oleh perusahaan dalam industri oligopolistik memiliki keunggulan teknis dan keunggulan lain
disukai konsumen sama dgn buatan local; dgn demikian perusahaan dapat mengendalikan
• Investasi silang ; investasi langsung luar negeri oleh perusahaan oligopoly di negara asal
mengikuti
• Teori Internalisasi ; perluasan teori pasar tidak sempurna: untuk memperoleh laba yang lebih
• Teori eklektik produksi (Dunning) : bagi perusahaan yang akan berinvestasi di luar negeri
harus mempunyai tiga jenis keunggulan: kekhasan pemilikan, internalisasi dan kekhasan
lokasi.
• Penanaman Modal Asing adalah ikatan atau komitmen modal yang diinvestasikan di luar negeri
a) Investasi Portofolio
Adalah Pembelian Saham dan Obligasi untuk memperoleh laba atas dana yang
Investor baik individu maupun organisasi dapat langsung membeli saham-saham perusahaan
internasional atau perusahaan yang sudah menjual sahamnya di pasar saham. Investor tidak
berkaitan secara langsung dengan pengendalian perusahaan, tapi mereka menanamkan jumlah
yang sangat besar dalam saham dan obligasi dari negara-negara lain.
Yaitu Pembelian saham yang cukup dalam sebuah perusahaan untuk memperoleh kontrol
manajemen yang signifikan. Investasi langsung di luar negeri (foreign direct investment –
FDI) mengikuti perdagangan di luar negeri. Hal ini dikarenakan perdagangan luar negeri
pasar baik yang tidak memenuhi standar keuntungan manajemen maupun yang
- Perusahaan Luar negeri ingin memperoleh akses yang cepat di negara ini untuk
teknologi maju
- Manajemen perusahaan asing merasa bahwa memasuki pasar Amerika yang besar dan
makmur akan lebih berhasil apabila mereka mencari nama-nama merk yang terkenal
Teori investasi internasional
Mengatakan bahwa suatu perusahaan yang memiliki aset bernilai yang menciptakan
keunggulan bersaing dalam negeri dapat menggunakan itu untuk menerobos pasar luar negeri
melalui FDI
b) Teori Internasionalisasi
Mengatakan bahwa FDI akan lebih mungkin terjadi artinya produksi internasional akan
pemantauan dan pelakasanaan suatu kontrak dengan perusahaan kedua ternyata tinggi.
- Biaya produksi
- Logistik
- Akses ke teknologi
- Akses pelanggan
- Keunggulan pemasaran
- Mobilitas pelanggan
12.1 Deskripsi
investasi pada berbagai jenis asset atau sekuritas pada berbagai negara sekaligus. Investasi
internasional dikenal pula dengan istilah diversifi kasi internasional, karena pada
kenyataannya investasi internasional dengan melakukan diversifi kasi pada berbagai jenis
Dengan melakukan diversifi kasi internasional, investor bisa berharap memperoleh kombinasi
risiko dan return yang lebih baik (tingkat return yang lebih tinggi dan manfaat pengurangan
risiko yang lebih besar) dibandingkan bila hanya berinvestasi pada pasar dalam negeri atau
lokal saja. Dalam jangka panjang kontribusi return melalui diversifi kasi internasional yang
diperoleh investor akan lebih tinggi, dibanding investasi yang hanya dilakukan pada pasar
modal lokal saja. Dari hasil penelitian Tandelilin (1998), tentang manfaat diversifi kasi
internasional pada delapan pasar modal sedang berkembang di Asia Tenggara ditinjau dari
sudut pandang investor Indonesia dan investor Filipina, menemukan bahwa manfaat diversifi
kasi internasional bisa diperoleh jika ditinjau dari sudut pandang investor Indonesia maupun
investor Filipina. Jika dibandingkan manfaat diversifi kasi internasional akan lebih besar,
ditinjau dari perspektif investor Indonesia dibanding sudut pandang investor Filipina.
