Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MENGELOLA KOMUNIKASI

PEMASARAN PASAR INTERNASIONAL

OLEH :

NAMA : DION SATRIA

NIM : C2019403

PROGRAM STUDI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TADULAKO

2021
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pemasaran (marketing) adalah sebuah proses perencanaan dan pelaksanaan
konsepsi, pemberian harga, promosi, dan distribusi ide, barang, dan jasa yang dapat
menciptakan pertukaran (penjualan) yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Sedangkan pemasaran internasional adalah perpanjangan dari aktivitas-aktivitas
tersebut dengan melintasi batas negara. Agar sebuah perusahaan dapat melakukan
pemasaran yang baik, maka diperlukan manajemen pemasaran internasional yang
baik. Manajemen pemasaran internasional merupakan sebuah area fungsional yang
terintegrasi, antara manajemen sumber daya manusia, keuangan, akuntansi, dan
manajemen operasional. Maksudnya, dalam hal ini keempat elemen tersebut saling
mempengaruhi satu sama lain. Dalam menjalankan strategi pemasaran, tiap
perusahaan dapat memilih mana yang paling sesuai bagi produk dan sasaran
pasarnya. Cara ini sering disebut sebagai international business strategy yang
menekankan pada cost leadership. Sebuah perusahaan juga dapat mengadopsi sistem
lain yang disebut dengan focus strategy. Pada strategi ini, seorang manajer pemasaran
akan fokus pada suatu segmen pasar tertentu atau wilayah tertentu. Misalnya saja,
produsen jam tangan Swatch memfokuskan pasarnya pada kalangan remaja, sehingga
kemudian pemasarannya juga sangat “anak muda”. Perbedaan strategi pemasaran ini
merupakan preferensi masing-masing perusahaan, disesuaikan dengan pangsa pasar
masing-masing produk.

B.       Rumusan Masalah

1.         Apa pengertian dari pemasaran global?

2.         Bagaimana cara masuk ke dalam pasar global?

3.         Apa saja isu-isu dalam pemasaran global?

4.         Bagaimana konsep dari pemasaran global?

5.         Bagaimana segmentasi dalam pasar global?

6.         Bagaimana perusahaan harus mengelola kegiatan internasionalnya ?


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Pemasaran Global


Pemasaran global adalah proses menfokuskan sumber daya (manusia, uang,
aset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan
menanggapi ancaman pasar global.[1]
Pemasaran global didasarkan pada orientasi geosentris dan berfokus pada
pemanfaatan aset, pengalaman, dan produk perusahaan secara global serta pada
melakukan adaptasi terhadap apa yang benar-benar unik dan berbeda dalam setiap
negara. Konsep ini mengakui budaya universal dan perbedaan pasar yang unik.
Keputusan untuk masuk pasar di luar negeri tergantung pada sumber daya perusahaan
serta sifat peluang dan ancaman yang dihadapi. Misalnya, Coke dan IBM
berkecimpung di lebih dari 100 negara karena mereka telah memulai ekspansi
internasionalnya lebih dari 50 tahun yang lalu dan juga memiliki sumber daya untuk
berkembang yang bisa dimanfaatkan bila ada peluang.[2]

B.       Masuk ke dalam Pasar Global[3]


Dengan komunikasi, transportasi, dan aliran keuangan yang lebih cepat, dunia akan
semakin mengecil dan cepat. Produk dan jasa yang dikembangkan dalam satu Negara
mendapatkan penerimaan antusias di Negara lain. Semakin banyak Negara yang
menjadi multibudaya, kebutuhan perusahaan harus dapat melintasi batasan di dalam
dan diluar Negara mereka.
1.         Memutuskan untuk berekspansi ke luar negeri.
Sebagian besar perusahaan lebih suka tetap beroperasi di dalam negeri jika
pasar domestic mereka cukup besar. Manajer tidak perlu mempelajari bahasa dan
hokum Negara lain, berhubungan dengan gejolak mata uang, menghadapi
ketidakpastian politik dan hukum, atau merancang kembali produk mereka untuk
memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan yang berbeda. Bisnis akan lebih
mudah dan lebih aman. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang menarik perusahaan ke
arena internasional, yaitu sebagai berikut:
a.         Beberapa pasar internasional memberikan peluang laba yang lebih tinggi
dibandingkan pasar domestic.
b.        Perusahaan membutuhkan basis pelanggan yang lebih besar untuk mencapai skala
keharmonisan.
c.         Perusahaan ingin mengurangi ketergantungan pada satu pasar.
d.        Perusahaan memutuskan untuk menghadapi pesaing global di pasar domestic
mereka.
e.         Pelanggan bepergian ke luar negeri dan membutuhkan layanan internasional.

Sebelum mengambil keputusan untuk berekspansi ke luar negeri, perusahaan harus


menyadari dan mempertimbangkan beberapa resiko:
a.         Perusahaan mungkin tidak memahami preferensi asing dan bisa gagal menawarkan
produk atraktif yang kompetitif.
b.        Perusahaan mungkin tidak mengerti mengenai regulasi asing dan mengalami biaya
yang tidak diharapkan.
c.         Perusahaan mungkin kekurangan manajer dengan pengalaman internasional.
d.        Negara asing dapat mengubah hokum komersialnya, mendevaluasi mata uangnya,
atau mengalami revolusi politik dan menyita property asing.

Beberapa perusahaan tidak bertindak sampai ada kejadian yang mendorong mereka
ke arena internasional.
Proses internasionalisasi biasanya terdiri dari empat tahap:
a.         Tidak ada kegiatan ekspor regular.
b.        Ekspor melalui perwakilan independen (agen).
c.         Pendirian satu atau lebih anak perusahaan penjualan.
d.        Pendirian fasilitas produksi di luar negeri.
Kebanyakan perusahaan bekerja sama dengan agen independen dan memasuki
Negara tetangga atau Negara yang serupa. Kemudian perusahaan membentuk
departemen ekspor untuk mengelola departemen agennya. Kemudian perusahaan
mengganti agen dengan anak perusahaan penjualannya sendiri di pasar ekspor yang
lebih besar. Hal ini meningkatkan investasi dan resiko, dan juga laba potensial.
Untuk mengelola anak perusahaan, perusahaan mengganti departemen ekspor
dengan departemen internasional. Jika pasar besar dan stabil, atau Negara tuan rumah
mensyaratkan produksi lokal, perusahaan akan menempatkan fasilitas produksi di
pasar tersebut. Pada saat ini, perusahaan beroperasi sebagai perusahaan multinasional
dan mengoptimalisasikan pengadaan pembiayaan, manufaktur, dan pemasaran global.
Menurut beberapa periset, manajemen puncak mulai memberikan lebih banyak
perhatian pada peluang global ketika lebih dari 15% pendapatan berasal dari pasar
internasional.
2.         Memutuskan pasar mana yang akan dimasuki.
Saat memutuskan untuk berekspansi ke luar negeri, perusahaan harus mendefinisikan
tujuan dan kebijakan pemasarannya. Berapa perbandingan penjualan internasional
dengan total penjualan yang mereka cari? Sebagian besar perusahaan mulai dari
perusahaan kecil ketika berinvestasi ke luar negeri. Beberapa perusahaan berencana
untuk tetap menjadi perusahaan kecil, sedangkan perusahaan lain mempunyai rencana
yang lebih besar.
a.         Berapa banyak pasar yang akan dimasuki.
Perusahaan harus memutuskan berapa banyak Negara yang akan dimasuki dan berapa
cepat mereka berekspansi. Semakin banyak perusahaan terutama perusahaan yang
intensif teknologi dilahirkan global dan memasarkan ke seluruh dunia sejak awal.
Perusahaan juga harus memutuskan Negara-negara yang akan dipertimbangkan. Daya
tariknya dipengaruhi oleh produk dan berdasarkan iklim geografis, penghasilan dan
populasi, serta politik.
b.        Pasar Negara maju versus pasar Negara berkembang.
Salah satu perbedaan paling menonjol dalam pemasaran global adalah perbedaan
antara pasar Negara maju dan pasar Negara berkembang atau pasar yang belum
matang seperti Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Kebutuhan dunia baru
atau dunia berkembang yang belum terpenuhi merepresentasikan pasar yang potensial
yang besar bagi makanan, pakaian, tempat berlindung, elektronik konsumen, peralatn
rumah tangga, dan banyak barang lainnya. Pemimpin pasar bergantung pada pasar
Negara berkembang untuk mendorong pertumbuhan mereka. Unilever dan Colgate
menghasilkan 40% bisnis mereka dipasar yang sedang berkembang.
Keberhasilan memasuki pasar berkembang memerlukan sejumlah keahlian dan
rencana khusus. Perhatikan bagaimana perusahaan berikut memelopori cara untuk
melayani konsumen “tak terlihat” ini:
·      Grameen-Phone memasarkan telepon seluler ke 35.000 desa di Bangladesh dengan
memperkerjakan para wanita desa sebagai agen yang menyewakan waktu menelpon
kepada orang desa lainnya, satu panggilan telepon satu kali.
·      Colgate-Palmolive masuk ke desa-desa India dengan van video yang
memperlihatkan manfaat menyikat gigi.
·      Flat mengembangkan “mobil dunia ketiga” Palio, untuk dijual di Negara-negara
berkembang. Mobil ini diproduksi di Brasil, India, Turki, Afrika Selatan, Cina, dan
Negara-negara lain.
·      Corporacion GEO membangun perumahan untuk prang berpendapatan rendah di
Meksiko. Rumah modular dengan dua kamar tidur dan dapat diperluas. Perusahaan
telah berkembang ke Cile.
Pemasar ini telah memanfaatkan potensi pasar Negara berkembang dengan mengubah
praktik pemasaran konvensionalnya. Melakukan penjualan di daerah berkembang
bukanlah bisnis biasa. Ada batasan perbedaan ekonomi dan budaya, infrastruktur
pemasaran mungkin hampir tidak ada dan persaingan local bisa sangat kuat.
Integrasi ekonomi regional penciptaan kesepakatan dagang antara blok Negara
semakin intensif dalam tahun-tahun terakhir. Ini berartu perusahaan lebih mungkin
untuk memasuki seluruh wilayah pada saat yang sama. Negara-negara tertentu
membentuk zona perdagangan bebas atau komunitas ekonomi-kelompok Negara-
negara yang membentuk organisasi dan bekerja meraih tujuan bersama dalam
peraturan perdagangan internasional.
·      UNI EROPA
Dibentuk pada tahun 1957, Uni Eropa berusaha menciptakan pasar tunggal Eropa
dengan mengurangi halangan terhadap aliran bebas dari produk, jasa, keuangan, dan
buruh di antara Negara-negara anggota, dan dengan mengembangkan kebijaksanaan
dangang dengan Negara non anggota. Saat ini, Uni Eropa adalah salah satu pasar
tunggal terbesar di dunia, dengan 25 negara anggota, mata uang bersama-euro-dan
lebih dari 454 juta konsumen menduduki 23% ekspor dunia.
·      NAFTA
Pada bulan Januari 1994, North America Free Trade Agreement (NAFTA)
menggabungkan Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada dalam satu pasar tunggal
yang terdiri dari 360 juta orang yang memproduksi dan mengkonsumsi $6,7 triluin
nilai barang dan jasa setiap tahun. Seperti yang diimplementasikan selama 15 tahun,
NAFTA akan menghilangkan semua halangan perdagangan dan batasan investasi
diantara ketiga Negara itu. Sebelum NAFTA, tariff atas produk AS yang memasuki
Meksiko rata-rata 13%, sementara tarif AS untuk barang-barang Meksiko rata-rata
6%.
·      MERCOSUR
Wilayah perdangan bebas lainnya dibentuk di Amerika Latin. Mercosur (atau
Mercosul) menghubungkan Brasil, Argentina, Paraguay, Uruguay dan Venezuella
untuk mempromosikan perdangan bebas dan pergerakan barang, oarng, dan mata
uang yang lancar. Bolivia, Cile, Kolombia, Ekuador, dan Peru adalah anggota
rekanan. Kemungkinan NAFTA pada akhirnya akan bergabung dengan Mercosur dan
bentuk kerja sama lainnya untuk membentuk zona perdagangan bebas seluruh
Amerika. Cile dan Meksiko sudah membentuk zona perdangangan bebas yang
sukses.
·      APEC
Dua puluh satu Negara, termasuk anggota NAFTA, Jepang, dan China, bekerja sama
untuk menciptakan wilayah perdangangan bebas Pasifik di bawah naungan Asian
Pacific Economic Cooperation Forum (APEC). Kepala pemerintah anggota APEC
bertemu dalam pertemuan tahunan untuk membicarakan ekonomi nregional,
kerjasama, perdagangan, dan investasi.
·      ASEAN
Sepuluh Negara membentuk Association of Southest Asian Nation: Brunai
Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura,
Thauland, dan Vietnam. Wilayah ini adalah pasar yang menarik yang terdiri dari
lenih dari 550 juta orang dan Negara-negara anggotanya bertujuan bekerja sama
untuk memajukan wilayahnya sebagai pusat produksi dan ekspor utama. Usaha aktif
dalam integrasi ekonomi regional juga sedang terjadi di Karibia dan sebagian Afrika.
3.         Mengevaluasi pasar potensial.
Misalkan sebuah perusahaan telah mengumpulkan sederet pasar potensial
