Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 1

MANAJEMEN ORGANISASI
“Manajemen dan Lingkungan Organisasi”

Dosen Pengampu Mata Kuliah :

Yunita Engriani, SE, MM

Oleh :

Melin Wanike Ketrin (19337057)

JURUSAN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
1. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan lingkungan organisasi.
Lingkungan organisasi adalah segala aktifitas atau komponen yang mempengaruhi
input, output, eksistensi, pendapatan, dan keberlangsungan organisasi baik pengaruh dari
dalam organisasi (internal) atau pun pengaruh dari luar organisasi (eksternal).
Lingkungan organisasi juga sering diartikan sebagai jumlah atau koleksi seluruh faktor
internal dan eksternal.

2. Jelaskan bagaimana lingkungan internal dan eksternal mempengaruhi keberadaan


organisasi.
Lingkungan internal adalah suatu kejadian atau kecenderungan di dalam suatu
organisasi yang mempengaruhi aktifitas organisasi tersebut. Terdiri dari visi, misi,
strategi, produk dan layanan, sumber daya dan proses. Serta memiliki pengaruh yang
tinggi. Sedangkan, lingkungan eksternal adalah seluruh kekuatan luar yang
mempengaruhi organisasi. Lingkungan eksternal sendiri dapat dibagi menjadi dua yaitu
elemen aksi langsung dan elemen aksi tidak langsung. Elemen aksi langsung disebut
stake-holder atau pihak-pihak berkepentingan seperti konsumen, pamasok, pemerintah,
serikat pekerja, dan pesaing. Selanjutnya lingkungan yang secara tidak langsung
mempengaruhi strategi atau disebut juga general environment, remote environment.

3. Jelaskan keuntungan dan kerugian adanya globalisasi bagi organisasi perusahaan.


Adapun keuntungan dari adanya globalisasi bagi perusahaan antara lain adalah
sebagai berikut :
1) Mempermudah Perdagangan
Di dalam dunia bisnis akan menjadi lebih bebas dalam melakukan perdagangan,
seperti masyarakat akan lebih mudah dan banyak melakukan impor barang dari luar
negeri. Dari sisi konsumen akan memberikan dampak positif yang mana ia memiliki
berbagai macam pilihan produk dengan harga yang dapat relatif lebih rendah dan
berkualitas lebih baik. Sehingga hal itu akan menjadikan kebutuhan konsumen lebih
terpenuhi dan menciptakan suatu kesejahteraan pada suatu negara.
2) Mudah Mendapatkan Modal
Globalisasi akan memudahkan seseorang untuk memperoleh modal yang lebih
banyak dan tingkat teknologi yang lebih baik. Modal tersebut dapat diperoleh dari
investasi asing dalam ruang lingkup yang lebih luas. Tentunya hal ini akan
meringankan pelaku bisnis yang membutuhkan modal yang cukup banyak dan
teknologi yang baik untuk menunjang kelancaran bisnisnya.
3) Networking
Dengan adanya dampak globalisasi pada perekonomian maka jaringan informasi dari
berbagai negara di dunia dapat dengan cepat dan mudah untuk diterima oleh
masyarakat karena perkembangan teknologi yang juga semakin pesat. Hal itu
membantu untuk memperluas pasar ke penjuru dunia untuk produk yang sama.
Sehingga akan mendorong terciptanya suatu selera dan kebutuhan konsumen di
berbagai negara akan menjadi sama atau menuju pada selera global. Yang mana ini
akan menjadi suatu keuntungan untuk pelaku bisnis dalam melakukan pemasaran
produknya dalam skala yang lebih luas.

Sedangkan, kekurangan dari adanya globalisasi bagi perusahaan antara lain


adalah sebagai berikut:

1) Harga
Bagi pelaku bisnis yang berada pada negara-negara berkembang akan mengalami
permasalahan untuk menentukan harga produk yang tinggi. Hal itu dilakukan untuk
melindungi industri yang sedang berkembang dari dampak buruk lainnya. Sehingga
dengan hal itu akan menimbulkan suatu hambatan bagi pelaku bisnis tersebut dalam
memajukan sektor industrinya karena perdagangan luar negeri bebas terjadi dan akan
menimbulkan suatu ketergantungan pada industri-industri yang memiliki perusahaan
multinasional.
2) Cyber Crime
Adanya sebuah revolusi teknologi informasi yang semakin berkembang pesat ini
akan memberikan dampak buruk pada perekonomian bisnis. Di mana pelaku bisnis
yang memanfaatkan teknogi informasi harus melakukan perlindungan terkait
kejahatan digital atau cyber crime yang dapat merusak dan merugikan pelaku bisnis.
Hal ini akan menimbulkan terjadinya kemungkinan data transaksi bisnis, aset, dan
lain sebagainya akan hilang atau rusak.
3) Keuangan Tidak Stabil
Dampak globalisasi akan menimbulkan kondisi keuangan yang tidak stabil. Di mana
arus investasi akan semakin besar terutama kontribusi dana dari luar negeri ke dalam
pasar saham. Hal itu akan mengakibatkan neraca pembayaran akan bertambah dan
nilai uang pun juga akan bertambah besar. Akan tetapi jika harga saham di pasar
menurun maka dana dari dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, dan neraca
pembayaran akan cenderung memburuk serta nilai mata uang dalam negeri pun akan
menurun juga. Sehingga ketika kondisi keuangan tidak stabil maka akan
menimbulkan dampak buruk kegiatan perekonomian baik itu bisnis ataupun secara
keseluruhan. Selain itu jika kondisi keuangan tidak stabil tersebut terjadi dalam
waktu yang cukup panjang maka laju pertumbuhan ekonomi akan memburuk,
pendapatan nasional dan kesejahteraan masyarakat akan semakin memburuk juga.

4. Bisakah suatu organisasi menolak untuk terlibat dalam lingkungan global.


Suatu organisasi bisa menolak untuk terlibat dalam lingkungan global. Menurut
Soerjogoeritno E.R.. (2004) mengidentifikasi beberapa penyebab adanya penolakan
terhadap perubahan di antaranya: (1) tidak adanya pemahaman akan kebutuhan untuk
berubah; (2) tidak kondusifnya lingkungan perubahan; (3) perubahan yang akan
dilakukan bertentangan dengan nilai-nilai dasar organisasi; (4) kesalahan dalam
memahami perubahan dan implikasi-implikasinya;(5) adanya pemahaman bahwa
perubahan yang akan dilakukan merupakan bukan pilihan yang terbaik bagi organisasi;
(6) tidak adanya keyakinan bagi orang-orang yang mengajukan rencana perubahan; (7)
adanya ketidakadilan dalam menjalankan proses perubahan.