Motif investor melakukan investasi internasional dipengaruhi oleh beberapa motif umum
antara lain:
berharga dalam mata uang yang nilainya diharapkan mengalami apresiasi terhadap mata uang
Negara si investor. Dari perspektif investor asing, kinerja investasi semacam ini amat
diversifi kasi kekayaan portofolionya secara internasional. Bukti empiris menunjukkan bahwa
pengurangan risiko dalam jumlah yang substansial dapat terjadi akibat diversifi kasi
internasional. Manfaat berupa pengurangan risiko dapat dij elaskan dengan perbedaan kondisi
ekonomi antar Negara, sehingga seluruh portofolio seorang investor tidak hanya semata-mata
tergantung pada kondisi perekonomian suatu Negara. Selain itu akses terhadap pasar luar
negeri juga memungkinkan investor untuk menanam modal pada lebih banyak kelompok
Dalam investasi internasional pada sekuritas asing, investor akan dihadapkan pada dua hal
penting yaitu:
12.2.1 Return
Return investasi asing disini dapat diartikan bahwa investor berharap menerima arus tunai di
masa depan dari sekuritas asing. Pada umumnya, return total yang bisa diperoleh dari
investasi secara internasional akan terdiri dari tiga komponen, yaitu: pendapatan dividen,
capital gain (loss), dan keuntungan (kerugian) nilai tukar mata uang (currency gain/losses).
Untuk mengukur tingkat return investasi internasional pada dasarnya dipengaruhi oleh
tingkat return asset pada pasar dimana asset tersebut berada (foreign country) dan perubahan
tingkat nilai tukar mata uang (exchange rate) antara mata uang dimana asset tersebut
diperdagangkan dengan mata uang domestik. Sehingga return investasi internasional, sama
dengan return domestic ditambah return mata uang asing ditambah perkalian antara return
domestic dengan return mata uang asing. Persamaan return investasi internasional
rd = Return domestik;
rc = Return mata uang asing (perubahan nilai tukar mata uang asing).
Misalnya seorang investor Indonesia ingin melakukan diversifi kasi internasional dengan
berinvestasi pada saham di Amerika, dengan harga awal (P0) sebesar $4 dan harga berikutnya
pada saat t sebesar $4.5. Jika misalnya saham tersebut membayarkan dividen sebesar $0.5,
dan mata uang dollar misalnya pada saat t terapresiasi sebesar 10%, berapakah return dari
rfi = rd + rc + rd rc
P1 = 0,5 + 4,5 = 5
P0 = 4
rd = (5 – 4) / 4) = 0,25
rc = (X1 – X0) / X0); X1 = nilai tukar (kurs) valas akhir; X0 = nilai tukar (kurs) valas awal
rc = 0,1
jika diketahui nilai rd sebesar 0,25 dan nilai rc sebesar 0,1 maka nilai rfi = 0,25 + 0,1 + (0,25
x 0,1) = 0,35 + 0,025 = 0,375 = 37,5% sehingga dari kasus tersebut diatas, return dari sudut
12.2.2 Risiko
Risiko investasi asing berhubungan dengan semua risiko investasi sekuritas domestik dan
risiko tambahan (risiko politis dan risiko nilai tukar). Risiko politis ( political risk) adalah
ke dalam mata uang domestik. Risiko politis antara lain disebabkan oleh ketidakpastian suhu
politik di suatu negara, peraturan yang selalu berubah-ubah, kebij akan pajak yang terlalu
memberatkan, membatasi atau melarang penukaran dari satu mata uang ke mata uang
lainnya. Risiko nilai tukar (exchange/currency risk) yaitu ketidakpastian mengenai tingkat
tukar mata uang asing ke mata uang domestik investor di masa depan. Jelasnya risiko ini
disebabkan seorang investor yang memperoleh aliran kas dalam bentuk mata uang asing tidak
bisa ditukarkan atau nilai tukarnya berubah dan merugikan investor setelah dikonversi ke
dalam mata uang domestik. Sampai batas tertentu risiko nilai tukar dapat dikurangi dengan
Untuk mengukur tingkat risiko investasi internasional dapat dengan menghitung standard
deviasinya. Pada dasarnya tingkat risiko investasi internasional dipengaruhi oleh tingkat
risiko asset pada pasar dimana asset tersebut berada dan perubahan tingkat nilai tukar mata
uang antara mata uang dimana asset tersebut diperdagangkan dengan mata uang domestik.
