Anda di halaman 1dari 16

GANGGUAN ATAU PENYAKIT DALAM SISTEM GERAK

DAN CARA MENGATASINYA

A. Gangguan dan Kelainan Tulang pada Manusia


Tulang-tulang pada manusia sering mengalami gangguan baik gangguan
tulang sejak lahir, karena makanan yang kita konsumsi setiap hari, posisi tubuh
yang salah, terkena penyakit, kecelakaan, dan lain-lain.
Di bawah ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan gangguan tulang
atau penyakit pada tulang:
1. Gangguan pada tulang belakang
Posisi duduk yang salah dapat menyebabkan gangguan pada tulang.
Jika posisi duduk dengan punggung membungkuk maka tulang belakang akan
melengkung ke kiri, ke kanan, ke depan, atau ke belakang.
Melengkungnya tulang belakang tersebut dipengaruhi oleh posisi dan
kebiasaan duduk. Kelainan tulang punggung dapat dibedakan menjadi tiga:
a) Skoliosis
Skoliosis yaitu tulang punggung yang terlalu melengkung ke kiri
atau ke kanan.
b) Kifosis
Kifosis yaitu tulang punggung terlalu melengkung ke belakang.
c) Lordosis
Lordosis yaitu tulang punggung yang terlalu melengkung ke depan.

Oleh karena itu kita harus membiasakan duduk dengan sikap yang
benar yaitu duduk dengan sikap tegak dan tidak membengkok ke kanan atau
ke kiri.
2. Gangguan tulang karena penyakit
Beberapa penyakit tulang dapat disebabkan oleh mikroorganisme, baik
virus maupun bakteri, di antaranya sebagai berikut :
a) Polio
Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang menyerang tulang,
sehingga menjadi lumpuh (tidak bertenaga) atau pertumbuhannya
mengecil dan tidak sempurna.
b) Layuh semu
Layuh semu terjadi akibat infeksi penyakit sifilis pada anak semasa
dalam kandungan akibat tertular oleh ibu yang mengidap penyakit sifilis,
akibatnya tulang-tulang anggota gerak pada bayi atau anak menjadi layuh
atau tidak bertenaga.
c) Kaku sendi
Kaku sendi merupakan cacat pada persendian di mana sendi tidak
dapat digerakkan. Penyakit ini disebabkan karena persendian terinfeksi
penyakit sifillis atau gonorhoe sehingga minyak sendi menjadi kering dan
tidak dapat digerakkan, misalnya pada lutut yang tidak dapat
dibengkokkan. Kaku sendi biasanya ini terjadi pada orang dewasa.
d) Kanker tulang
Virus juga dapat merusak pertumbuhan sel-sel tulang yang tidak
terkendali, sehingga di beberapa tempat pada tulang dapat tumbuh
benjolan-benjolan yang dapat berpindah-pindah dan timbul rasa sakit.
Penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
e) TBC tulang
TBC tulang adalah penyakit pada tulang akibat infeksi oleh
Tubercolosis sehingga tulang menjadi rusak.
3. Gangguan/kelainan tulang yang disebabkan oleh faktor keturunan (sifat
keturunan)
Suatu sifat keturunan pada orang tua yang bersifat menurun akan
diwariskan kepada keturunannya, sifat itu disebut gen.
Misalnya, kelainan bentuk tulang punggung yang dialami orang tua
yang disebabkan oleh gen maka akan diwariskan kepada keturunannya.
4. Gangguan/kelainan tulang yang disebabkan oleh makanan
Pertumbuhan tulang-tulang sangat tergantung dari makanan yang kita
makan setiap hari. Makanan yang kita makan harus mengandung zat-zat yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang. Misalnya, mengandung zat kapur,
fosfor dan vitamin D.
Kekurangan zat kapur (kalsium) dan vitamin D pada tulang, dapat
menyebabkan pertumbuhan tulang pada kaki terganggu, akibatnya tulang
menjadi lunak dan bengkok.
Jika bengkoknya ke dalam, kaki membentuk huruf X, tetapi jika
bengkoknya keluar, membentuk huruf O. Pada orang tua, jika kekurangan
kalsium maka punggung dapat membungkuk.

5. Gangguan mekanik
Gangguan/kelainan tulang karena kecelakaan antara lain:
a) Fraktura
Umumnya terjadi pada tulang pipa akibat benturan, kelebihan beban,
tekanan, dan lain sebagainya. Fraktura tulang sederhana yaitu keretakan
tulang yang tidak melukai organ-organ yang ada di sekelilingnya. Fraktura
kompleks adalah keretakan tulang yang menyebabkan luka pada organ di
sekitarnya.
Ada beberapa jenis patah tulang, yaitu:
Patah tulang terbuka
Tulang yang patah mencuat keluar sehingga merobek kulit;
Patah tulang tertutup
Tulang yang patah tidak melukai kulit.
b) Fisura
Dapat diperbaiki oleh periosteum dengan membentuk kalus.
Tulang pada anak-anak berbeda dengan tulang pada orang dewasa,
perbedaannya ialah adanya lempeng pertumbuhan pada masing-masing
jenis tulang dan penutupan lempeng pertumbuhan masing-masing tulang
berbeda-beda. Fungsi dari lempeng pertumbuhan adalah membuat tulang
menjadi lebih besar dan lebih panjang seiring dengan kepadatan tulang
yang juga meningkat.
Selain itu tulang pada anak-anak dilengkapi dengan lapisan
pembungkus tulang yang lebih tebal dan lebih kuat dan bila terjadi patah
tulang, patahan tulangnya masih dalam pembungkus tulangnya sehingga
penyambungannya akan kembali ke bentuk semula, walaupun bentuk
patahannya tumpang tindih. Proses penyambungan patah tulang pada
anak-anak lebih baik dari orang dewasa karena lapisan pembungkus tulang
masih tebal, perdarahan lebih baik dan daya remodellingnya juga baik (hal
ini tidak terdapat pada proses penyambungan tulang pada orang dewasa),
hal inilah yang membuat tulang pada anak-anak lebih mudah menyambung
dan hasilnya baik siapapun yang menanganinya.
c) Urai sendi
Jika terjadi pergeseran sendi karena selaput sendi sobek.
d) Kalus
Jika tulang yang patah akibat kecelakaan, kemudian timbul
gelembung pada bagian sambungan tulang, tempat sambungan tulang yang
menggelembung setelah sembuh.
e) Greenstick
Apabila tulang mengalami retak sebagian dan tidak sampai
memisah.
f) Komminudet
Apabila tulang mengalami retak menjadi beberapa bagian tetapi
tidak sampai keluar dari otot.
g) Gangguan fisiologis
Gangguan fisiologis bisa disebabkan karena kelainan fungsi vitamin
atau hormon. Contoh gangguan fisiologis ialah rakhitis, mikrosefalus,
hidrosefalus, akromegali, nekrosis, dan osteoporosis.
h) Osteoporosis
Kondisi di mana tulang rapuh. keropos dan mudah patah. Umumnya
osteoporisis disebabkan oleh hormon jantan / betina yang kurang
sempurna atau akibat kekurangan asupan kalsium untuk tulang.

i) Nekrosis
Kerusakan pada selaput tulang (periosteum) hingga bagian tulang
mati dan mengering.
j) Mikrosefalus
Penderita kelainan ini akan mengalami keadaan di mana
pertumbuhan tulang-tulang tengkorak terlambat, sehingga bentuk kepala
kecil. Kelainan ini merupakan bawaan dari lahir. Ini disebabkan karena
ketika sedang hamil, seorang ibu kurang mendapat vitamin A dan zat
kapur/kalsium. Oleh sebab itu, ibu hamil dianjurkan banyak
mengkonsumsi vitamin A yang banyak terdapat pada sayuran yang
berwarna merah dan kuning, kuning telur, mentega, minyak ikan, hati, dan
susu. Sedangkan zat kapur (kalsium) dapat diperoleh dari sayuran kubis,
brokoli, biji-bijian, susu, kerang, ikan dan keju.
k) Hidrocephalus
Suatu kelainan yang ditandai pengumpulan abnormal cairan spinal
dan terjadi pelebaran rongga dalam otak sehingga kepala membesar,
disebut juga megalochephalus.
l) Akromegali
Penyakit pada tulang pipa yang menebal karena kelebihan
somatotropin yang bersifat lokal.
m) Rakhitis
Penyakit tulang karena kekurangan vitamin D. Vitamin D berfungsi
membantu proses penimbunan zat kapur pada waktu pembentukan tulang.
Jadi, jika kekurangan vitamin D menyebabkan tulang anggota gerak
berbentuk X atau O.

B. Cara Mengatasi Gangguan dan Penyakit pada Tulang


Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan dan penyakit pada
tulang, antara lain :
1. Setiap hari makan makanan yang mengandung kalsium, fosfor, dan vitamin
D.
2. Membiasakan duduk dengan posisi yang benar.
3. Memvaksinasi polio pada anak-anak balita.
4. Menghindari penyakit sifilis
Dengan cara hidup sehat dan berperilaku sehat serta bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
5. Berolahraga yang teratur.
6. Hindari kecelakaan
Dengan berhati-hati di jalan atau di tempat lain.
7. Seringkali mendapatkan sinar matahari pagi.
Demikian pembahasan tentang gangguan pada tulang, kelainan pada
tulang, penyakit pada tulang, gangguan pada sistem gerak beserta cara
mengatasinya.
C. Kelainan dan Penyakit pada Sendi

Berikut ini adalah contoh kelainan dan penyakit pada sendi:


1. Terkilir atau keseleo
Terkilir atau keseleo adalah gangguan sendi akibat gerakan pada sendi
yang tidak biasa, dipaksakan atau bergerak secara tiba-tiba. Umumnya kesleo
bisa menyebabkan rasa yang sangat sakit dan bengkak pada bagian yang
keseleo.
2. Dislokasi
Adalah gangguan pada sendi seseorang di mana terjadi pergeseran sendi
dari kedudukan awal.
3. Ankilosis
Ankilosis adalah gangguan pada sendi di menyabbkan sendi tidak dapat
digerakkan di mana ujung-ujung antar tulang serasa bersatu.
4. Artritis
Peradangan pada persendian yang disertai dengan rasa sakit untuk
digerakkan.
a) Atritis eksudatif
Adalah peradangan pada sendi yang menyebabkan sendi terinfeksi
dan bernanah.
b) Atritis sika
Adalah peradangan pada sendi hingga cairan sendi menjadi kering
karena kehilangan minyak sendi (sinovial).
c) Reumatoid
Merupakan penyakit kronis pada jaringan penghubung sendi.
d) Gout arthritis
Gangguan persendian karena metabolisme asam urat yang gagal.
e) Osteoartritis
Penyakit sendi karena menipisnya tulang rawan.
5. Layu sendi
Adalah keadaan tidak bertenaga pada persendian akibat rusaknya cakra
epifisis tulang rongga gerak.

D. Cara Menjaga Kesehatan Tulang Sendi


Dibawah ini adalah salah satu cara menjaga kesehatan sendi, yaitu :
1. Hindari Duduk Terlalu Lama
Bagi para pegawai kantor, duduk menjadi hal yang sering dilakukan,
apalagi ketika bekerja menghadapi monitor komputer. Padahal duduk dalam
waktu yang lama bisa menimbulkan beberapa gangguan yang menyerang
bagian-bagian tubuh tertentu, terutama bagian sendi. Maka dari itu, sebaiknya
hindari duduk terlalu lama. Anda harus selingi dengan berdiri atau berjalan
pendek agar sendi menjadi lemak dan tidak kaku.
2. Nyamankan Posisi Duduk
Selain dengan sesekali berdiri atau berjalan pendek, sebaiknya posisi
duduk juga harus diperhatikan. Sebisa mungkin untuk membuat tubuh dalam
keadaan posisi yang tepat dan nyaman. Hal ini sangat penting, untuk
mencegah nyeri sendi yang kapan saja bisa datang.
3. Rilekskan Tubuh
Sebisa mungkin untuk menjaga tubuh tetap santai dan hindari stres dan
ketegangan. Pada saat tubuh tegang, maka bagian-bagian tubuh tertentu akan
menimbulkan tekanan yang cukup tinggi pada sendi dan apabila hal ini terjadi
terus-menerus bisa berakibat buruk bagi kesehatan sendi. Maka dari itu, jaga
tubuh tetap rileks dan hindari keadaan tubuh yang tegang karena bisa
mempengaruhi kesehatan sendi Anda.
4. Luangkan Waktu untuk Istirahat
Ketika bekerja tentu saja ada waktu luang yang telah disedikan untuk
berisitirahat. Manfaatkan waktu istirahat tersebut untuk mengistirahatkan
tubuh dan rilekskan tubuh Anda sehingga ketika Anda bekerja kembali
menjadi lebih maksimal. Ketika tubuh berisitirahat dengan tenang, maka
bagian sendi juga menjai lebih rileks.
5. Makanan yang Tepat
Makanan juga merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga
kesehatan sendi Anda. Karena itu, pilihlah makanan yang memiliki nutrisi
yang tepat sehingga baik bagi tubuh termasuk baik juga bagi kesehatan tulang
dan bagian sendi Anda. Untuk membantu dalam proses pembentukan sel-sel
sendi yang sehat bisa dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung
omega 3 dan vitamin C, vitamin D dan juga kalsium.
6. Olahraga secara Teratur
Olahraga secara teratur merupakan hal yang wajib dilakukan untuk
menjaga kesehatan sendi Anda. Minimal Anda harus meluangkan waktu
untuk berjalan-jalan sebentar pada pagi hari. Selain masih segar, udara pagi
juga bermanfaat untuk kesehatan tulang, apalagi jika mendapatkan sinar
matahari pada pagi hari. Sinar matahari bisa merangsang tubuh untuk
memproduksi vitamin D. Selain berjalan-jalan, olahraga lain yang dapat
menguatkan tulang yakni aerobik misalnya beresepeda atau berenang.
7. Jaga Berat Badan
Untuk menjaga kesehatan sendi, menjaga berat badan merupakan
salahsatu hal yang harus diperhatikan. Berat badan akan memberikan beban
pada persendian, misal pada sendi lutut, pinggul dan punggung. Hal
tersebutlah yang menjadikan masalah sendi pada orang yang memiliki berat
badan berlebih. Jika Anda memiliki berat badan berlebih sebaiknya segera
turunkan berat badan Anda sehingga tekanan sendi akan menjadi lebih
berkurang.
8. Membentuk Otot
Memiliki otot yang kuat bisa membantu fungsi sendi dengan baik.
Untuk membentuk otot, diperlukan latihan beban. Namun, Anda harus
berhati-hati memilih latihan beban untuk tubuh Anda. Sebaiknya
konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan saran
terbaik.
9. Batasi Latihan
Meskipun Olahraga baik bagi kesehatan tubuh. Tetapi sebaiknya Anda
hindari beberapa olahraga yang bisa jadi terlalu berat bagi persendian Anda.
Maka dari itu pilihlah olahraga yang tidak membuat sendi Anda bermasalah.
E. Kelainan dan Penyakit pada Otot
Kelainan dan penyakit pada otot diantaranya yaitu:
1. Atropi
Suatu kondisi dimana otot mereduksi atau mengecil sehingga tidak kuat
untuk melakukan gerakan.
2. Hipertropi
Suatu kondisi dimana otot membesar. Hal ini disebabkan aktivitas otot
yang berlebihan (misalnya bekerja atau olah raga)
3. Hernia abdominal
Apabila dinding otot abdominal (bagian perut) sobek pada bagian yang
lemah. Akibatnya usus menjadi melorot ke bawah masuk kedalam rongga
perut.
4. Kelelahan otot
Terjadi karena otot terus menerus melakukan aktivitas dan pada
puncaknya terjadi kram atau kekejangan.
5. Stiff
Terjadi karena peradangan otot trapesius leher akibat kesalahan gerak,
sehingga leher menjadi sakit dan terasa kaku jika diherakkan.
6. Tetanus
Merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang karena
toksin bakteri tetanus (Clostridium tetani) yang masuk ke dalam luka.
7. Distrofi otot
Merupakan penyakit kronis pada otot sejak anak-anak dan diduga
merupakan penyakit genetis (bawaan).
8. Miestenia gravis
Adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga
menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.

F. Cara Menjaga Kesehatan Otot


Menjaga kesehatan otot dan mengantisipasi jika terjadi kelainan pada otot.
Usaha-usaha tersebut antara lain :
1. Latihan otot dapat membuat otot menjadi kuat, sehingga dapat terhindar dari
atrofi otot;
2. Melakukan olahraga secara teratur;
3. Aktivitas yang banyak menyebabkan otot lelah sehingga dapat
mengakibatkan kram otot, untuk itu kita dapat mengatur aktivitas supaya
tidak terjadi gangguan otot;
4. Hindarilah stres berat dengan pola hidup yang benar
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM MENGATASI
GANGGUAN SISTEM GERAK

1. Sinar-X Pada Tulang Belakang


Tes ini memungkinkan pemeriksaan terhadap seluruh rangkaian tulang
belakang atau sebagian. Pada umumnya tes ini digunakan untuk mengevaluasi
deformitas, patah tulang, dislokasi dan kelainan lain pada tulang belakang.
Sinar-X pada tulang menggambarkan densitas, tekstur, erosi dan perubahan yang
terjadi pada sambungan tulang. Sinar-X pada sendi dapat menampakkan adanya
cairan pembentukan taji, dan perubahan pada struktur sendi.
2. Scanning Tomografi Terkomputerisasi Pada Tulang Belakang.
Scanning Tomografi Terkomputerisasi menghasilkan citra tulang
belakang yang detail dan beresolusi tinggi. Selama proses scanning berlangsung,
penyinaran sinar-X ganda diarahkan pada tulang belakang dari berbagai sudut.
Sinar-X melalui tubuh dan ditangkap oleh detector radiasi yang menghasilkan
getaran listrik yang dikonversikan oleh sebuah computer menjadi citra tiga
dimensi. Citra tersebut ditampikan pada layar monitor.
3. Pencitraan Resonansi Magnetik Pada Rangka
Pencitraan resonansi magnetik adalah teknik diagnostic tanpa adanya
benda yang memasuki tubuh, yang menghasilkan citra yang jelas dari tulang dan
jaringan lunak. Pencitraan resonansi magnetic pada rangka menghasilkan citra 3
dimensi dari suatu area yang tidak dapat diperoleh dengan mudah dengan
menggunakan sinar-X atau Scanning Tomografi Terkomputerisasi. Metode ini
mengurangi beberapa risiko yang berhubungan dengan pemaparan sinar-X yang
menyebabkan bahaya terhadap sel yang tidak diketahui.
4. Scanning Tomografi Terkomputerisasi Pada Rangka
Scanning tomografi terkomputerisasi pada rangka memberikan
serangkaian citra sinar-X dari tulang-tulang rangka. Sebuah computer
mengkonstruksi citra ini menjadi citra yang terpisah-pisah yang ditampilkan
pada layar monitor.
Teknik khusus, seperti yang menggunakan cairan yang disebut cairan
kontras, meningkatkan resolusi dan akurasi citra. 1000 dari 2000 citra dapat
dikombinasikan untuk menciptakan citra 3 dimensi dari tulang.
5. Scanning Tomografi Terkomputerisasi Pada Dada
Scanning tomografi terkomputerisasi pada dada menghasilkan citra
dengan potongan melintang dada dengan cara melewatkan pancaran sinar-X dari
suatu alat scanning yang terkomputerisasi pada seluruh tubuh dengan sudut-
sudut yang berbeda. Nama lainnya adalah Tomografi Thorax Terkomputerisasi.
Scanning tomografi terkomputerisasi pada dada dapat dilakukan dengan
atau tanpa injeksi cairan kontras. Cairan kontras adalah cairan khusus yang
menandai pembuluh darah dan mengahasilkan citra yang lebih jelas.
Scanning tomografi terkomputerisasi pada dada menghasilkan citra tiga
dimensi dan khususnya berguna dalam deteksi perubahan kecil densitas pada
jaringan. Scanning tomografi terkomputerisasi pada dada juga memberikan
informasi dalam diagnosa massa di dada dan penyakit Hodgkin. Juga bermanfaat
bagi evaluasi kelainan-kelainan paru-paru.
6. Scanning Tulang
Scanning tulang digunakan untuk memeriksa rangka dan membantu dokter
mendeteksi kanker dan masalah lain jauh sebelum deteksi sinar-X
memungkinkan. Dalam prosedur Scanning tulang dokter menyuntikkan larutan
radiaktif ringan pada vena lengan Anda. Larutan terakumulasi dalam jaringan
tulang dimana terdapat abnormalitas. Kamera khusus menyorot seluruh tubuh
skema tes dan dapat menentukan tempat-tempat yang abnormal, yang disebut
hot spot.
6. Vertebroplasti

Vertebroplasti adalah teknik perbaikan patah tulang pada bagian tulang


belakang dengan cara memasukkan semen tulang melalui jarum suntik khusus.
Pemberian semen tulang di maksudkan untuk menyangga dan memberi kekuatan
pada tulang dari dalam. Dalam hal ini semen akan mengeras setelah 15 menit
kemudian dan keesokan harinya pasien sudah dapat berjalan.
Teknik Vertebroplasti pertama kali dikembangkan di prancis tahun 1984
kemudian di sempurnakan di amerika serikat, para pasien Osteoporosis yang
melakukan pengobatan dengan vertebroplasti dapat terbebas dari rasa nyeri lima
sampai sepuluh tahun. Di indonesia, teknik ini telah diterapkan di RSPDA Gatot
subroto (sejak tahun 2001) dan di RS pluit (tahun 2003).
8. Veselplasti

Veselplasti adalah teknik bedah endolaparoskopik terbaru. Teknik ini


merupakan hasil perkembangan dari teknik Vertebroplasti. Di sebut veselplasti
karena teknik ini menggunakan balon sebagai pengganti pembuluh darah buatan.
Kemudian balon tersebut diisi dengan bahan tulang yang memiliki sistem
hidrolik sehingga pasien dapat tegak seperti sediakala.
Pada teknik ini, pasien tidak perlu menjalani pembedahan. Untuk
perbaikan tulang tersebut, pasien hanya memerlukan sayatan kecil untuk
memasukkan alat pengisi bahan tulang.
Teknik veselplasti telah dikuasai oleh sejumlah dokter di indonesia dan
telah di lakukan uji coba di sebuah rumah sakit di jakarta. Uji coba di lakukan
terhadap pasien berusia 60 tahun yang mengalami patah tulang karena
osteoporosis. Dalam waktu 2 jam setelah operasi, pasien sudah dapat langsung
duduk dan berjalan.
9. Sekrup berbahan tulang
Patah tulang dapat juga di sembuhkan dengan menggunakan sekrup dari
bahan tulang. Teknik ini dikembangkan oleh Yuji Uchio, seorang guru besar
Universitas Shimane, jepang. Menurut Uchio, teknik ini di rancang untuk
menyembuhkan retakan kecil seperti pada sendi pergelangan tangan. Sepotong
tulang seukuran biji kacang tanah diambil dari pasien kemudian memprosesnya
menjadi sekrup berdiameter 1 hingga 5 milimeter.
Pda teknik ini, sekrup tulang berfungsi menghubungkan bagian-bagian
tulang yang akhirnya tumbuh menjadi tulang. Teknik ini di harapkan dapat
mengurangi biaya pengobatan dan beban fisik si pasien. Perlu di ketahui, harga
sekrup metal yang di gunakan dalam perawatan patah tulang dapat mencapai
100.000 yen persatuannya. Dalam hal ini, pasien harus menjalani dua kali
operasi yaitu pada saat penanaman dan pengambilan. Namun teknik
penyembuhan dengan menggunakan sekrup berbahan tulang masih sulit
digunakan untuk merawat keretakan pada tulang yang besar, seperti tulang paha.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/322848194/Gangguan-Atau-Penyakit-Dalam-
Sistem-Gerak-Dan-Pemanfaatan-Teknologi-Dalam-Mengatasi-Gangguan-
Sistem-Gerak

http://wahyuningtriyadi.blogspot.co.id/2012/11/kelainan-dan-penyakit-pada-
sistem-gerak.html
http://pustaka.pandani.web.id/2013/08/gangguan-penyakit-dan-kelainan-
pada.html
http://www.cpuik.com/2013/09/gangguan-dan-penyakit-pada-sistem-gerak.html
http://www.belajarbagus.com/2015/02/kelainan-pada-sistem-gerak.html
http://hariansehat.com/cara-menjaga-kesehatan-tulang-sendi/
http://syakir-berbagiilmu.blogspot.co.id/2012/05/teknologi-untuk-mengatasi-
kelainan-pada.html
http://alunlinuxer.blogspot.co.id/2011/11/teknologi-pengobatan-kelainan-
pada.html

Anda mungkin juga menyukai