5. Jelaskanlah alasan kenapa suatu organisasi memutuskan untuk memasuki pasar global.
Ada beberapa alasan mengapa suatu organisasi memutuskan untuk memasuki pasar
global yaitu sebagai berikut :
a. Untuk mendapatkan akses ke pelanggan baru.
Perusahaan sering memperluas internasional untuk memperpanjang siklus
hidup produk mereka, seperti Honda telah dilakukan dengan sepeda motor 50 cc-
klasik, yang cub Honda (yang masih laris manis di pasar berkembang, lebih dari 50
tahun setelah pertama kali diperkenalkan di Jepang).
b. Untuk mencapai biaya rendah melalui skala ekonomi, pengalaman, dan peningkatan
daya beli.
Banyak perusahaan didorong untuk mencari pembeli asing untuk produk dan
layanan mereka karena mereka tidak dapat menangkap cukup volume penjualan
besar dalam negeri untuk sepenuhnya menangkap skala ekonomi dalam
pengembangan produk, manufaktur, atau pasar.
c. Untuk lebih mengeksploitasi kompetensi inti.
Perusahaan sering dapat memanfaatkan sumber daya mereka secara
internasional dengan mereplikasi model bisnis yang sukses, menggunakannya
sebagai cetak biru dasar untuk operasi internasional, seperti yang telah dilakukan
oleh Starbucks dan McDonalds.
d. Untuk mendapatkan akses ke sumber daya dan kemampuan yang terletak di pasar
luar negeri.
Sebuah motif yang semakin penting untuk memasuki pasar luar negeri adalah
untuk memperoleh sumber daya dan kemampuan yang tidak dapat diakses semudah
di pasar rumah perusahaan.
e. Untuk menyebarkan resiko bisnis di seluruh basis pasar yang lebih luas.
Sebuah perusahaan menyebar risiko bisnis dengan beroperasi di banyak
negara yang berbeda daripada tergantung sepenuhnya pada operasi di pasar
domestik. Kemudian, ketika bertemu penurunan ekonomi di pasar dalam negeri,
kinerjanya dapat didukung oleh penjualan apung di tempat lain.

6. Jelaskanlah bagaimana cara dan strategi yang bisa dilakukan oleh organisasi untuk
masuk ke pasar global.
Adapun cara masuk ke pasar global adalah sebagai berikut :
a) Ekspor langsung adalah cara mejual barang atau jasa melalui perantara (eksportir)
yang bertempat di negara tujuan ekspor.
b) Ekspor tidak langsung adalah teknik di mana barang dijual melalui perantara
(eksportir) negara asal.
c) Joint Venture adalah memasuki pasar asing dengan bergabung bersama perusahaan
asing untuk menghasilkan atau memasarkan produk.
d) Lisensi adalah metode memasuki pasar asing di mana perusahaan menjalin suatu
kesempatan dengan pembeli lisensi di pasar asing
e) Frenchise adalah memasuki pasar global melalui kerjasama dengan franchisor.
Franchisor hanya melakukan pengeluaran untuk rekruitmen sumberdaya manusia,
pelatihan.
f) Investasi langsung adalah memasuki pasar asing dengan mengembangkan fasilitas
perakitan atau manufaktur berpusat di luar negeri.

Sedangkan, strategi untuk memasuki pasar global adalah sebagai berikut :

1. Strategi Internasional
Strategi ini menawarkan bagaimana perusahaan menciptakan suatu nilai yang unggul
dari pesaing dengan transfer keahlian dan produk yang bernilai kepada pasar asing,
dimana dibidang ini merupakan kelemahan pesaing dan kompetensi inti ini tidak
dimiliki oleh pesaing.

2. Strategi Multidomestik
Dalam strategi ini, perusahaan secara ekstensif melakukan kostumisasi terhadap produk
dan strategi pemasarannya kearah kondisi nasional yang berbeda dimana value
creation juga diciptakan pada kegiatan produksi, pemasaran, penelitian dan
pengembangan di setiap negara yang di jadikan pasar global.

3. Strategi Global
Strategi global memusatkan pada peningkatan laba, dimana lebih mengarahkan pada
standardisasi kualitas produk secara global, dan tidak melakukan penyesuaian produk
terhadap kondisi lokal, karena menggunakan strategi low cost sehingga mendapatkan
laba yang maksimal.

4. Strategi Transnasional
Strategi ini mencoba mencapai semua strategi yang ada untuk mendapatkan solusi untuk
semua masalah. Dimana perusahaan melakukan pengurangan biaya atas kondisi lokal
dan juga transfer kompetensi inti serta tekanan lokal. Jadi strategi ini berusaha untuk
mengurangi tekanan pengurangan biaya dan tekanan local responsiveness yang tinggi
secara bersama dan juga melakukan diferensiasi.

5. Strategi Eksport
Mempertahankan produksi berbasis nasional dan mengekspor barang-barang ke pasar
luar negeri dengan menggunakan jalur pengawasan distribusi. Dengan memakai pabrik
dalam negeri (domestik) sebagai suatu basis produksi untuk mengekspor barang-barang
keluar negeri adalah suatu strategi yang terbaik untuk mengejar penjualan internasional.
Keuntungan dari strategi ekspor ini antara lain; meminimumkan risiko dan peryaratan
modal dan meminimumkan investasi secara langsung di negara-negara asing. Strategi
ekspor rentan ketika biaya produksi :

 di dalam negeri jauh lebih tinggi daripada di negara-negara asing,


 biaya pengiriman produk ke pasar luar negeri jauh relatif tinggi,
 pergeseran buruk terjadi pada nilai tukar mata uang.

6. Strategi Lisensi
Strategi ini dilakukan jika perusahaan mempunyai kemampuan secara teknis tetapi tidak
mempunyai kemampuan secara internasional untuk memasuki pasar luar negeri dan
adanya keinginan untuk menghindari risiko pada saat mengirimkan atau memasukkan
sumberdaya ke pasar yang mana tidak lazim, kondisi politik yang mudah berubah dan
ketidakstabilan ekonomi.

7. Strategi Waralaba
Strategi ini dilakukan oleh perusahaan jasa dan retail yang melakukan ekspansi global.
Keunggulannya :

 Biaya dan resiko yang rendah


 Mudah masuk pasar asing
 Mempercepat dalam mendapatkan keuntungan

Kelemahannya : Masalah dalam pengendalian kualitas

8. Joint Venture Dengan Perusahaan Setempat


Joint venture merupakan suatu bentuk kerjasama antar dua perusahaan atau lebih
menjadi satu perusahaan (bergabung) atau keberadaan satu perusahaan yang dimiliki
oleh dua atau lebih perusahaan.
7. Jelaskaanlah hambatan – hambatan dan permasalahan yang mungkin akan dihadapi oleh
organisasi pada saat memutuskan untuk memasuki pasar global.
Berikut adalah hambatan – hambatan yang dihadapi oleh organisasi pada saat
memutuskan untuk memasuki pasar global.
a. Regulasi atau Kebijakan Pemerintah
Meskipun mendukung perdagangan internasional, negara juga tetap harus melindungi
industri dalam negeri dengan membatasi jumlah produk asing di pasar domestik.
Bentuk hambatannya, antara lain:
 Tarif atau bea cukai
Lebih dikenal dengan sebutan pajak impor/ekspor, merupakan sejumlah uang yang
harus dibayarkan kepada pemerintah untuk membawa masuk (impor) barang ke
negaranya. 
 Non tarif 
Segala bentuk usaha untuk menghambat arus masuk barang ke dalam negara, namun
bukan dalam bentuk pungutan. Misalnya, kebijakan pelanggaran, penerapan kuota,
penentuan standar produk, hingga aturan yang ketat seputar masalah kesehatan dan
isu lingkungan.
 Pembatasan jumlah (quantity)
Dilakukan dengan membatasi jumlah barang/kuota yang diizinkan untuk diimpor
dalam satu periode waktu.
 Mata uang (kurs)
Negara eksportir biasanya mengajukan pembayaran dalam bentuk mata uang negara
pengekspor kepada negara pengimpor. Oleh karena itu, ditetapkan mata uang
internasional yang digunakan.
Selain itu, peraturan administrasi, peraturan antidumping, dan konflik perang juga
menjadi penghambat. 
b. Perbedaan Bahasa
Sebelum melakukan perdagangan internasional, ada kesepakatan yang harus disetujui
kedua belah pihak. Bahasa bisa menjadi hambatan karena bisa menyebabkan
kesalahpahaman. 
c. Perbedaan peraturan negara
Setiap negara memiliki regulasinya tersendiri terkait dengan kegiatan ekspor dan
impor. Perbedaan aturan ini terkadang menimbulkan kendala yang menghambat
perdagangan internasional. Misalnya ketika negara pengimpor harus mematuhi
peraturan negara pengekspor atau sebaliknya. 
d. Proses yang memakan waktu
Proses ekspor/impor biasanya melalui persyaratan yang cukup rumit, hal ini
menyebabkan waktu yang dihabiskan lebih lama.
e. Organisasi ekonomi
Terdapat banyak organisasi ekonomi yang berdiri dengan tujuan untuk melindungi
kepentingan anggotanya. Organisasi ini lebih mementingkan keuntungan anggotanya
sehingga bisa menghambat negara lain yang bukan anggotanya dalam menjalankan
perdagangan internasional. Contohnya Association of Southeast Asian Nations
(ASEAN) dan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), kebijakan ekonomi yang mereka
keluarkan akan lebih mengutamakan kepentingan anggotanya. Banyak kemudahan
dan manfaat yang didapatkan anggota organisasi daripada mereka yang bukan
anggota, misalnya penerapan tarif impor yang lebih murah bahkan tanpa tarif.
f. Perbedaan Budaya Tiap Negara
Adanya perbedaan budaya dan kebiasaan di setiap negara, dapat menjadikan
hambatan dalam menjalani bisnis internasional. Hal itu dikarenakan untuk memasuki
skala global atau skala internasional, dan untuk memasuki pasar negara asing, pelaku
usaha harus memahami apa yang menjadi kebiasaan masyarakat di negara tersebut.
Dengan perbedaan budaya dan kebiasaan masyarakat di setiap negara, pelaku bisnis
perlu mempertimbangkan faktor budaya dan kebiasaan tersebut untuk memberikan
produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat dari negara yang
dituju. Sebagai contoh, jika ingin berbisnis makanan seblak di Jepang, pelaku bisnis
harus memperhatikan bagaimana kebudayaan dan kebiasaan masyarakat Jepang.
Karena masyarakat Jepang tidak menyukai pedas, maka terdapat hambatan untuk
menjalani bisnis seblak hingga ke Jepang.
g. Peraturan Pemerintah
Untuk memasuki pasar global, pelaku bisnis perlu memperhatikan dan memahami
bagaimana peraturan pemerintah di negara yang dituju.
h. Kondisi Politik Negara yang Dituju
Kondisi politik negara yang dituju tentu menjadi faktor yang bila tidak diperhatikan
tentu akan menjadi hambatan dalam melakukan bisnis di pasar internasional.
Berbisnis di negara dengan kondisi politik yang baik akan mengurangi resiko
kerugian pada bisnis internasional. Sementara jika kondisi politik negara yang
menjadi target usaha justru sedang dalam kondisi konflik justru akan memberikan
dampak kerugian pada bisnis internasional. Jika suatu negara terjadi suatu konflik,
dapat dimungkinkan masyarakatnya yang tadinya menjadi target bisnis menjadi ragu
atau tidak tertarik dengan bisnis yang dijalankan.

Hambatan-hambatan di atas menguntungkan produsen dan pemerintah. Produsen


diuntungkan dari perlindungan yang didapatkan, pemerintah mendapatkan pemasukan
tambahan dari pajak. Namun, menghambat pengusaha karena selain mengurangi efisiensi
ekonomi, pengusaha tidak bisa mengambil kesempatan dan keuntungan dari berdagang
dengan negara lain. 

Hambatan-hambatan ini memberikan perlindungan untuk industri dan tenaga kerja


lokal. Jika tidak ada hambatan yang diterapkan, harga produk dan jasa impor akan menurun
dan permintaan untuk produk asing akan semakin besar. Hal ini akan menurunkan
permintaan untuk produk lokal, dan membunuh ekonomi dalam negeri. Contohnya Indonesia
yang membatasi kuota impor untuk produk-produk pertanian, untuk melindungi
kesejahteraan petani Indonesia. 

Anda mungkin juga menyukai