Pemasaran internasional adalah pemasaran barang atau produk di luar negara di luar
negara target pasar. Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen pemasaran
internasional yang membutuhkan konsep bisnis yang matang dan strategis. Sebuah
perusahaan membutuhkan manajemen pemasaran internasional jika perusahaan ingin
mengembangkan strategi pemasaran internasional yang cukup komprehensif. Tentunya
perusahaan tidak ingin terjebak dalam aktivitasnya, tidak hanya dalam pemasaran, tetapi juga
dalam operasi dan mendapatkan keuntungan lebih dengan menjangkau target pasar.
Tetapi untuk mencapai sesuatu yang besar, Anda harus memulai dari yang kecil.
Demikian pula dalam pemasaran internasional, suatu perusahaan tidak mengabaikan
pemasaran lokal terlebih dahulu untuk mencapai pemasaran yang lebih luas. Saat mengelola
pemasaran internasional, isu-isu berikut harus dipertimbangkan untuk mencapai tujuan
pemasaran.
Pada dasarnya, pemasaran internasional adalah cara untuk memasarkan produk dan
jasa di banyak negara. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat memperluas bisnisnya ke
seluruh dunia. Sebelum melanjutkan, alangkah baiknya jika kita memahami pengertian
pemasaran internasional itu sendiri. Beberapa ahli mengungkapkan konsep pemasaran
internasional sebagai berikut.
Kotabella dan Helsen memiliki visi pemasaran global, yang mengacu pada kegiatan
perusahaan yang menekankan standardisasi, koordinasi pasar dan integrasi global, dengan
tujuan memberikan kontribusi untuk meningkatkan daya saing di pasar dunia.
Pada saat yang sama, Michael E. Czinkota mencatat bahwa pemasaran internasional
adalah proses perencanaan dan pengorganisasian transaksi lintas batas negara untuk
menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi yang terlibat. James
E Keegan mengatakan bahwa pemasaran global adalah serangkaian kegiatan pemasaran yang
dilakukan oleh perusahaan yang menekankan efisiensi biaya dan bekerja lintas batas
nasional dan regional.
James menekankan kemungkinan untuk mentransfer produk, merek, dan ide lain
antar negara, menanggapi kebutuhan pelanggan global, dan mengembangkan koordinasi
infrastruktur pemasaran nasional menjadi infrastruktur pemasaran global.
untuk mencapai sesuatu yang besar Anda harus memulai dari yang kecil. Demikian
pula dalam pemasaran internasional, suatu perusahaan tidak mengabaikan pemasaran lokal
terlebih dahulu untuk mencapai pemasaran yang lebih luas. Saat mengelola pemasaran
internasional, isu-isu berikut harus dipertimbangkan untuk mencapai tujuan pemasaran.
untuk mengambil
Mengekspor produk hampir sama dengan menjual produk di luar tempat usaha saat
ini. Produk Anda hanya dikirim ke luar negeri dan ekspornya memerlukan beberapa
dokumen, izin, dan proses.
Izin
Lisensi adalah strategi di mana Anda mengizinkan perusahaan asing memproduksi
produk mereka menggunakan produk dan merek Anda sendiri. Di sini Anda mendapatkan
pengembalian atau royalti, tetapi tidak optimal, tetapi Anda juga memiliki risiko kerugian
yang sangat rendah.
Penjualan lisensi
Menyetujui kedua belah pihak bahwa perusahaan akan digunakan. Hampir sama
dengan sekedar memberikan lisensi franchise sama seperti mengcopy usaha sendiri.
Hubungi produksi
Ketika perusahaan Anda masuk ke dalam pengaturan kontrak bahwa perusahaan
Anda bersedia memproduksi barang untuk perusahaan lain, produk yang memenuhi
spesifikasi perusahaan membeli produk Anda dan mereka memasarkan sendiri.
Kelola semua hal penting terkait pemasaran baik lokal maupun nasional. Jika Anda
ingin mencapai tujuan internasional, Anda juga harus menguasai manajemen pemasaran
internasional dan masalah lain yang terkait dengan pemasaran luar negeri, sehingga tujuan
pemasaran menyebar dan dikenal di seluruh dunia.
Produk adalah inti dari pemasaran, produk menyatukan pembeli dan penjual. Peran
penting produk dalam pemasaran internasional sama seperti dalam pemasaran domestik.
Konsep produk sebenarnya sama terlepas dari apakah produk tersebut untuk pasar global atau
pasar domestik. Perbedaannya hanya pada produk mana yang cocok untuk dijual di pasar
internasional atau sebaliknya yang cocok untuk pasar domestik atau tepatnya untuk semua
pasar yang dapat digolongkan sebagai produk global. Produk Lokal - Internasional - Global.
Kerangka klasifikasi produk tertua didasarkan pada pengguna, yang dibagi menjadi barang
konsumsi dan barang industri. Klasifikasi lain telah berkembang dari lokal ke kontinum
global dan diklasifikasikan menjadi produk domestik, internasional dan global.
produk lokal. Produk lokal adalah produk yang dalam konteks perusahaan tertentu
hanya memiliki potensi pasar satu negara. Ada tiga alasan mengapa disebut produk lokal:
1) Merupakan perusahaan nasional tunggal yang tidak menawarkan
peluang pengembangan dengan menggunakan pengaruh global.
2) Produk lokal tidak menyediakan transfer pengalaman dan aplikasi
kepada orang lain yang diperoleh dari pasar.
