Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I

“USAHA CABANG DI LUAR NEGERI”

Dosen Pengampu: Dedy Kushariyadi, SE. MSA. AAk.

Disusun oleh :

1. Qurniya Bikrotun Zakiyah (170302046) B-SR

2. Merry Dwi Lestari (170302070) B-SR

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Gresik

2019
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah senantiasa dipanjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan
makalah ini yang berjudul “USAHA CABANG DI LUAR NEGERI” dengan tepat waktu yang merupakan
salah satu syarat untuk melengkapi salah satu tugas pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I
dalam Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG).

Kami sangat menyadari bahwa dalam makalah ini, baik isi maupun penyajian makalah masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran sebagai
penyempurnaan makalah ini dari berbagai pihak terutama Dosen yang bersangkutan, sehingga
dikemudian hari makalah ini dapat bermanfaat bagi semua mahasiswa-mahasiswi di Universitas
Muhammadiyah Gresik (UMG).

Dengan demikian kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung yang telah membantu penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa memberikan kesehatan serta Rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin

Gresik, November 2019

Kelompok Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

PEMBAHASAN : USAHA CABANG DI LUAR NEGERI 1

1.1. Faktor Penentu Untuk Masuk ke Area Internasional 1


1.2. Strategi Membuka Usaha di Luar Negeri 2
1.3. Cara Memasuki Pasar Luar Negeri 4
1.4. SOAL MULTIPLE CHOICE 6

DAFTAR PUSTAKA 9

ii
PEMBAHASAN

USAHA CABANG DI LUAR NEGERI

1.1.FAKTOR PENENTU UNTUK MASUK KE ARENA INTERNASIONAL

Menurut Yunus dan Harnanto (2013:141) Bisnis internasional merupakan salah satu bentuk
Hubungan Internasional .Bisnis Internasional merupakan kinerja aktivitas bisnis yang melintasi batas
nasional. Seperti yang kita ketahui , tidak ada satu Negara pun yang dapat menghasilkan sendiri
semua barang atau jasa yang dibutuhkan oleh Negara tersebut . Karena tak semua Negara memiliki
sumber alam untuk keperluam industri serta tidak semua iklim cocok untuk hasil bumi. Dan masih
banyak lagi faktor yang melatar belakangi dilakukannya Bisnis Internasional.
Dalam pertumbuhan suatu bisnis, ada kalanya harus memperluas usahanya ke pasar luar
negeri. Sebelum seseorang memutuskan untuk memasuki pasar internasional, seharusnya seorang
pengusaha harus mempelajari faktor-faktor yang harus diketahui dan dipahami untuk memperlancar
bisnis tersebut. Diantara banyak faktor yang harus diketahui dan dipahami dalam berbisnis di pasar
internasional.
Faktor-faktor yang mendorong Bisnis Internasional antara lain :
 Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa di luar negeri (pasar asing).
 Untuk memperoleh manfaat-manfaat tertentu, antara lain : memperoleh tenaga kerja murah,
lebih dekat dengan sumber bahan baku, memperoleh tanah yang lebih murah, menghindari
hambatan perdagangan berupa tarif, dapat menikmati kemudahan-kemudahan yang
diberikan oleh pemerintah suatu negara yang berupaya menarik investor dari luar negeri
 Keinginan untuk memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
 Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi. Perusahaan ingin memanfaatkan kemajuan teknologi,
komunikasi dan transportasi sehingga dapat menjangkau konsumen internasional secara
lebih murah, lebih cepat dan lebih baik.
 Adanya informasi eksklusif tentang peluang pasar internasional, misalnya ditemukannya
sumber bahan mentah baru dalam jumlah besar melalui riset pasar atau melalui foto satelit.
 Adanya komitmen manajemen untuk terjun ke area bisnis internasional.
 Untuk memperoleh skala ekonomis dalam berproduksi.
 Untuk meningkatkan citra perusahaan di dunia internasional dan domestik
 Untuk mengekspor teknologi ke negara-negara terbelakang dalam rangka membuka pasar.
 Adanya kelebihan produksi dalam negeri, sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk
tersebut.
 Adanya perbedaan keadaan seperti : sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, jumlah
penduduk, yang menyebabkan perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
 Adanya kesamaaan selera terhadap suatu barang.
 Untuk memperpanjang daur hidup produk perusahaan yang telah mencapai tahap kejenuhan
di pasar domestik.
 Untuk mengurangi ketergantungan dari satu pasar saja.
 Untuk menghindari resesi di dalam negeri.
 Keinginan membuka kerjasama, hubungan politik, dan dukungan dari negara lain.
 Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu pun di dunia dapat hidup sendiri.
 Adanya kesadaran untuk memanfaatkan peluang globalisasi.

