Anda di halaman 1dari 10

MACAM –MACAM JENIS VIRUS

1. VIRUS POLIO

Poliomyelitis atau polio, adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan
oleh virus. Virus pembawa penyakit ini adalah sebuah virus yang dinamakan poliovirus
(PV). Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat
menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan.
Virus polio termasuk genus enteroviorus, famili Picornavirus. Bentuknya adalah
ikosahedral tanpa sampul dengan genome RNA single stranded messenger molecule.
Single RNA ini membentuk hampir 30 persen dari virion, dan sisanya terdiri dari 4 protein
besar (VP1-4) dan satu protein kecil (Vpg). Penyebab virus polio terdiri atas tiga strain,
yaitu strain 1 (brunhilde—yang paling paralitogenik atau paling ganas), strain 2 (lanzig—
yang paling jinak), strain 3 (leon). Penyakit polio terbagi atas tiga jenis yaitu polio non-
paralisis, spinal, dan bulbar.
Virus polio sangat tahan terhadap alkohol dan lisol, namun peka terhadap
formaldehide dan larutan klor. Suhu yang tinggi dapat cepat mematikan virus. Tetapi pada
keadaan beku, dapat bertahun-tahun masa hidupnya.
2. VIRUS HERPES SIMPLEX

Virus herpes adalah virus DNA yang dapat menyebabkan infeksi akut pada kulit.
Ditandai dengan adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit sembab dan eritematosa
pada daerah dekat mukokutan.
Ada dua tipe virus yang sering menginfeksi, yaitu HSV-Tipe I (Herves Simplex
Virus Type 1) dan HSV-Tipe II (Herves Simplex Virus Type 2). HSV-Tipe 1 biasanya
menginfeksi daerah mulut dan wajah (oral herpes), sedangkan HSV-Tipe 2 biasanya
mengifeksi daerah genital dan sekitar anus.
Obat-obatan topikal sering dipakai, seperti: povidion iodine, idoksuridin (IDU),
sitosin arabinosa atau sitarabin, adenine arabinosa atau vidarabin. Pelarut organik: Alkohol
70%, eter, timol 40%, dan klorofom. Obat-obatan antivirus seperti Acyclovir diindikasikan
dalam manajemen infeksi HSV primer dan pada pasien dengan imunosupresif.
3. VIRUS EBOLA

Ebola (Virus Kongo) adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia
Filoviridae, dan juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Penyakit
Ebola sangat mematikan. Tingkat kematian sampai 90%. Asal katanya adalah dari sungai
Ebola di Kongo. Virus ini mulai menular dari salah satu spesies kera di Kongo kemudian
mulai menyebar ke manusia, jangka waktu manusia mulai terjangkit virus ini sampai
menemui ajalnya sekitar 1 minggu karena saking ganasnya virus ini.
Virus ini masih berada di dataran Afrika dan kabarnya juga telah sampai ke
Filipina. Suatu ketika Negeri Eropa melakukan pengimporan kera dari Kongo, ketika
mengetahui virus ini akhirnya seluruh kera ini dimusnahkan agar tidak menyebar kemana-
mana, dan sampai saat ini belum ditemukan Vaksin yang dapat menyembuhkan penyakit
ini.
4. FLU SINGAPURA (OLEH ENTEROVIRUS 71)

Flu Singapura sebenarnya adalah penyakit yang di dunia kedokteran dikenal


sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit jari, kaki, tangan, dan
mulut (KTM).
Penyakit KTM ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan virus RNA yang masuk
dalam keluarga Picornaviridae (Pico, Spanyol = kecil ) dan Genus Enterovirus (non
Polio).
Enterovirus merupakan penyakit tangan, kaki, dan mulut, apabila diabaikan maka bisa
menjadi Radang Otak. Gejala serangan Enterovirus sangat mirip gejala flu biasa sehingga
sulit dideteksi seperti demam yang kadang disertai pusing dan lemas serta nyeri.
Namun, penting untuk diketahui oleh para orang tua, bahwa virus penyebab flu
singapura secara umum ada dua macam, yakni Enterovirus coxsackie A16 dan Enterovirus
71.
Jika terinfeksi virus Enterovirus coxsackie A16, tidak perlu khawatir karena tidak
menyebabkan kematian dan dapat ditangani hanya dengan rawat jalan.
Namun, jika pengidap terinveksi Enterovirus 71, maka harus mendapatkan perawatan lebih
intensif. Sebab, virus ini lebih berbahaya dari sebelumnya. Bahkan, jika terjadi komplikasi
dapat menyebabkan penderita meninggal dunia.
5. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)

AIDS adalah kumpulan kelainan tubuh yang disebabkan oleh kelemahan sistem
kekebalan tubuh. Lemahnya sistem kekebalan tubuh atau imunitas ini disebabkan oleh
serangan HIV (Human Immunodeficiency Virus) terhadap sel-sel pembentuk kekebalan,
yaitu sel darah putih.
Virus HIV pertama kali ditemukan oleh ilmuwan dari Amerika Serikat, Michale S.
Gottlieb dan Frederick P. Siegel (1979). Pada mulanya, HIV dapat diisolasikan dan
dibiakkan di dalam sel darah putih penderita. Di dalam sel darah putih tersebut, setelah dua
sampai tiga minggu, HIV dapat menghasilkan virus baru.
Virus HIV masuk melalui peredaran darah dan menyerang sistem imunitas atau
kekebalan tubuh seseorang yang berfungsi sebagai penghasil atau produksi antibodi untuk
melindungi tubuh dari serangan berbagai macam penyakit. Virus HIV ini termasuk dalam
virus lisogenik. Untuk meruntuhkan pertahanan tubuh dari seorang pengidap AIDS, virus
ini membutuhkan waktu kurang lebih selama delapan tahun. Apabila sudah tidak ada lagi
antibodinya, benteng pertahanan tubuh penderita sudah runtuh, maka si penderita AIDS
akan sangat mudah terserang bermacam jenis penyakit.
Penularan virus HIV/AIDS ini melalui jarum suntik yang tidak steril, transfusi
darah, dan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Ibu hamil yang terkena virus
ini, dapat juga menularkan ke bayi yang ada dalam kandungannya, termasuk melalui ASI
(air susu ibu). Pencegahan terhadap penyakit ini antara lain dengan tidak mengkonsumsi
narkoba dan melakukan seks bebas, juga pastikan donor darah yang didapat sehat dan
bebas virus.
6. VIRUS DENGUE

Virus dengue merupakan bagian dari kelompok flavivirus, yaitu kelompok virus
yang banyak menyebabkan gejala radang otak. Virus dengue memiliki beberapa jenis,
yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Keempat jenis ini bisa menimbulkan gejala
yang sama. Itulah sebabnya, berbeda dengan infeksi virus lainnya, misalnya campak, yang
hanya bisa dialami sekali seumur hidup, seseorang bisa mengalami sakit dengue lebih dari
satu kali. Mengapa demikian? Karena saat Anda mengalami infeksi dengue pertama kali,
untuk seumur hidup tubuh Anda akan memiliki daya tahan terhadap virus dengue jenis
tersebut, tetapi tidak memiliki daya tahan terhadap jenis lainnya.
Hal lain yang menarik dari virus dengue adalah virus ini hanya bisa berkembang
biak dalam tubuh manusia dan beberapa binatang lainnya. Ia tidak dapat hidup di udara
bebas seperti makhluk hidup lain pada umumnya. Satu-satunya cara bagi virus dengue
untuk masuk ke dalam tubuh manusia adalah melalui gigitan nyamuk. Virus dengue
‘menumpang’ di tubuh nyamuk supaya saat nyamuk menggigit manusia, virus dengue
dapat ikut masuk. Saat virus berada di tubuh nyamuk, ia tidak menyebabkan sakit apa pun
pada nyamuk. Selanjutnya, setelah nyamuk masuk dan menginfeksi seseorang, orang
tersebut akan terinfeksi. Bila ada nyamuk lain yang menggigit orang yang sedang
mengalami infeksi dengue, sebagian virus dengue akan ‘berpindah’ ke tubuh nyamuk
tersebut, kemudian nyamuk akan mengigit orang sehat lainnya sehingga menyebabkan
sakit, dan seterusnya. Itulah yang menjelaskan mengapa infeksi dengue sering menjadi
wabah di suatu daerah.
7. VIRUS CAMPAK

Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi virus
yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan
selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus
campak golongan Paramyxovirus.

Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak.


Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit
dan 4 hari setelah ruam kulit ada.

Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap
2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang
pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.
8. CACAR AIR

Cacar air (varisela, chickenpox) adalah suatu infeksi virus menular, yang
menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun
menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.
Penyebabnya adalah virus Varicella zoster. Virus ini ditularkan melalui percikan
ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan
kulit.
Penderita bisa menularkan penyakitnya, mulai dari timbulnya gejala sampai
lepuhan yang terakhir telah mengering. Untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita
diisolasi (diasingkan).
Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak
akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia,
lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster.
9. VIRUS ZIKA

Virus Zika (ZIKV) merupakan sejenis virus dari keluarga flaviviridae dan
genus flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus ini dapat
menyebabkan sakit yang ringan kepada manusia yang dikenal sebagai demam Zika atau
penyakit Zika. Penyakit Zika sendiri mulai diketahui terjadi di daerah
khatulistiwa Afrika dan Asia sejak 1950-an. Kesakitan tersebut adalah satu bentuk
penyakit ringan dari demam dengue, dimana sesorang yang terjangkit dirawat melalui
istirahat dan tidak bisa dicegah melalui obat-obatan atau vaksin. Penyakit Zika memiliki
kaitan dengan demam kuning dan virus Nil Barat yang dibawa oleh flavivirus
bawaan artropoda yang lain.
Pada 2014, virus ini menyebar ke timur melintasi Samudra Pasifik ke Polinesia
Prancis, kemudian ke Pulau Paskah dan pada tahun 2015, ia menyebar ke Amerika
Tengah, Karibia, dan kini ia menyebar ke Amerika Selatan sebagai satu wabah
besar.[3] Pada Januari 2016, Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika
Serikat mengeluarkan panduan perjalanan untuk negara-negara tejangkit wabah, termasuk
panduan langkah pencegahan yang dipertingkatkan dan pertimbangan untuk menunda
kehamilan bagi wanita. Menurut laporan, transmisi virus Zika pada janin dapat
menyebabkan mikrosefalus pada bayi yang baru lahir.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai penyakit yang terkait dengan virus
Zika di Amerika Latin pada akhir tahun 2015 hingga Januari 2016 telah menimbulkan
keadaan darurat kesehatan bagi masyarakat. Oleh sebab itu, WHO mengumumkan Status
Darurat Kesehatan Internasional.
10. VIRUS CORONA

Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar dari virus yang menyebabkan penyakit,
mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah, seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Sebagian
besar coronavirus adalah virus yang tidak berbahaya.
Coronavirus adalah virus zoonosis, artinya virus ini disebarkan melalui hewan dan
manusia. Dikutip dari WHO, investigasi menunjukkan bahwa SARS-CoV ditularkan dari
musang ke manusia, sementara itu MERS-CoV ditularkan dari unta dromedaris ke
manusia. Terdapat pula beberapa CoV lain yang terdapat pada hewan, tapi belum
menginfeksi manusia. CoV pada manusia (HCoV) pertama kali ditemukan pada tahun
1960 di hidung pasien yang terkena flu biasa.
Virus ini diberi nama berdasarkan proyeksi mirip mahkota di permukaannya.
“Corona” dalam bahasa Latin berarti “halo” atau “mahkota”. Penyebaran coronavirus
adalah sama seperti virus yang penyebab flu lainnya, seperti dari batuk dan bersin, atau
dari sentuhan orang yang terinfeksi. Orang yang terinfeksi virus ini akan menunjukkan
gejala yang berbeda-beda. Gejala yang muncul biasanya bergantung dari jenis virus dan
seberapa serius infeksinya.
Jika Anda mengalami infeksi pernapasan atas yang ringan hingga sedang, seperti
flu biasa, gejala Anda terkena coronavirus adalah : Hidung berair, Sakit kepala, Batuk,
Sakit tenggorokan, Demam, Tidak enak badan secara keseluruhan. Beberapa infeksi yang
lebih parah akibat coronavirus adalah yang umumnya lebih sering terjadi pada
pengidap gangguan hati dan jantung, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang
lemah, bayi, dan orang tua.

Anda mungkin juga menyukai