Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Museum Kebangkitan Nasional merupakan museum sejarah. Koleksinya berkaitan


dengan benda-benda bersejarah yang ada kaitannya dengan sejarah kebangkitan nasional.
Museum ini berada di dalam kompleks Gedung Kebangkitan Nasional, yakni salah satu
diantaranya gedung-gedung bersejarah di DKI Jakarta yang dilindungi oleh Undang-undang
RI No.5, Tahun 1992 tentang "Benda Cagar Budaya".

Gedung Kebangkitan Nasional (Ex-Stovia) mulai dibangun sejak tahun 1899 dan baru
selesai tahun 1901. Kemudian pada bulan Maret tahun 1902 diresmikan pemakaiannya untuk
STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen), yakni Sekoleh Kedokteran untuk
orang-orang bumiputera yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Para pelajar
STOVIA diharuskan tinggal di asrama di gedung itu juga, sampai selesai sekolahnya. Lama
pendidikan untuk persiapan 2-3 tahun, kemudian belajar bagian kedokteran 5-6 tahun. Pelajar
yang diterima masuk STOVIA adalah para siswa lulusan Europeesche Lagere School (ELS)
atau sederajat.

Pada tahun 1920 pendidikan STOVIA pindah ke gedung baru, yaitu di Jl. Salemba
no.6, karena gedung lama tidak memadai lagi untuk pendidikan kedokteran, tetapi asramanya
tetap menggunakan gedung lama.

Kepindahan pendidikan STOVIA tidak sekaligus, melainkan secara bertahap. Pada


tahun 1925 Gedung STOVIA digunakan untuk pendidikan MULO (setingkat SMP), AMS
(setingkat SMA), dan Sekolah Asisten Apoteker sampai tahun 1942. Pada masa Jepang (1942-
1945). gedung ini digunakan untuk tempat penampungan bekas tentara Belanda (sebagai
tawanan perang). Setelah Indonesia merdeka, dari tahun 1945-1973, gedung ini ditempati oleh
masyarakat Ambon.

1
Mengingat Gedung Ex-STOVIA itu merupakan gedung bersejarah, karena pada
tanggal 20 Mei 1908 sebagai tempat lahir organisasi pergerakan nasional pertama yaitu Budi
Utomo, maka pada April 1973 Pemerintah DKI Jakarta melakukan pemugaran gedung
tersebut.

Seluruh penghuninya dipindahkan secara baik dan setelah seleasi pemugaran, gedung
ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 Mei 1974 dengan nama "Gedung
Kebangkitan Nasional".

1.2 Rumusan Masalah


1. Keunikan apa saja yang dimiliki Museum Kebangkitan Nasional ?

2. Sebutkan ruang pameran koleksi yang ada di Museum Kebangkitan ?

3. Peristiwa bersejarah apa yang terdapat di Museum Kebangkitan Nasional ?

4. Siapa saja tokoh dalam Kebangkitan Nasional ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui keunikan dari Museum Kebangkitan Nasional

2. Mengetahui koleksi yang dimiliki Museum Kebangkitan Nasional

3. Mengetahui peristiwa bersejarah di Museum Kebangkitan Nasional

4. Mengenal tokoh dalam peristiwa Kebangkitan Nasional

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keunikan yang dimiliki Museum Kebangkitan Nasional

Museum Kebangkitan Nasional terbilang istimewa dan unik. Sebagai upaya pelibatan public
untuk memanfaatkan ruang-ruang yang ada, sejak 2014 Museum Kebangkitan Nasional
menyelenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk warga sekitar. Setiap pagi belasan
anak usia sekitas tiga tahun bermain dan bernyanyi di ruangan paling belakang. Mereka
dibimbing oleh beberapa orang guru.

Museum Kebangkitan Nasional juga menyediakan Poliklinik, bekerja sama dengan


Puskesmas Kecamatan Senen. Warga sekitar boleh memeriksakan kesehatan di sini. Ruang
Poliklinik ada di dekat pos keamanan museum, tidak jauh dari pintu masuk. Lokasinya
berdampingan dengan Ruang Penyajian dan Layanan Edukasi.
Bukan hanya itu, Museum Kebangkitan Nasional menyelenggarakan latihan tari gratis bagi
warga yang berminat.  Kegiatan ini merupakan sumbangan Yayasan Belantara Budaya. Jadi
pihak museum tidak mengeluarkan biaya, cuma menyediakan tempat.

Dalam berbagai kegiatan seperti lomba cerdas tangkas, upacara Harkitnas, diskusi museum,
diskusi sejarah, dan pameran tokoh, Museum Kebangkitan Nasional selalu mengundang warga
sekitar. Bahkan untuk menyediakan konsumsi bagi peserta kegiatan, pihak museum sering kali
melibatkan ibu-ibu rumah tangga dari wilayah sekitar.

2.2 Ruang Pamer koleksi di Museum Kebangkitan Nasional

1. Ruang Pengenalan (penataan kembali)


Berisi tentang penggambaran masuknya kedatangan bangsa barat di Indonesia, sampai
munculnya perlawanan lokal atau yang masih bersifat kedaerahan.

3
2. Ruang Awal Pergerakan Nasional
Menggambarkan bangkitnya pergerakan nasional di Indonesia.  Ruang ini
menampilkan antara lain :
a. Peragaan Klas STOVIA
b. Pembelaan HF. Roll
c. Patung Pelajar STOVIA dari berbagai daerah di Indonesia

3. Ruang Kesadaran Nasional


Ruangan ini menggambarkan tumbuhnya kesadaran berbangsa dan bernegara lewat
perjuangan R.A. Kartini, Wahidin, Dewi Sartika, dan sebagainya. Koleksi yang terdapat
di ruangan ini antara lain :
1. Meja Kursi makan pelajar STOVIA
2. Peralatan Kedokteran

4. Ruang Pergerakan Nasional


Ruang ini menggambarkan perjalanan awal dari jalannya pergerakan nasional di
Indonesia, yang dimulai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo, Indische Partij,
Muhammadiyah, dan lain sebagainya. Ruang ini menyajikan koleksi antara lain:
1. Diorama pertemuan Wahidin, Sutomo dan Suradji
2. Diorama berdirinya Budi Utomo
3. Foto-foto Organisasi Awal Kebangkitan
4. Vandel-vandel
5. Foto-foto organisasi Pemuda

5. Ruang Propaganda Studie Fonds


Menggambarkan suasana pada saat pertemuan antara Wahidin dengan para pelajar
STOVIA, untuk membicarakan tentang keadaan masyarakat yang pada umumnya sangat
tertinggal dalam bidang pendidikan, sehingga muncullah ide pembentukan Studie Fonds .
Koleksi pada ruang ini antara lain :
1. Lukisan perjalanan Dr. Wahidin

4
2. Patung Dr. Wahidin
3. Patung pelajar STOVIA

6. Ruang Memorial Budi Utomo


Ruang ini yang sebelumnya disebut sebagai ruang Praktek Anatomi, menjadi tempat
paling bersejarah di antara ruang yang lain, karena di ruang ini Soetomo dengan kawan-
kawannya mendirikan organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Koleksi pada ruang ini
antara lain :
1. Lukisan Wahidin Sudirohusodo
2. Kerangka Manusia yang digunakan praktek pelajar STOVIA
3. Kursi Kuliah STOVIA
4. Patung dada pendiri Budi Utomo
5. Foto kegiatan pelajar STOVIA
6. Lukisan situasi perkumpulan Budi Utomo

7. Ruang Pers

Menggambarkan tentang perjalanan Pers Perjuangan di Indonesia. Koleksinya antara lain :


1. Tokoh Pers
2. Vandel Berbagai macam alat cetak
3. Mesin Tik
4. Tustel
5. Foto-foto

2.3 Peristiwa bersejarah di Gedung Kebangkitan Nasional

1. Akhir tahun 1907: Terjadi pertemuan antara dr. Wahidin Soedirohoesodo dengan R.
Soetomo dan M. Soeradji.

5
2. 20 Mei 1908: Perkumpulan Budi Utomo didirikan oleh para pelajar STOVIA dibawah
pimpinan R. Soetomo.

