Anda di halaman 1dari 10

KONFLIK ANTAR PELAJAR

TAWURAN PELAJAR DI BOGOR, SATU ORANG TEWAS

Bogor (ANTARA News) - Tawuran antar pelajar kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bogor,
Jawa Barat antara SMA Wiyata Karisma dengan SMK Mensin di Kecamatan Kemang hingga
menewaskan satu orang.
Kepala Kepolisian Sektor Kemang Kompol Pramono DA mengatakan peristiwa tawuran pelajar
terjadi sekitar pukul 14.30 WIB di Jalan Raya Kemang, Rabu.
"Korban meninggal dunia bernama Ade Sudrajat Al Ade usia 16 tahun status pelajar dari SMA
Wiyata Karisma, beralamat di Kampung Tegal RT 01/RW 03 Kecamatan Kemang," ujar
Kompol Ade.
Kompol Ade menyebutkan, korban tewas akibat bacokan senjata tajam pada pelipis sebelah
kanan. Saat ditemukan kondisi korban tersungkur dijalanan dengan celurit masih menempel di
pelipis korban.
"Korban saat ini sudah dibawa ke RS PMI untuk diotopsi demi keperluan penyelidikan," ujar
Kapolsek.
Adapun kronologi singkat tawuran terjadi saat pelajar SMA Wiyata Karisma yang berjumlah 15
orang dihadang di depan Gang Masjid Jampang oleh siswa SMK Mensin.
Pertemuan antara dua sekolah tersebut akhirnya memicu terjadinya tawuran, hingga warga
dibantu pihak keamanan berupaya membubarkan aksi para pelajar yang brutal dengan
menggunakan senjata tajam, hingga korban meninggal dunia tidak mampu dielakkan.
Hingga kini, lanjut Kapolsek, berkat kerja sama antara aparat dan masyarakat 10 orang pelajar
yang terlibat tawuran telah diamankan, dan beberapa diantaranya diduga sebagai tersangka yang
menyebabkan seorang tewas.
"10 orang pelajar ini yang ada saat tawuran, semua kita amankan ke kepolisian untuk diproses.
Kita sedang mengejar informasi siapa dalang utama dari tawuran ini dan pelaku pembacokan,"
ujar Kapolsek.
Tawuran antarpelajar di wilayah Kabupaten Bogor kerap terjadi. Hampir setiap tahunnya terjadi
seperti pada tahun 2013 tepatnya bulan November seorang pelajar SMP Telaga Kautsa
Kecamatan Cibungbulang bernama Muhammad Mahdor tewas setelah ditikam oleh pelajar dari
SMP Pandu.
Tiga pelajar SMP Pandu Cibungbulang menjadi tersangka kasus tawuran yang menewaskan
seorang pelajar ini, dan kini telah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Cibinong.

TAWURAN ANTAR PELAJAR DI BEKASI DITUNGGANGI ALUMNI

Jakarta - Tawuran antar pelajar di Bekasi, Jawa Barat, mengakibatkan satu orang meninggal
dunia dan satu lainnya mengalami luka bacok. Polisi mengatakan tawuran itu ditunggangi oleh
alumni.
"Aksi tawuran tersebut ditunggangi oleh beberapa alumni dari SMA Insan Bina Kamil
Jatikramat," kata Kapolres Bekasi Kota Kombes Hero Hendrianto Bachtiar kepada detikcom,
Minggu (12/3/2017).
Tawuran di Kelurahan Jatibening, Pondok Gede, Kota Bekasi, terjadi Sabtu (11/3) sekitar pukul
13.30 WIB. Saat itu, korban luka, Abigail yang pulang sekolah disuruh kumpul oleh 11 alumni
sekolah Bina Insan Kamil inisial B, I, F, Y, U, A, G, D, L, K dan I.
Lalu, Abigail bersama 40 orang rekannya berjalan kaki dari arah Jatikramat menuju Cikunir.
Mereka lalu bertemu dengan rombongan korban meninggal, Edi Gilang Febriyanto, dan rekan-
rekannya dari SMK Abdi Karya sebanyak 50 orang di wilayah Kelurahan Jatibening, Pondok
Gede, Bekasi.
"Langsung terjadi tawuran kedua kelompok pelajar tersebut yang mengakibatkan korban Egi
Gilang Febriyanti mengalami luka tusuk pada bagian leher sebelah kanan," katanya.
Tawuran antarpelajar itu kembali terjadi di Jl. Raya Kodau, Jatimekar, Jatiasih, sekitar pukul
14.15 WIB. Akibatnya, korban Abigail mengalami luka bacok di bagian punggung kiri dan lecet
di pundak kanan.
Edi Gilang lalu diantar temannya ke RS Mitra Makmur pukul 14.30 WIB dan sudah dalam
keadaan meninggal. Sementara pukul 14.40 WIB, korban Abigail diantar rekannya ke rumah
sakit yang sama.
"Menurut keterangan korban Abigail bahwa yang melakukan pembacokan terhadap korban
meninggal dunia yaitu alumni dari Sekolah Insan Bina Kamil Jatikramat dengan ciri memakai
kaos sweter warna hitam topi warna hijau," ujarnya.

POLISI TAHAN 12 PELAJAR TERLIBAT TAWURAN MAUT DI KARAWANG


Puluhan pelajar SMA Fajar dan SMK Baskara digelandang petugas saat terjaring razia di
Mapolresta Depok, Jawa Barat, Selasa (31/3/15). Sebanyak 55 pelajar kedua sekolah tersebut
diamankan petugas karena kedapatan membawa senjata tajam jenis clurit, klewang, dan sabuk
berkepala gir saat berkumpul hendak melakukan tawuran di Jalan Kartini Raya, Depok.
(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Karawang (ANTARA News) - Aparat kepolisian dari Polres Kabupaten Karawang, Jawa Barat,
menahan 12 pelajar yang terlibat dalam tawuran maut di jalan raya Desa Darawolong,
Kecamatan Purwasari, Karawang.
"Ke-12 pelajar itu ditahan untuk dimintai keterangan," kata Kasatreskrim Polres setempat AKP
Hairullah, di Karawang, Kamis.
Ia mengaku masih mendalami peristiwa tawuran antarkelompok pelajar dari SMK PGRI
Lemahabang wadas dan SMK Negeri 1 Purwasari yang terjadi Rabu (5/10), dengan memeriksa
ke-12 pelajar itu.
Aparat kepolisian dari Satreskrim Polres Karawang memeriksa 12 pelajar karena peristiwa
tawuran itu mengakibatkan seorang meninggal dunia.
Seorang pelajar meninggal dunia dalam tawuran ialah Asep Gani, warga Kecamatan
Lemahabang. Korban meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan, dipenuhi luka bacokan
dibagian perut.
"Kami masih terus mendalami peristiwa tawuran yang mengakibatkan korban jiwa itu," kata
kasatreskrim.
Selain melakukan pemeriksaan, penyidik Satreskrim Polres Karwang juga menyita sejumlah
barang bukti berupa satu bilah samurai, double stik, satu batang besi kursi, pisau potong es
balok, dan 20 butir obat eximer.
Pada Rabu 5/10), dua kelompok pelajar SMK PGRI Lemahabang dan SMK Negeri 1 Purwasari
terlibat tawuran di sekitar Desa Darawolong.
Akibat peristiwa tawuran itu, seorang pelajar SMK PGRI Lemahabang, Asep Gani, meninggal
dunia dengan kondisi mengenaskan.
POLISI TANGKAP BELASAN PELAJAR TERLIBAT TAWURAN DI PAPUA

Liputan6.com, Mimika - Sebelas anak Sekolah Teknik Menengah (STM) Kuala Kencana
Mimika, Papua, ditangkap polisi saat akan menyerang SMK Petra. Akan tetapi sejumlah polisi
telah bersiaga di sekolah itu dan mengejar murid-murid yang hendak menyerang tersebut.
Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Kamis (5/10/2017), kejar-kejaran terjadi di jalanan,
dan polisi berkali-kali harus melepaskan tembakan peringatan ke udara, untuk
membubarkan pelajar STM Kuala Kencana.
Penyerangan berawal dari cideranya sejumlah murid STM Kuala Kencana, akibat tikaman yang
diduga dilakukan murid SMK Petra. Para guru SMK Petra sendiri telah memulangkan anak
didiknya untuk menghindari tawuran.
KONFLIK ANTAR MASYARAKAT
KONFLIK ANTAR SUKU DI SAMPIT (2001)
Barangkali kerusuhan yang terjadi di Sampit adalah kerusuhan antar suku paling mengerikan
yang pernah terjadi di Indonesia. Konflik ini diduga akibat adanya warga Dayak yang dibantai
oleh Warga Madura yang menetap di sana. Versi lain mengatakan jika kedua suku saling
membakar rumah dan mengakibatkan Suku Dayak yang memenuhi hampir semua wilayah
Kalimantan Tengah murka

Konflik Sampit [image source]Akibat hal ini, 500 orang dikabarkan meninggal dunia. Dari
jumlah itu 100 di antaranya mengalami pemenggalan kepala oleh Suku Dayak. Pemenggalan ini
dilakukan oleh Suku Dayak karena mereka ingin mempertahankan wilayah yang saat itu mulai
dikuasai oleh Suku Madura. Pihak Kepolisian setempat sebenarnya sudah menangkap orang-
orang yang dianggap sebagai dalang dari kerusuhan. Namun setelah ditangkap, Kantor Polisi
justru dikepung oleh Suku Dayak hingga Polisi tepaksa melepaskan kembali tahanan. Konflik
yang terjadi di tahun 2001 ini akhirnya berakhir setelah setahun berlangsung.
KONFLIK ANTAR AGAMA DI AMBON (1999)
Konflik yang ada kaitannya dengan agama terjadi di Ambon sekitar tahun 1999. Konflik ini
akhirnya meluas dan menjadi kerusuhan buruk antara agama Islam dan Kristen yang berakhir
dengan banyaknya orang meninggal dunia. Orang-orang dari kelompok Islam dan Kristen saling
serang dan berusaha menunjukkan kekuatannya.

Konflik Antar Agama di Ambon (1999) [image source]Konflik ini awalnya dianggap sebagai
konflik biasa. Namun muncul sebuah dugaan jika ada pihak yang sengaja merencanakan dengan
memanfaatkan isu yang ada. Selain itu ABRI juga tak bisa menangani dengan baik, bahkan
diduga sengaja melakukannya agar konflik terus berlanjut dan mengalihkan isu-isu besar lainnya.
Kerusuhan yang terjadi di Ambon membuat kerukunan antar umat beragama di Indonesia jadi
memanas hingga waktu yang cukup lama.

KONFLIK ANTARA ETNIS (1998)


Kerusuhan yang terjadi di penghujung Orde Baru 1998 awalnya dipicu oleh krisis moneter yang
membuat banyak sektor di Indonesia runtuh. Namun lambat laun kerusuhan menjadi semakin
mengerikan hingga berujung pada konflik antara etnis pribumi dan etnis Tionghoa. Kerusuhan
melebar dan menyebabkan banyak aset-aset miliki etnis Tionghoa dijarah dan juga dibakar
karena kemarahan.
Konflik Antara Etnis (1998) [image source]Selain menjarah dan membakar banyak hal penting
dari etnis Tionghoa. Mereka juga melakukan tindak kekerasan kepada para wanita dari etnis ini.
Kasus pelecehan seksual banyak dilaporkan hingga kasus pembunuhan pun tak bisa dihindari.
Konflik antar etnis yang terjadi di Indonesia benar-benar membuat negeri ini menjadi lautan
darah.

KONFLIK ANTAR GOLONGAN AGAMA (AHMADIYAH DAN SYIAH) (2000-AN)


Indonesia memiliki banyak sekali golongan-golongan dalam sebuah agama. Misal Islam ada
yang memposisikan sebagai NU, Muhammadiyah, hingga Ahamdiyah. Sayangnya, ada beberapa
golongan yang dianggap menyimpang hingga akhirnya dimusuhi oleh golongan lain yang jauh
lebih dominan. Konflik yang paling nampak terlihat dari golongan Ahmadiyah yang mengalami
banyak sekali tekanan dari kelompok mayoritas di wilayahnya.
Konflik Antar Golongan Agama (Ahmadiyah) [image source](2000-an)Mereka dianggap
menyimpang hingga akhirnya diusir, rumah ibadah dan warga dibakar hingga aksi kekerasan
lainnya. Jemaah dari Ahmadiyah dipaksa kembali ke ajaran asli dan meninggalkan ajaran
lamanya.

Selanjutnya ada kelompok lagi bernama Syiah yang juga ditekan di Indonesia. Kelompok ini
dianggap sesat dan harus diwaspadai dengan serius. Sayangnya, masyarakat terlalu ekstrem
hingga banyak melakukan kekerasan pada kelompok ini mulai dai pembakaran rumah ibadah
hingga pesantren. Hal ini dilakukan dengan dalih agar Islam di Indonesia tidak tercemar oleh
ajaran pengikut Syiah.

KONFLIK ANTAR GOLONGAN DAN PEMERINTAH (GAM, RMS, DAN OPM)


Konflik yang terjadi dengan kelompok-kelompok tertentu sering terjadi di Indonesia. Paling
heboh hingga sampai di bawa ke dunia internasional adalah masalah dengan Gerakan Aceh
Merdeka atau GAM. Konflik ini terjadi akibat banyak dari milisi GAM menginginkan lepas dari
Indonesia. Sayangnya pemerintah tak mau hingga adu kekuatan terjadi selama bertahun-tahun.
Konflik ini akhirnya selesai setelah muncul sebuah kesepakatan yang salah satunya adalah
membuat Aceh menjadi daerah otonomi khusus.

Gerakan Aceh Merdeka [image source]Selain GAM adalah lagi RMS atau Republik Maluku
Selatan dan Operasi Papua Merdeka atau OPM. Kelompok ini menginginkan merdeka dan lepas
dari Indonesia. Untuk memenuhi hasrat ini tindakan-tindakan pemberontakan kerap terjadi dan
membuat warga sekitar merasa sangat terganggu. Pasalnya gerakan separatis seperti ini hanya
akan membuat situasi menjadi buruk.

Inilah lima konflik SARA yang pernah terjadi di Indonesia. Semoga di tahun-tahun berikutnya
konflik semacam ini tak akan pernah ada karena hanya akan membuat negeri ini menjadi lebih
kacau dari sebelumnya. Bagaimana menurut sobat Boombastis terkait konflik-konflik yang ada
di Indonesia?

Anda mungkin juga menyukai