1
 Untuk meningkatkan pengaruh politik perusahaan.
 Tekanan persaingan bisnis membuat bisnis berekspansi ke pasar asing, perusahaan
menghadapi ancaman akan kehilangan pasar domestik karena diserbu oleh perusahaan asing
dengan produk-produknya yang lebih bermutu tinggi dan bernilai lebih.
 Adanya kerjasama dan kesepakatan bisnis antar bisnis ke bisnis dan antara pemerintah yang
satu ke pemerintah lainnya.

Terdapat cukup banyak faktor yang akan mempengaruhi pilihan sebuah perusahaan di dalam
memasuki pasar internasional, apakah sebaiknya mengekspor atau memilih melakukan salah satu
bentuk aliansi strategis. Faktor-faktor tersebut adalah seperti diuraikan di bawah ini.

 Karakteristik negara yang akan dimasuki. Di sini termasuk antara lain sistem ekonomi negara
tersebut, risiko politis dan lingkungan, tingkat pertumbuhan pasar, dan infrastruktur yang
tersedia.
 Hambatan perdagangan dan regulasi pemerintah. Di sini termasuk hambatan perdagangan
langsung, hambatan perdagangan tidak langsung dan kebijakan pemerintah.
 Tujuan manajemen atau perusahaan.
 Kapabilitas manajemen.
 Kekuatan finansial perusahaan.
 Ukuran perusahaan.
 Pengalaman perusahaan dalam pemasaran internasional.
 Karakteristik produk.
 Tersedianya organisasi pemasaran.Tipe organisasi pemasaran.
 Komitmen sumberdaya.
 Lokasi produksi.Kemampuan perusahaan menghadapi perubahan akibat kondisi baru yang
dihadapi.
 Hubungan dengan perantara pemasaran.

1.2.STRATEGI MEMBUKA USAHA DI LUAR NEGERI

Proses membuka bisnis di luar negeri sebenarnya hampir sama dengan membuka bisnis
didalam negeri atau di tempat sendiri namun memiliki perbedaan. Mengapa demikian? Contoh
sederhananya adalah bisnis diluar negeri sama seperti bisnis didalam negeri yaitu kita sama - sama
mencari konsumen, namun tipikal atau karakter calon konsumen di luar negeri belum tentu sama
dengan karakter calon konsumen di Negara sendiri. Itulah yang harus dicari dan ditelaah lebih lanjut
agar usaha yang akan kita jalankan di luar negeri bisa berjalan dan sukses.
Untuk menjalankan usaha, ada 2 strategi membuka usaha di luar negeri yang bisa diambil
yaitu Mengembangkan usaha dari dalam negeri ke luar negeri atau langsung membuka usaha baru di
luar negeri
1. Mengembangkan Usaha di Luar Negeri
Strategi ini dilakukan apabila kita telah memiliki dan menjalankan bisnis di dalam negeri.
Untuk menjalankan strategi ini, ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha,
diantaranya adalah :
 Brand atau produk telah banyak dikenal di negeri sendiri.
 Telah memiliki jaringan penjualan dan distribusi yang baik di negeri sendiri

2
 Memiliki image atau persepsi yang baik di mata masyarakat.
Ketiga hal diatas menurut penulis adalah penting karena ini akan menjadi modal bagi pelaku
usaha untuk “menjual” dan mempromosikan brand dan produknya di luar negeri dan berfungsi
sebagai portfolio yang baik khususnya ketika menghadapi pesaing yang sejenis di Negara tersebut.
Ketika produk atau usaha kita sudah mapan, kita diuntungkan dengan strategi eskpansi yang
bisa kita ambil. Ada beberapa langkah atau strategi yang bisa diambil ketika kita ingin melakukan
ekspansi ke luar negeri, diantaranya adalah :
 Membuka cabang
 Membuka franchise
 Melakukan joint venture
Dari pilihan ekspansi di atas, tentu harus disesuaikan lagi dengan visi, misi dan rencana bisnis
yang ingin diambil oleh pengusaha dalam mengembangkan usahanya untuk kedepan.
2. Membuka Usaha Baru di Luar Negeri
Cara kedua yang bisa diambil oleh calon pelaku bisnis adalah dengan langsung membuka dan
memulai bisnisnya di negera tersebut.
Salah satu keuntungan dari cara ini adalah kita bisa langsung merintis kegiatan usaha kita di
Negara tersebut tanpa perlu merintis usaha di Negara sendiri. Biasanya, langkah ini diambil oleh
pelaku usaha kecil ataupun usaha individu karena cenderung lebih mudah dan lebih terjangkau biaya
serta lebih cepat diimplementasikan.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah kita harus betul betul melihat peluang apa yang
bisa kita “masuki” di pasar yang ada dan tantangan lainnya adalah bagaimana kita harus membangun
brand image dari awal atau “nol” karena calon konsumen belum mendengar ataupun memiliki
referensi dari produk yang ingin kita jual atau tawarkan. Untuk itu, ketika merintis produk ini dari
awal, kekuatan Word of Mouth atau referensi merupakan media promosi yang paling efektif dan kuat.
Hal - Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Membuka Usaha di Luar Negeri
Setelah menentukan pilihan strategi membuka usaha di luar negeri, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu :

1. Pasar di Luar Negeri


Pastikan produk yang akan dijual di luar negeri memiliki pasar selain itu pastikan juga apakah
pasar yang ada tersebut hanyalah bersifat temporer atau memang bersifat tetap.
2. Distribusi
Perhatikan bagaiman dengan system distribusinya, mulai dari distribusi pengadaan bahan baku
serta distribusi produknya termasuk didalamnya biaya distribusi atau sarana dan prasarana
penunjangnya.
3. Kebijakan Pemerintah Setempat
Kebijakan pemerintah setempat akan menentukan arah dan potensi usaha kita di Negara
tersebut. Oleh karena itu, kita juga harus mengetahui secara pasti bagaimana system
perdagangan yang berlaku di Negara tersebut serta legitimasi yang perlu dipenuhi untuk
menjalankan usaha di Negara tersebut.
4. Budaya dan Karakter Penduduk
Pelajari juga bagaimana budaya dan karakter penduduk setempat. Dengan demikian, kita dapat
mempertimbangkan dan mengetahui apakah produk kita sudah sesusai dengan minat dan
kebiasaan penduduk, apakah kita perlu memodifikasi produk agar sesuai dengan karakter
penduduk local atau tidak.

3
1.3.CARA MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI
Faktor dan kondisi yang berbeda memengaruhi pemilihan strategi memasuki pasar internasioanl. Ada
empat aliran pemikiran (schools of thought) dominan berkenaan dengan pemilihan strategi masuk,
yaitu: (Chandra, 2004:152-154).

1. Keterlibatan inkremental terhadap (Gradual Incremental involvement), yang menghubungkan


antara komitmen sumber daya di pasar sasaran dengan risiko dalam pasar bersangkutan dan
pengalaman internasional yang dimiliki perusahaan. Oleh sebab itu, semakin besar risiko di pasar
sasaran , maka pilihan akan jatuh pada strategi masuk yang lebih kecil komitmen sumber dayanya.
Selain itu semakin besar pengalaman organisasi, maka semakin besar pula kemungkinan
digunakannya strategi masuk yang menuntut komitmen sumber daya besar.

2. Analisis biaya transaksi (Transaction Cost Analysis) memandang keputusan pemilihan strategi
masuk sebagai suatu transaksi. Oleh sebab itu, semua biaya berkaitan dengan aspek rantai nilai dari
produksi hingga konsumsi akan dipertimbangkan dengan cermat. Asumsi dasar dalam aliran
pemikiran ini adalah bahwa perusahaan akan melakukan sendiri aktivitas-aktivitas yang mampu
dilakukan dengan biya lebih rendah, namun akan melakukan subkontrak kepada pihak eksternal
apabila pihak tersebut memiliki keunggulan biaya.

3. Eclectic Theory (Location- Specific Factors atau Contingency Theory) berpandangan bahwa faktor-
faktor industri, perusahaan, dan negara spesifik mempengaruhi keputusan pemlihan strategi masuk
tergantung pada posisi ownership advantage, internationalization advantage dan location advantage.

