Anda di halaman 1dari 35

Macam-macam Penyakit, Gangguan dan Kelainan

Pada Tulang dan Persendian serta Pencegahannya


Pembahasan kali ini adalah tentang macam-macam jenis penyakit pada tulang, gangguan pada tulang dan
kelainan pada tulang, ganguan dan kelainan pada persendian, serta pencegahannya.

Macam-macam Gangguan Pada Tulang


Tulang pada manusia sering mengalami gangguan baik gangguan tulang sejak lahir, karena makanan yang kita
konsumsi, posisi tubuh yang salah, terkena penyakit, kecelakaann, dan lainnya. Dibawah ini adalah macam-
macam kelainan, gangguan tulang atau penyakit pada tulang yang akan dibahas secara jelas.

1. Gangguan Tulang karena Kebiasaan Posisi Tubuh Yang Salah


Kebiasaan yang tidak baik akan memengaruhi pertumbuhan tubuh. Sikap tubuh yang salah ketika duduk,
berdiri, tidur, atau ketika membawa beban yang terlalu berat dapat menyebabkan gangguan pada tulang
belakang/punggung sebagai berikut.
a. Skoliosis
Skoliosis,yaitu kondisi di mana tulang belakang bagian punggung membengkok ke kiri atau ke kanan.
Penyebabnya adalah posisi duduk yang salah. Skoliosis juga dapat terjadi jika seseorang sering membebani
salah satu sisi tulang belakang dan kebiasaan ini dilakukan selama bertahun-tahun.
b. Lordosis
Lordosis,yaitu kondisi di mana tulang belakang bagian punggung membengkok ke belakang. Hal itu dapat
terjadi, jika kita sering duduk di kursi dengan meja yang terlalu tinggi.
c. Kifosis
Kifosis merupakan kondisi yang berkebalikan dengan lordosis. Kifosis, yaitu tulang belakang bagian dorsal
perut membengkok ke depan. Hal itu dapat terjadi karena kebiasaan menulis yang terlalu membungkuk.

Gambar: Gangguan pada tulang karena salah kebiasaan


2. Gangguan Tulang Karena Penyakit
a. Polio
Penderita polio akan mengalami kelumpuhan sehingga lama kelamaan tulangnya akan mengecil. Penyakit
polio dapat dicegah dengan vaksin polio. Pemberian vaksin biasanya dilakukan melalui mulut pada saat anak
berusia di bawah lima tahun.

b. Layuh Semu
Layuh semu terjadi akibat terinfeksi penyakit sifilis pada anak semasa dalam kandungan akibat tertular oleh
ibu yang mengidap penyakit sifilis, akibat tulang tulang anggora gerak pada bayi atau anak menjadi layuh atau
tidak bertenaga.

c. Rakhitis
Rakitis merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tulang. Penyakit ini timbul
karena penderita kekurangan vitamin D dan sinar matahari pagi. Orang yang menderita penyakit rakhitis
memiliki tulang yang lemah dan biasanya berbentuk X atau O karena tidak dapat menahan berat tubuh.
d. Kaku Sendi
Kaku sendi merupakan cacat pada persendian dimana sendi tidak dapat digerakkan. Penyakit ini disebabkan
karena persendian terinfeksi penyakit sifilis atau gonorhoe sehingga minyak sendi menjadi kering dan tidak
dapat digerakkan, misalnya pada lutut yang tidak dapat dibengkokkan. Kaku sendi biasanya ini terjadi pada
orang dewasa.
e. Kanker Tulang
Virus juga dapat merusakkan pertumbuhan sel sel tulang yang tidak terkendali, sehingga di beberapa tempat
pada tulang dapat tumbuh benjolan benjolan yang dapat berpindah pindah dan timbul rasa sakit. Penyakit ini
dapat menyebabkan kematian.

f. TBC Tulang
TBC tulang adalah penyakit pada tulang akibat infeksi oleh Tuberculosis yang sehingga membuat tulang
menjadi rusak.

g. Osteoporosis
Osteoporosis atau tulang keropos merupakan penyakit yang menyebabkan tulang mudah retak atau patah.
Penyakit ini biasanya menyerang orang lanjut usia, terutama perempuan. Penyebab osteoporosis adalah tubuh
kekurangan zat kapur (kalsium).
h. Rikets
Rikets merupakan kelainan tulang pada anak yang disebabkan defisiensi vitamin D. Tulang ini biasanya lunak
dan jika berjalan maka tulang akan melengkung.

i. Osteomalasia
Osteomalasia adalah kelainan tulang kerena defisiensi vitamin D pada orang dewasa. Tulang yang kekurangan
fosfor dan kalsium sehingga menjadi lunak. Osteomalasia kebanyakan diderita oleh wanita yang kurang makan
padi-padian, susu, jarang terkena sinar matahari, dan sering melahirkan.
j. Steoporosis atau osteopenia
Kelainan tulang yang kebanyakan diderita oleh orang tengah baya atau tua yang sudah menopause. Kelainan
ini berupa menurunnya kerja sel osteoblas sebagai akibat penurunan produksi hormon estrogen. Tulang
akhirnya menjadi rapuh dan mudah patah. Penyakit ini dapat diatasi dengan banyak minum susu yang
mengandung kalsium.
k. Artritis
Artritis merupakan gangguan tulang yang berupa peradangan pada sendi yang disebabkan keseleo, infeksi, dan
luka sendi.
l. Mikrosefalus
Mikrosefalus merupakan kelainan akibat pertumbuhan tulang-tulang tengkorak yang terhambat karena
kekurangan zat kapur saat pembentukan tulang tengkorak pada waktu bayi, sehingga ukuran kepala kecil
(ukurannya tidak proporsional). Akibat lebih lanjut biasanya berpengaruh pada perkembangan mental.
3. Gangguan Atau Kelainan Tulang Oleh Faktor Keturunan
Suatu sifat keturunan pada orang tua yang bersifat menurun akan diwariskan kepada keturunannya, sifat itu
disebut gen. Misalnya, kelainan bentuk tulang punggung yang dialami orang tua yang disebabkan oleh gen,
maka akan diwariskan kepada keturunannya.

4. Gangguan Atau Kelainan Tulang Yang Disebabkan Oleh Makanan


Pertumbuhan tulang tulang sangat tergantung dari makanan yang kita makan setiap hari. Makanan yang kita
makan harus mengandung zat zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang. Misalnya, mengandung zat
kapur, fosfor, dan vitamin D.

5. Gangguan Atau Kelainan Tulang Karena Kecelakaan


a. Fraktura, jika terjadi patah tulang karena kecelakaan.
b. Fisura, jika tulang mengalami retak.
c. Urai Sendi, jika terjadi pergeseram sendi karena selaput sendi sobek.
d. Kalus, jika tulang yang patah akibat kecelakaan, kemudian timbul gelembung pada bagian sambungan
tulang, tempat sambungan tulang yang menggelembung setelah sembuh.
e. Patah tulang tertutup, jika tulang yang patah tidak sampai merobek kulit.
f. Patah tulang terbuka, jika tulang yang patah merobek kulit dan tulang mencuat ke luar.

Gambar: Macam-macam Patah Tulang


Macam-macam Kelainan dan Gangguan pada Persendian
Gangguan persendian ada beberapa macam, yaitu dislokasi, terkilir, ankilosis, dan artritis.

1) Dislokasi

Dislokasiterjadi apabila sendi bergeser dari kedudukan semula karena ligamentum (jaringan penggantung)
sobek atau tertarik.

2) Terkilir

Terkilir disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba atau tidak biasa dilakukan sehingga ligamentum menjadi
tertarik, tetapi sendi tidak mengalami pergeseran posisi. Terkilir menyebabkan rasa sakit yang cukup hebat dan
mengalami pembengkakan.

3) Ankilosis
Ankilosisadalah suatu keadaan persendian yang tidak dapat digerakkan karena seolah-olah kedua tulang itu
menyatu.

4) Artritis
Artritis adalah peradangan yang terjadi pada sendi disertai dengan rasa sakit dan kadang-kadang posisi tulang
mengalami perubahan.

Cara Memelihara Kesehatan Tulang


Untuk memelihara kesehatan tulang, banyak hal yang dapat kamu lakukan, misalnya sebagai berikut.
a. Menghindarkan cidera tulang dari kegiatan-kegiatan sehari-hari
Dalam melakukan kegiatan sehari-hari harus hati-hati agar tidak terjadi kecelakaan yang dapat menyebabkan
cidera tulang.
b. Makan makanan yang banyak mengandung kalsium dan fosfor
Makanan yang mengandung kalsium dan fosfor, banyak terdapat pada ikan laut, udang, dan kacang-kacangan.
Kalsium dan fosfor dapat meningkatkan ketahanan tulang.
c. Minum susu
Pada umumnya susu mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tubuh, misalnya kalsium dan fosfor.
Dengan minum susu secara teratur diharapkan dapat menghindarkan tulang dari kelainan yang disebut
osteoporosis.
Cara dan Proses Penyembuhan Patah tulang
Dapatkah tulang patah disambung? Tulang yang patah dapat disambung kembali, tetapi tulang harus
diluruskan dan tidak boleh digerakkan. Tulang yang patah serius harus disisipkan pen dari logam antikarat.
Berikut ini gambaran perbaikan patah tulang.

Proses penyembuhan patah tulang

a. Gumpalan darah mengumpul pada daerah tulang yang patah.


b. Fibrolas masuk ke gumpalan darah.
c. Kalsium didepositkan ke kalus sehingga kedua ujung tulang yang patah menyatu kembali.
d. Kedua ujung tulang telah menyatu kembali.
Kelainan pada Otot Manusia
Berikut adalah beberapa kelainan pada otot manusia :

1. Distrofi otot, penyakit ini merupakan penyakit genetic yang dapat merusak serat otot. Tidak terdapat
pengobatan spesifik untuk penyakit ini dan gejalanya meliputi kelelahan, tidapat bergerak dan tidak
memliki keseimbangan. Penyakit yang umumnya masuk dalam kategori ini adalah Duchenne, Myotonia,
Becker, Limb Girdle dan oculopharyngeal
2. Kelumpuhan otak, merupakan kelainan bawaan yang mempengarhi postur, keseimbangan dan fungsi
motoric. Kehilangan bentuk otot saat kehamilan atau selama proses kehamilan. Hal-hal fisikal akan
menjadi sulit karena kelainan ini
3. Fibrodysplasia Ossificans Progressiva, pada kelainan ini jaringan lunak mengeras dan menjadi seperti
tulang secara permanen. Tulang tumbuh antara sendi dan pergerakan menjadi terbatas secara
permanen. Tidak ada pengobatan yang efektif , hanya pengatur rasa sakit yang bisa dilakukan pada
pengobatan penyakit ini.
4. Dermatomyositis, pada kondisi ini terdapat inflamasi myopathy yang mempengaruhi kulit dan otot.
Penyakit ini merupakan penyakit autoimun yang membahayakan jaringan ikat dan melemahkan otot.
Tidak ada pengobatan untuk kondisi ini, namun perkembangannya dapat dikontrol menggunakan obat-
obatan kortikosteroid dan imunosuppresive.
5. Compartment syndrome, pembuluh darah, otot dan syaraf tertekan menjadi berdekatan, dimana
berakhir pada penutupan jalan masuk oksigen. Hingga mengakibatkan kematian jaringan yang berujung
pada kelumpuhan. Perlakuan yang harus segera dilakukan adalah operasi yang disebut dengan
fasciotomy. Tekanan pada otot akan terlepas setelah operasi.
6. Myasthenia Gravis, merupakan penyakit autoimun, terjadi kelemahan dan kelelahan otot yang
disebabkan oleh kerusakan di sendi otot syaraf. Sehingga, otak tidak bisa megontrol otot tersebut. Hal ini
dapat mengakibatkan kelopak mata turun, kesulitan bernapas atau menelan, dan kehilangan control otot
wajah. Kelainan ini dapat diobati dengan pengobatan atau operasi.
7. Amyotropic Lateral Sclerosis, merupakan penyakit penurunan fungsi syaraf yang serius dan juga
dikenal dengan nama penyakit Lou Gehrig. Syarafnya rusak sehingga kehilangan control pada otot
voluntary (otot rangka). Gejala utamanya termasuk kesulitan bernafas, berbicara dan menelan.
Kelumpuhan menjadi gejala lanjutannya.
8. Mitochondrial Myopathies, mitokondia merupakan kekuatan utama dari sel. Namun pada kondisi ini,
mitokondria telah rusak dan mengakibatkan kelemahan otot, ketulian, kebutaan, aritmia (detak jantung
tak beraturan), dan gagal jantung. Terkadang hal ini dapat menyebabkan kejang, demetia (kelainan
mental), muntah, dan kelopak mata yang turun. Gejala lainnya adalah mual, sakit kepala dan kesulitan
bernafas.
9. Rhabdomyolysis, merupakan penyakit sistem otot khusus yang merusak otot rangka dengan cepat.
Serabut otot terurai menjadi myoglobin yang dikeluarkan dalam urin. Kelemahan otot, rasa sakit dan
kekakuan terlihat. Pengobatan dapat dilakukan saat terdeteksi pada tahap awal melalui cairan IV, dialysis
atau hemofiltrasi.
10. Polimyositis, merupakan penyakit degenerative dan inflamatori secara alami. Kondisi ini mempengaruhi
sistem jaringan ikat dan menyebabkan kelemahan dan terhentinya pertumbuhan otot.
11. Fibromualgia, merupakan kelainan otot kronis dan melemahkan. Kondisi ini menyebabkan rasa sakit,
lemah, pelunakan dan kekauan otot. Kondisi ini dianggap sebagai kelainan genetic dan berefek lebih
pada wanita dibandingkan pria.
12. Myotinia, pada kondisi ini otot melakukan relaksasi lebih lambat setelah mengalami stimulasi atau
kontraksi. Hal ini menyebabkan masalah saat manusia meepas genggaman tangan, dan saat berdiri dari
posisi duduk atau tidur. Pengobatannya termasuk pemberian obat, fisioterapi dan antikonvulsan.
13. Myofascial Pain Syndrome, kondisi ini merupakan kelainan otot kronis yang menyebabkan rasa sakit
dan terbakar pada titik picu yang merupakan titik sensitif pada otot. Hal ini dapat menyebabkan
kekakuan, simpul pada otot dan tidak bisa tidur karena rasa sakit. Keadaan ini dapat diatasi dengan
kortikosteroid, injeksi botulinum dan pijatan dan fisioterapi.
14. Rotator Cuff Tear, otot bahu membantu memutar bahu sesuai dengan pergerakan tangan ke depan
dank e belakang. Kekuatan yang terstruktur dari kerjasama ini karena adanya tendon pada otot ini.
Gerakan keras, cepat atau sulit, seperti bermain baseball atau tennis, dapat menyebabkan sobekan pada
tendon yang menyebabkan rasa sakit dan mengurangi mobilitas (pergerakan). Robekan tendon dapat
diatasi dengan operasi.
15. Kram Otot, keadaan ini dapat terjadi tiba-tiba dan tanpa disadari pada satu otot atau lebih. Hal ini dapat
terjadi pada malam hari atau setelah beraktivitas olah raga dan dapat terjadi karena beberapa alasan,
berlangsung selama beberapa detik hingga menit. Pemakaian otot secara berlebihan atau syaraf terjepit
dapat mengakibatkan keram. Pijatan lembut untuk sementara dapat membantu meringankan keadaan ini.
Untuk mengurangi kejang urat dan keram, steroid atau obat dapat
16. Keseleo dan tegang otot, putaran atau tarikan pada otot atau tendon secara tiba-tiba atau dalam waktu
tertentu, dapat menyebabkan eseleo dan tegang otot. Otot punggung dan lutut sering mengalaminya. Hal
ini merupakan salah satu penyakit sistem otot yang menyebabkan rasa sakit, pembengkakan dan
kesulitan dalam bergerak. Istirahat dan pengompresan menggunakan es disarankan untuk meringankan
keadaan ini, dan sangat penting juga untuk menjaga daerah yang sedang sakit untuk tidak melakukan
gerakan dan diberikan obat untuk meringankan rasa sakit.
17. Talipes, juga disebut sebagai kaki rata dimana otot yang menunjang lengkungan tubuh melemah dan
menyebabkan kerataan pada daerah lengkungan karena adanya tekanan ke bawah. Terdapat dua jenis
dari kerataan kaki, yaitu kaku dan fleksibel. Jenis fleksibel merupakan jenis yang tidak menyebabkan rasa
sakit dan tidak memiliki gejala. Bisa diatasi dengan menggunakan sepatu korektif (seatu khusus untuk
memperbaiki keadaan kaki yang tidak normal ini), menggerakkan badan (olah raga) dan pijatan.
18. Tendonitis, merupakan suatu kondisi dimana tendon mengalami peradangan atau iritasi, dan
mengakibatkan tendonitis dan peradangan ini dapat terjadi pada semua tendon dalam tubuh. Namun,
umumnya terjadi di tergelangan tangan, siku, bahu dan tumit. Keadaan ini menyebabkan rasa sakit,
pembengkakan ringan dan sensitivitas pada daerah yang sakit. Sakit ini dapat diatasi dengan obat
penghilang rasa sakit, istirahat dan kompresan es.
Penyakit pada Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah kita dapat mengalami gangguan oleh penyakit atau kelainan
bawaan (faktor genetis), baik pada darah maupun pada alat-alat peredaran darah.
misalnya penyakit anemia, hemofilia, varises, dan jantung koroner. Dapatkah kamu
menyebutkan contoh lainnya? Dari berbagai macam penyakit yang mengganggu sister
peredaran darah kita, dapatlah dikelompokan menjadi 2, yaitu:

1. Kelainan pada darah, antara lain: anemia, thalasemia, leukimia, dan hemofilia.

2. Kelainan pada pembuluh darah dan jantung, antara lain: varises, angina, dan
jantung koroner.

Apa penyebab dan bagaimana dan gejala dari gangguan-gangguan tersebut? Mari pelajari
uraiannya berikut ini.

ANEMIA

Anemia sering disebut sebagai penyakit kurang darah. pengertian tersebut sebenarnya
kurang tepat, sebab anemia ditemui juga pada seseorang yang mempunyai jumlah sel
darah merah normal, namun ternyata jumlah hemoglobin dalam setiap sel darah
merahnya kurang. Jadi, anemia sebenarnya adalah penyakit akibat kekurangan
hemoglobin di dalam darah.

Penyebab anemia dapat dikarenakan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya kandungan
hemoglobin dalam eritrosit, kurangnya jumlah eritrosit dalam darah, dan atau kurangnya
volume darah dari volume normal. Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan kemampuan
darah mengikat oksigen menjadi rendah . lihat gambar 10!

Gb.10. perbedaan jumlah eritrosit dalam darah antara orang sehat


(kiri) dengan orang penderita anemia (kanan)
Anemia juga dapat terjadi jika tubuh seseorang terluka dan mengeluarkan banyak darah,
misalnya skibat kecelakaan. Kekurangan darah ini dapat diatasi dengan transfusi darah.
Anemia juga dapat terjadi karena kekurangan ion besi, atau kekurangan vitamin B12
(yang membantu pematangan sel darah merah), anemia ini disebut anemia pernisiosa.
Anemia jenis ini dapat diatasi dengan pemberian vitamin B12 atau mengkonsumsi
makanan sumber zat besi.

Ada jenis anemia yang bersipat genetis dan mematikan, yaitu thalasemia dan sickle
cell anemia(anemia sel sabit). Apakah perbedaan antara
keduanya? Thalasemia disebabkan kegagalan pembentukan hemoglobin akibat
kerusakan gen globin. Sedangkan anemia sel sabit disebabkan adanya eritrisit yang
berbentuk bulan sabit.

Anemia pada ibu hamil dan menyusui dapat diatasi atau dicegah dengan mengkonsumsi
makanan sumber zat besi dan vitamin B12, seperti susu, telur, hati ayam dan hati sapi.

THALASEMIA

Thalasemia adalah penyakit anemia hemolitik atau kondisi kelainan genetika dimana
tubuh tidak mampu memproduksi globin, suatu protein pembentuk hemoglobin. Kalaupun
penderita thalasemia mampu memproduksi eritrosit, biasanya usia sel darahnya lebih
singkat dan lebih rapuh atau lebih mudah rusak. Penyakit ini bersipat genetis, artinya
diturunkan dari kedua orang tua kepada anak-anaknya,secara resesif.

Gb.11. kondisi eritrosit pada orang sehat (kiri) dan Pada penderita thalasemia
(kanan).

Secara klinis thalasemia dibedakan menjadi 3 tingkatan sesuai beratnya gejala klinis, yaitu
thalasemai mayor, thalasemia intermedia, thalasemia minor atau troit (pembawa sifat).
Batas di antara tingkatan tersebut sering kurang jelas. Namun gejala dari ketiga tingkatan
thalasemia tersebut dapat diperkirakan.yaitu sebagai berikut:

Thalasemia mayor (Thalasemia homozigot)

Penderita thalasemia ini mengalami anemia berat, mulai umur 3-6 bulan setelah lahir dan
tidak dapat hidup tanpa di tranfusi. Ini dapat berakibat fatal, karena efek samping dari
tranfusi darah yang terus menerus yaitu berupa kelebihan zat desi (Fe). Hati dan limpa
mengalami pembesaran akibat penangkapan dan penghancuran sel darah merah yang
rusak secara berlebihan. Bahkan limpa yang membesar tersebut dapat menghancurkan
sel darah merah yang belum rusak.

Salah satu ciri fisik dari penderita thalasemia adalah kelainan tulang yang berupa tulang
pipi masuk ke dalam dan batang hidung menonjol(disebut gacies cooley), penonjolan dahi
dan jarak kedua mata menjadi lebih jauh, serta tulang menjadi lemah dan keropos.
Pertumbuhan gigi pun biasanya buruk. Gejala lain yang tampak ialah anak lemah, pucat,
perkembangan fisik tidak sesuai umur atau berat badan kurang. Dan perut membuncit.
Jika penderita tidak sering mendapat tranfusi darah, kulit akan menjadi kelabu serupa
dengan besi akibat penimbunan besi dalam jarinagn kulit.

Gb.12. penderita thalasemia mayor.

Thalasemia intermedia. Penderita thalasemia tingkat ini kedaan klinisnya lebih


baik atau gejalanya lebih ringan dibandingkan dengan penderita thalasemia mayor. Gejala
anemia tergolong sedang. Gejala perubahan bentuk wajah seperti pada thalesemia mayor
dan gambaran kelebiahan beban besi, baru nampak pada masa dewasa.

Thalasemia minor atau troit (pembawa sifat).

Penderita thalasemia ini umumnya tidak memiliki gejala klinis yang khas, hanya ditandai
oleh anemia mikrositin atau anemia ringan.

Dapatkah thalasemia dicegah atau diobati?

Untuk mencegah terjadinya thalasemia pada keturunan atau anak, pasangan wanita dan
pria yang akan menikah perlu menjalani tes darah, baik untuk melihat nilai hemoglobinnya
maupun melihat profil sel darah merah dalam tubuhnya.

Peluang untuk sembuh dari thalasemia memang masih tergolong kecil karena dipengaruhi
kondisi fisik, ketersediaan darah donor dan biaya. Untuk bisa bertahan hidup, penderita
thalasemia memerlukan perawatan yang rutin, seperti melakukan tranfusi darah teratur
untuk menjaga agar kadar Hb di dalam tubuhnya normal yaitu 12gr/dL (gram per desiliter),
dan menjalani pemeriksaan ferritin serum untuk memantau kadar zat besi di dalam tubuh.

Penderita thalasemia juga diharuskan menghindari makanan yang diasinkan atau


diasamkan dan produk fermentasi. Karena makanan tersebut dapat meningkatkan
penyerapan zat besi di dalam tubuh. Salah satu cara untuk mengobati thalasemia adalah
dengan transflantasisumsum tulang dan teknologi sel punca (stem cell). Pada tahun 2009,
seorang penderita thalasemia dari india berhasil sembuh setelah memperoleh ekstrak sel
punca dari adiknya yang baru lahir.
LEUKIMIA (KANKER DARAH)

Leukimia (kanker darah) adalah gangguan pada sistem peredaran darah dimana jumlah sel
darah putih (leukosit) jauh diatas jumlah normal, akibat pembelahan sel leukosit yang tak
terkendali. Disamping itu, sel darah puti akan menjadi ‘ganas’ karena memakan sel-sel
darah merah (eritrosit), sehingga orang tersebut menjadi anemia berat.

Gb.13. fotomikrograf sel kanker penyebab leukimia

Penderita leukimia menunjukan gejala seperti mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan
pendarahan. Ada 2 tingkatan leukimia, yaitu leukimia akut dan leukimia
kronis. Perbedaan di antara keduanya adalah; pada leukimia akut di tandai oleh suatu
‘perjalanan’ penyakit yang sangat cepat, memburuk, dan mematikan. Apabila penderita
penyakit ini tidak segera mendapat perawatan atau di obati, maka dapat menyebabkan
kematian dalam hitungan minggu atau hari.

Sedangkan pada leukimia kronis ditandai dengan suatu ‘perjalanan’ penyakit yang tidak
begitu cepat, sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari satu
tahun. Leukimia dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan jenis selnya yaitu leukimia
limfositik, dan leukimia mielositik. Apabila pada saat pemeriksaan diketahui leukimia
mempengaruhi limfosit atau sel limfoid maka maka disebut leukimia limfositik. Sedangkan
apabila leukimia mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil maka
disebut leukimia mielositik.

Gb.14.sel kanker: (a)leukimia limfositik,(b) leukimia mielositik.


HEMOFILIA

Hemofilia adalah penyakit pada darah dimana darah sulit membeku. Luka yang sedikit saja
dapat menyebabkan darah akan mengucur terus sehingga penderita dapat mengalami
kekurangan darah, bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyak ini bersifat menurun,
diwariskan oleh orang tua kepada keturunannya. Kaum pria lebih besar kemungkinan
mendapat warisan penyakit ini karena gen hemofilia menampakkan pengruhnya pada laki-
laki. Sebaliknya, hemofilia bersifat mematikan sehingga anak perempuan penderita akan
mati sebelum dewasa. Karena menurun penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Untuk
mencegahnya, hindari perkawinan dengan orang yang memiliki hubungan kekerabatan yang
dekat dengan penderita hemofilia.

VARISES

Varises adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena) sehingga tampak membesar.

Penyebab varises:

1) Berkurangnya elastisitas dinding pembuluh vena yang menyebabkan pembuluh vena


melemah dan tak sanggup mengalirkan darah ke jantung sebagai mana mestinya.
Aliran darah dari kaki ke jantung sangat melawan gravitasi bumi, karena itu pembuluh
darah harus kuat, begitu juga dengan dinamisasi otot disekitarnya.
2) Rusaknya katup pembuluh vena, kita ketahui bahwa katup atau klep ini bertugas
menahan darah yang mengalir ke jantung agar tidak keluar kembali. Katup yang rusak
membuat darah bekumpul di dalam dan menyebabkan gumpalan yang mengganggu
aliran darah.

Pemicu varises antara lain adalah faktor keturunan, kehamilan, kurang gerak, merokok,
terlalu banyak berdiri, menderita kolesrterol tinggi dan kencin manis, juga karena sering
memakai sepatu hak tinggi. Karenanya, agar seseorang dapat terhindar dari varises atau
meminimalkan resiko timbulnya varises, maka tinggalkan kebiasaan hidup yang memicu
timbulnya varises. Misalnya dengan rutin berolahraga, mengkonsumsi makanan yang sehat,
tidak merokok, dan atau meliruskan posisi kaki saat duduk. Gejala terjadinya varises:
 Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, di ikuti otot yang mudah pegal, kaki panas,
dan sakit seputar kaki maupun tungkai. Biasanya rasa sakit dirasakan menjelang
malam, akibat tidak lancarnya aliran darah.
 Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai.
 Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-laba (spider navy).
 Kaki bengkak (oedema) karena adanya pembendungan darah.
 Perubahan pada pembuluh vena luar, misalnya di betis bagian belakang tampak urat
kebiru-biruan dan berbelok-belok. Keadaan ini merupakan gejala varises kronis.

Gambar 15.varises pada pembuluh balik (Vena) kaki


ANGINA PEKTORIS

Angina pektoris yang dikenal sebagai Angin Duduk merupakan suatu sindroma gangguan
pada dada berupa rasa nyeri atau tertekan yang bersifat sementara, saat sedang berjalan,
mendaki, sebelum atau sesudah makan. Gangguan yang menyerang jantung ini terjadi
karena kurangnya pasokan oksigen akibat terganggunya aliran darah ke arteri yang
mengalirkan darah ke dalam miokardium (otot jantung). Penyumbatan atau penyempitan
arteri jantung yang mengakibatkan angina adalah jika penyumbatan mencapai 70%. Namn
beberapa orangyang mengalami nyeri dada, terkadang memiliki arteri jantung normal. Hal
ini dapat disebabkan oleh kelainan komponen darah, kekurangan oksigen, adanya anemia
parah, atau kebiasaan merokok.

Penderita angina biasanya laki-laki berusia diatas 50 tahun atau wanita berusia diatas 60
tahun. Beberapa lokasi di tubuh yang bisa merasakan nyeri antara lain bahu kiri atau di
lengan kiri sebelah dalam, punggung, tenggorokan, rahang atau gigi, lengan kanan
(kadang-kadang). Angina pektoris dapat berkembang menjadi infark miokard (serangan
jantung). Apabila serangan ini datang ketika kita sedang sendiri, yang perlu dilakukan
adalah jangan panik, ambil nafas dalam-dalam dan berusahalah batuk sekencang mungkin,
karena hal ini dapat memberikan asupan oksigen yang dibutuhkan jantung.

Angina pektoris dibedakan menjadi 3 macam, yaitu Angian klasik (stabil),Angina


varian, dan Angina tidak stabil. Angina klasik biasanya terjadi saat seseorang melakukan
aktifitas fisik. Angina varian biasanya terjadi saat istirahat dan biasanya terjadi di pagi hari.
Sedangkan angina tidak stabil tidak dapat di prediksi waktu kejadiannya, dapat terjadi saat
istirahat dan bisa terjadi saat melakukan kegiatan fisik.

Gb.16. arterosklerosis jantung, penyebab angina.

JANTUNG KORONER

Penyakit jantung koroner pada mulanya disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding
bagian dalam dari pembuluh darah jantung (pembuluh koroner). Hal inilama kelamaan
diikuti oleh berbagai prose4s antara lain seperti penimbunan jaringan ikat, perkapuran dan
pembekuan darah pada dinding pembuluh jantung tersebut, yang semua itu akan
mempersempit atau menyumbat pembuluh darah. menyenpitnya pembuluh darah jantung
ini tentu dapat mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan
aliran darah dan dapat menimbulkan angina pektoris (nyeri dada) atau bahkan
hingga infark jantung ( serangan jantung) yang dapat menyebabkan kematian mendadak.

Adapun beberapa faktor penyebab penyakit jantung koroner adalah: tekanan darah tinggi
(hipertensi), kadar kolesterol (LDL) tinggi sedangkan kolesterol HDL rendah, merokok,
diabetes melitus, kegemukan (obesitas), faktor keturunan, kurang olah raga, dan stres.

Apabila terdapat dua atau lebih faktor penyebab tersebut pada diri seseorang, maka akan
berlipat kali pula resiko terkena penyakit jantung koroner.

Gb.17. potongan melintang pembuluh arteri yang (a) normal, dan yang (b)
menyempit karena timbunan kolesterol.
GANGGUAN PADA
SISTEM PERNAPASAN
Posted on 29 Maret 2015 by Irma Alvina
Gangguan Pada Sistem Pernapasan Manusia

1. Faringitis

Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri pada waktu
menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi
bakteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus
pharyngitis. Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai dengan rasa
sakit saat menelan dan rasa kering di kerongkongan.

2. Asma

Asma adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi seperti
debu, bulu, ataupun rambut. Global Initiative for Asthma, sebuah lembaga nirlaba internasional
untu penanggulangan asma, mendefinisikan asma sebagai gangguan pada selaput pipa udara
yang menyalurkan udara ke dalam paru-paru. Pada penyakit asma, paru-paru tidak dapat
menyerap oksigen secara optimal. Asma ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus
yang menyebabkan kesukaran bernapas. Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh
hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara. Asma
merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Kelainan ini tidak menular
dan bersifat genetis atau bawaan seseorang sejak lahir. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu
lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin, udara kotor, alergi, dan stres (tekanan psikologis).

3. Influenza (Flu)

Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek,
hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal. Influenza merupakan suatu
penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit
kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit
berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.

Penyakit ini merupakan penyakit yang paling sering menyerang sistem pernapasan pada manusia
di seluruh dunia. Flu diakibatkan oleh virus RNA dari keluarga Orthomyxoviridae. Gejala umum
flu adalah badan menggigil, deman, mata berair, hidung tersumbat kepala berat, disertai batuk,
dan nyeri di beberapa bagian tubuh.

Influenza meru

4. Emfisema
Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan pada paru-paru
karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas
alveolus. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan
sesak napas. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan
elastisitas pada paru-paru ini. Gejala yang ditimbulkan:

1. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita
emfisema.
2. Sesak dada
3. Batuk kronis
4. Kelelahan
5. Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa
digunakan penderita sesak napas.
pakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di masyarakat. Walaupun ringan tetapi
penyakit ini dapat berbahaya bagi usia sangat muda dan usia tua dimana terdapat keterbatasan
fungsi pernafasan. Penyakit ini terutama terjadi pada musin dingin di negara bermusim dingin
dan di musim hujan pada negara-negara tropis.Mahluk hidup tempat berkembang dan
menyebarkan influenza ini adalah manusia sendiri. Diduga bahwa hewan lain seperti burung,
babi, dan kuda memegang peranan dalam menciptakan jenis virus influenza dengan jenis yang
berbeda akibat adanya mutasi di hewan-hewan tersebut. Penyebaran virus influenza ini melalui
tetesan air liur pada saat batuk dan melalui partikel yang berasal dari sel hidung yang melayang
di udara terutama di ruangan tertutup.

5. Bronkitis
Bronkitis berupa peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial. Sementara
itu,pleuritis adalah peradangan pada pleura, lapisan pelindung yang membungkus paru-
paru.Laringitis adalah pembengkakan di laring, sedangkan sinusitis adalah pembengkakan pada
sinus atau rongga hidung. Peradangan-peradangan tersebut dapat terjadi karena berbagai hal, di
antaranya karena infeksi oleh mikroorganisme. Peradangan juga dapat terjadi karena tubuh
merespons terhadap zat atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga terjadi reaksi
alergik. Gejala-gejala peradangan tersebut secara umum adalah batuk-batuk, demam, sulit
menelan, dan sakit di dada. Penyakit bronkitis dapat dikenali melalui gejala-gejala berikut ini.
1. Batuk berdahak.
2. Sering sesak napas.
3. Flu yang berkepanjangan.
4. Mengi.
5. Tubuh mudah lelah.
6. Pembengkakan pada pergelangan kaki.
7. Timbul warna kemerahan pada wajah, telapak tangan, dan selaput lendir.
8. Kepala terasa sakit.
9. Penglihatan tampak kabur.
6. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat
asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat
silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di
dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan
penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).

Penyakit yang disebabkan oleh Asbestosis diantaranya:

1. Plakpleura (kalsifikasi)
2. Mesoteliome maligna
3. Efusi pleura
7. Sinusitis

Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus paranasalis.
Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, menurunnya kekebalan tubuh,
flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dikenali pada seseorang yang menderita penyakit
sinusitis.

1. Hidung tersumbat dan terasa geli atau gatal.


2. Tercium bau tidak sedap pada hidung ketika bernapas.
3. Sering bersin.
4. Hidung mengeluarkan ingus kental yang berwarna putih atau kekuning-kuningan.
5. Kepala terasa sakit seperti ada yang menekan.
Penyakit sinusistis dapat dicegah dengan cara selalu menjaga daya tahan tubuh, menghilangkan
kebiasan merokok, dan memperbanyak mengonsumsi buah-buahan.

8. Tuberculosis (TBC)
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini
dapat menyerang seluruh organ tubuh manusia, namun yang paling sering diserang adalah paru-
paru (maka secara umum sering disebut sebagai penyakit paru-paru / TB Paru-paru). Bakteri ini
menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Penyakit ini
menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada
dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru
mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah. Keadaan ini menyebabkan:
1. Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara paru-paru
2. Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan
3. Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan ketebalan membran
pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-paru
TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri
tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent tuberculosis. Apabila
penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan maka akan berkembang manjadi active
tuberculosis. Active tuberculosis adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu
untuk melawan bakteri tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi
terutama pada bagian paru-paru.
Gejala-gejala penyakit TB Paru adalah: batu berdahak selama tiga minggu atau lebih, dalam
dahak pernah didapati bercak darah, demam selama satu bulan lebih terutama pada siang dan
sore, menurunnya nafsu makan dan juga berat badan, sering berkeringat saat malam, dan sesak
nafas.

9. Pneumonia
Pneumonia atau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru yang disebabkan olehDiplococcus
pneumoniae. Akibat peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan lender sehingga oksigen sulit
berdifusi mencapai darah. Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ
paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary
alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame”
dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-
paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak
minum alkohol.Namun penyebab yang paling sering ialah serangan bakteria streptococcus
pneumoniae, atau pneumokokus.
Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang lanjut usia (lansia) dan
mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh (Imun),
akan tetapi Pneumonia juga bisa menyerang kaula muda yang bertubuh sehat. Saat ini didunia
penyakit Pneumonia dilaporkan telah menjadi penyakit utama di kalangan kanak-kanak dan
merupakan satu penyakit serius yang meragut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun.

10. Dipteri

Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya, disebabkan
oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat mengalami kerusakan
selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia.

Sistem pernapasan pada manusia adalah salah satu sistem organ yang sangat penting. Karena
jika manusia tidak bernapas selama beberapa menit, maka dia akan mati. Sama seperti sistem
organ yang lain, sistem pernapasan pada manusia juga bisa mengalami gangguan atau
kelainan yang mempengaruhi sistem itu sendiri. Nah, apa sajakah penyakit pada sistem
pernapasan pada manusia? Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Faringitis

Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri pada waktu
menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi
bakteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus
pharyngitis. Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai dengan
rasa sakit saat menelan dan rasa kering di kerongkongan.

2. Asma

Asma adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi seperti
debu, bulu, ataupun rambut. Global Initiative for Asthma, sebuah lembaga nirlaba internasional
untu penanggulangan asma, mendefinisikan asma sebagai gangguan pada selaput pipa udara
yang menyalurkan udara ke dalam paru-paru. Pada penyakit asma, paru-paru tidak dapat
menyerap oksigen secara optimal. Asma ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus
yang menyebabkan kesukaran bernapas. Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh
hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara.
Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Kelainan ini tidak
menular dan bersifat genetis atau bawaan seseorang sejak lahir. Kelainan ini juga dapat
kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin, udara kotor, alergi, dan stres
(tekanan psikologis).

Hampir separuh jumlah penderita mendapat asma karena alergi ataupun sistem pernafasan
yang terlalu sensitif terhadap debu, obat, makanan, dan minuman.Pola hidup tidak sehat turut
mempengaruhi timbulnya penyakit asma, seperti merokok dan stress.

Asma adalah penyakit sistem pernapasan manusia yang paling banyak di derita di dunia. Di
tahun 2010, penderita asma di seluruh dunia berkisar 300 juta orang. Sementara jumlah
penderita asma di Indonesia mencapai 12 juta orang atau kurang lebih 6 % dari jumlah seluruh
penduduk Indonesia. Asma bukanlah penyakit menular, sehingga jika ada salah satu anggota
keluarga yang terserang asma, anggota lain tidak perlu panik.

Gejala penyakit Asma antara lain:

1. Nafas yang berbunyi ngiiik ... ngiiik.


2. Mengalami sesak napas sehingga bernapas dengan tersenggal-senggal.
3. Nafas pendek, biasanya hanya terjadi ketika berolahraga.
4. Badan terlihat letih dan lesu serta kurang bersemangat.
5. Rasa sesak dan berat di dada.
6. Mengalami kesulitan untuk tidur dengan nyenyak.
7. Batuk-batuk hanya pada malam hari dan cuaca dingin.
8. Mudah terkena alergi seperti udara dingin, debu, atau jenis makanan tertentu.
9. Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara
karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.
10. Mudah lelah ketika melakukan aktivitas fisik.

Apabila gejala-gejala tersebut muncul, maka seseorang yang menderita asma akan kesulitan
untuk melakukan pernapasan dikarenakan adanya kontraksi pada otot-otot bronkul yang
mengakibatkan penyempitan pada saluran pernapasan.

Saat serangan asma terjadi, biasanya penderita kronis diberikan obat semprot yang
mengandung epinefrine atau isoproterenol yang dapat dihisap dengan segera saat terjadi
serangan asma. Untuk tingkat akut, epinefrin tidak lagi disemprotkan, namun diinjeksikan
(disuntik) ke dalam tubuh penderita.

Jika tidak ada epinefrine, penderita dapat ditolong sementara dengan memberikan minuman
hangat atau menghirup uap air panas. Bisa juga dengan memberikan hembusan angin segar
dari kipas angin untuk membantu proses pernapasan penderita. Penyakit asma mungkin tidak
dapat dihilangkan dari sistem pernapasan manusia, namun penyakit ini dapat dikontrol agar
gejala dan serangannya tidak mengganggu aktivitas bekerja.

Cara mencegah penyakit Asma:

1. Jangan tinggal ditempat yang kotor yang sudah kotor karna polusi
2. Jangan memelihara binatang yang bulunya banyak dan halus.
Misalnya kucing, kelinci, dan sebagainya
3. Selalu memakai baju hangat dan selendang leher saat cuaca sedang dingin
4. Jangan terlalu banyak melakukan olahraga yang membutuhkan napas panjang
bila napas tidak kuat.

Sekitar 50 % penderita asma melakukan terapi pengobatan alternatif, namun belum cukup bukti
yang memastikan bahwa terapi-terapi tersebut efektif mengobati asma.

3. Influenza (Flu)

Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek,
hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal. Influenza merupakan suatu
penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit
kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit
berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.

Penyakit ini merupakan penyakit yang paling sering menyerang sistem pernapasan pada
manusia di seluruh dunia. Flu diakibatkan oleh virus RNA dari keluarga Orthomyxoviridae.
Gejala umum flu adalah badan menggigil, deman, mata berair, hidung tersumbat kepala berat,
disertai batuk, dan nyeri di beberapa bagian tubuh.

Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di masyarakat. Walaupun
ringan tetapi penyakit ini dapat berbahaya bagi usia sangat muda dan usia tua dimana terdapat
keterbatasan fungsi pernafasan. Penyakit ini terutama terjadi pada musin dingin di negara
bermusim dingin dan di musim hujan pada negara-negara tropis.Mahluk hidup tempat
berkembang dan menyebarkan influenza ini adalah manusia sendiri. Diduga bahwa hewan lain
seperti burung, babi, dan kuda memegang peranan dalam menciptakan jenis virus influenza
dengan jenis yang berbeda akibat adanya mutasi di hewan-hewan tersebut. Penyebaran virus
influenza ini melalui tetesan air liur pada saat batuk dan melalui partikel yang berasal dari sel
hidung yang melayang di udara terutama di ruangan tertutup.

Pengobatan terbaik flu adalah istirahat karena flu lebih sering diakibatkan menurunnya daya
tahan tubuh karena kelelahan. Minum air yang banyak dan hangat dapat membantu
meringankan gejala flu. Vitamin C dosis tinggi (500 mg) dapat diberikan untuk membantu tubuh
meningkatkan kekebalan tubuh.
Penyebab influenza adalah virus yang menginfeksi jaringan saluran nafas bagian atas.
Terdapat 3 jenis virus yang di kenal yaitu A,B, dan C. Virus tipe A akan menyebabkan gejala
yang berat, menyebar secara cepat dan dapat menyebabkan infeksi di suatu negara atau
wilayah (pandemi). Virus tipe B akan menyebabkan gejala yang lebih ringan dan
penyebarannya tidak secepat virus tipe A. Virus tipe C hanya memberikan gejala yang ringan
saja. Perbedaan dari virus ini dapat diketahui melalui pemeriksaan dari cairan ludah dengan
mempergunakan test secara genetik.

Obat analgesik dan asetaminofen bisa diberikan agar flu cepat hilang. Flu yang biasa
menyerang orang dewasa dan anak kecil sekalipun tidak terlalu berbahaya. Hanya saja kini
ketakutan akan flu menjadi lebih tinggi, terutama sejak mencuatnya kasus flu burung mulai awal
tahun 2000-an, dan ternyata lebih menyebabkan kerusakan parah daripada flu Spanyol yang
pernah menjadi epidemi di tahun 1980-an.

Transmisi virus melalui udara dan air ludah sangat bergantung dari jumlah virus yang
terkandung didalamnya. Dari hasil penelitian apabila didapatkan 10 virus / air ludah sebanyak
50% orang yang terkena air ludah ini akan menderita influenza. Virus akan melekat pada sel
permukaan di rongga hidung dan saluran nafas.

Tanda-tanda gejala flu yang tidak biasa ini hampir sama dengan flu biasa, namun dengan
intensitas yang lebih tinggi. Pada kasus flu burung, gejala demam bisa sangat tinggi dan tiba-
tiba. Badan bisa menggigil hebat. Gejala-gejala flu yang tidak biasa ini tentu harus ditangani
secepatnya oleh medis.

Setelah virus berhasil masuk kedalam sel, dalam beberapa jam akan mengalami replikasi dan
menuju ke permukaan sel sehingga dapat meninggalkan sel yang sudah rusak untuk masuk ke
sel yang baru, baik sel yang berada di sebelahnya atau menempel pada air ludah dan
menyebar melalui udara.

Gejala pada penderita Influenza, umumnya pasien mengeluh demam, sakit kepala, sakit otot,
batuk , pilek, terkadang disertai sakit pada waktu menelan dan serak. Gejala ini dapat didahului
oleh lemah badan dan rasa dingin.Pada kondisi ini biasanya sudah didapatkan gambaran
kemerahan pada tenggorokan.

Gejala-gejala diatas dapat terjadi beberapa hari dan hilang dengan sendirinya. Tubuh memiliki
kemampuan untuk menghilangkan virus dan bakteri yang berbahaya melalui sistem pertahanan
tubuh degnan sel darah putih, tetapi pertahanan ini akan baik apabila kondisi tubuh baik pula.
Setelah masa penghancuran virus dan bakteri berbahaya tubuh membutuhkan waktu untuk
memperbaiki kerusakan-kerusakan yang telah terjadi sehingga akan terasa lemas dan lemah.

4. Emfisema

Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan pada paru-
paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas
alveolus. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan
sesak napas. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan
elastisitas pada paru-paru ini. Gejala yang ditimbulkan:

1. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami
penderita emfisema.
2. Sesak dada
3. Batuk kronis
4. Kelelahan
5. Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat
pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.

Cara mencegah penyakit Emfisema:

1. Penderita adalah perokok aktif, berhenti merokok dapat membantu mencegah


penderita dari penyakit ini.
2. Jika emfisema sudah menjalar, berhenti merokok mencegah perkembangan
penyakit. Pengobatan didasarkan pada gejala yang terjadi, apakah gejalanya ringan,
sedang atau berat.
3. Perlakuan termasuk menggunakan inhaler, pemberian oksigen, obat-obatan dan
kadang-kadang operasi untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.

Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok
juga sangat penting.

5. Bronkitis

Bronkitis berupa peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial. Sementara
itu, pleuritis adalah peradangan pada pleura, lapisan pelindung yang membungkus paru-
paru. Laringitis adalah pembengkakan di laring, sedangkan sinusitis adalah pembengkakan
pada sinus atau rongga hidung. Peradangan-peradangan tersebut dapat terjadi karena
berbagai hal, di antaranya karena infeksi oleh mikroorganisme. Peradangan juga dapat terjadi
karena tubuh merespons terhadap zat atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga
terjadi reaksi alergik. Gejala-gejala peradangan tersebut secara umum adalah batuk-batuk,
demam, sulit menelan, dan sakit di dada. Penyakit bronkitis dapat dikenali melalui gejala-gejala
berikut ini.

1. Batuk berdahak.
2. Sering sesak napas.
3. Flu yang berkepanjangan.
4. Mengi.
5. Tubuh mudah lelah.
6. Pembengkakan pada pergelangan kaki.
7. Timbul warna kemerahan pada wajah, telapak tangan, dan selaput lendir.
8. Kepala terasa sakit.
9. Penglihatan tampak kabur.
6. Asbestosis

Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat
asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat
silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap
di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan
penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).

Penyakit yang disebabkan oleh Asbestosis diantaranya:

1. Plakpleura (kalsifikasi)
2. Mesoteliome maligna
3. Efusi pleura

Cara mencegah penyakit Asebstosis:

1. Kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja


2. Para pekerja yang berhubungan dengan Asbes, dianjurkan untuk berhenti
merokok
7. Sinusitis

Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus
paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, menurunnya
kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dikenali pada seseorang yang menderita penyakit
sinusitis.

1. Hidung tersumbat dan terasa geli atau gatal.


2. Tercium bau tidak sedap pada hidung ketika bernapas.
3. Sering bersin.
4. Hidung mengeluarkan ingus kental yang berwarna putih atau kekuning-kuningan.
5. Kepala terasa sakit seperti ada yang menekan.

Penyakit sinusistis dapat dicegah dengan cara selalu menjaga daya tahan tubuh,
menghilangkan kebiasan merokok, dan memperbanyak mengonsumsi buah-buahan.

8. Tuberculosis (TBC)

TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini
dapat menyerang seluruh organ tubuh manusia, namun yang paling sering diserang adalah
paru-paru (maka secara umum sering disebut sebagai penyakit paru-paru / TB Paru-paru).
Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil.
Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik
kecil pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan
paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah. Keadaan ini menyebabkan:

1. Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran


udara paru-paru
2. Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan
3. Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan
ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi
paru-paru
TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri
tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent tuberculosis. Apabila
penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan maka akan berkembang
manjadi active tuberculosis. Active tuberculosis adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh
tidak mampu untuk melawan bakteri tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga
menimbulkan infeksi terutama pada bagian paru-paru.

Gejala-gejala penyakit TB Paru adalah: batu berdahak selama tiga minggu atau lebih, dalam
dahak pernah didapati bercak darah, demam selama satu bulan lebih terutama pada siang dan
sore, menurunnya nafsu makan dan juga berat badan, sering berkeringat saat malam, dan
sesak nafas.

Menurut WHO, kurang lebih 33 % penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis, dan
hampir sepertiga orang yang terinfeksi berada di Asia Tenggara. Pada tahun 2010, ditemukan
8,8 juta kasus baru tuberkulosis di seluruh dunia. 1,4 juta diantarnya berakhir dengan
kematian.

Di Indonesia, kurang lebih ada 500.000 kasus baru TB setiap tahunnya. Sepertiganya
meninggal dunia. Besarnya jumlah kematian akibat TB membuat Indonesia menduduki
peringkat tiga jumlah dan kasus kematian penderita TB yang merupakan penyakti menular ini.

TBC dapat di atasi dengan terapi. Terapi TBC yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Pengguna vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin). Vaksin BCG diberikan mulai


dari bayi. Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat bertahan untuk 10 – 15
tahun, sehingga pada usia 12 – 15 tahun dapat dilakukan vaksinasi ulang.
2. Pengobatan pada pasien latent tuberculosis.
3. Pengobatan pada active tuberculosis dengan menggunakan antibiotik selama
kurang lebih 6 bulan tidak boleh putus.

Penularan TB paling banyak dan paling mudah melalui udara. Itulah mengapa organ yang
pertama kali diserang tuberkulosis adalah sistem pernapasan manusia terutama paru-paru.
Tuberkulosis dapat menjadi penyakit kronis yang menyebabkan jaringan luka yang cukup luas
di paru-paru.

Tuberkulosis dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh, mulai dari sistem saraf, sistem getah
bening, hingga tulang dan persendian. Tuberkulosis tulang disebut juga tuberkulosis
milier.Orang-orang yang beresiko tinggi terkena tuberkulosis adalah orang-orang pengguna
narkotika, para petugas medis dan orang-orang yang bekerja di rumah sakit.

Resiko penularan pada orang yang merokok lebih besar dua kali lipat daripada orang yang tidak
merokok. Demikian juga dengan orang yang kecanduan alkohol dan penderita diabetes melitus,
resiko penularan tuberkulosis menjadi tiga kali lipat dari orang biasa.

Dahak ataupun bersin yang dikeluarkan oleh penderita TB banyak mengandung bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Anak-anak dengan kekebalan tubuh belum sempurna sangat
rentan terhadap penularan TB, terlebih jika mereka berada dalam satu lingkungan penderita TB.
Untuk pencegahan penularan TB pada anak-anak, imunisasi BCG adalah imunisasi yang wajib
selain hepatitis B, Polio, DPT, dan campak.
Pengobatan yang rutin dan berhasil minimal memakan waktu 6 bulan, namun ketidaksabaran
dan ketidakpatuhan penderita dalam pengobatan, membuat penyakit TB kadang sulit
diberantas. Pengobatan yang umum digunakan melawan tuberkulosis adalah menggukan
antibiotik jenis isoniazid dan rifampisin.

Orang dengan penyakit tuberkulosis aktif biasannya diberikan dua macam pengobatan
antibiotik, hal ini untuk mencegah terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik. Tinggkat
penularan penyakitsistem pernapasan manusia tuberkulosis sangat tinggi karena rendahnya
kualitas lingkungan.

Pencegahan terbaik tuberkulosis adalah dengan menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.
Kualitas udara yang buruk memperparah penderita tuberkulosis. Penderita tuberkulosis juga
harus dijauhkan dari anak-anak.

9. Pneumonia

Pneumonia atau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru yang disebabkan


oleh Diplococcus pneumoniae. Akibat peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan lender
sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai darah. Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau
peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di
mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer
menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia
atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau
terlalu banyak minum alkohol.Namun penyebab yang paling sering ialah serangan bakteria
streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.

Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang lanjut usia (lansia) dan
mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh (Imun),
akan tetapi Pneumonia juga bisa menyerang kaula muda yang bertubuh sehat. Saat ini didunia
penyakit Pneumonia dilaporkan telah menjadi penyakit utama di kalangan kanak-kanak dan
merupakan satu penyakit serius yang meragut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun.

Terjadinya penyakit pneumonia yaitu gejala yang berhubungan dengan pneumonia termasuk
batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas.Sedangkan tanda-tanda menderita
Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan X-ray (Rongent) dan pemeriksaan
sputum.Cara penularan virus atau bakteri Pneumonia sampai saat ini belum diketahui pasti,
namun ada beberapa hal yang memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang penyakit
Pneumonia. Hal ini diantaranya adalah :

1. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan
para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus. Begitupula bagi
mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy (chemotherapy) dan meminum obat
golongan Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka pada umumnya
memiliki daya tahan tubuh (Immun) yang lemah.
2. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada
saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus
(riak/dahak), Apabila riak/dahak mengandung bakteri maka dapat menyebabkan
Pneumonia.Alkohol dapat berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini
menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam melawan suatu infeksi.
3. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang
dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) ‘endotracheal tube’ sangat beresiko
terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan balik isi lambung
(perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri dan berpindah ke rongga
nafas (ventilator) maka potensial tinggi terkena Pneumonia.
4. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh para
petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal (chemical) tanpa
memakai masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan peradangan pada paru yang
akibatnya mudah menderita penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus.
5. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar sehingga
menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu resiko tinggi
terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring statis memungkinkan
riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi media berkembangnya bakteri.

Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat keparahan
gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu sendiri, antara lain:

1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan antibiotik.


Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar tidak lagi adanya gejala
atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi menampakkan adanya bakteri
Pneumonia, jika tidak maka suatu saat Pneumonia akan kembali diderita.
2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang hampir
sama dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan istirahat yang cukup dan
pemberian intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang baik untuk membantu
pemulihan daya tahan tubuh.
3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan dengan
pemberian antijamur.

Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri, demam dan sakit kepala.
Pemberian obat anti (penekan) batuk di anjurkan dengan dosis rendah hanya cukup membuat
penderita bisa beristirahat tidur, Karena batuk juga akan membantu proses pembersihan
secresi mucossa (riak/dahak) di paru-paru.

10. Dipteri

Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya, disebabkan
oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat mengalami kerusakan
selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia.

11. Renitis

Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi bengkak dan
banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada seseorang yang menderita renitis
antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung tersumbat, dan berair (ingus encer). Renitis bisa
timbul karena alergi atau faktor lain.

12. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)


Upper Respiratory tract Infection (URI) merupakan penyakit yang menyerang sistem
pernapasan manusia bagian atas, yaitu hidung, laring (tekak), dan tenggorokan. Penyakit ini
sering dijumpai pada masa peralihan cuaca. Penyebab munculnya ISPA hampir sama dengan
influenza, yaitu karena kekebalan tubuh yang menurun.

Perubahan suhu yang ekstrim terutama pada masa pancaroba membuat daya tahan tubuh
menurun. Namun kadang virus dan bakteri turut berperan menyebabkan ISPA. Lebih dari 200
jenis virus dapat menyebabkan ISPA, namun virus yang paling sering menyerang adalah
rinovirus. Selain itu masihada juga coronavirus, parainfluenza virus, adenovirus, dan
enterovirus.

Sedangkan bakteri yang dapat menyebabkan ISPA berasal dari jenis Stafilokokus,
Streptokokus, dan Pneumokokus.ISPA dibagi dalam tiga tingkat, yaitu ringan, sedang, dan
berat. Gejala ISPA ringan berupa batuk, suara serak, hidung berlendir (mengeluarkan ingus),
dan demam (atau suhu badan terasa meningkat tidak seperti biasanya).

Gejala ISPA sedang berupa demam tinggi hingga 39 derajat celcius, tenggorokan merah, pada
kulit terdapat bercak-bercak berwarna merah menyerupai campak, telinga sakit dan
mengeluarkan darah, dan pernafasan berbunyi mendecit. Sedangkan pada ISPA berat, gejala-
gejalanya berupa bibir dan kulit mulai membiru, kesadaran menurun, gelisah, dan pernafasan
berbunyi keras.

Bentuk-bentuk ISPA antara adalah rhinitis (radang pada lubang mukos hidung),
rinosinusitis/sinusitis, nasofaringitis dan faringitis (radang pada faring), epiglotitis (radang pada
laring atas), laringitis, laringotraceitis (radang pada laring dan trakea), dan trakeaitis (radang
pada trakea).

Rhinitis, faringitis, dan laringitis kadang disebut sebagai flu biasa. Semua radang tersebut
terjadi di sistem pernapasan manusia bagian atas. Pengobatan ISPA sering menggunakan
antibiotik walupun virus penyebab ISPA dapat hilang dengan sendirinya seiring perbaikan
kekebalan tubuh penderita.

Pemberian antibiotik adalah untuk mencegah terjadinya infeksi yang lebih parah. Pada kasus
ISPA dimana ingus dan dahak sudah berwara hijau, antibiotik disarankan diberikan pada
penderita karena dengan demikian sudah ada infeksi karena bakteri. Obat-obatan analgesik
juga dapat untuk mengobati keluhan sakit kepala dan badan pegal penderita ISPA.Infeksi
berlangsung kurang lebih 14 hari.

Setelah itu penderita secara umum akan normal kembali. Namun penderita dengan kelainan
maupun komplikasi akan mendapat ISPA lebih lama. Jika sudah demikian, penderita memang
harus memeriksakan diri ulang ke dokter. Bagi orang dewasa ISPA merupakan penyakit ringan
dan biasa, namun bagi anak apalagi bayi, penyakit ini merupakan ancaman serius yang dapat
menyebabkan kematian.

ISPA mudah menyerang anak-anak karena kekebalan tubuh yang belum sempurna. Sekitar 40
% - 60 % pasien anak ke Puskesmas karena keluhan ISPA. Serangan ISPA pada bayi kurang
dari dua bulan sangat dapat menyebabkan kematian. Pada bayi, sistem pernapasan manusia
belum sempurna. Kadang laring harus bekerja keras agar bayi tidak tersedak.

13. Kanker Paru-Paru


Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus
tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu
pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker
paru-paru dan kerusakan paru-paru.

Gejala-gejala umum penderita kanker paru-paru :

1. Pembekakan di wajah atau di leher


2. Napas sesak dan pendek-pendek
3. Kehilangan nafsu makan dan turunnya berat badan
4. Kelelahan kronis
5. Dahak berdarah, berubaha warna dan semakin banyak
6. Sakit kepala, nyeri dengan sebab yang tidak jelas
7. Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat
8. Suara serak/parau
14. SARS

SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah sebuah penyakit pernapasan yang
disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo Coronaviridae. Virus ini menginfeksi saluran
pernapasan. Gejalanya berbedabeda pada tiap penderita, misalnya pusing, muntah-muntah,
disertai panas tinggi dan batuk. Sementara itu, gangguan yang tidak disebabkan oleh infeksi
antara lain rinitis, yaitu peradangan pada membran lendir (mukosa) rongga hidung. Banyaknya
lendir yang disekresikan, mengakibatkan peradangan. Biasanya, terjadi karena alergi terhadap
suatu benda, seperti debu atau bulu hewan.

15. Rinitis

Rinitis adalah radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza. Rinitis
juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu.
Produksi lendir meningkat.

16. Laringitis

Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya
antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.

17. Legionnaries

Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionella pneumophilia.


Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.

18. Tonsilitis

Tonsillitis adalah peradangan pada tonsil (amandel) sehingga tampak membengkak, berwarna
kemerahan, terasa lunak dan timbul bintik-bintik putih pada permukaannya. Tonsilitis umumnya
disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran
pernapasan, tonsil akan membengkak (radang) yang dapat menyebabkan penyempitan saluran
pernapasan. Adapun gejala-gelaja tonsilitis adalah sebagai berikut.

1. Tenggorokan terasa sakit.


2. Terasa sakit saat menelan.
3. Tubuh mengalami demam tinggi.
4. Sering mengalami muntah
5. Mengalami kesulitan saat bernapas
6. Tidur mendengkur
7. Nafsu makan menurun
8. Timbul bau tidak sedap pada mulut
9. Timbul nyeri di sekitar otot
19. Asfiksi

Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan jaringan toksigen ke jaringan yang disebabkan
oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, atau jaringan tubuh.
Asfiksi disebababkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus
terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom
(enzim pernapasan). Gejala penyakit Asfiksi:

1. Pada fase dispneu / sianosis asfiksia berlangsung kira-kira 4 menit. Fase ini
terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbon dioksida. Tingginya
kadar karbon dioksida akan merangsang medulla oblongata sehingga terjadi perubahan
pada pernapasan, nadi dan tekanan darah. Pernapasan terlihat cepat, berat, dan sukar.
Nadi teraba cepat. Tekanan darah terukur meningkat.
2. Fase konvulsi asfiksia terjadi kira-kira 2 menit. Awalnya berupa kejang klonik lalu
kejang tonik kemudian opistotonik. Kesadaran mulai hilang, pupil dilatasi, denyut jantung
lambat, dan tekanan darah turun.
3. Fase apneu asfiksia berlangsung kira-kira 1 menit. Fase ini dapat kita amati
berupa adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), kesadaran menurun sampai
hilang dan relaksasi spingter.
4. Fase akhir asfiksia ditandai oleh adanya paralisis pusat pernapasan lengkap.
Denyut jantung beberapa saat masih ada lalu napas terhenti kemudian mati.
20. Hipoksia

Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi sindrom kekurangan oksigen pada pada
jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian.Pada kasus yang fatal dapat
menyebabkan kematian pada sel-sel. Namun pada tingkat yang lebih ringan dapat
menimbulkan penekanan aktivitas mental (kadang-kadang memuncak sampai koma), dan
menurunkan kapasitas kerja otot.

Sumber:
1. Kelainan dan Gangguan Sistem Pernapasan Manusia (budisma.web.id)
2. Macam-Macam penyakit sistem pernafasan manusia (debbyzalina.com)
3. Beberapa Penyakit yang Menyerang Sistem Pernapasan pada Manusia(bimbie.com)
4. Gangguan, Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Pernapasan
Manusia(layartekno.blogspot.com)
5. Macam Penyakit atau Gangguan pada Sistem Pernafasan Manusia (I) (ilmu-
duniadanakhirat.blogspot.com)
6. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia (biologilma.blogspot.com)
7. Penyakit Pada Sistem Pernapasan Manusia (anneahira.com)
8. Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia (artikelbagus.com)
9. Gangguan Sistem Pernapasan pada Manusia (apriyaninita.wordpress.com)

Anda mungkin juga menyukai