3. 7 Maret 1915: Berdirinya 'Tri Koro Dharmo' yang kemudian pada tahun 1917 berubah
nama menjadi 'Jong Java'.

4. Tahun 1918: Berdiri 'Jong Ambon' dan 'Jong Minahasa'.

5. 6 April 1973: Gedung Ex-STOVIA mulai dipugar oleh Pemda DKI Jakarta.

6. 20 Mei 1974: Pemugaran selesai dan diresmikan oleh Presiden Soeharto menjadi
'Gedung Kebangkitan Nasional'.

7. 27 September 1982: Pengelolaan gedung dialihkan dari Pemda DKI Jakarta ke


pemerintah pusat (dalam hal ini Depdikbud).

8. 12 Desember 1983: Penetapan Gedung Kebangkitan Nasional (Ex-STOVIA) sebagai


cagar budaya.

9. 7 Februari 1984: Dikeluarkan SK Mendikbud No. 030/0/1984 tentang penyelenggaraan


sebuah museum di dalam Gedung Kebangkitan Nasional, dengan nama 'Museum
Kebangkitan Nasional'.

10. September 1992: Seluruh perkantoran swasta dipindahkan karena digunakan untuk
pengembangan museum.

11. 13 Desember 2001: Museum Kebangkitan Nasional bertanggung jawab kepada Menteri
Negara Kebudayaan dan Pariwisata.

2.4 Tokoh dalam Kebangkitan Nasional

1. Wahidin Sudirohusodo

6
Wahidin Sudirohusodo adalah seorang tokoh pencetus ide lahirnya Budi Utomo 1908.
Beliau lahir pada tanggal 7 Januari 1852 di Mlati, Sleman, Yogyakarta dan wafat pada tanggal
26 Mei 1917 dan dimakamkan di Mlati, Sleman, Yogyakarta. Semasa hidupnya, tahun 1895
bersama rekan-rekannya mendirikan Surat Kabar dua bahasa (Jawa dan Melayu) Retno Dumilah
di Yogyakarta.
Dr Wahidin Sudirohusodo adalah salah satu pelopor pergerakan nasional, pendiri
organisasi Boedi Utomo dan tokoh yang memberi inspirasi terhadap perjuangan kemerdekaan
Indonesia. Gagasan penting yang mewarnai perjuangan pergerakan nasional adalah
memprakarsai organisasi yang bertujuan memajukan pendidikan dan meninggikan martabat
bangsa. Diantara itu, dia juga mengemukakan gagasan tentang strategi perjuangan kemerdekaan
yaitu dengan mencerdaskan kehidupan masyarakat melalui pendidikan, mengabdikan
pengetahuannya sebagai dokter yang memberikan layanan kesehatan secara gratis kepada
masyarakat dan memperluas pendidikan dan pengajaran dan memupuk kesadaran kebangsaan.

2. Dr. Sutomo
Dokter Sutomo yang semula bernama Subroto kemudian berganti nama menjadi Sutomo
lahir di desa Ngepeh, Jawa Timur, pada tangggal 30 Juli 1888. Pada waktu belajar di Stovia
(Sekolah Dokter) ia sering bertukar pikiran dengan pelajar-pelajar lain tentang penderitaan
rakyat akibat penjajahan Belanda. Terkesan oleh saran dr. Wahidin untuk memajukan pendidikan
sebagai jalan untuk membebaskan bangsa  dari penjajahan, pada tanggal 20 Mei 1908 para
pelajar STOVIA mendirikan Budi Utomo, organisasi modern pertama yang lahir di Indonesia. Ia
semakin banyak mengetahui kesengsaraan rakyat dan secara langsung dapat membantu mereka.
Sebagai dokter, Sutomo tidak menetapkan tarif. Adakalanya si pasien dibebaskan dari
pembayaran.