3) Keterampilan manajemen yang diperoleh dalam satu bidang produk
kurang dapat dialihkan.
4) produk internasional. Produk internasional adalah produk yang
memiliki potensi untuk pasar beberapa negara. Produk industri
umumnya kurang peka terhadap lingkungan dibandingkan barang
konsumen, sehingga produsen industri harus menyadari peluang
ekspansi.
5) Produk global. Produk global dirancang untuk memenuhi kebutuhan
pasar global. Ketika industri menjadi global, perusahaan berada di
bawah tekanan untuk mengembangkan produk global. Salah satu
faktor terpenting globalisasi adalah biaya penelitian produk.
Perusahaan akan menemukan lebih banyak jawaban atas pertanyaan tentang apa yang
harus dijual di pasar internasional. Mungkin harus menjual produk yang sama sekali berbeda
dari apa yang dijualnya di dalam negeri, atau mungkin menjual sesuatu yang bukan produk,
seperti hak atau layanan. Hak mencakup merek dan merek dagang, paten produk atau proses,
atau pengetahuan rahasia. Layanan yang dapat dipasarkan adalah riset produksi, pemasaran,
atau keterampilan manajemen umum.
Bisnis Francisco adalah contoh hak jual seperti KFC, Mc Donalds, Burger King, Coca-Cola
dll. Menjual jasa sangat memungkinkan bagi perusahaan internasional dengan banyak
pengalaman dan pengetahuan. Terutama di industri perhotelan, seperti Hilton
Intercontinental dan Sheraton yang menjual jasa konsultasi manajemen. Berjualan di sektor
jasa lebih menguntungkan karena (1) risikonya rendah karena tidak memerlukan investasi
modal, (2) posisi bersaingnya kuat karena dapat memaksimalkan keunggulan komparatifnya.
Untuk produk pasar internasional, masalahnya adalah berapa lama perusahaan dapat
menjual produk tradisionalnya di pasar luar negeri, dan di sisi lain, berapa banyak perubahan
atau adaptasi yang diperlukan untuk pasar masing-masing negara. Baik produk tersebut dijual
hanya dalam satu jenis atau beberapa jenis tergantung segmen pasar internasional. Dengan
asumsi bahwa produk yang tepat adalah produk yang menghasilkan keuntungan terbesar,
diperlukan analisis efektivitas biaya untuk menentukan sejauh mana kustomisasi akan terjadi.
Sebaliknya, adaptasi meningkatkan penerimaan produk di semua pasar nasional.
Ekonomi produksi Ketika hanya ada satu sumber produksi, skala ekonomi dapat
dicapai dengan standarisasi produk.
Penelitian dan pengembangan Produk Ekonomi. Jika produknya seragam, R&D
kurang, terpusat dan murah.
Ekonomi pasar. Dengan satu produk, sales literature, sales training, advertising dan
sejenisnya bisa lebih mudah dan murah.
Mobilitas dan loyalitas konsumen dapat dipertahankan jika ia dapat membeli produk
yang sama di mana saja (misalnya Gillette, Kodak, dan Hilton Hilton).
citra Amerika Barang khusus harus terus membentuk citra Amerika Serikat di pasar
internasional. Seperti permen Wrangley, Levi's.
Dampak Teknologi Ketika spesifikasi kritis, produk biasanya seragam. Terutama
untuk produk industri. Kemungkinan perubahan produk biasanya kecil.
Operasi dengan ekspor. Ketika beroperasi di pasar internasional hanya melalui
ekspor, perusahaan cenderung menanggapi permintaan akan produk standar.
Kondisi kerja yang berbeda. Meskipun suatu produk dapat memenuhi kebutuhan
fungsional yang sama di berbagai negara, kondisi lokal yang berbeda memerlukan
adaptasi produk. faktor pasar lainnya.
Pendapatan per kapita dapat memengaruhi ukuran dan sifat produk, atau mungkin
kemasannya. Selera konsumen memerlukan penyesuaian dalam makanan, pakaian,
dan barang konsumsi lainnya.
Pengaruh pemerintah. Regulasi kandungan lokal dari pemerintah negara pengimpor
memaksa produsen menyesuaikan produknya.
Kebijakan pajak dapat mempengaruhi produk impor sampai batas tertentu. Regulasi
resmi produk, kemasan, label, dll juga menimbulkan perbedaan produk, terutama
untuk produk pangan dan farmasi. Sejarah dan operasi perusahaan
7.2.3. Label
Pelabelan sangat erat kaitannya dengan pengemasan, namun memiliki parameter
tersendiri. Unsur yang paling penting adalah bahasa, peraturan pemerintah dan informasi
konsumen.
Bahasa: Meskipun isi pesan label telah dibakukan, mungkin perlu mengubah bahasa,
terutama jika label berisi pesan komunikasi penting.
Pemerintah: Beberapa peraturan pemerintah berlaku untuk label seperti merek asal, berat,
deskripsi isi dan pasta, nama produsen, informasi tambahan dan informasi khusus tentang
bahan kimia.
Nama dan merek
Memilih nama bisnis dan membuat kebijakan nama merek merupakan isu penting dalam
pemasaran internasional. Masalahnya adalah untuk melindungi nama dan merek
perusahaan. Menentukan apakah produk yang diberikan hanya memiliki nama dagang
internasional atau beberapa nama dagang nasional. Peran merek dalam pemasaran
internasional.
