Anda di halaman 1dari 9

BERBAGAI KASUS KONFLIK DAN

KEKERASAN DALAM
MASYARAKAT
KELOMPOK 6:
1.Nayla Lutfia Syach (Aktif)
2.Riska Putri (Aktif)
3.Muh Fadli Hasmi (Karantina)

L/O/G/O
www.themegallery.com
KASUS KONFLIK
1. Konflik Ambon

Menurut Yayasan Denny JA, konflik Ambon, Maluku merupakan konflik terburuk yang terjadi di
Indonesia setelah reformasi. Di mana telah menghilangkan nyawa sekitar 10.000 orang. Diberitakan
Kompas.com (19/1/2020), konflik Ambon berlangsung pada 1999 hingga 2003. Dalam konflik
tersebut tercatat ribuan warga meninggal, ribuan rumah dan fasilitas umum termasuk tempat ibadah
terbakar. Bahkan ratusan ribu warga harus meninggalkan rumahnya untuk mengungsi dan
meninggalkan Maluku atas konflik tersebut. Konfik Ambon berlangsung selama empat tahun.

2. Konflik Sampit
Konflik Sampit, Kalimantan Tengah terjadi pada 2001. Konflik antar etnis tersebut berawal dari
bentrokan antara warga Suku Dayak dan Suku Madura pada 18 Februari 2001. Diberitakan
Kompas.com (13/6/2018), konflik tersebut meluas ke seluruh Provinsi Kalimantan Tengah,
termasuk di ibu kota Palangkaraya. Diduga, konflik tersebut terjadi karena persaingan di bidang
ekonomi. Pada konflik tersebut Komnas HAM membentu Komisi Penyelidikan Pelanggaran HAM
Sampit. Menurut, Yayasan Denny JA, tercatat ada sekitar 469 orang meninggal dalam konflik
tersebut. Sebanyak 108.000 orang harus mengungsi.
KASUS KONFLIK (2)
3. Konflik Ahmadiyah

Konflik Ahmadiyah berlangsung pada 2016-2017. Meski tidak menimbulkan korban jiwa
yang besar, konflik tersebut mendapat sorotan media cukup kuat. Pasca konflik terjadi
selama 8 tahun para pengungsi tidak jelas nasibnya. Mereka sulit memperoleh fasilitas
pemerintah, seperti KTP.

4. Konflik Lampung

Konflik di Lampung Selatan telah menimbulkan korban meninggal 14 orang dan ribuan
orang mengungsi. Konflik Lampung terjadi pada 2012 Konflik Poso Konflik Poso, Sulawesi
Tengah terjadi antara kelompok Muslim dengan Kelompok Kristen. Konflik tersebut terjadi
pada akhir 1998 hingga 2001. Sejumlah rekonsiliasi dilakukan untuk meredakan konflik
tersebut. Kemudian munculnya ditandatangani Deklarasi Malino pada 20 Desember 2001.
Belum diketahui secara pasti korban akibat konflik Poso.

Sumber:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/06/190000569/kasus-kekerasan-yang-dipicu-
masalah-keberagaman-di-indonesia?page=all
KASUS KONFLIK (3)
5. Kerusuhan Mei 1998

kerusuhan yang berlangsung di Jakarta tersebut setidaknya banyak korban yang meninggal,
pemerkosaan dan 70.000 orang harus mengungsi. Kerusuhan tersebut terjadi pada 13-15 Mei
1998. Dikutip Kompas.com (13/5/2019), kerusuhan tersebut dilatarbelakangi terpilihnya
kembali Soeharto sebagi presiden pada 11 Maret 1998. Mahasiswa melakukan aksi turun ke
jalan dan terjadi kericuhan dengan aparat. Dampaknya ada mahasiswa yang terluka dan
meninggal. Tragedi berdarah juga menimpa mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta.

Mahasiswa yang melakukan aksi harus berhadapan dengan aparat keamanan. Mediasi
dilakukan dengan konsekuensi mahasiswa diminta kembali ke kampus Trisakti. Namun,
upaya ini tak sesuai rencana. Terdengar letusan senjata api yang membuat empat mahasiswa
meninggal. Yakni Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, dan Hendriawan Sie.
Sementara mahasiswa yang lain mengalami luka-luka. Kondisi itu membuat aksi mahasiswa
semakin luas dan berlangsung beberapa hari. Bahkan massa menduduki Gedung MPR/DPR.
Tragedi Trisaksi pada 12 Maret 1998 ini merupakan pemicu aksi yang lebih besar.
KASUS KEKERASAN
1. Peserta Ospek Dipaksa Makan Makanan Encer
Pertengahan Januari 2019, dunia maya digegerkan dengan beredarnya sebuah video yang
memperlihatkan beberapa siswa dipaksa mengkonsumsi makanan encer dalam sebuah ember oleh
seniornya. Diduga para siswa tersebut tengah mengikuti masa orientasi pasukan pengibar bendera
(paskibraka). Video yang beredar di media sosial itu memperlihatkan para senior memperlakukan
mereka seperti binatang. Secara terpaksa para peserta ospek pun memakanya. Terlihat di antara
mereka sampai muntah lantaran tak kuat menahan mual usai memakan makanan menjijikan tersebut.
2. Guru Tampar hingga Tendang Siswa di NTT
Kekerasan yang dilakukan oleh seorang guru terhadap siswa kembali terjadi di Nusa Tenggara Timur
(NTT). Dua pelajar SMP di Kepulauan Rote, NTT ditampar hingga ditendang oleh seorang pria yang
diduga gurunya. Aksi tersebut berhasil terekam kamera dan menjadi viral setelah beredar di sosial
media. Video tersebut dibagikan di grup Facebook Informasi Terkini Indonesia oleh akun T Dan T.
Dalam Video tersebut terlihat guru tersebut menampar kedua siswanya, ia pun menendang kaki sang
murid. Belum puas dengan aksinya, ia pun terus memarahi korban dan kembali menampar. Salah satu
siswa tampak kesakitan sampai ia menempelkan telapak tangan di pipinya. Siswa lain yang
berseragam pramuka hanya bisa diam melihat kedua temannya ditampar serta ditendang oleh pria
tersebut.
KEKERASAN (2)

3. Tewasnya Taruna ATKP Makassar


Aldama Putra (19), mahasiswa ATKP Makassar mengembuskan napas terakhirnya di
Rumah Sakit Sayang Rakyat Makassar, pada 5 Februari 2019. Meninggal dengan luka
lebam disekujur tubuh, Aldama diketahui menjadi korban penganiayaan oleh seniornya.
Penganiayaan terjadi pada Minggu 3 Februari 2019, sekira Pukul 21.30 Wita. Aldama
dianiaya karena tidak mengenakan helm saat masuk ke lingkungan kampus yang berada di
Jalan Salodong, kecamatan Bringkanaya, Makassar.
“Jadi pelanggaran dan dilihat yang tidak menggunakan helm, di situlah ditegur, baru
dipanggil ke kamar salah satu senior. Dan di situlah terjadi kasus penganiyaan yang
mengakibatkan korban meninggal dunia,” ujar Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol
Wahyu Dwi Ariwibowo. Atas kasus penganiayaan tersebut, Muhammad Rusdi (21)
ditetapkan sebagai tersangka. Penetapannya sebagai tersangka dilakukan setelah melakukan
pemeriksaan secara maraton. Pihak kepolisian pun telah memeriksa sebanyak 24 orang saksi
lainnya, termasuk pihak kampus.
Sumber: https://news.okezone.com/read/2019/02/06/609/2014136/sebelum-tewas-aldama-
curhat-ke-sahabatnya-soal-kekerasan-di-atkp-makassar
KEKERASAN (3)

4. Murid Mem-Bully Gurunya di Gresik


Video berdurasi 30 detik itu direkam di salah satu sekolah di Kabupaten Gerisik, Jawa
Timur. Dalam video tersebut, seorang siswa sesekali mendorong bahkan mengarahkan
tanganya yang terkepal ke arah sang guru. Ia juga tampak merokok di hadapan guru
tersebut dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas.
Melihat aksi muridnya itu, guru tersebut tidak membalas dan hanya menatap siswanya.
Sementara, para siswa yang lain asyik merekam dan menertawakan. Aksi tidak sopan
tersebut justru dinilai sebagai hal yang lucu. Setelah viral, siswa tersebut pun
menyampaikan permohonan maaf kepada gurunya. “Dengan ini saya minta maaf,
sekali lagi minta maaf atas perbuatan yang saya lakukan terhadap guru saya Bapak
Nurkalin yang terjadi pada hari Sabtu tanggal 2 Februari 2019 Pukul 8 WIB di dalam
kelas sewaktu jam pelajaran,” ujar siswa tersebut.
Sumber: https://news.okezone.com/read/2019/02/10/519/2015988/viral-video-murid-
bully-guru-smp-di-gresik-ini-pandangan-kpai
KEKERASAN (4)
5. Petugas Cleaning Service Dikeroyok Siswa di Takalar
Empat siswa SMP Negeri 2 Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan, menganiaya Faisal
Dg Pole, seorang petugas cleaning service sekaligus sekuriti sekolah tersebut hingga
berdarah. Selain keempat siswa tersebut, penganiayaan ini turut dibantu oleh orang tua
siswa yakni M Rasul Dg Sarrang. Kejadian tersebut terjadi Sabtu, 9 Februari 2019
sekira Pukul 15.00 Wita. Kasus penganiayaan berawal saat Faisal sedang memungut
sampah di luar kelas, kemudian para siswa mengejeknya dengan kata “pegawai anjing,
pegawai najis”.
Tersinggung, Faisal pun menampar seorang siswa. Siswa yang ditampar tersebut
pulang dan mengadu kepada ayahnya. Tak lama kemudian, orang tua siswa tersebut
mendatangi Faisal di sekolah. Ia pun langsung memerintahkan sang anak beserta tiga
teman sekolahnya untuk memukul korban. Mereka pun mengeroyok Faisal
menggunakan sapu ijuk bergagang besi, hingga menyebabkan kepala sebelah kiri
Faisal mengalami luka robek. Tak hanya itu, orang tua siswa pun turut memukul
korban. Kasus ini pun berujung damai. Namun, pihak kepolisian tetap mengamankan
orang tua siswa yang telah melakukan penganiayaan
Sumber: https://nasional.okezone.com/read/2019/02/12/337/2016872/6-kasus-
kekerasan-dan-bullying-di-sekolah-awal-2019-nomor-2-berakhir-tragis
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai