1. Rakhitis
Rakhitis adalah penyakit tulang Rakhitis ialah penyakit tulang karena kekurangan vitamin D.
Vitamin D berfungsi membantu proses penimbunan zat kapur pada waktu pembentukan tulang.
Jadi, jika kekurangan vitamin D menyebabkan tulang anggota gerak berbentuk X atau O.
2. Mikrosefalus
Mikrosefalus ialah pertumbuhan tulang tengkorak yang terhambat karena abnormalitas tirosin
sehingga ukuran kepala menjadi kecil. Mikrosefalus merupakan salah satu kelainan tulang
tengkorak yang cukup langka. Ukran tulang tengkorak akan berhenti berkembang pada usia
tertentu. Untuk penyebabnya belum sepenuhnya diketahui. Namun para ahli dari kalangan dokter
dan spesialis tulang, kemungkinan besar kelainan ini disebabkan oleh faktor keturunan.
3. Hidrosefalus
Hidrosefalus ialah suatu kelainan yang ditandai dengan pengumpulan abnormal cairan spinal dan
terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar. Beberapa pemicu
terjadinya hidrosefalus di antaranya adalah buruknya mekanisme penyerapan cairan akibat
radang atau cedera pada otak. Terhambatnya aliran cairan serebrospinal akibat kelainan pada
sistem saraf tersebut. Infeksi janin saat masih di dalam kandungan yang menyebabkan radang
pada jaringan otak janin.
4. Akromegali
ialah penyakit pada tulang pipa yang menebal karena kelebihan somatotropin yang bersifat
lokal. Penyebab paling sering dari penyakit akromegali ini adalah tumor jinak di kelenjar
hipofisis, yang terletak di bawah otak. Jika tidak segera di tangani dengan serius, penyakit ini
akan menjadi lebih parah dan berpengaruh pada organ-organ lainnya seperti tulang tengkorak
yang melindungi otak.
5. Osteoporosis
Osteoporosis ialah penurunan berat tulang karena osifikasi dan terjadi penghambatan reabsorpsi
bahan tulang. Hal ini dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon parahormon. Secara umum
penyakit osteoporosis diakibatkan oleh kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan
ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang
baru. Osteoporosis ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan dua kali lebih sering
menyerang wanita.
6. fraktura
Fraktura adalah apabila tulang yang retak tidak sampai menyebabkan organ lain terluka atau
dapat pula menyebabkan otot dan kulit terluka. Fraktura merupakan suatu kondisi terputusnya
tulang yang utuh beserta jaringan yang berada disekitarnya akibat tekanan yang teralu berlebihan
pada tulang. Sehingga struktur tulang mengalami perubahan dan krusakan yang dapat
menimbulkan rasa sakit. Hal ini dapat menimbulkan tulang kehilangan fungsinya.
7. Greenstick
Grenstick adalah apabila tulang mengalami retak sebagian dan tidak sampai memisah. Hal ini
dapat terjadi karena faktor penyakit, seperti penyakit diabetes. Pada umumnya bagian tulang
yang terkena penyakit ini akan mengalami pembengkokan.
8. Komminudet
Komminudet apabila tulang mengalami retak menjadi beberapa bagian tetapi tidak sampai keluar
dari otot.
9. Lordosis
Lordosis adalah kelainan jika tulang pinggang melengkung ke depan sehingga kepala tertarik ke
belakang. Berikut ini adalah gambar dari tulang yang mengalami gangguan lordosis.
10. Kifosis
Kifosis adalah kelainan tulang belakang jika tulang punggung melengkung ke belakang sehingga
orang menjadi bungkuk. Berikut ini adalah gambar tulang yang mengalami gangguan kifosis.
11. Skoliosis
Skoliosis adalah kelainan tulang belakang jika tulang belakang melengkung ke kiri atau ke
kanan. Berikut ini adalah gambar tulang yang mengalami kelainan skoliosis.
12. Dislokasi
Dislokasi adalah pergeseran kedudukan sendi karena perubahan ligamen. Dislokasi merupakan
cedera pada kaki. Cedera dislokasi ini terjadi ketika tulang bergeser dan keluar dari posisi
normalnya pada sendi. Sebagian besar kasus dislokasi terjadi akibat benturan yang dialami oleh
sendi. Contohnya saat bermain basket atau jatuh dari sepeda. Diskolasi pada umumnya terjadi
pada jari dan bahu. Meskipun demikian, persendian lain seperti lutut, pinggul, siku tangan,
maupun pergelangan kaki juga bisa mengalami cedera dislokasi ini.
13. Ankilosis
Ankilosis persendian yang tidak dapat digerakkan. Ankilosis merupakan gangguan/penyakit pada
sendi yang menyebabkan sendi menjadi kaku atau bahkan tulang-tulang saling melekat satu
dengan yang lainnya. Ankilosis merupakan penyakit kronis yang cukup sulit untuk
disembuhkan. Jika terserang penyakit ankilosis, maka pada bagian tungkai dan lengan akan sulit
digerakkan pada mulanya dan kemudian tidak dapat digerakkan sama sekali saat ankilosis
bertambah parah. Ankilosis disebabkan oleh radang pada jaringan ikat di sekitar sendi atau
penumpukan asam urat. Ankilosis paling sering menyerang lutut, namun juga dapat menyerang
pergelangan tangan, pergelangan kaki dan leher.
14. Artritis
Artritis adalah peradangan pada persendian yang disertai dengan rasa sakit untuk digerakkan.
Arthritis dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
(a) Reumatoid, yang merupakan penyakit kronis pada jaringan penghubung sendi.
(b) Gout arthritis, yaitu gangguan persendian karena metabolisme asam urat yang gagal.
(c) Osteoartritis, ialah penyakit sendi karena menipisnya tulang rawan.
16. Tetanus
Tetanus yaitu otot terus menerus mengalami ketegangan karena infeksi bakteri Clostridium tetani
yang menghasilkan toksin. Kaku otot yang dialami ketika mengalami titanus berawal dari rahang
dan leher. Clostridium tetani juga dapat menyerang saraf pda manusia melalui luka kotor yang di
bawanya. Clostridium tetani merupakan bakteri yang dapat bertahan hidup di luar tubuh dalam
bentuk spora untuk waktu yang relatif sangat lama. Mislanya, dalam debu, tanah, serta kotoran
hewan maupun kotoranmanusia. Spora Clostridium tetani umumnya masuk ke tubuh melalui
luka yang kotor, contohnya luka akibat cedera, digigit hewan, paku berkarat, dan luka bakar
Penyebab penyakit hernia adalah karena adanya titik lemah yang terjadi di dalam dinding perut.
