Anda di halaman 1dari 4

Nama : Zakia Amalina

Kelas : X IPS 2

TEKS HIKAYAT
HIKAYAT JAYA LENGKARA

Tersebut cerita seorang raja yang terlalu besar kerajaannya, Saeful Muluk namanya, Ajam
Saukat nama kerajaanya. Adapun raja ini telah berkawin dengan Putri Sukanda Rum. Tetapi
oleh karena permaisurinya tidak beranak, ia berkawin dengan Putri Sukanda baying-bayang.
Hatta berapa lamanya, Puteri Sukanda bayang-bayangpun beranak anak kembar yang diberi
nama Makdam dan Makdim.

Permaisuri takut kehilangan kasih sayang raja sama sekali, lalu berdoa meminta anak.
Doanya dikabulkan. Hatta berapa lamanya, ia pun beranaklah seorang anak laki-laki yang
terlalu baik rupanya. Anak itu ialah Jaya Lengkara. Adapun semasa Jaya Langkara jadi itu,
negeri pun terlalu makmur, makanan murah dan banyak pedagang yang datang pergi. Segala
ahli nujum, hulubalang dan rakyat sekalian juga mengucap syukur kepada Alloh.

Kemudian raja menyuruh anaknya yang lain ,Makdam dan Makdim pergi bertanyakan
nasib Jaya Langkara pada seorang kadi. Kadi itu meramalkan bahwa Jaya Langkara akan
menjadi raja besar yang terlalu banyak sakti dan segala raja-raja besar tiada yang dapat
melawannya dan segala margastua juga tunduk kepadanya dengan khidmat. Mendengar
ramalan yang demikian, Makdam dan Makdim menjadi sakit hatinya.

Mereka berdusta kepada ayahanda mereka dengan mengatakan, jikalau Jaya Langkara ada
dalam negeri, negeri akan binasa, beras padi juga akan menjadi mahal. Raja termakan fitnah
ini dan membuang Jaya Langkara dengan bundayanya dari negeri.

Naga guna menyelamatkan Jaya Langkara. Bersama-sama mereka akan pergi ke negeri
Peringgi. Jaya Langkara menewaskan seorang ajar-ajar dan memaksanya masuk islam.
Dengan bantuan raja jin yang sudah masuk islam, ia membebaskan Makdam dan Makdim
dari penjara. Ratna Kasina dan Ratna Dewi dikawinkan dengan Makdam.Bunga Kumkuma
putih juga sudah diperolehnya.

Mangkubumi mesir coba mengambil bunga itu dari jaya langkara dan ditewaskan. Jaya
Langkara mengampuni dia, bila mendengar sebab-sebab ia ingin mendapat kan bunga itu.
Jaya Langkara pergi ke Mesir dan memohon supaya puteri Ratna Dewi dikawinkan dengan
Makdim. Permaohonan nya diterima dengan baik oleh raja Mesir. Bersama –sama dengan
Ratna Kasina, Jaya Langkara berangkat ke negeri Ajam Saukat dan menyembuhkan penyakit
raja yang tak lain adalah ayahnya.

Selang berapa lamanya, Jaya Langkara kembali ke hutan untuk mencari bundanya.Ratna
Kasina menyusul tidak lama kemudian, karena tidak tahan di ganggu oleh Makdam dan
Makdim yang sudah ke negeri Ajam Saukat. Karena berahi mereka akan putri Ratna Kasina,
Makdam dan Makdim coba membunuh Jaya Langkara. Naga guna menyelamatkan dan
membawanya bersama-sama dengan Puteri Ratna Kasina ke negeri Madinah.

