Anda di halaman 1dari 7

Kelainan pada Sistem Gerak Manusia

(Materi Lengkap)
Kelainan pada Sistem Gerak Manusia - Kelainan pada sistem gerak bisa
saja terjadi pada dua alat tubuh utama yang paling penting dalam
pergerakan manusia yaitu tulang dan otot. Tulang atau otot dapat
mengalami kelainan maupun gangguan. Banyak faktor yang dapat
menyebabkan hal tersebut terjadi. Berikut contoh-contoh kelainan pada
sistem
gerak
manusia.
[Baca juga Penyakit Ebola yang Disebabkan oleh Virus Ebola]
1. Kelainan pada sistem gerak (Kelainan Tulang)
Terdapat beberapa kelainan pada sistem gerak yang dapat terjadi pada
tulang, di antaranya, rakhitis, osteoporosis, mikrosefalus, patah tulang,
terkilir, kelainan bentuk tulang, dan artritis.
a. Kekurangan Vitamin D
Pada tubuh manusia, vitamin D dibentuk dari provitamin D dengan bantuan
sinar matahari. Vitamin D sangat dibutuhkan untuk proses pelekatan kalsium
di tulang ketika proses penulangan pada masa anak-anak.

Kelainan pada Sistem Gerak


Kekurangan vitamin D biasanya terjadi karena tubuh kurang mendapat sinar
matahari yang cukup. Akibatnya, anak yang kekurangan vitamin D ini
menderita kelainan pertumbuhan yang disebut rakhitis. Hal tersebut
ditunjukkan oleh kedua kaki yang berbentuk X atau O.
b. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kelainan pada sistem gerak yang terjadi pada tulang
manusia yaitu dimana kondisi tulang menjadi lebih lunak. Hal tersebut dapat

terjadi karena kekurangan


pelekatan kalsium.

hormon-hormon

tertentu

yang

membantu

Struktur Tulang Osteoporosis


Selain itu, penderita kelainan ini dapat disebabkan juga oleh kekurangan
kalsium dalam makanannya sehingga tubuhnya menggunakan kalsium yang
tersimpan pada tulangnya. Akibatnya, pada tingkat tertentu tulang menjadi
lebih lunak.
c. Mikrosefalus
Mikrosefalus adalah kelainan pada sistem gerak terutama pada tulang
kepala berupa ukuran kepala bayi yang lebih kecil atau tidak proporsional.
Hal tersebut disebabkan ketika hamil, seorang ibu mengalami kekurangan
kalsium sehingga pembentukan tengkorak bayi tidak sempurna.
d. Patah Tulang (Fraktura)
Ada beberapa jenis patah tulang, yaitu:

Patah tulang terbuka, tulang yang patah mencuat keluar sehingga


merobek kulit;

Patah tulang tertutup, tulang yang patah tidak melukai kulit.

Patah tulang lebih banyak disebabkan oleh kecelakaan yang dialami


penderita.
e. Terkilir
Seseorang dikatakan terkilir karena ligamen yang membungkus persendian
tertarik ketika melakukan gerakan yang tiba-tiba atau tidak biasa dilakukan.
Pada kasus dislokasi, ligamen sobek sehingga sendi bergeser. Dislokasi
disebut juga urai sendi.
f. Kelainan Bentuk Tulang Belakang
Kebiasaan duduk yang salah atau kebiasaan membawa beban hanya di satu
sisi tubuh saja, dapat menyebabkan kelainan pertumbuhan tulang belakang.
Ada beberapa jenis kelainan, yaitu:

Lordosis, Kifosis, dan Skoliosis

Lordosis, jika bagian leher dan panggul menjorok ke depan;

Kifosis, jika posisi punggung dan panggul menjorok ke belakang;

Skoliosis, jika punggung membengkok ke samping.

g. Artritis
Artritis adalah kelainan pada sistem gerak yang terjadi pada persendian.
Artritis dapat dibedakan sebagai berikut.

Artritis gout, terjadi karena adanya timbunan asam urat. Pada


umumnya, terjadi pada sendi-sendi tangan. Akibatnya, sendi-sendi
tangan terlihat lebih besar.

Osteoartritis disebabkan oleh menipisnya lapisan tulang rawan di ujung


tulang. Hal tersebut menyebabkan persendian sakit ketika digerakkan.

Artritis eksudatif, terjadi karena serangan kuman tertentu yang


menyebabkan peradangan pada persendian. Sendi dipenuhi oleh
cairan getah bening.

Artritis sikka, terjadi karena berkurangnya cairan sinovial. Hal tersebut


tenyebabkan rasa sakit ketika menggerakkan persendian.

2. Kelainan pada sistem gerak manusia (Kelainan Otot)


Otot sebagai alat gerak aktif dapat mengalami gangguan. Jika mengalami
gangguan, kerja otot dapat terganggu. Gangguan pada otot dapat terlihat,
contohnya jika kita bergerak mengalami rasa sakit pada bagian betis atau
bagian lainnya. Berikut contoh kelainan dan gangguan yang terjadi pada
otot.
a. Atrof
Atrof adalah keadaan otot menjadi sangat kecil sehingga tidak mampu
berkontraksi. Pada umumnya, atrof terjadi karena lama tidak menggunakan

otot tersebut. Misalnya, tidak dapat berjalan karena terlalu lama terbaring
sakit.
b. Tetanus
Tetanus adalah keadaan otot yang kejang karena terus-menerus menerima
rangsang. Kelainan pada sistem gerak seperti tetanus ini disebabkan oleh
Clostridium tetani, bakteri yang menghasilkan zat serupa asetilkolin
sehingga otot terus terangsang untuk berkontraksi.
c. Miastenia Gravis
Penyakit ini belum diketahui penyebabnya. Penderitanya perlahan-lahan
mengalami pelemahan pada otot-otot tubuhnya hingga akhirnya tidak
berfungsi sama sekali. Pada umumnya, penderita kelainan ini meninggal
karena otot-otot yang berhubungan dengan sistem pernapasan tidak dapat
berkontraksi.
d. Kelelahan Otot
Kelelahan otot terjadi karena otot terus-menerus berkontraksi. Pada
akhirnya, otot akan mengalami kejang atau biasa disebut sebagai kram.
e. Distrof
Mirip dengan atrof, penderita distrof mengalami otot yang mengecil dan
tidak dapat berfungsi normal. Namun, distrof terjadi karena kelainan sejak
lahir, diperkirakan kelainan ini bersifat genetis.
f. Hernia
Hernia disebabkan selaput peritonial yang membatasi rongga perut melemah
sehingga tidak mampu menyangga usus. Akibatnya, usus turun dan
terkadang mencapai testis atau sampai ke daerah lipat paha.
Demikian penjelasan mengenai kelainan pada sistem gerak manusia baik itu
pada tulang maupun pada otot manusia. Semoga bermanfaat.

Gangguan , Kelainan dan Penyakit pada


Sistem Gerak Manusia

gambar 1
Gangguan pada sistem gerak manusia merupakan keadaan yang mengganggu sistem gerak
pada manusia dan hanya berlangsung sementara.
Gangguan pada sistem gerak manusia dibedakan menjadi :
a. Gangguan pada tulang
Fisura atau yang biasa disebut retak tulang dan patah tulang
b. Gangguan pada sendi
Gangguan pada sendi meliputi memar sendi yaitu robeknya selaput sendi dan urai sendi jika
memar sendi yang disertai dengan lepasnya ujung tulang dari persendian.
c. Gangguan pada otot
Jenis-jenis gangguan pada otot meliputi kaku leher, kram,nyeri otot, keseleo, kejang otot.
Kelainan pada sistem gerak manusia dapat berupa bawaan sejak lahir maupun kelainan yang
disebabkan karena kecelakaan.
Kelainan sistem gerak pada manusia meliputi :
1. Kelainan pada tulang
a. Kelainan sejak lahir
Kelainan sejak lahir disebabkan oleh faktor keturunan. Selain itu juga disebabkan pada saat
mengndung ibu kurang mengkonsumsi kalsium dan vitamin D. contoh kelainan sejak lahir ialah
polio, bentuk kaki O dan X
b. Mikrosefalus
Merupakan kelainan pada pertumbuhan tengkorak, sehingga bentuk kepala kecil
c. Hidrosefalus
Merupakan kelainan yang disebabkan pengumpulan cairan spinal dan pelebaran rongga otak,
sehingga kepala membesar.
d. Kelainan pada tulang belakang
Kelainan pada tulang belakang dibedakan menjadi lordosis, kifosis dan skoliosis, seperti yang
ditunjukkan pada gambar 1.

2. Kelainan pada otot


a.
Kedutan
Kedutan diakibatkan serabut saraf di dalam otak mengalami kontraksi sesaat sehingga pembuluh
darah mendapat rangsang dan membangkitkan aliran listrik yang menyebabkan kejang sesaat.

b. Hipertropi otot
Merupakan keadaan otot yang lebih kuat dan besar dari otot normal. Biasanya dimilikioleh para
binaragawan dan olahragawan.
c. Distrofi otot
Merupakan kelainan otot yang dibawa sejak lahir.
Penyakit pada sistem gerak manusia umumnya disebabkan oleh kuman dan bakteri.
Penyakit pada sistem gerak, meliputi :
a. Penyakit pada tulang
1. Osteoporosis
Merupakan pengeroposan tulang yang menyebabkan tulang menjadi rapuh. Osteoporosis
umumnya dialami oleh manula karena semakin bertambah usia seseorang kadar kalsium dalam
tulang juga berkurang.
2. Rakhitis
Penderita rakhitis memilik itulang yang lunak. Rakhitis disebabkan kurangnya mengkonsumsi
vitamin D.
b. Penyakit pada otot
1. Tetanus
Tetanus disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang masuk kedalam tubuh melalui luka.
Penderita tetanus mengalami kejang-kejang otot.
2. Fibriosis
Melemahnya fungsi otot yang akan digantikan oleh jaringan ikat fibrosa
3. Astrofi otot
Keadaan otot yang kecil dan lemah yang disebabkan oleh infeksi virus polio.
4. Hernia abdonimal
Usus yang melorot kebawah, disebabkan oleh robeknya dinding pada otot perut.
c. Penyakit pada sendi
Arthitis merupakan radang pada persendian yang disebabkan oleh penumpukan zat kapur pada
tulang maupun oleh terganggunya metabolisme asam urat.

KELAINAN TULANG dan OTOT


Kelainan Pada Tulang (rangka)
Kelainan dan gangguan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya karena
kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau kebiasaan posisi tubuh
yang salah. Beberapa contoh kelainan pada tulang dan rangka, antara lain:
A. Kifosis
Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke depan, dikarenakan kebiasaan duduk/bekerja
dengan posisi membungkuk.

B. Skoliosis
Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke samping, ini dapat tejadi pada orang yang
menderita sakit jantung yang menahan rasa sakitnya, sehingga terbiasa miring dan
mengakibatkan tulang punggungnya menjadi miring.
C. Lordosis
Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke belakang, dikarenakan kebiasaan tidur yang
pinggangnya diganjal bantal.
D. Rakhitis
Yaitu kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D, sehingga kakinya berbentuk X atau O
E. Polio
Yaitu kelainan pada tulang yang disebabkan oleh virus, sehingga keadaan tulangnya mengecil
dan abnormal.
Kelainan Pada Otot
Kelainan otot pada manusia dapat diakibatkan adanya gerak dan kerja otot. Hal Ini dapat terjadi
akibat gangguan faktor luar maupun faktor dalam.
Faktor luar dapat diakibatkan karena kecelakaan dan serangan penyakit, sedang faktor dalam
bisa terjadi karena bawaan atau kesalahan gerak akibat otot yang tidak pernah dilatih.
Beberapa contoh kelainan pada otot, diantaranya:

Tetanus kelainan otot yang tegang terus menerus yang disebabkan oleh racun bakteri.

Atrofi otot kelainan yang menyebabkan otot mengecil akibat serangan virus polio atau
karena otot tidak difungsikan lagi untuk bergerak, akibat lumpuh.

Kaku leher (stiff) Kelainan yang terjadi karena gerak hentakan yang menyebabkan otot
Trapesius meradang.

Kram kelainan otot yang terjadi karena aktivitas otot yang terus menerus sehingga otot
menjadi kejang.

Keseleo (terkilir) kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot bekerja
berlawanan arah.

Anda mungkin juga menyukai