Anda di halaman 1dari 4

OBSERVASI TERHADAP LILIN

OBSERVASI TERHADAP LILIN

A. Tujuan Umum Mengetahui sebab lilin dapat terus menyala. B. Alat dan Bahan 1. Alat Mistar Gunting Pisau Kertas Gelas Piring Korek api 2. Bahan Lilin Air Minyak goreng

Fakta Lilin berwarna putih agak transparan Lilin berbentuk silinder, namun besar keliliong atas dan bawah tidak sama Keliling alas 5 cm Keliling atas 4 cm Puncaknya berbentuk kerucut Sumbu lilin berwarna putih, dengan bahan yang terbuat dari sejenis kain Teksturnya halus dan agak lengket Teksturnya keras, bila dipotong akan ada beberapa yang hancur membentuk serpihan Panjang sumbu yang keluar dari lilin 2,7 cm. Ketika dibakar, hanya sampai 8 mm yang terbakar cepat, setelah itu api mati, hanya tinggal bara yang berasap. Diketahui bahwa sumbu tersebut tidak mengandung lilin pada jarak 0-8mm dari puncak. 9-27 mm mengandung lilin. Diketahui dengan tekstur sumbu yang kaku. Setelah dibakar untuk keduakalinya, lilin menyala Api yang terbakar pada sumbu terbagi atas 3 gradasi warna, yaitu; Bagian dasar berwarna biru tua Bagian tengah berwarna kuning Bagian atas berwarna orange

Sumbu yang terbakar berwarna hitam, namun, pada bagian dasar sumbu yang berhububgan langsung dengan lilin yang mencair, sumbunya tetap berwarna putih. Lilin meleleh, bentuk kerucut mulai menghilang Saat lilin dimatikan, panjang sumbu 1,6 cm. 0,3 cm dari atas sumbu tetap membara dan mengeluarkan asap yang berbau. Saat dipegang, hancur, Sedangkan sisanya berwarna hitam namun tidak hancur saat dipegang. Bagian paling dasar tetap berwarna putih.

PERCOBAAN Percobaan I tujuan: mengetahui kandungan lilin cara kerja: Keriklah lilin di atas kertas, Nyalakan api tepat di bawah kertas yang di atasnya terdapat kerikan lilin tadi, sampai lilin meleleh (jangan sampai kertas terbakar). Lalu diamkan. Teteskan minyak goreng di atas kertas, lalu diamkan. Teteskan air di atas kertas, lalu diamkan. Setelah ketiganya kering, amati perbedaan ketiganya. Hasil Pada kertas yang ditetesi air, wana kertas akan kembali seperti semula. Sedangkan pada kertas yang ditetesi lilin warnanya sama dengan kertas yang ditetesi minyak goreng, yaitu transparan.

Percobaan II Tujuan: mengetahui fungsi lilin dalam pembakaran Cara kerja: Teteskan lilin sebanyak 3 tetes pada lantai, dan 3 tetes pada kertas. Lalu bakar lilin pada kertas dan lantai tersebut. Perhatikan! Potonglah kertas seluas 2x2 cm sebanyak 2 helai. Kertas yang pertama ditetesi dengan lilin, sedangkan kertas yang kedua biarkanlah kosong. Bakar kedua kertas tersebut secara bersamaan, catat waktunya! Hasil Lilin yang dibakar dilantai hanya meleleh dan tidak menyala, sedangkan lilin yang diteteskan dikertas menyala besar. Kertas yang tidak ditetei lilin hanya mampu menyala dalam waktu 18 detik, sedangkan lilin yang ditetesi lilin mampu menyala selama 7 menit 14 detik.

Percobaan III Tujuan: mengetahui pengaruh oksigen pada pembakaran lilin Mengetahui perubahan tekanan yang dihasilkan oleh panas. Cara kerja Sediakan gelas kosong, piring ceper dan air. Potonglah lilin setinggi dari tinggi gelas Masukkan air ke dalam piring, kira-kira setengah dari tinggi pirirng. Letakkan lilin di tengah piring yang berisi air tadi. Lalu tutup dengan gelas. Perhatikan dan catat waktu mulai dari lilin ditutupi gelas. Hasil Saat lilin ditutup gelas, lilin perlahan-lahan mati dalam waktu 4 detik Saat lilin mati, ada gelembung yang keluar dari dekat gelas ke permukaan di luar gelas, lalu air langsung naik ke dalam gelas. Pertambahan tinggi airnya adalah 6 mm dari tinggi awal. Terdapat embun yang menempel pada dinding gelas.

PEMBAHASAN Setelah kertas ditetesi air, pada saat kering, kertas kembali kewarna asalnya, yaitu putih susu. Sedangkan kertas yang ditetesi lelehan lilin setelah kering, kertas tersebut berwarna semi transparan, sama halnya dengan kertas yang ditetesi minyak goreng. Itu menandakan bahwa lelehan lilin tidak mengandung air, namun mengandung sesuatu yang sama dengan yang dikandung oleh minyak goreng, dalam hal ini adalah lipid. Tidak diketahui apakah itu minyak atau lemak. Lilin diteteskan pada lantai, dengan anggapan bahwa lantai adalah benda yang tak dapat dibakar dengan api bersuhu normal. Saat lilin yang berada di lantai tersebut di suluit api, lilin yanya meleleh, tidak terbakar. Sedangkan lilin yang dibakar bersama dengan kertas, apai akan menyala dan bertambah besar. Hal ini menandakan bahwa lilin bergsi sebagai bahan yang membantu proses pembakaran, namun lilin membutuhkan sesuatu yang dapat dibakar, maka dari itu digunakanlah sumbu. Hal yang kedua adalah kertas yang dibakar tanpa menggunakan lilin hanya mampu menyala dalam waktu beberapa detik, sedangkan kertas yang ditetesi lilin mampu terbakar dan bertahan dalam hitungan menit. Hal ini menunjukkan bahwa lilin selain berfungsi sebagai bahan pembenatu pembakaran, juga sebagai bahan penahan pembakaran, maka dari itu lilin akan

bertahan lama. Dalam pembakaran lilin, selain dibutuhkan lilin, dan sumbu, juga diperlukan bahan baku yang paling esensial dalam proses pembakaran, yaitu oksigen. Hal ini terbukti dengan matinya api saat lilin ditutup oleh gelas.

KESIMPULAN Dengan percobaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa, terjadinya lilin yang terus menerus menyala, disebabkan oleh proses sebagai berikut; Sumbu yang disulut dengan api akan menyala, sehingga menyebabkan lilin mencair. Lilin cair tersebut akan meresap kadalam sumbu dan ikut terbakar lalu bereaksi bersama dengan oksigen, terbukti dengan bau asap sumbu yang berlilin dan kertas yang dibakar bersama dengan lilin adalah sama. Hal ini berlanjuty sampai lilin habis. Fungsi dari lilin adalh sebagai bahan pembantu pembakaran dan sekaligus penahan pembakaran.
Diposkan oleh gilang yanuar di 20:28

Sumber: http://gielhoff.blogspot.com/2009/11/laporan-observasi-terhadap-lilin.html

Anda mungkin juga menyukai