Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANATOMI FISIOLOGI

KELANIAN OTOT DAN TULANG DALAM KESEHATAN DAN


KESELAMATAN KERJA

DJAMAL ABDULLAH FAUZAN (032011012)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

UNIVERSITAS BINAWAN

2020/2021
TULANG

Tulang adalah organ dengan struktur keras dan kaku yang membentuk kerangka manusia. Tulang
terdiri dari jaringan tubuh kaku yang terdiri dari sel-sel yang tertanam dalam antar sel keras yang
berlimpah, Selain tulang, ada pula jaringan keras lainnya seperti kitin, enamel dan cangkang.
Namun, bedanya tulang memiliki dua komponen, yaitu kolagen dan kalsium fosfat. Kelanian
tulang pada pekerja sangat mempengaruhi aktifitas dalam melakukan pekerjaan yang dapat
menghambat produkfitas, untuk itu sebagai ahli k3 kita di tuntut untuk menjaga pola makan
pekerja agar kasium fostat dan kolagen tercukupi agar tidak terjadinya kekurangan nutris kolagen
dan kasium agar para pekerja tidak mengalami kelainan pada tulang.

JENIS – JENIS KELAINAN PADA TULANG


Berikut ini adalah jenis-jenis penyakit atau kelainan tulang yang umum terjadi:

1. Osteoporosis
Osteoporosis merupakan kondisi di mana pembentukan jaringan tulang baru tidak dapat
mengimbangi penghancuran jaringan tulang lama yang telah rusak. Hal ini akan membuat tulang
menjadi lemah dan rapuh. Bagian tulang yang rentan mengalami kerusakan akibat osteoporosis
adalah tulang belakang, pergelangan tangan, dan pinggul.
Kelainan tulang yang satu ini lebih umum terjadi pada lansia dan wanita. Penyakit ini dapat
disebabkan oleh kekurangan kalsium, penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang, atau
gangguan hormon.
Osteoporosis umumnya tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Namun, seiring makin
beratnya kerusakan tulang yang terjadi, penderita osteoporosis dapat mengalami gejala berupa
nyeri tulang atau punggung, perubahan postur tubuh, tulang mudah patah, hingga berkurangnya
tinggi badan.

2. Rakitis dan osteomalacia
Rakitis adalah suatu kondisi yang memengaruhi perkembangan tulang pada anak-anak.
Sementara pada orang dewasa, rakitis dikenal dengan istilah osteomalacia atau tulang lunak.
Rakitis dan osteomalacia dapat menyebabkan tulang menjadi lunak dan lemah, sehingga
membuat penderitanya berisiko tinggi mengalami kelainan bentuk tulang dan patah tulang.
Penyebab utama rakitis atau osteomalacia adalah kurangnya vitamin D yang berperan penting
dalam proses penyerapan kalsium, yaitu zat pembentuk struktur tulang. Meski begitu, rakitis juga
bisa terjadi akibat faktor keturunan.
Kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa pegal-pegal, nyeri otot, kesemutan, dan nyeri pada
tulang, terutama setelah melakukan banyak aktivitas fisik.
3. Infeksi tulang (osteomielitis)
Osteomielitis adalah peradangan pada tulang yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri.
Kelainan tulang ini sering terjadi pada orang yang mengalami cedera atau patah tulang terbuka,
memiliki daya tahan tubuh yang lemah, atau menggunakan alat bantu prostetik pada tulang atau
sendi.
Osteomielitis dapat menimbulkan gejala berupa nyeri dan pembengkakan pada tulang, bagian di
sekitar tulang yang meradang terasa hangat saat disentuh, demam, serta tubuh terasa lemas.
Jika tidak diobati dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi berat dan kematian
jaringan tulang. Pada anak-anak, osteomielitis yang tidak ditangani dengan baik dapat
menyebabkan kelainan bentuk tulang dan mengakibatkan tubuh anak menjadi pendek.

4. Tumor tulang
Ketika sel-sel di tulang tumbuh tidak terkendali, dapat terbentuk suatu gumpalan jaringan yang
disebut tumor. Tumor pada tulang biasanya bersifat jinak, namun tetap bisa membuat jaringan
tulang yang sehat di sekitarnya menjadi rusak dan lemah. Hal ini kemudian menyebabkan tulang
rapuh dan mudah patah.
Ada beberapa jenis tumor tulang yang bersifat ganas (kanker). Tumor tulang yang ganas ini bisa
menyebar dan menyebabkan kerusakan di bagian tubuh lain. Tanpa penanganan yang tepat,
tumor ganas pada tulang dapat menimbulkan gangguan yang serius bahkan kematian.

5. Penyakit Paget
Penyakit Paget merupakan kelainan kronis yang menyebabkan tulang tumbuh lebih cepat namun
rapuh. Akibatnya, tulang mudah mengalami kerusakan dan perubahan bentuk.
Belum diketahui dengan pasti apa penyebab penyakit Paget, namun banyak ahli menduga bahwa
faktor lingkungan dan genetik merupakan penyebab tulang tumbuh terlalu cepat dan lemah.
Penyakit Paget biasanya tidak menimbulkan gejala. Apabila timbul gejala, keluhan yang
biasanya dialami penderita penyakit Paget adalah nyeri pada tulang atau sendi, pembesaran
tulang, sakit kepala, gangguan pendengaran, serta kesulitan melakukan aktivitas tertentu, seperti
berjalan atau duduk.

Penyebab dan gejala kelainan pada otot

Miopati merupakan kelainan serabut otot yang menyebabkan kelemahan otot sehingga tidak
dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Penyebab kelainan pada otot sangat beragam, mulai dari
kelainan otot bawaan, kesalahan penggunaan otot, hingga gangguan sistem tubuh. Selain karena
bawaan, kelainan pada otot juga bisa karena didapat (acquired), seperti kram otot atau karena
penyakit autoimun. Jenis-jenis penyakit otot sangat beragam, mulai dari penyakit yang umum
terjadi hingga jenis kelainan yang tergolong langka yang harus di waspadai dan di cegah oleh
Ahli kesehatan dan keselamatn kerja (k3)

Jenis-jenis kelainan otot di antaranya adalah:

 Kekakuan serta kram biasa pada otot: in adalah masalah umum pada otot yang dapat
terjadi sehari-hari.
 Miopati kongenital: kelainan bawaan yang ditandai dengan perkembangan kemampuan
motorik yang terlambat, serta kelainan pada wajah dan otot rangka. Kondisi ini dapat
dikenali sejak baru lahir.
 Dermatomiositis: kelainan otot berupa radang berupa kelemahan otot dan ruam pada
kulit.
 Distrofi sistem otot: memiliki ciri-ciri kelemahan progresif pada otot yang terkena
kelainan, ada kalanya distrofi otot terlihat sejak baru dilahirkan.
 Miopati mitokondria: disebabkan oleh kelainan genetik pada mitokondria, struktur
seluler yang mengendalikan energi. Diantaranya adalah penyakit sindrom Kearns-Sayre,
MELAS, dan MERRF.
 Penyakit kelainan penyimpanan glikogen pada otot: kelainan yang disebabkan oleh
terjadinya mutasi pada gen yang mengontrol enzim untuk memutasi glikogen dan glukosa
(gula darah), termasuk penyakit Pompe, Cori, dan Andersen.
 Mioglobinuria: penyakit yang disebabkan adanya kelainan dalam metabolisme
mioglobin termasuk di dalamnya penyakit McArdle, Tarui, and DiMauro.
 Miositis Ossificans: benjolan yang disebabkan terbentuknya tulang pada jaringan otot.
 Periodik paralisis: penyakit otot yang ditandai dengan kelemahan pada otot tangan dan
kaki. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kelainan elektrolit dan ion-ion pada sel otot.
 Polimiositis: jenis penyakit berupa peradangan pada beberapa otot rangka
 Neuromiotonia: kelainan langka pada saraf yang ditandai dengan aktivitas otot secara
terus menerus yang tidak dapat dikontrol, berupa kedutan atau kekakuan otot.
 Stiff-person Syndrome (SPS) atau Stiff-man Syndrome (SMS): penyakit otot yang
ditandai dengan kekakuan dan kejang-kejang sehingga mengakibatkan gangguan
mobilitas dan keseimbangan.
 Tetani: ditandai dengan kontraksi otot, kejang, kram atau tremor berkepanjangan yang
terjadi pada tangan dan kaki.

Anda mungkin juga menyukai