Sebelum membahas masalah langkah untuk menetapkan harga, hal pertama yang
harus dibahas terlebih dahulu adalah definisi yang dimilikinya. Strategi untuk menetapkan
harga ini mengacu ke metode yang digunakan perusahaan agar dapat menetapkan layanan
atau harga produk mereka.
Umumnya, perusahaan akan menggunakan perhitungan sesuai dengan biaya produksi, iklan,
tenaga kerja, kemudian menambahkan sejumlah persentase tertentu sehingga mereka akan
mendapatkan keuntungan.
Harga sendiri adalah komponen marketing yang dapat menentukan pendapatan perusahaan.
Oleh sebab itu, menentukan harga dengan tepat akan menciptakan permintaan
atau demand secara optimal dari sisi konsumen serta partner bisnis.
Dapat dikatakan bila penetapan harga menjadi faktor kunci perusahaan agar bisa
mendapatkan keuntungan.
Langkah Melakukan Strategi Penetapan Harga
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, menetapkan harga menjadi strategi yang sangat
penting untuk perkembangan bisnis. Dengan menetapkan harga yang tepat, perusahaan akan
memperoleh angka keuntungan tinggi dan peningkatan penjualan.
Tentu saja, menentukan harga produk bukan hal yang dapat disepelekan. Agar dapat
mencapai harga paling sesuai, perusahaan harus mengikuti sejumlah langkah tertentu, seperti:
1. Memberikan Harga Plus
Strategi pertama yang dapat dilakukan adalah memberikan harga plus. Dengan menggunakan
metode ini, harga jual akan berpedoman pada perhitungan jumlah biaya yang digunakan.
Kemudian, hasil hitungan nantinya akan digabungkan dengan jumlah tertentu agar dapat menutupi
laba atau yang sering disebut dengan margin. Fungsi utama yang dimiliki metode ini adalah agar
perusahaan bisa memperoleh laba sebesar mungkin.
2. Mark Up
Langkah lain yang dapat dilakukan perusahaan dalam strategi penetapan harga adalah menggunakan
metode mark up. Istilah ini mengacu pada penetapan harga jual dan berpedoman pada harga pokok
awal pembelian.
Nantinya, angka yang didapatkan harus dikalkulasi dengan jumlah tertentu. Mark up di sini
menunjukkan harga jual perusahaan yang lebih dari biaya yang dibutuhkan untuk proses produksi.
Oleh sebab itu, secara umum jika semakin tinggi mark up, nantinya pendapatan yang dihasilkan oleh
perusahaan juga akan menjadi semakin besar.
3. Break Even Point
Sering disebut BEP, break event point juga dapat digunakan sebagai strategi untuk menetapkan
harga. Langkah ini dilakukan dengan menetapkan harga jual sesuai dengan total biaya pengeluaran
serta hasil yang diterima badan usaha.
Bila dilihat dari pengertian yang dimilikinya, sudah pasti produsen yang menggunakan strategi ini
tidak mendapatkan keuntungan. Namun, di sisi lain, perusahaan tidak akan memperoleh kerugian
dan akan menemukan keseimbangan di dalam pasar.
4. Melakukan Analisis Kompetitor
Metode lain yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan melakukan analisis kompetitor.
Dari sini, perusahaan dapat melakukan sejumlah riset serta melihat seperti apa kinerja bisnis.
Perusahaan dapat melihat seperti apa pasokan barang, bahan produksi hingga harga yang
dikeluarkan kompetitor untuk produk yang mereka jual. Dengan langkah ini, perusahaan akan
menentukan harga yang lebih berkenan serta tetap menguntungkan untuk bisnis yang mereka miliki.
5. Melakukan Riset Pasar
Strategi lain yang dapat dilakukan adalah menetapkan harga pasar. Perusahaan dapat melakukan
riset mendalam berkaitan dengan permintaan pasar. Tujuan dari metode ini adalah agar dapat melihat
kebutuhan serta masalah yang dihadapi target audiens.
Biasanya, faktor yang harus diperhatikan ketika menggunakan metode ini adalah melihat
permintaan, feedback, hingga bentuk saran lain dari konsumen.
Manfaat Melakukan Strategi untuk Menetapkan Harga
Melakukan strategi penetapan harga tentu saja memberikan sejumlah manfaat. Berikut berbagai
manfaat yang diperoleh, antara lain:
Harga produk dipaksa turun agar dapat menarik pembeli. padahal, jika harga cenderung stabil, ketika
terjadi penurunan permintaan, tidak perlu khawatir dan langsung menurunkan harga. Hal ini
disebabkan karena harga dianggap pas, bukan hanya bagi perusahaan kamu, tetapi juga untuk
konsumen yang memerlukan produk tersebut.
2. Untuk Menyikapi Persaingan dengan Kompetitor
Menetapkan harga juga dapat menjadi solusi yang tepat agar bisa menghadapi persaingan. Kamu
dapat memeriksa perilaku konsumen serta hal apa yang bisa memberi keunggulan pada produk yang
dimiliki, barulah dapat menentukan harga yang akan dijual.
Apakah nantinya harga dijual jauh lebih tinggi karena nilai tambah yang lebih baik dari pesaing, atau
produk dijual dengan harga yang lebih murah agar bisa menarik banyak konsumen sembari
mempertahankan kualitas produk.
Selin itu, perusahaan juga dapat mengambil harga rata-rata di pasar dan menonjolkan kelebihan
produk yang mungkin tidak dimiliki oleh pesaing usaha yang lain.