Raja Madinah sangat bergembira. Jaya Langkara dikawinkan dengan puteri Ratna Kasina.
Raja Madinah sendiri juga berkawin dengan bunda jaya langkara. Hatta berapa lamanya. Jaya
Langkara pun menjadi raja, negeri Madinah pun terlalu makmur dan besar kerajaannya.
Segala raja besar pun menghantar upeti ke madinah setiap tahun.
Nama : Zakia Amalina
Kelas : X IPS 2

CERPEN

MIMPI SANG DARA

Pagi menjelang saat seorang gadis yang biasa dipanggil dengan nama Dara mulai menjerang air
untuk membuat segelas teh panas. Dara, ialah gadis yang hidup dengan sejuta mimpi di dalam
sebuah rumah berdinding tinggi.Dara merupakan gadis yang tumbuh di dalam keluarga
berkecukupan, bahkan bisa dibilang sangat kaya. Namun sayangnya Dara tidak bisa menopang
tubuhnya sendiri tanpa menggunakan bantuan kursi roda, sehingga merasa diacuhkan bahkan saat
berada di istana mewah tersebut.

Kedua orang tua Dara selalu mengacuhkannya karena merasa tidak ada yang bisa diharapkan dari
gadis dengan kursi roda tersebut. Sementara kakaknya mungkin saja malu mempunyai adik
dengan kondisi seperti Dara.Setiap hari Dara hanya menghabiskan waktunya di dalam kamar dan
sesekali mengarahkan kursi rodanya menuju arah taman. Gadis yang berusia 17 tahun tersebut
sangat senang untuk menggambar di taman guna menghilangkan pikiran buruknya yang
menyesali keadaannya.

Suatu pagi Dara jatuh dari kursi rodanya, namun tidak ada seorangpun di dalam rumah tersebut
mendekat untuk menolongnya. Rasa kecewanya terhadap hal tersebut membuat Dara memiliki
kekuatan untuk menggerakan kursi rodanya ke arah taman kompleks, berniat menenangkan diri.
Saat sedang terisak di taman, tiba-tiba Dara dihampiri oleh seorang gadis seusianya dengan
kondisi yang sama. Gadis tersebut mengulurkan tangan untuk Dara dan mulai menyebutkan
namanya, yaitu Hana. mereka berdua mudah sekali akrab, mungkin karena keduanya saling
mengerti kondisi masing-masing.

Tiba-tiba Hana Berkata, “ Dara, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang terlahir
sia-sia. Mungkin kita tidak bisa berdiri tegak layaknya manusia lain. Tapi, kita masih punya hak
untuk merasakan bahagia. Cobalah untuk menerima dirimu sendiri, Dara.” lalu, akhirnya gadis itu
berpamitan pada Dara.Semenjak pertemuannya di taman dengan Hana, Dara mulai merenungi
kata-kata yang diucapkan oleh gadis tersebut. Dara berpikir bagaimana ia bisa seutuhnya
menerima dirinya ketika orang di dekatnya tidak mendukungnya sama sekali.

Dara mencoba mencerna perkataan dari Hana secara perlahan, meskipun seringkali ia menangis
ketika teringat kenyataan bahwa ia hanyalah seorang gadis yang diacuhkan. Hal yang dipikirkan
oleh Dara adalah bagaimana ia bisa mewujudkan mimpinya dengan kondisi tersebut.Mimpi Dara
adalah menjadi seorang pelukis yang karyanya bisa dipajang di dalam pameran besar. Hal yang
dilakukan Dara untuk memulainya adalah rajin membuat lukisan. Kesibukan tersebut juga
dilakukan Dara untuk tidak memikirkan mengenai dirinya yang selalu diacuhkan dan mulai
memahami perkataan Hana.

Perlahan mimpi sang Dara mulai terwujud saat diam-diam ia sering memposting lukisannya
melalui media sosial. Hingga suatu hari ada seseorang datang ke rumah Dara untuk menemui
gadis itu guna mengajaknya untuk bergabung di dalam sebuah pameran lukisan.Kedua orang tua
Dara terperangah mendengar ucapan pria tersebut, sebab tidak menyangka bahwa Dara si gadis
kursi roda bisa menghasilkan karya lukisan yang indah. Dara hanya tersenyum melihat respon
kedua orang tuanya dan memilih menerima tawaran pameran tersebut.