untuk dimasuki. Bagaimana perusahaan itu memilih diantara mereka? Banyak
perusahaan lebih suka menjual ke Negara tetangga karena memahami Negara ini
dengan lebih baik dan dapat mengendalikan biaya mereka dengan lebih efektif. Tidak
mengejutkan bila dua pasar ekspor terbesar di AS adalah Kanada dan Meksiko, atau
perusahaan Swedia pertama kali menjual ke Negara Skandinavia tetangga mereka.
Pada lain waktu, kemiripan fisik menentuka pilihan. Banyak perusahaan AS
lebih suka menjual ke Kanada, Inggris, dan Australia daripada ke pasar yang lebih
besar seperti Jerman dan Prancis karena mereka merasa lebih nyaman dengan bahasa,
hukum, dan budayanya. Meskipun demikian, perusahaan harus cermat dalam memilih
pasar menurut jarak budaya. Selain melewatkan pasar yang  lebih potensial,
perusahaan dapat terjebak melakukan analisis superfisal tentang beberapa perbedaan
nyata kunci antarnegara dan menerapkan tindakan pemasaran yang dapat
diprediksikan, kedua hal ini akan merugikan mereka.
Sering kali masuk akal bagi perusahaan untuk beroperasi di sedikit Negara
dengan komitmen dan penetrasi yang lebih dalam di masing-masing Negara tersebut.
Secara umum, perusahaan lebih suka memasuki Negara-negara (1) yang mempunyai
peringkat lebih tinggi dalam daya tarik pasar, (2) yang resiko pasarnya lebih rendah,
dan (3) dimana perusahaan memiliki keunggulan kompetitif.[4]
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan antarnegara:
·           Keanekaragaman Kondisi Produksi
Keanekaragaman kondisi produksi merujuk kepada potensi faktor-faktor produksi
yang dimiliki suatu negara. Contohnya Indonesia, memiliki potensi besar dalam
memproduksi barang-barang hasil pertanian. Dengan kata lain, melalui perdagangan,
suatu negara dapat memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkannya di dalam
negeri.
·         Penghematan Biaya Produksi/Spesialisasi
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam
jumlah besar, sehingga menghasilkan increasing returns to scale atau biaya produksi
rata-rata yang semakin menurun ketika jumlah barang yang diproduksi semakin
besar. Jadi, apabila suatu negara berspesialisasi memproduksi barang tertentu dan
mengekspornya, biaya produksi rata-ratanya akan turun.
·         Perbedaan Selera
Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama, namun setiap negara
mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Contohnya,
Norwegia mengekspor daging dan Swedia mengekspor ikan. Kedua negara akan
memperoleh keunggulan dari perdagangan ini dan jumlah orang yang berbahagia
meningkat.[5]
Cara utama untuk memasuki pasar asing[6]
1.         Ekspor Tidak Langsung Dan Langsung
Memulai dengan ekspor tidak langsung, yaitu perusahaan tersebut bekerja
melalui perantara indepeden pedagang ekspor berbasis dalam negeri (domestic based
export merchant) membeli produk dari produsen dan kemudian menjualnya keluar
negeri. Jadi perantara atau agen ini mencari dan menegosiasikan pembelian dari luar
negeri dan mendapatkan komisi. Ekspor tidak langsung memiliki dua kelebihan, yaitu
: membutuhkan ivestasi yang lebih kecil karea tidak perlu membentuk departemen
ekspor, tenaga penjualan diluar negeri atatu beberapa mitra dagang luar negeri.
Kedua, ekspor ini mengandung resiko yang lebih sedikit karena perantara pemasaran
internasional membawa pengetahuan dan jasa kedalam hubungan tersebut.
Ekspor langsung, dimana perusahaan memutuskan untuk menangani
ekspornya sendiri. Investasi dan resikona lebih besar, tetapi demikian juga potensi
keuntungannya. Perusahaan dapat melakukan ekspor langsung dengan beberapa cara,
yaitu :
·      Departemen atau divisi ekspor berbasis dalam negeri
·      Cabang penjualan atau anak perusahaan luar negeri
·      Perwakilan penjualan ekspor yang bepergian
·      Distributor atau agen berbasis luar negeri
2.         Pemberian lisensi
Adalah cara paling sederhana bagi produsen untuk terlibat dalam pemasaran
internasional, yakni pemberi lisensi (licensor) memberikan lisensi kepada perusahaan
asing menggunakan proses produksi, merek dagang, paten, rahasia dagang atau
sesuatu yang berharga lainnya dengan memperoleh bayaran (fee) atau royalty. Contoh
lisensi coca cola. Waralaba (franchiser) merupakan bentuk pemberian lisensi yang
lebih lengkap karena memberi konsep merk dan system operasi yang lebih lengkap.
Misal : KFC
3.         Usaha patungan
Investor asing dan local bergabung membentuk usaha patungan (joint
venture) dimana mereka sama-sama mempunyai kepemilikan dan kendali.
4.         Investasi Langsung
Kepemilikan langsung atas fasilitas atau produksi yang berbasis diluar
negeri. Perusahaan asing dapat membeli sebagian atau keseluruhan kepemilikan
perusahaan local ataupun dengan membangun fasilitasnya sendiri.
Mengevaluasi dan memilih pasar asing tertentu untuk dimasuki dengan cara
memperhatikan atau menganalisis:[7]
-       Karakteristik Demografis : ukuran populasi, tingkat pertumbuhan populasi, derajat
urbanisasi, kepadatan penduduk, struktur usia dan kompoasisi populasi
-       Karakteristik Geografis : luas negara, karakteristik topografi, kondisi iklim.
-       Faktor-faktor ekonomi : GNP perkapita, distribusi pendapatan, tingkat
pertumbuhan GNP, rasio investasi terhadap GNP.
-       Faktor-Faktor tehnologi : tingkat ketrampilan tehnologi, tehnologi produksi yang
ada, tehnologi konsumsi saat ini, tingkat pendidikan.
-       Faktor-faktor Sosiobudaya : nilai-nilai yang dominan, pola gaya hidup, kelompok
etnik, fragmentasi bahasa.
-       Sasaran dan Rencana Nasional : prioritas industri, rencana investasi infrastruktur.
-       Perusahaan harus mendefinisikan tujuan dan kebijakan pemasaran
internasionalnya.
-       Perusahaan harus menentukan jumlah Negara yang akan dimasuki.
-       Perusahaan juga harus memutuskan jenis Negara yang akan dimasuki dengan
beberapa pertimbangan faktor, yaitu jenis produk, faktor geografis, pendapatan dan
populasi, iklim politik, dan faktor-faktor lainnya.
C.      Isu-Isu Dalam Pemasaran Global
Dalam ajang pemasaran global setidaknya ada empat isu sentral yang patut
mendapatkan pusat perhatian serius dari pemasar, yaitu:
1.         Standarisasi Versus Adaptasi.
Isu staandarisasi versus adaptasi bukan hanya menyangkut aspek produk dan merk,
namun juga unsur bauran pemasaran lainnya seperti distribusi, promosi, dan harga.
Dalam konteks global branding keunggulan dan kelemahan melakukan standarisasi
(mengguakan satu merk global) versus adaptasi (beberapa merk nasional berbeda).
2.         Sensitivitas Cultural.
Perbedaan budaya merupakan faktor yang paling sihnifikan sekaligus masalah paling
pelik yang dihadapi perusahaan multinasional. Ketidakmampuan pemasar memahami
dan mengapresiasi faktor ini kerap kali berujung pada kegagalan internasional.
3.         Nasionalisme.
Dalam pemasaran global kerap kali dijumpai adanya stereo typing tentang sikap
terhadap produk buatan luar negeri. Banyak penelitian yang mengungkap bahwa
evaluasi yang dilakukan konsumen atas suatu produk tertentu tidak hanya didasarkan
pada daya tarik dan karateristik fisik produk saja, tetapi juga berdasarkan negara
asalnya (country of origin). Maksudnya, segala pengaruh dari negara asal terhadap
persepsi positif maupun negatif konsumen terhadap produk dan merek tertentu.
3.         Mode of Entry (strategi memasuki pasar luar negeri)
Secara garis besar alternatif strategi memasuki pasar negara lain meliputi: ekspor,
kontraktual, wholly-owned subsidiaries, dan E-Marketing. Ekspor masih dapat di
klasifikasikan lebih lanjut menjadi ekspor tidak langsung, ekspor bersama, dan ekspor
langsung. Mode of entry kontraktual terdiri atas lisensi-waralaba, contrac
manufacturig dan usaha patungan. Sedengkan wholly-owned subsidiaries meliputi
akuisisi dan greenfield.[8]

D.      Konsep Pemasaran Global[9]


Pemasaran global adalah pemasaran berkala seluas dunia. Peluang pasar selalu
terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang penting mesti
kreatif dan mau berinovasi dalam mengembangkan pasar.Pelaku bisnis yang tangguh
tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski
tantangan yang datang semakin berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan justru
menjadi cambuk yang melecut semangat untuk memecahkannya sehingga usaha
dapat semakin berkembang dan maju. Karakter semacam itu tampaknya juga melekat
pada sederet pengelola perusahaan di Indonesia yang juga terlihat dari kinerja
perusahaan yang dikelola yang hasilnya memang super.
1.         Kebutuhan, keinginan, dan permintaan.
Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia
adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan
tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam
hayati kondisi manusia. Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan
tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial. Sedangkan
Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan serta
kesediaan membelinya. Keinginan menjadi permintaan bila didukung dengan daya
beli. Perbedaan ini bisa menjelaskan bahwa pemasar tidak menciptakan kebutuhan;
kebutuhan sudah ada sebelumnya Pemasar mempengaruhi keinginan dan permintaan
dengan membuat suatu produk yang cocok, menarik, terjangkau dan mudah
didapatkan oleh pelanggan yang dituju.
2.         Produk.
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada kepelikannya
tetapi pada jasa yang dapat diberikannya Oleh karena itu dalam membuat produk
harus memperhatikan produk fisik dan jasa yang diberikan produk tersebut.
3.         Nilai, Biaya dan Kepuasan.
Nilai, Biaya dan Kepuasan Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan
total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya Setiap produk memiliki
kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan
memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total paling tinggi. Nilai setiap
produk sebenarnya tergantung dari seberapa jauh produk tersebut dapat mendekati
produk ideal, dalam ini termasuk harga.
4.         Pertukaran, Transaksi dan Hubungan.
Pertukaran, Transaksi dan Hubungan Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai
suatu produk bagi manusia tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran
timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya
dengan pertukaran. Pertukaran adalah salah satu cara mendapatkan suatu produk yang
diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran
merupakan proses dan bukan kejadian sesaat. Masing-masing pihak disebut berada
dalam suatu pertukaran bila mereka berunding dan mengarah pada suatu persetujuan.
Jika persetujuan tercapai maka disebut transaksi. Transaksi merupakan pertukaran
nilai antara dua pihak. Untuk kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik
dan saling percaya antara pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan
membangun suatu ikan ekonomi, teknis clan sosial yang kuat dengan mitranya.
Sehingga transaksi tidak perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah menjadi hal
yang rutin. Hal ini dapat dicapai dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu
produk, pelayanan dan harga yang wajar secara kesinambungan.
5.         Pasar.
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan
tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan
atau keinginan itu. Istilah pasar untuk menunjukan pada sejumlah pembeli dan
penjual melakukan transaksi pada suatu produk.
6.         Pemasaran dan Pemasar.
Pemasaran dan Pemasar Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya
dengan pasar, pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan
transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran adalah orang yang mencari sumber daya dari orang lain dan mau
menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Kalau satu pihak lebih aktif mencari
pertukaran daripada pihak lain, maka pihak pertama adalah pemasar dan pihak kedua
adalah calon pembeli.

E.       Segmentasi Pasar Global[10]


Segmentasi Pasar adalah membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-
kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin menghendaki bauran produk atau
pemasar yang terpisah.
1.         Pemasaran Massal (Mass Marketing): penjual memproduksi, mendistribusikan,
dan mempromosikan secara massal sebuah produk kepada seluruh pembeli. Pemasar
tersebut menciptakan pasar potensial terbesar, biaya paling rendah, harga lebih
rendah atau margin yang lebih tinggi.
2.         Pemasaran Segmen: perusahaan menyadari bahwa pembeli berbeda dalam
kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian. Perusahaan mengisolasi segmen yang
lebar yang membentuk suatu pasar dan mengadaptasi apa yang ditawarkannya agar
lebih mendekati kebutuhan satu atau beberapa segmen.
3.         Pemasaran Ceruk: berfokus pada subgrup di dalam segmen-segmen diatas. Suatu
ceruk adalah suatu grup yang didefinisikan dengan lebih sempit, biasanya
diidentifikasi dengan memilah suatu segmen menjadi beberapa subsegmen.
4.         Pemasaran Mikro: Praktik penyesuaian produk dan program pemasar agak cocok
dengan cita rasa individu atau lokasi tertentu.

F.       Mengelola Kegiatan Internasional


Dalam melakukan aktivitas pemasaran internasional terdapat dalam tiga cara:
1.         Departemen Ekspor
Perusahaan terjun ke pemasaran internasional hanya melalui pengiriman barang. Jika
penjualan internasionalnya berkembang, perusahaan membentuk departemen ekspor
yang terdiri dari seorang manajer penjualan dan beberapa orang asisten. Bila
penjualan meningkat departemen ekspor diperluas menjadi sub-sub departemen.
2.         Divisi Internasional
Divisi internasional diorganisasikan dengan berbagai cara. Staf divisi internasional
perusahaan terdiri dari para spesialis dalam pemasaran, manufaktur, riset, keuangan,
perencanaan, dan sumber daya manusia, mereka merencanakan serta menyediakan
pelayanan bagi berbagai unit operasi .
3.         Organisasi Global
Dalam organisasi global, manajemen puncak dan staf perusahaan merencanakan
fasilitas manufaktur, kebijakan pemasaran, arus finansial, dan sistem logistik di
seluruh dunia. Unit-unit operasi global melapor langsung kepada kepala eksekutif
atau komisi eksekutif yang dilatih untuk berpikir dengan membentuk wawasan secara
global.
BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Pemasaran global adalah proses menfokuskan sumber daya (manusia, uang,
aset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan
menanggapi ancaman pasar global.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memasuki dunia pasar global
yaitu, memutuskan untuk berekspansi ke luar negeri, memutuskan pasar mana yang
akan dimasuki (berapa banyak pasar yang akan dimasuki, dan bagaimana pasar
negara maju versus pasar negara berkembang), dan mengevaluasi pasar potensial.

Dalam ajang pemasaran global setidaknya ada empat isu sentral yang patut
mendapatkan pusat perhatian serius dari pemasar, yaitu standarisasi versus adaptasi,
sensitivitas kultural, nasionalisme, dan mode of entry (strategi memasuki pasar luar
negeri).
kebutuhan, keinginan, dan permintaan, produk, nilai, biaya dan kepuasan,
pertukaran, transaksi dan hubungan, pasar, pemasaran dan pemasar.
Segmentasi pasar global dibagi dalam beberapa segmen, yaitu pemasaran
massal (mass marketing), pemasaran segmen, pemasaran ceruk, dan pemasaran
mikro.
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran Edisi Tiga Belas.  Jakarta:
Erlangga. 2008.
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. Pemasaran Strategik Edisi 2. Yogyakarta: Penerbit
Andi. 2012
http://adiputra11111.blogspot.com/2011/12/makalah-konsep-pemasaran-global.html
http://anggamaria.blogspot.com/2014/04/masuk-ke-dalam-pasar-global.html
http://mochachamo.wordpress.com/2011/05/16/tugas-vii-manajemen-pemasaran/
http://putripanunggal.blogspot.com/2014/01/makalah-pemasaran-global.html

Anda mungkin juga menyukai