Salah satu tujuan melakukan strategi penetapan harga adalah agar perusahaan dapat memaksimalkan
keuntungan usaha. Contohnya, laba Rp10 juta hanya cukup digunakan untuk biaya operasional serta
belanja produksi.
Tetapi, jika laba yang didapatkan Rp20 juta, perusahaan dapat meningkatkan produksi,
mengembangkan usaha, hingga melakukan promosi. Ini berarti untuk mencapai laba tertentu, kamu
harus menentukan harga di angka tertentu.
Konsumen yang belum mengetahui kualitas produk dapat menilai produk dari harga yang dimiliki.
Bila terlalu murah, mereka pasti enggan membeli karena tidak yakin dengan kualitas yang
diberikan.
Angka inilah yang menjadi patokan untuk menetapkan harga. Kamu dapat menjual produk lebih
murah agar bisa menawarkan harga yang kompetitif. Tidak hanya itu, kamu juga dapat menjual
barang dengan harga tinggi untuk membuatnya terkesan lebih mewah.
Premium Pricing
Setiap pasar pasti akan selalu ada segmen yang mau membayar lebih untuk melihat kualitas. Karena
ada sejumlah orang yang mencari produk yang prestisius dan mewah. Segmen ini yang ditarget
ketika menggunakan strategi premium pricing.
Freemium Pricing
Seperti nama yang dimilikinya, dalam strategi ini ada produk yang ditawarkan berbayar, tetapi ada
juga yang gratis. Sudah pasti fitur yang ditawarkan oleh kedua paket ini berbeda. Ketika membayar,
pelanggan akan memperoleh layanan yang lengkap.
Sedangkan, paket gratis yang diberikan oleh perusahaan dapat diibaratkan seperti masa percobaan.
Pelanggan dapat mencicipi layanan. Bila dirasa cocok, mereka bisa melakukan pembelian.
Bundle
Mungkin kamu pernah melihat skema penjualan, harga jeruk Rp40.000, kemudian harga apel
Rp40.000, beli jeruk dan apel Rp70.000. Strategi yang digunakan dalam harga seperti ini
adalah bundle pricing.
Kamu menjual 2 produk terpisah, tetapi ketika digabung, harganya akan menjadi lebih murah. Siapa
saja pasti akan tertarik melihatnya. Sayangnya, ketika menggunakan strategi ini, harga penjualan
kamu akan mengalami penurunan. Tentu ini akan mengancam keuntungan bersih yang dimiliki
Pengertian Promosi
Pengertian Promosi adalah salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting
dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Menurut Martin L. Bell dalam
Swastha dan Irawan promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk
mendorong permintaan. Sedangkan menurut William G. Menurut Nikels dan Irawan promosi adalah
arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Dengan promosi menyebabkan orang yang sebelumnya tidak tertarik untuk membeli suatu produk
akan menjadi tertarik dan mencoba produk sehingga konsumen melakukan pembelian. Terdapat
empat indikator pada promosi. Keempat indikator tersebut adalah periklanan (advertising), promosi
penjualan (sales promotion), penjualan personal (personal selling), dan publisitas.
1) Periklanan (advertising)
Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi
dalam bentuk gagasan, barang atau jasa untuk mempengaruhi audience.
Interaksi antar individu, saling bertemu muka dalam rangka mensukseskan penjualan dan
membangun hubungan dengan pelanggan.
Kegiatan pemasaran yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dengan menggunakan alat-
alat seperti peragaan, pameran, demontrasi dan sebagainya.
4) Publisitas
Sejumlah informasi tentang seseorang, barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat
melalui media tanpa dipungut biaya, atau tanpa pengawasan dari sponsor.
2. Perilaku Konsumen
Menurut Swata dan Handoko, perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk
didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Dari definisi tersebut, analisa perilaku konsumen harus menganalisa kegiatan-kegiatan yang jelas
terlihat dari proses-proses yang sulit diamati dan itu berarti selain mempelajari apa yang dibeli
konsumen, juga mempelajari dimana konsumen membeli, bagaimana cara membeli, serta dalam
kondisi yang bagaimana barang dan jasa tersebut dibeli.
Perusahaan sebagai komponen utama dalam menciptakan produk harus benar-benar memahami
bagaimana konsumen memberikan tanggapan terhadap ciri produk, harga dan sebagainya agar
mempunyai keuntungan yang besar melebihi pesaing-pesaingnya.
b. Perilaku Pembelian
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong , proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima
tahap, yakni:
1) Pengenalan Kebutuhan
2) Pencarian Informasi
Konsumen yang bereaksi akibat adanya stimulan akan berusaha mencari informasi yang lebih
banyak. Besarnya pencarian informasi yang dilakukan tergantung pada kekuatan dorongannya.
Sumber informasi tersebut terdiri dari keluarga, iklan, media masa, atau pengguna produk.
3) Evaluasi Alternatif
Hal tersebut berkaitan dengan bobot yang diberikan terhadap produk dengan membandingkan antara
satu produk dengan produk lain. 4) Keputusan Pembelian Dalam tahap evaluasi, konsumen
membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen membentuk suatu niat
membeli atas dasar faktor seperti pendapatan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan.
Tahap proses keputusan pembeli dimana konsumen mengambil tindakan selanjutnya, setelah
pembelian berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga akan terlibat dalam tindakan
sesudah pembelian pada pemasar.
