Anda di halaman 1dari 30

2 ISI

Kelainan pada sistem gerak Manusia

1. Kelainan pada sistem rangka


Kelainan atau penyakit pada sistem rangka dapat di sebabkan adanya
gangguan pada tulang, persendian, susunan ruas-ruas tulang belakang dan
fisiologisnya.
a. Gangguan pada tulang
Sebagian besar gangguan pada tulang adalah berupa retak atau patah
tulang (fraktura). Berikut ini beberapa macam gangguan pada tulang
karena fraktura:
 Fraktura sederhana
Fraktura sederhana merupkakan patah tulang yang tidak menyebabkan
rusaknya jaringan sekelilingnya (otot dan kulit).
 Fraktura kompleks
Fraktura kompleks atau fraktura majemuk merupakan patah tulang yang
mampu merobek otot atau kulit. Pada fraktura kompleks, ujung patahan
tulang dapat menembus kulit dan muncul ke permukaan luar. Oleh karena
itu, fraktura kompleks sering di sebut juga fraktura terbuka
 Fraktura sebagian
Fraktura sebagian atau greenstick merupakan patah tulang yang tidak
terlalu serius, hanya berupa retak pada tulang.
 Fraktura berganda
Fraktura berganda atau comminuted merupakan patah tulang pada
beberapa tempat yang terjadi pada satu tulang.
b. Gangguan pada persendian
Gangguan pada persendian dapat menyebabkan tulang tidak dapat
bergerak secara optimal dan sering kali menimbulkan rasa nyeri. Berikut
ini beberapa gangguan yang terjadi pada persendian:
 Dislokasi
Dislokasi merupakan gangguan persendian yang menyebabkan sendi
bergeser dari kedudukan semula. Dislokasi terjadi karena ligamen atau
jaringan penggantung rusak/sobek.
 Keseleo
Keseleo atau terkilir merupakan gangguan persendian yang terjadi akibat
gerakan mendadak yang tidak biasa di lakukan. Gerakan ini dapat
menyebabkan ligament tertarik, tetapi tidak menyebabkan bergesernya
posisi persendian. Rasa sakit cukup hebat yang di sertai pembengkakan
terjadi pada daerah yang terkilir.
 Ankilosis
Ankilosis merupakan gangguan persendian yang mengakibatkan tulang
tidak dapat di gerakkan lagi.
 Arthritis
Arthritis merupakan gangguan persendian berupa peradangan pada
beberapa sendi yang di sertai rasa nyeri dan sakit. Berikiut ini beberapa
gangguan persendian yang termasuk arthritis :
-osteoartritis
Osteoarthritis merupakan tipe arthritis yang disebabkan oleh penipisan
kartilago sehingga gerakan sendi menjadi terganggu.
-goutartritis
Goutartritis merupakan tipe arthritis yang di sebabkan opleh kegagalan
metabolisme asam urat sehingga terjadi penimbunan asam urat di dalam
sendi. Kebanyakan terjadi pada persendian jari-jari (biasa ditandai
dengan ruas-ruas jari yang membesar).
-rematoid
Rematoid merupakan tipe arthritis lainnya yang terjadi pada jaringan
penghubung sendi (tulang rawan). Gangguan tersebut dapat berupa
peradangan atau pengapuran pada jaringan tulang rawan sehingga sendi
sulit untuk di gerakkan.
c. Gangguan pada susunan ruas-ruas tulang belakang
Gangguan pada susunan ruas-ruas tulang belakang dapat terjadi karena
adanya perubahan posisi dari ruas-ruas tulang belakang. Hal ini dapat di
sebabkan oleh kebiasaan posisi duduk yang salah atau bawaan sejak lahir.
Berikut ini beberapa contoh yang termasuk gangguan pada susunan ruas-
ruas tulang belakang :
 Lordosis
Lordoss merupakan gangguan yang mengakibatkan ruas-ruas tulang
belakang terlalu bengkok kea rah depan sehingga posisi kepala tampak
seperti tertarik ke belakang.
 Kifosis
Kifosis merupakan gangguan ang mengakibatkan ruas-ruas tulang
bnelakang terlalu bengkok ke arah belakang sehingga badan penderita
menjadi begkok.
 Skoliosis
Skoliosis merupakan gangguan yang mengakibatkan ruas-ruas tulang
belakang melengkung ke kanan atau ke kiri.
 Sublikasi
Sublikasi merupakan gangguan yang terjadi pada ruas-ruas tulang
belakang di daerah leher akibat posisi kepala mengalami perubahan
sehingga kepala tertarik ke arah kiri atau kanan. Sublikasi dapat terjadi
karena kecelakaan atau gerakan yag melebihi batas.
d. Gangguan fisiologis
Gangguan fisiologis dapat terjadi antara lain akibat tulang mengalami
kekurangan nutrisi, baik berupa vitamin ataupun mineral. Selain itu,
gangguan ini dapat pula terjadi karena adanya gangguan sistem hormon.
Berikut ini beberapa bentuk gangguan fisiologis pada sistem rangka.
 Osteoporosis
Osteoporosis merupakan gangguan tulang yang terjadi karena kekurangan
hormon (misalnya tesrosteron pada laki-laki dan progesteron pada
perempuan). Akibatnya, tulang-tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
 Mikrosepalus
Mikrosepalus merupakan gangguan pertumbuhan tulang-tulang tengorak
karena kekurangan zat kapur pada saat bayi. Akibatnya, kepala menjadi
kecil sehingga akhirnya akan berpengaruh juga pada keseimbangan
mental.
 Rakitis
Rakitis merupakan penyakit tulang yang disebabkan oleh kekurangan
vitamin D. kekurangan vitamin D dapat mengakibatkan sel-sel tulang
sedikit memperoleh zat kapur sehingga tulang-tulang cenderung lunak.
Penderita rakitis sering kali memlikik kaki berbentuk huruf O atau X.
 Kelainan akibat penyakit lain
Gangguan tulang dapat juga terjadi akibat pengaruh penyakit lain,
misalnya penyakit tuberculosis tulang dan tumor ganas. Kedua macam
penyakit tersebut dapat menyebabkan tulang menjadi busuk atau rusak.
2. Kelainan pada system otot
Otot merupakan komponen utama dalam sistem gerak. Sebagian besar
gerak berasal dari aksi otot. Dengan demikian, adanya kelainan atau
penyakit pada sistem otot akan berakibat pada mekanisme gerak.berikut
ini beberapa macam kelainan pada otot:
a. Atrofi
Atrofi merupakan penurunan fungsi otot dalam berkontraksi sehingga
ukuran otot menjadi menyusut (kecil). Atrofi dapat di sebabkan oleh
penyakit poliomyelitis. Penyakit ini dapat mengakibatkan kerusakan pada
saraf yang mengkoordinir kerja otot. Gangguan atrofi dapat di perkecil
antara lain dengan terapi kejutan listrik dan teknik pijatan.
b. Hipertropi
Hipertropi merupakan kebalikan dari atrofi, hipertrofi menyebabkan otot
berkembang menjadi lebih besar dan kuat di bandingkan dengan
sebelumnya. Hipertrofi di sebabkan oleh aktivitas otot yang berlebihan.
Misalnya, akibat latihan olahraga dan bekerja berat.
c. Hernia abdominal
Hernia abdominal merupakan gangguan otot yang di sebabkan oleh
sobeknya dinding otot perut. Akibatnya sebagian usus bergerak ke arah
rongga perut dan masuk ke dalam bekas sobekan tersebut.
d. Kram
Kram atau kejang otot merupakan suatu keadaan yang menyebabkan otot
tidak mampu lagi berkontraksi dan dapat menimbulkan rasa sakit bila di
paksa berkontraksi. Kram tejadi akibat kontraksi yang berlangsung secara
terus menerus.
e. Distrofi
Distrifi merupakan penyakit otot yang bersifat kronis dan di perkirakan
termasuk semacam penyakit bawaan.
f. Tetanus
Tetanus merupakan penyakit kejang pada otot yang di sebabkan oleh
infeksi bakteri (Clostridium Tetani) yang masuk ke dalam luka.
g. Kaku leher
Kaku leher atau stiff merupakan peradangan pada otot trapesius leher yang
berakibat leher menjadi sakit dan terasa kaku jika di gerakkan.
Penyebabnya karena hentakkan kesalahan gerak.
h. Miastenia gravis
Miastenia gravis merupakan penyakit yang menyebabkan otot melemah
dan cenderung lumpuh. Penyakit ini bisa menyerang otot-otot di sekitar
kelopak mata, muka, leher, dan anggota gerak.

Kelainan pada Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah termasuk bagian tubuh yang sering


mengalami kerusakan, kegagalan fungsi, dan kelainan lainnya.Berikut
inicontoh-contoh kelainan sistem peredaran darah pada manusia

1. Leukemia
Leukemia ditandaidengan meningkatnya jumlah leukosit secara
tajam,mencapai1 juta per mm darah atau lebih.Keadaan inisangat
berbahaya
karena sel-sel pada sumsum tulang yang menghasilkan eritrosit
digantikan oleh leukosit sehingga menghambat pembentukan
eritrosit.Untuk mengatasi leukemia, selain pemberian obat-obatan, pasien
diberitransfusidarah atau dilakukan transplantasisumsum tulang
belakang.

2. Hemofili
Hemofiliadalah kelainan yang bersifat genetis.Penderita tidak
mampu melakukan proses pembekuan darah pada saat luka atau pembuluh
darahnya pecah, atau proses pembekuannya sangat lama sehingga darah
terus mengalir.
Hal ini terjadi karena tubuh tidak memiliki faktor pembeku darah,
seperti AHG (AntiHemophilic Globulin) atau PTC (Plasma Thromboplastin
Component).Hemofili dapat diatasi dengan cara transfusidarah selama
penderita mengalami pendarahan

3. Anemia
Anemia adalah rendahnya kadar hemoglobin dalam darah.Hal ini
akan menggangu lancarnya pengangkutan oksigen.Anemia disebabkan
oleh beberapa hal diantaranya:
a. kehilangan banyak darah, misalnya karena pendarahan hebat, luka
bakar, infeksi cacing tambang;
b. gangguan pembentukan darah, misalnya karena kekurangan vitamin
dan zat-zat makanan tertentu;
c. ada gangguan dan kerusakan pada sumsum tulang sehingga pembentukan
sel darah merah (eritrosit) terhambat;
d. penghancuran sel-sel darah merah yang terlalu cepat dan banyak,
misalnya karena penyakit malaria. Untuk mengatasi anemia maka dilakukan
transfusi darah.

3. Anemia
Anemia adalah rendahnya kadar hemoglobin dalam darah.Hal ini
akan menggangu lancarnya pengangkutan oksigen.Anemia disebabkan
oleh beberapa hal diantaranya:
a. kehilangan banyak darah, misalnya karena pendarahan hebat, luka
bakar, infeksi cacing tambang;
b. gangguan pembentukan darah, misalnya karena kekurangan vitamin
dan zat-zat makanan tertentu;
c. ada gangguan dan kerusakan pada sumsum tulang sehingga pembentukan
sel darah merah (eritrosit) terhambat;
d. penghancuran sel-sel darah merah yang terlalu cepat dan banyak,
misalnya karena penyakit malaria. Untuk mengatasi anemia maka dilakukan
transfusi darah.

