NIM : 153037
Prodi : S1 Manajemen
Semester :7
C. Motif Strategis
Perusahaan multinasional berkembang memanfaatkan ketidaksempurnaan pasar
lebih spesifik, meliputi :
1) Biaya murah
2) Tenaga Kerja
3) Perdagangan Internasional
4) Bahan Baku
5) Pasar Produk
6) Pengetahuan
7) Keamanan Politik
D. Investasi Defensif
1) Product Life Cycle (PLC)
Menurut teori kehadiran perusahaan multinasional dipasar luar negeri
merupakan konsekuensi logis dan perkembangan suatu produk, diciptakan,
berkembang dan kemudian mati. Produk dimulai dari pasar dalam negeri dengan
proses persaingan, riset dan perkembangan yang akhirnya mendorong terciptanya
produk tersebut. Lama kelamaan karena permintaan dari pasar dalam negeri
meningkat akhirnya merambah ke pasar luar negeri dengan memanfaatkan upah
murah diluar negeri dan perusahaan akhirnya membangun pabrik diluar negeri.
Namun semua produk yang dihasilkan tersebut diekspor kembali ke negara asal.
Kehadiran perusahaan keluar negeri didorong oleh strategi defensive yaitu
menjaga keuntungannya. Teori tersebut juga memprediksi bahwa negara yang
melakukan investasi langsung ke luar negeri pada akhirnya menjadi pengimpor
barang yang dihasilkan tersebut.
2) Mengikuti Pimpinan
Menurut teori ini, jika suatu perusahaan melakukan investasi langsung di luar
negeri, perusahaan pesaing akan merasa terancam. Karena itu perusahaan pesaing
akan ikut melakukan investasi langsung ke luar negeri.
Seringkali investasi luarnegeri secara terpisah tidak menguntungkan, tetapi
perusahaan multinasional melakukan hal tersebut dalam konteks persaingan.
D. Kekuatan Keuangan
Karena ukuran yang besar, perusahaan multinasional bisa memanfaatkan skala
ekonomi keuangan, disamping itu mereka mempunyai akses ke pasar keuangan dunia.
Akses semacam itu memungkinkan perusahaan multinasional memperoleh informasi
dana murah di berbagai pasar dunia.
3. MODE INVESTASI
A. Joint Venture (kerjasama)
1) Kelebihan Joint Venture
a. Patner lokal mengerti kodisi lokal lebih baik
b. Perusahaan lokal bisa memasok kebutuhan manajemen
c. Negara lokal biasanya lebih menyukai bentuk kerjasama dibandingkan anak
perusahaan yang 100% dimiliki oleh multinasional
d. Perusahaan lokal berangkali mempunyai teknologi lokal
2) Kekurangan Joint Venture
a. Resiko politik meningkat
b. Perusahaan multinasional dan patner lokal biusa terlibat pertikaian
c. Kebijakan penentuan harga internal
d. Kebijakan yang ditentukan oleh kantor pusat bisa bertentangan dengan
kepentingan
e. Menentukan sumbangan yang tepat