3. Keputusan Pembelian
Dalam pengambilan keputusan merupakan suatu proses kegiatan pembeliaan yang tampak hanyalah
satu tahap dari keseluruhan proses pembelian konsumen.
Menurut Swastha dan Handoko , proses pengambilan keputusan melalui 5 tahap yaitu:
Dalam penganalisaan kebutuhan dan keinginan suatu proses ditunjukkan untuk mengetahui adanya
kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi. Jika suatu kebutuhan diketahui, maka konsumen
akan memahami adanya kebutuhan yang segera dipenuhi atau masih ditunda pemenuhannya.
Pencarian informasi dapat bersifat aktif atau pasif, internal atau eksternal. Pencarian informasi yang
bersifat aktif dapat berupa kunjungan ke toko untuk membuat perbandingan harga dan kualitas
produk, sedangkan pencarian informasi pasif hanya dengan membaca iklan di majalah atau surat
kabar tanpa mempunyai tujuan khusus tentang gambaran produk yang diinginkan.
Pencarian informasi internal dapat berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh perorangan.
Pengaruh perorangan berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh perorangan, terutama
berasal dari pelopor opini, sedangkan informasi eksternal berasal dari media masa dan sumber
informasi dari kegiatan pemasaran perusahaan.
Meliputi dua tahap yaitu, menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi
terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembelian. Tujuan pembelian bagi masing-masing
konsumen tidak selalu sama, tergantung pada jenis produk dan kebutuhannya.
Keputusan untuk membeli yang diambil konsumen sebenarnya merupakan kesimpulan dari sejumlah
keputusan, misalnya: keputusan tentang jenis produk, bentuk produk, jumlah produk dan sebagainya.
Apabila produk yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan, maka produk tersebut mampu menarik minat untuk membeli.
Bila konsumen dipuaskan dapat dipastikan maka pembelian berikutnya akan membeli produk
dengan merek tersebut lagi.
Setelah melakukan pembelian, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidak
puasan. Konsumen akan melakukan tindakan setelah kegiatan membeli dalam hal penggunaan
produk tersebut sehingga harus diperhatikan oleh pemasar bahwa tugas pemasaran tidak berakhir
ketika produk sudah dibeli tetapi terus sampai pada periode setelah pembelian.
7.5. Keputusan Distribusi
Sehingga, arti kata penyaluran ini adalah saluran pemasaran barang yang harus ditentukan oleh
produsen pada setiap konsumennya. Saluran ini juga akan berkaitan dengan pihak ritel, pengecer,
grosir, distributor, dan lain sebagainya.
Dengan begitu, maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa saluran distribusi adalah suatu kumpulan
perantara yang didalamnya akan saling bergantung antara yang satu dengan yang lainnya. Tujuannya
adalah untuk membantu pihak produsen dalam mengirim barang kepada konsumen akhir.
1. Informasi
Saluran distribusi bisa menghimpun seluruh informasi penting terkait konsumen serta kompetitor
perusahaan. Sehingga, informasi ini akan sangat berguna untuk merencanakan dan juga membantu
kegiatan pertukaran barang.
2. Negosiasi
Saluran distribusi berguna untuk mencoba membuat kesepakatan harga serta berbagai syarat lainnya,
agar bisa memungkinkan adanya perpindahan hak milik barang.
3. Pembayaran
Untuk setiap pembeli yang ingin membayar tagihan pada pihak penjual, umumnya bisa dilakukan
melalui bank ataupun dengan lembaga keuangan lainnya.
4. Pemesanan
Distribution channel untuk pemesanan berfungsi sebagai pihak distributor yang akan memesan
barang pada perusahaan melalui surat PO atau purchase order.
7. Risk Taking
Saluran distribusi berguna untuk menanggung berbagai risiko dalam melakukan pekerjaan dari
saluran distribusi, untuk itu harus dilakukan lebih dulu riset pemasaran.
8 Title
Saluran disribusi mampu mendorong adanya kepemilikan barang melalui badan ataupun pihak
kepada badan ataupun pihak lainnya
9. Keuangan
Saluran disribusi berguna sebagai pemanfaatan dana atas berbagai biaya dalam proses kegiatan
pekerjaan saluran distribusi.
Dengan menghitung biaya produksi dan juga distribusi yang dikeluarkan oleh perusahaan secara
manual, tentunya akan sangat sulit serta membingungkan dalam menyajikan laporan keuangan
terutama pada hal yang berkaitan dengan biaya masuk dan juga biaya keluar perusahaan.
Solusi untuk bisa melakukan pembekuan yang rapi adalah dengan menggunakan teknologi software
akuntansi yang saat ini sudah banyak berkembang. Teknologi software akuntansi ini mampu
memudahkan Anda dalam membuat laporan keuangan secara real-time, membuat invoice
perusahaan, mengatur berbagai unsur-unsur perhitungan pajak, serta payroll.
1. Produsen
Produsen adalah pemilik produk yang melakukan penjualan produk ke pihak distributor, sehingga
pemilik pun akan memiliki tanggung jawab dalam hal menjamin ketersediaan produknya.
Selain itu, produsen juga harus memiliki kesepakatan dengan distributor agar tingkat penyaluran
barang bisa terlaksana secara maksimal.
2. Distributor
Pihak ini memiliki kegiatan pembelian produk secara langsung dari produsen, dalam menjual produk
kepada pihak grosir atau pengecer. Umumnya, distributor tidak hanya memiliki satu produsen saja.
