Anda di halaman 1dari 1

A.

Pengertian Benigna Prostat Hiperplasi (BPH)

Benign prostatic hyperplasia atau Benigna Prostat hyperplasia (BPH) disebut juga
nodular hyperplasia, benign prostatic hypertrophy atau Benigna enlargement of the prostatic
(BEP) yang merujuk kepada peningkatan ukuran prostat pada laki laki usia pertengahan
dan usia lanjut. Benigna Prostat hipertropi (BPH) adalah pembesaran kelenjar dan jaringan
seluler kelenjar prostat yang berhubungan dengan perubahan endokrin berkenaan dengan
proses penuaan. Prostat adalah kelenjar yang berlapis kapsula dengan berat kira kira 20 gram,
berada di sekeliling uretra dan di bawah leher kandung kemih pada pria. Bila terjadi
pembesaran lobus bagian tengah prostat akan menekan dan uretra akan menyempit.

Benigna Prostat Hyperplasia (BPH) adalah suatu kondisi yang sering terjadi sebagai
hasil dari pertumbuhan dan pengendalian hormone prostat (Yuliana Elin, 2011). Pembesaran
prostat jinak atau lebih di kenal sebagai BPH (benign prostatic hyperplasia) merupakan istilah
histopatologis, yaitu terdapat hyperplasia sel – sel stroma dan sel – sel epitel kelenjar prostat.
BPH merupakan salah satu keadaan yang menyebabkan gangguan miksi yaitu retensio urin
yang mengakibatkan supersaturasi urin, sehingga rentan untuk terbentuknya batu buli.
Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya BPH diantaranya teori
dihidrotestoteron, teori ketidak seimbangan antara estrogen – testosteron, teori interaksi
stroma – epitel, teori berkurangnya kematian sel prostat, serta teori sel stem.

B. Etiologi Benigna prostat Hiperplasi (BPH)

Dengan bertambahnya usia, akan terjadi perubahan keseimbangan testosterone


esterogen karena produksi testosterone menurun dan terjadi konversi testosterone menjadi
esterogen pada jaringan adipose adiperifer. Karena proses pembesaran prostat terjadi secara
perlahan lahan. Hingga sekrang masi belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kadar
dihydrotestosterone (DHT) dan proses penuaan. Beberapa hipotesisbyang diduga sebagai
penyebab timbulnya hyperplasia prostat.

1. Teori dihydrotestosterone (DHT)

Pertumbuhan kelenjar prostat sangat tergantung pada hormone testosteron. Dimana


pada kelenjar prostat, hormon ini akan diubah menjadi metabolis aktif
dihydrotetosterone (DHT) dengan bantuan enzim 5a reductase. DHT inilah yang
secara langsung memicu m-RNA di dalam sel – sel kelenjar prostat untuk mensintesis
protein growth factor yang memacu pertumbuhan kelenjar prostat pada berbagai
penelitian, aktivitas enzim 5a reductase dan jumlah reseptor androgen lebih banyak
pada BPH. Hal ini menyebabkan sel – sel prostat menjadi lebih sensitive terhadap
DHT sehingga replikasi sel lebih bayak di bandingkan dengan prostat normal

2. Ketidak seimbangan antara estrogen testosteron

Anda mungkin juga menyukai