Anda di halaman 1dari 37

PATOFISIOLOGI

SISTEM
MUSKULOSKELETAL
KELOMPOK 5
S1-3B

Cindy Patika Sari


E. Kalilah Dzakira Falindy
Mutiara Septiani
Putri Aulia
Syalshabillah
Widia Wulandari

DOSEN PENGAMPU : MIRA FEBRINA, M.SC, APT.


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
• Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari gangguan fungsi pada
organisme yang sakit meliputi asal penyakit, permulaan perjalanan dan
akibat.

• Etiologi adalah studi yang mempelajari tentang sebab dan asal muasal
dari suatu penyakit atau gangguan kesehatan. Kata tersebut berasal
dari bahasa Yunani aitiologia, yang artinya “menyebabkan”.

Sistem Muskuloskeletal

Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan


bertanggung jawab terhadap pergerakan. sistem penting yang terdapat
pada tubuh manusia terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-tulang yang
membentuk susunan kerangka (skelet). Sebagaimana kita ketahui otot
adalah jaringan tubuh yang memiliki kemampuan mengubah energi kimia
menjadi energi mekanik (gerak). Kerangka tubuh terdiri dari tulang-tulang
yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi.
SISTEM
MUSKULOSKELETAL
Tulang
Jaringan
Sendi
khusus

Otot
Bursa
rangka

Ligamen Tendon
1. Tulang

Tulang membentuk rangka penunjang dan pelindung


bagi tubuh dan tempat melekatnya otot-otot yang
menggerakkan kerangka tubuh, berisi jaringan
hematopoietik, yang membentuk berbagai sel darah.
Bagian Tulang :
a. Diafisis

Diafisis atau batang adalah bagian


tengah tulang yang berbentuk silinder

b. Metafisis
Metafisis adalah bagian tulang yang
melebar di dekat ujung akhir batang,
disusun oleh tulang trabecular atau
tulang spongiosa yang mengandung
sel-sel hematopoetik.

c. Epifisis
Merupakan salah satu bagian dari
tulang yang ditutupi dengan tulang
rawan artikular yang dipenuhi dengan
sumsum tulang merah.
Pada keadaan normal, tulang mengalami
pembentukan dan absorpsi pada suatu tingkat yang
konstan, kecuali pada masa pertumbuhan anak-anak
yang terjadi lebih banyak pembentukan daripada
absorpsi tulang.
Matriks organik yang sudah tua akan mengalami
degenerasi sehingga membuat tulang menjadi relatif
lemah dan rapuh. Pembentukan tulang yang baru
memerlukan matriks organik yang baru sehingga
memberikan kekuatan yang baru bagi tulang.
PENYAKIT TULANG

Akondroplasia
Gejala umum
1. Memiliki postur tubuh
Penyakit yang disebabkan
yang pendek:
oleh gangguan pematangan Laki-laki: tinggi sekitar
tulang rawan pada lempeng 131 cm
pertumbuhan yang sedang Wanita: tinggi sekitar
berkembangan 124 cm

Penyebab : oleh mutasi 2. Memiliki tangan dan kaki


dominan yang mengenai yang pendek dengan
gen yang mengkode pergerakan siku terbatas.
reseptor faktor
pertumbuhan fibroblast 3 3. Memiliki kepala yang
(fibroblast growth factor besar (macrocephaly)
dengan dahi yang lebar.
receptor 3; FGFR3).
4. Memiliki jari-jari yang
pendek.
Osteoporosis

Osteoporosis adalah gangguan tulang yang ditandai dengan penurunan


massa tulang yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan patah

Penyebab osteoporosis adalah adanya gangguan pada metabolisme tulang.


Pada keadaan normal, sel-sel tulang, yaitu sel pembangun (osteoblas) dan
sel pembongkar (osteoklas) bekerja silih berganti, saling mengisi, seimbang,
sehingga tulang menjadi utuh.

Apabila kerja osteoklas melebihi kerja osteoblas, maka kepadatan tulang


menjadi kurang dan akhirnya keropos. Metabolisne tulang dapat terganggu
oleh berbagai kondisi, yaitu berkurangnya hormon estrogen, berkurangnya
asupan kalsium dan vitamin D, berkurangnya stimulasi mekanik (inaktif) pada
tulang, efek samping beberapa jenis obat, minum alkohol, merokok, dan
sebagainya.
a. Osteoporosis tipe I
Disebabkan karena
menurunnya fungsi esterogen
yang terjadi karena hilangnya
fungsi ovarium pada
perempuan dan kastrasi pada
laki-laki.

b. Osteoporosis tipe II
Disebabkan karena penurunan
jumlah tulang yang terbentuk
selama siklus remodelling.
Rakitis
Rakitis adalah manifestasi defisiensi vitamin D.
Vitamin D berfungsi untuk membantu penyerapan
kalsium dan fosfat dari makanan yang dilakukan oleh
usus. Kekurangan vitamin D akan menyebabkan
tubuh kesulitan dalam menjaga kadar kalsium dan
fosfat. Kondisi ini memaksa tubuh untuk melepaskan
kedua zat tersebut dari tulang, sehingga tulang
mengalami pelunakan (osteomalacia) dan kerapuhan
Gejala rakitis pada anak-anak yang
umumnya terjadi adalah:
 Nyeri pada tulang.
 Tulang rapuh.
 Permasalahan pada gigi.
 Perubahan bentuk tulang. Rakitis
dapat menyebabkan perubahan
bentuk pada tulang seperti
menebalnya pergelangan kaki,
lutut dan pinggang, pembengkokan
tungkai, melunaknya tulang
tengkorak, serta tulang belakang
membungkuk.
 Keterlambatan pertumbuhan
dan perkembangan.
 Osteomielitis
Merupakan peradangan tulang dan rongga sumsum tulang yang
disebabkan oleh infeksi bakteri pada tulang, sumsum tulang, dan
jaringan lunak di sekitar tulang. Bakteri masuk ke tulang melalui
aliran darah setelah patah tulang, bisul, atau rusaknya kulit, infeksi
telinga bagian tengah, pneumonia, atau infeksi lainnya.

Gejala osteomielitis seperti:


 Demam tinggi;
 Nyeri pada tulang;
 Daerah sekitar tulang dan sendi mengalami bengkak, merah dan
menggigil.
 Mual;
 Berkeringat;
 Osteomielitis juga dapat menyebabkan gejala lain seperti
kekakuan sendi yang permanen
Osteosarkoma (sarkoma
osteogenik)
 Osteosarkoma adalah tumor ganas primer
tulang yang tersering. Penyakit ini muncul
ketika sel pembentuk tulang membentuk
tumor kanker dan bukannya
menumbuhkan tulang baru seperti
biasanya. Pada osteosarkoma dengan
derajat keganasan tinggi dan dan
menyebar ke saraf, pembuluh darah dan
kulit. Amputasi digunakan untuk
mencegah metastatis ke jaringan lainnya.
 Tanda dan gejala osteosarcoma adalah:
1. Bengkak atau benjolan di sekitar tulang atau
ujung tulang, nyeri di dekat area yang
terpengaruh
2. Nyeri atau rasa sakit pada tulang atau sendi
3. Patah tulang yang tidak tampak disebabkan
oleh alasan normal, misalnya jatuh
4. Sakit tulang
2. Sendi

Sendi merupakan tempat


pertemuan dua atau lebih
tulang, yang dipadukan
dengan berbagai cara,
misalnya dengan kapsul
sendi, pita fibrosa, tendon,
atau otot.

untuk memberikan
fleksibilitas serta
Fungsi sendi pergerakan pada
: tempatnya, juga
sebagai poros
anggota gerak.
Sendi jenis persambungannya :
1. Sinartosis
Persendian yang tidak
memungkinkan adanya gerak
sama sekali antara tulang yang
bersambungan.
2. Amfiartosis
Persendian yang memungkinkan
adanya sedikit gerakan antara
tulang-tulang yang bersendi.
3. Diartrosis
Persendian yang memungkinkan
adanya gerak bebas antara
tulang-tulang yang bersendi.
DIARTROSIS
1. Sendi engsel
Adanya gerakan hanya satu bidang datar,
Gerakannya berupa gerak mengecilkan sudut
(fleksi) atau gerak membesarkan sudut (ekstensi).

2. Sendi luncur (geser)


Sendi ini memungkinkan gerak kiri kanan dan
muka belakang.

3. Sendi peluru
Sendi ini memungkinkan gerakan triaksial, yaitu
gerak fleksi-ekstensi, gerak abduksi-aduksi, dan
rotasi.

4. Sendi putar
Sendi ini hanya dapat bergerak satu arah
(monoaksial) yang memutar.

5. Sendi pelana
Persendian ini memungkinkan gerak menyamping
(kanan-kiri) dan gerak muka belakang.

6. Sendi elipsoidial/kondiloid
Gerakan sendi ke arah kanan-kiri dan muka
belakang.
Penyakit sendi :

Osteoartritis (penyakit sendi degeneratif)


Osteoartritis adalah degenerasi tulang rawan
sendi, gangguan sering pada usia lanjut
biasanya usia 65 tahun.
Pada osteoarthritis, permukaan yang licin dari
kartilago menjadi kasar. Akhirnya ketika tulang
rawan menjadi kasar dan terkikis, maka tulang
dengan tulang selanjutnya akan saling
bergesekkan.

Gejala:
 Sendi terasa nyeri ketika digerakkan.
 Sendi terasa bengkak
 Terdapat kekakuan sendi ketika bangun di
pagi hari atau setelah sendi tidak digerakkan
dalam beberapa waktu.
 Terasa patah-patah atau tidak lentur ketika
menggunakan sendi.
 Adanya taji pada tulang. Merupakan
pertumbuhan tulang tambahan di ujung, terasa
keras ketika ditekan, dan dapat memengaruhi
sendi yang terkena.
Gout
Gout adalah gangguan yang disebabkan oleh
penimbunan asam urat suatu produk hasil akhir
motabolisme purin yang berlebihan di dalam
jaringan. Asam urat ini dapat membentuk kristal
dengan bentuk, seperti jarum di sendi. Akibatnya,
kondisi ini dapat menyebabkan serangan gout
yang sangat nyeri, disertai kemerahan, bengkak,
dan hangat di area tersebut.

Gejala artritis gout meliputi:


• Nyeri yang tiba-tiba dan parah pada
sendi, biasanya di tengah malam atau
dini hari.
• Nyeri di sendi. Rasa nyeri bisa terasa
hangat pada saat disentuh dan terlihat
merah atau ungu.
• Kekakuan pada sendi menyebabkan
terbatasnya pergerakan.
• Sendi yang paling sering terkena adalah
sendi jempol kaki, pergelangan kaki,
lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari-
jari tangan.
Arthritis psoriatic / arthritis
psoriasis
Arthritis psoriatic adalah radang sendi
yang menyerang penderita psoriatic.
Psoriatik adalah kondisi ketika sel
kulit terbentuk secara berlebihan dan
sangat cepat. Sedangkan arthritis
merupakan peradangan di salah satu
atau beberapa persendian tubuh.

Gejala
• Sendi terasa kaku dan memburuk di pagi hari.
• Bengkak dan nyeri sendi.
• Nyeri tersebut dapat dirasakan di jari tangan, jari kaki, telapak kaki,
tumit, bokong, punggung, atau leher. Gejalanya dapat terjadi pada salah
satu atau kedua sisi tubuh, dan bisa menyerang beberapa sendi secara
sekaligus. Gejala bisa hilang timbul, yaitu membaik sesaat kemudian
kembali memburuk.
3 Otot 
Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan
mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Otot
adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang
berfungsiOtot
Pembagian sebagai
: alat gerak aktif yang menggerakkan tulang.
a. Otot polos b. Otot Jantung
 Memiliki 1 inti yg berada di tengah,  • Memiliki 1 inti yg berada  ditengah
• Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter)
 Dipersarafi oleh saraf otonom
• Serat otot berserat
(involunter), serat otot polos (tidak • Hanya ada di jantung
berserat),
 Terdapat di organ dalam tubuh
c. Otot Rangka
Otot rangka bekerja secara volunter
(secara sadar atas perintah dari otak),
bergaris melintang, bercorak dan berinti
banyak di bagian perifer. Secara
mikroskopis sel otot rangka terdiri dari :
 1. Sarkolema (membran sel serabut otot)
 2. Miofibril (mengandung filamen aktin
dan miosin)
3. Sarkoplasma (cairan intrasel berisi
kalsium, magnesium, phosfat, protein &
enzim.
4. Retikulum Sarkoplasma (tempat
penyimpanan kalsium).
5. Tubulus T (sistem tubulus pada serabut
otot)
Penyakit Otot Rangka
1. ATROFI OTOT

Atrofi adalah pengecilan ukuran suatu sel atau


jaringan, terjadi akibat tidak digunakannya otot atau
terjadi pemutusan saraf yang mempersarafi otot
tersebut.

Gejala
• Adanya kelemahan pada salah satu atau
beberapa bagian tubuh
• Memiliki anggota fisik yang tidak digunakan
untuk melakukan aktivitas dalam waktu
yang cukup lama
• Anggota tubuh, seperti tangan atau kaki,
tampak lebih kecil dari yang lain
2. MIASTENIA GRAVIS

Miastenia Gravis adalah suatu penyakit autoimun didapat dengan


transisi saraf otot yang ditandai dengan kelemahan otot, timbul pada
semua usia dan sedikit lebih banyak menyerang perempuan
daripada laki-laki.

Penyakit Autoimun adalah penyakit yang terjadi akibat sistem


kekebalan tubuh (sistem imun) menyerang sel-sel dan jaringan sehat
dalam tubuh sendiri.

Antibodi memblokir atau menghancurkan reseptor asetilkolin pada


sambungan otot kerangka yang menyebabkan gangguan komunikasi
antara saraf dan otot. Akibatnya, otot-otot Anda menerima sinyal
saraf yang lebih sedikit sehingga mengakibatkan kelemahan.
Gejala
 Kesulitan bicara.
 Kesulitan menelan, sehingga sering
tersedak.
 Kesulitan mengunyah, karena otot-otot
yang bertugas untuk mengunyah mulai
lemah.
 Otot wajah melemah sehinggga wajah
terlihat lumpuh.
 Kesulitan bernapas karena lemahnya otot-
otot dinding dada.
 Kelelahan.
 Suara berubah serak.
 Kelopak mata terkulai.
 Penglihatan ganda atau diplopia.
Dermatomyositis
 
 
 Dermatomyositis adalah penyakit inflamasi
ditandai dengan kelemahan otot dan ruam kulit
yang khas.
 Etiologi : Penyebab pasti dermatomiositis tidak
diketahui, tetapi penyakit ini ditandai dengan
gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan
tubuh menyerang komponen tubuh normal.
Biasanya, sistem kekebalan tubuh Anda bekerja
untuk melindungi sel-sel sehat Anda dari
serangan zat asing, seperti bakteri dan virus
Gejala yang biasanya dialami oleh penderita
dermatomiosis meliputi:
• Ruam kulit warna merah atau kebiruan pada
bagian wajah, kelopak mata, dada,
punggung, buku-buku jari, serta siku atau
lutut. Ruam ini biasanya menimbulkan rasa
gatal dan nyeri.
• Melemahnya otot di sekitar leher, bahu, paha
atau pinggul. Kondisi ini dapat memburuk
seiring waktu.
• Selain itu, beberapa gejala lain yang juga
dapat menyertai dermatomiositis adalah:
• Nyeri otot.
• Sulit menelan.
• Cepat lelah.
• Demam.
• Berat badan menurun.
• Peradangan paru-paru.
• Sesak.
• Penumpukan gumpalan kalsium di bawah
kulit, khususnya pada penderita anak-anak.
• Sensitif terhadap cahaya.
5. Ligamen
Ligamen terbuat dari
bahan yang sama
seperti tendon. Ligamen
menghubungkan tulang
satu sama lain, dan
dirancang untuk
membantu
menstabilkan sendi dan
menyediakan struktur
untuk tulang.
Penyakit ligamen :

Cedera Ligamen Lutut Anterior


Cedera ligamen lutut anterior atau
cedera ACL (anterior cruciate
ligament) adalah suatu kondisi yang
ditandai dengan adanya kerusakan
atau robekan pada ligamen lutut
anterior. Cedera yang terjadi di
ligamen tersebut biasanya terjadi
akibat adanya perubahan mendadak
pada arah persendian di lutut.
Tingkat keparahan cedera ligamen lutut anterior
dibagi berdasarkan kerusakan ligamen anterior yang
terjadi, yaitu:
• Tingkat 1. Cedera ligamen lutut anterior tingkat 1
terjadi jika:
• Serat ligamen tidak robek, namun tertarik
secara paksa.
• Pembengkakan yang terjadi hanya sedikit.
• Lutut tidak terasa labil atau bergeser pada saat
beraktivitas.
• Tingkat 2. Cedera ligamen lutut anterior tingkat 2
terjadi jika:
• Serat ligamen mengalami robek sebagian.
• Terjadi pembengkakan sedang pada lutut.
• Lutut akan terasa tidak stabil atau bergeser
pada saat beraktivitas.
 Tingkat 3. Cedera ligamen lutut anterior tingkat 3 terjadi jika:
Serat ligamen robek seluruhnya dan terbagi menjadi dua bagian.
Terjadi pengerasan dan pembengkakan pada lutut. Pembengkakan
yang terjadi dapat berukuran kecil atau besar.
Ligamen akan sulit mengontrol gerakan lutut, sehingga muncul
perasaan lutut seperti bergeser pada saat beraktivitas.

 Avulsi. Avulsi merupakan bentuk cedera ligamen lutut


anterior yang terjadi jika:
Ligamen lutut anterior tertarik dan lepas dari salah satu tulang yang
mengapitnya, baik tulang paha maupun tulang kering.
Pada saat ligamen lutut anterior tertarik, salah satu dari tulang paha
atau tulang kering juga dapat ikut tertarik dan robek. Kondisi ini
dinamakan fraktur avulsi.
Avulsi sering terjadi pada anak-anak dibanding orang dewasa.
BURSA
 Bursa, yaitu kantong berisi cairan
pelumas yang terletak di sekitar sendi,
dan berfungsi sebagai bantalan untuk
mengurangi gesekan dan iritasi yang
berpotensi terjadi di antara tulang dan
tendon.
Bursitis
Bursitis adalah peradangan atau
pembengkakan yang terjadi pada bursa, yaitu
kantong berisi cairan pelumas yang terletak di
sekitar sendi, dan berfungsi sebagai bantalan
untuk mengurangi gesekan dan iritasi yang
berpotensi terjadi di antara tulang dan tendon.
 Penyebab Bursitis
Bursitis disebabkan oleh cedera akibat gerakan
berulang pada otot, sendi, dan tendon di sekitar
bursa. Misalnya berulang kali menekuk dan
meluruskan siku, mengangkat beban yang
berisiko pada bahu, berjalan atau berlari secara
berlebihan yang berisiko pada pergelangan kaki,
dan menyandarkan lutut atau siku pada
permukaan yang keras.

Selain gerakan berulang, cedera juga bisa terjadi


akibat jatuh atau mengalami benturan.
KASUS
Tn. Hari (34 Tahun) datang kerumah sakit dengan keluhan nyeri hebat di kaki
kirinya dan terjadi pembengkakan. Semenjak 3 bulan yang lalu pasien sudah
merasakan nyeri di punggung kiri dan kemudian menjalar ke kaki kirinya. Rasa
nyeri semakin dirasakan ketika malam hari. Semenjak nyeri dirasakan pasien
menjadi tidak nafsu makan. Setelah dilakukan pemeriksaan klien di diagnosa
oleh dokter menderita suatu penyakit tulang dan harus melakukan tindakan
amputasi pada kaki kirinya.
Semenjak klien tahu akan dilakukan amputasi, klien menjadi sering bertanya
seputar tidakan amputasi yang akan dilakukannya. Klien juga menanyakan
apakah tindakkan tersebut berbahaya bagi dirinya dan apakah akan terjadi
komplikasi yang serius terhadap dirinya. Berdasarakan hasil pengkajian tanggal
24 April 2014 , hasil TTV klien adalah TD: 130/100 mmHg , N: 88x/menit , S:
38°C, RR: 24 x/menit. Skala nyeri klien pada skala 6 klien tampak meringis dan
memegangi kaki kirinya. Keluarga mengatakan dulu klien gemuk, klien terakhir
kali menimbang berat badannya 75Kg. Setelah sakit klien menjadi kurus, BB
klien sekarang 60 Kg. Pada kaki kiri klien terdapat abses. Berdasarkan hasil
CT-Scan terdapat benjolan pada tibia sinistra klien.  
 BERDASARKAN KASUS, PENYAKIT
APAKAH YANG DI DERITA TUAN
HARI?
 MENGAPA HARUS DIAMPUTASI?
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai