Anda di halaman 1dari 16

Elektrofisiologi Jantung

A. Pengertian Elektrofisiologi
Aktivitas listrik jantung merupakan aktivitas dari perubahan permiabilitas membrane sel
yang memungkinkan pergerakan ion-ion melalui membran. Listrik jantung terjadi akibat ion
(partikel bermuatan seperti natrium, kalium, dan kalsium) bergerak menembus membrane sel.
Perbedaan muatan listrik yang tercatat dalam sebuah sel mengakibatkan potensial aksi
jantung.
Pada keadaan istirahat, otot jantung terdapat dalam keadaan terpolarisasi, artinya
terdapat perbedaan muatan antara bagian dalam membrane yang bermuatan negative dan
bagian luar yang bermuatan positif. Siklus jantung bermula saat dilepaskannya impuls listrik,
mulailah fase depolarisasi. Permeabilitas membrane sel berubah dan ion bergerak
melintasinya. Dengan bergeraknya ion ke dalam sel, maka bagian dalam sel akan menjadi
positif. Kontraksi otot terjadi setelah depolarisasi. Sel otot jantung normalnya akan
mengalami depolarisasi ketika sel sel tetangganya mengalami depolarisasi (meskipun dapat
terdepolarisasi akibat stimulasi listrik eksternal). Depolarisasi sebuah sebuah sel system
hantaran khusus yang memadai akan mengakibatkan depolarisasi dan kontraksi seluruh
miokardium. Repolarisasi terjadi saat sel kembali ke keadaan dasar (menjadi lebih negative),
dan sesuai dengan relaksasi otot miokardium.
Setelah influks natrium cepat ke dalam sel selama depolarisasi, permeabilitas membrane
sel terhadap kalsium akan berubah, sehingga memungkinkan ambilan kalsium ke dalam sel.
Influks kalsium, yang terjadi selama fase plateau repolarisasi, jauh lebih lambat daripada
natrium dan berlangsung lebih lama. Interaksi antara perubahan voltase membrane dan
kontraksi otot dinamakan kopling elektromekanikal.
Otot jantung, tidak seperti otot lurik atau otot polos, mempunyai periode refraktori
yang panjang, pada saat sel tidak dapat distimulasi untuk berkontraksi. Hal tersebut
melindungi jantung dari kontraksi berkepanjangan (tetani), yang dapat mengakibatkan henti
jantung mendadak.
Kopling elektromekanikal dan kontraksi jantung yang normal tergantung pada
komposisi cairan intertisial sekitar otot jantung. Perubahan konsentrasi kalium darah juga
penting, karena kaium mempengaruhi kalium mempengaruhi voltase listrik normal sel.
B. Ruang jantung (atrium dan ventrikel)
Jantung dipisahkan dari baris ke puncaknya oleh partisi otot yang disebut septum.
Dalam kondisi sehat, kedua sisi jantung tidak berhubungan. Ruangan jantung terbagi menjadi
2 (dua) bagian. Bagian atas (superior), disebut atrium dan ventrikel terletak sebelah bawah
(posterior), yang secara anatomi mereka terpisah oleh suatu annulus fibrosus. Atrium dan
ventrikel juga di bagi dua yaitu bagian kiri (sinistra) dan bagian kan (dekstra). Sehingga
ruang jantung berjumlah empat ruang. Secara fungsional jantung terbagi menjadi dua alat
pompa kanan dan alat pompa kiri yang memompa darah sistemik.
1. Atrium dekstra
Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari seluruh tubuh.
Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan melalui katub dan selanjutnya ke paru.
Atrium dekstra terdiri dari rongga utama dan aurucula. Yang di bagian dalam
membentuk suatu rigi, crista terminalis. Bagian utama atrium yang terletak posterior terhadap
rigi terdapat dinding halus dan secara embriologis berasal dari sinus venusus. Bagian atrium
yang terletak di depan rigi mengalami terabekulasi akibat berkas serabut serabut otot,
musculi pectinati, yang berjalan dari crista terminalis ke aurucula. Bagian anterior ini
secara embriologis berasal dari atrium primitive.
Vena cava superior bermuara kedalam bagian atas atrium kanan, muara ini tidak
mempunyai katup. Vena ini mengembalikan darah ke jantung dari setengah atas tubuh. Vena
cava inferior (lebih besar dibandingkan vena cava superior) bermuara ke dalam bagian
bawah atrium kanan. Vena ini dilindungi oleh katup rudimenter yang tidak berfungsi. Sinus
coronaries bermuara ke dalam atrium kanan antara vena cava inferior dan ostium
atrioventrikuler. Ostium atrioventrikuler kanan terletak anterior terhadap muara vena cava
inferior dan dilindungi oleh valve trikuspidalis. Juga terdapat banyak muara vena vena
kecil yang mengalirkan darah dari dinding jantung dan bermuara langsung ke dalam atrium
kanan.
2. Ventrikel dekstra
Bilik kanan adalah ruang jantung yang menerima darah yang kaya akan
karbondioksida dari atrium dexter melalui Valvula trikuspidalis/katup trikuspidal. Selain itu
berfungsi memompa darah ke pulmo melalui valvula pulmonalis dan disalurkan ke pulmo
oleh pembuluh arteri pulmonalis sinister.
Ventrikel dekstra berhubungan dengan atrium dekstra melalui ostium atrioventrikuler
dexstrum dan dengan truncus pulmonalis melalui ostium trunci pulmonalis. Waktu rongga
mendekati ostium trunci pulmonalis, ventrikel dekstra menjadi berbentuk corong, pada
tempat ini dinamakan infundibulum. Dinding ventrikel jauh lebih tebal dibandingkan atrium
dekstra dan menunjukkan beberapa rigi yang menonjol ke dalam yang dibentuk oleh berkas
berkas otot. Rigi yang menonjol menyebabkan dinding ventrikel seperti busa dan dikenal
sebagai trabecula carnae.
Trabeculae terdiri dari tiga jenis. Jenis pertama terdiri atas musculus papillaris, yang
menonjol ke dalam, melekat pada basisnya pada dinding ventrikel, apexsnya dihubungkan
oleh tali fibrosa ke daun valve tricuspidalis. Jenis kedua adalah melekat dengan ujungnya
pada dinding ventrikel, di tengahnya bebas. Salah satu diantaranya, moderator band,
menyilang rongga ventrikel dari septa ke dinding anterior. Yang membawa cabang kanan
berkas atrioventrikularis yang merupakan bagian dari system penghantar jantung. Jenis
ketiga adalah sederhana, terdiri atas rigi rigi yang nyata. Valve tricuspidalis melindungi
ostium atrioventrikular. Yang terdiri atas tiga kuspis yang dibentuk oleh lipatan endokardium
disertai sedikit jaringan fibrosa yang meliputinya.
Cuspis tersebut adalah cuspis anterior, septalis, dan inferior. Cupis anterior terletak
berhadapan dengan septum interventrikuler dan cuspis inferior terletak di inferior. Basis
cuspis melekat pada cincin fibrosa rangka jantung, sedangkan ujung bebasnya dan permukaan
ventrikularnya diletakkan pada chorda tendinea. Chorda tendinea menghubungkan cuspis
dengan musculus papilaris. Bila ventrikel kontraksi dan mencegah agar cuspis tidak
terdorong masuk ke atrium dan terbalik waktu tekanan intraventrikular meningkat. Untuk
membantu prose ini, chorda terdinea salah satu musculus papillaris dihubungkan dengan
bagian dua cuspis yang berdekatan.
Valve pulmonalis melindungi ostium pulmonalis. Terdiri dari tiga cuspis semilunaris
yang dibentuk dari lipatan endocardium disertai sedikit jaringan fibrosa yang meliputinya.
Pinggir bawah setiap cuspis yang melengkung melekat pada dinding atrium. Muluat muara
cuspis arahnya ke atas, ke dalam truncus pulmonalis terdapat tiga pelebaran yang dinamakan
sinus, salah satu diantaranya terletak di luar terhadap masing masing cuspis. Cuspis
semilunaris ada tiga yaitu satu di posterior dan dua di anterior. Selama sistolik ventrikel,
cuspis katup tertekan pada dinding truncus pulmonalis oleh darah yang keluar. Selama
diastolic, darah mengalir kembali ke jantung dan masuk ke sinus, cuspis katup terisi, terletak
aposisi di tengah lumen, dan menutup ostium pulmonalis.
3. Atrium sinistra
Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena
pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katub dan selanjutnya ke
seluruh tubuh melalui aorta.
Atrium sinistra terdiri atas rongga utama dan aurikula. Atrium sinistra terletak di
belakang atrium dekstra dan membentuk sebagian besar basis atau pacies posterior jantung.
Di belakang atrium kiri terdapat siniu obliqus pericardium serusum, dan pericardium
fibrosum memisahkannya dari esophagus. Bagian dalam atrium kiri halus, tetapi aurikula
mempunyai rigi rigi optot seperti aurikula kanan.
Empat V.pulmonalis , dua jari dari masing-masing paru bermuara pada dinding
posterior dan tidak mempunyai katup. Ostium atrioventricular kiri dilindungi oleh valva
mitralis.
4. Ventrikel sinistra
Bilik kiri adalah ruang jantung yang memerima darah yang kaya oksigen dari atrium
sinister melalui valvula mitral dan memompa darah ke seluruh tubuh melalui valvula
aorta/valvula semilunaris dan pembuluh nadi besar atau aorta.
Ventrikel kiri berhubungan dengan atrium kiri melalui ostium atrioventikular
sinistra dengan aorta melalui ostium aorta. Dinding ventrikel sinistra tiga kali lebih tebal
dibandingkan dinding ventrikel dekstra. Pada potongan melintang, ventrikel sinistra
berbentuk sirkular, ventrikel dekstra kresentrik karena penonjolan septum interventrikular ke
dalam rongga ventrikel dekstra. Terdapat trabecula carnae yang berkembang cukup baik, dua
muskulus papillaris yang besar, tetapi tidak terdapat moderator band. Bagian ventrikel di
bawah ostium aortae dinamakan vesstibulum aortae.
Valve mitralis melindungi ostium antrioventrikuler. Terdiri atas dua cuspis, satu cuspis
anterior dan satu cuspis posterior, yang strukturnya sama dengan valve tricuspidalis. Cuspis
anterior lebih besar dan terletak antara ostium atrioventrikuler dan aortae. Perlekatan chordate
tendinae ke cuspis dan muskulus papillaris sama seperti valve tricuspidalis.
Valve aortae melindungi ostium aortae dan strukturnya persis sama dengan valve
pulmonalis. Salah satu cuspis terletak pada dinding anterior dan dua terletak pada dinding
posterior. Di belakang masing-masing cuspis dinding aorta menonjol untuk membentuk
sinius aorta. Sinus aorta anterior merupakan asal arteri coronaria dekstra, dan sinus posterior
sinistra merupakan asal arteri coronaria sinistra.
C. Katup Jantung
1. Katup atrioventrikuler
a. Katup trikuspidalis
Katup yang terletak diantara atrium kanan dan ventrikel kanan yang mempunyai 3 buah
daun katup ( trikuspid) yang berbentuk segitiga, yang masing masing terdiri dari lapisan
ganda endokardium yang diperkuat oleh jaringn fibrosa. Permukaan bawah daun katup
merupakan tempat menempel sejumlah tali tendinosa halus (kordae tendinae) yang berasal
dari otot papilaris pada dinding ventrikel. Katup trikusvidalis berfungsi untuk mencegah
kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi
ventrikel. Saat ventrikel berkontraksi darah dipompa balik ke arah pintu atrioventrikular,
tetapi dicegah masuk ke atrium oleh daun daun katup yang menutup akibat peningkatan
tekanan di dalam ventrikel. Kontraksi otot otot papilaris akan menegangkan kordae
tendinae sehingga mencegah daun daun katup masuk ke atrium kiri.
b. Katup bikuspidalis (mitral)
Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua
buah daun katup ( Mitral). Yang strukturnya mirip katup atrioventrikular deksra. Katup ini
mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri. Seperti katup trikuspid, katup
bikuspid menutup saat kontraksi ventrikel.
2. Katup Semilunar
a. Katup Pulmonal
Terletak pada arteri pulmonalis dan memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan.
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui
truncus pulmonalis. Truncus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri
yang akan berhubungan dengn jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal truncus pulmonalis
terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari katup 3 daun katup terbuka bila ventrikel kanan
berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah
mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
Darah yang kembali ke jantung dari miokardium akan melalui sinus koroner dan
langsung masuk ke dalam atrium kanan. Lubang sinus koroner dilindungi oleh katup semi
sirkular tipis (katup sinus koroner) yang mencegah aliran balik darah ke dalam sinus selama
kontraksi atriu kanan.
b. Katup Aorta
Terletak antara ventrikel kiri dan aorta. Katup aorta terdiri dari 3 katup yang terdapat
pada pangkal aorta, yang mengelilingi pintu masuk ke dalam aorta dari ventrikel sinistra.
Daun katup berbentuk semilunar dan difiksasi pada sisi lengkungnya ke dinding aorta,
sedangkan sisi lurus dibiarkan bebas sehingga terbentuk kantung yang menghadap ke aorta.
Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan
mengalir ke seluruh tubuh. Ketika darah mengalir dari ventrikel kiri ke dalam aorta, daun
daun katup menempel datar pada dindidng pembuluh. Sebaliknya katup akan menutup pada
saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali ke dalam ventrikel kiri.
Ketika ventrikel relaksasi maka kantung terisi darah dan menggelembung, bertemu di tengah
tengah dan menutup lubang sepenuhnya sehingga mencegah darah mengalir balik ke dalam
ventrikel. Arteri koroner, yang menyuplai otot jantung dengan darah teroksigenas, berasal
dari aorta tepat di atas tempat daun katup aorta menempel.
Kedua katup ini mempunyai bentuk yang sama terdiri dari 3 buah daun katup
yang simetris. Danya katup ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel
ke arteri selama sistole dan mencegah aliran balik pada waktu diastole. Pembukaan katup
terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi, dimana tekanan ventrikel lebih
tinggi dari tekanan didalam pembuluh darah arteri.
D. Sirkulasi Sistem Kardiovaskuler
Sistem sirkulasi darah dikenal juga sebagai sistem kardiovaskuler karena memang
melibatkan jantung (kardio) dan pembuluh darah (vaskuler) sebagai komponennya, selain itu
tentu saja darah juga merupakan bagian dari sistem tersebut.
Di paru-paru, terjadi pertukaran O2 dan CO2 dimana O2 terikat oleh darah dan CO2
dilepaskan ke paru-paru. Darah yang kaya akan O2 dialirkan ke jantung melalui vena
pulmonalis, kemudian oleh jantung dipompakan melalui pembuluh nadi (arteri) ke seluruh
jaringan tubuh yang memerlukan O2.
Di jaringan tubuh / organ, terjadi pertukaran kembali antara O2 dan CO2. O2 masuk ke
dalam sel jaringan sedangkan CO2 sebagai hasil metabolisme masuk ke dalam darah. Darah
yang kaya akan CO2 akan dialirkan kembali ke jantung melalui pembuluh balik (vena) dan
selanjutnya akan dipompakan ke paru-paru untuk ditukar dengan O2. Begitu seterusnya.
1. Sirkulasi Sistemik
Ventrikel kiri memompakan darah masuk ke aorta.Dari aorta darah di salurkan masuk
kedalam aliran yang terpisah secara progressive memasuki arteri sistemik yang membawa
darah tersebut ke organ ke seluruh tubuh kecuali sakus udara (Alveoli ) paru-paru yang
disuplay oleh sirkulasi pulmonal.
Pada jaringan sistemik arteri bercabang menjadi arteriol yang berdiameter lebih kecil
yang akhirnya masuk ke bagian yang lebar dari kapiler sistemik.Pertukaran nutrisi dan gas
terjadi melalui dinding kapiler yang tipis, darah melepaskan oksygen dan mengambil CO2
pada sebagian besar kasus darah mengalir hanya melalui satu kapiler dan kemudian masuk ke
venule sistemik.Venule membawa darah yang miskin oksigen. Berjalan dari jaringan dan
bergabung membentuk vena systemic yang lebih besar dan pada akhirnya darah mengalir
kembali ke atrium kanan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sirkulasi sistemik:
a. Curah jantung
b. Aliran tekanan
c. Tahanan sirkulasi iskemik
2. Sirkulasi Paru
Dari jantung kanan darah dipompakan ke sirkulasi pulmonal. Jantung kanan menerima
darah yang miskin oksigen dari sirkulasi sistemik.
Darah di pompakan dari ventrikel kanan ke pulmonal trunk yang mana cabang arteri
pulmonary membawa darah ke paru-paru kanan dan kiri.Pada kapiler pulmonal darah
melepaskan CO2 yang di ekshalasi dan mengambil O2.Darah yang teroksigenasi kemudian
mengalir ke vena pulmonal dan kembali ke atrium kiri.Tekanan berbagai sirkulasi karena
jantung memompa darah secara berulang ke dalam aorta.Tekanan diaorta menjadi tinggi rata-
rata 100 mmHg,karena pemompaan oleh jantung bersifat pulsatif,tekanan arteri berfluktuasi
antara systole 120 mmHg dan diastole 80 mmHg.
Selama darah mengalir melalui sirkulasi sistemik,tekanan menurun secara progressive
sampai dengan kira-kira 0 mmHg,pada waktu mencapai ujung vena cava di atrium kanan
jantung.Tekanan dalam kapiler sistemik bervariasi dari setinggi 35 mmHg mendekati ujung
arteriol sampai serendah 10 mmHg mendekati ujung vena tetapi tekanan fungsional rata-rata
pada sebagian besar pembuluh darah adalah 17 mmHg yaitu tekanan yang cukup rendah
dimana sedikit plasma akan bocor ke luar dengan kapiler pori,walaupun nutrient berdifusi
dengan mudah ke sel jaringan.Pada arteri pulmonalis tekanan bersifat pulsatif seperti pada
aorta tetapi tingkat tekanannya jauh lebih rendah,pada tekanan sistolik sekitar 25 mmHg
diastole 8 mmHg.Tekanan arteri pulmonal rata-rata 16 mmHg.Tekanan kapiler paru rata-
rata 7 mmHg
3. Sirkulasi Koroner
Saat kontraksi jantung sedikit mendapat aliran oksigenisasi darah dari arteri koroner
cabang dari aorta asendences. Saat relaksasi dimana tekanan darah yang tinggi di aorta darah
akan mengalir ke arteri coroner selanjutnya kekapiler kemudian vena coroner.
Perdarahan otot jantung berasal dari aorta melalui dua pembuluh utama,yaitu arteri
koroner kanan dan arteri korone kiri.Kedua arteri ini keluar dari sinus valsava.Arteri korone
ini berjalan di belakang arteri pulmonal sebagai arteri koroner utama(LMCA : left main
coronary artery) sepanjang 1-2 cm.arteri ini bercabang menjadi arteri sirkumflek (LCX :left
sirkumplek kiri) dan arteri desenden anterior kiri(LAD :left anterior desenden arteri). LCX
berjalan pada sulkus atrioventrikuler mengelilingi permukaan posterior jantung sedangkan
LAD berjalan pada sulkus interventrikuler sampai ke apex,kedua pembuluh darah ini akan
bercabang-cabang memperdarahi daerah antara kedua sulkus tersebut.

Arteri koroner kanan berjalan kesisi kanan jantung, pada sulkus atrioventrikuler
jantung kanan. Pada dasarnya arteri koroner kanan memperdarahi atrium kanan,vetrikel
kanan dan dinding sebelah dalam dari ventrikel kiri. Ramus sirkumflek memberi nutrisi pada
atrium kiri dan dinding samping serta bawah dari ventrikel kiri. Ramus desenden anterior
membri nutrisi pada dinding depan ventrikel kiri yang massif.
Meskipun nodus SA letaknya di atrium kanan tetapi hanya 55 % kebutuhan nutrisinya
dipasok oleh arteri koroner kanan,sedangkan 45 % lainnya dipasok oleh cabang arteri
cirkumflek kiri. Nutrisi untuk nodus AV dan bundle of his dipasok oleh arteri arteri yang
melintasi kruk yakni 90 % dari arteri koroner kanan dan 10 % dari arteri sirkumflek.Setelah
darah mengalir melalui arteri-arteri sirkulasi koroner dan membawa oksigen dan nutrisi-
nutrisi ke otot jantung mengalir masuk ke vena dimana dikumpulkan CO2 dan zat-zat
sampah.
Aliran darah koroner meningkat pada: aktifitas, denyut jantung, dan rangsang sistem
syaraf simpatis.

.ELEKTROFISIOLOGI JANTUNG
Aktivitas listrik dari jantung merupakan akibat dari perubahan pada permiabelitas membran
sel, yang memungkinkan pergerakan ion-ion. Dengan masuknya ion-ion tersebut maka
muatan listrik sepanjang membran itu mengalami perubahan relative. Ada tiga ion yang
mempunyai fungsi penting sekali dalam elektrofisiologi sel, yaitu : kalium, natrium dan
kalsium. Adalah kation intrasel yang dominan sedangkan konsentrasi Na dan Ca tertinggi
pada lingkungan ekstrasel.
Membran sel otot jantung pada keadaan istirahat berada dalam polarisasi, dengan bagian luar
berpotensi positif dibandingkan bagian dalam selisih potensial ini disebut potensial
membrane. Bila membran otot jantung dirangsang, sifat permeabel berubah sehingga ion Na
masuk ke dalam sel, yang menyebabkan potensial membrane. Perubahan potensial membran
karena stimulasi ini disebut depolarisasi. Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial
membran kembali mencapai keadaan semula yaitu proses repolarisasi.

B.SISTEM KONDUKSI JANTUNG

Jantung manusia berdenyut dimulai saat listrik/ impuls merambat sepanjang jalur konduksi
jantung. hal ini meyebabkan otot jantung berkontraksi sehingga menimbulkan pemompaan
darah oleh jantung. Bagaimana hal ini bekerja? Ikuti interaktif ini dan pahami bagaimana
listrik jantung mempengaruhi dan memberikan hidup bagi anda.

System konduksi jantung adalah hambatan impuls-impuls memungkinkan pengaturan irama


jantung , system ini merupakan modifikasi dari otot jantung yang disertai tenaga ritmik
spontan dan serabut syaraf tertentu. Jantung manusia dewasa normalnya berkontraksi secara
berirama dengan frekuensi sekitar 72 denyutan/menit .

Gambar . Simpuls S-A dan system Purkinje jantung

Gambar diatas melukiskan system eksitasi dan konduktif khusus jantung yang mengatur
kontraksi jantung ini . gambar tersebut menunjukan : (A) simpuls A-S tempat dalam keadaan
normal ditimbulka impuls eksitsai berirama , (B) lintasan internodal yang menghantarkan
impuls dari simpuls S-A ke simpuls A-V , (C) simpuls A-V tempat impuls dari atrium
ditunda sebelum masuk ke dalam ventrikel , (D) berkas A-V , yang menghantarkan impuls
dari atrium ke ventrikel, dan (E) berkas kiri dan kanan serabut-serabut Purkinje , yang
menghantarkan impuls jantung ke seluruh bagian ventrikel.
Supaya pemompaan jantung efektif maka perlu pengkoordinasian dari jutaan sel otot jantung.
Kontraksi akan terjadi jika potential aksi yang berjalan menuju membran sel otot. Impuls
yang diterima sel tersebut kemudian disalurkan ke sel selanjutnya melalui gap junction
sehinnga jika ada rangsangan pada salah satu bagian saja maka bagian yang lain juga
terangsang. Oleh karena itu, sel otot pada jantung diatur secara spesifik oleh frekuensi
eksitasi jantung, jalur konduksi dan banyaknya eksitasi pada daerah tertentu. Komponen-
komponen eksitasi dari jantung secara urut terdiri dari sino-auricular node(SA node), jaras
internodal atrium, atrio-ventricular node (AV node), bundle His, cabang kiri-kanan bundel
dan sistem Purkinje.
Komponen komponen eksitasi jantung :
1.SA Node ( Sino-Atrial Node )
Simpuls sino-atrial (S-A) merupakan kepingan berbentuk sabit yang mengalami spesialisasi
dengan lebar kira-kira 3mm-1cm ; simpul Ini terletak pada dinding posterior atrium masing-
masing berdiameter 3-5mikro, berbeda dengan serabut atrium sekitarnya yang berdiameter
15-20mikro. Tetapi serabut S-A berhubungan langsung dengan atrium sehingga setiap
potensial aksi yang mulai pada simpul S-A segera menyebar ke atrium.

Serabut sino-atrial sedikit berbeda dari sebagian terbesar serabut otot jantung lainnya, yaitu
hnya mempunyai potensial membrane istiraha dari -55 milivolt sampai -60
milivolt,dibandingkan dengan -85 sampai -95milivolt pada sebagian terbesar serabut lainnya.
Potensial istirahat yang rendah ini disebabkan oleh sifat membrane yang mudah ditembus ion
natrium. Kebocoran natrium ini menyebabkan eksitasi-sendiri dari serabut S-A.

2.AV Node (Atrio-Ventricular Node)


Ujung serabut simpul S-A bersatu serabut otot atrium yang ada disekitarnya, dan pontensial
yang berasal dari simpul S-A berjalan ke luar, masuk tersebut. Dengan jalan ini, pontensial
aksi menyebar ke seluruh masa otot dan akhirnya juga ke simpul A-V. Kecepatan
penghataran dalam otot atrium sekitar 0,3 meter per detik. Tetapi, penghatar dalam otot
atrium, sebagian diantaranya sedikit lebih cepat dalam beberapa berkas kecil serabut otot
atrium sebagian diantarnnya berjalan langsung dari simpul S-A ke simpul A-V dan
menghantarkan implus jantung dengan kecepatan sekitar 0,45 sampai 0,6 meter
perdetik.Llintasan ini, yang dinamakan lintasan inernodal.

Sel-sel dalam AV Node dapat juga mengeluarkan impuls dengan frekuensi lebih rendah dan
pada SA Node yaitu : 40 60 kali permenit. Oleh karena AV Node mengeluarkan impuls
lebih rendah, maka dikuasai oleh SA Node yang mempunyai impuls lebih tinggi. Bila SA
Node rusak, maka impuls akan dikeluarkan oleh AV Node.

3.Berkas His
Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :
a.Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)
b.Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch ). Setelah melewati kedua cabang ini, impuls
akan diteruskan lagi ke cabang-cabang yang lebih kecil yaitu serabut purkinye.
c.Serabut Purkinye
Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari sel-sel ventrikel
impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang. Di ventrikel
juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang secara otomatis mengeluarkan impuls dengan
frekuensi 20 40 kali permenit.

GAMBARAN SIKLUS KONTRAKSI JANTUNG

A.SIKLUS JANTUNG
Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari denyutan
selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah periode
kontraksi dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol adalah periode
relaksasi dari ventrikel, dimana terjadi pengisian darah.

B.PROSES MEKANISME SIKLUS JANTUNG


Siklus jantung terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi
dan pengisian jantung) bergantian. Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastol
yang terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran ekstitasi keseluruh jantung, sedangkan
relaksasi timbul setelah repolarisasi otot jantung.
Selama diastol ventrikel dini , atrium juga masih berada dalam keadaan diastol. Karena aliran
masuk darah yang kontinu dari sistem vena ke dalam atrium, tekanan atrium sedikit melebihi
tekanan ventrikel walaupun kedua bilik tersebut melemas.
Karena perbedaan tekanan ini katub AV terbuka, dan darah mengalir langsung dari atrium
kedalam ventrikel selama diastol ventrikel.
Akibatnya volume ventrikel perlahan-lahan meningkat bahkan sebelum atrium berkontraksi.
Pada akhir diastol ventrikel, nodus SA mencapai ambang dan membentuk potensial aksi.
Impuls menyebar ke seluruh atrium yang terekam di EKG sebagai gelombang P.
Depolarisasi atrium menimbulkan kontraksi atrium , yang memeras lebih banyak darah
kedalam ventrikel sehingga terjadi peningkatan kurva tekanan atrium. Proses penggabungan
eksitasi-kontraksi terjadi selama jeda singkat antar gelombang P dan peningkatan tekanan
atrium. Peningkatan tekanan ventrikel yang menyertai yang berlangsung bersamaan dengan
peningkatan peningkatan tekanan atrium disebabakn oleh penambahan volume darah ke
ventrikel oleh kontraksi atrium. Selam kontraksi atrium, tekana atrium tetap sedikit lebih
tinggi daripada tekanan ventrikel, sehingga katup AV tetap terbuka.
Diastol ventrikel berakhir pada awal kontraksi ventrikel. Pada saat ini, kontraksi atrium dan
pengisian ventrikel telah selesai. Volume darah di ventrikel pada akhir diastol dikenal sebagai
volume diastolik akhir(end diastilic volume,EDV), yang besarnya sekitar 135 ml. Selama
siklus ini tidak ada lagi darah yang ditambahkan ke ventrikel. Dengan demikian volume
diastolik akhir adalh jumlah darah maksimum yang akan dikandung ventrikel selama siklus
ini.
Setelah eksitasi atrium, impuls berjalan melalui nodus AV dan sistem penghantar khusus
untuk merangsang ventrikel. Secara simultan, terjadi kontraksi atrium. Pada saat pengaktifan
ventrikel terjadi, kontraksi atrium telah selesai. Ketika kontraksi ventrikel dimulai, tekanan
ventrikel segera melebihi tekenan atrium. Perbadaan yang terbalik ini mendorong katup AV
ini menutup.
Setelah tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium dan katup AV telah tertutup, tekanan
ventrikel harus terus meningkat sebelum tekanan tersebut dapat melebihi tekanan aorta.
Dengan demikian, terdapat periode waktu singkat antara penutupan katup AV dan
pembukaan katup aorta pada saat ventrikel menjadi bilik tertutup. Karena semua katup
tertutup, tidak ada darah yang masuk atau keluar ventrikel selama waktu ini. Interval waktu
ini disebut sebagai kontraksi ventrikel isovolumetrik(isovolumetric berarti volume dan
panjang konstan). Karena tidak darah yang masuk atau keluar ventrikel,volume bilik
ventrikel tetap dan panjang serat-serat otot juga tetap. Selama periode kontraksi ventrikel
isovolumetrik, tekanan ventrikel terus meningkat karena volume tetap.
Pada saat tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta,katup aorta dipaksa membuka dan darah
mulai menyemprot. Kurva tekanan aorta meningkat ketika darah dipaksa berpindah dari
ventrikel kedalam aorta lebih cepat daripada darah mengalir pembuluh-pembuluh yang lebih
kecil. Volume ventrikel berkurang secara drastis sewaktu darah dengan cepat di pompa
keluar. Sistem ventrikel mencakup periode kontrakssi isovolumetrik dan fase injeksi
(penyemprotan) ventrikel.
Ventrikel tidak mengosongkan diri secara sempurna selama penyemprotan. Dalam keadaan
normal hanya sekitar separuh dari jumlah darahyang terkandung di dalam ventrikel pada
akhir diastole di pompa keluar selama sistol. Jumlah darah yang tersisa di ventrikel pada
akhir sistol ketika fase enjeksi usai disebut volume sistolik akhir (end sistolik volume,ESV),
yang jumlah besarnya sekitar 65 ml. ini adalah jumlah darah paling sedikit yang terdapat di
dalam ventrikel selama siklua ini.
Jumlah darah yang di pompa keluar dari setiap ventrikel pada setiap kontraksi dikenal
sebagai volume / isi sekuncup (stroke volume,SV); SV setara dengan volume diastolik akhir
dikurangi volume sistolik akhir; dengan kata lain perbedaan antara volume darah di ventrikel
sebelum kontraksi dan setelah kontraksi adalah jumlah darah yang di semprotkan selama
kontraksi.
Ketika ventrikel mulai berelaksasi karena repolarisasi, tekanan ventrikel turun di bawah
tekanan aorts dan katup aorta menutup.
Penutupan katup aorta menimbulkan gangguan atau takik pada kurva tekanan aorta yang
dikenal sebagai takik dikrotik (dikrotik notch). Tidak ada lagi darah yang keluar dari
ventrikel selama siklus ini karena katup aorta telah tertutup. Namun katup AV belum terbuka
karena tekanan ventrikel masih lebih tinggi daripada tekanan atrium. Dengan demikian semua
katup sekali lagi tertutup dalam waktu singkat yang disebut relaksasi ventrikelisovolumetrik.
Panjang serat otot dan volume bilik tidak berubah. Tidak ada darah yang masuk atau keluar
seiring dengan relaksasi ventrikel dan tekanan terus turun. Ketika tekanan ventrikel turun
dibawah tekanan atrium AV membuka dan pengisian ventrikel terjadi kembali.
Diastole ventrikel mencakup periode relaksasi isovolumetrik dan fase pengisian ventrikel,
Repolarisasi atrium dan depolarisasi ventrikel terjadi secara bersamaam, sehingga atrium
berada dalam diastole sepanjang sistol ventrikel. Darah terus mengalir dari vena pulmonalis
kedalam atrium kiri. Karena darah yang masuk ini terkumpul dalam atrium, tekanan atrium
terus meningkat.
Ketika katup AV terbuka pada akhir sitl ventrikel, darah yang terkumpul di atrium selama
sistol ventrikel dengan cepat mengalir ke ventrikel. Dengan demikian, mula-mula pangisian
ventrikel berlangsung cepat karena peningkatan tekanan atrium akibat penimbunan darah di
atrium. Kemudian pengisian ventrikel melambat karena darah yang tertimbun tersebut telah
di salurkan ke ventrikel, dan tekanan atrium mulai turun. Selama periode penurunan
pengisian ini, darah terus mengalir dari vena-vena pulmonalis ke dalam atrium kiri dan
melalui katup AV yang terbuka ke dalam ventrikel kiri. Selam diastole ventrikel tahap akhir,
sewaktu pengisian ventrikel berlangsung lambat, nodus SA kembalimengeluarkan potensial
aksi dan siklus jantung dimulai kembali

C.Kontraksi Jantung
Jantung bekerja sebagai pompa dengan cara kontraksi (sistol) dan relaksasi (diastol). Setiap
kali sistol dan diastol disebut dengan siklus jantung. Konstraksi jantung untuk memompa
darah terjadi setelah penyebaran potensial aksi baik pada atrium maupun ventrikel.

Ada 2 macam kontraksi yaitu :

1. Isometric contraction : tegangan otot meningkat tetapi tidak memendek.


2. Isotonic contraction : tegangan otot konstan disertai pemendekan otot.
Kontraksi miokardium baru akan terjadi bila stimulusnya adekwat (cukup) atau mengikuti
Hukum All or None. Kontraktilitas miokardium mengikuti Hukum Starling dimana
kontraktilitas miokardium tergantung kepada regangan otot jantung pada saat diastol (EDV
atau end diastolic volume). Semakin banyak darah yang mengisi ventrikel pada saat diastol
akan semakin meningkatkan regangan pada miokardium dan menyebabkan peningkatan
kontraktilitas otot jantung

Kontraktilitas
1)Makin besar isi jantung sewaktu diastole semakin besar jumlah darah yang dipompa akan
ke aorta
2)Dalam batas-batas fisiologis jantung memompkan keseluruh tubuh darah yang kembali ke
jantung tanpa menyebabklan penumpukan di vena
3)Jantung dapat memompakan jumlah darah yang sedikit ataupun jumlah darah yang besar
bergantung pada jumlah darah yang mengalir kembali ke vena

D.PERIODE KERJA JANTUNG

1.Periode Sistole(periode kontriksi)


Adalah suatu keadaan jantung dimana bagian ventrikel dalam keadaan menguncup.Katup
bikus dan trikuspidalis dalam keadaan tertutup dan valvula semilunaris aorta dan valvula
semilunaris arteri pulmonalis terbuka sehingga darah dari ventrikel dekstra mengalir kearteri
pulmonaris dan masuk kedalam paru-paru kiri dan kanan. Darah dari ventrikel sinistra
mengalir ke aorta dan selanjutnya berdear ke seluruh tubuh.

2.Periode Diastole(periode dilatasi)


Adalah suatu keadaan dimana jantung mengembang.Katup bikus dan trikuspidalis dalam
keadaan terbuka sehingga darah dari atrium sinistra masuk ke ventrikel sinistra dan darah dari
arteri dekstra masuk ke ventrikel dekstra.Selanjutnya , darah yang datang dari paru-paru kiri
dan kanan melalui vena pulmonais kemudian masuk ke atrium sinistra.Darah dari seluruh
tubuh melalui vena kava superior dan vena kava interferior masuk ke atrium dekstra .

3.Periode Istirahat
Adalah waktu antara periode diastole dengan periode systole dimana jantung berhenti kira-
kira sepersepuluh detik.
E.TAHAPAN BUNYI JANTUNG
Bunyi normal jantung ,S1 dan S2 terutama dihasilkan oleh penutupan katup jantung.Waktu
antara S1 dan S2 berhubungan dengan sistolik dan normalnya lebih pendek dari waktu dan
antara S2 dan S1(diastolic).Bila frekuensi bunyi jantung meningkat diastole akan memendek.

1.Bunyi pertama jantung (S1)


Bunyi LUB yang rendah disebabkan oleh penutupan katup mitral dan trikuspidialis , lamanya
kira-kira 0,15detik dan frekuensinya 25-45 Hz.
Terpisahnya bunyi jantung pertama dan kedua adalah karena penutupan kedua katup yang
tidak bersamaan sebagai akibat dari kontraksi ventrikel yang satu terjadi setelah kontraksi
ventrikel yang lain.

sistolik diastolic sistolik diastolic sistolik

S1 S2 S1 S2 S1 S2

2.Bunyi kedua (S2)


Bunyi DUP yang lebih pendek dan nyaring yang disebabkan oleh menutupnya katup aorta
dan pulmonal segera setelah sistolik ventrikel berakhir.Frekuensinya 50Hz dan berakhir 0,15
detik. Bunyi ini keras dan tajam ketika tekanan diastolic dalam aorta atau arteri pulmonalis
meningkat.Masing-masing katup menutup dengan kuat pada akhir sistolik.
Pemisahan bunyi jantung kedua kedalam bunyi inspeksi adalah normal dan terdengar sangat
keras pada orang yang masih muda.Hal ini dikarenakan sedikit agak bertundanya penutupan
katup pulmonaris karena aliran darah keventrikel kanan.

3.Bunyi ketiga (Gallop S3)


Bunyi ini lemah , didengar kira-kira sepertiga jalan diastolic. Pada individu muda ini
bertepatan dengan masa pengisian cepat ventrikel. Hal ini mungkin disebabkan oleh getaran
yang timbul karena desakan darah yang lamanya 0,1 detik.Maka bunyi jantung menjadi
triplet dan menimbulkan efek akustik seperti gallop kuda,bunyi ini terjadi pada awal diastolic,
selama fase pengisian cepat siklus jantung atau pada akhir kontraksi atrium disebut suara
ketiga (S3).Suara ini terdengar pada pasien yang mengalami penyakit miokard atau yang
menderita gagal jantung kongestif dan yang ventrikelnya gagal menyemburkan semua darah
selama sistolik.Gallop S3 terdengar pada pasien yang berbaring pada sisi kiri.
S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3
4.Bunyi ke empat
Bunyi ini terkadang dapat didengar sebelum bunyi pertama bila tekanan atrium tinggi atau
ventrikel kaku seperti pada hipertrofi ventikel.
S4 S1 S2 S4 S1 S2 S4 S1 S2

Anda mungkin juga menyukai