4. Agency Theory berpandangan bahwa principal (pendatang baru) sangat termotivasi untuk
mengumpulkan data mengenai para agennya di pasar sasaran. Aliran ini menggunakan metafora
kontrak untuk menggambarkan hubungan di mana salah satu pihak mendelegasikan pekerjaan
kepada pihak lain.

Halim (2002), misalnya menggelompokan strategi masuk ke dalam empat kategori, yaitu ;

5. Wholly-owned and full controlled entry modes, contohnya kantor cabang (branches &
subsidiaries), kantor perwakilan (representative office) dan kantor agen.
6. Shared-owend and shared controllrd entry modes, berupa joint venture, partially mergers dan
partially acquisitions.
7. Contractual entry modes, berupa lisensi, waralaba dan calculated alliance.
8. Purely marketing-oriented entry modes, berupa ekspor langsung dan ekspor tidak langsung.

1. Ekspor tidak langsung :


Cara ini dipilih oleh perusahaan / eksportir yang tidak melakukan pemasaran internasional secara
teratur. Perantara itu diantaranya :
 Pedagang ekspor yang produknya di negeri sendiri.
 Agen eksportir yang berbasis di negeri sendiri.
 Perusahaan manajer ekspor.

4
2. Ekspor langsung :
Cara ini dipilih perusahaan yang secara aktiv mengekspor produknya sendiri ke luar negeri.
Bentuknya dapat berupa :
 Manajemen ekspor berbasis pasar domestik.
 Cabang/ kantor penjualan luar negeri.
 Perwakilan penjualan ekspor di luar negeri.
 Agen/ distributor yang berbasis di pasar luar negeri.
3. Strategi jaringan pemasaran global :
 Melakukan eksebisi di pameran dagang luar negeri yang bersifat tidak menetap atau
berpindah-pindah.
 Mendirikan web-site sendiri dan melakukan pemasaran online.
4. Licensing/ lisensi :
Produsen memberikan lisensi ke suatu perusahaan asing dan memberikan hak untuk
menggunakan proses produksi yang dimiliki, merek dagang, hak paten, berbagai rahasia dagang
atau hal lainyang bernilai dan akan memperoleh fee. Variasinya dapaat berbentuk kontrak
manjemen dan kontrak manufakturing.
5. Joint venture :
Kesepakatan antara investor luar negeri dan investor lokal untuk mendirikan perusahaan baru
yang bersifat mandiri dimana kedua investor dapat sharing baik kepemilikan maupun
pengendalian unit perusahaan baru.
6. Investasi langsung :
Perusahaan sebagai pemilik langsung dari fasilitas produksi yang berbasis di luar negeri yang
dapat memberi manfaat diantaranya :
 Penghematan biaya ekonomis.
 Memperkuat citra perusahaan asing.
 Hubungan baik dengan pemerintah dan pelanggan.
 Pengendalian penuh atas investasi.

5
1.4. SOAL MULTIPLE CHOICE

1. Terdapat cukup banyak faktor yang akan mempengaruhi pilihan sebuah perusahaan di dalam
memasuki pasar internasional, apakah sebaiknya mengekspor atau memilih melakukan salah
satu bentuk aliansi strategis. Faktor-faktor tersebut adalah seperti berikut, kecuali
a. Kapabilitas manajemen.
b. Kekuatan finansial perusahaan.
c. Analisis biaya transaksi.
d. Pengalaman perusahaan dalam pemasaran internasional.
e. Karakteristik produk.

Penjelasan : Terdapat cukup banyak faktor yang akan mempengaruhi pilihan sebuah perusahaan
di dalam memasuki pasar internasional, apakah sebaiknya mengekspor atau memilih melakukan
salah satu bentuk aliansi strategis. Faktor-faktor tersebut adalah seperti diuraikan di bawah ini.

