OLEH :
JURUSAN :
MANAJEMEN 6 B
DOSEN PEMBIMBING:
A. EJAAN
Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dsb) dengan kaidah
tulisan (huruf) yang distandardisasikan dan mempunyai makna.Ejaan memiliki
sifat ketat,dan Ejaan harus merupakan konvensi yang dianut dan dikuasai oleh
selingkung bidang.
1. Penamaan
Dalam penamaan , aturan ejaan berupa huruf besar di awal huruf,
meliputi :
Nama Tuhan dan Kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Nama orang.
Gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama
orang
Nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang
digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi,
atau nama tempat.
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa
Nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa bersejarah.
Nama geografi.
Semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, nama dokumen resmi.
Setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat dalam nama
badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen
resmi
Semua kata dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul
karangan kecuali kata depan dan kata hubung yang tidak terletak
di awal kalimat.
Unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Kata penunjuk hubungan kekerabatan yang digunakan dalam
penyapaan dan pengacuan.
Kata ganti Anda .
2. Angka dan Bilangan
Angka digunakan untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Dalam
tulisan lazim digunakan angka Arab (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9) atau angka
Romawi (I, II, III, IV, i, ii, iii, iv)Angka digunakan untuk menyatakan :
ukuran panjang (0,5 cm), berat (7 kg), luas (1000 ha), dan isi (10
cc);
satuan waktu (1 jam 20 menit, pukul 15.00, tahun 2000, 2 Agustus
2000)
nilai uang (Rp5.000,00 atau 2.000 rupiah, US$3.50)
kuantitas (10 persen, 20 orang)
Angka lazim digunakan untuk melambangkan nomor jalan, rumah,
apartemen, atau kamar pada alamat
Angka digunakan untuk menomori bagian karangan dan ayat pada
kitab suci
Penulisan lambang bilangan yang dengan huruf dilakukan dengan
memisahkan satu nama bilangan dengan nama bilangan yang lain
Penulisan lambang bilangan pecahan ditulis sebagai berikut.
o ½ = setengah
o ¾ = tiga perempat
o 1/16 = seperenam belas
o 3¾ = tiga tiga perempat
o 1,2 = satu dua persepuluh atau satu koma dua
Penulisan lambang bilangan tingkat dapat ditulis dengan tiga cara:
(a) Paku Buwono kesepuluh, (b) Paku Buwono X, atau (c) Paku
Buwono ke-10
Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran –an ada dua
cara: (a) tahun ‘60-an atau (b) tahun enam puluhan
Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan
digunakan secara berurutan, seperti dalam perincian dan
pemaparan
Jika diperlukan, lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan
huruf. Akan tetapi, seharusnya tidak digunakan bilangan di awal
kalimat.
Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja
sebagian supaya mudah dibaca
Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus
dalam teks kecuali dalam dokumen resmi seperti akta atau kuitansi
Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya
harus tepat
B. TANDA BACA
Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau
kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan
struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat
diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi,
waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya
spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.
1. Tanda Titik
adalah tanda baca yang digunakan untuk menandai akhir dari sebuah
kalimat dalam berbagai bahasa. Tanda ini terdiri atas titik kecil yang
ditempatkan di akhir suatu baris dari sebuah kalimat, seperti di akhir
kalimat. Penggunaan tanda titik digunakan pada :
pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai
satu titik
Tanda koma adalah tanda baca yang memiliki bentuk mirip apostrof atau
tanda petik tunggal tapi diletakkan di garis dasar teks. Beberapa jenis
huruf menggambarkannya sebagai suatu garis kecil yang agak melengkung
atau kadang lurus, atau seperti angka sembilan yang diisi bagian
lubangnya.Tanda koma digunakan dalam banyak konteks dan bahasa,
umumnya sebagai pemisah. Menurut Oxford English Dictionary, kata ini
berasal dari bahasa Yunani: komma (κόμμα) yang berarti sesuatu yang
dipotong atau klausa pendek. Penggunaan tanda koma digunakan pada :
jika rincian itu hanya dua unsur, sebelum kata dan tidak
dibubuhkan tanda koma
di antara nama dan alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat
dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan
di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama keluarga atau marga