Berbagai lukisan indah dipajang dalam pameran yang diberi tema Mimpi Sang Dara. Orang tua
Dara menghadiri pameran tersebut dan merasa terharu atas pencapaian putri yang selama ini
diacuhkannya. Sementara Dara merasa lega bisa menerima keadaan fisiknya dan memanfaatkan
apa yang dimiliki.
Nama : Zakia Amalina
Kelas : X IPS 2

TEKS NEGOSIASI

PROSES PEMINJAMAN UANG DI BANK

Pegawai Bank : “Selamat pagi pak, silahkan duduk, ada yang bisa kami bantu?”
Nasabah : “Selamat pagi bu. Ya, terimakasih.”
Nasabah : “Begini bu, saya ingin mengajukan proposal peminjaman uang untuk
usaha ikan lele saya.”
Pegawai Bank : “Maaf, bisa saya lihat proposalnya?”
Nasabah : “Ini bu, silahkan.”
Pegawai bank : “Sebenarnya, proposal bapak ini sangat bagus, tidak ada masalah. Cuma
kami dari pihak bank tidak bisa memenuhi permintaan dana sebesar 500 juta.”
Nasabah : “Jadi, kira-kira pihak bank mampu memberikan berapa bu?”
Pegawai Bank : “Setelah saya hitung, kami hanya menyanggupi sampai 300 juta pak,
dengan bunga 4 %.”
Nasabah : “Tidak bisa ditambah lagi bu? Usaha ini sebenarnya sangat sukses,
pesanan ikan lele ke kami dari seluruh Indonesia.”
Nasabah : “Dana ini rencananya akan kami gunakan untuk menambah kapasitas
produksi untuk memenuhi permintaan ikan lele tersebut”
Pegawai Bank : “Tunggu dulu pak, saya hitung ulang dulu”
Pegawai Bank : “Yah, sepertinya kami sanggup memberikan 350 juta”.
Nasabah : “Wah, apakah tidak bisa dinaikin lagi bu? Gimana kalau 400 juta?”
Pegawai Bank : “Maaf pak, hanya segitu yang bisa kami sanggupi.”
Nasabah : “Iya deh bu, tidak apa-apa, saya setuju.”
Nama : Zakia Amalina
Kelas : X IPS 2

TEKS BIOGRAFI

SULTAN MAHMUD BAHARUDDIN

Sultan Mahmud Baharudin adalah seorang pemimpin kesultanan di Palembang-Darussalam


dalam dua periode mulai dari tahun 1803- 1821). Sebelum dipimpin oleh sultan Mahmud
Baharudin, Pemerintahannya dipimpin oleh ayahnya, Sultan Muhammad Bahaudin pada
tahun 1776- 1803. Sebelum menjabat sebagai sultan, nama aslinya adalah Raden Hasan
Pangeran Ratu.

Semenjak menjabat sebagai sultan di kerajaan Palembang menggantikan ayahnya, Sultan


Mahmud melakukan perlawanan terhadap Belanda dan Inggris. Pada masa pemerintahan
Sultan Mahmud Bharudin, beliau beberapa kali memimpin pertempuran melawan Belanda
dan Inggris salah satunya yaitu Perang Menteng.

Pada saat Batavia berhasil diduduki pada tahun 1811, Sultan Mahmud Baharudin tepat
tanggal 14 Mei 1811 berhasil membebaskan kota Palembang dari cengkraman Belanda.
Semenjak timah ditemukan di kota Bangka, Palembang dan wilayah sekitarnya menjadi
incaran Belanda dan Britania pada abad ke-18.

Pada tanggal 13 Juli 1821, Sultan Baharudin bersama keluarganya menaiki sebuah kapal
Dageerad dengan tujuan ke Batavia. Dari Bativia beliau bersama keluarganya oleh Belanda
diasingkan ke Ternate hingga sampai akhir hayatnya pada tanggal 26 September 1852.

Anda mungkin juga menyukai