PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN November 2012
1 | P a g e
DAFTAR ISI
1. Pengantar 2. Kegiatan Belajar 3. Rangkuman 4. Latihan 5. Daftar Pustaka
2 | P a g e
Modul 7
Strategi Internasional
PENDAHULUAN
Munculnya globalisasi yaitu hilangnya batas-batas antar negara membuat bisnis semakin membesar. Persaingan antar perusahaan semakin ketat, perusahaan tidak saja bersaing dengan perusahaan domestik tetapi juga dengan perusahaan global. Banyak perusahaan yang melakukan strategi internasional karena besarnya pangsa pasar yang dapat mereka rebut, disaat permintaan akan produk mereka mengalami stagnasi di dalam negeri. Pada strategi internasional perusahaan harus mampu melihat peluang- peluang yang ada di pasar global, kemudian memutuskan untuk memasuki pasar global perusahaan harus menentukan strategi apa yang akan mereka pilih, selain itu juga perusahaan harus menentukan bagaimana cara memasuki pasar global tersebut. Strategi internasional walaupun menawarkan keuntungan yang menarik buat perusahaan, namun risiko yang harus dihadapi perusahaan dalam strategi ini juga cukup banyak diantaranya yang berhubungan dengan risiko politik seperti keamanan suatu negara, undang-undang perpajakan, penerapan hukum serta risiko ekonomi seperti nilai mata uang, tingkat inflasi, kebijakan perdagangan negara. Setelah menyelesaikan modul 7 ini mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tujuan peluang untuk memasuki pasar internasional, mengetahui dan memahami pemilihan alternatif dari strategi internasional, menyebutkan, mengetahui dan memahami cara memasuki pasar internasioanal serta risiko-risiko yang dihadapi perusahaan yang memasuki pasar internasional dan isu-isu yang ada pada evaluasi dan pengendalian strategi internasional. Secara khusus, setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan mampu menyebutkan, menjelaskan dan memberikan contoh :
3 | P a g e
a. Pendahuluan strategi internasional b. Mengidentifikasi peluang internasional c. Strategi internasional d. Cara memasuki pasar internasional e. Masalah-masalah internasional dalam implementasi strategi f. Risiko lingkungan internasional g. Isu-isu internasional dalam evaluasi dan pengendalian
4 | P a g e
Modul 7
Kegiatan Belajar :Strategi Bisnis
A. PENDAHULUAN
Perusahaan multinasional (Multinational Corporation MNC) adalah jenis khusus dari perusahaan internasional. Menurut Wheelen&Hunger (2003:427) perusahaan internasional adalah perusahaan yang terlibat dalam sembarang kombinasi aktivitas mulai dari mengekspor atau mengimpor sampai pada skala penuh proses pemanufakturan di luar negeri. Sedangkan perusahaan multinasional adalah pengembangan lebih jauh perusahaan internasional dengan keterlibatan mencakup seluruh dunia dan manajemen serta pengambilan keputusannya mempunyai perspektif global. Definisi MNC diajukan oleh W.A.Dymza dalam Wheelen&Hunger (2003:427) : 1. Walaupun perusahaan multinasional mungkin tidak melakukan bisnis di setiap wilayah di dunia. Pembuat keputusan perusahaan selalu mempertimbangkan semua kesempatan secara global 2. Sejumlah aset MNC telah diinvestasi secara internasional. Jika 20 persen aset perusahaan berada di negara lain atau operasi perusahaan berada di luar negeri dan memberikan kontribusi sedikitnya 35 persen dari total aset. 3. Perusahaan bergerak dalam produksi internasional dan mengoperasikan beberapa pabriknya di beberapa negara. Pabrik dapat berupa proses perakitan sampai fasilitas yang teritegrasi penuh 4. Pengambilan keputusan manajerial didasarkan pada perspektif yang meliputi seluruh dunia. Bisnis internasional bukan lagi lini sampingan atau aktivitas yang terpisah, tetapi dilakukan integrasi ke dalam bisnis perusahaan.
5 | P a g e
Strategi Internasional dimulai dari mengidentifikasi insentif dan peluang yang ditawarkan pasar internasional, setelah itu perusahaan harus memilih strategi yang akan dipilih. Perusahaan juga harus memilih cara untuk memasuki pasar, yang akhirnya diversifikasi internasional mampu menghasilkan kinerja dan inovasi yang lebih tinggi. Gambar. 1 dibawah ini akan memberikan pilihan- pilihan dan hasilnya.
Gambar 1. Peluang dan Hasil Strategi Interenasional Sumber : Hit et al (1996:252)
B. MENGIDENTIFIKASI PELUANG INTERNASIONAL
Alasan utama perusahaan melakukan strategi internasional menawarkan peluang pasar di pasar internasional. Raymon Vernon dalam Hitt et el (1996:252) menyebutkan alasan klasik perusahaan melakukan strategi internasional : 1. Untuk menghasilkan inovasi 2. Peningkatan permintaan di pasar luar negeri 3. Menjamin pasokan sumber daya utama Identifikasi Peluang Internasional Selidiki sumber daya & kapabilitas Strategi Internasioanal Gunakan kompetensi inti Cara masuk Mencapai strategi persaingan Peningkatan ukuran pasar
Pengambilan investasi
Skala ekonomis dan pengetahuan
Keunggulan Strategi bisnis skala internasional
Strategi multidomestik
Strategi global
Strategi transnsional Ekspor
Lisensi
Aliran strategis
Akuisisi
Mendirikan cabang baru Kinerja lebih tinggi
Inovasi
Masalah & Resiko Masalah & Resiko
6 | P a g e
4. Menjamin akses terhadap faktor produksi yang murah
Menurut Hitt et el (1996:253) terdapat empat peluang utama yang harus diraih perusahaan apabila melakukan strategi internasional yaitu : meningkatkan ukuran pasar potensial mereka, memperoleh pengembalian yang lebih besar dari investasi modal atau investasi dalam pengembangan produk dan proses baru, meraih skala ekonomi, wilayah yang lebih luas atau pengalaman atau meraih keunggulan bersaing berdasarkan lokasi.
Peningkatan Ukuran Pasar Perusahaan dapat memperluas ukuran pasar potensialnya melalui ekspansi internasional. Ekspansi internasional adalah menarik terutama untuk perusahaan yang mempunyai pasar domestik yang terbatas peluang pertumbuhannya. Contoh Industri minuman ringan di Amerika Serikat sudah mencapai titik jenuh. Akibatnya bisa terjadi peningkatan persaingan yang tajam. Untuk itulah Coca Cola memasuki pasar China.
Pengembalian Investasi Pasar yang besar membutuhkan pengembalian investasi yang besar seperti pabrik, alat modal dan Riset & Pengembangan. Industri yang didasarkan pada penelitian dan pengembangan yang insentif memasuki pasar internasional. Contoh Industri pesawat terbang.
Skala Ekonomis dan Pengetahuan Ketika perusahaan memperluas pasar, perusahaan bisa menghasilkan skala ekonomis terutama dalam operasinya. Atau jika perusahaan mampu menghasilkan produk yang standar di seluruh dunia dan menggunakan fasilitas produksi yang mirip atau sama, mampu mengkoordinasi fungsi-fungsi sumber daya penting maka perusahaan dapat mencapai skala ekonomi.
7 | P a g e
Keunggulan Lokasi Perusahaan mendirikan fasilitas diberbagai negara untuk menekan biaya dasar barang atau jasa yang dihasilkan. Misalkan perusahaan memiliki akses yang lebih mudah terhadap biaya tenaga kerja murah, energi dan sumber daya lainnya, akses kepada pelanggan. Contoh J.C Penney Co memasuki pasar Mexico untuk mendekati pelanggan.
Setelah perusahaan melihat dan mengidentifikasi peluang untuk memasuki pasar internasioanal selanjutnya perusahaan harus melakukan pengamatan lingkungan sosial domestik (negara yang dimasuki). Faktor-faktor penting dalam lingkungan sosial internasional menurut Wheelen&Hunger (2003:436) dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel.1. Variabel-variabel Penting dalam Lingkungan Sosial Internasional Ekonomi Teknologi Hukum-Politik Sosial Budaya Perkembangan ekonomi Pendapatan perkapita Iklim usaha Kecenderungan PDB Kebijakan fiskal dan moneter Tinggkat pengangguran Nilai tukar mata uang Tingkat upah pekerja Sifat persaingan Keanggotaan dalam asosiasi ekonomi regional Peraturan dalam teknologi Ketersediaan energi Ketersediaan sumber daya Jaringan transportasi Tingkat ketrampilan tenaga kerja Perlindungan paten dan merek dagang Infrastruktur arus informsi Bentuk pemerintahan Ideologi politik Peraturan perpajakan Stabilitas pemerintah Sikap pemerintah terhadap perusahaan asing Peraturan kepemilikan aset oleh orang asing Kekuatan kelompok- kelompok oposisi Peraturan perdagangan Sentimen kaum proeksionis Kebijakan luar negeri Aktivitas kaum teroris Sistem hukum dan perudang-undangan
Kebiasaan, norma dan nilai Bahasa Demografi Tingkat harapan hidup Lembaga-lembaga sosial Gaya hidup Keyakinan agama Tingkat kemampuan membaca dan menulis Sikap terhadap orang asing
8 | P a g e
C. STRATEGI INTERNASIONAL
1. Strategi Internasional Tingkat Bisnis Menurut Porter dalam Hitt et el (1996:256) setiap bisnis harus mengembangkan strategi yang bersaing pada pasar domestinya sendiri. Dalam menjalankan strategi bisnis tingkat internasional, operasi di negara sendirit menjadi sumber keunggulan bersaing, sumber daya dan kapabilitas yang mapan di negara sendiri memungkinkan perusahaan menjalankan strategi di luar negeri. `Dalam gambar 2. Porter mengembangkan model yang menggambarkan berbagai faktor yang menyumbang keunggulan bersaing perusahaan dalam industri global. Empat dimensi yang menciptakan keunggulan kompetitif negara : Kondisi faktor-faktor produksi, adalah input yang diperlukan untuk bersaing dalam industri seperti tenaga kerja, tanah, sumber daya alam, modal, infrastruktru dll. Contoh Arab Saudi memiliki minyak bumi yang berkualita Kondisi permintaan. Sifat permintaan negara-negara tujuan, ditandai oleh sifat dan ukuran kebutuhan pembeli pasar dalam negeri terhadap barang atau jasa industri. Contoh orang Jepang dalam pasar elektronik Industri pendukung dan industri yang terkait. Contoh Amerika Serikat pemimpin dalam industri komputer dan perangkat lunak sebagian karena adanya Silicone Valley Strategi perusahaan, struktur dan persaingan. Kondisi-kondisi tertentu suatu negara menentukan bagaimana perusahaan-perusahaan dibentuk. Contoh banyak negara berkembang yang memprivatisasi perusahaan negara, karena negara menyadari perusahaan negara tidak mampu bersaing dengan perusahaan swasta
9 | P a g e
Gambar 2. Faktor Penentu Keunggulan Nasional Sumber Porter dalam Hitt et el (1996:258)
Menurut Hitt et al (1996:259) berbagai faktor yang digambarkan pada gambar 2 dapat menghasilkan keunggulan bersaing bagi perusahaan dengan syarat bahwa strategi yang dijalankan adalah tepat. Empat strategi bersaing yang dapat di jalankan dalam pasar internasional : Strategi Keunggulan Biaya Internasional, Strategi ini bisa berkembang dalam negara yang mempunyai permintaa besar. Biaya operasi industri terpusat di dalam negeri dan menghasilkan skala ekonomis yang merupakan tujuan utama. Contoh industri mobil Korea Strategi Pembedaan Internasional, sebuah negara yang memiliki faktor-faktor produksi khusus dan lanjutan mungkin dapat mengembangkan strategi pembedaan internasional. Contoh industri kimia dari Jerman Strategi Fokus Internasional, contoh industri keramik Italia yang terdiri dari perusahaan-perusahaan ukuran kecil dan menengah yang menghasilkan kira-kira 50 persen ubin keramik dunia Strategi Keunggulan Biaya/Pembedaan Terpadu Internasional (kombinasi keunggulan biaya dan pembedaan), strategi dimana sistem produksinya yang fleksibel, perbaikan jaringan informasi di dalam dan di seluruh perusahaan dan
10 | P a g e
Global Multidomestik sistem mutu terpadunya. Strategi ini semakin populer karena keragaman pasar dan pesaing, strategi ini yang paling efektif dapat digunakan di pasar global
2. Strategi Tingkat Korporat Internasional Porter dalam Wheelen&Hunger (2003:428) menyatakan bahwa MNC beroperasi dalam industri dunia yang tersebar dalam sebuah rangkaian kesatuan kontinum mulai dari multidomestik sampai global seperti pada gambar 3 .
Industri tempat perusahaan-perusahaan Industri dimana perusahaan- Mendesain produk-produknya sesuai perusahaan membuat dan menjual Dengan kebutuhan-kebutuhan khusus produk yang sama, dengan hanya Para konsumennya di satu negara melakukan penyesuaian kecil pada Tertentu negara-negara tertentu di seluruh Dunia.
- Usaha eceran - Otomotif - Asuransi - Ban kendaraan - Perbankan - Perangkat televisi
Gambar 1. Kontinum Industri Internasional Sumber : Porter dalam Wheelen&Hunger (2003:428)
11 | P a g e
Strategi multidomestik adalah spesifik bagi setiap negara atau sekelompok negara dan biasanya merupakan sekumpulan industri domestik yang penting, seperti usaha eceran dan asuransi. Aktivitas-aktivitas dalam perusahaan anak cabang MNC dalam jenis industri ini pada dasarnya bersifat independen dari aktivitas-aktivitas perusahaan-perusahaan anak cabang MNC yang berada di negara lain. Strategi global mencakup adalah jika operasi perusahaan meliputi seluruh dunia, dengan MNC hanya membuat penyesuaian kecil pada kebiasaan-kebiasaan di negara tertentu. Strategi Transnasional adalah strategi korporat yang bertujuan mencapai efisiensi global dan daya tanggap lokal. Merealisasikan tujuan strategi transional sangat sulit karena satu tujuan mensyaratkan koordinasi global yang erat, sementara tujuan lainnya mensyaratkan adanya fleksibilitas terhadap pasar lokal. Ketiga strategi diatas dapat digambarkan pada gambar. 4 berikut
Tinggi
Kebutuhan terhadap Integarasi globa
Rendah
Rendah Tinggi Kebutuhan terhadap daya local
Gambar .4 Strategi Korporat Internasional Sumber Hitt et al (1996:264)
Strategi Global Strategi Multido menstik Strategi Transna sional
12 | P a g e
Menurut Wheelen&Hunger (2003:428) yang menentukan apakah sebuah industri dapat sepenuhnya multidomestik atau global adalah : 1. Tekanan untuk melakukan koordinasi dalam perusahaan multinasional yang beroperasi dalam industri tersebut 2. Tekanan untuk kepekaan lokal sebagai bagian dari pasar individu negara tujuan
D. CARA MEMASUKI PASAR INTERNASIONAL
Alat ekspansi internsasional menurut Hitt et el (1996:266) meliputi ekspor, lisensi, aliansi strategis, akuisisi dan cabang yang dimiliki sendiri. Alat-alat tersebut memiliki karakteristik seperti pada tabel.2
Tabel. 2 Memasuki Pasar Internasional : Pilihan Cara Masuk Cara Masuk Karakteristik Ekspor Biaya tinggi, pengendalian kurang Lisensi Biaya rendah, risiko rendah, pengendalian longgar, laba lebih sedikit Aliansi Strategi Penyebaran biaya, berbagi sumber daya, berbagi risiko, masalah integrasi (misalnya budaya korporat yang berbeda Akuisisi Akses cepat ke pasar baru, biaya tinggi, negosiasi kompleks, masalah keterpaduan dengan operasi domestik Cabang milik sendiri Kompleks, mahal, menghabiskan waktu, risiko tinggi, pengendalian total, potensi laba tinggi
Sumber Hitt et el (1996:267)
Ekspor Biasanya perusahaan mengawali strategi internasionalnya dengan mengekspor barang mereka ke negara lain. Eksportir harus membangun saluran distribusi dan outlet untuk produk mereka. Kelemahan ekspor adalah biaya
13 | P a g e
transportasi yang tinggi dan kemungkinan tarif yang dikenakan terhadap barang. Selain itu juga perusahaan tidak memiliki kendali terhadap pemasaran dan pendistribusiannya. Lisensi Perjanjian lisensi memungkinkan perusahaan asing membeli hak memproduksi dan menjual produk perusahaan di negara tujuan atau beberapa negara. Pemilik hak akan mendapat royalti untuk setiap unit yang diproduksi dan di jual. Lisensi mungkin merupakan bentuk termurah dari ekspansi internasional. Potensi laba yang dihasilkan lisensi adalah kecil karena laba harus dibagi antara pemilik hak dan penerima hak. Aliansi Strategi Aliansi strategi memungkinkan perusahaan menyebar risiko dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memasuki pasar internasional. Aliansi biasa dilakukan dengan negara tuan rumah yang memiliki pengetahuan mengenai keadaan persaingan, norma hukum dan sosial, keunikan budaya. Perusahaan tuan rumah akan mendapatkan akses terhadap teknologi dan daya tarik produk baru. Resiko dari aliansi adalah karena terjadi perbedaan budaya korporat yang berbeda. Akuisisi Akuisisi dapat menyediakan akses cepat ke pasar yang baru. Akuisisi internasional telah menjadi cara populer dalam memasuki pasar internasional. Akuisisi internasional bisa menjadi mahal dan sering membutuhkan pembiayaan dengan hutang. Negosiasi juga bisa menjadi komplek dan rumit dibandingkan akuisisi domestik. Pendirian Cabang Baru yang Dimiliki Sendiri Cara ini sering disebut greenfield venture. Cara ini merupakan proses yang kompleks dan mahal namun memiliki keunggulan dalam hal pengendalian total terhadap perusahan dan merupakan cara yang potensial untuk mendapatkan laba yang besar. Perusahaan mungkin harus menggabungkan pengetahuan dan keahlian terhadap pasar yang ada dengan menyewa perusahaan nasional tuan rumah, kemungkinan perusahaan yang bersaing,dan / atau konsultan ( yang mungkin mahal ). Dengan cara ini, perusahaan tetap memegang kendali atas teknologi,
14 | P a g e
pemasaran dan distribusi produknya. Sebagai gantinya, perusahaan harus mendirikan fasilitas pabrik baru, membangun jaringan distribusi dan mempelajari serta menerapkan strategi pemasan untuk bersaing dalam pasar yang baru.
