Tonus (otot) adalah kontraksi otot yang selalu dipertahankan keberadaannya oleh otot itu sendiri.
Sedangkan yang dimaksut dengan refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang singkat dan tidak melalui
otak. Urutannya sebagai berikut IMPULS–>RESEPTOR/INDRA–>SARAF SENSORIK–
>SUMSUM TULANG BELAKANG–>SARAF MOTORIK–>EFEKTOR/OTOT.
Pemeriksa harus menggunakan kedua tangannya. Pemeriksa menggerakan secara pasif lengan
bawah sendi siku dan tungkai bawah di sendi lutut berulangkali secara perlahan kemudian secara
cepat. Tahanan yang terasa oleh pemeriksa sewaktu menekuk dan meluruskan bagian anggota
tubuh harus dinilai menurun, normal atau meningkat. Tonus yang meningakt dirasakan dengan
tingkat kesulitan dalam menekuk dan meluruskan lengan bawah sendi siku dan tungkai bawah di
sendi lutut. Sedangkan jika tonus hilang, tidak terasa ada hambatan waktu menekuk dan
meluruskan lengan bawah sendi siku dan tungkai bawah di sendi lutut.
Yang dimaksud adalah muscle strech reflexes, gerak yang muncul sendiri akibat rangsangan
terhadap tendo atau periosteum atau kadang-kadang terhadap tulang, sendi facia atau aponeurosis.
Yang menimbulkan refleks adalah muscle strech. Rangsangan tendo tersebut paling mudah
diberikan pada tendo. Oleh karena rangsangan disalurkan melalui organ sensorik yang lebih dalam
misalnya gelendong neuromuskular maka ada pula yang menyebutnya sebagai refleks propioseptif
a. Alat yang digunakan adalah refleks hammer yang umumnya terbuat dari karet.
b. Penderita harus dalam posisi yang seenak-enaknya dan santai. Bagian tubuh yang akan
diperikasa harus dalam posisi sesuai sehingga gerakan refleks otot yang terjadi akan muncul
dengan optimal.
c. Rangsangan harus diberikan secara cepat, langsung dan kerasnya tetap dalam batas ambang,
tidak perlu terlalu keras.
d. Sifat reaksi tergantung tonus otot, maka tonus yang diperiksa harus dalam keadaan sedikit
kontraksi. Jika akan membandingkan refleks kiri dan kanan maka posisis ekstremitas harus
simetris.
0 = negatif
+2 = normal
· Lengan dalam keadaan lemas, lengan bawah dalam posisis antara fleksi dan ekstensi serta
sedikit pronasi
· Pemeriksa meletakkan ibu jarinya diatas tendo biceps, kemudian pukul ibu jari tadi dengan
refleks hammer. (tanpa menggunakan ibu jari juga bisa, agar rangsangan lebih terasa)
· Reaksi utama adalah kontraksi otot biceps dan kemudian fleksi tangan bawah.
· Oleh kareana biceps juga merupakan supinator untuk lengan bawah maka sering pula
muncul gerakan supinasi
· Apabila refleks meninggi maka zona refleksogen akan meluas dan refleks biceps dapat
muncul dengan megetuk klavikula
· Jika refleks meninggi maka akan disertai juga oleh gerakan fleksi pergelangan tangan serta
jari-jadi dan adduksi jari
· Triceps akakn berkontraksi dengan sedikit meyentak yang dapat dirasakan oleh penderita
dan juga oleh tangan pemeriksa yang memegang tangan penderita.
· Tangan penderita dalam posisi setengan supinasi, tangan diletakkan di atas meja atau
permukaan benda lain yang padat dan jari-jari dalam posisi fleksi ringan
· Pemeriksa meletakkan jari telunjuk dan jari tengahnya pada permukaan tangan penderita di
bagian jari
· Punggung jari pemeriksa dipukul secara ringan tapi cepat, dengan permukaan refleks
hammer yang datar
· Reaksinya adalah fleksi keempat jari tangan penderita secara fleksi ibu jari bagian distal
· Pada umumnya refleks ini paling sulit ditimbulkan terutama bagi pemeriksa yang belum
berpengalaman
· Refleks ini dianggap sebagai salah satu refleks terpenting pada tangan/lengan
· Daerah kira dan kanan tendo diraba terlebih dahulu untuk menetapkan daerah yang tepat
· Tangan pemeriksa yang satu memegang paha penderita bagian distal, dan tangan yang lain
memukul bagian tendo patela dengan refleks hammer secara cepat
· Otot kuadriceps akan berkontraksi, tungkai bawah akan bergerak menyentak dan kemudian
berayun sejenak
· Apabila dengan cara diatas sulil, maka suruh penderita untuk tangannya berpegangan
· Pukul tendo patela ketida penderita menarik tangnnya. Cara ini disebut reinforcement
· Penderita duduk dengan tungkai terjuntai atau berbaring atau dapat pula penderita berlutut
sehingga sebagian tungkai bawah dan kakinya terjulur ke luar
· Pemeriksa sedikir meregangkan tendo archilles dengan cara menahan ujung kaki ke arah
dorsofleksi