Secara langsung tingkat risiko investasi internasional, ditunjukkan dengan standard deviasi
untuk risiko domestik dengan risiko mata uang asing. Perhitungan standard deviasi untuk
Dimana:
d
Diketahui bahwa standar deviasi return saham IBM di Amerika adalah sebesar 20%, dan
standar deviasi nilai tukar dollar Amerika terhadap rupiah adalah sebesar 10%. Jika diketahui
bahwa korelasi antara return saham IBM dengan perubahan nilai tukar dollar terhadap rupiah
sebesar 0,15 berapakah standar deviasi return saham IBM di Amerika (dari sudut pandang
investor Indonesia)?
fi = [d
2 + c
2 + 2 dc d c ]½
fi = [ 0,202 + 0,102 + (2 x 0,20 x 0,10 x 0,15) ]1/2 = [ 0,056 ]1/2 = 0,2366 sehingga dari
kasus tersebut diatas, standar deviasi return saham IBM di Amerika (dari sudut pandang
Secara garis besar strategi investasi internasional ada dua pendekatan yang bisa digunakan:
Strategi pasif pada dasarnya investor akan berusaha mereplikasi kinerja indeks pasar ke
dalam kinerja portofolio asset. Artinya portofolio asset yang dibentuk investor akan terdiri
dari aset-aset yang bisa menghasilkan return sedekat mungkin dengan return indeks pasar.
Pendekatan ini mendasarkan diri pada efi siensi pasar, di mana jika pasar sudah efi sien maka
dengan keputusan investasi yang dilakukannya. Investor secara aktif mencari informasi dan
informasi yang diperolehnya. Tindakan investasi yang dilakukan akan dipengaruhi oleh hasil
pengamatan terhadap berbagai alternatif investasi yang tersedia, serta perilaku harga dari
aset-aset terebut.
Keputusan investasi yang terjadi dalam strategi aktif dapat digolongkan dalam tiga tingkatan
Keputusan investasi alokasi asset berkaitan dengan pemilihan pasar dan mata uang apa yang
diinginkan sebagai pilihan investasi. Investor akan menentukan besarnya proporsi dana yang
akan ditanamkan pada masing-masing pasar dan mata uang yang telah dipilih. Jika keputusan
proporsi dana ditujukan untuk jangka waktu panjang, maka keputusan tersebut disebut
alokasi strategis (strategic allocation). Sedangkan jika keputusan proporsi dana direvisi
secara periodik dan disesuaikan dengan perubahan ekspektasi pasar dan estimasi risiko, maka
b. Seleksi Sekuritas
apa saja yang akan dipilih dari pasar, yang telah ditentukan dalam keputusan alokasi asset.
Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan return yang diperoleh suatu pasar.
c. Market Timing
Keputusan investasi market timing merupakan taktik perdagangan (trading tactic) yang
bersifat jangka pendek. Dalam keputusan ini, investor secara aktif mengamati pergerakan
harga dan nilai tukar di pasar, dan mengambil tindakan (trading) untuk memperoleh
Pertama, dengan semakin banyaknya investor lokal yang melakukan investasi di pasar
internasional maka biaya modal akan menjadi lebih murah. Hal ini dapat terjadi karena
investor domestic dan investor asing dapat membeli dan menjual saham lokal dan saham
asing yang pada gilirannya merupakan diversifikasi dari risiko yang berdampak bagi
penurunan risiko dari saham lokal. Dalam bahasa CAPM (Capital Asset Pricing Model)
dilakukan. Hal ini dapat terjadi karena investor telah menginvestasi liberalisasi ini. Penelitian
yang dilakukan oleh P. Henri dalam Journal of Finance 2000 memperlihatkan bahwa dalam 8
bulan sebelum pengumuman dilakukan maka terbentuk abnormal return 3,3% perbulan.
Ketiga, Deviden Yield (Dip) juga mengalami penurunan yang berarti telah terjadi penurunan
dalam biaya modal, walaupun efeknya relative kecil (penelitian ini dilakukan oleh bekaert
Keempat, Negara akan mengalami pertumbuhan investasi swasta yang tinggi setelah
Kelima, Terjadi peningkatan dalam disclosure dari emiten yang pada gilirannya akan
meningkatkan kuantitas dan kualitas informasi.Selain itu juga akan tercipta jumlah
A. Obligasi Internasional
Perusahaan mempunyai beberapa alasan untuk menerbitkan obligasinya diluar negeri, dengan
denominasi yang berbeda dengan denominasi Negara asal. Pertama, perusahaan bisa
mengelola resiko exposurenya dengan lebih baik. Jika perusahaan multinasional Indonesia
menjual produknya di Amerika serikat dan memperoleh dolar AS, maka aliran kas akan lebih
seimbang jika perusahaan mempunyai aliran kas keluar juga dalam dolar AS. Dengan utang,
perusahaan mempunyai kewajiban melunasi (yang berarti aliran kas yang keluar) dalam dolar
AS. Kedua, perusahaan dapat memperoleh pinjman dengan tingkat bunga yang lebih rendah
Jenis obligasi ini merupakan jenis obligasi yang paling sederhana obligasi
menawarkan bunga secara periodic sampai jatuh tempo. Tingkat bunga ditetapkan
dalam persentasi tertentu terhadap nilai nominal. Sebagai contoh, suatu obligasi
ditawarkan dengan nominal Rp. 100 juta dengan tingkat bunga 20% pertahun selama
10 tahun. Pemilik obligasi akan memperoleh bunga sebesar Rp. 20 juta pertahun
selama 10 tahun. Pada tahun ke 10, ketika obligasi jatuh tempo perusahaan yang
memiliki obligasi senilai Rp 100 juta perlembarnya, disertai bunga terakhir (tahun ke
Pembayaran bunga dapat dilakukan setiap semester atau setiap tahun. Obligasi
euro biasanya memberikan biaya tahunan. Cara tersebut biasanya menghemat biaya
transaksi karena pemegang obligasi euro relative lebih tersebar secara geografis.
Mata uang doar AS, yen jepang dan franch swiss merupakan mt uang yang
Dengan tingkat bunga tetap, perusahaan atau investor tidak bisa mengelola
resiko tingkat bunga dengan baik. Sebagai contoh, suatu perusahaan menerbitkan
suatu obligasi dengan kupon bunga sebesar 20%, jangka waktu 10 tahun. Jika pada
Karena pada tahun tersebut perusahaan sebenarnya bisa membayar bunga dengan
15%. Tetapi karena sudah terlanjur mengeluarkan obligasi dengan kupon 20%,
Sebaliknya investor memperoleh keuntungan karena bisa memiliki bunga yang lebih
tinggi dibandingkan bunga yang diperoleh dari pasar. Hal yang sebaiknya terjadi jika
dikelurkan pada tahun 1970 dengan jangka waktu menengah (medium) dengan
standar LIBOR (London Inter Bank Offering Rate) sering dipakai sebagai acuan.
Kupon biasanya dibayar per semester atau kuartal, dankupon ditetapkan pada awal
hal ini mencerminkan risiko kredit perusahaan tersebut, yang dikompensasi dengan
tingkat bunga yang lebih tinggi. Jika LIBOR saat ini adalah 7%, pada awal semester
sebesar $200,000 dari State Bank. Pinjaman itu berjangka waktu tiga tahun dengan
suku bunga variabel dan harus dibayar tahunan. Suku bunga untuk tahun pertama
ditetapkan 9%. Suku bunga untuk tahun-tahun selanjutnya didasarkan kepada suku
bunga LIBOR + 2%, ditetapkan setiap akhir tahun untuk dibayarkan pada tahun
berikutnya.
Karena Jacobs Company tidak ingin menanggung risiko kenaikan suku bunga di
masa mendatang, perusahaan itu memutuskan untuk melindungi diri (hedging) dari
risiko tersebut.
Pada tanggal 1 Januari 2006, Jacobs mengikatkan diri dalam kesepakatan pay-
fixed, receive variable interest rate swap dengan Watson untuk dua pembayaran
bunga terakhir. Jacobs sepakat untuk membayar suku bunga yang ditetapkan 9%
bunga variabel dengan bunga tetap kepada Watson atau sebaliknya, tergantung
Pada tanggal 31 Desember 2006 suku bunga LIBOR 4%, Watson akan
menerima $6,000 pada tanggal 31 Desember 2007. LIBOR + 2% sama dengan 6%.
Jacobs telah menyepakati untuk membayar bunga tetap 9%, sehingga Watson
memperoleh keuntungan dari suku bunga variabel yang lebih rendah dan menerima
State Bank.
Pada tanggal 31 Desember 2007, suku bunga LIBOR 8%, Jacobs akan
menerima $2,000 dari Watson. LIBOR + 2% sama dengan 10%. Dia akan
membayar State Bank 10%, tetapi juga akan menerima 1% dari Watson, sehingga
bunga netto yang dibayarkan tetap 9%. Dengan kata lain, aktivitas hedging yang
dilakukan oleh Jacobs ini dimaksudkan untuk menstabilkan arus kasnya terkait
nilai obligasi tidak terlalu sensitif terhadap perubahan tingkat bunga. Nilai suatu
sekuritas, dan juga obligasi, merupakan present value dari aliran kas di masa
mendatang. Diskon rate yang digunakan akan dipengaruhi oleh tingkat bunga yang
berlaku saat ini karena tingkat bunga saat ini mencerminkan biaya kesempatan. Jika
tingkat bunga pasar menunjukan kenaikan, maka diskon rate akan naik, dan nilai
obligasi akan turun (pembagi menjadi semakin besar). Pada obligasi dengan bunga
tetap, jika terjadi perubahan tingkat bunga, karena yang dibagi (numerator, yaitu
kupon uang dan nilai nominal) tetap, maka nilai obligasi akan berubah lebih tajam
jika ada perubahan tingkat bunga. Pada obligasi dengan tingkat mengambang,
numerator akan tetap berubah mengikuti perubahan bunga. Jika tingkat bunga naik
(pembagi naik), kupon juga ikut naik (yang dibagi ikut naik) karena itu nilai obligasi
Nilai obligasi pada obligasi mengambang tidak akan persis sama dengan nilai
kredit ditetapkan sama pada awal periode, sementara risiko kredit perusahaan bisa
berubah dari waktu ke waktu karena tidak ada penyesuaian terhadap perubahan
risiko kredit, nilai obligasi bisa agak berubah dari nilai nominalnya.
Jenis obligasi semacam ini cukup menarik bagi investor yang menjaga nilai
obligasi mendekati nilai nominalnya (lebih stabil). Jika investor ini ingin menjual
obligasi tersebut sebelum jatuh tempo, dia akan memperoleh nilai yang mendekati
obligasi ke saham. Jika dua jenis obligasi yang berkaitan dengan saham: Obligasi
konvertibel dan waran. Obligasi konvertibel adalah jenis obligasi yang bisa ditukar
dengan jangka waktu 5 tahun. Pada waktu kelima, harga saham perusahan tersebut
adalah Rp. 1.500,00. Pada situasi seperti ini pemegang saham akan lebih baik jika
obligasi biasa dengan opsi call atas obligasi dengan harga eksekusi adalah nilai
nominal obligasi. Jika harga saham di atas Rp. 1.000,00, pemegang obligasi
call tersebut (yang menguntungkan investor), kupon bunga pada obligasi konvertibel
bisa ditetapkan lebih rendah dibandingkan kupon pada obligasi biasa. Kupon yang
obligasi konvertibel. Alternatif lain, dengan kupon yang sama dengan obligasi biasa,
obligasi konvertibel bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan
saham perusahaan dengan harga tertentu yang ditetapkan di muka. Biasanya harga
keuntungan karena harga saham pada masa mendatang. Waran dengan demikian
bisa dipandang, sama seperti konvertibel, sebagai gabungan antara obligasi dengan
opsi call, dengan harga eksekusi (harga yang disepakati sebagai harga patokan untuk
melakukan pembelian saham ataupun mata uang asing pada waktu tertentu dengan
perjanjian bahwa pembelian tensebut baru akan dilakukan apabila harga saham
ataupun mata uang asing tersebut sesuai dengan harga yang telah disepakati;
apabila hanga saham Rp. 1.000,00 atau harga per Rp. 5.000,00 setara dengan $1
A. Saham Internasional
tahun-tahun terakhir ini. Deregulasi yang dilakukan oleh beberapa negara mendorong
pertumbuhan pasar keuangan pada umumnya, dan pasar saham khususnya. Manajer
internasional atau memperoleh pinjaman dari bank luar negeri. Manajer tersebut dengan
Kapitalisasi
Pasar saham global mencakup dua kelompok besar yaitu pasar saham negara
maju (developed market) dan pasar saham negara berkembang (developing market
atau disebut sebagai emerging market). Nilai kapitalisasi diukur dengan jalan
mengalikan harga saham dengan jumlah saham yang beredar, dan kemudian
demikian dipengaruhi oleh harga saham dan kurs mata uang lokal terhadap dolar.
Jika mata uang lokal menunjukkan apresiasi terhadap dolar, maka kapitalisasi akan
semakin meningkat. Dengan demikian akan terjadi fluktuasi kapitalisasi saham
karakteristik yang diinginkan oleh investor. Jika suatu investasi tidak likuid, maka
investor akan mengalami kesulitan menjual aset tersebut. Ia akan menunggu lama
untuk mencari calon pembeli, atau alternatifnya ia harus memberi potongan (diskon)
yang cukup besar untuk menarik calon pembeli dengan cepat. Korelasi yang rendah
Likuiditas bisa diukur melalui rasio perputaran, yaitu rasio antara nilai transaksi
selama periode tertentu dengan nilai kapitalisasi pasar pada akhir periode yang
bersangkutan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin likuid suatu pasar.
Indikator Lainnya
Beberapa indikator lainnya bisa dihitung untuk melihat karakteristik pasar. Dua
indikator yang bisa dipakai untuk melihat daya tarik pasar dalam hal diversifikasi
internasional adalah indikator konsentrasi pasar dan korelasi return antar saham atau
konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasar negara maju. Konsentrasi
diukur dengan melihat proporsi dari sepuluh perusahaan terbesar terhadap total
kapitalisasi pasar. Semakin besar angka ini, berarti semakin terkonsentrasi suatu
maju.
12.4 Ringkasan
investasi pada berbagai jenis asset atau sekuritas pada berbagai negara sekaligus.
Dengan melakukan diversifi kasi internasional, investor bisa berharap memperoleh kombinasi
risiko dan return yang lebih baik (tingkat return yang lebih tinggi dan manfaat pengurangan
risiko yang lebih besar) dibandingkan bila hanya berinvestasi pada pasar dalam negeri atau
lokal saja. Investor melakukan investasi internasional dipengaruhi oleh beberapa motif umum
Return total yang bisa diperoleh dari investasi secara internasional akan terdiri dari tiga
Risiko investasi asing berhubungan dengan semua risiko investasi sekuritas domestik dan
risiko tambahan (risiko politis dan risiko nilai tukar). Risiko politis ( political risk) adalah
Risiko nilai tukar (exchange/currency risk) yaitu ketidakpastian mengenai tingkat tukar mata
uang asing ke mata uang domestik investor di masa depan. Secara garis besar strategi
investasi internasional ada dua pendekatan yaitu: strategi pasif dan strategi aktif.