Adanya suatu kombinasi dari kedua gejala hernia yang terjadi tadi. Penyebab hernia akibat
mengejan dengan berlebihan seperti menekan saat buang air besar dan melahirkan. Selain itu
penyakit hernia dapat terjadi akibat selalu mengangkat beban yang berat.
d. Gangguan fisiologis
Gangguan fisiologis dapat terjadi antara lain akibat tulang mengalami kekurangan
nutrisi, baik berupa
vitamin ataupun mineral. Selain itu, gangguan ini dapat pula terjadi karenaadanya
gangguan sistem hormon. Berikut ini beberapa bentuk gangguan fisiologis padasistem rangka.
1. Osteoporosis
Osteoporosis merupakan gangguan tulang yang terjadi
karena kekuranganhormon (misalnya tesrosteron pada laki-
laki dan progesteron pada perempuan).Akibatnya, tulang-tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
2. Mikrosepalus
Mikrosepalus merupakan gangguan pertumbuhan tulang-tulang
tengKorakKarena kekurangan zat kapur pada saat bayi. Akibatnya, kepala menjadi kecil
sehinggaakhirnya akan berpengaruh juga pada keseimbangan mental.
3. Rakitis
Rakitis merupakan penyakit tulang yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D.kekurangan
vitamin D dapat mengakibatkan sel-sel tulang sedikit memperoleh zat kapursehingga tulang-
tulang cenderung lunak. Penderita rakitis sering kali memlikik kaki berbentuk huruf O atau X.
4. Kelainan akibat penyakit lain
Gangguan tulang dapat juga terjadi akibat pengaruh penyakit lain, misalnya penyakit
tuberculosis tulang dan tumor ganas. Kedua macam penyakit tersebut dapatmenyebabkan tulang
menjadi busuk atau rusak.
1. Gangguan Tulang
Gangguan tulang meliputi:
b. Rakhitis
Rakhitis adalah penyakit tulang menjadi rapuh karena kekurangan vitamin D. Penderita
gangguan ini memiliki tulang kaki berbentuk X atau O.
c. Hidrosefalus
Hidrosefalus adalah kelainan yang disebabkan oleh pengumpulan yang abnormal dari cairan
spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar.
d. Mikrosepalus
Mikrosepalus adalah kelainan yang disebabkan oleh terhambatnya pertumbuhan tulang
tengkorak karena kekurangan zat kapur pada waktu bayi. Hal ini menyebabkan kepala menjadi
kecil.
e. Osteoporosis
Osteoporosis adalah gangguan tulang karena reabsorpasi bahan tulang terhambat. Hal ini
disebabkan oleh kekurangan hormon kelamin pria atau wanita.
2. Gangguan Persendian
Gangguan atau penyakit pada sistem gerak manusia yang kedua adalah gangguan persendian
dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
a. Dislokasi
Dislokasi adalah pergeseran kedudukan sendi karena sobek atau tertariknya ligamen.
b. Keseleo
Keseleo adalah gangguan persendian karena tertariknya ligamen sendi oleh gerakan tiba-tiba
atau yang tidak biasa dilakukan.
c. Ankilosis
Ankilosis adalah keadaan sendi tidak dapat digerakkan.
d. Artritis
Artritis atau infeksi sendi, yaitu gangguan sendi karena pera-dangan pada sendi. Artritis dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
Reumatoid, yaitu penyakit kronis pada jaringan penghubung sendi.
Ostevartritis, yaitu penyakit sendi karena menipisnya tulang rawan.
Gautartritis, yaitu gangguan gerak karena kegagalan metabolisme asam urat.
3. Gangguan Otot
Sedangkan gangguan atau penyakit pada sistem gerak manusia yang ketiga adalah gangguan
otot. Beberapa gangguan pada otot, antara lain:
Kejang Otot : Kejang otot adalah gangguan otot karena melakukan aktivitas terus-
menerus, sampai akhirnya otot tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi.
Atropi : Atropi adalah gangguan otot karena otot mengecil sehingga kemampuan untuk
berkontraksi hilang.
Hipertropi : Hipertropi adalah keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena sering
dilatih. Hal ini terjadi pada tubuh atlet, misalnya binaragawan, atlet angkat besi, dan atlet
sepakbola.
Tetanus : Tetanus adalah kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh
Clostridium tetani.
Kaku Leher atau Stiff : Kaku leher terjadi karena otot leher mengalami peradangan akibat
gerakan atau hambatan yang salah sehingga leher terasa kaku.
Hernia Abdominalis : Hernia abdominalis adalah sobeknya otot dinding perut yang lemah
sehingga usus melorot masuk ke rongga perut.
Kelainan Pada Sistem Gerak Manusia
1. Kelainan pada sistem gerak (Kelainan Tulang)
Terdapat beberapa kelainan pada sistem gerak yang dapat terjadi pada tulang, di antaranya,
rakhitis, osteoporosis, mikrosefalus, patah tulang, terkilir, kelainan bentuk tulang, dan artritis.
a. Kekurangan Vitamin D
Pada tubuh manusia, vitamin D dibentuk dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
Vitamin D sangat dibutuhkan untuk proses pelekatan kalsium di tulang ketika proses penulangan
pada masa anak-anak.
Kekurangan vitamin D biasanya terjadi karena tubuh kurang mendapat sinar matahari yang
cukup. Akibatnya, anak yang kekurangan vitamin D ini menderita kelainan pertumbuhan yang
disebut rakhitis. Hal tersebut ditunjukkan oleh kedua kaki yang berbentuk X atau O.
b. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kelainan pada sistem gerak yang terjadi pada tulang manusia yaitu dimana
kondisi tulang menjadi lebih lunak. Hal tersebut dapat terjadi karena kekurangan hormon-
hormon tertentu yang membantu pelekatan kalsium.
Selain itu, penderita kelainan ini dapat disebabkan juga oleh kekurangan kalsium dalam
makanannya sehingga tubuhnya menggunakan kalsium yang tersimpan pada tulangnya.
Akibatnya, pada tingkat tertentu tulang menjadi lebih lunak.
c. Mikrosefalus
Mikrosefalus adalah kelainan pada sistem gerak terutama pada tulang kepala berupa ukuran
kepala bayi yang lebih kecil atau tidak proporsional. Hal tersebut disebabkan ketika hamil,
seorang ibu mengalami kekurangan kalsium sehingga pembentukan tengkorak bayi tidak
sempurna.
d. Patah Tulang (Fraktura)
Ada beberapa jenis patah tulang, yaitu:
Patah tulang terbuka, tulang yang patah mencuat keluar sehingga merobek kulit;
Patah tulang tertutup, tulang yang patah tidak melukai kulit.
Patah tulang lebih banyak disebabkan oleh kecelakaan yang dialami penderita.
e. Terkilir
Seseorang dikatakan terkilir karena ligamen yang membungkus persendian tertarik ketika
melakukan gerakan yang tiba-tiba atau tidak biasa dilakukan. Pada kasus dislokasi, ligamen
sobek sehingga sendi bergeser. Dislokasi disebut juga urai sendi.
f. Artritis
Artritis adalah kelainan pada sistem gerak yang terjadi pada persendian. Artritis dapat dibedakan
sebagai berikut.
Artritis gout, terjadi karena adanya timbunan asam urat. Pada umumnya, terjadi pada
sendi-sendi tangan. Akibatnya, sendi-sendi tangan terlihat lebih besar.
Osteoartritis disebabkan oleh menipisnya lapisan tulang rawan di ujung tulang. Hal
tersebut menyebabkan persendian sakit ketika digerakkan.
Artritis eksudatif, terjadi karena serangan kuman tertentu yang menyebabkan peradangan
pada persendian. Sendi dipenuhi oleh cairan getah bening.
Artritis sikka, terjadi karena berkurangnya cairan sinovial. Hal tersebut tenyebabkan rasa
sakit ketika menggerakkan persendian.
Kekurangan Vitamin D
Vitamin D diperlukan untuk kalsifikasi (proses penulangan) pada tulang. Tubuh manusia dapat
membentuk Vitamin D dari pro Vitamin D dengan bantuan cahaya matahari (ultraviolet). Jika tubuh
tidak menerima sinar matahari yang cukup, ini dapat menyebabkan tubuh kekurangan vitamin D.
Defisiensi ini mengakibatkan rakitis, yakni gangguan bentuk tulang anak-anak, misalnya kaki
berbentuk huruf X atau O. Jika ini terjadi pada orang dewasa akan menyebabkan
penyakit osteomalasia.
Kecelakaan
Gangguan pada tulang akibat kecelakaan dapat berupa memar dan fraktura.
1. Memar; sobeknya selaput sendi. Jika sobeknya selaput sendi diikuti lepasnya ujung
tulang dari sendi disebut urai sendi.
2. Fraktura (patah tulang)
Fraktura pada tulang dibedakan sebagai berikut:
o Patah tulang tertutup, jika tulang yang patah tidak merobek kulit.
o Patah tulang terbuka, jika tulang yang patah mencuat keluar merobek kulit.
o Fisura, jika tulang hanya retak.
Jika seseorang dalam kebiasaan posisi tubuh yang salah dalam waktu lama dapat menyebabkan
kelainan tulang: lordosis, kifosis, dan skoliosis.
Lordosis adalah kelainan pada tulang leher dan panggul yang terlalu membengkok ke depan.
Kifosis adalah kelainan pada tulang punggung yang terlalu membengkok ke belakang. Kelainan ini
mungkin terjadi karena kebiasaan menulis yang terlalu membungkuk yang dilakukan selama
bertahun-tahun.
Skoliosis adalah kelainan pada ruas-ruas tulang belakang yang membengkok ke samping. Ini dapat
terjadi jika seseorang sering membebani salah satu sisi tubuh dan kebiasaan ini dilakukan dalam
jangka waktu lama.
Nekrosis
Jika selaput tulang (periosteum) mengering, inilah yang disebut nekrosa. Terjadi jika periosteum
rusak sehingga bagian tulang tidak memperoleh nutrisi, lalu mati, dan kemudian mengering.
Gangguan Persendian
Macam gangguan pada persendian antara lain dislokasi, ankilosis, terkilir, dan artritis.
Dislokasi adalah pergeseran sendi akibat dari jaringan penggantungnya (ligamentum) sobek.
Ankilosis adalah suatu keadaan persendian yang tidak dapat digerakkan seolah-olah menyatu.
Terkilir adalah tertariknya ligamentum ke posisi yang tidak sesuai, tetapi tidak bergeser. Ini sering
terjadi jika Anda melakukan gerakan tiba-tiba atau gerakan yang jarang dan sulit dilakukan.
Artritis adalah kelainan pada sinovial persendian, menyebabkan kerusakan pada kartilago
persendian. Kerusakan ini menimbulkan peradangan sendi.
Contoh penyakit atau gangguan pada sistem gerak: Artritis gout (awam menyebut penyakit asam
urat)
Artritis dapat dibedakan menjadi empat macam sebagai berikut:
Artritis gout – ruas jari-jari membesar dan sulit digerakkan. Penyebab gout adalah timbunan asam
urat pada persendian, misalnya jari-jari tangan. Awam menyebut gangguan ini sebagai penyakit
asam urat.
Osteoartritis adalah menipisnya tulang rawan akibatnya rasa nyeri ketika sendi digerakkan.
Artritis eksudatif adalah terisinya rongga sendi oleh cairan yang disebut getah radang. Penyakit ini
disebabkan oleh serangan kuman.
Artritis sika adalah kekeringan sendi, berkurangnya minyak sendi (cairan sinovial), mengakibatkan
rasa nyeri saat tulang digerakkan.
Gangguan pada sistem gerak dapat juga disebabkan oleh infeksi kuman penyakit. Misalnya infeksi
gonorea dan sifilis menyebabkan persendian menjadi kaku.
Atrofi Otot
Atrofi otot adalah terjadinya pengurangan ukuran, ketegangan, dan kekuatan otot yang disebabkan
oleh mengecilnya serabut-serabut otot. Segala jenis kerusakan pada neuron motorik akan
menyebabakan terjadinya atrofi secara bertahap. Misalnya virus polio yang menyerang sistem saraf
menyebabkan paralisis dan atrofi otot.
Distrofi Otot
Penyakit menurun ini disebabkan oleh mutasi gen yang bertanggung jawab untuk proses sintesis
protein otot sehingga otot menjadi lemah. Umumnya terjadi pada laki-laki usia 3 – 7 tahun.
Kelelahan Otot
Kelelahan otot terjadi karena aktivitas yang terus menerus. Jika ini berlanjut dapat terjadi kram.
Tetanus
Tetanus adalah terjadinya kontraksi otot seluruh tubuh yang kuat dalam waktu tertentu. Otot terus
menerus berkontraksi (tonus atau kejang) akibat serangan bakteri Clostridium tetani.
Kaku Leher
Kaku leher atau stiff adalah peradangan otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku. “Stiff” terjadi
akibat kesalahan gerak.
Gangguan dan Penyakit Pada Sistem Gerak (Gangguan
Tulang, Persendian dan Otot)
Gangguan dan Penyakit Pada Sistem Gerak – Gangguan pada sistem gerak sering dialami oleh
tulang, persendian, dan otot dalam melaksanakan tugasnya. Gangguan ini dapat terjadi, karena
tulang dan otot di dalam tubuh sering menanggung beban terlalu berat, maupun karena pengaruh
hormon, vitamin, infeksi kuman penyakit, dan lain-lain.
1. Gangguan Tulang
a. Gangguan fisiologis
Gangguan fisiologis bisa disebabkan karena kelainan fungsi vitamin atau hormon. Contoh
gangguan fisiologis ialah rakhitis, mikrosefalus, hidrosefalus, akromegali, dan osteoporosis.
(1) Rakhitis ialah penyakit tulang karena kekurangan vitamin D. Vitamin D berfungsi membantu
proses penimbunan zat kapur pada waktu pembentukan tulang. Jadi, jika kekurangan vitamin D
menyebabkan tulang anggota gerak berbentuk X atau O.
(2) Mikrosefalus ialah pertumbuhan tulang tengkorak yang terhambat karena abnormalitas tirosin
sehingga ukuran kepala menjadi kecil.
(3) Hidrosefalus ialah suatu kelainan yang ditandai dengan pengumpulan abnormal cairan spinal
dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar.
(4) Akromegali ialah penyakit pada tulang pipa yang menebal karena kelebihan somatotropin
yang bersifat lokal.
(5) Osteoporosis ialah penurunan berat tulang karena osifikasi dan terjadi penghambatan
reabsorpsi bahan tulang. Hal ini dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon parahormon.
b. Gangguan fisik
Gangguan secara fisik sering menyebabkan kerusakan tulang. Kerusakan tulang ini,
contohnya adalah fraktura atau retak tulang. Retak tulang dapat dibedakan menjadi beberapa
macam, yaitu:
(1) fraktura, apabila tulang yang retak tidak sampai menyebabkan organ lain terluka atau dapat
pula menyebabkan otot dan kulit terluka.
(2) Greenstick, apabila tulang mengalami retak sebagian dan tidak sampai memisah.
(3) Komminudet, apabila tulang mengalami retak menjadi beberapa bagian tetapi tidak sampai
keluar dari otot.
2. Gangguan Persendian
Gangguan persendian dapat diakibatkan oleh berbagai macam sebab sehingga terjadi gangguan
gerak. Gangguan persendian ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1) dislokasi, pergeseran kedudukan sendi karena perubahan ligamen,
2) ankilosis, persendian yang tidak dapat digerakkan; dan
3) artritis, peradangan pada persendian yang disertai dengan rasa sakit untuk digerakkan.
3. Gangguan Otot
Otot berperan dalam gerakan sebagai alat gerak aktif. Jika otot mengalami gangguan, maka
sistem gerak juga menjadi terhambat. Beberapa macam gangguan otot di antaranya adalah:
a. Kejang otot, terjadi apabila otot terus-menerus melakukan aktivitas sampai akhirnya tidak
mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi.
b. Tetanus, yaitu otot terus menerus mengalami ketegangan karena infeksi bakteri Clostridium
tetani yang menghasilkan toksin.
c. Atrofi atau miastema grafis, yaitu keadaan otot mengecil sehingga menghilangkan
kemampuan otot untuk berkontraksi. Hal ini menyebabkan otot mengalami kelumpuhan.
d. Supertrofi, yaitu volume otot membesar karena otot setiap hari dilatih secara berlebihan.
e. Hernia abdominalis, yaitu otot dinding perut yang lemah tersobek sehingga letak usus
menurun.
f. Stiff atau kaku leher, yaitu otot leher yang mengalami peradangan akibat gerakan atau
hentakan yang salah sehingga leher terasa kaku.
Daftar Istilah
Amfiartrosis = persendian yang masih memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.
Antagonis = kontraksi otot yang berlawanan dengan otot lainnya.
Artikulasi = hubungan antartulang atau antarsegmen.
Diartrosis = persendian yang dapat digerakkan.
Endoskeleton = rangka dalam.
Foramen magnum = lubang di tengkorak belakang yang dilewati serabut saraf.
Fraktura = patah tulang tampak luka pada otot.
Kontraksi = memendek dan menegangnya serabut otot karena adanya rangsang.
Ligamen = jaringan ikat atau tulang rawan bersifat elastis yang membalut persendian.
Osifikasi = pembentukan tulang rawan menjadi tulang sejati.
Osteoblas = sel pembentuk tulang yang mensekresikan matriks tulang.
Rawan hialin = tulang rawan halus yang tampak mengkilat tidak memiliki serat yang jelas.
Rawan elastis = jaringan ikat protein penyusun utama serabut elastis pada pembuluh darah dan
ligamen.
Sinergis = kontraksi otot yang seirama dengan otot lainnya.
Tendon = tali serabut berwarna putih yang menghubungkan otot dengan struktur yang dapat
bergerak.
Tetanus = keadaan tegang yang terus-menerus pada otot.
Gangguan Sistem Gerak Manusia
Gangguan pada sistem gerak manusia berupa kelainan atau
penyakit pada alat gerak seperti tulang, persendian, dan otot. Gangguan ini bisaterjadi pada
seluruh sistem gerak manusia yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.Gangguan Tulangan.
a.Retak Tulang
Retak tulang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
1)Fraktura sederhana, apabila tulang yang retak tidak sampai melukaiotot.
2)Greenstick (retak tak lengkap), apabila tulang hanya retak dansebagian tidak sampai memisah.
3)Fraktura tertutup, apabila tulang yang patah menyebabkan ototterluka, tetapi tidak keluar dari
kulit.
4)Fraktura terbuka, apabila tulang yang patah sampai mencuat keluarkulit.
b.Rakhitis
Rakhitis adalah penyakit tulang menjadi rapuh karena kekuranganvitamin D. Penderita gangguan
ini memiliki tulang kaki berbentuk Xatau O.
c.Hidrosefalus
Hidrosefalus adalah kelainan yang disebabkan oleh pengumpulan yangabnormal dari cairan
spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehinggakepala membesar.
d.Mikrosepalus
Mikrosepalus adalah kelainan yang disebabkan oleh
terhambatnya pertumbuhan tulang tengkorak karena kekurangan zat kapur padawaktu bayi. Hal
ini menyebabkan kepala menjadi kecil.
e.Osteoporosis
Osteoporosis adalah gangguan tulang karena reabsorpasi bahan tulangterhambat. Hal ini
disebabkan oleh kekurangan hormon kelamin priaatau wanita.
f.Gangguan pada Tulang Belakang
Gangguan pada tulang terjadi karena kedudukan tulang
belakang bergeser dari kedudukan normal. Kelainan pada tulang belakang ada beberapa macam,
yaitu:
1)Kifosis, jika tulang punggung melengkung ke belakang, sehingga penderita kelihatan bungkuk
2)Skoliosis, jika tulang belakang melengkung ke arah samping,sehingga badan tampak
melengkung ke kiri atau ke kanan.
3)Lordosis, jika tulang belakang melengkung ke depan yangmenyebabkan kepala tertarik ke
belakang.
2.Gangguan Persendian
Gangguan atau penyakit pada sistem gerak manusia yang keduaadalah gangguan persendian
dapat dibedakan menjadi beberapamacam, yaitu:
a.Dislokasi
Dislokasi adalah pergeseran kedudukan sendi karena sobek atautertariknya ligamen.
b.Keseleo
Keseleo adalah gangguan persendian karena tertariknya ligamen sendioleh gerakan tiba-tiba atau
yang tidak biasa dilakukan.
c.Ankilosis
Ankilosis adalah keadaan sendi tidak dapat digerakkan.
d.Artritis
Artritis atau infeksi sendi, yaitu gangguan sendi karena pera-dangan pada sendi. Artritis dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
1)Reumatoid, yaitu penyakit kronis pada jaringan penghubung sendi.
2)Ostevartritis, yaitu penyakit sendi karena menipisnya tulang rawan.
3)Gautartritis, yaitu gangguan gerak karena kegagalan metabolismeasam urat.
3.Gangguan Otot
Sedangkangangguan atau penyakit pada sistem gerakmanusia yang ketiga adalah gangguan
otot. Beberapa gangguan padaotot, antara lain:
1)Kejang Otot : Kejang otot adalah gangguan otot karena melakukanaktivitas terus-menerus,
sampai akhirnya otot tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energy.
2)Atropi : Atropi adalah gangguan otot karena otot mengecilsehingga kemampuan untuk
berkontraksi hilang.
3)Hipertropi : Hipertropi adalah keadaan otot menjadi lebih besar dankuat karena sering dilatih.
Hal ini terjadi pada tubuh atlet, misalnya binaragawan, atlet angkat besi, dan atlet sepakbola.
4)Tetanus : Tetanus adalah kejang otot yang disebabkan oleh toksinyang dihasilkan oleh
Clostridium tetani.
5)Kaku Leher atau Stiff : Kaku leher terjadi karena otot lehermengalami peradangan akibat
gerakan atau hambatan yang salahsehingga leher terasa kaku.
6)Hernia Abdominalis : Hernia abdominalis adalah sobeknya ototdinding perut yang lemah
sehingga usus melorot masuk ke rongga perut.
Teknologi Pada Sistem Gerak
Penyembuhan Patah Tulang
Siapa yang pernah merasakan patah tulang? Biasanya, patah tulang bisa terjadi karena
kecelakaan, baik kecelakaan besar maupun kecelakaan kecil. Ada 3 jenis metode yang bisa
digunakan untuk proses penyembuhan patah tulang, lho. Metode yang pertama adalah
pemasangan gips. Pemasangan gips adalah pemasangan bahan kapur di sekitar tulang yang
patah untuk membantu tulangmu tersangga dengan baik sampai sembuh kembali. Selain
pemasangan gips, ada juga yang namanyapembidaian, yaitu menempatkan benda keras di
sekeliling tulang yang patah. Pembidaian bertujuan untuk menjaga agar tulang yang patah tidak
bergerak. Untuk mengobati tulang yang patah juga bisa dilakukan dengan cara pembedahan
internal, yaitu pembedahan untuk menempatkan logam pada tulang yang patah.
Seperti jenis kanker lainnya, penyembuhan kanker tulang juga bisa dilakukan dengan cara
kemoterapi. Kemoterapi pada dasarnya merupakan penggunaan obat yang kuat untuk
membunuh sel-sel kanker. Selain dengan kemoterapi, bisa juga dilakukan dengan radioterapi.
Apa bedanya radioterapi dengan kemoterapi? Radioterapidilakukan dengan menggunakan sinar
radioaktif, misalnya sinar X atau sinar gamma. Jangan tertukar, ya!
Squad, masih banyak lho jenis teknologi sistem gerak lainnya. Misalnya penggantian
sendi yang merupakan pembedahan untuk mengganti sendi rusak dengan logam. Ada juga yang
namanya transplantasi sumsum, nih. Transplantasi sumsumadalah proses transfer sumsum
merah dari donor ke resipen.
Eh, kamu pernah nonton film Captain America: Winter Soldier? Tentu kamu tahu tokoh yang
bernama Bucky, kan? Kamu tahu nggak, sih, tangannya Bucky itu tangan bionik, lho! Tangan
bionik ini termasuk ke dalam teknologi sistem gerak. Fungsi tangan bionik antara lain untuk
menggantikan tangan asli yang sudah tidak mampu lagi berfungsi baik, misalnya karena harus
diamputasi.
Selain teknologi di atas, kamu pasti familiar dengan teknologi yang satu ini. Yap, kursi roda!
Untuk mereka yang sudah mengalami kesulitan berjalan atau sudah tidak bisa berjalan sama
sekali, kursi roda bisa membantu mereka untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Bahkan sudah ada kursi roda yang bisa bergerak otomatis tanpa harus membutuhkan bantuan
orang lain untuk mendorongnya. Teknologi sistem gerak yang terakhir
adalah Viskosuplementasi atau penyuntikkan asam hialuronat ke celah sendi.
Teknologi Pada Sistem Gerak
1. Penggantian Sendi
Dapat dilakukan dengan cara metode pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak dengan logam.
Bonggol sendi diganti dengan logam campuran (misal campuran titanium) dan cawan sendi dengan
mangkuk plietilena (misal plastik) yang kerapatannya tinggi. Kemudian,kedua sisi direkatkan dengan
senyawa metal metakrital berpori yang memungkinkan fisiologi tulang tetap normal.
2. Transplantasi Sumsum
Yaitu sumsum merah ditransplantasikan dari satu orang ke orang yang lain. Dalam hal ini diperlukan
teknik khusus untuk memindahkan sumsum dari donor yang sehat dan menyuntikkannya ke resipien
tanpa merusaknya,karena sumsum sangat lunak.
4. Tangan Bionik
Alat bantu bagi penderita tuna daksa (cacat anggota tubuh) khususnya tangan, kini semakin canggih
dan fungsional. Tangan buatan yang dibuat sebuah perusahaan Skotlandia dapat dipakai pengguna
untuk mengetik dan memegang kartu kredit.
5. Kaki Bionik
Kaki bionic ini dilengkapi dengan motor elektrik yang menggerakkan persendian lutut dan
pergelangan kaki. Teknologi ini memberikan kemudahan kepada penggunaannya untuk berjalan,
khususnya ketika menyusuri tangga dan jalanan yang landai.
6. Otot Artificial
Ilmuwan dari California telah menciptakan sebuah penemuan baru berupa otot artificial yang dapat
menyembuhkan dirinya sendiri dan membangkitkan listrik. Riset ini menggunakan sebagian ilmu
yang sudah digunakan di Jepang untuk membangkitkan listrik dari gelombang air laut atau samudera.
8. Implant
Implant adalah suatu material yang terbuat dari benda rigid (sekarang ini dipakai titanium) yang
dipasang di tulang belakang dengan melekatkan sekrupnya di pedikel tulang vertebra. Implant dan
instrumentasi untuk skoliosis sesungguhnya memberikan kontribusi terbesar dalam pembiayaan
operasi penderita skoliosis.
9. Kursi roda
Kursi roda adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan
menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cedera, maupun cacat. Alat ini bisa digerakan
dengan didorong oleh pihak lain, digerakan dengan menggunakan tangan, atau dengan menggunakan
mesin otomatis.
Jenis kursi roda :
a. Kursi roda manual
Adalah kursi roda digerakkan dengan tangan si penderita cacat, merupakan kursi roda yang biasa
digunakan untuk semua kegiatan. Kursi roda seperti ini tidak dapat digunakan oleh penderita cacat
yang mempunyai kecacatan ditangan juga.
b. Kursi roda listrik
Merupakan kursi roda yang digerakkan dengan motor listrik biasanya digunakan untuk perjalanan
jauh bagi penderita cacat atau bagi penderita cacat ganda sehingga tidak mampu untuk menjalankan
sendiri kursi roda, untuk menjalankan kursi roda mereka cukup dengan menggunakan tuas seperti
joystick untuk menjalankan maju, merubah arah kursi roda belok kiri atau belok kanan dan untuk
mengerem jalannya kursi roda.Biasanya kursi roda listrik dilengkapi dengan alat untuk
mengecas/mengisi ulang aki/baterainya yang dapat langsung dimasukkan dalam stop kontak
dirumah/bangunan yang dikunjungi.
c. Kursi roda untuk sport
Kursi roda manual untuk kegiatan olah raga, pada balapan kursi roda yang direncanakan untuk
berjalan dengan cepat dibutuhkan upaya untuk meningkatkan kestabilan dengan menggunakan
tambahan 1 roda didepan seperti trike (sepeda roda tiga). Merupakan perangkat yang umum
ditemukan dalam pekan olah raga/olimpiade bagi penderita cacat.
10.Hypophosphatemic Rickets
Tujuan pengobatan Hypophosphatemic rickets adalah meningkatkan kadar posfat di dalam darah,
dimana akan meningkatkan bentuk tulang normal. Posfat bisa digunakan melalui mulut dan harus
dikombinasikan dengan calcitriol, bentuk aktif dari vitamin D. Menggunakan Vitamin D tunggal
tidak mencukupi. Jumlah posfat dan calcitriol harus disesuaikan dengan hati-hati karena pengobatan
ini seringkali menyebabkan kalsium kadar tinggi di dalam darah, penumpukan kalsium pada jaringan
ginjal, atau batu ginjal
TEKNOLOGI YANG BERKAITAN DENGAN
SISTEM GERAK
1. Dapat dilakukan dengan cara metode pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak dengan logam.
Bonggol sendi digantidengan logam campuran(misal campuran titanium) dan cawan sendi dengan
mangkuk plietilina(misal plastic) yang kerapatannya tinggi. Kemudian, kedua sisi di rekatkan dengan
senyawa metal metakrital berpori yang memungkinkan fisiologi tulang tetap normal. Penggantian sendi
2. Penyembuhan pada kanker tulang • Kemoterapi : biasanya menggunakan obat-obatan yang sangat kuat
untuk mencoba membunuh sel kanker. Sayangnya, beberapa sel-sel normal juga mati dalam prosesnya.
Obat dirancang untuk membunuh atau tumbuh dengan cepat membagi sel. • Radioterapi : Radioterapi
berarti pengobatan kanker dengan menggunakan sinar radioaktif. Sinar X, elektron, dan sinar y (gamma),
terbanyak digunakan dalam pengobatan kanker disamping partikel lain. • pembedahan • amputasi •
Menggunakan metode teknik baru limb salvage, dimana teknik terapi baru ini telah dikembangkan di
hampir semua pusat penyembuhan kanker di seluruh dunia. Tujuan operasi adalah untuk menghilangkan
tumor lokal pada tulang yang terkena. Menurut Prof. Errol, operasi ini dibagi menjadi dua: 1. Limb
salvage yaitu tulang yang terkena tumor ganas disambung dengan bekas kaki pasien lain yang baru saja
meninggal dunia atau tulang yang terkena tumor pada stadium dini dimatikan dulu dengan radiasi
kemudian dipasang lagi. 2. Limb ablation yaitu tulang yang terkena tumor ganas di amputasi.
3. Penyembuhan patah tulang Dilakukan dengan cara Pemasangan gips : bahan kapur yang diletakkan
disekitar tulang yang patah. Pembidaian : benda keras yang ditempatkan didaerah sekeliling tulang yang
patah. Pembedahan internal : pembedahan untuk menempatkan batang logam atau piringan pada tulang
yang patah.
4. Kursi roda Kursi roda adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan
menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cedera, maupun cacat. Alat ini bisa digerakan dengan
didorong oleh pihak lain, digerakan dengan menggunakan tangan, atau dengan menggunakan mesin
otomatis.
5. Tangan bionik & kaki bionik Tangan bionik adalah Alat bantu bagi penderita tuna daksa (cacat anggota
tubuh) khususnya tangan kini semakin canggih dan fungsional. Kaki bionik adalah Kaki buatan yang lain
daripada yang lain, sebab dilengkapi dengan perangkat Bluetooth.
6. Implant dan instrumentasi untuk skoliosis sesungguhnya memberikan kontribusi terbesar dalam
pembiayaan operasi penderita skoliosisApa sih implant itu??? Implant adalah suatu material yang terbuat
dari benda rigid (sekarang ini dipakai titanium) yang dipasang di tulang belakang dengan melekatkan
sekrupnya di pedikel tulang vertebra. Apa pula instrument itu??? Instrument adalah berbagai alat yang
digunakan untuk mempermudah pemasangan implant pada tulang belakang. Implant dan Instrumentasi
7. Yaitu dengan pemakaian sepatu khusus untuk menormalkan kembali dan sepatu tersebut harus selalu
dipakai. Penanggulangan kaki O
8. Yaitu sumsum merah ditransplantasikan dari satu orang ke orang yang lain. Dalam hal ini diperlukan
teknik khusus untuk memindahkan sumsum dari donor yang sehat dan menyuntikkannya ke resipien tanpa
merusaknya,karena sumsum sangat lunak. Transplantasi Sumsum
9. Viscosupplementasi Viscosupplementasi adalah pilihan baru yang ada bagi pasien dengan gejala lutut
osteoarthritis, yang melibatkan rentetan injeksi intra-artionlar asam hyaluronic. Sementara, pasien yang
tidak menyukai pengobatan tradisional sebaiknya mencoba perawatan ini. Suplemen hyalgandisuntikan
secara langsung kedalam sendi lutut untuk memperbaiki gizi dan pelumasan. Pada kebanyakan kasus,
pasien menemukan kenyamanan dalam berjalan setelah injeksi. tetapi, penting untuk memperhatikan
bahwa viscosupplementasi ini biasanya dilakukan jika semua jenis pengobatan lain telah dilakukan namun
gagal untuk mengurangi rasa sakit.
10. Osteoporosis Penentuan kerapatan tulang dengan Bone Densitometer. Pengukuran kerapatan tulang
dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi Gamma atau sinar –x . Berdasarkan banyaknya
radiasi gamma atau sinar –x yang di serap oleh tulang yang diperiksa, maka dapat ditentukan konsentrasi
mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipisah pada alat kekeroposan
tulang(osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menupouse(mati haid) sehingga
menyebabkan tulang mudah patah.
11. Atroskopi Penggunaan peralatan atroskopi terutama sekali untuk pasien cedera. Atroskopi dirintis diawal
1950-an oleh Dr. masaki watanabe dari jepang untuk melakukan bedah dan rekonstruksi kartilago invasif
minimal dan liga mentum yang robek. Atroskopi membantu pasien sembuh dari pembedahan dalam
hitungan hari, daripada minggu ataupun bulan dalam bedah biasa dan terbuka. Atroskopi lutut adalah salah
satu operasi yang paling umum dilakukan oleh dokter bedah ortopedi sekarang dan sering digabungkan
dengan menisektomi atau kondroplasti yang merupakan pemindahan dari tulang rawan yang sobek.
Teknologi Pada Sistem Gerak
3. Pergantian sendi
Pergantian sendi dilakukan dengan cara pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak
dengan logam. Bonggol sendi diganti dengan logam campuran.
4. Transplantasi sumsum
Transplantasi sumsum yaitu sumsum merah dari seseorang ditransplantasikan kepada
orang lain. Dalam hal ini, diperlukan teknik khusus untuk memindahkan sumsum dari
donor yang sehat dan menyuntikkannya ke resipien tanpa merusaknya, karena sumsum
sangat lunak.
6. Implan
Implan adalah pemasangan suatu material dari benda rigid atau kaku pada tulang
belakang yang mengalami gangguan.
7. Tangan bionik
Tangan bionik adalah tangan buatan yang fungsional sehingga dapat digunakan untuk
memegang benda dan melakukan gerakan kombinasi tangan, misalnya mengetik
8. Kaki bionik
9. Kursi Roda
Adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan. Alat ini
dapat digerakkan dengan didorong oleh pihak lain, digerakkan dengan menggunakan
tangan atau dengan menggunakan mesin otomatis.
11. Viskosuplementasi
Viskosuplementasi adalah menyuntikkan asam hialuronat ke celah-celah sendi
untuk memperbaiki gizi dan pelumasan.
12. Pencangkokan tulang rawan
Teknik ini adalah menanam tulang rawan pasien dan memindahkan jaringan tersebut ke
area yang rusak.
Teknologi Untuk Mengatasi Gangguan dan Kelainan
pada Tulang
1. PEMASANGAN PEN
Pemasangn pen kian sering dijadikan pilihan untuk menangani kasus patah tulang.Dengan dipen,
diharapkan tulang kembali tersambung tersambung dengan lebih baikTujuan pemasangan pen
adalah fiksasi agar posisi tulang tidak berubah setelah reposisi. Penyembuhan tulang yang baik
perlu posisi tulang yang baik juga,” tutur dr Nario Gunawan SpOT.
Spesialis ortopedi dan traumatologi RS Mitra Keluarga itu menambahkan, dalam memperbaiki
cedera tulang, gips bisa juga dijadikan pilihan. Tindakan tersebut merupakan fiksasi eksternal.
Sedangkan penggunaan pen merupakan fiksasi internal. “Pen dipasang lewat tindakan operasi,”
tuturnya.
Kelebihan pen untuk menangani patah tulang, papar Nario, reposisi tulang lebih bagus. Bila
pakai gips, jelas dia, kadang tulang jadi bengkok karena reposisi dilakukan dari luar. “Tapi, harus
dilihat pula kondisi tulang yang cedera,” ungkap dokter yang akrab dipanggil Rio itu
2 PEMBIDAIAN
Penanganan patah tulang yang paling utama adalah dengan melakukan pembidaian. Pembidaian
adalah berbagai tindakan dan upaya untuk mengistirahatkan bagian yang patah. Di bawah ini
adalah beberapa macam teknik penyembuhan patah tulang dengan pembidaian.
1.Bidai keras : umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain yang kuat
dan ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna dalam keadaan
darurat. Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang memenuhi syarat di lapangan.Contoh :
bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.
2.Bidai traksi : bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya
dipergunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang paha.
Contoh : bidai traksi tulang paha
3.Bidai improvisasi : bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk
penopang. Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan lain-
lain.improvisasi si penolong. Contoh : majalah, koran, karton dan
4.Gendongan/Belat dan bebat : pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya
dipakai mitela (kain segitiga) dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk
menghentikan pergerakan daerah cedera. Contoh : gendongan lengan.
3 VESSELPLASTY
Dr Bambang Darwono, SpB, SpOT, menyatakan metode tersebut memang bisa menangani jenis
patah tulang stabil atau yang tidak menekan saraf. Dalam teknik ini, ia menyebutkan tindakan
pembedahan tanpa pisau dengan bius lokal ini menggunakan zat semacam semen yang bisa
mengeras dengan cepat ke dalam rongga pada bagian tulang yang patah. Teknik vesselplasty ini
masih tergolong konsep baru untuk mengatasi patah tulang belakang. Meski ditemukan pertama
kali di Prancis pada 1984, teknik ini dikembangkan dan disempurnakan di Amerika Serikat pada
1995. Tindakan minimal invasif ini dilakukan dengan cara menyuntik tulang patah dengan
menggunakan jarum khusus dengan pembiusan lokal.
Melalui jarum, dimasukkan semacam balon yang terbuat dari polietilen dengan pori-pori sebesar
80 mikron ke dalam ruas tulang belakang yang patah. Selanjutnya, ke dalam balon disuntikkan
semen tulang khusus dengan tekanan yang bisa diatur. Sebagian semen keluar lewat pori-pori
mengisi jaringan sekitar atau ruang kosong pada ruas tulang yang patah. Efek ini bisa
mendongkrak tulang belakang ke bentuk semula. Selanjutnya, jarum ditarik dan balon tinggal di
tulang belakang. Semen tulang menjadi keras dalam waktu 20-30 menit. Dengan kepadatan
gradual, di dalam balon semen makin padat, konstruksi ini relatif lentur sehingga aman bagi
tulang di sekitarnya, terutama bagi penderita osteoporosis.
4. KOMPERESI
Kompresi adalah dengan menciptakan ruangan di dalam ruas tulang belakang dan memasukkan
bahan pengisi tulang atau bone filler material (BFM), sehingga ruas tulang belakang yang
mengalami patah tulang kembali normal seperti sebelumnya. Namun, risiko dari cara ini adanya
kebocoran dari bahan pengisi tulang tadi.
Jumlah osteoblas yang mengekspresikan TGF kalus, jumlah osteoblas itu sendiri, dan
ketebalan kalus.
Dan percobaan ini diujicobakan pada tikus putih, setiap kelompok tikus putih terdiri dari sepuluh
tikus. Kelompok 1 adalah kelompok yang tidak mendapatkan stimulasi medan elektromagnetik.
Kelompok 2 adalah kelompok yang mendapatkan stimulasi medan elektromagnetik selama 6 jam
sehari selama 4 minggu. Semua tikus kemudian diperiksa secara histologis dan imunohistokimia
untuk mengetahui jumlah osteoblas yang mengekspresikan , jumlah osteoblas, dan tebal kalus.
Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan jumlah osteoblas, sehingga
dapat disimpulkan stimulasi medan elektromagnetik dapat merangsang penyembuhan patah
Proses pembuatan coral atau gamping sebagai hidroksiapatit tersebut, ujarnya, sederhana saja
yakni dengan membakar material itu dengan suhu 900 derajat Celcius untuk menghilangkan zat
organiknya, penambahan unsur fosfat, penyaringan, pencucian dan pembakaran berikutnya
dengan suhu 600 derajat Celcius.
Material biokeramik hidroksiapatit baik berbahan dasar komersial atau bahan mineral alam yang
memenuhi standar medis, urainya, berbentuk serbuk, bahan berpori, bahan padat atau bahan
komposit. Bahan komposit memiliki kelebihan bisa dimasukkan obat sebelum ditanam ke tulang
penderita. Dalam tiga minggu, menurut dia, hidroksiapatit dengan bahan coral atau gamping ini
mulai menyatu sebagai tulang, sehingga tak diperlukan operasi berikutnya untuk mengeluarkan
bahan asing tersebut.
9 . PENGGANTIAN SENDI
Operasi penggantian sendi adalah suatu jenis operasi yang dilakukan untuk mengganti sendi
yang telah rusak dengan sendi buatan yang disebut prostesis. Operasi ini telah dilakukan pada
ratusan ribu pasien yang mengalami kerusakan, khususnya sendi lutut dan pinggul, dengan hasil
yang sangat memuaskan selama sekitar 35 tahun terakhir. Penyebab utama kerusakan di lutut dan
pinggul adalah pengapuran (osteoartritis).
TEKNOLOGI UNTUK MENGATASI GANGGUAN
PADA SISTEM GERAK
Penyembuhan kanker tulang
Kemoterapi : biasanya menggunakan obat-obatan yang sangat kuat untuk
mencoba membunuh sel kanker. Sayangnya, beberapa sel-sel normal juga mati
dalam prosesnya. Obat dirancang untuk membunuh atau tumbuh dengan cepat
membagi sel.
Efek samping termasuk mual dan muntah, kehilangan rambut, infeksi, dan kelelahan.
Penggantian sendi
Dapat dilakukan dengan cara metode pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak
dengan logam.Boggol sendi diganti dengan logam campuran(misal campuran titanium)
dan cawan sendi dengan mangkuk plietilena(missal plastic) yang kerapatannya
tinggi.Kemudian,kedua sisi direkatkan dengan senyawa metal metakrital berpori yang
memungkinkan fisiologi tulang tetap normal.
Penanggulangan kaki O
Yaitu dengan pemakaian sepatu khusus untuk menormalkan kembali dan sepatu
tersebut harus selalu dipakai.
Skoliosis Kongenitalis adalah suatu kelainan pada lengkung tulang belakang bayi
baru lahir.Kelainan ini jarang terjadi dan biasanya berhubungan dengan gangguan
pada pembentukan tulang belakang atau peleburan tulang rusuk.Skoliosis bisa
menyebabkan kelainan bentuk yang serius pada anak yang sedang tumbuh, karena itu
seringkali dilakukan tindakan pengobatan dengan memasang penyangga (brace)sedini
mungkin. Jika keadaan anak semakin memburuk, mungkin perlu dilakukan
pembedahan.
Teknologi Untuk Mengatasi Gangguan dan Kelainan Pada Sistem Gerak Manusia
(Tugas biologi)
ajenglyandra
1. Penyembuhan Patah Tulang
Patah tulang adalah suatu kelainan yang terjadi akibat dari cidera yang menyebabkan
rapuhnya atau patahnya tulang dari seseorang. Hal ini bias terjadi karma kecelakaan,
terjatuh ataupun terkena benda-benda tajam yang dapat menyebabkan patahnya
tulang-tulang manusia.
Ada banyak tipe-tipe yang berbeda dari kanker tulang. Tumor-tumor tulang yang paling
umum termasuk osteosarcoma, Ewing’s sarcoma, chondrosarcoma, malignant fibrous
histiocytoma, fibrosarcoma, dan chordoma. Penyembuhan kanker tulang dapat
dilakukan dengan cara pembedahan dan amputasi. Cara lain seperti, kemoterapi dan
radioterapi juga efektif.
4. Penggantian Sendi
Untuk mengatasi penyakit degenarit tulang( sendi- sendi yang telah rusak dan
menimbulkan rasa sakit) yakni dengan metode pembedahan untuk mengganti sendi
yang rusak dengan bahan logam. Bonngol sendi diganti dengan logam
campuran(missal, campuran titanium) dan cawan sendi dengan mangkok polietilena,(
misal plastik ) yang kerapatannya tinggi. Kemudian kedua sisi direkatkan dengan
senyawa metil metrakilat berpori ynag memungkinkan fisiologi tulang tetap normal.
5. Hypophosphatemic Rickets
Hypophosphatemic rickets (dahulu dikenal vitamin D-resintan rickets) adalah gangguan
dimana tulang menjadi terasa agak menyakitkan dan mudah bengkok karena darah
mengandung kadar posfat rendah.
Pengobatan: Tujuan pengobatan Hypophosphatemic rickets adalah meningkatkan kadar
posfat di dalam darah, dimana akan meningkatkan bentuk tulang normal. Posfat bisa
digunakan melalui mulut dan harus dikombinasikan dengan calcitriol, bentuk aktif dari
vitamin D. Menggunakan Vitamin D tunggal tidak mencukupi. Jumlah posfat dan
calcitriol harus disesuaikan dengan hati-hati karena pengobatan ini seringkali
menyebabkan kalsium kadar tinggi di dalam darah, penumpukan kalsium pada jaringan
ginjal, atau batu ginjal. Efek ini bisa membahayakan ginjal dan jaringan lain. Pada
beberapa orang dewasa, Hypophosphatemic rickets dihasilkan dari perbaikan kanker
secara dramatik setelah kanker diangkat.