Anda di halaman 1dari 47

SISTEM GERAK

Kelainan pada Sistem Gerak Manusia - Kelainan pada sistem


gerak bisa saja terjadi pada dua alat tubuh utama yang paling
penting dalam pergerakan manusia yaitu tulang dan otot. Tulang
atau otot dapat mengalami kelainan maupun gangguan. Banyak
faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut terjadi. Berikut
contoh-contoh kelainan pada sistem gerak manusia.
1. Kelainan pada sistem gerak (Kelainan Tulang)
Terdapat beberapa kelainan pada sistem gerak yang dapat
terjadi pada tulang, di antaranya, rakhitis, osteoporosis,
mikrosefalus, patah tulang, terkilir, kelainan bentuk tulang, dan
artritis.
a. Kekurangan Vitamin D
Pada tubuh manusia, vitamin D dibentuk dari provitamin D
dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat dibutuhkan
untuk proses pelekatan kalsium di tulang ketika proses
penulangan pada masa anak-anak.

Kelainan pada Sistem Gerak


Kekurangan vitamin D biasanya terjadi karena tubuh kurang
mendapat sinar matahari yang cukup. Akibatnya, anak yang
kekurangan vitamin D ini menderita kelainan pertumbuhan yang
disebut rakhitis. Hal tersebut ditunjukkan oleh kedua kaki yang
berbentuk X atau O.
b. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kelainan pada sistem gerak yang terjadi
pada tulang manusia yaitu dimana kondisi tulang menjadi lebih

lunak. Hal tersebut dapat terjadi karena kekurangan hormonhormon tertentu yang membantu pelekatan kalsium.

Struktur Tulang Osteoporosis


Selain itu, penderita kelainan ini dapat disebabkan juga oleh
kekurangan kalsium dalam makanannya sehingga tubuhnya
menggunakan kalsium yang tersimpan pada tulangnya.
Akibatnya, pada tingkat tertentu tulang menjadi lebih lunak.
c. Mikrosefalus
Mikrosefalus adalah kelainan pada sistem gerak terutama pada
tulang kepala berupa ukuran kepala bayi yang lebih kecil atau
tidak proporsional. Hal tersebut disebabkan ketika hamil, seorang
ibu mengalami kekurangan kalsium sehingga pembentukan
tengkorak bayi tidak sempurna.
d. Patah Tulang (Fraktura)
Ada beberapa jenis patah tulang, yaitu:
Patah tulang terbuka, tulang yang patah mencuat keluar
sehingga merobek kulit;
Patah tulang tertutup, tulang yang patah tidak melukai kulit.
Patah tulang lebih banyak disebabkan oleh kecelakaan yang
dialami penderita.
e. Terkilir
Seseorang dikatakan terkilir karena ligamen yang membungkus
persendian tertarik ketika melakukan gerakan yang tiba-tiba atau
tidak biasa dilakukan. Pada kasus dislokasi, ligamen sobek
sehingga sendi bergeser. Dislokasi disebut juga urai sendi.

f. Kelainan Bentuk Tulang Belakang


Kebiasaan duduk yang salah atau kebiasaan membawa beban
hanya di satu sisi tubuh saja, dapat menyebabkan kelainan
pertumbuhan tulang belakang. Ada beberapa jenis kelainan,
yaitu:

Lordosis, Kifosis, dan Skoliosis


Lordosis, jika bagian leher dan panggul menjorok ke depan;
Kifosis, jika posisi punggung dan panggul menjorok ke
belakang;
Skoliosis, jika punggung membengkok ke samping.
g. Artritis
Artritis adalah kelainan pada sistem gerak yang terjadi pada
persendian. Artritis dapat dibedakan sebagai berikut.
Artritis gout, terjadi karena adanya timbunan asam urat.
Pada umumnya, terjadi pada sendi-sendi tangan. Akibatnya,
sendi-sendi tangan terlihat lebih besar.
Osteoartritis disebabkan oleh menipisnya lapisan tulang
rawan di ujung tulang. Hal tersebut menyebabkan
persendian sakit ketika digerakkan.
Artritis eksudatif, terjadi karena serangan kuman tertentu
yang menyebabkan peradangan pada persendian. Sendi
dipenuhi oleh cairan getah bening.

Artritis sikka, terjadi karena berkurangnya cairan sinovial.


Hal tersebut tenyebabkan rasa sakit ketika menggerakkan
persendian.
2. Kelainan pada sistem gerak manusia (Kelainan Otot)
Otot sebagai alat gerak aktif dapat mengalami gangguan. Jika
mengalami gangguan, kerja otot dapat terganggu. Gangguan
pada otot dapat terlihat, contohnya jika kita bergerak mengalami
rasa sakit pada bagian betis atau bagian lainnya. Berikut contoh
kelainan dan gangguan yang terjadi pada otot.
a. Atrof
Atrof adalah keadaan otot menjadi sangat kecil sehingga tidak
mampu berkontraksi. Pada umumnya, atrof terjadi karena lama
tidak menggunakan otot tersebut. Misalnya, tidak dapat berjalan
karena terlalu lama terbaring sakit.
b. Tetanus
Tetanus adalah keadaan otot yang kejang karena terus-menerus
menerima rangsang. Kelainan pada sistem gerak seperti tetanus
ini disebabkan oleh Clostridium tetani, bakteri yang menghasilkan
zat serupa asetilkolin sehingga otot terus terangsang untuk
berkontraksi.
c. Miastenia Gravis
Penyakit ini belum diketahui penyebabnya. Penderitanya
perlahan-lahan mengalami pelemahan pada otot-otot tubuhnya
hingga akhirnya tidak berfungsi sama sekali. Pada umumnya,
penderita kelainan ini meninggal karena otot-otot yang
berhubungan
dengan
sistem
pernapasan
tidak
dapat
berkontraksi.
d. Kelelahan Otot
Kelelahan otot terjadi karena otot terus-menerus berkontraksi.
Pada akhirnya, otot akan mengalami kejang atau biasa disebut
sebagai kram.
e. Distrof

Mirip dengan atrof, penderita distrof mengalami otot yang


mengecil dan tidak dapat berfungsi normal. Namun, distrof
terjadi karena kelainan sejak lahir, diperkirakan kelainan ini
bersifat genetis.
f. Hernia
Hernia disebabkan selaput peritonial yang membatasi rongga
perut melemah sehingga tidak mampu menyangga usus.
Akibatnya, usus turun dan terkadang mencapai testis atau sampai
ke daerah lipat paha.
4. Arthritis
Arthritis merupakan gangguan persendian berupa peradangan pada beberapa sendi
yang di sertai rasa nyeri dan sakit. Berikut ini beberapa gangguan persendian yang
termasuk arthritis yaitu :

osteoartritis
Osteoarthritis merupakan tipe arthritis yang disebabkan oleh penipisan kartilago
sehingga gerakan sendi menjadi terganggu.

goutartritis
Goutartritis merupakan tipe arthritis yang di sebabkan opleh kegagalan
metabolisme asam urat sehingga terjadi penimbunan asam urat di dalam sendi.
Kebanyakan terjadi pada persendian jari-jari (biasa ditandai dengan ruas-ruas jari
yang membesar).

rematoid
Rematoid merupakan tipe arthritis lainnya yang terjadi pada jaringan penghubung
sendi (tulang rawan). Gangguan tersebut dapat berupa peradangan atau
pengapuran pada jaringan tulang rawan sehingga sendi sulit untuk di gerakkan.
c. Gangguan pada susunan ruas-ruas tulang belakang
Gangguan pada susunan ruas-ruas tulang belakang dapat terjadi karena adanya
perubahan posisi dari ruas-ruas tulang belakang. Hal ini dapat di sebabkan oleh
kebiasaan posisi duduk yang salah atau bawaan sejak lahir. Berikut ini beberapa
contoh yang termasuk gangguan pada susunan ruas-ruas tulang belakang :
1. Lordosis

Lordoss merupakan gangguan yang mengakibatkan ruas-ruas tulang belakang


terlalu bengkok kea rah depan sehingga posisi kepala tampak seperti tertarik ke
belakang.
2. Kifosis
Kifosis merupakan gangguan ang mengakibatkan ruas-ruas tulang bnelakang
terlalu bengkok ke arah belakang sehingga badan penderita menjadi begkok.
3. Skoliosis
Skoliosis merupakan gangguan yang mengakibatkan ruas-ruas tulang belakang
melengkung ke kanan atau ke kiri.