Dalam bukunya Wheelen&Hunger (2003:445) menambahkan cara memasuki pasar : Produksi bagi hasil (production sharing) Diciptakan oleh Peter Drucker berarti mengkombinasi keahalian tenaga kerja dan teknologi yang lebih tinggi yang tersedia di negara-negara maju dengan upah tenaga kerja yang rendah di negara-negar berkembang. Turnkey operations (turnkey operation) Biasanya melibatkan berbagai kontrak mulai dari perencanaan, desain dan pembangunan konstruksi fasilitas operasi dengan membayar sejumlah tertentu. Berbagai fasilitas tersebut akan dikirim ke negara tujuan atau perusahaan bila semuanya telah selesai. Perusahaan yang melakukan ini biasanya adalah pemanufaktur perlengkapan industrial yang memasok beberapa perlengkapan yang dihasilkan bagi proyek yang sedang mereka garap dan juga menjual suku cadang yang diperlukan serta jasa perawatan yang dibutuhkan pada negara tujuan. Dengan demikian perusahaan-perusahaan tersebut menciptakan para pelanggan sekaligus para pesaing di masa datang. Kontrak manajemen (management contracts) Perusahaan multinasional yang besar hampir dapat dipastikan memilih sejumlah besar kemampuan manajemen yang siap digunakan. Kontrak manajemen memberikan suatu cara bagi MNC untuk memasuki negara tujuan dengan membantu perusahaan di negara tersebut dengan membayar sejumlah biaya pada periode yang telah ditentukan. Pengelolaan ini sangat menguntungkan ketika sebuah perusahaan membangun turnkey operation di negara berkembang dimana masyarakatnya tidak memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk mengoperasikan fasilitas proses pemanufakturan. Kontrak manajemen merupakan hal yang umum pemerintah negara tujuan mengambil alih sebagian atau seluruh saham MNC di negara tersebut. Kontrak manajemen memberikan MNC suatu
15 | P a g e
kesempatan untuk tetap mendapatkan beberapa pendapatan dari investasi yang dilakukannya dan menjalankan proses operasi sampai negara tujuan mampu melatih sendiri manajemen lokalnya.
E. MASALAH-MASALAH INTERNASIONAL DALAM IMPLEMENTASI STRATEGI
Agar efektif strategi internasional harus menyadari perbedaan bangsa dan budaya. Menurut Wheelen&Hunger (2003:446) ada tiga hal penting yang harus diperhatikan yaitu 1. Pemilihan mitra lokal Perusahaan multinasional sering memilih aliansi strategis untuk menyeimbangkan antara daya tarik negara tujuan dengan risiko keuangan yang harus ditanggung. Kunci kesuksesan strategi ini adalah pemilihan mitra lokal. Masing-masing pihak perlu menilai tidak hanya kesesuaian strategi pada masing- masing proyek perusahaan tetapi juaga kesuaian sumber daya berharga yang dimilikinya.Usaha patungan akan berhasil jika kedua belah pihak memiliki kepemilikan yang sama besar dan ada kesalingtergantungan dari masing-masing pihak untuk mencapai hasil yang diinginka. 2.Desain Organisasi Multinasional Tahap perkembangan sebuah perusahaan dalam aktivitas internasionalnya dan jenis industri yang dimasukinya sangat berpengaruh terhadap desain struktur organisasi perusahaan. Masalah sentralisasi dan desentralisasi menjadi hal penting bagi perusahaan yang beroperasi di industri multidomestik maupun industri global. a. Tahap Perkembangan Internasional Perusahaan-perusahaan multinasional biasanya melewati tahap-tahap sebelum mencapai kesuksesan. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya melewati tahap-tahap : Tahap 1. Perusahaan domestik mengekspor produk-produknya melalui pedagang dan distributor lokal yang berada di luar negari. Hal ini kecil
16 | P a g e
pengaruhnya pada struktur organisasi karena segala sesuatu ditangani departemen pusat perusahaan Tahap 2. Sukses pada tahap 1 perusahaan mulai membangun penjualannya sendiri dengan kantor cabang dibeberapa negara. Ekspor menjadi aktivitas yang lebih penting sehingga perusahaan membangun divisi ekspor untuk mengawasai kantor-kantor penjualan perusahaan Tahap 3. Sukses pada tahap 2 perusahaan mulai membangun fasilitas proses pemanufakturan dalam upaya menambah penjualan dan kantor pelayanan din negara-negara yang penting bagi perusahaan. Perusahaan menambah divisi internasional yang bertanggung jawab terhadap sebagian besar fungsi bisnis di negara lain Tahap 4. Perusahaan sepenuhnya menjadi negara multinasional, di mana perusahaan meningkatkan investasinya di luar negeri. Perusahaan membangun divisi atau perusahaan yang melakukan proses operasional lokal. Perusahaan membangun kapasitas pemanufakturan lokal dan mengorganisasi fungsi-fungsi manajerial secar lokal Tahap 5. Perusahaan multinasional yang paling berhasil, masuk ke tahap dimana perusahaan telah memiliki personil, R&D dan strategi- strategi keuangan lingkup dunia. Perusahaan sekarang merupakan MNC global, bukan lagi MNC yang multidomestik. MNC global menyusun strukturnya dalam bentuk matriks berdasarkan beberapa kombinasi wilayah geografi, lini produk dan fungsi-fungsi
17 | P a g e
Tabel.3 Tahap Perkembangan Perusahaan Multinasional
Tahap Aktivitas Perusahan Tanggung Jawab Organisasi bagi aktivitas aktivitas International Eksekutif yang beranggung jawab 1 Mengekspor baik langsung maupun tidak langsung, namun perdagangan masih kecil Departemen ekspor Manajer ekspor, melaporkan pada eksekutif pemasaran domestik 2 Ekspor manjadi hal lebih penting Divisi ekspor Manajer divisi 3 Perusahaan memberikan lisensi dan melakukan investasi dalam bidang produksi di luar negeri Divisi international Direktur operasi internasional 4 Investasi internasional meningkat Kandangkala kantor pusat internasional perusahaan dimiliki sepenuhnya oleh anak cabang perusahan (Perusahan induk domestik) Presiden Direktur, yang merupakan seorang direktur di perusahaan induk 5 Investasi internasional menjadi hal yang substansi dan tersebar luas; diversifikasi aktivitas-aktivitas bisnis international Struktur orgasisasi global berdasarkan wilayah geografis, lini produk, fungsi, atau kombinasi di antaranya. Juga dukungan staf yang meliputi seluruh dunia Tidak ada eksekutif tunggal yang bertanggung jawab atas bisnis internasional.
Sumber:Wheelen&Hunger (2003:447)
b. Sentralisasi vs Desentralisai Dilema yang dihadapi perusahaan multinasional adalah bagaimana memusatkan wewenang untuk menciptakan sistem keanggotaan yang saling terkait secara luas sehingga dapat mencapai sinergi dan pada saat yang sama memberikan membagi-bagi wewenang kepada para manajer lokal sehingga mereka dapat membuat keputusan-keputusan penting untuk memenuhi permintaan pasar lokal atau pemerintah negara tujuan. Contoh struktur internasional yang biasa digunakan adalah Nestle dan American Cyanamid. Struktur Nestle adalah salah satu contoh dimana wewenang dan kekuasaan utama didesentralisasi pada entitas-entitas geografis. Dapat dilihat pada gambar.5. Sebalikanya American Cyanamid
18 | P a g e
mengelola serangkaian kelompok produk dengan tanggung jawab yang meliputi seluruh dunia. Struktur kelompok produk memampukan perusahaan untuk memperkenalkan dan mengelola sebuah lini produk yan gsama di seluruh dunia dan mensentralisasi pengambilan keputusan sepanjang lini produk. Struktur wilayah geografis mengijinkan perusahaan untuk menyesuaikan produk menurut perbedaaan regional, mencapai koordinasi regional dan mendesentralisasi pengambilan keputusan pada anak perusahaan lokal.
Gambar.5 Struktur Wilayah Geografis untuk Perusahaan Multinasional Sumber: Wheelen&Hunger (2006:451)
Dewan Komisaris Presiden Direktur R&D Staf Perusahaan Perusahaan Operasi di Amerika Latin Perusahaan Operasi di Amerika Serikat Perusahaan Operasi di Eropa Perusahaan Operasi di Afrika Perusahaan Operasi di Asia Kelompok Produk A Kelompok Produk B Kelompok Produk C Kelompok Produk A Kelompok Produk B
19 | P a g e
3. Praktek Manajemen Internasional dan Manajemen Sumber Daya Manusia Isu-isu internasional yang penting bagi perusahaan multinasional adalah praktik-praktik manajmen yang dapat diterima secara universal dan manajemen sumber daya manusia yang tepat. a. Nilai-nilai budaya dan praktik-praktik manajeman. Berdasarkan penelitian sebelumnya diketahui bahwa kecenderungan pekerjaan berbeda-beda disetiap negara. Contoh di Amerika Serikat lebih menekankan karier pada karyawan, di Jepang loyalitas seorang manajer adalah pada organisasi, bukan pada jabatan dan profesi. Menurut G.Hofstede dalam Wheele&Hunger (2003:453) kesuksesan dan kegagalan praktik-praktik manajemen tertentu berdasarkan lima dimensi budaya Power Distance (PD) adalah seberapa jauh suatu masyarakat menerima ketidakseimbangan distribusi kekuasaan dalam organisasi. Masyarakat di negara yang menilai tinggi dimensi ini cenderung memilih manajer otokratis dibandingkan manajer partisipatif Uncertainty Avoidance (UA) adalah seberapa jauh masyarakat merasa terancam oleh situasi-situasi yang tidak pasti dan ambiguitas. Masyarakat di negara yang menilai tinggi dimensi ini cenderung menginginkan stabilitas karir, aturan formal dan pengukuran kinerja yang jelas Individualism Collectivesm (IC) adalah seberapa jauh sebuah masyarakat menerima nilai-nilai kebebasan individual dan independensi dalam bertindak, dibandingkan dengan kerangka sosial yang ketat dan loyalitas pada kelompok. Masyarakat di negara yang menilai tinggi dimensi ini cenderung menilai keberhasilan individu melalui kompetisi yang dilaluinya. Masculinity Feminity (M-F) adalah seberapa jauh masyarakat berorientasi pada uang dan berbagai hal lainnya atau berorientasi pada orang lain. Masyarakat di negara yang menilai tinggi dimensi
20 | P a g e
ini cenderung menilai tinggi sisi maskulinitas menekankan peran gender dimana pria mendominasi dan menekankan kinerja dan independensi. Confucian Dynamism (SD) adalah seberapa jauh masyarakat mengikuti prinsip-prinsip yang umumnya dianggap berasal dari Confucius. Prinsip tersebut (a) mengelola hubungan berdasarkan status dan sensitivitas pada perjanjian sosial (b) pentingnya menempatkan kerja keras, pendidikan dan ketekunan sebagai hal utama (c) pentingnya berhemat dan (d) memperlakukan orang lain seperti halnya diri sendiri ingin diperlakukan. b. Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional Karena perbedaan budaya, gaya manajerial dan praktik-praktik sumber daya pun disesuaikan dengan situasi-situasi tertentu di negara lain. Banyak perusahaan multinasional berusaha mengisi posisi manajerial pada anak perusahaan dengan penduduk asli tujuan dengan kualifikasi yang baik. Kebijakan ini dimaksudkan untuk menentramkan pemerintah yang nasionalis dan untuk membiassakan dengan lebih baik praktik-praktik manajerial di negara tujuan. Pendekatan lain dengan penataan staf posisi manajerial dengan mengutamakan orang- orang dengan orientasi internasional, yang pengangkatannya mengesampingkan kewarganegaraan orang tersebut. Berdasarkan survai, ada lima karakteristik penting dari seorang eksekutif internasioanal yaitu Pemahaman strategis Kemampuan beradaptasi dengan situasi baru Sensitivitas terhadap budaya baru Kemampuan bekerja dalam tim internasional Kemampuan bahasa yang handal
21 | P a g e
F. RISIKO LINGKUNGAN INTERNASIONAL
Diversifikasi internasional bisa memunculkan berbagai risiko. Dua risiko utama adalah politik dan ekonomi. Hitt et el (1996:275) memberikan contoh risiko politik dan ekonomi secara spesifik pada tabel.6 1. Risiko Politik berhubungan dengan ketidakstabilan pemerintah nasional dan dengan perang, baik perang saudara maupun perang antanegara. Ketidakstabilan pemerintah menciptakan banyak masalah potensial seperti risiko ekonomi, ketidakpastian peraturan pemerintah, otoritas hukum dan nasionalisasi. 2. Risiko ekonomi berkaitan dengan risikko politik. Namun terdapat risiko ekonomi lain yang dihubungkan dengan diversifikasi internasional diantaranya perbedaan fluktuasi pada nilai berbagai mata uang, tingkat inflasi.
Tabel.3 Lingkungan Internasional Berbagai Risikonya
Resiko Politik Kudeta di Guatemala Perang saudara di Bosnia Proteksionime di Rusia Kegagalan Masyarakat Eropa dalam mengusahakan status superpower ekonomi karena ketidaksepatan antarnegara Resiko Ekonomi Pengaruh Meksiko terhadap perdagangan dunia dengan upah rendah dan mutu tinggi Kegagalam sistem mata uang Cina, mendorong timbulnya pasar gelap mata uang asing dengan premi tinggi Reunifikasi Jerman, pengangguran tinggi, suku bunga tinggi, penurunan daya saing dan pemangkasan program program sosial Kebijakan perdagangan Jepang Sumber: Hitt et el (1996:276)
22 | P a g e
G. ISU-ISU INTERNASIONAL DALAM EVALUASI DAN PENGENDALIAN
Ketika MNC-MNC meningkatkan lingkup aktivitasnya di seluruh dunia, informasi yang tepat pada waktunya menempati posisi yang sangat penting untuk melakukan evaluasi dan pengawasan yang efektif. Menurut Wheelen&Hunger (2003:457) dalam mengevaluasi berbagai aktivitas dan operasi internasionalnya, MNC harus mempertimbangkan tidak hanya ukuran financial, tetapi pengaruh- pengaruh yang ditimbulkan terhadap aktivitas-aktivitasnya di negara tujuan. Arus Data Lintas Batas Negara Perusahaan multinasional dapat dilihat sebagai jaringan kerja modal, produk dan pengetahuan yang melakukan transaksi di antara unit-unit yang ada di negara-negara yang berbeda. Dengan demikian pengetahuan mengalir terus menerus dari satu anak cabang perusahaan ke tampat lainnya di belahan buni yang lain dan kembali lagi. Maka banyak MNC yang meningkatkan ketergantungannya pada arus data lintas batas negara (transborder data flow/TDF) dan jaringan data internasional untuk mengkoordinasi operasi internasional dan mengawasi anak cabang perusahaannya. Ukuran-Ukuran Financial Tiga teknik yang sering digunakan untuk mengevaluasi kinerja internasional adalah ROI, analisis anggaran dan perbandingan-perbandingan yang bersifat historis. ROI dapat menimbulkan masalah jika diaplikasikan pada operasi internasional karena mata uang asing, perbedaan tingkat inflasi, perbedaan hukum perpajakan, penetapan harga. Karena itu manajemen puncak MNC harus menekankan pengukuran kinerja berdasarkan faktor-faktor non financial seperti pangsa pasar, produktivitas, citra publik, moral karyawan dan relasi dengan pemerintah negara tujuan. Hubungan MNC dan Negara Tujuan Ketika perusahaan-perusahaan multinasional bertumbuh dan memasuki berbagai negara akan menghadapi sebuah dilema. Banyak negara-negara berkembang menginginkan manfaat yang dapat di bawa perusahaan MNC seperti
23 | P a g e
alih teknologi, kesempatan lapangan kerja, pajak pendapatan dan kesempatan membangun perusahaan domestik berdasarkan kemitraan dengan perusahaan yang kuat. Namun negara juga mengalami kekhawatiran dengan masalah-masalah yang menyertainya seperti perusahaan MNC membawa laba perusahaan ke negara asal mereka sehingga menguras invesatasi modal potensial mereka.
RANGUKUMAN
Perusahaan mul t inasi onal adal ah organisasi i nt ernasi onal yang mempert i mbangkan kesempat an-kesempat an secara gl obal , mengi nvest asi kan sej uml ah bagi an tert ent u dari asetnya di negara l ai n, mengoperasi kan pabri k-pabri knya di beberapa negara dan menggunakan perspekt i f yang mel iput i sel uruh duni a dal am mengambi l keput usan. St rat egi i nternasi onal berusaha memanfaat kan empat pel uang pent i ng pot ensi peni ngkat an ukuran pasar, pel uang pengembali an i nvest asi yang besar, skal a ekonomi s dan penget ahuan dan pot ensi keunggul an l okasi . St rat egi t ingkat korporat i nt ernasi onal di bagi ke dal am ti ga j eni s. St rategi mul t i domest i k memusat kan pada persai ngan di masi ng-masi ng negara di mana perusahaan beroperasi . St rategi gl obal mengasumsi kan l ebi h kepada st andari sasi produk di sel uruh negara. St rat egi n t ransnasi onal berusaha menggabungkan aspek mul ti domest i k dan st rat egi gl obal untuk menekankan t anggapan l okal dan i nt egrasi dan koordi nasi global Perusahaan mel akukan ekspansi i nt ernasi onal dengan beberapa cara t ermasuk ekspor, l isensi , pembent ukan ali ansi strat egi s, akui si si dan pendi ri an cabang baru.
24 | P a g e
LATIHAN
1. Jel askan menurut saudara mengapa ada perusahaan yang t i dak mel akukan ekspansi i nt ernasi onal , wal aupun strat egi i ni memberi kan keunt ungan dari di versi fi kasi 2. Bagai mana cara suat u perusahaan memi l i h satu di antara beberapa al t ernat i f cara berekspansi secara i nt ernasi onal dan memasuki pasar i nt ernasi onal . (mi sal pembentukan ali ansi strat egi vs pendi ri an cabang baru)
25 | P a g e
Daf tar Pustaka
Hunger, J David & Thomas L.Wheelen.2003. Manajemen Strategis. Dialihbahasakan Julianto Agung.Yogyakarta:ANDI Hitt.A.Michael, R.Duane Ireland & Robert E. Hoskisson.1996. Manajemen Strategis:Menyongsong Era Persaingan dan Globalisasi. Dialihbahasakan Armand Hediyanto. Jakarta:Erlangga Sofjan Assauri. 2011. Sustainable Competitive Advantages. Jakarta: Lembaga Management.