Defisit Neraca Perdaganga.
2. Pemasaran Internasional (International Marketing)
Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International
Business) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi
bisnis dengan negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi
bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di
luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan
perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya
langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi

3
kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat
pula berupa jasa.
2.2 BERBAGAI METODE GO INTERNATIONAL
Suatu perusahaan yang bermaksud melakukan ekspansi usahanya ke luar negeri dapat
menempuh beberapa alternatif metode sebagai berikut:
1. Ekspor
Aktivitas ekspor adalah bentuk keterlibatan perusahaan dalam bisnis internasional yang
paling sederhana. Perusahaan menggunakan kapasitas produksi domestic yang dimilikinya untuk
produksi, distribusi, administrasi dan mengalokasikan sejumlah tertentu produksi dalam
negerinya untuk pasar luar negeri.
Dalam praktik, suatu perusahaan dapat menjadi eksportir langsung/tidak langsung. Sebagai
eksportir langsung, perusahaan tersebut melayani seluruh tahap ekspor dari penjualan hingga
pengiriman barang. Sebagai eksportir tidak langsung, eksportir menyewa seseorang/perusahaan
lain untu mempermudah perdagangan. Mekanisme aktivitas ekspor memerlukan hal-hal berikut
ini:
1) Izin dari pemerintah dalam negeri
2) Jaminan transportasi yang dapat dipercaya dan asuransi transit
3) Dipenuhinya persyaratan-persyaratan yang diminta negara pengimpor.
2. Lisensi
Melalui lisensi, suatu perusahaan pemberi lisensi menghibahkan beberapa hak kepada
perusahaan asing, yang meliputi pemberian hak untuk memproses, hak paten, program, merk,
hak cipta/keahlian.
Kelebihan lisensi:
1) Pemberi lisensi menerima tambahan keuntungan dibanding hanya terpaku pada suatu
proses/metode didalam negeri
2) Dapat memperluaas siklus hidup produk perusahaan
3) Perusahaan pemberi lisensi sering mengalami peningkatan penjualan atas penggantian
suku cadang diluar negeri
4) Bagi perusahaan penerima lisensi akan mendapat hak memproses teknologi, yang pada
gilirannya mengurangi biaya riset dan pengembangan
Kekurangan lisensi:

4
1) Membatasi kesempatan mendapat keuntungan dimasa depan karena hak khusus
perusahaan diperluas sampai periode tertentu
2) Dengan memberikan hak kepada perusahaan lain, perusahaan pemberi lisensi kehilangan
control terhadap kualitas produk dan proses, penyalahgunaan kekayaan, dan bahkan
perlindungan terhadap reputasi perusahaan.
3. Franchising/waralaba
Menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba ialah suatu sistem
pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik mereka (franchisor)
memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek,
nama, system, prosedur, dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu
tertentu meliputi area tertentu. Franchising hampir sama dengan lisensi. Bedanya, selain
menghibahkan izin penggunaan nama, proses, metode, atau merk, perusahaan membantu
penerima franchise dalam operasi dan atau pasok bahan mentah.
Contoh perusahaan pemberi franchise adalah perusahaan jasa dan restoran, khususnya fast
food dan minuman ringan seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut.
4. Kontrak manajemen
Kontrak manajemen terjadi bila suatu perusahaan menyewakan keahlian/pengetahuannya
kepada pemerintah/perusahaan luar negeri dalam bentuk orang yang datang kepada
pemerintah/perusahaan dan mengelola kepentingan mereka.
Adapun kelebihan dan kelemahan dari kontrak manajemen, adalah sebagai berikut:
Kelebihan:
1) Memfokuskan sumber daya perusahaan pada bidang keahliannya
2) Keterpaparan finansial yang minim
Kelemahan:
1) Tingkat kembalian terbatas pada kontrak
2) Dapat pula secara tidak sengaja mentransfer pengetahuan dan teknik mengenai
kepemilikan ke pihak yang dikontrak
5. Kontrak manufacture
Dalam kontrak manufaktur, TNC melakukan kontrak dengan mitra lokalnya dalam jasa
manufaktur. Sehingga kontrak ini dapat dikatakan semacam itegrasi vertical.
Adapun kelebihan dan kelemahan dari kontrak manajemen, adalah sebagai berikut:

5
Kelebihan:
1) Risiko finansial rendah
2) Memperkecil sumber daya yang dipakai dalam proses manufaktur
3) Memfokuskan sumber daya perushaaan pada elemen lain dalam rantai nilai (value chain)
Kelemahan:
1) Pengendalian yang berkurang (dapat memengaruhi kualitas, jadwal pengiriman)
2) Mengurangi potensi pembelajaran
6. Investasi langsung
Bila suatu perusahaan melakukan investasi secara langsung dari luar negeri berarti benar-
benar membuat komitmen atas modal, orang dan kekayaan melampaui batas wilayah negaranya.
Investasi asing dapat berupa:
a) Patungan
b) Mendirikan cabang yang dimiliki penuh
Alasan investasi:
a) Memperoleh akses terhadap pasar yang lebih besar
b) Mengambil keuntungan atas perbedaan biaya di pasar luar negeri
c) Sebagai strategi bertahan untuk menghadapi gerakan pesaing utamanya atau untuk
mengikuti market leader yang memasuki pasar baru
7. Patungan (Joint Venture)
Patungan adalah kerjasama bisnis dimana satu atau lebih perusahaan bergabung bersama
untuk mendirikan beberapa jenis operasi. Kerja sama bisnis dimana satu atau lebih perusahaan
bergabung bersama untuk mendirikan beberapa jenis operasi.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari joint venture, adalah sebagai berikut:
Kelebihan:
1) Dengan patungan, dapat meningkatkan pertumbuhan dan akses ke pasar baru sekaligus
menghindari tarif dan pajak yang berlebihan.
2) Dapat menetralisasi persaingan yang ada dan potensial, sekaligus melindungi perusahaan
dari risiko dinasionalisasi karena pemerintah lokal berkepentingan terhadap suksesnya
operasi perusahaan.
3) Lebih mudah memperoleh modal di pasar local.

6
4) Pemerintah lokal memberikan keringanan pajak sebagai insentif bagi perusahaan asing
melakukan patungan dengan perusahaan local.
Kelemahan:
1) Bagi TNC, patungan berarti membatasi pengembalian keuntungan ke kantor pusatnya
2) Bila operasi usaha berhasil, seringkali mengundang nasionalisasi oleh pemerintah negara
tuan rumah
3) Menimbulkan masalah kontrol dan pengambilan keputusan
8. Cabang yang dimiliki penuh
Dengan mendirikan cabang diluar negeri yang dimiliki penuh, suatu perusahaan dapat
menjaga kontrol menyeluruh terhadap pemasaran, penentuan harga, keputusan produksi dan
mempertahankan kelebihan teknologi. Dalam mendirikan cabang, suatu perusahaan dapat
memilih untuk mengakuisisi perusahaan yang telah berjalan atau mendirikan pabrik sendiri.
9. Operasi global
Suatu perusahaan yang melakukan globalisasi operasi akan dapat mengambil peluang bisnis
yang terjadi diseluruh dunia dan tidak terbatas pada sector tertentu. Bila dunia semakin
berkembang menjadi pasar global dimana produk menjadi standar di semua budaya, maka
perusahaan dapat memproduksi dan menjual produk yang dapat diandalkan dengan biaya yang
murah diseluruh dunia. Contoh perusahaan yang telah melakukan globalisasi operasi adalah
Levi-Strauss, Pepsico, dan Coca-cola.
10. Investasi portofolio
Investasi portofolio dapat berupa investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang dapat
diperjualbelikan dipasar internasional seperti, uang, obligasi, surat dagang, sertifikat deposito
dan saham. Investor yang memutuskan untuk membeli surat berharga didorong oleh beberapa
alasan terutama:
a) Melakukan diversifikasi portofolionya diantara berbagai pasar dan lokasi
b) Untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi
c) Menghindari resiko politik
d) Berspekulasi dipasar valuta asing
2.3 MOTIVASI MELAKUKAN INTERNASIONALISASI BISNIS
Terdapat tiga teori yang umum digunakan untuk menjelaskan motivasi perusahaan dalam
melakukan internasionalisasi bisnis, yaitu sebagai berikut:

7
1. Teori pasar tidak sempurna
Teori ini menyatakan bahwa karena adanya biaya dari transfer tenaga kerja dan sumber daya lain
bagi tujuan produksi, perusahaan mungkin berupaya menggunakan faktor-faktor produksi luar
negeri jika faktor-faktor ini lebih murah daripada faktor-faktor lokal.
Pasar yang tidak sempurna menyediakan insentif bagi perusahaan untuk menggali
kesempatan-kesempatan yang ada di luar negeri. Perusahaan-perusahaan multinasional berupaya
keras untuk mengambil keuntungan dari ketidak sempurnaan pada pasar domestik (nasional)
untuk barang-barang, faktor-faktor produksi, dan financial assets. Ketidaksempurnaan-
ketidaksempurnaan pada pasar untuk barang-barang tersebut ditranslasikan ke dalam peluang-
peluang pasar bagi perusahaan multinasional.
2. Teori keunggulan komparatif
Teori keunggulan komparatif menekankan bahwa spesialisasi dapat meningkatkan efisiensi
produksi. Negara atau perusahaan dianjurkan untuk spesialisasi produksi dan ekspor ada produk
yang mempunyai keunggulan komparatif dan mengimpor produk yang tidak mempunyai
keunggulan komparatif. Dengan spesialisasi pada beberapa produk berarti tidak memproduksi
produk lain, sehingga perdagangan anatrnegara amat essential, berdasarkan argument ini, dapat
dipahami mengapa perusahaan dapat memasuki pasar luar negeri.
3. Teori siklus hidup produk.
Teori siklus produk mengatakan bahwa perkembangan hidup suatu produk mengikuti siklus
yang terdiri dari empat tahap, yaitu masa awal dimana perusahaan baru memulai
memperkenalkan produknya, di ikuti masa pertumbuhan, masa kematangan, dan terakhir adalah
masa penurunan. Pesan dari teori ini pada dasarnya adalah bahwa bila suatu perusahaan telah
mencapai masa kematangan.
Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction, growth,
maturity, decline dan termination. Sementara itu ada pula yang menyatakan bahwa keseluruhan
tahap – tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) terdiri dari introduction (pioneering),
rapid growth (market acceptance), slow growth (turbulance), maturity (saturation), dan decline
(obsolescence). Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke
dalam empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan decline.
2.4 STRATEGI GLOBAL TOTAL

8
Strategi global adalah salah satu bentuk perusahaan multinasional (multinational
enterprise/MNE) strategi yang menjadi (treats) negara di seluruh dunia sebagai sebuah pasar
global (global marketplace) (Levitt, dan Yip dalam Peng dan Miles, 2009). Strategi MNE
lainnya biasanya dikenal sebagai internasional (atau eksport-driven), multidomestik dan
transnasional (Bartlett dan Ghoshal dalam dalam Peng dan Miles, 2009). Namun, strategi ini
tampaknya merupakan bentuk ideal yang tidak ada di antara MNE (Rugman dan Verbeke 2004).
Di bawah ini merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan strategi
global:
1. Membentuk tim global
Keterlibatan setiap manajer sangat penting bagi keberhasilan strategi global. Pemilihan anggota
tim merupakan kunci daalam pengambilan keputusan. Anggota tim global yang dipilih berasal
dari:
1) Pimpinan bisnis
2) Perwakilan senior dari bisnis terkait
3) Eksekutif perusahaan senior
Idealnya satu tim terdiri dari enam sampai delapan orang. Sebagai tambahan, tim membutuhkan
staf yang bertugas dalam perencanaan. Suatu tim dipimpin oleh ketua.
2. Menentukan bisnis
Pemimpin dari tim global harus memiliki gagasan bisnis yang akan dianalisis sebelum mereka
dapat membentuk tim global, namun gagasan dari anggota pun diperlukan. Dalam bisnis sendiri
terdapat tiga dimensi produk atau jasa, yaitu fungsi, tenaga kerja, dan layanan konsumen.
3. Mengidentifikasi pasar
Setelah menentukan pasar, tim global menetukan pasar yang akan dimasuki, mulai dari bentuk
pasar, meramalkan permintaan pasar, dan menentukan market share.
4. Mengidentifikasi pesaing
Tim global harus menentukan pesaing mana yang dianggap paling penting untuk diidentifikasi.
Pesaing yang yang harus dianalisis adalah sebagai berikut:
1) Semua pesaing global yang memiliki market share di atas 5%
2) Pesaing terbesar yang berada di negara asalnya, meskipun pesaing tersebut tidak go
international.
4. Pesaing global yang potensial

9
Jika memungkinkan, jumlah perusahaan yang masuk daftar pesaing harus ada sepuluh pesaing
atau lebih.
5. Memeriksa strategi inti
Dalam menganalisis strategi global, terkadang beberapa anggota dari tim global tidak
mengetahui apa strategi inti dari bisnis mereka atau memiliki pandangan yang berbeda mengenai
strategi inti dari bisnis mereka.
6. Memeriksa pemilihan negara
Pemilihan negara merupakan hal terpenting dari internasionalisasi dan globalisasi. Manajer perlu
mempertimbangkan segala sesuatu mengenai negara yang akan dipilih mulai dari kondisi politik,
ekonomi, sosial, teknologi, dan hukum.
7. Mendiagnosis potensi globalisasi industri
Untuk mendiagnosis potensi globalisasi industri, ada dua tahap yang harus ditempuh. Pada tahap
pertama, tim global dapat membuat penilaian awal dalam rapat. Hasil penilaian dapat diverifikasi
oleh manajer dan staf di tahap kedua. Selanjutnya tim global harus mengidentifikasi bagaimana
globalisasi industri menciptakan peluang.
8. Mengevaluasi strategi global
Terdapat tiga gagasan utama untuk mengevaluasi strategi global:
1) Analisis keuntungan potensial dari penggunaan strategi global
2) Analisis dari globalisasi industri
3) Analisis mengenai reaksi pesaing
9. Mengevaluasi kapabilitas organisasi
Selanjutnya tim global akan mengevaluasi organisasi atau perusahaan, apakah organisasi atau
perusahaan tersebut akan mampu atau tidak dalam memasuki bisnis global
10. Mengembangkan program global
Tugas terakhir dalam analisis strategi global yang akan dilakukan oleh tim global adalah
mengspesifikasi rencana program yang akan mereka jalankan. Dengan kata lain tahap terakhir ini
adalah memastikan implementasi dari program yang akan dijalankan.

10
BAB III
KESIMPULAN

III. 1 Kesimpulan

Bisnis internasional merupakan suatu transaksi yang dilakukan oleh suatu negara dengan
negara lain. Terdapat beberapa metode yang dilakukan suatu perusahaan atau organisasi agar Go
International, diantaranya ekspor, lisensi, franchising/waralaba, kontrak manajemen, kontrak
manufacture, patungan (Joint Venture), cabang yang dimiliki penuh, operasi global, dan investasi
portofolio. Adapun terdapat tiga teori umum yang menjelaskan timbulnya motivasi melakukan
internasionalisasi bisnis, yaitu teori pasar tidak sempurna, teori keunggulan komparatif, dan teori
siklus hidup produk. Selain itu, untuk memperoleh keunggulan kompetitif di pasar global, yaitu
melakukan strategi biaya dan strategi diferensiasi. Kemudian adapun global strategi yang
berperan sebagai lapangan di persimpangan antara manajemen strategis dan bisnis internasional.

11
DAFTAR PUSTAKA
Ball, Geringer, Minor, McNett. 2006. Edisi 12 International Business. Bandung: Salemba
Empat
Dharmmesta, Basu Swastha., Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen Pemasaran Analisis
Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.
Daniels, J. D., Radebaugh, L. H., & Sullivan, D. P. 2004. International business:
Environments and operations. Upper Saddle River, N.J: Prentice Hall.
Hill, Charles W.L. 2008. International Business. McGraw Hill Higher Education.
Wicaksono Bagus Kurniawan, 2017. Bisnis Internasional. Dalam
http://wicaksonobagusk97.blogspot.co.id/2017/01/bisnis-internasional-wicaksono-
bagus.html (Diakses tanggal 29 April 2017)
Talentia Kristi, 2013. Bisnis Internasional. Dalam
http://talentiakirsti.blogspot.co.id/2013/01/bisnis-internasional.html (Diakses tanggal 29
April 2017)
Cerita Kami, 2013. Contoh Perusahaan yang melakukan exporting, licensing, franchising, joint
venture, wholly owned subsidiary. Dalam
http://chitchatmanagement.blogspot.co.id/2013/04/contoh-perusahaan-yang-
melakukan.html (Diakses tanggal 29 April 2017)
Untoro, 2015. Strategi Global. Dalam http://untoro14.blogspot.co.id/2015/11/ strategi-
global.html (Diakses tanggal 29 April 2017)
Rohmanto, 2015. Manajemen Keuangan Internasional. Dalam
http://rohmanto96.blogspot.co.id/2015/03/manajemen-keuanagan-internasional.html
(Diakses tanggal 29 April 2017)

12

Anda mungkin juga menyukai