 Karakteristik negara yang akan dimasuki. Di sini termasuk antara lain sistem ekonomi
negara tersebut, risiko politis dan lingkungan, tingkat pertumbuhan pasar, dan
infrastruktur yang tersedia.
 Hambatan perdagangan dan regulasi pemerintah. Di sini termasuk hambatan
perdagangan langsung, hambatan perdagangan tidak langsung dan kebijakan
pemerintah.
 Tujuan manajemen atau perusahaan.
 Kapabilitas manajemen.
 Kekuatan finansial perusahaan.
 Ukuran perusahaan.
 Pengalaman perusahaan dalam pemasaran internasional.
 Karakteristik produk.
 Tersedianya organisasi pemasaran.Tipe organisasi pemasaran.
2. Dalam cara memasuki pasar luar negeri, apa saja perantara dalam ekspor tidak langsung ?

a. Pedagang ekspor yang produknya di negeri sendiri


b. Penghematan biaya ekonomis
c. Perusahaan manajer ekspor
d. Jawaban a dan c benar
e. Pengendalian penuh atas investasi
Penjelasan : Dalam ekspor tidak langsung ada 3 perantara yaitu :
1) Pedagang ekspor yang produknya di negeri sendiri.
2) Agen eksportir yang berbasis di negeri sendiri.
3) Perusahaan manajer ekspor.

6
3. Setelah menentukan pilihan strategi membuka usaha di luar negeri, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, kecuali
a. Pasar di Luar Negeri
b. Distribusi
c. Kebijakan Pemerintah setempat
d. Pasar Dalam Negeri
e. Budaya dan karakter penduduk

Penjelasan : Hal - Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Membuka Usaha di Luar Negeri Setelah
menentukan pilihan strategi membuka usaha di luar negeri, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu :
a. Pasar di Luar Negeri
Pastikan produk yang akan dijual di luar negeri memiliki pasar selain itu pastikan juga apakah
pasar yang ada tersebut hanyalah bersifat temporer atau memang bersifat tetap.
b. Distribusi
Perhatikan bagaiman dengan system distribusinya, mulai dari distribusi pengadaan bahan baku
serta distribusi produknya termasuk didalamnya biaya distribusi atau sarana dan prasarana
penunjangnya.
c. Kebijakan Pemerintah Setempat
Kebijakan pemerintah setempat akan menentukan arah dan potensi usaha kita di Negara
tersebut. Oleh karena itu, kita juga harus mengetahui secara pasti bagaimana system
perdagangan yang berlaku di Negara tersebut serta legitimasi yang perlu dipenuhi untuk
menjalankan usaha di Negara tersebut.
d. Budaya dan Karakter Penduduk
Pelajari juga bagaimana budaya dan karakter penduduk setempat. Dengan demikian, kita dapat
mempertimbangkan dan mengetahui apakah produk kita sudah sesusai dengan minat dan
kebiasaan penduduk, apakah kita perlu memodifikasi produk agar sesuai dengan karakter
penduduk local atau tidak.

4. Apa saja yang harus diperhatikan oleh pelaku usaha dalam mengembangkan usaha di luar negeri?
a. Hubungan baik dengan pemerintah dan pelanggan
b. Telah memiliki jaringan penjualan dan distribusi yang baik di negeri sendiri
c. Manajemen ekspor berbasis pasar domestik
d. Pengendalian penuh atas investasi
e. Agen/ distributor yang berbasis di pasar luar negeri

Penjelasan : karena, syarat untuk mengembangkan usaha diluar negeri adalah :

 Brand atau produk telah banyak dikenal di negeri sendiri.


 Telah memiliki jaringan penjualan dan distribusi yang baik di negeri sendiri
 Memiliki image atau persepsi yang baik di mata masyarakat.

7
5. Mendirikan web-site sendiri dan melakukan pemasaran online termasuk..
a. Ekspor Langsung
b. Ekspor tidak langsung
c. Lisensi
d. Joint venture
e. Strategi jaringan pemasaran global

Penjelasan : Strategi jaringan pemasaran global ada 2 yaitu :


 Melakukan eksebisi di pameran dagang luar negeri yang bersifat tidak menetap atau
berpindah-pindah.
 Mendirikan web-site sendiri dan melakukan pemasaran online.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Harnanto, Hadori Yunus. 2013. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.

2. Chandra, G. Tjiptono, F. Chandra, Y. (2004). Pemasaran Global : Internasioanalisai dan


Internetisasi. Yogyakarta : Penerbit Andi.
3. Halim. 2002. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
4. Munir Fuady, 1999, Hukum Perusahaan dalam Paradigma Hukum Bisnis. Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, hal. 95

5. Brigham, Eugene F dan Houston. 2013. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11. Jakarta:
Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai