Jika kamu duduk dengan sikap yang salah, tulang belakang akan mengalami gangguan. Gangguan
tersebut dapat berupa lordosls, kifosis, dan skoliosis (Gambar 2.15). Lordosis terjadi jika kamu duduk
dengan posisi tulang punggung terlalu bengkok ke depan. Adapun kifosis terjadi jika tulang punggung
terlalu bengkok ke belakang. Kifosisjuga dapat terjadi akibat kekurangan zat pembentuk tulang belakang
pada waktu usia lanjut. Kifosis seperti ini dinamakan osteoporosis semilis. Adapun pada usia muda,
kifosis dapat terjadi akibat peradangan tulang rawan. Kifosis seperti ini disebut osteokondritis. Skoliosis
dapat terjadi jika tulang belakang bengkok ke kiri atau ke kanan. Gangguan tulang juga dapat disebabkan
oleh kecelakaan, kekurangan gizi, penyakit, dan faktor keturunan. Kecelakaan dapat menyebabkan patah
tulang, retak, ataupun memar. Kelainan suatu tulang akibat patah, dan patahan tulangnya keluar,
dinamakan patah tulang terbuka. Sementara itu, jika patahan tulangnya masih terlindung oleh kulit dan
otot,
kelainan tersebut dinamakan patah tulang tertutup. Patah tulang pada anak-anak relatif lebih mudah
disembuhkan dibandingkan orang dewasa. Hal ini dikarenakan tulang anak-anak mengandung banyak zat
perekat (kolagen) dan masih mengalami pertumbuhan.
a. Kekurangan Vitamin D
b. Osteoporosis
Akibatnya, pada tingkat tertentu tulang menjadi lebih lunak (Gambar 4.27
G. Mikrosefalus
Mikrosefalus adalah kelainan pada ukuran kepala bayi yang lebih kecil
atau tidak proporsional. Hal tersebut disebabkan ketika hamil, seorang ibu
sempurna.
merobek kulit;
penderita
e. Terkilir
. Artritis
sebagai berikut.
1) Artritis gout, terjadi karena adanya timbunan asam urat. Pada umumnya,
lebih besar.
getah bening.
Otot sebagai alat gerak aktif dapat mengalami gangguan. Jika mengalami
gangguan, kerja otot dapat terganggu. Gangguan pada otot dapat terlihat,
contohnya jika kita bergerak mengalami rasa sakit pada bagian betis atau
bagian lainnya. Berikut contoh kelainan dan gangguan yang terjadi pada
otot.
a. Atrof
Atrof adalah keadaan otot menjadi sangat kecil sehingga tidak mampu
otot tersebut. Misalnya, tidak dapat berjalan karena terlalu lama terbaring
sakit.
b. Tetanus
c. Miestenia Gravis
berkontraksi.
d. Kelelahan Otot
akhirnya, otot akan mengalami kejang atau biasa disebut sebagai kram.
e. Distrof
dan tidak dapat berfungsi normal. Namun, distrof terjadi karena kelainan
Hernia
a. Gangguan Fisik
b. Gangguan Fisiologis
rangan vitamin D.