Jesica Lake
XI MIPA 3
Penyakit tulang ini ditandai dengan fraktur tulang yang mudah terjadi, sekali pun
saat melakukan aktivitas rutin, seperti berdiri atau berjalan.
2. Osteopenia
Mengutip Medical News Today, osteopenia mengacu pada penurunan kepadatan
mineral tulang di bawah tingkat normal, tetapi tidak cukup rendah bagi dokter untuk
mengklasifikasikannya sebagai osteoporosis. T-score adalah ukuran kepadatan
tulang. Orang dengan T-score antara -1 dan -2,5 akan menerima diagnosis
osteopenia. Sedangkan, dokter akan mengklasifikasikan T-score lebih rendah dari -
2,5 sebagai osteoporosis.
Jenis penyakit tulang ini sering kali tidak menimbulkan gejala. Hanya saja dapat
meningkatkan risiko kondisi tulang lain yang lebih berbahaya, seperti osteoporosis
Mengutip Medical News Today, osteoarthritis adalah bentuk arthritis yang paling
umum. Penyakit ini bisa memengaruhi persendian tubuh dan dapat mengubah
bentuk tulang. Sementara itu, paling sering terjadi pada tulang tangan, pinggul, dan
lutut. Gejala dari jenis penyakit tulang ini terjadi secara bertahap.
Awalnya, mungkin tidak memiliki gejala. Ketika osteoarthritis berkembang, beberapa
gejala yang bisa muncul meliputi: Rasa sakit dan kekakuan yang memburuk setelah
tidak menggerakkan sendi untuk sementara waktu Pembengkakan Kesulitan
menggerakkan sendi yang terkena osteoarthritis Hilangnya massa otot Suara kisi-
kisi atau berderak di sendi, yang dikenal sebagai krepitus.
6. Osteomielitis
Mengutip Medical News Today, osteomielitis adalah penyakit yang mengacu
pada peradangan jaringan lemak di dalam tulang. Osteomielitis biasanya
terjadi ketika infeksi bakteri atau jamur memasuki tulang dari aliran darah atau
jaringan di sekitarnya. Jenis penyakit tulang ini dapat terjadi pada semua usia,
tetapi lebih sering terjadi pada anak kecil.
Mengutip Verywell Health, gejala osteomielitis yang bisa terjadi meliputi: Nyeri
terlokalisir Demam dan kedinginan Kemerahan dan bengkak di daerah yang
terkena Perasaan sakit secara umum Kurang energi atau kelelahan Sifat
lekas marah Kekakuan dan ketidakmampuan untuk menggerakkan anggota
tubuh yang terkena
7. Displasia fibrosa
Mengutip Medical News Today, displasia fibrosa terjadi ketika jaringan fibrosa
abnormal menggantikan jaringan tulang yang sehat. Hal ini dapat
menyebabkan tulang berubah bentuk dan meningkatkan risiko patah tulang.
Displasia fibrosa biasanya terjadi karena mutasi gen yang mengakibatkan
sel-sel tulang memproduksi jenis tulang fibrosa yang abnormal. Meskipun
dapat berkembang di tulang apa pun, penyakit ini paling sering terjadi di
tulang paha, tulang kering, tulang rusuk, tengkorak, humerus, dan panggul.
Mengutip Cleveland Clinic, displasia fibrosa pada beberapa orang tidak
menunjukkan gejala sampai kondisinya parah. Beberapa orang lainnya
mengalami gejala yang bisa meliputi: Kelelahan, terutama pada anak kecil
Rasa sakit dan kelemahan di daerah yang terkena Patah atau patah Tulang
tidak berbentuk (deformitas tulang).
Tanda dan gejala gangguan endokrin yang mendasari seperti kelebihan
hormon pertumbuhan, tiroid yang terlalu aktif, dan pubertas dini. Karena
displasia fibrosa dapat memengaruhi tulang mana pun di tubuh, gejalanya
dapat berkisar dari ringan hingga parah.
8. Kanker tulang dan tumor
Mengutip Medical News Today, kanker tulang adalah jenis kanker tidak biasa
yang dimulai ketika sel-sel di tulang mulai tumbuh di luar kendali (tumor
ganas). Setiap sel dalam tulang dapat berkembang menjadi kanker.
Mengutip Verywell Health, kanker tulang dapat dimulai di tulang mana saja di
tubuh, tetapi paling sering menyerang panggul dan tulang panjang lengan dan
kaki. Jenis kanker tulang yang paling umum menyerang orang dewasa adalah
kondrosarkoma. Sedangkan, yang umum terjadi pada anak-anak dan remaja
adalah osteosarcoma dan tumor Ewing.
Gejala kanker tulang yang paling umum terjadi meliputi: Nyeri tulang/sendi
terus-menerus di daerah yang terkena Pembengkakan di daerah yang
terkena Tulang melemah Muncul benjolan di daerah yang terkena Penurunan
berat badan yang tiba-tiba
9. Osteomalasia
Mengutip Medical News Today, rakhitis adalah kondisi tulang masa kanak-
kanak yang mirip dengan osteomalasia. Penyakit ini menghasilkan tulang
yang lunak dan lemah, biasanya karena kekurangan vitamin D. Tanpa vitamin
D yang cukup, tubuh kita tidak dapat memetabolisme kalsium dan fosfor,
yang penting untuk perkembangan dan pertumbuhan tulang yang tepat.
Mengutip Verywell Health, rakhitis umum menyebabkan Anda mengalami:
Nyeri tulang Pertumbuhan buruk Tulang lunak dan lemak Jenis penyakit
tulang ini dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang juga.
11. Penyakit autoimun
1. Distrofi Otot
Distrofi menyebabkan otot melemah. Gangguan ini bersifat genetik alias diturunkan
dari orangtua ke anak. Penyebabnya adalah mutasi gen yang berperan menjalani
fungsi dan pembentukan struktur otot. Pada kasus yang parah, distrofi otot bisa
memengaruhi jantung dan otot pernapasan lain. Sayangnya, hingga kini belum ada
obat yang menyembuhkan distrofi. Pengobatan hanya ditujukan untuk meringankan
gejala penyakit, cacat fisik, dan masalah kesehatan lain yang muncul.
2. Penyakit Parkinson
Parkinson disebabkan karena sel saraf otot tidak menghasilkan cukup dopamin.
Parkinson juga merupakan penyakit genetik dan dipengaruhi oleh usia yang sudah
tua. Gangguan ini membuat pengidapnya sulit mengendalikan pergerakan otot-otot
tubuh, sehingga mengalami tremor pada tangan, lengan, kaki, wajah, dan anggota
gerak lain. Bila terus memburuk, pengidap parkinson mengalami kesulitan berjalan,
berbicara, dan beraktivitas. Penyakit ini dapat diobati atau minimal tremor bisa
dikendalikan agar pengidapnya masih dapat melakukan aktivitas dengan normal.
3. Fibromyalgia
Fibromyalgia ditandai rasa nyeri di bagian tubuh tertentu. Gejalanya berupa nyeri,
otot kaku, mudah lelah, sakit kepala, sulit tidur, gangguan memori, dan sakit perut.
Fibromyalgia belum diketahui penyebab pastinya. Namun kelainan pada bahan
kimia tertentu (neurotransmitter) di otak, perubahan cara sistem saraf dalam
memproses pesan nyeri, kelainan genetik, stres fisik atau emosional, dan infeksi
tertentu diduga menjadi penyebabnya.
4. Keseleo
Keseleo atau terkilir adalah cedera pada ligamen, jaringan penghubung dua atau
lebih tulang pada sendi. Gangguan ini termasuk keluhan umum yang terjadi pada
pergelangan kaki akibat aktivitas fisik. Biasanya keseleo terjadi saat berjalan atau
berolahraga pada medan yang tidak rata, jatuh pada posisi yang salah, dan teknik
latihan yang salah saat berolahraga. Gejala yang muncul tergantung tingkat
keparahan, tapi seringkali berupa nyeri, pembengkakan, dan memar.
5. Kram Otot
Sama seperti keseleo, kram otot termasuk keluhan umum yang terjadi secara
mendadak. Biasanya kram berlangsung selama beberapa detik hingga menit.
Penyebabnya bisa karena otot terlalu sering digunakan, gangguan sirkulasi darah
pada otot, dehidrasi, kurangnya asupan mineral dalam tubuh, dan gangguan saraf.
6. Tendinitis
Tendinitis adalah radang otot yang terjadi akibat jaringan fleksibel penghubung otot
ke tulang (tendon) bengkak parah. Gangguan ini biasanya terjadi di pergelangan
tangan, pergelangan kaki, siku, bahu, dan lutut.
7. Atrofi Otot
Atrofi terjadi ketika massa otot menurun atau hilang. Penyebabnya adalah tidak
bergerak dalam waktu lama, cedera otot, dan penyakit saraf yang memicu
kelumpuhan.
8. Myositis
Myositis adalah peradangan jaringan otot yang disebabkan karena cedera, infeksi,
dan penyakit autoimun. Gejalanya berupa otot melemah, muncul ruam kulit, mudah
lelah saat berdiri atau berjalan, sering terjatuh, sulit bernapas, dan sulit menelan
(disfagia).
1. Arthritis
Peradangan sendi ini harus ditangani dengan benar. Jika tidak, gejalanya bisa
memburuk seiring waktu hingga menyebabkan kerusakan sendi.
2. Bursitis
bursitis adalah adalah peradangan yang terjadi pada kantung berisi cairan yang
melindungi sendi itu. Bursitis biasanya terjadi pada sendi yang sering melakukan
gerakan berulang, seperti bahu, siku, dan pinggul. Namun, tidak menutup
kemungkinan kondisi ini juga terjadi pada lutut, tumit, bahkan pangkal jempol kaki.
Gejala umum bursitis, antara lain:
Pegal
Sendi terasa kaku
Sendi terasa sakit jika digerakkan
Kemerahan
Bengkak
Penyebab umum bursitis sendiri adalah gerakan berulang atau posisi yang memberi
tekanan lebih pada sendi, seperti melempar bola atau mengangkat benda hingga ke
atas kepala.
3. Juvenile idiopathic arthritis
juvenile idiopathic arthritis adalah radang sendi yang paling umum terjadi pada anak
di bawah 16 tahun. Gejala umum yang ditimbulkan juvenile idiopathic arthritis antara
lain:
Nyeri sendi yang tidak kunjung hilang
Bengkak
Kaku
Kemerahan
Demam
Pembengkakan kelenjar getah bening
Gejala ini bisa berlangsung beberapa bulan hingga bertahun-tahun. Jika tidak
ditangani dengan benar, juvenile idiopathic arthritis dapat menyebabkan komplikasi.
Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat kondisi ini adalah masalah
pertumbuhan anak, kerusakan sendi, dan radang mata. Juvenile idiopathic arthritis
disebabkan oleh kondisi autoimun. Artinya, sistem kekebalan tubuh “keliru”
menyerang sel dan jaringan sendiri. Namun, pada beberapa kasus, faktor keturunan
dan lingkungan juga bisa menjadi penyebabnya.
4. Lupus
5. Pseudogout
Pseudogout adalah peradangan sendi yang ditandai dengan nyeri dan bengkak
secara tiba-tiba pada satu atau lebih persendian. Kondisi ini bisa berlangsung
berhari-hari hingga berminggu-minggu.
Pseudogout terjadi akibat penumpukan kristal di dalam sendi. Itu sebabnya, kondisi
ini disebut juga sebagai calcium pyrophosphate disease (CPPD). Meski memiliki
kemiripan, penyakit ini berbeda dengan asam urat (gout arthritis).
Gejala pseudogout antara lain:
Bengkak
Nyeri
Area yang terdampak terasa hangat
Pseudogout bisanyanya terjadi pada lutut, pergelangan tangan, dan pergelangan
kaki.
6. Charcot joint