4. Varises
Varises adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena).Dapat terjadidi bagian
bawah kakidan disekitar lutut.Varises disekitar dubur disebut
hemoroid.Hal ini terjadi karena katup-katup pada pembuluh balik tidak
dapat menutup dengan sempurna dan lemahnya dinding pembuluh darah

5. Thalasemia
Thalasemia merupakan penyakit hereditas yang dikendalikan gen dominan,
bersifat subletal.Bentuk sel darah tidak normal (berbentuk agregat)
sehingga afinitas terhadap oksigen rendah.Penderita Thalasemia
tidak mampu menyintesis rantai polipeptida alfa (α) dan rantai polipeptida
beta (β) yang cukup.Rantai polipeptida dibutuhkan untuk
membentuk hemoglobin.

6. Aterosklerosis
Aterosklerosis, yaitu penyakit yang disebabkan oleh pengerasan pembuluh
darah akibat endapan lemak yang menyebabkan pembuluh darah
tidak elastis.

7. Kolesterol
Jumlah kolesterol normal > 200 mg%, jumlah kalestrol dalam darah meninggi
jika makan makanan yang mengandung lemak, produksi kolestrol tubuh
meningkat, pembuangan kolestrol diusus berkurang.Koresterol tinggi dapat
menyebabkan jantung koroner, stroke, batu empedu, pembesaran hati dan
ganguan ginjal.

8. Diabetes Mellitus
Seseorang dikatakan kencing manis jika kadar gula darah puasa > 120mg %
dan sesudah makan > 140 mg%

9. Stroke
Stroke merupakan ketidakstabilan denyut jantung secara mendadak. Dengan
cepat kontraksi jantung pada saat sistol meningkat tajam sehingga tekanan
darah meningkat drastis.Pembuluh-pembuluh kapiler diotak dan organ-organ
tubuh lainnya pecah akibat tekanan yang kuat.Sel-sel otak tergenang oleh
darah sehingga fungsiotak hilang.Stroke terjadi karena otot jantung
kekurangan protein khusus untuk kontraksiotot normal.Zat ini disebut tPA
(tissue Plasminogen Activator). Kinimelaluibioteknologidapat diproduksitPA
secara pabrikan, dikemas seperti obat biasa untuk mengurangi jumlah
penderita stroke yang mematikan itu.Gen pembentuk tPA dapat diisolasi,
disisipkan ke dalam susunan benang DNA pada sapiatau kambing.Dengan
demikian, tPA akan diproduksi bersama keluarnya air susu pada sapi dan
kambing.Kedua hewan tersebut dinamakan hewan transgenik

10. Jantung Koroner


Jantung koroner disebut juga infark miokard.Jantung koroner
merupakan penyempitan atau penyumbatan pada arteri jantung
(arterikoronaria), menyebabkan kerja otot jantung akan terganggu atau
bahkan terhenti.Jantung koroner dapat menyebabkan kematian
mendadak.Jantung koroner dapat diatasi dengan memasukkan
“cincin”pada pembuluh arteri sehingga aliran darah ke otot jantung
lancar kembali.
11. Lemah Jantung
Kemampuan jantung berdenyut dipicu oleh suatu jaringan tertentu
yang disebut Nodus Sinortrial (nodus S – A).Nodus S – A terletak pada
dinding atas serambikanan jantung.Jika Nodus S – A rusak, jantung
berhenti berdenyut, atau denyutnya lemah sehingga tidak mampu
memompa darah secara optimal.Lemah jantung dapat diatasidengan
cangkok alat pacu jantung buatan.

12. Hipertensi dan Hipotensi


Hipertensi(tekanan darah tinggi) dan hipotensi(tekanan darah
rendah) merupakan kelainan pada tekanan darah.Hal inidisebabkan oleh
kekentalan darah diatas normal atau dibawah normal.Kekentalan darah
dipengaruhi oleh kandungan garam dan gula dalam darah.Jika darah
terlalu kental, alirannya lambat sehingga jantung harus memompa lebih
kuat.Oleh karena itu, terjaditekanan darah tinggi.Keadaan inidapat
diperbaikidengan cara mengurangiasupan garam dan gula ke dalam
tubuh.

KELAINAN PADA PERNAPASAN

1. Asma merupakan peradangan yang terjadi pada saluran pernapasan


yang disebahkan oleh hypersensitive bronkiolus. Orang yang
menderita penyakit ini akan mengalami kesulitan dalam bernapas.
Sebab, pada kondisi ini saluran pernapasan utama pada paru-paru
menyempit. Penyakit ini bisa disebabkan oleh alergi terhadap
kondisi lingkungan, seperti debu, bahan kimia, serbuk sari, jamur,
suhu yang dingin dan lain sebagainya.
2. Sinusitis merupakan peradangan yang terjadi pada rongga hidung
bagian atas (sinus paranasalis). Penderita ditandai dengan hidung
mampet, ingus berbau berwarna kuning kehijauan, dan terasa sakit
pada daerah sinus yang terserang.
3. Renitis merupakan peradangan yang terjadi pada rongga
hidung,yang dapat mengakibatkan rongga hidung membengkak.
Bahkan apabila sudah parah, rongga hidung mengeluarkan lendir.
Penyakit ini disebabkan oteh alergi terhadap benda tertentu. .
4. Asfiksi merupakan gangguan pernapasan yang disebabkan adanya
gangguan pada proses pendistribusian oksigen ke seluruh sel-sel
tubuh. Penyebab dari penyakit ini bisa disebabkan oleh cairan Iimfa
yang masuk ke afreolus karena infeksi diplococcus pneumococcu
Kondisl inl mengakibatkan seseorang menderlta penyakit
pneumonia
5. bronkitis merupakan peradangan yang terjadi pada tenggorokan
yang disebahkan infeksi bakteri yang menimpa pada selaput epitel
bronkus. Gejala darl penyakit pneumonia biasanya ditandai oleh
batuk yang dalam, dahak abu abu kekuning kuningan yang keluar
paru-paru.
6. Pneurnonia merupakan peradangan pada paru-paru yang
menginfeksi dinding alveolus yang disebabkan oleh jamur, virus
ataupun bakteri.ciri ciri orang yang menderita penyakit ini ialah
terhambatnya oksigen untuk masuk ke dalam darah karena alveolus
terisi nanah, lendir, atau cairan yang lain.
7. Tberculosis (TBC) merupakan peradangan yang menyerang dinding
alveolus yang disebabkan adanya bintil-bintil pada dinding dalam
alveolus. Penyakit ini disebabkan karena infeksi bakteri
mycobacterium tuberculosis pada jaringan paru-paru.cara
penularan penyakit ini dapat melalui udara.
8. 8.Pleuritis merupakan peradangan yang terjadi pada selaput
pembungkus paru-paru(pleura). Penyakit ini disebabkan oleh
adanya infeksi pada paru-paru ataupun infeksi pada organ yang
dekat dengan paru-paru. Peradangan ini dapat menyebabkan pleura
menghasilkan cairan yang berlebih pada pleura yang dapat
berakibat dada terasa sesak jika bernapas.
9. Emfisema merupakan gangguan saluran pernapasan karena susunan
dan fungsi alveolusi yang tidak normal. Penyakit ini ditandai dengan
paru-paru yang tidak lentur lagi karena paru-paru, terendam,
berkurangnya luas permukaan membran pernapasan karena
terkikisnya sekat antara lveoli. Penderita penyakit ini akan
mengalami kesulitan bernapas karena udara yang dihirup sangat
sedikit.

KELAINAN PADA PENCERNAAN


Askorbut

Askorbut atau disebut juga sariawan merupakan gangguan pencernaan


yang menyerang daerah mulut pada bibir dan lidah. Gangguan ini
disebatkan oleh defisiensi vitamin C yang berperan sebagai dalam
kekebalan tubuh. Sariawan diawali dengan gejala panas dalam kemudian
muncul luka pada daerah sekitar bibir dan lidah. Meskipun tergolong
gangguan ringan, sariawan dapat mengganggu pencernaan makanan.
Turunnya nafsu makan dikarenakan rasa sakit yang diderita tentu akan
membuat dapat mengalami gangguan yang lebih besar seperti malnutrisi
(kekurangan gizi).

2. Xerostomia

Xerostomia merupakan kelainan yang menyebabkan produksi saliva


sangat sedikit. Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam mulut yang
berfungsi menghasilkan ludah atau saliva yang membantu pencernaan
secara kimiawi. Saliva mengandung enzim ptialin atau amilase yang
berperan dalam memecah amilum suatu senyawa karbohidrat kompleks
menjadi karbohidrat sederhana (maltosa atau glukosa). Dengan kelainan
ini maka pencernaan karbohidrat akan terganggu.

3. Ulitis

Ulitis merupakan gangguan yang menyerang gusi. Gejala yang


ditimbulkan ialah gusi bengkak sehingga menimbulkan rasa sakit saat
mengunyah makanan.

4. Karies gigi

Gigi berlubang merupakan gangguan yang menyerang gigi. Pengeroposan


gigi ini diakibatkan oleh infeksi bakteri karena adanya penumpukan
makanan pada sela – sela gigi. Bakteri mencerna sisa makanan tersebut
sehingga menghasilkan senyawa yang membuat pengeroposan gigi.

5. Parotitis

Parotitis atau disebut juga dengan gondongan adalah suatu gangguan yang
menyerang kelenjar parotis yaitu kelenjar ludah yang terdapat di bawah
telinga. Gangguan ini disebabkan oleh adanya infeksi virus gondong yang
menyebabkan kelenjar ini membengkak.
6. Stomatitis

Stomatitits adalah gangguan yang menyerang jaringan mulut dan gusi.


Bisa jadi stomatitits adalah tingkat akut gejala sariawan yang tak kunjung
sembuh.

7. Peritonitis

Adalah gangguan yang menyerang selaput pelindung perut atau


peritonium yang disebabkan oleh infeksi patogen atau kerusakan akibat
kecelakaan.

8. Gastritis

Gastritis adalah radang yag menyerang lambung. Gangguan ini terjadi


karena adanya infeksi patogen yang masuk bersama makanan. Kebersihan
makanan sangat penting dan memengaruhi organ penyusun sistem
pencernaan. Penyebab lain dari ganngguan ini ialah tingginya sekresi asam
lambung, sehingga dinding lambung menjadi teriritasi.

9. Ulkus

Ulkus atau tukak lambung yaitu gangguan yang menyerang lambung yang
diakibatkan oleh tingginya asam lambung sementara makanan yang
masuk sangat sedikit. Hipersekresi HCL ini menyebabkan dinding
lambung terbakar. Membran mukosa yang berfungsi melindungi dinding
lambung tidak mampu melindungi lambung. Infeksi Helicobacter pylori
yang tahan dengan asam lambung mengeluarkan toxin yang merusak
membran mukosa.

10. Kolik

Kolik adalah rasa terbakar yang ditimbulkan karena terlalu banyak


mengonsumsi makanan pedas atau beralkohol. Senyasa capsisin pada
cabai mengikis dinding lambung sehingga menimbukan iritasi.

11. Diare

Diare merupakan gangguan pencernaan yang terjadi pada usus besar.


Gangguan ini menyebabkan terganggunya proses penyerapan air di dalam
usus besar. Hal ini disebabkan karena adanya infeksi bakteri E.coli yang
jumlahnya diambang batas normal. Sanitasi yang kurang merupakan
salah satu alasan seringnya terjadi gangguan ini.

12. Tipus

Tipus atau tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Salmonella typhii yang menyeranng usus halus. Gejala yang ditimbulkan
oleh penyakit ini ialah demam, sakit kepala disertai nyeri perut dan
penurunan nafsu makan. Tipus merupakan wabah yang kerap terjadi
pada sanitasi yang kurang baik. Penyebaran penyakit ini sangat cepat
pada lingkungan dengan kebersihan yang rendah. Bakteri penyebab tipus
terbawa feses dan penularannya dapat melalui lalat.

13. Konstipasi

Konstipasi atau sembelit adalah gangguan pencernaan dikarenakan


kurannya asupan berserat dalam makanan. Gangguan buang air besar ini
terjadi karena tubuh juga kekurangan kadar air. Penyerapan air pada
feses yang berlebihan membuat feses memiliki tekstur yang padat dan
keras sehingga sulit untuk dikeluarkan.

14. Enteritis

Enteritis adalah gangguan pencernaan pada usus halus yang disebabkan


oleh adanya infeksi bakteri. Racun – racun yang dihasilkan oleh bakteri
mengikis dinding usus sehingga dapat menyebabkan gangguan pencernaan
makanan. Dinding usus mampu menghasilkan enzim pencernaan makanan
dan juga bagian penyerapan sari – sari makanan yang telah dicerna.

15. Kolitis

Kolitis adalah gangguan yang terjadi pada usus besar. Dinding – dinding
kolon (usus besar) mengalami perlukaan akibat infeksi yang disebabkan
oleh bakteri. Sehingga dapat mengggu proses penyerapan air yang dapat
menyebabkan diare disertai pendarahan.
16. Appendisitis

Appendisitis atau infeksi umbai cacing ialah gangguan yang disebabkan


oleh perlukaan pada bagian umbai cacing. Gangguan ini disebut juga
dengan radang usus buntu. Umbai cacing merupakan bagian usus yang
mereduksi terdapat diantara persimpangan usus besar dari usus halus.
Iritasi pada bagian ini dapat ditangani dengan pemotongan usus buntu.
Terkadang iritasi pasa usus buntu disebabkan oleh menumpuknya biji –
bijian seperti biji cabai atau jambu batu pada bagian ini, sehingga
menyebabkan iritasi.

17. Haemoroid

Haemoroid atau wasir juga termasuk gangguan pada sistem sirkulasi.


Gangguan ini terjadi karena adanya pembengkakan pembuluh vena di
sekitar anus. Sehingga ketika defekasi dapat menyebabkan keluarnya
darah. Hal ini terjadi pada orang yang sering duduk atau pada orang
hami.

18. Hepatitis

Haepatitis merupakan penyakit yang menyerang hati yang disebabkan


oleh infeksi mikroorganisme (virus). Hati merupakan kelenjar
pencernaann yang berfungsi menghasilkan cairan empedu untuk
pencernaa lemak. Jika fungsi hati terganggu maka akan mengganggu
proses pencernaan makanan di dalam tubuh.

19. Heartburn

Heartburn adalah rasaterbakar ditenggorokan yang disebabkan oleh


naiknya asam lambung dan sampai ke dinding esofagus saat sfringter
terbuka.

20. Batu empedu

Tersumbatnya saluran empedu karena ditemukannya endapan akan


menyebabkan batu empedu. Kelainan ini akan menghalangi sekresi cairan
empedu di dalam usus halus yang berperan dalam pencernaan lemak.
Sehingga metabolisme lemak akan terganggu.
21. Infeksi cacing

Infeksi cacing seperti cacing pita, cacing perut, cacing kremi dapat
menghalangi proses absorpsi nutrisi yang telah dicerna. Dengan demikian,
dapat menyebabkan tubuh kekurangan gizi. Disarankan untuk meminum
obat cacing setidaknya tiap enam bulan sekali untuk pembasmian telur –
telur cacing yang mungkin terbawa dalam makanan.

22. Malgizi

Penderita gizi buruk disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi yang


dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena faktor ekonomi atau
karena konsumsi makanan yang tidak sehat seperti makanan cepat saji
dan lainnya yang dapat menghambat kecukupan gizi dalam tubuh.

23. Kanker

Kanker merupakan pertumbuhan sel tubuh yang tidak terkendali. Kanker


usus dapat terjadi dikarenakan adanya unsur yang memicu terjadinya
kanker (radioaktif). Dengan demikian, proses pencernaan makanan akan
terganggu.

24. Disentri

Disentri ialah gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh adanya


infeksi mikroba patogen (Entamoeba disentriae). Bakteri ini menyerang
dinding usus halus sehingga menyebabkan iritasi. Penderita disentri akan
mengalami diare yang disertai dengan darah serta berlendir.

25. Keracunan

Makanan kemasan memiliki tanggal expired yang artinya batas waktu


konsumsi. Jika kita memakan makanan yang telah melewati batas
konsumsi atau makanan yang kemasannya rusak dapat terjadi keracunan
makanan. Makanan yang kemasannya rusak atau batas konsumsi yang
lewat dapat ditemukan sejumlah bakteri beracun yang dapat
menyebabkan penyakit.

Gangguan Pada Sistem Ekskresi Manusia

Manusia memiliki 4 sistem ekskresi di dalam tubuh, yakni ginjal, paru-


paru, hati, dan kulit. Sistem ekskresi berguna dalam proses metabolisme di
dalam tubuh. Ginjal membantu mengeluarkan urin, paru-paru
mengeluarkan karbondioksida, hati mengeluarkan cairan empedu,
sedangkan kulit mengeluarkan keringat. Namun keempat sistem ekskresi
tersebut bisa mengalami gangguan. Adapun macam-macam gangguan
pada sistem ekskresi adalah:

Gangguan pada Ginjal

1. Batu Ginjal

Batu ginjal disebabkan oleh pengendapan garam kalsium di dalam rongga


ginjal, saluran ginjal, atau saluran kemih. Batu ginjal biasanya dipicu oleh
asupan garam mineral yang terlalu banyak atau karena kurang
mengkonsumsi air putih. Batu ginjal selanjutnya akan menyebbkan
hidronefrosis, yaitu membesarnya salah satu ginjal karena urin tidak
dapat dialirkan keluar tubuh. Kondisi tersebut terjadi karena aliran ginjal
tersumbat oleh batu ginjal. Batu ginjal bisa diatasi dengan pembedahan
dan sinar laser untuk emecah endapan garam kalsium. Pencegahan batu
ginjal bisa dilakukan dengan:

 Perbanyak minum air putih


 Hindari minum atau memasak menggunakan air dengan kandungan
kapur tinggi
 Rutin olah raga
 Hindari duduk terlalu lama saat bekerja (Baca juga: bahaya duduk
terlalu lama)
 Jangan menahan rangsangan buang air kecil (Baca juga: bahaya
menahan kencing terlalu lama)
 Hindari makanan dengan kandungan kalsium terlalu tinggi (Baca juga:
makanan yang mengandung kalsium tinggi)

2. Nefritis

Nefritis merupakan kerusakan di glomerulus ginjal akibat alergi racun


kuman. Nefritis biasanya disebabkan oleh bakteri Streptococcus. Nefron
yang rusak menyebabkan urin kembali masuk ke dalam darah dan
penyerapan air menjadi terganggu sehingga kaki menjadi bengkak.
Nefritis bisa disembuhkan dengan cara pencangkokan ginjal atau cuci
darah secara rutin. Cuci darah biasanya akan dilakukan hingga penderita
memperoleh donor ginjal yang memiliki kesesuaian jaringan dengan organ
penderita.
3. Glukosuria

Penyakit ini ditandai dengan adanya kandungan glukosa di dalam urin


(sering disebut dengan penyakit kencing manis). Kondisi ini terjadi karena
tubuh kekurangan hormon insulin, sementara itu nefron tidak mampu
menyerap kelebihan glukosa sehingga kelebihan glukosa akan dibuang
bersama urin. Untuk mengobati glukosaria bisa dilakukan dengan
suntikan insulin, asupan obat hipoglikemik oral, juga melakukan diet
sehat. Untuk tindakan pencegahan bisa dilakukan:

 Mengontrol asupan makanan (jangan terlalu mengandung banyak


gula)
 Mengendalikan berat badan (hindari obesitas)
 Rutin olah raga
 Mengelola faktor resiko lain seperti hipertensi, kadar lemak darah, dan
lain sebagainya
 Lakukan pemeriksaan gula darah secara rutin

4. Albuminuria

Albuminuria ditunjukkan melalui adanya molekul albumin dan protein


lain di dalam urin. Penyakit ini disebabkan oleh kerusaan pada alat
filtrasi. Untuk mencegah penyakit ini Anda bisa meningkatkan asupan air
mineral setidaknya 8 gelas per hari. Selain itu, usahakan agar tidak
mengkonsumsi hanya salah satu zat gizi saja secara berlebihan, misalnya
protein. Dengan kata lain, asupan gizi harus dikelola secara seimbang.

5. Hematuria

Hematuria ditandai dengan adanya sel darah merah di dalam urin.


Hematuria disebabkan oleh peradangan pada organ urinaria atau karena
iritasi akibat gesekan batu ginjal. Untuk mengatasi penyakit ini,
pengobatan ataupun pencegahan bisa dilakukan dengan mengatasi akar
penyakit yang menyebabkan.

6. Gagal Ginjal

Gagal ginjal terjadi ketika salah satu ginjal tidak dapat menjalankan
fungsinya. Kondisi ini akan menyebabkan penimbunan cairan dan urea di
dalam tubuh sehingga penderitanya sering mengalami pembengkakan di
kaki atau area organ lainnya. Untuk mengobati penyakit ini, penderita
harus melakukan cuci darah atau melakukan pencangkokan ginjal. (Baca
juga: penyebab gagal ginjal – pengobatan gagal ginjal)

Gangguan pada Paru-paru

1. Asma

Asma disebabkan oleh penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-


paru. Gejalanya berupa sesak napas. Penyakit ini tidak menular dan
bersifat menurun. Selain itu, kondisi lingkungan atau udara yang tercemar
juga bisa memicu asma. Hingga saat ini asma belum bisa diobati.
Pemberian obat hanya bersifat untuk menghilangkan gejala, artinya
penyakit ini bisa kambuh kapan saja. Untuk mencegah kambuhnya
penyakit ini penderita harus menghindari faktor resiko seperti lingkungan
yang terlalu dingin atau udara yang tercemar.

2. Tuberculosis (TBC)

TBC disebabkan oleh bakteri yang bernama Mycobacterium tuberculosis.


Penyakit ini bisa ditularkan melalui percikan yang keluar ketika batuk.
Gejala yang ditunjukkan hampir menyerupai gejala asma namun kadang
bisa disertai dengan batuk kering atau berdahak atau bahkan batuk
darah. Untuk menghindari penularan Anda sebaiknya menghindari
kontak dengan penderita TBC serta tidak menggunakan peralatan
terutama peralatan makan yang telah digunakan pendeirta TBC. Selain
itu, anda juga harus menghindari faktor resiko seperti udara yang
tercemar oleh logam berat seperti batu bara atau timbal. Pengobatan bisa
dilakukan dengan mudah karena obat TBC disediakan oleh pemerintah.
Kadang penderita juga harus menjalani karantina untuk mencegah
penularan TBC.

3. Pneumonia

Pneumonia disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang menginfeksi


paru-paru khususnya di area alveolus. Kondisi ini akan menyebabkan
penderitanya sesak napas karena alveolus sudah dipenuhi dengan cairan
(karena itu penyakit ini sering disebut dengan paru-paru basah).
Pneumonia biasanya tidak dapat disembuhkan secara total, namun
gejalanya dapat diringankan dengan mengkonsumsi antibiotik. Untuk
mencegah pneumonia, berikut beberapa metode yang bisa dilakukan:

 Menjaga kebersihan dan daya tahan tubuh agar bakteri, kuman, atau
virus tidak mudah menyerang dan menembus pertahanan tubuh.
 Atur asupan nutrisi makanan.
 Rutin membersihkan atau mencuci tangan sebelum makan.
 Rutin melakukan olah raga.

4. Emfisema

Emfisema disebabkan oleh hilangnya elastisitas pada alveolus. Penderita


emfisema biasanya akan memiliki paru-paru yang lebih besar
dibandingkan orang sehat pada umumy, sebab karbondioksida yang
seharusnya dikeluarkan oleh tubuh justru terperangkap di dalam paru-
paru. Emfisema disebabkan oleh asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-
antitripsin. Salah satu cara mencegah penyakit ini adalah dengan
menghindari asap rokok dan tidak merokok.

5. Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan yang terjadi di bronkus dan disebabkan oleh


infeksi kuman, bakteri, atau virus. Faktor lain seperti debu, asap rokok,
dan juga polusi udara bisa memicu bronkitis. Bronkitis yang disebabkan
oleh bakteri atau kuman biasanya dapat diobati dengan mengkonsumsi
antibiotik. Sementara bronkitis yang disebabkan oleh virus akan diberi
obat untuk meringankan gejala. Untuk mencegah bronkitis bisa dilakukan
dengan selalu menjaga atau meningkatkan daya tahan tubuh serta
menghindari asap rokok.

6. Asbestosis

Asbestosis terjadi karena penderita menghirup serat-serat asbes sehingga


membentuk adanya jaringan parut yang luas di paru-paru. Menghirup
serat asbes juga bisa menyebabkan penebalan pleura (selaput yang
melapisi paru-paru). Pengobatan terhadap asbestosis dilakukan untuk
mengurangi atau mengatasi gejala yang timbul. Adapun pengobatan yang
dilakukan adalah dengan membuang lendir atau dahak yang ada di paru-
paru. Pada kondisi yang parah mungkin akan dibutuhkan pencangkkan
paru-paru. Sedangkan upaya pencegahan bisa dilakukan dengan
mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja.

Gangguan pada Hati

1. Hepatitis

Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus (bisa virus
hepatitis A atau virus hepatitis B). Virus hepatitis B lebih berbahaya bila
dibandingkan virus hepatitis A. Upaya pencegahan hepatitis bisa
dilakukan dengan:

 Melakukan vaksinasi
 Memastikan jarum untuk akupuntur atau tatto steril
 Hindari pemakaian alat-alat seperti alat cukur, sisir, dan sebagainya
secara bergantian
 Hindari aktivitas seksual dengan berganti-ganti pasangan
 Hindari mendapatkan donor darah yang tidak resmi

Sementara itu, tindakan pengobatan bisa dilakkan dengan 2 metode.


Pertama melalui cara kimiawi untuk mematikan virus hepatitis. Kedua,
metode suportif berguna untuk melindungi sel hati serta membantu
pemulihan sel hati yang rusak.

2. Penyakit Kuning

Penyakit kuning disebabkan oleh saluran empedu yang tersumbat sehingga


menyebabkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke usus duabelas jari.
Akibatnya empedu masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan warna
darah menjadi kuning. Penyakit kuning akan ditunjukkan dengan gejala
bola mata, kulit, dan kuku menjadi berwarna kuning.

3. Sirosis Hati

Sirosis hati bisa muncul sebagai akibat dari hepatitis B atau hepatitis C
yang berkelanjutan, karena alkohol, kekurangan atau salah gizi, atau
karena penyakit lainnya yang menyebabkan saluran empedu tersumbat.
Hingga saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan sirosis hati.
Pengobatan dilakukan untuk komplikasi yang terjadi, seperti muntah atau
buang air besar berupa darah, perut membesar, mata kuning, serta koma
hepatikum.

4. Perlemakan Hati

Perlemakan hati disebabkan oleh penimbunan lemak yang melebihi 5%


dari total berat hati atau mengenai lebih dari separuh dari jarngan sel hati.
Perlemakan hati ini sering menyebabkan kerusakan hati lanjutan atau
sirosis hati. Kondisi ini juga bisa dipicu oleh kebiasaan mengkonsumsi
minuman beralkohol.

5. Kanker Hati
Kanker hati muncul karena adanya perkembangan sel kanker di jaringan
hati. Kanker hati yang sering diderita oleh kebanyakan orang adalah
Hepatocellular carcinoma (HCC). HCC muncul sebagai akibat dari
komplikasi akhir yang serius dari hepatitis kronis, terutama karena sirosis
hati akibat hepatitis B, hepatitis C, hemochromatosis.

6. Koletasis dan Jaundice

Kolestasis adalah terjadinya kegagalan produksi dan pengeluaran empedu.


Terlalu lama menderita kolestasis bisa menyebabkan gagalnya penyerapan
lemak dan vitamin A, D, E, dan K oleh usus. Selain itu, kondisi tersebut
juga bisa menyebabkan penumpukan empedu bilirubin, dan kolesterol di
dalam hati. Apabila dalam sirkulasi darah kelebihan bilirubin dan terjadi
penumpukan pigmen empedu di dalam kulit, mmebran mukosa, dan bola
mata maka kondisi tersebut disebut dengan jaundice. Kondisi ini sering
ditandai dengan gejala kulit penderita berwarna kuning terang, warna
urin menjadi lebih gelap, sedangkan warna feses menjadi lebih terang.

Gangguan pada Kulit

1. Scabies

Scabies adalah penyakit kulit yang menular dan ditandai dnegan gejala
gatal (akan terasa parah saat malam hari). Penyakit ini sering muncul
pada area kulit yang lembab, seperti tangan, ketiak, pantat, paha, dan
terkadang di antara sela-sela jari. Penyakit ini dapat dicegah dengan cara
menjaga kebersihan kulit dan juga lingkungan.

2. Kurap

Kurap adalah penyakit kulit yangmenular dan disebabkan oleh jamur.


Gejala kurap mudah dikenali yakni dengan adanya bagian yang kasar di
kulit dan dikelilingi dengan lingkaran merah muda. Penyakit ini dapat
diobati dengan krim antijamur yang mengandung mikonazol dan
kloritomazol. Untuk mencegah penyakit ini Anda perlu menjaga
kebersihan tubuh dan juga menghindari kontak dengan penderita.

3. Panu

Panu adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur dan ditandai
dengan adanya bercak berwarna putih, coklat, atau merah (tergantung
pada warna kulit) di kulit yang disertai dengan gejala gatal ketika
berkeringat. Panu dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri, tidak
memakai handuk atau pakaian yang lembab (jamur akan mudah
berkembang di lingkungan yang lembab), serta tidak menggunakan
pakaian atau handuk yang telah dipakai oleh penderita panu. Obat panu
sendiri bisa Anda peroleh di apotek atau toko-toko obat secara bebas.

4. Biduran

Biduran ditandai dengan munculnya bentol-bentol di kulit dan biasanya


disertai dengan rasa gatal. Kondisi tersebut biasanya disebabkan oleh
alergi terhadap cuaca dingin atau makanan tertentu. Untuk mencegah
biduran Anda cukup menghindari faktor penyebab alergi yang sering
memicu biduran.

5. Psoriasis

Belum ada penelitian yang mampu mengungkapkan penyebab pasti


psoriasis. Namun banyak peneliti yang menduga bahwa penyakit ini
disebabkan oleh ativasi limfosit T yang tidak normal. Kondisi tersebut
sering munjukkan gejala kulit kemerahan di area kulit kepala, siku,
punggung, dan juga lutut.

Itulah beberapa gangguan pada sistem ekskresi manusia. Selain beberapa


penyakit atau gangguan di atas, masih banyak lagi gangguan pada sistem
ekskresi. Berbagai gangguan sistem ekskresi tersebut bisa disebabkan oleh
lingkungan, pola hidup tidak sehat, dan juga keturunan (genetik).

3 PENUTUP

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas kita mengetahui beberapa kelainan dari sistem


gerak,peredaraan darah,pencernaan,pernapasan dan sistem ekskresi.

Kartna semua sistem tersebut sangat diperlukan oleh tub uh manusia.

Saran

1.agar pembaca bisa lebih berhati hati terhadap beberapa sistem trersebut

2. agar lebih bisa menjaga kesehatan tubuh


3.menghindari yang akan berdampak buruk bagi tubuh

4. dll

Daftar pustaka

Daftar pustakaAhmad, A. Kasim kelainan dan penyakit, Buku SMA.


Jakarta: Yogyakarta: Departemen kesehatan.

Alwi, Hasan, dkk. 2000. Penyakit pada tubuhg manusia Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka.

Arsyad, Maidar G. dan Mukti U.S. 1991. Kelainan pada tubuh. Jakarta:
Erlangga.
DAFTAR ISI

1
PENDAHULUAN.................................................................................................
.........

 Latar
belakang.......................................................................................................
.
 Tujuan.........................................................................................................
...........
 Manfaat.......................................................................................................
..........

2
ISI...........................................................................................................................
......

 Kelainan-
kelainan.................................................................................................

3
PENUTUP..............................................................................................................
....

 Kesimpulan.................................................................................................
.........
 Saran............................................................................................................
.......

4 DAFTAR
PUSTAKA..............................................................................................
1 PENDAHULUAN

Latar belakang

Gangguan psikologis dapat menyebabkan terganggunya kesehatan


seseorang.seperti saat kita stress maka kesehatan kita akan terkena
dampaknbya,yaitu dapat menimbulkan penyakiut atau memperburuk
kesehatan dan sebaliuknya penyaklit dapat menurunkan daya tahan tubuh
atau kemampuan tubuh menhgadap[i stress.

Moderisasi dan perkembangan teknologi membawa perubahan tentang


cara berpiukir dalam pola hidup bermasyarakat, sehingga perubahan
tersebut membawa poada konsekuensi di bidang kesehatan fisik dan
bidang kesehatan jiwa.

Manusia harus selalu mnyesuaikan diri dsengan kehidupan dunia yang


selalu berubah ubah.

TUJUAN

1 Mengetahui kelainan pada sistem gerak

2 mangetahui kelainan pada sistem pencernaan

3 mengetahui kelainan pada sistem pencernaan darah

4 mengetahui kelainan pada sistem pernapasan

5 dan mengetahui kelainan pada sistem ekskresi

MANFAAT

1 Menjadi dasar ilmu untuk studi bidang kesehatan

2 Menjadi dasar untuk memahami struktur dan pola pertumbuhan pada


manusia

3 Menambah pengetahuan tentang kelainan pada manusia

4 Menambah minat belajar biologi


MAKALAH BIOLOGI

TENTANG KELAINAN KELAINAN PSIKOLOGIS PADA TUBUH


MANUSIA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH
BELLA SAFIRA
XI IPA 2
PEMBIMBING: RESTUNIMAR

SMA NEGERI 2 BANGKINANG KOTA


TP 2017/2018
MAKALAH BIOLOGI
TENTANG KELAINAN PADA TUBUH MANUSIA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH
NURWAHYUDI ALMI
KELAS XI MIA 2
GURU PEMBIMBING: RESTUNIMAR

SMA NEGERI 2 BANGKINANG KOTA

TP 2017/2018
MAKALAH BIOLOGI

TENTANG KELAINAN PSIKOLOGIS PADA TUBUH


MANUSIA

OLEH

NURVADILLA FENSELVI
XI MIA 2

PEMBIMBING: RESTUNIMAR

SMA NEGERI 2 BANGKINANG KOTA


TP 2017 /2018
MAKALAH BIOLOGI

TENTANG KELAINAN PADA MANUSIA


D
I
S
U
S
U
N
OLEH
TASYA SRIDAYANTI
XI IPA 2

PEMBIMBING: RESTUNIMAR

SMA NEGERI 2 BANGKINANG KOTA

TP 2017/2018
MAKALAH BIOLOGI

TENTANG KELAINAN PADA TUBUH MANUSIA

OLEH

ERZA LINA
XI IPA 2

PEMBIMBING : RESTUNIMAR

SMA NEGERI 2 BANGKINANG KOTA


TP 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai