KEPATUHANPASIENHEMODIALISIS TERHADAP
PROGRAM TERAPEUTIK
1. Judulpenelitian
Intervensi Keperawatan untuk Meningkatkan KepatuhanPasienHemodialisis terhadap
program terapeutik
2. Tahunpenelitian
Tahun 2016
3. Namapenelitian
GhaliaElmoghazyElkasabyElmoghazy, Salwa Abbas Ali Hassan, AmanySobhySorour
and Ahmad Farouk Donia.
4. Lokasipenelitian
Dua unit hemodialisis di Urologi dan Nefrologi Pusat, Mansoura City.
5. Alamatjurnal
http://www.jofamericanscience.org. Journal of American Science 2016;12(11)
Abstrak:
Kepatuhan terhadapsebuah protocol pengobatanmedis ditentukan olehfaktor yang penting untuk
mencapai hasil terapi pada pasien dialisis.
Tujuan :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas pendidikan pasien hemodialisis
dalam meningkatkan kepatuhan mereka untuk terapi.
Desain:
Desain penelitian ini adalah kuasi-eksperimental.
Tempat penelitian:
Dua unit hemodialisis di Urologi dan Nefrologi Pusat, Mansoura City.
Sampel:
Menggunakansampel purposive (120 pasien).
1
No Kriteria Jawab Pembenaran& critical thingking
Penelitian ini dilkukan di dua unit hemodialisis di Urologi dan
Nefrologi Pusat, Mansoura City dengan menggunakan sampel
purposive sampling. Ukuran sampel diperkirakan untuk
mendeteksiPerbedaan antara tingkat praintervensikepatuhan (p1 =
55% dari percontohan) dan sasaran pasca-
1. P Ya intervensikepatuhan(p2=75%) dengan tingkatkemaknaan 95% (=
0,05), dan kekuatanstudi 80%(= 20%).Menggunakan persamaan
untuk perbedaanantara dua proporsi(EpiInfo 6,04), estimasiukuran
sampel adalah 107 subyek per kelompok. Setelahpenyesuaian untuk
tingkat putus sekolah dari sekitar 10%, yangukuran sampel adalah
120 per kelompok.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas
terapikepada pasien hemodialisis dalam meningkatkan kepatuhan.
Pasiendengankriteriasebagaiberikut :
1. Klien ESRD
2. Kliendewasaumur 21 tahunataulebih
3. Sudahmelakukanhemodialisasetidaknya 1 bulan
4. Keduajeniskelamin (P/L)
5. Bersediamelanjutkanuntukintervensi.
Desainpenelitianinimenggunakankuasi-
eksperimentaldesainuntukmendeteksiperbedaanantaratingkat pre
intervensikepatuhandanpascaintervensi.
2
dari 40 tahunberjumlah 45,8%, yang berusia 40-45 tahunsebanyak
28,3%, >50 tahunsebanyak 25,8%. Jadirespondendaripenelitian ini
rata-rata berusiakurangdari 40 tahun.Temuan ini mungkin disebabkan
karena yang ESRD lebihumum di antara orang-orang dewasa
tengah.Sebaliknya, dalam sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh
El-Arbagyetal. (2015), di Mesir melaporkan bahwa, rata-ratausia
pasien hemodialisis adalah 52 tahun. Demikian juga,hasil penelitian
ini tidak setuju denganAfifi (2008), di Mesir, yang menemukan
bahwa usia rata-ratapasien ESRD, di Mesir pada tahun 2004 adalah
48,8 tahun,yang telah meningkat dari 45,6 tahun pada tahun 1996
menjadi49,8 tahun pada tahun 2008.
3
Mesir,juga melaporkan bahwa persentase tertinggi dari
dipelajaripasien buta huruf.
4
menemukan bahwa 91,1% dari praktek total subyek 'dicapai kegiatan
sehari-hari secara mandiri. PadaSebaliknya, Yousif (2008), di Mesir,
melaporkan bahwa hampirsetengah dari pasien tidak mampu
melakukan setiap harikegiatan hidup. Kegiatan Sehari-hari
(ADL)mengacu pada hal membersihkan mulut, mandi,
toiletkebersihan, merawat tubuh sendiri, makan, kesehatanrutin,
menjaga kesehatan, sosialisasi, fungsionalmobilitas, dan mobilitas
masyarakat; orang yangmenjalani hemodialisis tidak benar-benar
mampuuntukmelakukan tugas sehari-hari mereka.
5
tinggi pengetahuannya setelah berpartisipasi dalamProgram intervensi
dini pada kelompok eksperimendi pos dan program tindak lanjut.
Saran:
Pendidikan kesehatan berkelanjutan sangat diperlukan untuk pasien
hemodialisis, dan membimbingmereka, menggunakan banyak bahan
audiovisual yang sesuai dengankebutuhan untuk setiap pasien.
Sebuah buklet berisi informasi tentang regimen terapeutik harus
tersedia di semua unit hemodialisis.