Anda di halaman 1dari 40

BAB 7

MANAJEMEN PEMASARAN INTERNASIONAL

7.1. Pengertian Manajemen Pemasaran Internasional

Pemasaran internasional adalah pemasaran barang atau produk di luar negara di luar
negara target pasar. Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen pemasaran
internasional yang membutuhkan konsep bisnis yang matang dan strategis. Sebuah
perusahaan membutuhkan manajemen pemasaran internasional jika perusahaan ingin
mengembangkan strategi pemasaran internasional yang cukup komprehensif. Tentunya
perusahaan tidak ingin terjebak dalam aktivitasnya, tidak hanya dalam pemasaran, tetapi juga
dalam operasi dan mendapatkan keuntungan lebih dengan menjangkau target pasar.

Tetapi untuk mencapai sesuatu yang besar, Anda harus memulai dari yang kecil.
Demikian pula dalam pemasaran internasional, suatu perusahaan tidak mengabaikan
pemasaran lokal terlebih dahulu untuk mencapai pemasaran yang lebih luas. Saat mengelola
pemasaran internasional, isu-isu berikut harus dipertimbangkan untuk mencapai tujuan
pemasaran.

Pada dasarnya, pemasaran internasional adalah cara untuk memasarkan produk dan
jasa di banyak negara. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat memperluas bisnisnya ke
seluruh dunia. Sebelum melanjutkan, alangkah baiknya jika kita memahami pengertian
pemasaran internasional itu sendiri. Beberapa ahli mengungkapkan konsep pemasaran
internasional sebagai berikut.
Kotabella dan Helsen memiliki visi pemasaran global, yang mengacu pada kegiatan
perusahaan yang menekankan standardisasi, koordinasi pasar dan integrasi global, dengan
tujuan memberikan kontribusi untuk meningkatkan daya saing di pasar dunia.
Pada saat yang sama, Michael E. Czinkota mencatat bahwa pemasaran internasional
adalah proses perencanaan dan pengorganisasian transaksi lintas batas negara untuk
menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi yang terlibat. James
E Keegan mengatakan bahwa pemasaran global adalah serangkaian kegiatan pemasaran yang
dilakukan oleh perusahaan yang menekankan efisiensi biaya dan bekerja lintas batas
nasional dan regional.

James menekankan kemungkinan untuk mentransfer produk, merek, dan ide lain
antar negara, menanggapi kebutuhan pelanggan global, dan mengembangkan koordinasi
infrastruktur pemasaran nasional menjadi infrastruktur pemasaran global.

untuk mencapai sesuatu yang besar Anda harus memulai dari yang kecil. Demikian
pula dalam pemasaran internasional, suatu perusahaan tidak mengabaikan pemasaran lokal
terlebih dahulu untuk mencapai pemasaran yang lebih luas. Saat mengelola pemasaran
internasional, isu-isu berikut harus dipertimbangkan untuk mencapai tujuan pemasaran.

7.1.1. Menentukan formula strategi yang akan digunakan

Sebelum Anda terjun langsung ke dunia pemasaran internasional, sebaiknya


perusahaan Anda membuat atau mengelola strategi pemasaran ini. Sehingga tujuan atau
langkah Anda lebih fokus dan membumi. Beberapa ukuran manajemen pemasaran
internasional adalah:
 Mengetahui keadaan lingkungan internasional.
 Anda memiliki tujuan dan prinsip yang jelas.
 Pengetahuan tentang target pasar internasional.
 Ada program pemasaran. Ini adalah organisasi pemasaran.
 Evaluasi dan pemantauan.
Selain menguasai hal di atas, Anda harus menguasai semua tujuan pemasaran
internasional. Ini karena manajemen pemasaran internasional sangat berbeda dengan pasar
lokal yang Anda kelola.

7.1.2. Strategi yang digunakan dalam pemasaran internasional

 untuk mengambil
Mengekspor produk hampir sama dengan menjual produk di luar tempat usaha saat
ini. Produk Anda hanya dikirim ke luar negeri dan ekspornya memerlukan beberapa
dokumen, izin, dan proses.

 Izin
Lisensi adalah strategi di mana Anda mengizinkan perusahaan asing memproduksi
produk mereka menggunakan produk dan merek Anda sendiri. Di sini Anda mendapatkan
pengembalian atau royalti, tetapi tidak optimal, tetapi Anda juga memiliki risiko kerugian
yang sangat rendah.

 Penjualan lisensi
Menyetujui kedua belah pihak bahwa perusahaan akan digunakan. Hampir sama
dengan sekedar memberikan lisensi franchise sama seperti mengcopy usaha sendiri.

 Hubungi produksi
Ketika perusahaan Anda masuk ke dalam pengaturan kontrak bahwa perusahaan
Anda bersedia memproduksi barang untuk perusahaan lain, produk yang memenuhi
spesifikasi perusahaan membeli produk Anda dan mereka memasarkan sendiri.
Kelola semua hal penting terkait pemasaran baik lokal maupun nasional. Jika Anda
ingin mencapai tujuan internasional, Anda juga harus menguasai manajemen pemasaran
internasional dan masalah lain yang terkait dengan pemasaran luar negeri, sehingga tujuan
pemasaran menyebar dan dikenal di seluruh dunia.

Pemasaran internasional memiliki keunggulan seperti memperluas cakupan bisnis di


seluruh dunia, memenuhi kebutuhan global pelanggan dan meningkatkan koordinasi antara
infrastruktur pemasaran nasional dan infrastruktur pemasaran global.

Departemen Manajemen Pemasaran Internasional adalah penyelenggara pelatihan


profesional dari program pelatihan Dasar Terapan, yang bertujuan untuk menghasilkan
lulusan yang sesuai di bidang Manajemen Pemasaran Internasional, yaitu. untuk
menyediakan staf yang berkualitas dan profesional untuk memenuhi kebutuhan berbagai
perusahaan, industri atau tenaga kerja. . agensi pemerintahan

7.2. Kebijakan Produk

Produk adalah inti dari pemasaran, produk menyatukan pembeli dan penjual. Peran
penting produk dalam pemasaran internasional sama seperti dalam pemasaran domestik.
Konsep produk sebenarnya sama terlepas dari apakah produk tersebut untuk pasar global atau
pasar domestik. Perbedaannya hanya pada produk mana yang cocok untuk dijual di pasar
internasional atau sebaliknya yang cocok untuk pasar domestik atau tepatnya untuk semua
pasar yang dapat digolongkan sebagai produk global. Produk Lokal - Internasional - Global.
Kerangka klasifikasi produk tertua didasarkan pada pengguna, yang dibagi menjadi barang
konsumsi dan barang industri. Klasifikasi lain telah berkembang dari lokal ke kontinum
global dan diklasifikasikan menjadi produk domestik, internasional dan global.

produk lokal. Produk lokal adalah produk yang dalam konteks perusahaan tertentu
hanya memiliki potensi pasar satu negara. Ada tiga alasan mengapa disebut produk lokal:
1) Merupakan perusahaan nasional tunggal yang tidak menawarkan
peluang pengembangan dengan menggunakan pengaruh global.
2) Produk lokal tidak menyediakan transfer pengalaman dan aplikasi
kepada orang lain yang diperoleh dari pasar.
3) Keterampilan manajemen yang diperoleh dalam satu bidang produk
kurang dapat dialihkan.
4) produk internasional. Produk internasional adalah produk yang
memiliki potensi untuk pasar beberapa negara. Produk industri
umumnya kurang peka terhadap lingkungan dibandingkan barang
konsumen, sehingga produsen industri harus menyadari peluang
ekspansi.
5) Produk global. Produk global dirancang untuk memenuhi kebutuhan
pasar global. Ketika industri menjadi global, perusahaan berada di
bawah tekanan untuk mengembangkan produk global. Salah satu
faktor terpenting globalisasi adalah biaya penelitian produk.

7.2.1. Barang VS layanan

Perusahaan akan menemukan lebih banyak jawaban atas pertanyaan tentang apa yang
harus dijual di pasar internasional. Mungkin harus menjual produk yang sama sekali berbeda
dari apa yang dijualnya di dalam negeri, atau mungkin menjual sesuatu yang bukan produk,
seperti hak atau layanan. Hak mencakup merek dan merek dagang, paten produk atau proses,
atau pengetahuan rahasia. Layanan yang dapat dipasarkan adalah riset produksi, pemasaran,
atau keterampilan manajemen umum.
Bisnis Francisco adalah contoh hak jual seperti KFC, Mc Donalds, Burger King, Coca-Cola
dll. Menjual jasa sangat memungkinkan bagi perusahaan internasional dengan banyak
pengalaman dan pengetahuan. Terutama di industri perhotelan, seperti Hilton
Intercontinental dan Sheraton yang menjual jasa konsultasi manajemen. Berjualan di sektor
jasa lebih menguntungkan karena (1) risikonya rendah karena tidak memerlukan investasi
modal, (2) posisi bersaingnya kuat karena dapat memaksimalkan keunggulan komparatifnya.

7.2.2. Standardisasi VS Kustomisasi

Untuk produk pasar internasional, masalahnya adalah berapa lama perusahaan dapat
menjual produk tradisionalnya di pasar luar negeri, dan di sisi lain, berapa banyak perubahan
atau adaptasi yang diperlukan untuk pasar masing-masing negara. Baik produk tersebut dijual
hanya dalam satu jenis atau beberapa jenis tergantung segmen pasar internasional. Dengan
asumsi bahwa produk yang tepat adalah produk yang menghasilkan keuntungan terbesar,
diperlukan analisis efektivitas biaya untuk menentukan sejauh mana kustomisasi akan terjadi.
Sebaliknya, adaptasi meningkatkan penerimaan produk di semua pasar nasional.