4. Sublikasi
Sublikasi merupakan gangguan yang terjadi pada ruas-ruas tulang belakang di
daerah leher akibat posisi kepala mengalami perubahan sehingga kepala tertarik ke
arah kiri atau kanan. Sublikasi dapat terjadi karena kecelakaan atau gerakan yang
melebihi batas.
d. Gangguan fisiologis
Gangguan fisiologis dapat terjadi antara lain akibat tulang mengalami kekurangan
nutrisi, baik berupa vitamin ataupun mineral. Selain itu, gangguan ini dapat pula

terjadi karena adanya gangguan sistem hormon. Berikut ini beberapa bentuk
gangguan fisiologis pada sistem rangka.
1. Osteoporosis
Osteoporosis merupakan gangguan tulang yang terjadi karena kekurangan hormon
(misalnya tesrosteron pada laki-laki dan progesteron pada perempuan). Akibatnya,
tulang-tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
2. Mikrosepalus
Mikrosepalus merupakan gangguan pertumbuhan tulang-tulang tengKorak Karena
kekurangan zat kapur pada saat bayi. Akibatnya, kepala menjadi kecil sehingga
akhirnya akan berpengaruh juga pada keseimbangan mental.
3. Rakitis
Rakitis merupakan penyakit tulang yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D.
kekurangan vitamin D dapat mengakibatkan sel-sel tulang sedikit memperoleh zat
kapur sehingga tulang-tulang cenderung lunak. Penderita rakitis sering kali
memlikik kaki berbentuk huruf O atau X.
4. Kelainan akibat penyakit lain
Gangguan tulang dapat juga terjadi akibat pengaruh penyakit lain, misalnya
penyakit tuberculosis tulang dan tumor ganas. Kedua macam penyakit tersebut
dapat menyebabkan tulang menjadi busuk atau rusak.

E. Kelainan pada sistem otot


Otot merupakan komponen utama dalam sistem gerak. Sebagian besar gerak
berasal dari aksi otot. Dengan demikian, adanya kelainan atau penyakit pada sistem
otot akan berakibat pada mekanisme gerak.berikut ini beberapa macam kelainan
pada otot :
a. Atrofi
Atrofi merupakan penurunan fungsi otot dalam berkontraksi sehingga ukuran otot
menjadi menyusut (kecil). Atrofi dapat di sebabkan oleh penyakit poliom yelitis.
Penyakit ini dapat mengakibatkan kerusakan pada saraf yang mengkoordinir kerja
otot. Gangguan atrofi dapat di perkecil antara lain dengan terapi kejutan listrik dan
teknik pijatan.
b. Hipertropi
Hipertropi merupakan kebalikan dari atrofi, hipertrofi menyebabkan otot
berkembang menjadi lebih besar dan kuat di bandingkan dengan sebelumnya.
Hipertrofi di sebabkan oleh aktivitas otot yang berlebihan. Misalnya, akibat latihan
olahraga dan bekerja berat.
c. Hernia abdominal
Hernia abdominal merupakan gangguan otot yang di sebabkan oleh sobeknya
dinding otot perut. Akibatnya sebagian usus bergerak ke arah rongga perut dan
masuk ke dalam bekas
d. Kram
Kram atau kejang otot merupakan suatu keadaan yang menyebabkan otot tidak
mampu lagi berkontraksi dan dapat menimbulkan rasa sakit bila di paksa
berkontraksi. Kram tejadi akibat kontraksi yang berlangsung secara terus menerus.
e. Distrofi
Distrofi merupakan penyakit otot yang bersifat kronis dan di perkirakan termasuk
semacam penyakit bawaan.
f. Tetanus
Tetanus merupakan penyakit kejang pada otot yang di sebabkan oleh infeksi
bakteri (Clostridium Tetani) yang masuk ke dalam luka
g. Kaku leher
Kaku leher atau stiff merupakan peradangan pada otot trapesius leher yang
berakibat leher menjadi sakit dan terasa kaku jika di gerakkan. Penyebabnya
karena hentakkan kesalahan gerak.
h. Miastenia gravis
Miastenia gravis merupakan penyakit yang menyebabkan otot melemah dan
cenderung lumpuh. Penyakit ini bisa menyerang otot-otot di sekitar kelopak mata,
muka, leher, dan anggota gerak

1. Kelainan pada darah, antara lain: anemia, thalasemia, leukimia, dan hemofilia.
2. Kelainan pada pembuluh darah dan jantung, antara lain: varises, angina, dan jantung
koroner.
Apa penyebab dan bagaimana dan gejala dari gangguan-gangguan tersebut? Mari pelajari
uraiannya berikut ini.

ANEMIA
Anemia sering disebut sebagai penyakit kurang darah. pengertian tersebut sebenarnya
kurang tepat, sebab anemia ditemui juga pada seseorang yang mempunyai jumlah sel
darah merah normal, namun ternyata jumlah hemoglobin dalam setiap sel darah merahnya
kurang. Jadi, anemia sebenarnya adalah penyakit akibat kekurangan hemoglobin di dalam
darah.
Penyebab anemia dapat dikarenakan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya kandungan
hemoglobin dalam eritrosit, kurangnya jumlah eritrosit dalam darah, dan atau kurangnya
volume darah dari volume normal. Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan kemampuan
darah mengikat oksigen menjadi rendah . lihat gambar 10!

Gb.10. perbedaan jumlah eritrosit dalam darah antara orang sehat (kiri)
dengan orang penderita anemia (kanan)
Anemia juga dapat terjadi jika tubuh seseorang terluka dan mengeluarkan banyak darah,
misalnya skibat kecelakaan. Kekurangan darah ini dapat diatasi dengan transfusi darah.

Anemia juga dapat terjadi karena kekurangan ion besi, atau kekurangan vitamin B12 (yang
membantu pematangan sel darah merah), anemia ini disebut anemia pernisiosa. Anemia
jenis ini dapat diatasi dengan pemberian vitamin B12 atau mengkonsumsi makanan sumber
zat besi.
Ada jenis anemia yang bersipat genetis dan mematikan, yaitu thalasemia dan sickle cell
anemia (anemia sel sabit). Apakah perbedaan antara keduanya? Thalasemia disebabkan
kegagalan pembentukan hemoglobin akibat kerusakan gen globin. Sedangkan anemia sel
sabit disebabkan adanya eritrisit yang berbentuk bulan sabit.
Anemia pada ibu hamil dan menyusui dapat diatasi atau dicegah dengan mengkonsumsi
makanan sumber zat besi dan vitamin B12, seperti susu, telur, hati ayam dan hati sapi.

THALASEMIA
Thalasemia adalah penyakit anemia hemolitik atau kondisi kelainan genetika dimana tubuh
tidak mampu memproduksi globin, suatu protein pembentuk hemoglobin. Kalaupun
penderita thalasemia mampu memproduksi eritrosit, biasanya usia sel darahnya lebih
singkat dan lebih rapuh atau lebih mudah rusak. Penyakit ini bersipat genetis, artinya
diturunkan dari kedua orang tua kepada anak-anaknya,secara resesif.

Gb.11. kondisi eritrosit pada orang sehat (kiri) dan Pada penderita thalasemia
(kanan).
Secara klinis thalasemia dibedakan menjadi 3 tingkatan sesuai beratnya gejala klinis, yaitu
thalasemai mayor, thalasemia intermedia, thalasemia minor atau troit (pembawa sifat).
Batas di antara tingkatan tersebut sering kurang jelas. Namun gejala dari ketiga tingkatan
thalasemia tersebut dapat diperkirakan.yaitu sebagai berikut:
Thalasemia mayor (Thalasemia homozigot)
Penderita thalasemia ini mengalami anemia berat, mulai umur 3-6 bulan setelah lahir dan
tidak dapat hidup tanpa di tranfusi. Ini dapat berakibat fatal, karena efek samping dari
tranfusi darah yang terus menerus yaitu berupa kelebihan zat desi (Fe). Hati dan limpa
mengalami pembesaran akibat penangkapan dan penghancuran sel darah merah yang

rusak secara berlebihan. Bahkan limpa yang membesar tersebut dapat menghancurkan sel
darah merah yang belum rusak.
Salah satu ciri fisik dari penderita thalasemia adalah kelainan tulang yang berupa tulang
pipi masuk ke dalam dan batang hidung menonjol(disebut gacies cooley), penonjolan dahi
dan jarak kedua mata menjadi lebih jauh, serta tulang menjadi lemah dan keropos.
Pertumbuhan gigi pun biasanya buruk. Gejala lain yang tampak ialah anak lemah, pucat,
perkembangan fisik tidak sesuai umur atau berat badan kurang. Dan perut membuncit. Jika
penderita tidak sering mendapat tranfusi darah, kulit akan menjadi kelabu serupa dengan
besi akibat penimbunan besi dalam jarinagn kulit.

Gb.12. penderita thalasemia mayor.


Thalasemia intermedia. Penderita thalasemia tingkat ini kedaan klinisnya lebih baik atau
gejalanya lebih ringan dibandingkan dengan penderita thalasemia mayor. Gejala anemia
tergolong sedang. Gejala perubahan bentuk wajah seperti pada thalesemia mayor dan
gambaran kelebiahan beban besi, baru nampak pada masa dewasa.
Thalasemia minor atau troit (pembawa sifat).
Penderita thalasemia ini umumnya tidak memiliki gejala klinis yang khas, hanya ditandai
oleh anemia mikrositin atau anemia ringan.
Dapatkah thalasemia dicegah atau diobati?
Untuk mencegah terjadinya thalasemia pada keturunan atau anak, pasangan wanita dan
pria yang akan menikah perlu menjalani tes darah, baik untuk melihat nilai hemoglobinnya
maupun melihat profil sel darah merah dalam tubuhnya.
Peluang untuk sembuh dari thalasemia memang masih tergolong kecil karena dipengaruhi
kondisi fisik, ketersediaan darah donor dan biaya. Untuk bisa bertahan hidup, penderita
thalasemia memerlukan perawatan yang rutin, seperti melakukan tranfusi darah teratur
untuk menjaga agar kadar Hb di dalam tubuhnya normal yaitu 12gr/dL (gram per desiliter),
dan menjalani pemeriksaan ferritin serum untuk memantau kadar zat besi di dalam tubuh.

