Anda di halaman 1dari 7

6.

Kelainan dan Gangguan pada Tulang dan Otot

Jika kamu duduk dengan sikap yang salah, tulang belakang akan mengalami gangguan. Gangguan
tersebut dapat berupa lordosls, kifosis, dan skoliosis (Gambar 2.15). Lordosis terjadi jika kamu duduk
dengan posisi tulang punggung terlalu bengkok ke depan. Adapun kifosis terjadi jika tulang punggung
terlalu bengkok ke belakang. Kifosisjuga dapat terjadi akibat kekurangan zat pembentuk tulang belakang
pada waktu usia lanjut. Kifosis seperti ini dinamakan osteoporosis semilis. Adapun pada usia muda,
kifosis dapat terjadi akibat peradangan tulang rawan. Kifosis seperti ini disebut osteokondritis. Skoliosis
dapat terjadi jika tulang belakang bengkok ke kiri atau ke kanan. Gangguan tulang juga dapat disebabkan
oleh kecelakaan, kekurangan gizi, penyakit, dan faktor keturunan. Kecelakaan dapat menyebabkan patah
tulang, retak, ataupun memar. Kelainan suatu tulang akibat patah, dan patahan tulangnya keluar,
dinamakan patah tulang terbuka. Sementara itu, jika patahan tulangnya masih terlindung oleh kulit dan
otot,

kelainan tersebut dinamakan patah tulang tertutup. Patah tulang pada anak-anak relatif lebih mudah
disembuhkan dibandingkan orang dewasa. Hal ini dikarenakan tulang anak-anak mengandung banyak zat
perekat (kolagen) dan masih mengalami pertumbuhan.

Kelainan dan Gangguan pada Sistem Gerak

Tulang atau otot dapat mengalami kelainan maupun gangguan. Banyak

faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut terjadi. Berikut contoh-contoh

kelainan dan gangguan yang terjadi pada tulang.

1. Kelainan dan Gangguan pada Tulang

Terdapat beberapa kelainan dan gangguan yang dapat terjadi pada

tulang, di antaranya, rakhitis, osteoporosis, mikrosefalus, patah tulang,

terkilir, kelainan bentuk tulang, dan artritis.

a. Kekurangan Vitamin D

Pada tubuh manusia, vitamin D dibentuk dari provitamin D dengan

bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat dibutuhkan untuk proses pelekatan

kalsium di tulang ketika proses penulangan pada masa anak-anak.

Kekurangan vitamin D biasanya terjadi karena tubuh kurang mendapat sinar

matahari yang cukup. Akibatnya, anak yang kekurangan vitamin D ini


menderita kelainan pertumbuhan yang disebut rakhitis. Hal tersebut

ditunjukkan oleh kedua kaki yang berbentuk X atau O (Gambar 4.26).

b. Osteoporosis

Osteoporosis adalah kelainan tulang, yaitu kondisi tulang menjadi lebih

lunak. Hal tersebut dapat terjadi karena kekurangan hormon-hormon

tertentu yang membantu pelekatan kalsium. Selain itu, penderita kelainan

ini dapat disebabkan juga oleh kekurangan kalsium dalam makanannya

sehingga tubuhnya menggunakan kalsium yang tersimpan pada tulangnya.

Akibatnya, pada tingkat tertentu tulang menjadi lebih lunak (Gambar 4.27

Sumber: Blologr The Uhty and Dveraty Life 1995

G. Mikrosefalus

Mikrosefalus adalah kelainan pada ukuran kepala bayi yang lebih kecil

atau tidak proporsional. Hal tersebut disebabkan ketika hamil, seorang ibu

mengalami kekurangan kalsium sehingga pembentukan tengkorak bayi tidak

sempurna.

d. Patah Tulang (Frktura)

Ada beberapa jenis patah tulang, yaitu:

1) patah tulang terbuka, tulang yang patah mencuat keluar sehingga

merobek kulit;

2) patah tulang tertutup, tulang yang patah tidak melukai kulit.

Patah tulang lebih banyak disebabkan oleh kecelakaan yang dialami

penderita

e. Terkilir

Seseorang dikatakan terkilir karena ligamen yang membungkus


persendian tertarik ketika melakukan gerakan yang tiba-tiba atau tidak biasa

dilakukan. Pada kasus dislokasi, ligamen sobek sehingga sendi bergeser.

Dislokasi disebut juga urai sendi.

Kelainan Bentuk Tuleng Belakang

Kebiasaan duduk yang salah atau kebiasaan membawa beban hanya di

satu sisi tubuh saja, dapat menyebabkan kelainan pertumbuhan tulang

belakang. Ada beberapa jenis kelainan, yaitu;

1) lordosis, jika bagian leher dan panggul menjorok ke depan;

2) kifosis, jika posisi punggung dan panggul menjorok ke belakang;

3) skoliosis, jika punggung membengkok ke samping.

. Artritis

Artritis adalah gangguan pada persendian. Artritis dapat dibedakan

sebagai berikut.

1) Artritis gout, terjadi karena adanya timbunan asam urat. Pada umumnya,

terjadi pada sendi-sendi tangan. Akibatnya, sendi-sendi tangan terlihat

lebih besar.

2) Osteoartritis disebabkan oleh menipisnya lapisan tulang rawan di ujung

tulang. Hal tersebut menyebabkan persendian sakit ketika digerakkan.

3) Artritis eksudatif, terjadi karena serangan kuman tertentu yang

menyebabkan peradangan pada persendian. Sendi dipenuhi oleh airan

getah bening.

4) Arlritis sikka, terjadi karena berkurangnya cairan sinovial. Hal tersebut

menyebabkan rasa sakit ketika menggerakkan persendian.


2. Kelainan dan Gangguan pada Otot

Otot sebagai alat gerak aktif dapat mengalami gangguan. Jika mengalami

gangguan, kerja otot dapat terganggu. Gangguan pada otot dapat terlihat,

contohnya jika kita bergerak mengalami rasa sakit pada bagian betis atau

bagian lainnya. Berikut contoh kelainan dan gangguan yang terjadi pada

otot.

a. Atrof

Atrof adalah keadaan otot menjadi sangat kecil sehingga tidak mampu

berkontraksi. Pada umumnya, atrof terjadi karena lama tidak menggunakan

otot tersebut. Misalnya, tidak dapat berjalan karena terlalu lama terbaring

sakit.

b. Tetanus

Tetanus adalah keadaan otot yang kejang karena terus-menerus

menerima rangsang. Penyakit tetanus disebabkan oleh Clostridium tetani,

bakteri yang menghasilkan zat serupa asetilkolin sehingga otot terus

terangsang untuk berkontraksi.

c. Miestenia Gravis

Penyakit ini belum diketahui penyebabnya. Penderitanya perlahan-lahan

mengalami pelemahan pada otot-otot tubuhnya hingga akhirnya tidak

berfungsi sama sekali. Pada umumnya, penderita kelainan ini meninggal

karena otot-otot yang berhubungan dengan sistem pernapasan tidak dapat

berkontraksi.

d. Kelelahan Otot

Kelelahan otot terjadi karena otot terus-menerus berkontraksi. Pada

akhirnya, otot akan mengalami kejang atau biasa disebut sebagai kram.
e. Distrof

Mirip dengan atrof, penderita distrof mengalami otot yang mengecil

dan tidak dapat berfungsi normal. Namun, distrof terjadi karena kelainan

sejak lahir, diperkirakan kelainan ini bersifat genetis.

Hernia

Hernia disebabkan selaput peritonial yang membatasi rongga perut

melemah sehingga tidak mampu menyangga usus. Akibatnya, usus turun

dan terkadang mencapai testis atau sampai ke daerah lipat paha.

1. Gangguan pada Tulang

Tulang dapat mengalami gangguan fsik. gangguan

fsiologis, gangguan kedudukan tulang veriebra, dan per

sendian. Pelajarilah uraian berikut.

a. Gangguan Fisik

Salah satu gangguan fsik pada tulang adalah terjadinya

patah tulang (fraktura). Patah tulang pada anak-anak akan

lebih cepat sembuh jika dibandingkan dengan orang tua.

Tulang dapat mengalami keretakan menjadi beberapa

bagian. Keadaan patah tulang yang disertai keluarnya

bagian tulang menembus kulit dinamakan comminuded.

Gangguan yang lain adalah greenstick, yakni patahnya

tulang yang tidak mengalami pemisahan bagian tulang.

b. Gangguan Fisiologis

Gangguan fsiologis dapat disebabkan oleh kelainan tubuh

dalam menyerap vitamin atau kelainan fungsi hormon.

Gangguan fsiologis akan diuraikan sebagai berikut.


Penderita ralktis biasanya memiliki tulang tibia dan fbula

yang berbentuk huruf X atau O. Gangguan akibat kurangnya

penimbunan zat kapur dan kalsium ketika proses pemben-

tukan tulangg dinamakan osteomalasia. Osteomalasia terjadi

pada tulang secara umum, sedangkan rakitis khusus terjadi

pada tulang kaki. Keduanya dapat disebabkan oleh keku

rangan vitamin D.

Osteoporosis merupakan penurunan berat tulang

karena lambatnya osifkasi dan terjadi penghambatan

reabsorbsi bahan tulang. Keadaan ini dapat disebabkan oleh

kelainan fungsi hormon parathormon.

AkromegalHl merupakan penyakit pada tulang panjang

(tulang pipa) yang menebal. Penyakit ini disebabkan oleh

kelebihan somatotropin yang bersifat lokal.

Hidrosefalus merupakan suatu kelainan yang ditandai

dengan pengumpulan abnormal cairan spinal dan terjadi

pelebaran rongga dalam batok otak sehingga kepala mem-

besar. Kelainan ini disebut juga megalosefalus. Sebaliknya,

mikrosefalus merupakan penghambatan terhadap pertum-

buhan tulang tengkorak sehingga ukuran kepalanya

mengecil. Keadaan ini dapat disebabkan oleh abnormalitas

hormon somatotropin atau hormon tiroksin.

c. Gangguan Kedudukan Tulang Vertebra

Pergeseran kedudukan tulang vertebra dapat mengubah

bentuk rangkaian tulang vertebra. Hal tersebut umumnya


disebabkan oleh sikap tubuh yang salah.

Anda mungkin juga menyukai