Standardisasi produk internasional didorong oleh beberapa faktor.

 Ekonomi produksi Ketika hanya ada satu sumber produksi, skala ekonomi dapat
dicapai dengan standarisasi produk.
 Penelitian dan pengembangan Produk Ekonomi. Jika produknya seragam, R&D
kurang, terpusat dan murah.
 Ekonomi pasar. Dengan satu produk, sales literature, sales training, advertising dan
sejenisnya bisa lebih mudah dan murah.
 Mobilitas dan loyalitas konsumen dapat dipertahankan jika ia dapat membeli produk
yang sama di mana saja (misalnya Gillette, Kodak, dan Hilton Hilton).
 citra Amerika Barang khusus harus terus membentuk citra Amerika Serikat di pasar
internasional. Seperti permen Wrangley, Levi's.
 Dampak Teknologi Ketika spesifikasi kritis, produk biasanya seragam. Terutama
untuk produk industri. Kemungkinan perubahan produk biasanya kecil.
 Operasi dengan ekspor. Ketika beroperasi di pasar internasional hanya melalui
ekspor, perusahaan cenderung menanggapi permintaan akan produk standar.

Sejumlah faktor mengendalikan kustomisasi produk

 Kondisi kerja yang berbeda. Meskipun suatu produk dapat memenuhi kebutuhan
fungsional yang sama di berbagai negara, kondisi lokal yang berbeda memerlukan
adaptasi produk. faktor pasar lainnya.
 Pendapatan per kapita dapat memengaruhi ukuran dan sifat produk, atau mungkin
kemasannya. Selera konsumen memerlukan penyesuaian dalam makanan, pakaian,
dan barang konsumsi lainnya.
 Pengaruh pemerintah. Regulasi kandungan lokal dari pemerintah negara pengimpor
memaksa produsen menyesuaikan produknya.
 Kebijakan pajak dapat mempengaruhi produk impor sampai batas tertentu. Regulasi
resmi produk, kemasan, label, dll juga menimbulkan perbedaan produk, terutama
untuk produk pangan dan farmasi. Sejarah dan operasi perusahaan

Menentukan standar produk


Kustomisasi wajib:
Makanan dan obat-obatan harus mematuhi peraturan setempat, jadi kustomisasi produk
wajib dalam hal ini.
Instalasi gratis:
Secara umum, perusahaan lebih memilih standardisasi karena memungkinkan mereka
beroperasi dengan skala ekonomi. Terkadang manajer mendapatkan kepuasan psikologis
karena mampu memasarkan produk yang sama di manapun di dunia.
Kemasan dan label
Karena banyak aspek internasional yang terkait dengan produk utama juga berlaku untuk
fitur khusus dari produk sekunder. Beberapa faktor lain yang mempengaruhi spesifisitas
meliputi:
sedang mengemas
Apakah paket yang ditujukan untuk pasar luar negeri bisa sama dengan paket domestik
tergantung pada seberapa berbeda kondisi yang mempengaruhi paket tersebut. Pengemasan
harus dianalisis untuk aspek perlindungan dan promosi. Pertimbangan Keamanan ----- dangt;
Iklim panas dan lembab membutuhkan pengemasan yang berbeda dari iklim dingin dan
kering. Moda transportasi, jarak transportasi barang, dll. Oleh karena itu, negara-negara
miskin membutuhkan paket yang lebih mahal, meskipun daya belinya rendah.
Pertimbangan Periklanan. Ini adalah fitur yang membantu meyakinkan rantai distribusi
untuk menangani barang dan konsumen untuk membelinya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengemasan menurut promosi penjualan: Jumlah pengecer, kebiasaan
berbelanja, frekuensi pembelian, jenis kemasan, warna kemasan (faktor budaya), dll.

7.2.3. Label
Pelabelan sangat erat kaitannya dengan pengemasan, namun memiliki parameter
tersendiri. Unsur yang paling penting adalah bahasa, peraturan pemerintah dan informasi
konsumen.
Bahasa: Meskipun isi pesan label telah dibakukan, mungkin perlu mengubah bahasa,
terutama jika label berisi pesan komunikasi penting.
Pemerintah: Beberapa peraturan pemerintah berlaku untuk label seperti merek asal, berat,
deskripsi isi dan pasta, nama produsen, informasi tambahan dan informasi khusus tentang
bahan kimia.
Nama dan merek
Memilih nama bisnis dan membuat kebijakan nama merek merupakan isu penting dalam
pemasaran internasional. Masalahnya adalah untuk melindungi nama dan merek
perusahaan. Menentukan apakah produk yang diberikan hanya memiliki nama dagang
internasional atau beberapa nama dagang nasional. Peran merek dalam pemasaran
internasional.

Merek global atau merek nasional


Alasan utama penggunaan merek global tunggal sama dengan alasan keseragaman produk
yaitu skala ekonomis. Untuk merek, skala ekonomi mencakup iklan.
Beberapa merek
Dimensi hukum
Merek dagang yang masuk ke suatu negara mungkin tidak sama dengan merek dagang yang
terdaftar sebelumnya di negara tersebut. Pembajakan merek
Pembajakan merek terkadang terjadi dimana pembajak dengan sengaja mendaftarkan merek
di suatu negara untuk kemudian menjualnya ke perusahaan pemiliknya. Hal ini dapat terjadi
di negara-negara yang pendaftaran mereknya mudah dan murah.
Peran dewan
Di beberapa negara berkembang, pemerintah terkadang menolak menggunakan merek
internasional karena membuat masyarakat membayar lebih mahal.
Perlindungan: kapan dan di mana? Bagaimana perusahaan melindungi nama dan mereknya,
yang merupakan aset berharga perusahaan? Solusinya adalah tindakan hukum dan langkah
pertama adalah berkonsultasi dengan profesional hukum. Tindakan yang dapat dilakukan:
Apakah perlu mengajukan perlindungan nama atau merek dagang dan di negara mana?
Perusahaan mungkin perlu mendaftarkan nama dan merek dagang di beberapa negara alih-
alih membelinya kembali dari pembajak merek dagang. Analisis manfaat biaya harus
dilakukan karena ada biaya penggunaan, biaya perpanjangan, dan biaya hukum.
Pertimbangan budaya
Masalah muncul ketika nama toko tidak bisa diucapkan dalam bahasa setempat. Contoh :
Pepsi Cola memiliki produk non cola dengan nama merek Patio, karena pergaulannya kurang
bagus di spanyol maka dibuatlah nama merek baru untuk pasar internasional yaitu Miranda.
7.3. Penentuan dan keputusan Harga

7.3.1. Pengertian Strategi Penetapan Harga

Sebelum membahas masalah langkah untuk menetapkan harga, hal pertama yang
harus dibahas terlebih dahulu adalah definisi yang dimilikinya. Strategi untuk menetapkan
harga ini mengacu ke metode yang digunakan perusahaan agar dapat menetapkan layanan
atau harga produk mereka. 
Umumnya, perusahaan akan menggunakan perhitungan sesuai dengan biaya produksi, iklan,
tenaga kerja, kemudian menambahkan sejumlah persentase tertentu sehingga mereka akan
mendapatkan keuntungan. 
Harga sendiri adalah komponen marketing yang dapat menentukan pendapatan perusahaan.
Oleh sebab itu, menentukan harga dengan tepat akan menciptakan permintaan
atau demand secara optimal dari sisi konsumen serta partner bisnis. 
Dapat dikatakan bila penetapan harga menjadi faktor kunci perusahaan agar bisa
mendapatkan keuntungan. 
Langkah Melakukan Strategi Penetapan Harga
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, menetapkan harga menjadi strategi yang sangat
penting untuk perkembangan bisnis. Dengan menetapkan harga yang tepat, perusahaan akan
memperoleh angka keuntungan tinggi dan peningkatan penjualan. 
Tentu saja, menentukan harga produk bukan hal yang dapat disepelekan. Agar dapat
mencapai harga paling sesuai, perusahaan harus mengikuti sejumlah langkah tertentu, seperti:
1. Memberikan Harga Plus
Strategi pertama yang dapat dilakukan adalah memberikan harga plus. Dengan menggunakan
metode ini, harga jual akan berpedoman pada perhitungan jumlah biaya yang digunakan. 

Kemudian, hasil hitungan nantinya akan digabungkan dengan jumlah tertentu agar dapat menutupi
laba atau yang sering disebut dengan margin. Fungsi utama yang dimiliki metode ini adalah agar
perusahaan bisa memperoleh laba sebesar mungkin.
2. Mark Up
Langkah lain yang dapat dilakukan perusahaan dalam strategi penetapan harga adalah menggunakan
metode mark up. Istilah ini mengacu pada penetapan harga jual dan berpedoman pada harga pokok
awal pembelian. 

Nantinya, angka yang didapatkan harus dikalkulasi dengan jumlah tertentu. Mark up di sini
menunjukkan harga jual perusahaan yang lebih dari biaya yang dibutuhkan untuk proses produksi. 

Oleh sebab itu, secara umum jika semakin tinggi mark up, nantinya pendapatan yang dihasilkan oleh
perusahaan juga akan menjadi semakin besar. 
3. Break Even Point

Sering disebut BEP, break event point juga dapat digunakan sebagai strategi untuk menetapkan
harga. Langkah ini dilakukan dengan menetapkan harga jual sesuai dengan total biaya pengeluaran
serta hasil yang diterima badan usaha. 

Bila dilihat dari pengertian yang dimilikinya, sudah pasti produsen yang menggunakan strategi ini
tidak mendapatkan keuntungan. Namun, di sisi lain, perusahaan tidak akan memperoleh kerugian
dan akan menemukan keseimbangan di dalam pasar. 
4. Melakukan Analisis Kompetitor
Metode lain yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan melakukan analisis kompetitor.
Dari sini, perusahaan dapat melakukan sejumlah riset serta melihat seperti apa kinerja bisnis.

Perusahaan dapat melihat seperti apa pasokan barang, bahan produksi hingga harga yang
dikeluarkan kompetitor untuk produk yang mereka jual. Dengan langkah ini, perusahaan akan
menentukan harga yang lebih berkenan serta tetap menguntungkan untuk bisnis yang mereka miliki. 
5. Melakukan Riset Pasar
Strategi lain yang dapat dilakukan adalah menetapkan harga pasar. Perusahaan dapat melakukan
riset mendalam berkaitan dengan permintaan pasar. Tujuan dari metode ini adalah agar dapat melihat
kebutuhan serta masalah yang dihadapi target audiens. 

Biasanya, faktor yang harus diperhatikan ketika menggunakan metode ini adalah melihat
permintaan, feedback, hingga bentuk saran lain dari konsumen. 
Manfaat Melakukan Strategi untuk Menetapkan Harga
Melakukan strategi penetapan harga tentu saja memberikan sejumlah manfaat. Berikut berbagai
manfaat yang diperoleh, antara lain:

 Perusahaan lebih mudah menembus harga pasar


 Perusahaan bisa memerintahkan harga lebih tinggi
 Meningkatkan nilai serta image suatu brand
 Meningkatkan fokus ke layanan pelanggan
Tujuan Melakukan Strategi Penetapan Harga
Menetapkan harga tentu saja memiliki sejumlah tujuan tersendiri, berikut berbagai tujuannya, yaitu:

1. Menghindari Perang Harga


Salah satu tujuan adanya penetapan harga adalah mencapai harga stabil serta tidak mudah naik dan
turun. Dengan harga yang tetap dan stabil, kamu dapat terhindar dari potensi perang harga. Perang
harga ini bisa terjadi ketika terjadi penurunan permintaan. 

Harga produk dipaksa turun agar dapat menarik pembeli. padahal, jika harga cenderung stabil, ketika
terjadi penurunan permintaan, tidak perlu khawatir dan langsung menurunkan harga. Hal ini
disebabkan karena harga dianggap pas, bukan hanya bagi perusahaan kamu, tetapi juga untuk
konsumen yang memerlukan produk tersebut. 
2. Untuk Menyikapi Persaingan dengan Kompetitor
Menetapkan harga juga dapat menjadi solusi yang tepat agar bisa menghadapi persaingan. Kamu
dapat memeriksa perilaku konsumen serta hal apa yang bisa memberi keunggulan pada produk yang
dimiliki, barulah dapat menentukan harga yang akan dijual. 

Apakah nantinya harga dijual jauh lebih tinggi karena nilai tambah yang lebih baik dari pesaing, atau
produk dijual dengan harga yang lebih murah agar bisa menarik banyak konsumen sembari
mempertahankan kualitas produk. 

Selin itu, perusahaan juga dapat mengambil harga rata-rata di pasar dan menonjolkan kelebihan
produk yang mungkin tidak dimiliki oleh pesaing usaha yang lain. 

3. Semakin Memaksimalkan Laba


Ketika mendapatkan laba usaha, biasanya yang dilakukan pengusaha ialah menjadikannya modal
untuk meneruskan operasional usaha. Sebenarnya, ini menjadi cara yang standar, bahkan seluruh
pengusaha akan melakukan ini. 

Salah satu tujuan melakukan strategi penetapan harga adalah agar perusahaan dapat memaksimalkan
keuntungan usaha. Contohnya, laba Rp10 juta hanya cukup digunakan untuk biaya operasional serta
belanja produksi. 

Tetapi, jika laba yang didapatkan Rp20 juta, perusahaan dapat meningkatkan produksi,
mengembangkan usaha,  hingga melakukan promosi. Ini berarti untuk mencapai laba tertentu, kamu
harus menentukan harga di angka tertentu. 

4. Membentuk Citra Usaha


Jangan salah, penetapan harga juga dapat membangun citra usaha yang dimiliki. Pasti kamu pernah
mendengar  kata seperti “ada harga ada kualitas”. Kata seperti ini adalah hal pasti karena ketika
konsumen akan membeli produk, mereka akan langsung melihat harga yang dimiliki. 

Konsumen yang belum mengetahui kualitas produk dapat menilai produk dari harga yang dimiliki.
Bila terlalu murah, mereka pasti enggan membeli karena tidak yakin dengan kualitas yang
diberikan. 

Jenis Strategi Penetapan Harga


Setelah mengetahui langkah untuk menentukan harga serta manfaat yang dimilikinya, kamu juga
harus memahami jenis strategi untuk menetapkan harga. Berikut beberapa jenis pricing
strategy yang harus diketahui:

 Cost Plus Pricing


Strategi yang pertama adalah cost plus pricing. Strategi yang satu ini mudah diterapkan serta sering
digunakan. Ketika menggunakan teknik ini, kamu tidak perlu memperhatikan permintaan pasar serta
kompetisi yang ada di sana. 
 Competition
Pilihan strategi yang lain adalah competition. Strategi ini sering disebut dengan competitive pricing.
Strategi ini memiliki konsep yang sama dengan namanya. Sehingga, ketika menggunakan strategi
ini, kamu juga melihat harga produk yang dijual oleh kompetitor. 

Angka inilah yang menjadi patokan untuk menetapkan harga. Kamu dapat menjual produk lebih
murah agar bisa menawarkan harga yang kompetitif. Tidak hanya itu, kamu juga dapat menjual
barang dengan harga tinggi untuk membuatnya terkesan lebih mewah. 

 Premium Pricing
Setiap pasar pasti akan selalu ada segmen yang mau membayar lebih untuk melihat kualitas. Karena
ada sejumlah orang yang mencari produk yang prestisius dan mewah. Segmen ini yang ditarget
ketika menggunakan strategi premium pricing. 

 Freemium Pricing

Seperti nama yang dimilikinya, dalam strategi ini ada produk yang ditawarkan berbayar, tetapi ada
juga yang gratis. Sudah pasti fitur yang ditawarkan oleh kedua paket ini berbeda. Ketika membayar,
pelanggan akan memperoleh layanan yang lengkap. 

Sedangkan, paket gratis yang diberikan oleh perusahaan dapat diibaratkan seperti masa percobaan.
Pelanggan dapat mencicipi layanan. Bila dirasa cocok, mereka bisa melakukan pembelian.

 Bundle
Mungkin kamu pernah melihat skema penjualan, harga jeruk Rp40.000, kemudian harga apel
Rp40.000, beli jeruk dan apel Rp70.000. Strategi yang digunakan dalam harga seperti ini
adalah bundle pricing. 

Kamu menjual 2 produk terpisah, tetapi ketika digabung, harganya akan menjadi lebih murah. Siapa
saja pasti akan tertarik melihatnya. Sayangnya, ketika menggunakan strategi ini, harga penjualan
kamu akan mengalami penurunan. Tentu ini  akan mengancam keuntungan bersih yang dimiliki

7.4. Keputusan Promosi

Pengertian Promosi

Pengertian Promosi adalah salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting
dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Menurut Martin L. Bell dalam
Swastha dan Irawan  promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk
mendorong permintaan. Sedangkan menurut William G. Menurut Nikels  dan Irawan promosi adalah
arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Dengan promosi menyebabkan orang yang sebelumnya tidak tertarik untuk membeli suatu produk
akan menjadi tertarik dan mencoba produk sehingga konsumen melakukan pembelian. Terdapat
empat indikator pada promosi. Keempat indikator tersebut adalah periklanan (advertising), promosi
penjualan (sales promotion), penjualan personal (personal selling), dan publisitas.

1) Periklanan (advertising)

Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi
dalam bentuk gagasan, barang atau jasa untuk mempengaruhi audience.

2) Penjualan Personal (personal selling)

Interaksi antar individu, saling bertemu muka dalam rangka mensukseskan penjualan dan
membangun hubungan dengan pelanggan.

3) Promosi penjualan (sales promotion)

Kegiatan pemasaran yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dengan menggunakan alat-
alat seperti peragaan, pameran, demontrasi dan sebagainya.

4) Publisitas

Sejumlah informasi tentang seseorang, barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat
melalui media tanpa dipungut biaya, atau tanpa pengawasan dari sponsor.

Dengan demikian maka promosi merupakan kegiatan perusahaan


yang dilakukan dalam rangka memperkenalkan produk kepada konsumen
sehingga dengan kegiatan tersebut konsumen tertarik untuk melakukan
pembelian.

2. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Swata dan Handoko, perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk
didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Dari definisi tersebut, analisa perilaku konsumen harus menganalisa kegiatan-kegiatan yang jelas
terlihat dari proses-proses yang sulit diamati dan itu berarti selain mempelajari apa yang dibeli
konsumen, juga mempelajari dimana konsumen membeli, bagaimana cara membeli, serta dalam
kondisi yang bagaimana barang dan jasa tersebut dibeli.

Perusahaan sebagai komponen utama dalam menciptakan produk harus benar-benar memahami
bagaimana konsumen memberikan tanggapan terhadap ciri produk, harga dan sebagainya agar
mempunyai keuntungan yang besar melebihi pesaing-pesaingnya.

b. Perilaku Pembelian

Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong , proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima
tahap, yakni:

1) Pengenalan Kebutuhan

Proses pembelian diawali dengan pengenalan masalah atau kebutuhan si pembeli.

2) Pencarian Informasi

Konsumen yang bereaksi akibat adanya stimulan akan berusaha mencari informasi yang lebih
banyak. Besarnya pencarian informasi yang dilakukan tergantung pada kekuatan dorongannya.
Sumber informasi tersebut terdiri dari keluarga, iklan, media masa, atau pengguna produk.

3) Evaluasi Alternatif

Hal tersebut berkaitan dengan bobot yang diberikan terhadap produk dengan membandingkan antara
satu produk dengan produk lain. 4) Keputusan Pembelian Dalam tahap evaluasi, konsumen
membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen membentuk suatu niat
membeli atas dasar faktor seperti pendapatan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan.

5) Perilaku Pasca Pembelian

Tahap proses keputusan pembeli dimana konsumen mengambil tindakan selanjutnya, setelah
pembelian berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga akan terlibat dalam tindakan
sesudah pembelian pada pemasar.

3. Keputusan Pembelian

Dalam pengambilan keputusan merupakan suatu proses kegiatan pembeliaan yang tampak hanyalah
satu tahap dari keseluruhan proses pembelian konsumen.
Menurut Swastha dan Handoko , proses pengambilan keputusan melalui 5 tahap yaitu:

a. Menganalisis atau pengenalan kebutuhan dan keinginan.

Dalam penganalisaan kebutuhan dan keinginan suatu proses ditunjukkan untuk mengetahui adanya
kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi. Jika suatu kebutuhan diketahui, maka konsumen
akan memahami adanya kebutuhan yang segera dipenuhi atau masih ditunda pemenuhannya.

b. Pencarian informasi dan penilaian sumber-sumber.

Pencarian informasi dapat bersifat aktif atau pasif, internal atau eksternal. Pencarian informasi yang
bersifat aktif dapat berupa kunjungan ke toko untuk membuat perbandingan harga dan kualitas
produk, sedangkan pencarian informasi pasif hanya dengan membaca iklan di majalah atau surat
kabar tanpa mempunyai tujuan khusus tentang gambaran produk yang diinginkan.

Pencarian informasi internal dapat berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh perorangan.
Pengaruh perorangan berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh perorangan, terutama
berasal dari pelopor opini, sedangkan informasi eksternal berasal dari media masa dan sumber
informasi dari kegiatan pemasaran perusahaan.

c. Penilaian dan seleksi terhadap alternatif pembelian.

Meliputi dua tahap yaitu, menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi
terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembelian. Tujuan pembelian bagi masing-masing
konsumen tidak selalu sama, tergantung pada jenis produk dan kebutuhannya.

d. Keputusan untuk membeli

Keputusan untuk membeli yang diambil konsumen sebenarnya merupakan kesimpulan dari sejumlah
keputusan, misalnya: keputusan tentang jenis produk, bentuk produk, jumlah produk dan sebagainya.
Apabila produk yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan, maka produk tersebut mampu menarik minat untuk membeli.
Bila konsumen dipuaskan dapat dipastikan maka pembelian berikutnya akan membeli produk
dengan merek tersebut lagi.

e. Perilaku sesudah pembelian.

Setelah melakukan pembelian, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidak
puasan. Konsumen akan melakukan tindakan setelah kegiatan membeli dalam hal penggunaan
produk tersebut sehingga harus diperhatikan oleh pemasar bahwa tugas pemasaran tidak berakhir
ketika produk sudah dibeli tetapi terus sampai pada periode setelah pembelian.
7.5. Keputusan Distribusi

7.5.1. Pengertian Saluran Distribusi


Pengertian distribution channel atau saluran distribusi adalah suatu pembagian, penyaluran, ataupun
pengiriman barang pada beberapa pihak ataupun beberapa tempat tertentu. Selain itu, distribution
channel adalah objek yang berbentuk barang.

Sehingga, arti kata penyaluran ini adalah saluran pemasaran barang yang harus ditentukan oleh
produsen pada setiap konsumennya. Saluran ini juga akan berkaitan dengan pihak ritel, pengecer,
grosir, distributor, dan lain sebagainya.

Dengan begitu, maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa saluran distribusi adalah suatu kumpulan
perantara yang didalamnya akan saling bergantung antara yang satu dengan yang lainnya. Tujuannya
adalah untuk membantu pihak produsen dalam mengirim barang kepada konsumen akhir.

Fungsi Saluran Distribusi


Terdapat beberapa fungsi distribution channel guna menyalurkan barang kepada konsumen,  yaitu:

1. Informasi
Saluran distribusi bisa menghimpun seluruh informasi penting terkait konsumen serta kompetitor
perusahaan. Sehingga, informasi ini akan sangat berguna untuk merencanakan dan juga membantu
kegiatan pertukaran barang.

2. Negosiasi
Saluran distribusi berguna untuk mencoba membuat kesepakatan harga serta berbagai syarat lainnya,
agar bisa memungkinkan adanya perpindahan hak milik barang.

3. Pembayaran
Untuk setiap pembeli yang ingin membayar tagihan pada pihak penjual, umumnya bisa dilakukan
melalui bank ataupun dengan lembaga keuangan lainnya.

4. Pemesanan
Distribution channel untuk pemesanan berfungsi sebagai pihak distributor yang akan memesan
barang pada perusahaan melalui surat PO atau purchase order.

5.  Physical Possession


Dengan perusahaan melakukan kegiatan pengangkutan dan penyimpanan barang dari mulai proses
produksi dari bahan baku hingga barang jadi, maka barang tersebut akan sampai ke konsumen akhir
dengan baik.
6 Promosi
Promosi dalam hal ini berfungsi sebagai penyebaran ataupun pengembangan komunikasi secara
persuasif, dengan meyakinkan pihak konsumen terkait produk yang ditawarkan.

7. Risk Taking
Saluran distribusi berguna untuk menanggung berbagai risiko dalam melakukan pekerjaan dari
saluran distribusi, untuk itu harus dilakukan lebih dulu riset pemasaran.

8 Title
Saluran disribusi mampu mendorong adanya kepemilikan barang melalui badan ataupun pihak
kepada badan ataupun pihak lainnya

9. Keuangan
Saluran disribusi berguna sebagai pemanfaatan dana atas berbagai biaya dalam proses kegiatan
pekerjaan saluran distribusi.

Dengan menghitung biaya produksi dan juga distribusi yang dikeluarkan oleh perusahaan secara
manual, tentunya akan sangat sulit serta membingungkan dalam menyajikan laporan keuangan
terutama pada hal yang berkaitan dengan biaya masuk dan juga biaya keluar perusahaan.

Solusi untuk bisa melakukan pembekuan yang rapi adalah dengan menggunakan teknologi software
akuntansi yang saat ini sudah banyak berkembang. Teknologi software akuntansi ini mampu
memudahkan Anda dalam membuat laporan keuangan secara real-time, membuat invoice
perusahaan, mengatur berbagai unsur-unsur perhitungan pajak, serta payroll.

Tahapan Saluran Distribusi


Distribution channel memiliki beberapa tahapan yang harus dilewati,  yaitu:

1. Produsen
Produsen adalah pemilik produk yang melakukan penjualan produk ke pihak distributor, sehingga
pemilik pun akan memiliki tanggung jawab dalam hal menjamin ketersediaan produknya.

Selain itu, produsen juga harus memiliki kesepakatan dengan distributor agar tingkat penyaluran
barang bisa terlaksana secara maksimal.

2. Distributor
Pihak ini memiliki kegiatan pembelian produk secara langsung dari produsen, dalam menjual produk
kepada pihak grosir atau pengecer. Umumnya, distributor tidak hanya memiliki satu produsen saja.
Tujuannya agar barang tersebut bisa dijual kembali dengan harga yang lebih murah.
3 Sub-Distributor
Sub distributor adalah pihak yang membeli produk dari distributor utama. Umumnya, pengeluaran
pada produk seperti sub distributor ini sudah ditentukan oleh distributor utama.

4. Grosir
Mereka adalah pengusaha yang melakukan kegiatan perdagangan dengan cara membeli produk dari
pihak distributor lalu dijual kembali pada pengecer ataupun pedagang besar

5. Pedagang Eceran
Pedagang eceran akan melakukan aktivitas jual beli secara langsung pada konsumen tingkat akhir
yang mana umumnya pedagang tersebut akan melakukan komunikasi secara langsung pada
konsumen dan konsumen tidak akan menjual kembali barang tersebut kembali.

6. Konsumen
Konsumen adalah pembeli tingkat akhir yang menikmati barang ataupun layanan secara langsung
dengan tujuan dan juga kebutuhan pribadinya masing-masing.

Faktor Penentuan Saluran Distribusi


Sebagai aktivitas penyaluran barang, tentunya saluran distribusi memiliki beberapa faktor penentu,
yaitu:

1. Pasar
Dalam proses menentukan pasar ataupun penyaluran barang produksi, distribution channel bisa
didorong oleh faktor penentuan permintaan pasar.

2. Penentuan Barang
Sebagai penentu barang, perusahaan harus bisa melihat dari kualitas barang, sehingga barang
tersebut bisa dinilai apakah berat ataupun tidak. Bila memang barang tersebut berat, maka pihak
produsen harus memikirkan biaya ongkos kirim dalam distribusinya.

3. Penentuan Perusahaan
Sebagai suatu penelitian perusahaan tentu akan memberikan kemampuan dalam hal menyalurkan,
membeli, dan mengawasi barang sebagai penyediaan barang

4 Menentukan Perantara
Sebagai penentu perantara,  pihak produsen akan memberikan layanan dalam membeli barangnya
kepada konsumen.

7.5.2. Jenis-Jenis Saluran Distribusi


1. Saluran Distribusi Langsung Produsen Ke Konsumen
Jenis ini umumnya sering disebut sebagai saluran distribusi langsung, yang mana jalur ini adalah
jalur yang paling sederhana dan juga pendek tanpa adanya perantara apapun. Umumnya, jenis ini ini
juga akan menjual barang secara langsung ke rumah konsumen. Contohnya adalah koran, es krim,
dan lain-lain.

2. Saluran Distribusi Produsen Ke Pengecer Ke Konsumen


Untuk jenis yang satu ini, pihak produsen hanya harus melakukan penjualan besar serta melakukan
pengiriman pada pihak pedagang ke pengecer, setelahnya konsumen akan memberikan langsung
kepada pengecer.

Contohnya adalah ini adalah mie, bakso, dan telor yang menjual produknya langsung kepada
pedagang mie ayam bakso.

3. Saluran Distribusi Produsen Ke Pedagang Besar Ke Pengecer Ke Konsumen


Jenis saluran distribusi ini hampir mirip dengan sebelumnya, namun produsen hanya melakukan
penjualan besar pada pihak pedagang besar. Contoh sederhananya adalah beras, sayuran, minum,
mie instan, dan lain-lain.

 4. Saluran Distribusi Produsen Ke Agen Ke Pengecer Ke Konsumen


Jenis ini adalah pilihan produsen untuk melakukan penjualan produk kepada pihak agen, lalu
nantinya pihak agen akan melakukan pembinaan kepada pihak pengecer. Contoh dari saluran ini
adalah perdagangan barang impor.

5. Saluran Distribusi Produsen Ke Agen Ke Pedagang Besar Ke Pengecer dan Ke Konsumen


Jenis ini adalah jenis saluran distribusi yang melalui jalur produsen dalam menggunakan agen
sebagai pihak perantara penyaluran produk kepada  pedagang besar.

Setelahnya, barang akan dijual kepada pihak pengecer sehingga konsumen bisa menikmati produk
tersebut. Contoh sederhana dari distribution channel ini adalah pembelian mesin keluar negeri dan
menjualnya kembali.

Saat ini sdistribution channel sudah menjadi suatu langkah yang tepat dalam memasarkan barang
secara perlahan dan juga efektif, sehingga nantinya di waktu yang akan datang tidak akan
memberikan efek kerugian yang besar untuk perusahaan.

Perusahaan pun harus bisa memperhatikan berbagai hal dalam membangun distribution


channel secara maksimal, caranya dengan melakukan manajemen persediaan barang dengan baik
agar seluruh stok barang selalu berada dalam perhitungan yang tepat.

Caranya adalah dengan menggunakan sistem persediaan secara manual untuk melakukan proses
perhitungan stok barang dan juga pemantauan produk. Namun, hal tersebut tentunya akan banyak
memakan waktu dan memiliki resiko pencatatan yang salah dan menimbulkan adanya kecurangan.
Cara Memilih Saluran Distribusi
Setelah kita memahami apa saja jenis saluran distribusi beserta pengertiannya, maka saat ini kami
akan memberikan tips dalam memilih saluran distribusi yang baik untuk Anda. Berikut ini adalah
beberapa poin yang bisa membantu Anda dalam memilih saluran distribusi.

 Mempertimbangkan Kompetitor Bisnis


Sebelum Anda memilih distribution channel  yang tepat, maka Anda harus mempertimbangkan
terlebih dahulu kompetitor Anda. Hal ini sangat penting karena bila kompetitor Anda mengabaikan
beberapa distribution channel , maka poin tersebut bisa menjadi celah kuntungan untuk Anda.

Contoh sederhananya, bila kompetitor Anda mendistribusikan produknya melalui pedagang besar,
maka Anda bisa mengambil keuntungan melalui penjualan langsung dari media internet, sehingga
setiap pelanggan bisa lebih mudah dalam menjangkau produk Anda.

 Periksa Biaya dan Manfaatnya


Buatlah suatu sistem pendukung dengan mempertimbangkan biaya dan juga manfaatnya. Saat Anda
sudah memutuskan saluran distribusi tertentu, maka akan cukup sulit untuk mengembalikan
keputusan tersebut. Itulah alasan kenapa Anda harus lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan
biaya dan juga manfaat setiap pilihan yang ada.

 Berilah Peringkat Pada Setiap Pilihan


Cobalah untuk membuat urutan peringkat berdasarkan perkiraan penghasilan yang paling tinggi
yang bisa Anda peroleh setiap tahun dengan setiap pilihan yang ada. Akan lebih baik bila Anda
memilih pilihan yang bisa menjangkau banyak pelanggan dan masih bisa terjangkau dalam anggaran
biaya Anda.

Dalam setiap pertimbangan yang Anda peroleh, maka Anda bisa melakukan pemeriksaan secara
detail terkait keuntungan ataupun kelemahan yang tersembunyi di baliknya, menemukan cara yang
lebih mampu menghemat anggaran, serta melakukan inovasi lain.
GLOSARIUM

1. Pemasaran Internasional: Istilah pemasaran internasional dari Indonesia

2. Aspek-aspek Pemasaran Internasional: Indonesia sebagai bahasa untuk aspek


pemasaran internasional

3. Teori, kebijakan, hambatan perdagangan internasional, dan pembangunan ekonomi:


bahasa Indonesia untuk teori, kebijakan, hambatan perdagangan internasional, dan
pembangunan ekonomi

4. Marketing internasional: The process of planning and conducting transactions across


countries to create exchanges that meet the goals of individuals and organizations

5. Strategi Masuk Pasar Internasional: Bahasa Indonesia untuk Strategi Masuk Pasar
Internasional

6. Bauran Pemasaran: Mix Marketing Indonesia

7. Sistem Ekonomi: Indonesia untuk sistem ekonomi

8. Sistem perdagangan internasional: bahasa Indonesia untuk sistem perdagangan


internasional

9. Politik dan hukum internasional: Bahasa Indonesia untuk politik dan hukum
internasional

10. Kultural: Faktor-faktor kultural yang memengaruhi pemasaran internasional

11. Sasaran pasar internasional: Indonesia untuk pasar target dalam pemasaran
internasional

12. Program pemasaran internasional: Indonesia untuk program pemasaran internasional

13. Metode Distribusi: Indonesian for distribution strategies

14. Rintangan-rintangan Perdagangan Internasional: Indonesian for barriers to


international trade

15. Penetapan harga: Indonesian for pricing


16. Bauran: Indonesian for mix

17. Metode pembuatan materi pemasaran: Indonesian for methods of making marketing
materials

18. Dialog mutual: Indonesian for mutual dialogue

19. Media sosial: Indonesian for social media

20. Konektivitas: Indonesian for connectivity

21. Landing page: A web page designed for a specific marketing purpose
SOAL

1. Apa definisi pemasaran internasional dan berikan contohnya? Apa yang membedakan
pemasaran internasional dari pemasaran global?

2. Mengapa penting bagi bisnis untuk memahami budaya pemasaran internasional?

3. Faktor apa yang mendorong bisnis domestik untuk memasuki pasar global?

4. Apa yang menghalangi Anda untuk mengembangkan bisnis di luar negeri dengan
mengekspor produk ke negara tujuan?

5. Untuk tujuan pemasaran internasional, mengapa bisnis perlu mempelajari segmentasi pasar
suatu negara? Apa saja segmentasi pasar yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi
konsumen potensial untuk produk perusahaan?
KESIMPULAN

Manajemen pemasaran internasional adalah kegiatan memasarkan barang atau produk


ke luar suatu negara dengan target pasar-pasar di luar negara tersebut. Dalam memasuki
pasar internasional, perusahaan harus memahami prinsip, konsep, dan manajemen pemasaran
internasional dalam menganalisis berbagai alternatif pilihan strategi perusahaan.

Beberapa materi esensial yang harus dipelajari dalam manajemen pemasaran


internasional antara lain: pengantar pemasaran internasional, perencanaan pemasaran
internasional, lingkungan pemasaran internasional, riset dan sistem informasi pemasaran
internasional, strategi pemasaran internasional, menentukan pemasok dan rantai nilai, strategi
memasuki pasar internasional, analisis dan strategi persaingan, strategi kemitraan
internasional,

produk global, penentuan harga produk global, saluran distribusi internasional,


komunikasi pemasaran internasional, dan ekspor dan impor. Perusahaan juga harus
memperoleh keunggulan kompetitif di pasar global dengan cara melakukan mitra aliansi
tetap independent, setiap mitra bertanggung jawab atas mitra strategis dalam aliansi, dan
membangun jaringan distribusi yang efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Simamora, Henry. International Marketing Management 1. Belbuk.com. Kristanto, Jajat.


Berlokasi di Jakarta: Erlanga.

Alma Buchari menerbitkan buku berjudul Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa di
Bandung.

Philip R. Cateora dan John L. Graham, International Marketing. McGraw-Hill Pendidikan.

Global Marketing oleh Warren J. Keegan dan Mark C. Green. Pearson Education.

Agus S. Madjadikara, Manajemen Pemasaran Di Jakarta, diterbitkan oleh Rajagrafindo


Persada.
BAB 8
Manajemen Operasi Internasional

8.1 Konsep manajemen operasi internasional


8.1.1. Definisi manajemen operasi internasional
Definisi manajemen operasi internasionalManajemen operasi adalah serangkaian
kegiatan yang digunakan bisnismengubah berbagai input (bahan mentah, tenaga kerja, dll.)
menjadi produkdan prestasi kelulusan. Manajemen operasi berurusan dengan produksi
barang dan jasa. skorProduksi barang dan jasa yang melimpah dikoordinasikan dan
dikendalikanPengelola Manajemen operasi internasional mengacu pada kegiatan
yangmengacu pada perubahan perusahaan internasional. Juga manajemen
operasionalberhubungan erat dengan kualitas, produktivitas dan teknologi informasi. sistem
operasiOperasi perusahaan sangat menentukan bagaimana input diubah menjadi barangatau
layanan. Sistem dan proses operasi yang dirancang dengan baik dan sukses berperan dalam
hal inipenting untuk kualitas produk dan produktivitas. Zara, misalnya, bisa
melakukannyaDesain mendapatkan lebih banyak tingkat produktivitas dari Pusat
DistribusiIni sangat efisien dan fleksibel.
(Durachim, 2014) Konteks strategis dalam mengelola operasi internasional Peran
kunciTujuan dari manajemen operasi adalah menciptakan potensi untuk mencapai nilai
tambah yang maksimaluntuk perusahaan. Dengan kata lain, Enterprise Resource Planning
merupakan kegiatan yang menciptakan nilaiditambahkan untuk memberi nilai baru atau nilai
tambah pada kontribusi organisasidengan cara yang secara langsung mempengaruhi
penjualan. Ketika operasi dapat biaya $2Memberikan kontribusi nilai pada penciptaan barang
atau jasa senilai $10 menciptakan nilai tersebut Cukup.
Namun, diperlukan nilai $9 untuk menghasilkan nilai $10 yang sama Barang atau
jasa menciptakan nilai yang jauh lebih sedikit. (Fachrazi, 2017)Strategi bisnis ditetapkan
oleh eksekutif puncak di tingkat perusahaan Wilayah perusahaan mempengaruhi semua
perencanaan dan pelaksanaanFungsi ERP seperti strategi manajemen rantai pasokan,
keputusan lokasi,fasilitas perencanaan dan manajemen logistik (Yaqin et al., 2012). Untuk
perusahaan pelacakanStrategi diferensiasi, fungsi manajemen operasi harus mampu
menciptakan barang atauLayanan yang berbeda secara signifikan dari perusahaan pesaing. 
Saat Anda bersaing berdasarkan kinerja produk dan status produk, biaya lebih penting
daripada kualitasproduk dan desain. Oleh karena itu, aset produksi mungkin perlu
ditempatkan di tempat yang tersedia listrik tenaga kerja terampil, meskipun biaya untuk
mempekerjakan tenaga kerja relatif tinggi.Misalnya, Porsche tidak pernah
mempertimbangkan untuk memindahkan produksi dari Stuttgart ke lokasi lainBiaya tenaga
kerja lokal rendah karena tenaga kerja kompeten dan berdedikasipenting dalam produksi
mobil berkualitas tinggi. (Rusdiana et al., 2014) 
8.1.2. Kompleksitas dalam mengelola operasi internasional
Mengelola bisnis internasional adalah salah satu pekerjaan yang paling kompleks dan
menuntutTantangan yang harus dihadapi manajer saat ini. Biasanya Chief Operator harus
melakukan inimenangani isu-isu penting dan kompleks dalam tiga bidang berikut:

1. Sumber Daya: Manajer harus memutuskan lokasi dan kemungkinan penyediaan


sumber dayasumber daya yang dibutuhkan perusahaan untuk menghasilkan produk.
Keputusan penting initerkait dengan manajemen rantai pasokan danintegrasi vertikal.
2. Lokasi: Manajer harus menentukan lokasi untuk membangun fasilitas
administrasi.kantor penjualan dan pabrik.
3. Logistik: Manajer harus memutuskan sarana transportasi dan metode
pengendalianpengirimanSemua pelaku bisnis, baik dalam maupun luar negeri, harus
memperhatikan tiga hal Pada.

Namun, menangani masalah di atas jauh lebih rumit bagi perusahaaninternasional,


karena perusahaan internasional cenderung menghadapi pemasok negara yang berbeda,
peraturan pemerintah yang berbeda, dimanapun perusahaan melakukan bisnis,dan juga pasar
yang sangat heterogen, jaringan dan fasilitas transportasi yang berbeda danjarak pengiriman
yang relatif jauh. Perantara perusahaan internasional harusPilih negara tempat perusahaan
akan membangun fasilitas produksimempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya, peraturan
pajak, ketersediaan sumberPertimbangan Sumber Daya dan Pemasaran. Anda juga harus
mempertimbangkan kemungkinannyaperubahan nilai tukar dan faktor non ekonomi seperti
peraturan pemerintah,risiko politik dan keamanan sistem hukum negara.Menyusun struktur
operasi dan menerapkan strategi.

8.1.3. Menyusun struktur operasi dan menerapkan strategi


Tujuan pemasaran terfokus ini mencakup “memasarkan dan menjual produk di
pasar”.dengan margin tertentu" Atau "Pengenalan rangkaian produk baru di pasar
ini".kebutuhan Setelah tujuan ditetapkan, tujuan itu harus dicapaimenggunakan unsur-unsur
“marketing mix” yaitu produk, harga, promosi danLokasi Tujuannya adalah untuk
mengembangkan atau menggunakan produk yang dapat melakukan iniMemuaskan
kebutuhan pelanggan, menetapkan harga sesuai dengan prinsip yang benar,Kemudian
beriklan dan berinvestasi di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepatGunakan saluran
penjualan yang tepat.
Jika langkah-langkah ini benar-benar dilaksanakan,Tujuan pemasaran tercapai dan
dengan demikian tujuan perusahaan dapat tercapai.Poin utama dari pendekatan ini:
1. Tujuan pemasaran adalah memfokuskan upaya untuk mencapai tujuanPerusahaan -
sesuai dengan tugas inti perusahaan.
2. Tugas unsur-unsur bauran pemasaran adalah mencapai tujuan pemasaran yang
sesuaikeputusan operasional struktural sebelumnya.
3. Keterkaitan antara unsur-unsur bauran pemasaran. Jika suatu elemen diubah, maka
elemen ini yang lain hampir selalu harus diubah karena mereka terkait.
4. Kerangka Bauran Pemasaran melakukan lebih dari sekadar struktur koordinasi, tetapi
juga berfungsi sebagai kata bantu untuk opsi danstrategi yang berbeda. 
8.2 Manajemen Produksi
8.2.1 Pengertian Manajemen Produksi Menurut Para Ahli
Manajemen produksi merujuk pada suatu penataan proses pengubahan bahan mentah
ke dalam sebuah produk sehingga produk tersebut mempunyai nilai jual. Sebagai bagian dari
bidang manajemen, pengaturan produksi diperlukan agar perusahaan dapat mencapai tujuan
bisnis, terutama untuk menghasilkan barang dan jasa sesuai perencanaan.

Lewat manajemen produksi, perusahaan berupaya mengaplikasikan konsep


manajemen pada proses produksi. Dengan begitu, proses produksi dapat menghasilkan
barang dan jasa sesuai spesifikasi, waktu dan jumlah yang ditargetkan, tetapi berbiaya
minimum.

Terdapat dua faktor yang berpengaruh pada manajemen produksi. Pertama, division
of labour yang berarti bagaimana suatu tugas dibagikan dengan tepat. Ini penting
diperhatikan supaya produk yang diproduksi berkualitas dan bisa memasuki pasar dengan
baik. Selain itu, pembagian kerja juga membuat proses produksi cenderung efektif dan
efisien.

Lalu, ada faktor revolusi industri yang berdampak pada pengelolaan sumber daya
manusia. Misalnya, penggantian tenaga manusia dengan mesin atau robot untuk
memproduksi lebih banyak barang. Meskipun demikian, perusahaan tetap membutuhkan
SDM berkualitas untuk mengontrol dan memastikan mesin tersebut berjalan baik. Maka,
karyawan pun perlu mengasah keterampilan agar dapat bersaing dan mengikuti perubahan
zaman.

Pengertian manajemen produksi lainnya berfokus pada suatu proses yang terdiri atas
perencanaan, organisasi, target atau arah, dan penyelenggaraan kegiatan produksi. Tujuan
akhir yang ingin dicapai adalah mengubah bahan baku menjadi produk jadi bernilai jual. Bisa
dibilang, manajemen produksi menyatukan 6M, yaitu men, money, machines, materials,
methods, dan markets.

8.2.2. Tujuan Manajemen Produksi


Setiap prosedur harus memiliki tujuan. Tujuan dari manajemen produksi adalah sebagai
berikut, yaitu meliputi:

1. Kontrol sumber daya semaksimal mungkin untuk tugas-tugas yang ada.


2. Mengatur tenaga kerja sesuai dengan keahlian masing-masing individu.
3. Menangani peralatan produksi dari akuisisi hingga pemeliharaan untuk mencegah
kerusakan
8.2.3. Metode Produksi yang Tepat Dalam melakukan produksi,

seorang manajer produksi bertanggung jawab memilih mana metode yang tepat untuk
bisnisnya. Ia harus memperhitungkan sifat produk dan jumlah produksi yang ditargetkan.
Beberapa metode produksi yang dapat dipilih antara lain:

1. Produksi pesanan
Pembuatan produk berdasarkan pesanan pelanggan sehingga produk yang
diproduksi cenderung beragam dan tidak terstandar. Ciri metode produksi ini adalah
adanya pasokan besar komponen ke pabrik, tersedia satu area produksi tertentu dalam
skala besar, atau pembuatan menggunakan bahan atau peralatan khusus.

2. Produksi batch
Berkaitan dengan pembuatan produk secara berulang. Biasanya jumlah
produksi barang sudah diketahui di muka. Sistem batch memungkinkan pekerjaan
produksi dibagi dalam beberapa periode. Satu periode fokus pada satu operasi.
Selesai pada satu tahap operasi, berlanjut ke operasi berikutnya sampai produk akhir
selesai.

3. Produksi massal
Produksi massal fokus pada kegiatan produksi skala besar guna menyediakan
pasokan barang tertentu secara berkelanjutan. Setiap proses harus dilalui dan segera
berlanjut ke tahapan berikutnya sesegera mungkin. Produksi berkelanjutan cenderung
berjalan progresif, artinya produk terus melalui beberapa tahap hingga didapat produk
akhir.

8.2.4. Aspek Manajemen Produksi

Ada tiga hal yang termasuk ke dalam aspek manajemen produksi yaitu:

1. Perencanaan Produksi
Perencanaan ini dilakukan untuk memastikan proses produksi berjalan efisien. Pilihan
awal harus dibuat sebelum perencanaan dapat dimulai. Misalnya memilih supplier, jumlah,
bahan baku, dan kualitas produk.

2. Pengendalian Produksi
Fase kontrol sangat penting untuk kelancaran operasi proses produksi. Tiga konsep
sangat penting untuk dipahami dalam pengendalian produksi: perencanaan, identifikasi
tujuan pasar, dan pembuatan jadwal kerja. Kontrol hadir untuk memastikan bahwa proses
produksi sesuai dengan tujuan perusahaan.

3. Pengawasan Produksi
Dalam hal manajemen produksi, pengawasan merupakan hal yang cukup krusial.
Proses industri tidak dapat berjalan sesuai rencana tanpa pengawasan yang memadai. Tujuan
dari pengawasan ini adalah untuk memastikan bahwa proses manufaktur mematuhi tujuan
dasar perusahaan, dimulai dengan waktu yang dialokasikan untuk anggaran yang telah dibuat
perusahaan.

8.2.5. Fungsi Manajemen operasi


1. Penentuan produk dan desain

Manajemen produksi diawali dengan penentuan produk dan desain seperti apa yang
hendak diproduksi. Pemilihan produk bisa jadi perlu melalui evaluasi terperinci dari berbagai
produk alternatif yang ada.

Demikian pula dengan desain yang sesuai dengan target pasar. Kuncinya adalah
bagaimana produk dan desain ini bisa memberikan nilai maksimum pada pelanggan, tetapi
dibuat dengan biaya minimum.

2. Pemilihan proses dan kapasitas produksi

Pada proses produksi, manajemen perlu mempertimbangkan dan memutuskan


prosedur seperti apa yang ingin dilakukan. Ini berkaitan dengan mesin, sistem penanganan
material, dan teknologi.

Sementara, kapasitas produksi juga perlu dipersiapkan secara tepat supaya sesuai
permintaan produk. Penggunaan analisis break event point bisa membantu perencanaan
kapasitas untuk produksi jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Perencanaan

Routing dan scheduling jadi bagian tidak terpisahkan dalam fungsi perencanaan
manajemen produksi. Tujuan utama routing untuk mencari tahu mana urutan operasi terbaik
dan paling ekonomis sehingga alur kerja berjalan lancar.

Sementara, scheduling atau penjadwalan akan menetapkan kapan produksi dimulai


dan diselesaikan. Dengan perencanaan yang rapi, diharapkan kegiatan produksi bisa
berlangsung dengan biaya minimum. Perusahaan pun bisa menetapkan harga yang sehat dan
meraup keuntungan lebih besar.

4. Kontrol produksi

Fungsi ini memosisikan manajer produksi sebagai pemantau dan pengendali proses
produksi. Ia harus mengecek apakah produksi yang dilakukan sudah sesuai rencana atau
tidak. Misalnya, membandingkan produksi aktual dan rencana produksi, serta mencari tahu
dan mengevaluasi penyimpangan yang terjadi, berikut solusi mengatasinya.

5. Kontrol kualitas dan biaya

Situasi pasar yang semakin kompetitif membuat perusahaan harus berpikir keras untuk
mengendalikan biaya produksi tanpa mengesampingkan kualitas produk. Itulah mengapa
perlu manajemen produksi yang rapi agar pelanggan bisa memperoleh produk kualitas baik
dengan harga terjangkau.

6. Pengendalian persediaan

Manajemen produksi juga fokus pada pengendalian persediaan. Stok harus pas, tidak
lebih maupun kurang. Kelebihan produksi bisa membuat modal kerja terbuang percuma,
material rusak, atau produk yang terbuang dan disalahgunakan karena tidak bisa terjual.
Kekurangan persediaan juga bisa menghambat proses produksi, sehingga berpengaruh pada
jadwal produksi, penjualan, hingga pendistribusian.

7. Pemeliharaan mesin

Manajemen produksi bukan melulu soal produksi barang, tetapi juga bagaimana
membangun sistem yang efisien terkait pemeliharaan mesin produksi. Mulai dari inspeksi
rutin, pembersihan, penggantian suku cadang dan mesin secara berkala. Dengan begitu
kerusakan mesin dan penghentian produksi dapat dihindari.

8.2.6. Ruang Lingkup Manajemen Produksi


Setelah memahami pengertian manajemen produksi, mengetahui jenis dan fungsi produksi,
apa saja ruang lingkup manajemen produksi

1. Terkait desain
Dalam manajemen produksi penetapan desain merupakan keputusan jangka panjang.
Keputusan ini mencakup banyak hal terkait produk yang akan dibuat, antara lain pemilihan
desain, pengadaan material, metode pembuatan, dan lokasi pembuatan.

2. Terkait transformasi

Bersifat jangka pendek, keputusan terkait transformasi berhubungan erat dengan


kegiatan operasional di lapangan. Beberapa hal yang masuk dalam ruang lingkup
transformasi adalah jadwal produksi, giliran kerja, anggaran, jadwal penyerahan masukan,
serta keluaran pelanggan.

3. Terkait perbaikan

Kebijakan terkait perbaikan umumnya berlangsung terus menerus dan


berkesinambungan. Maka, pengambilan keputusan perbaikan biasa dilakukan rutin. Beberapa
kegiatan yang termasuk dalam ruang lingkup ini adalah perbaikan berkelanjutan atas mutu
keluaran atau output, efektivitas dan efisiensi sistem, pemeliharaan mesin dan sarana kerja,
kapasitas dan kompetensi karyawan, serta perbaikan terus menerus pada pengerjaan produk
atau metode lainnya.

Pengertian manajemen produksi adalah suatu penataan proses yang fokus pada
pengubahan bahan mentah menjadi produk, serta memberi nilai jual pada produk tadi.
Melalui manajemen produksi yang rapi, perusahaan dapat menciptakan barang sesuai
spesifikasi, jumlah dan waktu yang ditargetkan, serta berbiaya minimum.

Dengan manajemen produksi yang tertata, perusahaan dapat menghasilkan produk


sesuai permintaan dan kebutuhan pelanggan, berbiaya minimum, dan berkualitas baik.
Perusahaan pun dapat memberikan harga kompetitif untuk memikat pelanggan dan meraih
keuntungan maksimum

8.3 Manajemen operasi jasa internasional

8.3.1. Pengertian

Jasa atau pelayanan (services) didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang


menghasilkan waktu, tempat, bentuk, dan kegunaan psikologis (Haksever et al.,
2000). Pada era sekarang ini, sektor jasa semakin berkembang sebagai bagian yang
semakin penting dalam perekonomian nasional di banyak Negara, terutama negara-negara
maju. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bahwa sektor jasa menjadi bagian integral
dalam perdagangan internasional dan ekonomi global. Bisnis jasa internasional adalah
perusahaan yang mengalihkan sumber daya menjadi hasil akhir (output) yang tidak berwujud
yang memeberi manfaat bagi pelanggan. Contoh jasa internasional ini meliputi British
Airways yang menerbangkan penumpang dari Landon ke New Delhi; Pricewaterhouse
Coopers dalam fungsi akuntansi dan audit untuk perusahaan, seperti BP, Baxter, dan IBM;
dan Sumitomo Mitsui Bank yang menangani pelanggan bisnis berupa perusahaan-perusahaan
internasional.

8.3.2. Karakteristik Jasa Internasional


Jasa memiliki beberapa karakteristik yang unik sehingga dapat menciptakan berbagai
tantangan bagi perusahaan yang ingin menjual jasa di pasar intenasional. Berikut akan
dijelaskan beberapa karakteristik dari jasa:
1. Jasa adalah barang yang tidak berwujud jasa bersifat intangible, artinya adalah
sesuatu yang tidak berwujud. Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, didengar, atau dicium
sebelum jasa itu dibeli. Jika benda merupakan objek, alat atau benda yang bisa dinilai
dari bentuk dan fungsinya, maka jasa adalah suatu perbuatan (pelayanan), kinerja
(performance), atau usaha.
Contohnya: konsumen yang pergi ke toko dan membeli Walkman merk sony mereka
akan memperoleh produk berwujud, benda yang bisa dipegang, dimanipulasi,
dipakai, disimpan, dirusak, dan/atau dikembalikan. Namun jika konsumen
mengunjungi akuntan, mereka akan memperoleh saran keuangan dan pengetahuan
yang tidak berwujud, tidak bisa disentuh maupun dilihat.
2. Jasa biasanya tidak disimpan. Sering jasa tidak bisa dibuat di awal dan di inventori di
gudang untuk di gunakan di masa depan. Jasa perbaikan mesin cuci terjadi hanya
ketika teknisi secara fisik datang ke lokasi- dan jasa akan terbuang jika tidak ada
orang di lokasi. Dikarenakan jasa yang tidak bisa disimpan maka akan menimbulkan
tingginya tingkat perishability (mudah basinya) jasa. Hal tersebut pun akan membuat
perencanaan kapasitas (capacity planning) menjadi masalah yang sangat penting bagi
semua penyedia jasa. Perencanaan kapasitas (Capacity Planning) merupakan
bagaimana perusahaan mampu memutuskan jumlah pelanggan yang akan dilayani
dalam jangka waktu tertentu.
3. Jasa sering membutuhkan partisipasi pelanggan. Jasa internasional, seperti turisme,
tidak bisa terjadi tanpa kehadiran pelanggan secara fisik. Karena keterlibatan
pelanggan dalam proses pemberian jasa, banyak penyedia jasa harus
menyesuaikan produknya agar mampu memenuhi kebutuhan pembelinya
Thomas cook, misalnya, bisa menjual lebih banyak jasa tur bis di London jika
perusahaan emandu berbahasa Spanyol bagi klien dari Meksiko, Venezuela
dan Argentina, dan pemandu berbahasa Jepang untuk untuk turis Jepang. yang
terkait dengan pembelian produk lain. Banyak perusahaan yang menawarkan
jasa duk bantuan untuk mengoperasikan, memelihara, dan/atau memperbaiki
produk bagi pelanggan. Jasa-jasa tersebut sangat penting bagi penjualan
produk terkait.misalnya, produsen alat rumah tangga asal Swedia, AB
Electrolux, memproduksi penghisap debu, kulkas, mesin cuci, dan alat-alat
lain dengan nama eureka, Frigidaire, tappan, dan weed eater. Perusahaan ini
juga memiliki operasi jasa yang dibentuk untuk memperbaiki produk-produk
pelangganyang membeli produk tersebut, untuk menyediakan penggantian
suku cadang, dan sebagainya. Kemampuan perusahaan untuk menjual alat
rumah tangga ini akan menurun sekali jika perusahaan tidak memberikan jasa
perbaikan ini(Mahanani, 2017).

8.4 Pengelolaan Produktivitas dalam bisnis internasional

Produktivitas adalah ukuran efisiensi ekonomi yang menyatakan nilai output


dibandingkan dengan nilai input yang dipakai untuk menciptakan output tersebut.
Alasan yang menyebabkan produktivitas menjadi penting yaitu produktivitas
membantu menetukan kesuksesan perusahaan secara keseluruhan dan memberi
kontribusi bagi kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang.

Selain itu, produktivitas memberikan kontribusi langsung pada standar hidup


secara keseluruhan di negara tertentu. Tanpa memandang lokasi operasi
perusahaan, salah satu tujuan fundamental perusahaan haruslah terus
meningkatkan produktivitasnya. Ada beberapa strategi umum yang bisa diikuti
perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan atau meningkatkan
produktivitasnya. Tiga pendekatan istimewa yang bisa membantu perusahaan
menjadi lebih produktif adalah lebih meningkatkan riset dan pengembangan,
memperbaiki operasi, dan meningkatkan keterlibatan karyawan.

Perusahaan di dalam mengelola produktivitasnya memakai banyak strategi


diantaranya perusahaan harus dapat meningkatkan riset dan
pengembangan,dengan cara itu perusahaan dapat menemukan produk baru atau
menemukan metode baru untuk membuat produk. Yang kedua perusahaan harus
dapat memperbaiki operasi, perusahaan harus meneliti cara kerja perusahaan dan
mencari cara agar bisa dilakukan secara lebih efisien. Yang ketiga perusahaan
dapat meningkatkan keterlibatan karyawan, 292 jika banyak manajer memberikan
banyak kebebasan bagi para karyawannya dalam melakukan pekerjaan, karyawan
akan lebih termotivasi dan lebih berkomitmen untuk mencapai sasaran
perusahaan.

8.5 pengelolaan kualitas dalan bisnis internasional

Manajemen operasi juga membantu perusahaan mempertahankan dan


meningkatkan kualitas produk atau jasanya. Contohnya American Society for
Quality Control mendefinisikan kualitas sebagai totalitas fitur dan karakteristik
produk atau jasa yang menunjukan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan
yang diungkapkan ataupun yang tersirat. Internasional Organization for
Standardization (ISO) telah berusaha mengembangkan dan memperbaiki panduan
tentang kualitas internasional. Panduan ini secara kolektif disebut sebagai ISO
9000 : 2000 memberikan basis sertifikat kualitas yang semakin lama semakin
penting dalam bisnis internasional.

Standar ISO meliputi bidang uji produk, pelatihan tenaga kerja, pencataan,
hubungan denan pemasok, dan kebijakan dan prosedur perbaikan. Karena kualitas
semakin lama semakin penting, perusahaan diseluruh dunia semakin menekankan
pada perbaikan kualitas produk dan jasa mereka. Banyak perusahaan menyebut
usaha ini sebagai manajemen kualitas total. Manajemen kualitas total (TQM)
adalah usaha usaha terintegrasi untuk memperbaiki kualitas produk atau jasa
organisasi secara sistematis dan berkelanjutan. Program TQM berbeda – beda
disetiap perusahaan dan harus disesuaikan dengan keadaan unik setiap
perusahaan. Kualitas telah menjadi isu persaingan yang signifikan pada sebagian
besar industri yang strategi pengendaliannya selalu menempatkan kualitas sebagai
isu sentral. Oleh karena itu, kualitas sangat penting karena banyak perusahaan saat
ini bersaing dengan basis kualitas dan kualitas menjadi sangat penting lagi karena
berkaitan langsung dengan produktivitas.

Dengan komitmen strategis yang kuat sebagai landasan, program TQM


mengandalkan pada empat komponen operasi untuk mengimplementasikan
perbaikan kualitas. Semua karyawan harus berpartisipasi dalam mewujudkan
tujuan perusahaan, bahan baku yang dipakai harus di teliti dan proses pengolahan
input tersebut didasarkan atas tekhnologi tinggi dan standar kualitas yang tinggi
pula.
Glosarium

1. Manajemen Operasi Internasional: Salah satu tugas yang paling kompleks dan
menantang yang dihadapi para manajer perusahaan internasional
2. Konsep Service Excellent dan Kualitas: Untuk mendekatkan perusahaan dengan
konsumen
3. Strategi Operasi dan Produksi: Menentukan proses yang akan digunakan dalam
kegiatan operasional dan kapasitas yang akan digunakan
4. Strategi Lokasi: Lokasi yang dipilih untuk melakukan kegiatan operasional
perusahaan baik yang bergerak di sector barang maupun jasa akan sangat menentukan
prestasi perusahaan
5. Strategi Layout: Layout atau tata letak akan berdampak pada efisiensi dan efektifitas
kegiatan operasional
6. Sumber Daya: Sumber daya yang diperlukan dalam kegiatan operasional perusahaan
7. Tantangan pada Tanggung Jawab Sosial: Perubahan situasi dan kondisi yang ada
menjadikan para manajer operasional untuk selalu menghadapi perubahan dan
tantangan yang terus menerus
8. Manajemen Produksi: Menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya pengaturan dan
pengkoordinasian penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi
9. Manajemen Ilmiah: Seperangkat mekanisme-mekanisme dan teknik-teknik untuk
meningkatkan efisiensi operasi organisasi
10. Performance Management Tools: Alat manajemen kinerja yang membantu organisasi
dalam menerjemahkan visi, misi serta strategi ke dalam tujuan
SOAL

1. Apakah tujuan orang mempelajari manajemen operasi Internasional, dan sebutkan


pula karakteristik dan ruang lingkup pembahasannya!

2. Internasionalisasi adalah suatu proses keterlibatan perusahaan ke pasar global secara


bertahap. Jelaskan bagaimana proses internasionalisasi yang dilakukan oleh suatu
perusahaan!Selanjutnya jelaskan pula faktor-faktor yang menentukan proses
internasionalisasi berikutcontohnya masing-masing!

3. Terdapat dua pandangan berbeda tentang proses strategi operasi. Jelaskan


perbedaanantara kedua perspektif strategi operasi pada perusahaan yang beroperasi
secarainternasional, serta jelaskan pula manfaat yang diperoleh dari strategi operasi
internasional tersebut!

4. Bagaimana jika kualias produk perusahaan yang sudah terkenal brandnya mengalami
penuruan dan bagimana cara mengembalikan kepercayaan pelanggan agar
menggunakan produk tersebutt saat kualitasnya sudah diperbaiki Kembali?

5. Bagaimana cara mendapatkan ISO 9000 pada suatu produk ataupun jasa dari
perusahaan? Dan bagaimana cara mempertahankannya?
KESIMPULAN
Manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang digunakan bisnismengubah
berbagai input (bahan mentah, tenaga kerja, dll.) menjadi produk danlayanan terakhir
Manajemen operasi berurusan dengan produksi barang dan jasa. Hasil produksi
produkBanyak layanan tunduk pada koordinasi dan pengawasan manajer operasi.
peranTujuan utama manajemen operasi adalah menciptakan potensi untuk mencapai nilai
maksimaluntuk perusahaan. Dengan kata lain, perencanaan operasional merupakan kegiatan
yang menciptakan nilai tambah Tujuannya adalah untuk menambah nilai baru atau
menambah nilai kontribusi organisasi yang secara langsung mempengaruhi kinerja.
Tujuan operasional harus terkait dengan kekhasan industri tempat perusahaan
beroperasiOperasi bisnis dan strategi kompetitif yang dipilih oleh perusahaan. Dengan kata
lain, tujuan operasi adalah untuk menunjukkan "produktivitas" operasional yang diperlukan
jika perusahaan ingin mencapainyakeunggulan kompetitif di pasar. 

DAFTAR PUSTAKA

Sukardi, B., Fachrurazi, F. & Supriyanto, S. (2019). Presentasi komprehensif dari


Maqashid Syariah
dan kontribusi terhadap sektor keuangan non-perbankan syariah di Indonesia. Secara
ekonomis:
buku harian
Ekonomi Islam, 10(2), 283-310.
Fachrurazi, F., Atmaja, D. S. & Prasojo, Z.H. (2019). pedagang muslim dan cina
Perekonomian di Singkawang. Syirkah:
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 4(2). Durachim, ED. (2014). Produk pesta yang meningkatkan
keunggulan kompetitif hotel
Panghegar Bandung. Jurnal Pariwisat A, I (1), 52-63. Fachrurazi, F. (2017). Dasar-dasar
Ekonomi (edisi November).
Fachrurazi, F. (2021). MANAJEMEN PRIBADI (teori dan konsep) (nomor
Desember). 

Anda mungkin juga menyukai