Penderita thalasemia juga diharuskan menghindari makanan yang diasinkan atau


diasamkan dan produk fermentasi. Karena makanan tersebut dapat meningkatkan
penyerapan zat besi di dalam tubuh. Salah satu cara untuk mengobati thalasemia adalah
dengan transflantasisumsum tulang dan teknologi sel punca (stem cell). Pada tahun 2009,
seorang penderita thalasemia dari india berhasil sembuh setelah memperoleh ekstrak sel
punca dari adiknya yang baru lahir.
LEUKIMIA (KANKER DARAH)
Leukimia (kanker darah) adalah gangguan pada sistem peredaran darah dimana jumlah sel
darah putih (leukosit) jauh diatas jumlah normal, akibat pembelahan sel leukosit yang tak
terkendali. Disamping itu, sel darah puti akan menjadi ganas karena memakan sel-sel
darah merah (eritrosit), sehingga orang tersebut menjadi anemia berat.

Gb.13. fotomikrograf sel kanker penyebab leukimia


Penderita leukimia menunjukan gejala seperti mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan
pendarahan. Ada 2 tingkatan leukimia, yaitu leukimia akut dan leukimia kronis.
Perbedaan di antara keduanya adalah; pada leukimia akut di tandai oleh suatu perjalanan
penyakit yang sangat cepat, memburuk, dan mematikan. Apabila penderita penyakit ini
tidak segera mendapat perawatan atau di obati, maka dapat menyebabkan kematian dalam
hitungan minggu atau hari.
Sedangkan pada leukimia kronis ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang tidak
begitu cepat, sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari satu
tahun. Leukimia dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan jenis selnya yaitu leukimia
limfositik, dan leukimia mielositik. Apabila pada saat pemeriksaan diketahui leukimia
mempengaruhi limfosit atau sel limfoid maka maka disebut leukimia limfositik. Sedangkan
apabila leukimia mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil maka
disebut leukimia mielositik.

Gb.14.sel kanker: (a)leukimia limfositik,(b) leukimia mielositik.


HEMOFILIA
Hemofilia adalah penyakit pada darah dimana darah sulit membeku. Luka yang sedikit saja
dapat menyebabkan darah akan mengucur terus sehingga penderita dapat mengalami
kekurangan darah, bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyak ini bersifat menurun,
diwariskan oleh orang tua kepada keturunannya. Kaum pria lebih besar kemungkinan
mendapat warisan penyakit ini karena gen hemofilia menampakkan pengruhnya pada lakilaki. Sebaliknya, hemofilia bersifat mematikan sehingga anak perempuan penderita akan
mati sebelum dewasa. Karena menurun penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Untuk
mencegahnya, hindari perkawinan dengan orang yang memiliki hubungan kekerabatan yang
dekat dengan penderita hemofilia.
VARISES
Varises adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena) sehingga tampak membesar.
Penyebab varises:
1) Berkurangnya elastisitas dinding pembuluh vena yang menyebabkan pembuluh vena
melemah dan tak sanggup mengalirkan darah ke jantung sebagai mana mestinya.
Aliran darah dari kaki ke jantung sangat melawan gravitasi bumi, karena itu pembuluh
darah harus kuat, begitu juga dengan dinamisasi otot disekitarnya.
2) Rusaknya katup pembuluh vena, kita ketahui bahwa katup atau klep ini bertugas
menahan darah yang mengalir ke jantung agar tidak keluar kembali. Katup yang rusak
membuat darah bekumpul di dalam dan menyebabkan gumpalan yang mengganggu
aliran darah.
Pemicu varises antara lain adalah faktor keturunan, kehamilan, kurang gerak, merokok,
terlalu banyak berdiri, menderita kolesrterol tinggi dan kencin manis, juga karena sering
memakai sepatu hak tinggi. Karenanya, agar seseorang dapat terhindar dari varises atau
meminimalkan resiko timbulnya varises, maka tinggalkan kebiasaan hidup yang memicu
timbulnya varises. Misalnya dengan rutin berolahraga, mengkonsumsi makanan yang sehat,
tidak merokok, dan atau meliruskan posisi kaki saat duduk. Gejala terjadinya varises:

Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, di ikuti otot yang mudah pegal, kaki panas,
dan sakit seputar kaki maupun tungkai. Biasanya rasa sakit dirasakan menjelang
malam, akibat tidak lancarnya aliran darah.
Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai.
Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-laba (spider navy).
Kaki bengkak (oedema) karena adanya pembendungan darah.
Perubahan pada pembuluh vena luar, misalnya di betis bagian belakang tampak urat
kebiru-biruan dan berbelok-belok. Keadaan ini merupakan gejala varises kronis.

Gambar 15.varises pada pembuluh balik (Vena) kaki


ANGINA PEKTORIS
Angina pektoris yang dikenal sebagai Angin Duduk merupakan suatu sindroma gangguan
pada dada berupa rasa nyeri atau tertekan yang bersifat sementara, saat sedang berjalan,
mendaki, sebelum atau sesudah makan. Gangguan yang menyerang jantung ini terjadi
karena kurangnya pasokan oksigen akibat terganggunya aliran darah ke arteri yang
mengalirkan darah ke dalam miokardium (otot jantung). Penyumbatan atau penyempitan
arteri jantung yang mengakibatkan angina adalah jika penyumbatan mencapai 70%. Namn
beberapa orangyang mengalami nyeri dada, terkadang memiliki arteri jantung normal. Hal
ini dapat disebabkan oleh kelainan komponen darah, kekurangan oksigen, adanya anemia
parah, atau kebiasaan merokok.
Penderita angina biasanya laki-laki berusia diatas 50 tahun atau wanita berusia diatas 60
tahun. Beberapa lokasi di tubuh yang bisa merasakan nyeri antara lain bahu kiri atau di
lengan kiri sebelah dalam, punggung, tenggorokan, rahang atau gigi, lengan kanan
(kadang-kadang). Angina pektoris dapat berkembang menjadi infark miokard (serangan
jantung). Apabila serangan ini datang ketika kita sedang sendiri, yang perlu dilakukan
adalah jangan panik, ambil nafas dalam-dalam dan berusahalah batuk sekencang mungkin,
karena hal ini dapat memberikan asupan oksigen yang dibutuhkan jantung.
Angina pektoris dibedakan menjadi 3 macam, yaitu Angian klasik (stabil),Angina varian,
dan Angina tidak stabil. Angina klasik biasanya terjadi saat seseorang melakukan aktifitas
fisik. Angina varian biasanya terjadi saat istirahat dan biasanya terjadi di pagi hari.

Sedangkan angina tidak stabil tidak dapat di prediksi waktu kejadiannya, dapat terjadi saat
istirahat dan bisa terjadi saat melakukan kegiatan fisik.

Gb.16. arterosklerosis jantung, penyebab angina.


JANTUNG KORONER
Penyakit jantung koroner pada mulanya disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding
bagian dalam dari pembuluh darah jantung (pembuluh koroner). Hal inilama kelamaan
diikuti oleh berbagai prose4s antara lain seperti penimbunan jaringan ikat, perkapuran dan
pembekuan darah pada dinding pembuluh jantung tersebut, yang semua itu akan
mempersempit atau menyumbat pembuluh darah. menyenpitnya pembuluh darah jantung
ini tentu dapat mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan
aliran darah dan dapat menimbulkan angina pektoris (nyeri dada) atau bahkan hingga
infark jantung ( serangan jantung) yang dapat menyebabkan kematian mendadak.

Adapun beberapa faktor penyebab penyakit jantung koroner adalah: tekanan darah tinggi
(hipertensi), kadar kolesterol (LDL) tinggi sedangkan kolesterol HDL rendah, merokok,
diabetes melitus, kegemukan (obesitas), faktor keturunan, kurang olah raga, dan stres.
Apabila terdapat dua atau lebih faktor penyebab tersebut pada diri seseorang, maka akan
berlipat kali pula resiko terkena penyakit jantung koroner.

Gb.17. potongan melintang pembuluh arteri yang (a) normal, dan yang (b) menyempit
karena timbunan kolesterol.

Bawasir

Bawasir atau kadang lebih di kenal dengan ambeien adalah pelebaran pembuluh darah di sekitar
anus.

Pencernaan

1.
Sakit
Gigi
Di dalam gigi ada yang namanya pulpa gigi yang terdiri dari pembuluh darah, jaringan, serta
saraf-saraf yang sensitif. Sakit gigi terjadi ketika pulpa mengalami radang.
Peradangan itu sendiri penyebabnya bermacam-macam, antara lain karena adanya tumpukan
nanah di bagian dasar gigi akibat infeksi bakteri (abses periapikal), gigi retak, penyusutan gusi,
kerusakan gigi yang mengakibatkan lubang, rusaknya tambalan, serta gigi yang terjepit di antara
gigi lainnya ketika tumbuh.
Mereka yang menderita sakit gigi biasanya mengalami gejala seperti nyeri di sekitar gigi dan
rahang, pembengkakan, sakit kepala, bahkan demam. Tingkat keparahan nyeri bisa bervariasi,
mulai dari ringan hingga hebat. Dan menurut pola kemunculannya, nyeri bisa timbul dan hilang
secara berulang-ulang atau terasa terus-menerus (konstan).
Seringkali penderita sakit gigi merasakan nyeri atau ngilu yang memburuk pada malam hari atau
ketika mereka makan dan minum, terutama yang terlalu dingin atau panas.
2.
Sariawan
Sariawan adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang
berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Munculnya
Sariawan ini disertai rasa sakit yang tinggi.
3.
Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen
penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut hepatitis akut,
hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut hepatitis kronis. ( Baca Juga : Obat
Hepatitis )
4.
Diare
Diare adalah suatu kondisi yang ditandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan atau buang air
besar (BAB) dengan frekuensi yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. Pada umumnya,
diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
5.
Konstipasi
Konstipasi adalah kondisi tidak bisa buang air besar secara teratur atau tidak bisa sama sekali.
Jika mengalaminya, Anda biasanya akan mengalami gejala-gejala tertentu. Misalnya tinja Anda
menjadi keras dan padat dengan ukuran sangat besar atau sangat kecil. ( Baca Juga : Cara
Mengatasi Konstipasi )
6.
Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung.
Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Dilihat dari waktu
terjadinya, gastritis dibagi menjadi dua:

Gastritis akut atau muncul secara mendadak dan cepat reda.

Gastritis kronis atau terjadi secara perlahan dan berlangsung lama.

( Baca Juga : Obat Gastritis Herbal Termutakhir Yang Aman )


7.
Disentri
Disentri adalah infeksi pada usus yang menyebabkan diare yang disertai darah atau lendir. Ada
dua jenis utama disentri yang digolongkan berdasarkan penyebabnya, yaitu disentri basiler atau
sigelosis yang disebabkan oleh bakteri shigella dan disentri amoeba atau amoebiasis yang
disebabkan oleh amoeba (parasit bersel satu) bernama Entamoeba histolytica yang biasanya
ditemukan di daerah tropis. Disentri basiler biasanya lebih ringan dibanding dengan disentri
amoeba.
8.
Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah
adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
9.
Maag
Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung
dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan
perih
pada
perut.
Penyebab utama sakit maag ada dua, yakni bakteri helicobacter pylori (H. pylori) dan
penggunaan obat anti inflamasi non steroid (OAINS), seperti ibuprofen atau aspirin dalam waktu
yang cukup panjang. Bakteri H. pylori merupakan bakteri yang dapat mengiritasi dan
menyebabkan munculnya luka pada lambung atau usus bagian atas. ( Baca Juga : Obat Herbal
Sakit Maag )
10.
Tukak
Lambung
Tukak lambung adalah luka yang muncul pada dinding lambung akibat terkikisnya lapisan
dinding lambung. Luka ini juga berpotensi muncul pada dinding bagian pertama usus kecil
(duodenum) serta kerongkongan (esofagus). ( Baca Juga : Obat Herbal Tukak Lambung )
11.
Radang
Usus
Buntu
Radang usus buntu (Appendicitis) merupakan nama penyakit yang menyerang usus buntu.
Appendicitis terjadi ketika appendix, nama lain dari usus buntu telah meradang dan membuatnya
rentan pecah, ini termasuk darurat medis serius. Operasi dilakukan untuk penyembuhan radang
usus yang membengkak. ( Baca Juga : Obat Radang Usus Herbal )
12.
Demam
Tifoid
demam tifoid terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi. Penyakit yang banyak terjadi pada
anak-anak ini dapat membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan baik dan secepatnya.
Demam Tifoid menular dengan cepat. Infeksi dan demam tifoid terjadi ketika seseorang
mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi sejumlah kecil tinja, atau yang
lebih tidak umum, urin yang terinfeksi bakteri. ( Baca Juga : Obat Demam Tifoid Tradisional )
13.
Wasir
Atau
Hemoroid
Wasir atau hemoroid adalah pembengkakan yang berisi pembuluh darah yang membesar.

Pembuluh darah yang terkena wasir berada di dalam atau di sekitar bokong, baik di dalam
rektum atau di dalam anus. Kebanyakan hemoroid adalah penyakit ringan dan bahkan tidak
menimbulkan gejala.
14.
Cacingan
Biasanya orang yang mengalami cacingan terjadi karena kurangnya menjaga kebersihan
sehingga memungkinkan telur-telur cacing akan masuk ke dalam mulut dan hidup di dalam usus
manusia, biasanya anak-anak yang kurang menjaga kebersihan saat bermain di luar akan rentan
tertular penyakit cacingan ini.

Kanker Colon

Merupakan penyakit yang disebabkan terjadinya peradangan pada usus besar yang dibiarkan.
Paratitis
Paratitis atau yang biasa disebut dengan penyakit gondok biasanya disebabkan oleh virus. Hal ini
merupakan suatu kondisi, yaitu terjadinya infeksi pada kelenjar parotis.
Malnutrisi
Penyakit ini sangat berbahaya, yaitu kwashiorkor karena penyakit ini dapat mengakibatkan selsel pankreas atropi (penyusutan organ) dan kehilangan banyak retikulum endoplasma. Akibatnya,
pembentukan beberapa enzim pencernaan dapat terganggu.
Batu empedu. Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran
empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran empedu.
Kanker. Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala yang timbul
adalah adanya darah pada feses.
Kolik. Kolik adalah rasa nyeri pada perut karena mengonsumsi makanan yang mengandung zat
yang merangsang, misalnya cabai, lada, dan jahe
Malabsorpsi. Malabsorpsi adalah kelainan kemampuan lambung dan usus dalam
menyerap sari makanan menjadi tidak sebaik yang seharusnya
Heart Burn adalah mengalirnya kembali cairan gastrik (cairan lambung) yang terlalu
asam (karena banyaknya HCL) ke bagian esophagus

RESPIRASI

1.
Faringitis
Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri pada waktu
menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi
bakteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis.
Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit saat
menelan dan rasa kering di kerongkongan.
2.
Asma
Asma merupakan penyakit radang paru-paru yang menimbulkan serangan sesak napas dan mengi
yang berulang. Asma merupakan salah satu kelainan paru-paru paling banyak dan bervariasi,
menyerang satu dari empat anak di beberapa daerah. ( Cara Mengatasi Sesak Nafas )
Otot dinding saluran udara berkontraksi seperti kejang, menyebabkan saluran udara menyempit,
sehingga terjadi serangan sesak napas. Penyempitan diperburuk oleh sekresi lendir yang
berlebihan. Sebagian besar kasus terjadi di masa kanak-kanak dan biasanya berkaitan dengan
penyakit yang didasari oleh alergi seperti eksema dan keduanya mempunyai faktor penyakit
turunan.
3.
Influenza
(Flu)
Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek,
hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal. Influenza merupakan suatu
penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit
kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit
berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.
4.
Emfisema
Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan pada paru-paru
karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas
alveolus. Emfisema ditandai dengan pernapasan yang pendek yang disebabkan oleh kesulitan
untuk menghembuskan seluruh udara keluar dari paru-paru karena tekanan udara yang
berlebihan dari kantung udara di dalam paru-paru (alveoli). Penderita mengalami batuk kronis
dan sesak napas. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab
kehilangan elastisitas pada paru-paru ini. ( Obat Emfisema Herbal )
5.
Bronkitis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada cabang tenggorok (bronchus) (saluran udara ke paruparu). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi
pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paruparu) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. ( Obat Herbal Bronkitis )
6.
Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat
asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat
silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di

dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan
penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
7.
Sinusitis
Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus paranasalis.
Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, menurunnya kekebalan tubuh,
flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi. ( Obat Sinusitis Herbal )
8.
Tuberculosis
(TBC)
Tuberculosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman Mycobacterium
tuberkulosis yang bersifat sistemik, yang dapat bermanifestasi pada hampir semua organ tubuh
dengan lokasi terbanyak di paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer. Bakteri ini
menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Penyakit ini
menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada
dinding alveolus. ( Obat Herbal TBC )
9.
Pneumonia
Pneumonia atau juga di sebut dengan Radang paru-paru merupakan suatu penyakit pada paruparu dimana pulmonary aveolus yang bertangggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer
meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru dapat disebabkan oleh beberapa penyebab
termasuk oleh infeksi bakteria, virus, jamur, atau pasilan (parasit). Radang paru-paru dapat
disebabkan oleh bakteri streptococcus dan mycopalsma pneumoniae. Radang paru-paru juga
dapat disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia atau cedera jasmani pada paru-paru atau sebagai
akibat dari penyakit lainnya.Seperti kanker paru-paru atau berlebihan minum alkohol. ( Cara
Menyembuhkan Pneumonia )
10.
Dipteri
Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya, disebabkan oleh
Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat mengalami kerusakan
selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia.
11.
Renitis
Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi bengkak dan
banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada seseorang yang menderita renitis
antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung tersumbat, dan berair (ingus encer). Renitis bisa
timbul karena alergi atau faktor lain.
12.
Infeksi
Saluran
Pernapasan
Atas
(ISPA)
Upper Respiratory tract Infection (URI) merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan
manusia bagian atas, yaitu hidung, laring (tekak), dan tenggorokan. Penyakit ini sering dijumpai
pada masa peralihan cuaca. Penyebab munculnya ISPA hampir sama dengan influenza, yaitu
karena kekebalan tubuh yang menurun. Sedangkan bakteri yang dapat menyebabkan ISPA
berasal dari jenis Stafilokokus, Streptokokus, dan Pneumokokus.ISPA dibagi dalam tiga tingkat,
yaitu ringan, sedang, dan berat. Gejala ISPA ringan berupa batuk, suara serak, hidung berlendir
(mengeluarkan ingus), dan demam (atau suhu badan terasa meningkat tidak seperti biasanya). (
Cara Menyembuhkan ISPA )

13.
Kanker
Paru-Paru
Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus
tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu
pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker
paru-paru dan kerusakan paru-paru.
14.
SARS
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah sebuah penyakit pernapasan yang
disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo Coronaviridae. Virus ini menginfeks i saluran
pernapasan. Gejalanya berbedabeda pada tiap penderita, misalnya pusing, muntah-muntah,
disertai panas tinggi dan batuk. Sementara itu, gangguan yang tidak disebabkan oleh infeksi
antara lain rinitis, yaitu peradangan pada membran lendir (mukosa) rongga hidung. Banyaknya
lendir yang disekresikan, mengakibatka n peradangan. Biasanya, terjadi karena alergi terhadap
suatu benda, seperti debu atau bulu hewan.
15.
Rinitis
Rinitis adalah radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza.
Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu.
Produksi lendir meningkat.
16.
Laringitis
Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara
lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
17.
Legionnaries
Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionel la pneumophilia.
Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.
18.
Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan jaringan toksigen ke jaringan yang disebabkan
oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, atau jaringan tubuh. Asfiksi disebababkan
oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir
dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan )
19.
Hipoksia
Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi sindrom kekurangan oksigen pada pada
jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian.Pada kasus yang fatal dapat
menyebabkan kematian pada sel-sel. Namun pada tingkat yang lebih ringan dapat menimbulkan
penekanan aktivitas mental (kadang-kadang memuncak sampai koma), dan menurunkan
kapasitas kerja otot. ( Obat Herbal untuk Penderita Hipoksia )
Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran
napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau
amandel.
Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam
bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu

EKSKRESI
1. Gangguan Pada Sistem Ekskresi Ginjal

Pada ginjal juga terdapat Gangguan sehingga menyebabkan terhambatnya sistem Ekskresi pada
tubuh, beberapa gangguan pada ginjal antara lain adalah sebagai berikut ini.
a. Diabetes Mellitus
Adalah suatu keadaan yang di tandai dengan terdapatnya gula di dalam urine. keadaan ini
disebabkan adanya gangguan sekresi hormon insulin.
b. Diabetes Insipidus
Merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan adanya produksi Urine yang berlimpah dan di
sertai rasa haus yang berlebihan. hal ini dikarenakan kurangnya hormon antodiuretik (ADH)
Pada ginjal sehingga kemampuan ginjal untuk mereabsorbsi menjadi hilang. penderita diabetes
insipidus dapat mengeluarkan urine sebanyak 10 sampai 20 liter sehari.
c. Nefritis
Merupakan gangguan pada ginjal yang di sebabkan oleh infeksi bakteri sehingga menyebabkan
Urine masuk ke dalam darah.
d. Batu Ginjal (Kencing Batu)
Merupakan suatu endapan yang berasal dari garam kalsium. Endapan batu ginja menyebabkan
urine susah keluar dan menimbulkan rasa nyeri saat buang air kecil. batu ginjal dapat di
hilangkan melalui operasi atau menggunakan sinar leser.

e. Gagal Ginjal
Merupakan keadaan salah satu atau kedua ginjal tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
Keadaan tersebut dapat menimbulkan kematian bagi penderita. Untuk menggantikan Fungsi
ginjal dapat dilakukan dengan cara, seperti pencangkokan ginjal, mengembangkan ginjal buatan,
dan cuci darah (Hemodialisis).
2. Gangguan Pada Sistem Ekskresi Paru Paru

Beberapa gangguan dalam proses Ekskresi melalui paru-paru , adalah sebagai berikut ini.
a. Alveolus yang terisi air atau cairan
Hal ini dapat terjadi misalnya akibat tenggelam atau karena infeksi sehingga alveolus berisi
carian dapat mengakibatkan proses difusi CO2 dan dari pembuluh darah ke aveolus terhambat.
b. Karobn Monoksida Terikat Oleh Hemoglobin
Karobon Monoksida atau CO yang terdapat pada asap rokok dapat terikat oleh hemoglobin.
Hemoglobin yang sudah berkaitan dengan karbon monoksida akan sulit untuk mengikat karbon
dioksida. Akibatnya pengangkutan karobon dioksida sebagai sisa metabolisme dari sel tubuh ke
paru-paru tidak lancar.
c. Infeksi Pada Paru-paru
Infeksi pada paru-paru dapat terjadi disebabkan oleh bakteri atau virus yang dapat mengganggu
ekskresi CO2 oleh paru-paru.
d. Tuberkolosis (TBC)
Merupakan gangguan yang di sebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat
mengakibatkan terganggunya ekskresi CO2 Oleh paru-paru.
3. Gangguan Pada Sistem Ekskresi Kulit

Beberapa Gangguan dalam proses Ekskresi melalui Kulita, adalah sebagai berikut ini.
a. Skabies
Kudis (scabies) adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini memiliki gejala gatal, dan rasa
gatal tersebut akan lebih para pada malam hari. Sering muncul di tempat-tempat lembab di tubuh
seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di celang jari tangan atau kaki.
b. Kanker kulit
Penyakit kanker kulit disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Penyakit ini
lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut lebih
sensitif terhadap sinar matahari.
c. Psosiaris
Penyebab pasti dari penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian
penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Ada dua tipe sel darah

putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita, yaitu sel limfosit T dan limfosit B. Pada
psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di kulit. Ini menyebabkan kulit menjadi
meradang secara berlebihan.
d. Ringworm
Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya
bercak lingkaran di kulit.
e. Biduran
Biduran disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan dan alergi bahan kimia. Biduran ditandai
dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Biduran dapat berlangsung
beberapa jam dan dapat juga berlangsung berhari-hari.

f. Panu
Panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau ditandai
dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak
ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita. Panu paling
banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada
penderita berumur tua.
g. Kurap
Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh fungsi. Gejala
kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil yang kasar pada kulit dan dikelilingi
lingkaran merah muda.
4. Gangguan Pada Sistem Ekskresi Hati

Taukah sobat Gangguan Pada Hati dapat berakibat fatal bagi seluruh Tubuh, beberapa gangguan
yang seing terjadi pada hari , antara lain adalah sebagai berikut ini.
a. Hepatitis
Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati. hepatitis dapat di sebabkan oleh virus,
alkohol, narkoba, obat-obatan dan racun. Gejala hepatitis yang paling umum adalah hilangnya
nafsu makan, kelelahan, demam, pegal-pegal, mual, muntah, dan nyeri pada perut. Lebih dari
90% hepatitis di sebabkan oleh virus hepatitis A, B, dan C.
Hepatitis A
Merupakan penyakit yang ditularkan melalui makanan yang tercemar dan air, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Hepatitis A tidak menyebabkan penyakit yang serius di
bandingkan Hepatitis B dan c. Pengidap hepatitis a biasanya cepat sembuh dengan istirahat yang
cukup sehingga dalam tubuhnya terbentuk sistem kekebalan terhadap virus tersebut.
Hepatitis B
Penyakit ini di tularkan melalui darah dan cairan tubuh lainya dengan berbagai cara, seperti
transfusi darah, penggunaan narkoba suntik, dan perpindahan dari ibu ke bayi. Infeksi pada 90%
orang dewasa dapat di sembuhkan melalui sistem kekebalan tubuh, tanpa pengobatan.
Hepatitis C
Disebarkan melalui darah, Jarum suntik, Dan peralatan lainya, juga dari ibu ke banyinya. Virus
hepatitis C belum memiliki vaksinnya tetapi virus tersebut merupakan satu-satunya virus yang
dapat di berantas dari tubuh oleh obat.

b. Penyakit Hati Yang disebabkan Alkohol


Peminum minuman beralkohol dapat mengalami gangguan pada hati yang meliputi peradangan
akut dan keronis. lama dan banyaknya mengkomsumsi minuman beralkohol dan malabsorbsi
nutrisi dalam usus sangat mempengaruhi terbentuknya penyakit pada hati. penyakit hati akibat

alkohol di mulai dengan peradangan hati (hepatitis) dan dilanjutkan dengan hati yang berlemak
dan sirosis. Sirosis adalah tahap terakhir penderita penyakit hati karena alkohol.
c. Kangker Hati
Hati terdiri dari beberapa jenis sel, sehingga beberapa jenis tumor dapat terbentuk pada organ ini.
beberapa tipe tumor yang tidak berbahaya, di antaranya Hemangioma, Heapatic Adenomaes, Dan
Focal Nodular Hyperplasia. Selain itu juga terdapat tipe tumor yang berbahaya, Seperti
hepatocellular carcinoma.
d. Sirosis
Sirosis merupakan puncak dari penyakit hati yang keronis sehingga menyebabkan guratan pada
hati dan hati menjadi tidak berfungsi. keadaan itu dapat mengakibatkan berbagai macam
komplikasi termasuk adanya akumulasi cairan dalam perut(asites), ketidak normalan pendarahan,
dan meningkatkan tekanan pembuluh darah hati.

REGULASI
gangguan Sistem Saraf Pusat. Beberapa penyakit yang mengganggu sistem saraf pusat adalah
stroke, meningitis, sklerosis ganda, polio paralitik, penyakit Parkinson, penyakit Leu Gehrig, dan
sakit kepala migrain.

Gangguan pada Sistem Regulasi


a. Stroke. Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan pada otak yang dipicu oleh terhalangnya
aliran darah atau hilangnya darah di pembuluh darah dalam otak. Penderita stroke mempunyai
masalah dengan reaksi motorik (gerakan pada bagian tubuh tertentu) sehingga menyebabkan
kelumpuhan. Jika bagian otak tidak mendapat suplai nutrisi, akan terjadi kematian pada bagian
sel sarafnya. Jika semua bagian otak tidak mendapatkan nutrisi dalam waktu lima menit saja,
dapat mengakibatkan kematian. Stroke disebut juga sebagai kematian sebagian sel saraf di otak.
b. Meningitis. Anda telah mengenal lapisan pelindung otak, yaitu meninges. Bagian ini tidak
luput dari infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme. Penyakit infeksi atau radang pada
lapisan meninges dinamakan meningitis.
c. Koma. Koma diartikan sebagai periode panjang seseorang pada kondisi tidak tersadarkan diri
dan tidak dapat dirangsang bahkan dengan stimuli yang paling menyakitkan. Koma dapat
diakibatkan oleh benturan pada otak.
d. Tremor. Tremor adalah kondisi tubuh dan alat gerak yang tidak dapat menahan goncangan
tubuh. Penderita lanjutannya adalah penyakit Parkinson, yaitu kelainan otak yang ditandai
dengan gemetar dan kesulitan berjalan, bergerak, dan regulasi.

Penyakit parkinson : merupakan penyakit kemunduran otak akibat kerusakan bagian otak
yang mengendalikan gerakan otot. Ciri-ciri penderita penyakit ini adalah tubuh yang selalu
gemetar, mengalami kesakitan dalam berjalan, bergerak, dan berkoordinasi.
Gegar otak : Gangguan pada otak akibat benturan pada kepala.
e. Sklerosis ganda. Sklerosis ganda adalah salah satu penyakit utama pada sistem saraf pusat.
Orang dengan penyakit ini mengalami pengurangan mielin yang mengakibatkan gangguan pada
kemampuan saraf untuk menghantarkan impuls elektrik dari dan ke otak. Beberapa gejalanya
adalah lemas pada kaki dan lutut, hilangnya keseimbangan, penglihatan kabur, dan berkurangnya
kemampuan berbicara.
f. Sakit kepala migrain. Sakit kepala migrain adalah sakit kepala yang terjadi pada salah satu
sisi kepala.
g. Rabies. Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh
virus rabies. Rabies ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies, seperti anjing, kucing, dan
kera (Gambar 9.31). Setelah memperbanyak diri dalam neuron-neuron sentral, virus bergerak ke
arah perifer dalam serabut saraf eferen, saraf volunter, maupun saraf otonom. Dengan demikian,
virus tersebut menyerang hampir setiap organ dan jaringan di dalam tubuh, dan berkembang biak
dalam jaringan-jaringan seperti kelenjar ludah dan ginjal.

REPRODUKSI

1. Kanker Vagina
Penyakit ini menyerang wanita. Kanker vagina sampai saat ini tidak diketahui penyebabnya dan
kemungkinan disebabkan oleh virus yang menyebabkan iritasi. Upaya pengobatannya dapat
dilakukan dengan kemoterapi dan bedah laser.

2. Gangguan Menstruasi
Penyakit ini menyerang wanita. Gangguan atau penyakit ini bisa berupa amenore primer dan
juga amenore sekunder. Amenore primer merupakan gejala dimana menstruasi tidak terjadi
hingga usia 17 tahun dan unsur seksual sekunder juga tidak berkembang. Sementara itu, amenore
sekunder adalah tidak proses menstruasi selama 3 hingga 6 bulan pada wanita yang telah
mengalami siklus menstruasi sebelumnya.

3. Kanker Serviks
Penyakit ini menyerang wanita. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks (leher
rahim) yang hampir semuanya disebabkan oleh virus HPV (Human papilloma virus). Gejala
awal berupa pendarahan pada vagina yang baru muncul saat memasuki stadium lebih jauh.
Kanker serviks tidak menular. Penanganannya adalah dengan pengangkatan uterus, oviduk,
ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limfa panggul.

4. AIDS
Penyakit ini menyerang baik pria maupun wanita. AIDS atau Acquired Immuno Deficiency
Syndrome adalah penyakit yang merusak sistem imun pada manusia dengan menyerang sel darah
putih. Sampai sekarang penyakit ini belum bisa disembuhkan bahkan vaksinnya belum
ditemukan sehingga sangat berbahaya dan mematikan. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human
immunodeficiency virus). Virus ini menular lewat darah dan cairan kelamin baik melalui jarum
suntik, ASI, maupun melalui hubungan seksual.

5. Epididimitis
Penyakit ini menyerang pria. Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang
disebabkan oleh infeksi atau karena terkena penyakit menular seksual (PMS). Penyakit ini
ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis.

6. Sifilis
Penyakit ini menyerang pria. Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri
Treponema pallidium yang ditandai dengan berbagai gejala yaitu:
1. Luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir.

2. Pembengkakan getah bening pada bagian paha.


3. Bercak-bercak di seluruh tubuh.
4. Tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh terutama pada bagian tangan dan telapak
kaki.
Gejala ini bisa hilang walaupun bakteri masih terdapat di dalam tubuh. Bakteri ini dapat
menyerang otak hingga mengalami kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat menular ke orang lain.
Pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotik yang diberikan segera.

7. Herpes Genetalis
Herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus herpes yang ditandai dengan rasa
gatal dan sakit di sekitar alat kelamin.

8. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penyakit yang menyerang pria dan ditandai dengan penurunan fungsi
testis. Penyebab penyakit ini adalah adanya gangguan pada interaksi hormon yang menyebabkan
infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan penyakit
hipogonadisme adalah dengan terapi hormon.

9. Gonore
Penyakit gonore atau yang biasa disebut kencing nanah disebabkan oleh bakteri. Gejala penyakit
ini adalah keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin, muncul rasa panas, dan sering
buang air kecil. Bakteri yang menyebabkan gonore dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga
menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan. Gonore dapat
disembuhkan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.

10. Kanker Ovarium


Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang ovarium pada alat kelamin wanita. Gejala
penyakit ini tidak jelas namun biasanya ditandai oleh rasa pegal pada panggul, perubahan fungsi
saluran pencernaan, atau mengalami pendarahan abnormal pada vagina. Kanker ovarium dapat
ditangani dengan kemoterapi dan pembedahan.

11. Endometriosis
Endometriosis adalah penyakit dimana jaringan endometrium wanita berada di luar wilayah
rahim yaitu ovarium, oviduk, ataupun di jalur luar rahim wanita. Gejalanya adalah nyeri pada
bagian perut, pinggang sakit, dan rasa tidak nyaman berlebihan saat menstruasi.

12. Kanker Rahim

Kanker rahim (uterus) adalah kanker yang sering terjadi di endometrium. Endometrium adalah
tempat dimana janin tumbuh. Penyakit ini menyerang wanita yang berusia diantara 60 sampai 70
tahun.

13. Keputihan
Ada 2 macam keputihan, yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila
lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat
tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal.

14. Infeksi Vagina


Infeksi ini menyerang wanita usia produktif terutama yang telah menikah. Penyebabnya adalah
hubungan kelamin. Penyakit ini ditandai dengan keputihan dan timbul gatal-gatal.

15. Hernia Inguinal


Hernia Inguinal adalah gangguan atau kelainan yang ditandai dengan sebagian usus terdorong
menembus dinding abdominal dan masuk ke selangkangan atau skrotum. Kelainan ini terlihat
sebagai suatu pembengkakan di daerah selangkangan. Kelainan ini dapat ditangani dengan cara
pembedahan.

16. Kandida
Kandida adalah bermacam-macam jamur yang hidup di saluran pencernaan, saluran kemih, dan
genital. Jamur kandida yang biasa menyebabkan infeksi adalah Kandida albikans. Gejala yang
terjadi jika infeksi terjadi pada vagina adalah gatal-gatal pada bagian kemaluan terutama pada
malam hari serta keluarnya cairan vagina berwarna pekat seperti keju sampai dengan keruh
encer. Jamur ini dapat menular melalui persetubuhan. Penyakit ini dapat ditangani dengan obat
anti jamur.

17. Penyempitan Saluran Telur/Oviduk


Kelainan ini merupakan faktor bawaan atau karena infeksi. Saluran telur yang sempit akan
menyulitkan sperma untuk mencapai bagian dalam oviduk. Akibatnya adalah terjadi kesulitan
dalam proses pembuahan.

18. Fibroadenoma
Fibroadenoma adalah tumor jinak yang ditandai dengan adanya benjolan kenyal pada payudara.
Penyakit ini dapat diobati dengan operasi.

19. Condyloma

Condyloma adalah gangguan yang ditandai dengan benjolan seperti bunga kol atau jengger
ayam. Penyakit ini dikenal sebagai kutil kelamin. Condyloma merupakan penyakit menular
seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Pengobatan dapat dilakukan
dengan obat oles, obat suntik, atau operasi.

20. Kanker Prostat


Kanker prostat adalah kanker yang berkembang di bagian kelenjar prostat pada pria. Sel kanker
prostat dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya terutama pada tulang dan lymph node. Ciri-ciri
kanker prostat adalah kesulitan buang air kecil, rasa sakit di bagian prostat, impotensi, dan
lainnya.

21. Pseudohermaphrodite
Kelainan ini sangat langka. Pseudohermaphrodite adalah kelainan dimana bentuk alat kelamin
seperti laki-laki dan perempuan namun tidak sempurna. Kelaminnya memiliki penis yang sangat
kecil namun tidak memiliki testis. Bahkan pada beberapa bayi ditemukan jaringan testis dan
ovarium. Penyakit ini adalah bawaan sejak lahir.

22. Ejakulasi Dini


Ejakulasi dini adalah gangguan dimana pria tidak dapat mengendalikan proses ejakulasi.

23. Impotensi
Impotensi adalah gangguan pada laki-laki yang membuat penis tidak dapat melakukan ereksi.
Impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, faktor psikologis, atau emosional seseorang.

24. Mikropenis
Mikropenis adalah kelainan pada laki-laki dimana penis berukuran di bawah rata-rata.

25. Vulvovaginatis
Vulvovaginatis adalah peradangan pada vulva dan vagina yang menyebabkan keputiha. Penyakit
ini disebabkan oleh berbagai mikroorganisme
Gangguan Organ Reproduksi Pria

Adapun gangguan dan penyakit reproduksi yang bisa menyerang pria antara lain kriptorkidisme,
prostatitis,
hipogonadisme,
epididimitis,
dan
juga
orkitis.
Hipogonadisme
Merupakan gejala dimana terdapat penurunan fungsi testis pada pria dan disebabkan oleh adanya
gangguan interaksi hormon yakni androgen dan juga estrogen. Penyakit ini bisa berujung pada
kemandulan
dan
juga
berkurangnya
karakter
maskulin
pada
pria.
Kriptorkidisme
Adalah suatu kegagalan satu atapun dua testis untuk turun dari abodemen menuju scrotum saat
pria masih bayi. Hal ini membuat hormon testoteronnya tidak berkembang dengan baik.
Uretritis
Adalah peradangan pada bagian uretra dengan disertai dengan gejala rasa gatal yang berlebih
terutama pada bagian penis. Pria yang terkena penyakit ini akan sering buang air kecil.
Penyebabnya
adalah
virus
herpes.
Prostatitis
Adalah gejala dimana prostat meradang. Penyebabnya adalah bakteri bernama Escherichia colia.
Epididimitis
Adalah infeksi yang biasanya terjadi pada sistem reproduksi pria. Penyakit yang satu ini biaanya
disebabkan
oleh
bakteri
E.
Coli
dan
juga
Chlamydia.
Sifilis
Penyakit ini disebabkan bakteri bernama Treponema Pallium yang didapatkan seseorang melalui
hubungan
seksual,
luka
mikroskopis
dan
juga
trasfusi
darah.
Gonorhea
Penyakit ini lazim disebut dengan kencing nanah. Penyebabnya adalah bakteri Neisseria

Gonorrheae. Ia ditularkan melalui prilaku seks yang bebas dan menyimpang. Gejalanya adalah
keluarnya cairan berwarna putih yang disertai dengan rasa yang nyeri pada saat buang air kecil.
Yg sama:
Gangguan Pada Sistem Reproduksi Pria

Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan

interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan
infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat
dilakukan dengan terapi hormon.

Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga

abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan
pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika
belum turun juga, dilakukan pembedahan.

Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering

buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia
trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.

Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat yang sering disertai dengan peradangan pada

uretra. Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menghambat uretra sehingga


timbul rasa nyeri bila buang air kecil. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti
Escherichia coli maupun bukan bakteri.

Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria.

Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.

Orkitis

Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika
terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.

Anorkidisme
Anorkidisme adalah penyakit dimana testis hanya bejumlah satu atau tidak ada sama

sekali.

Hyperthropic prostat
Hyperthropic prostat adalah pembesaran kelenjar prostat yang biasanya terjadi pada

usia-usia lebih dari 50 tahun. Penyebabnya belum jelas diketahui.

Bengkak Prostat
Gambar 1. Hyperthropic prostat

Hernia inguinalis
Hernia merupakan protusi/penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah

dari dinding rongga yang bersangkutan.

ANIMASI
Hernia Inguinalis

Kanker prostat
Gejala kanker prostat mirip dengan hyperthropic prostat. Menimbulkan banyak

kematian pada pria usia lanjut.

Kanker testis
Kanker testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar), yang

bisa menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam


skrotum (kantung zakar).

Gambar 2. Kanker testis

Impotensi
Impotensi yaitu ketidakmampuan ereksi ataupun mempertahankan ereksi penis pada

pada hubungan kelamin yang normal.

Infertilitas (kemandulan)

Yaitu ketidakmampuan menghasilkan ketururan. Infertilitas dapat disebabkan faktor di


pihak

pria

maupun

pihak

wanita.

Pada

pria

infertilitas

didefinisikan

sebagai

ketidakmampuan mengfertilisasi ovum. Hal ini dapat disebabkan oleh:


Gangguan spermatogenesis, misalnya karena testis terkena sinar radio aktif, terkena
racun, infeksi, atau gangguan hormon

Tersumbatnya saluran sperma


Jumlah sperma yang disalurkan terlalu sedikit
Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita

Gangguan menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore

primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi
sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder
adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 6 bulan atau lebih pada orang yang
tengah mengalami siklus menstruasi.

Kanker vagina
Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi

yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi
dan bedah laser.

Kanker serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan

epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium,


sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.

Kanker ovarium
Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada

panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina


abnormal. Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.

Kanker rahim
Kanker rahim (uterus) atau yang sebenarnya adalah kanker jaringan endometrium

adalah kanker yang sering terjadi di endometrium, tempat dimana janin tumbuh, sering
terjadi pada wanita usia 60-70 tahun.

Kanker payudara

Yaitu tumor yang bersifat ganas. Kanker payudara banyak terdapat pada wanita yang
telah menopause. Pengobatannya dengan operasi, sinar radio aktif, dan obat-obatan.

Gambar 3. Kanker payudara

Fibroadenoma
Yaitu tumor yang bersifat jinak. Gejalanya berupa benjolan kenyal pada payudara.

Pengobatannya dengan operasi.

Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus,

yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di
paru-paru. Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri
pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit
terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan,
laparoskopi atau bedah laser.

Infeksi vagina

Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina
menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin,
terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau bakteri.

Condyloma
Yaitu tumbuhnya bejolan keras berbungkul seperti bunga kol atau jengger ayam atau

dikenal sebagai kutil kelamin. Kutil kelamin atau condyloma merupakan penyakit
menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV), atau virus yang
menyebabkan keganasan pada jaringan. Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung
secara seksual dengan penderita HPV lainnya. Penyakit ini ditemukan di seputar alat
kelamin bagian luar, di dalam liang vagina, di sekitar anus, hingga mulut rahim. Jika
sampai menginfeksi leher rahim, dapat menyebabkan kanker mulut rahim atau kanker
serviks. Kutil kelamin dapat diobati dengan obat oles, suntik, maupun tindakan operasi.
Untuk tindakan operatif dapat dilakukan dengan menggunakan alat kotter (pemotong)
oleh tenaga medis. Pengobatan bisa dilakukan dengan obat topikal (oles).

Bartolinitis
Yaitu infeksi pada kelenjar bartolin. Bartolinitis dapat menimbulkan pembengkakan

pada alat kelamin luar wanita. Biasanya, pembengkakan disertai dengan rasa nyeri
hebat

bahkan

sampai

tak

bisa

berjalan.

Juga

dapat

disertai

demam,

seiring

pembengkakan pada kelamin yang memerah. Bartolinitis disebabkan oleh infeksi kuman
pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian dalam vagina agak keluar. Penyakit ini
disebabkan oleh Chlamydia, Gonorrhea, dsb. Bartolinitis dapat menyumbat mulut
kelenjar tempat diproduksinya cairan pelumas vagina. Akibat penyumbatan ini, lama
kelamaan cairan memenuhi kantong kelenjar sehingga disebut sebagai kista (kantong
berisi cairan). Untuk mengatasinya, pemberian antibiotik untuk mengurangi radang dan
pembengkakan. Jika terus berlanjut, dokter akan melakukan tindakan operatif untuk
mengangkat kelenjar yang membengkak.

Vulvovaginatis
Merupakan suatu peradangan pada vulva dan vagina yang sering menimbulkan

gejala keputihan (flour albus) yaitu keluarnya cairan putih/putih kehijauan dari vagina.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme misalnya Gardnerella

vagimalis,

Trichomonas

vaginalis,

Candida

albicans,

virus

herpes,

Candyloma

accuminata, dll.

Candidiasis / keputihan
Yaitu munculnya gumpalan seperti endapan susu berwarna putih. Disebabkan karena

infeksi jamur Candida albicans. Keputihan ini dapat muncul akibat ketidakseimbangan
hormonal yang disebabkan oleh kegemukan, pasca menstruasi, kehamilan, pemakaian
alat kontrasepsi hormonal, pengunaan obat-obatan steroid, kondisi organ intim yang
terlalu lembap, dan lainnya. Juga bisa merupakan akibat dari gula darah yang tidak
terkontrol. Penanganan untuk candidiasis cukup dengan menjaga kebersihan dan
kelembapan organ intim wanita. Peggunaan sabun khusus pembersih vagina dan
menjaga agar di bagian intim tak terlalu lembap bisa dilakukan. Namun, jika memang
tak tertahankan dan menimbulkan gatal yang amat sangat, dapat diberikan obat
antijamur misalnya triazol atau imidazol.

Kista ovarium
Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur

atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang
terbentuk dari lapisan terluar dari ovarium.

Gambar 4. Kista ovarium

Infertilitas (kemandulan)

Pada wanita infertilitas disebabkan oleh:


Kerusakan pada ovarium karena infeksi, racun, atau sinar radio aktif sehingga
pembentukan ovum terganggu

Penyumbatan pada tuba fallopi


Gangguan sistemik, misalnya gangguan hormon, diabetes mellitus, dsb
Sexually Transmitted Disease
Selain kelainan-kelainan di atas, ada juga beberapa penyakit yang ditularkan melalui
hubungan kelamin (Sexually Transmitted Disease), yaitu:

Syphilis

Syphilis ialah penyakit menular yang disebabkan oleh suatu bakteri berbentuk spiral
yaitu Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menyerang berbagai organ dalam tubuh,
dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau badaniah yang intim (misalnya ciuman),
melalui transfusi darah, serta melalui plasenta dari ibu ke bayinya.

Gonorrhoea

Gonorrhoea ialah suatu penyakit akut yang menyerang selaput lendir dari uretra,
serviks,

rectum,

kadang-kadang

mata.

Penyakit

ini

disebabkan

oleh

Neisseria

gonorrhoeae.

Herpes Simplex Genitalis

Merupakan gangguan pada bagian luar kelamin berupa gelembung-gelembung berisi


cairan. Gelembung air diakibatkan karena infeksi virus Herpes (HSV2). Gejalanya dapat
berupa demam dan menimbulkan sensasi perih bila tersentuh. Bila menginfeksi sampai
bagian dalam organ intim wanita, virus ini bisa menyebabkan nyeri sendi hingga rasa
pegal di area pinggang. Pengobatan penyakit ini dengan obat antivirus. Pencegahannya
dilakukan dengan menjaga daerah organ intim agar tidak terlalu lembap dan tetap
bersih

SISTEM IMUN
1

Penyakit auto imun. Kekebalan tubuh membuat antibodi yang bukan menyerang
penyakit, tetapi menyerang tubuh sendiri. Contoh penyakit yang umum:

a. Rematik artritis. Sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi yang menempel di persendian.
Sel sistem kekebalan menyerang sendi, menyebabkan peradangan, bengkak, nyeri, dan jika tidak
segera diatasi, maka akan menyebabkan kerusakan sendi permanen. Pengobatan dengan injeksi
dan oral yang mengurangi kelebihan sistem imunitas.
b. Lupus eritematosus sistemik (LES). Antibodi autoimunnya berkembang menyerang mulai dari
sendi, paru, sel darah, syaraf dan ginjal. Pengobatan dilakukan dengan steroid oral. Lupus
adalah penyakit inflamasi kronis yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh
yang keliru sehingga mulai menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri. Inflamasi
akibat lupus dapat menyerang berbagai bagian tubuh

c. Inflammatory bowel disease/Penyakit radang usus (IBD). Sistem kekebalan tubuh menyerang
saluran usus, menyebabkan serangkaian diare, pendarahan pada rektum/anus, pergerakan usus
yang cepat, sakit perut hebat, demam, penurunan berat badan. Jenis penyakit ini termasuk
Ulcerative colitis dan Crohn's disease. Pengobatan dengan injeksi penekan imun.
d. Multiple sclerosis (MS). Sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel saraf, menyebabkan gejala
termasuk rasa sakit, kebutaan, kelemahan, koordinasi yang buruk, dan kejang otot. Berbagai
obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh dapat digunakan untuk mengobati multiple
sclerosis.
e. Diabetes mellitus tipe 1. Antibodi sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel
produksi insulin di pankreas. Pada dewasa muda, orang dengan diabetes tipe 1 membutuhkan
suntikan insulin untuk bertahan hidup.

f. Sindrom Guillain-Barre. Sistem kekebalan tubuh menyerang saraf mengendalikan otot-otot di


kaki dan kadang-kadang lengan dan tubuh bagian atas. Hasil kelemahan, yang kadang-kadang
bisa menjadi berat. Menyaring darah dengan prosedur yang disebut plasmapheresis merupakan
pengobatan utama untuk sindrom Guillain-Barre.
g. Psoriasis. Pada psoriasis, sel darah sistem kekebalan T-sel terlalu aktif mengumpul di kulit.
Aktivitas sistem kekebalan tubuh merangsang sel-sel kulit untuk bereproduksi dengan cepat,
menghasilkan keperakan, plak bersisik pada kulit.
h. Graves' disease. Sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi yang merangsang kelenjar
tiroid untuk melepaskan sejumlah kelebihan hormon tiroid ke dalam darah (hyperthyroidism).
Gejala penyakit Graves 'dapat mencakup mata melotot serta penurunan berat badan, gugup, lekas
marah, detak jantung yang cepat, kelemahan, dan rambut rapuh. Mengobati dengan
pengangkatan kelenjar tiroid, menggunakan obat-obatan atau operasi.
i.Hashimoto's thyroiditis. Antibodi diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar
tiroid, perlahan-lahan menghancurkan sel-sel yang memproduksi hormon tiroid. Rendahnya
tingkathormon tiroid berkembang (hypothyroidism), biasanya selama bulan sampai tahun. Gejala
termasuk kelelahan, sembelit, berat badan, depresi, kulit kering, dan kepekaan terhadap
dingin.Mengambil lisan sintetis hormon tiroid pil setiap hari mengembalikan fungsi tubuh
normal.
j. Myasthenia gravis. Antibodi berikatan dengan syaraf dan membuat tidak bisa merangsang
otot dengan benar. Kelemahan yang semakin parah dengan aktivitas adalah gejala utama dari
myasthenia gravis. Mestinon (pyridostigmine) adalah obat utama yang digunakan untuk
mengobati myasthenia gravis.
k. Vaskulitis. Serangan sistem kekebalan tubuh dan kerusakan pembuluh darah. Vaskulitis bisa
mempengaruhi setiap organ, sehingga gejala sangat bervariasi dan dapat terjadi hampir di mana
saja di dalam tubuh. Perawatan termasuk mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh, biasanya
dengan prednison atau kortikosteroid lain.
3. Penyakit defisiensi imunitas. Tubuh menjadi rentan kena infeksi dan mudah sakit. Penyakit
ini termasuk di dalamnya:
a. Severe combined immune deficiency (SCID). Sifatnya genetika, yang menyebabkan
kerusakan parah di beberapa daerah dari sistem kekebalan tubuh. Bayi dengan SCID dapat

meninggal dengan infeksi biasa sebelum berumur 1 tahun. Transplantasi sum sum tulang
membantu orang dengan SCID.
b. Common variable immune deficiency (CVID). Cacat genetik yang menyebabkan sangat
sedikit memproduksi antibodi untuk melawan infeksi secara efektif. Anak-anak dengan CVID
biasanya sering terinfeksi pada telinga, paru-paru, hidung, mata. Mengatasinya dengan suntik
imunoglobulin.
c.

HIV/AIDS. Menghancurkan sel sel kekebalan tubuh sehingga tubuh sangat rentan
terhadap infeksi.

d.

Pengaruh obat. Obat yang menekan sistem kekebalan tubuh akan menurunkan sistem
imun dan meningkatkan kejadian infeksi. Jangan minum obat ini dalam jangka waktu
panjang.

e. Graft versus host syndrome. Sel-sel sistem kekebalan donor setelah operasi sum sum tulang
belakang menyerang tubuh. Obat penekan macam prednison membantu untuk mencegah
kerusakan organ yang berlebihan karena sel-sel kekebalan donor.
sumber: webmd

Anda mungkin juga menyukai