Tujuannya agar barang tersebut bisa dijual kembali dengan harga yang lebih murah.
3 Sub-Distributor
Sub distributor adalah pihak yang membeli produk dari distributor utama. Umumnya, pengeluaran
pada produk seperti sub distributor ini sudah ditentukan oleh distributor utama.
4. Grosir
Mereka adalah pengusaha yang melakukan kegiatan perdagangan dengan cara membeli produk dari
pihak distributor lalu dijual kembali pada pengecer ataupun pedagang besar
5. Pedagang Eceran
Pedagang eceran akan melakukan aktivitas jual beli secara langsung pada konsumen tingkat akhir
yang mana umumnya pedagang tersebut akan melakukan komunikasi secara langsung pada
konsumen dan konsumen tidak akan menjual kembali barang tersebut kembali.
6. Konsumen
Konsumen adalah pembeli tingkat akhir yang menikmati barang ataupun layanan secara langsung
dengan tujuan dan juga kebutuhan pribadinya masing-masing.
1. Pasar
Dalam proses menentukan pasar ataupun penyaluran barang produksi, distribution channel bisa
didorong oleh faktor penentuan permintaan pasar.
2. Penentuan Barang
Sebagai penentu barang, perusahaan harus bisa melihat dari kualitas barang, sehingga barang
tersebut bisa dinilai apakah berat ataupun tidak. Bila memang barang tersebut berat, maka pihak
produsen harus memikirkan biaya ongkos kirim dalam distribusinya.
3. Penentuan Perusahaan
Sebagai suatu penelitian perusahaan tentu akan memberikan kemampuan dalam hal menyalurkan,
membeli, dan mengawasi barang sebagai penyediaan barang
4 Menentukan Perantara
Sebagai penentu perantara, pihak produsen akan memberikan layanan dalam membeli barangnya
kepada konsumen.
Contohnya adalah ini adalah mie, bakso, dan telor yang menjual produknya langsung kepada
pedagang mie ayam bakso.
Setelahnya, barang akan dijual kepada pihak pengecer sehingga konsumen bisa menikmati produk
tersebut. Contoh sederhana dari distribution channel ini adalah pembelian mesin keluar negeri dan
menjualnya kembali.
Saat ini sdistribution channel sudah menjadi suatu langkah yang tepat dalam memasarkan barang
secara perlahan dan juga efektif, sehingga nantinya di waktu yang akan datang tidak akan
memberikan efek kerugian yang besar untuk perusahaan.
Caranya adalah dengan menggunakan sistem persediaan secara manual untuk melakukan proses
perhitungan stok barang dan juga pemantauan produk. Namun, hal tersebut tentunya akan banyak
memakan waktu dan memiliki resiko pencatatan yang salah dan menimbulkan adanya kecurangan.
Cara Memilih Saluran Distribusi
Setelah kita memahami apa saja jenis saluran distribusi beserta pengertiannya, maka saat ini kami
akan memberikan tips dalam memilih saluran distribusi yang baik untuk Anda. Berikut ini adalah
beberapa poin yang bisa membantu Anda dalam memilih saluran distribusi.
Contoh sederhananya, bila kompetitor Anda mendistribusikan produknya melalui pedagang besar,
maka Anda bisa mengambil keuntungan melalui penjualan langsung dari media internet, sehingga
setiap pelanggan bisa lebih mudah dalam menjangkau produk Anda.
Dalam setiap pertimbangan yang Anda peroleh, maka Anda bisa melakukan pemeriksaan secara
detail terkait keuntungan ataupun kelemahan yang tersembunyi di baliknya, menemukan cara yang
lebih mampu menghemat anggaran, serta melakukan inovasi lain.
GLOSARIUM
5. Strategi Masuk Pasar Internasional: Bahasa Indonesia untuk Strategi Masuk Pasar
Internasional
9. Politik dan hukum internasional: Bahasa Indonesia untuk politik dan hukum
internasional
11. Sasaran pasar internasional: Indonesia untuk pasar target dalam pemasaran
internasional
17. Metode pembuatan materi pemasaran: Indonesian for methods of making marketing
materials
21. Landing page: A web page designed for a specific marketing purpose
SOAL
1. Apa definisi pemasaran internasional dan berikan contohnya? Apa yang membedakan
pemasaran internasional dari pemasaran global?
3. Faktor apa yang mendorong bisnis domestik untuk memasuki pasar global?
4. Apa yang menghalangi Anda untuk mengembangkan bisnis di luar negeri dengan
mengekspor produk ke negara tujuan?
5. Untuk tujuan pemasaran internasional, mengapa bisnis perlu mempelajari segmentasi pasar
suatu negara? Apa saja segmentasi pasar yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi
konsumen potensial untuk produk perusahaan?
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Alma Buchari menerbitkan buku berjudul Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa di
Bandung.
Global Marketing oleh Warren J. Keegan dan Mark C. Green. Pearson Education.
Terdapat dua faktor yang berpengaruh pada manajemen produksi. Pertama, division
of labour yang berarti bagaimana suatu tugas dibagikan dengan tepat. Ini penting
diperhatikan supaya produk yang diproduksi berkualitas dan bisa memasuki pasar dengan
baik. Selain itu, pembagian kerja juga membuat proses produksi cenderung efektif dan
efisien.
Lalu, ada faktor revolusi industri yang berdampak pada pengelolaan sumber daya
manusia. Misalnya, penggantian tenaga manusia dengan mesin atau robot untuk
memproduksi lebih banyak barang. Meskipun demikian, perusahaan tetap membutuhkan
SDM berkualitas untuk mengontrol dan memastikan mesin tersebut berjalan baik. Maka,
karyawan pun perlu mengasah keterampilan agar dapat bersaing dan mengikuti perubahan
zaman.
Pengertian manajemen produksi lainnya berfokus pada suatu proses yang terdiri atas
perencanaan, organisasi, target atau arah, dan penyelenggaraan kegiatan produksi. Tujuan
akhir yang ingin dicapai adalah mengubah bahan baku menjadi produk jadi bernilai jual. Bisa
dibilang, manajemen produksi menyatukan 6M, yaitu men, money, machines, materials,
methods, dan markets.
seorang manajer produksi bertanggung jawab memilih mana metode yang tepat untuk
bisnisnya. Ia harus memperhitungkan sifat produk dan jumlah produksi yang ditargetkan.
Beberapa metode produksi yang dapat dipilih antara lain:
1. Produksi pesanan
Pembuatan produk berdasarkan pesanan pelanggan sehingga produk yang
diproduksi cenderung beragam dan tidak terstandar. Ciri metode produksi ini adalah
adanya pasokan besar komponen ke pabrik, tersedia satu area produksi tertentu dalam
skala besar, atau pembuatan menggunakan bahan atau peralatan khusus.
2. Produksi batch
Berkaitan dengan pembuatan produk secara berulang. Biasanya jumlah
produksi barang sudah diketahui di muka. Sistem batch memungkinkan pekerjaan
produksi dibagi dalam beberapa periode. Satu periode fokus pada satu operasi.
Selesai pada satu tahap operasi, berlanjut ke operasi berikutnya sampai produk akhir
selesai.
3. Produksi massal
Produksi massal fokus pada kegiatan produksi skala besar guna menyediakan
pasokan barang tertentu secara berkelanjutan. Setiap proses harus dilalui dan segera
berlanjut ke tahapan berikutnya sesegera mungkin. Produksi berkelanjutan cenderung
berjalan progresif, artinya produk terus melalui beberapa tahap hingga didapat produk
akhir.
Ada tiga hal yang termasuk ke dalam aspek manajemen produksi yaitu:
1. Perencanaan Produksi
Perencanaan ini dilakukan untuk memastikan proses produksi berjalan efisien. Pilihan
awal harus dibuat sebelum perencanaan dapat dimulai. Misalnya memilih supplier, jumlah,
bahan baku, dan kualitas produk.
2. Pengendalian Produksi
Fase kontrol sangat penting untuk kelancaran operasi proses produksi. Tiga konsep
sangat penting untuk dipahami dalam pengendalian produksi: perencanaan, identifikasi
tujuan pasar, dan pembuatan jadwal kerja. Kontrol hadir untuk memastikan bahwa proses
produksi sesuai dengan tujuan perusahaan.
3. Pengawasan Produksi
Dalam hal manajemen produksi, pengawasan merupakan hal yang cukup krusial.
Proses industri tidak dapat berjalan sesuai rencana tanpa pengawasan yang memadai. Tujuan
dari pengawasan ini adalah untuk memastikan bahwa proses manufaktur mematuhi tujuan
dasar perusahaan, dimulai dengan waktu yang dialokasikan untuk anggaran yang telah dibuat
perusahaan.
Manajemen produksi diawali dengan penentuan produk dan desain seperti apa yang
hendak diproduksi. Pemilihan produk bisa jadi perlu melalui evaluasi terperinci dari berbagai
produk alternatif yang ada.
Demikian pula dengan desain yang sesuai dengan target pasar. Kuncinya adalah
bagaimana produk dan desain ini bisa memberikan nilai maksimum pada pelanggan, tetapi
dibuat dengan biaya minimum.
Sementara, kapasitas produksi juga perlu dipersiapkan secara tepat supaya sesuai
permintaan produk. Penggunaan analisis break event point bisa membantu perencanaan
kapasitas untuk produksi jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Perencanaan
Routing dan scheduling jadi bagian tidak terpisahkan dalam fungsi perencanaan
manajemen produksi. Tujuan utama routing untuk mencari tahu mana urutan operasi terbaik
dan paling ekonomis sehingga alur kerja berjalan lancar.
4. Kontrol produksi
Fungsi ini memosisikan manajer produksi sebagai pemantau dan pengendali proses
produksi. Ia harus mengecek apakah produksi yang dilakukan sudah sesuai rencana atau
tidak. Misalnya, membandingkan produksi aktual dan rencana produksi, serta mencari tahu
dan mengevaluasi penyimpangan yang terjadi, berikut solusi mengatasinya.
Situasi pasar yang semakin kompetitif membuat perusahaan harus berpikir keras untuk
mengendalikan biaya produksi tanpa mengesampingkan kualitas produk. Itulah mengapa
perlu manajemen produksi yang rapi agar pelanggan bisa memperoleh produk kualitas baik
dengan harga terjangkau.
6. Pengendalian persediaan
Manajemen produksi juga fokus pada pengendalian persediaan. Stok harus pas, tidak
lebih maupun kurang. Kelebihan produksi bisa membuat modal kerja terbuang percuma,
material rusak, atau produk yang terbuang dan disalahgunakan karena tidak bisa terjual.
Kekurangan persediaan juga bisa menghambat proses produksi, sehingga berpengaruh pada
jadwal produksi, penjualan, hingga pendistribusian.
7. Pemeliharaan mesin
Manajemen produksi bukan melulu soal produksi barang, tetapi juga bagaimana
membangun sistem yang efisien terkait pemeliharaan mesin produksi. Mulai dari inspeksi
rutin, pembersihan, penggantian suku cadang dan mesin secara berkala. Dengan begitu
kerusakan mesin dan penghentian produksi dapat dihindari.
1. Terkait desain
Dalam manajemen produksi penetapan desain merupakan keputusan jangka panjang.
Keputusan ini mencakup banyak hal terkait produk yang akan dibuat, antara lain pemilihan
desain, pengadaan material, metode pembuatan, dan lokasi pembuatan.
2. Terkait transformasi
3. Terkait perbaikan
Pengertian manajemen produksi adalah suatu penataan proses yang fokus pada
pengubahan bahan mentah menjadi produk, serta memberi nilai jual pada produk tadi.
Melalui manajemen produksi yang rapi, perusahaan dapat menciptakan barang sesuai
spesifikasi, jumlah dan waktu yang ditargetkan, serta berbiaya minimum.
8.3.1. Pengertian
Standar ISO meliputi bidang uji produk, pelatihan tenaga kerja, pencataan,
hubungan denan pemasok, dan kebijakan dan prosedur perbaikan. Karena kualitas
semakin lama semakin penting, perusahaan diseluruh dunia semakin menekankan
pada perbaikan kualitas produk dan jasa mereka. Banyak perusahaan menyebut
usaha ini sebagai manajemen kualitas total. Manajemen kualitas total (TQM)
adalah usaha usaha terintegrasi untuk memperbaiki kualitas produk atau jasa
organisasi secara sistematis dan berkelanjutan. Program TQM berbeda – beda
disetiap perusahaan dan harus disesuaikan dengan keadaan unik setiap
perusahaan. Kualitas telah menjadi isu persaingan yang signifikan pada sebagian
besar industri yang strategi pengendaliannya selalu menempatkan kualitas sebagai
isu sentral. Oleh karena itu, kualitas sangat penting karena banyak perusahaan saat
ini bersaing dengan basis kualitas dan kualitas menjadi sangat penting lagi karena
berkaitan langsung dengan produktivitas.
1. Manajemen Operasi Internasional: Salah satu tugas yang paling kompleks dan
menantang yang dihadapi para manajer perusahaan internasional
2. Konsep Service Excellent dan Kualitas: Untuk mendekatkan perusahaan dengan
konsumen
3. Strategi Operasi dan Produksi: Menentukan proses yang akan digunakan dalam
kegiatan operasional dan kapasitas yang akan digunakan
4. Strategi Lokasi: Lokasi yang dipilih untuk melakukan kegiatan operasional
perusahaan baik yang bergerak di sector barang maupun jasa akan sangat menentukan
prestasi perusahaan
5. Strategi Layout: Layout atau tata letak akan berdampak pada efisiensi dan efektifitas
kegiatan operasional
6. Sumber Daya: Sumber daya yang diperlukan dalam kegiatan operasional perusahaan
7. Tantangan pada Tanggung Jawab Sosial: Perubahan situasi dan kondisi yang ada
menjadikan para manajer operasional untuk selalu menghadapi perubahan dan
tantangan yang terus menerus
8. Manajemen Produksi: Menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya pengaturan dan
pengkoordinasian penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi
9. Manajemen Ilmiah: Seperangkat mekanisme-mekanisme dan teknik-teknik untuk
meningkatkan efisiensi operasi organisasi
10. Performance Management Tools: Alat manajemen kinerja yang membantu organisasi
dalam menerjemahkan visi, misi serta strategi ke dalam tujuan
SOAL
4. Bagaimana jika kualias produk perusahaan yang sudah terkenal brandnya mengalami
penuruan dan bagimana cara mengembalikan kepercayaan pelanggan agar
menggunakan produk tersebutt saat kualitasnya sudah diperbaiki Kembali?
5. Bagaimana cara mendapatkan ISO 9000 pada suatu produk ataupun jasa dari
perusahaan? Dan bagaimana cara mempertahankannya?
KESIMPULAN
Manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang digunakan bisnismengubah
berbagai input (bahan mentah, tenaga kerja, dll.) menjadi produk danlayanan terakhir
Manajemen operasi berurusan dengan produksi barang dan jasa. Hasil produksi
produkBanyak layanan tunduk pada koordinasi dan pengawasan manajer operasi.
peranTujuan utama manajemen operasi adalah menciptakan potensi untuk mencapai nilai
maksimaluntuk perusahaan. Dengan kata lain, perencanaan operasional merupakan kegiatan
yang menciptakan nilai tambah Tujuannya adalah untuk menambah nilai baru atau
menambah nilai kontribusi organisasi yang secara langsung mempengaruhi kinerja.
Tujuan operasional harus terkait dengan kekhasan industri tempat perusahaan
beroperasiOperasi bisnis dan strategi kompetitif yang dipilih oleh perusahaan. Dengan kata
lain, tujuan operasi adalah untuk menunjukkan "produktivitas" operasional yang diperlukan
jika perusahaan ingin mencapainyakeunggulan kompetitif di pasar.
DAFTAR PUSTAKA