Kesempatan memperdalam pengetahuan di negeri Belanda diperoleh dr. Sutomo pada


tahun 1919. Setibanya kembali di tanah air, ia melihat kelemahan yang ada pada Budi Utomo.
Pada tahun 1924 Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club (ISC) yang merupakan wadah
bagi kaum terpelajar Indonesia. ISC berhasil mendirikan sekolah tenun, bank kredit, koperasi,
dan sebagainya. Pada tahun 1931 ISC berganti nama menjadi Persatuan Bangsa Indonesia (PBI).
Di bawah pimpinan Sutomo PBI cepat berkembang.

7
3. Dr. Cipto Mangunkusumo

Setelah lulus dari STOVIA, beliau bekerja sebagai dokter pemerintah kolonial Belanda
yang ditugaskan di Demak. Sikapnya yang tetap kritis melalui berbagai tulisan membuatnya
kehilangan pekerjaan. Cipto Mangunkusumo menyambut baik kehadiran Budi Utomo sebagai
bentuk kesadaran pribumi akan dirinya. Ia menginginkan Budi Utomo sebagai organisasi politik
yang harus bergerak secara demokratis dan terbuka bagi semua rakyat Indonesia.

Ia kemudian bertemu Douwes Dekker dan bersama Suwardi Suryaningrat mereka


mendirikan Indische Partij pada tahun 1912. Cipto selanjutnya pindah ke Bandung dan aktif
menulis di harian De Express. Menjelang perayaan 100 tahun kemerdekaan Belanda dan
Perancis, Cipto Mangunkusumo dan Suwardi mendirikan Komite Bumiputera sebagai reaksi atas
rencana Belanda merayakannya di Indonesia.
Pada tahun 1918, Pemerintah Hindia Belanda membentuk Volksraad (Dewan Rakyat).
Cipto Mangunkusumo terpilih sebagai salah satu anggota oleh gubernur jenderal Hindia Belanda
mewakili tokoh yang kritis. Sebagai anggota Volksraad, sikap  Cipto Mangunkusumo tidak
berubah. Melihat kenyataan itu, Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1920 mengusir Cipto
Mangunkusumo ke luar Jawa. Cipto kemudian dibuang lagi ke Bandung dan dikenakan tahanan
kota. Selama tinggal di Bandung, Cipto Mangunkusumo kembali membuka praktek dokter
dengan bersepeda ke kampung-kampung. Di Bandung pula Cipto Mangunkusumo bertemu
dengan kaum nasionalis yang lebih muda, seperti Sukarno yang pada tahun 1923 membentuk
Algemeene Studie Club. Pada tahun 1927 Algemeene Studie Club diubah menjadi Partai
Nasional Indonesia (PNI).

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah mempelajari Museum Nasional Republik Indonesia , kami


menemukanhal menarik yang kami susun dalam kesimpulan.

a. Museum Nasional Republik Indonesia memiliki koleksi yang lengkap,

berupa benda-benda peninggalan sejarah maupun karya sastra. 

b. Koleksi yang tersimpan dalam Museum Nasional Republik Indonesia

merupakan peninggalan sejarah dari masa pemerintahan Kolonial Belanda


sampai sekarang.

c. Letak Museum Nasional Republik Indonesia yang strategis dan

menarik  bagiwisatawan untuk belajar sejarah.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.museumindonesia.com/museum/90/1/Museum_Kebangkitan_Nasional_Jakarta_

https://sharingkali.com/contoh-kata-pengantar/

https://www.kompasiana.com/djuliantosusantio/5864dd459b9373bb06cc0155/keunikan-
museum-keb angkitan-nasional-memiliki-paud-dan-poliklinik-untuk-masyarakat?page=all

https://museumku.wordpress.com/2010/04/06/museum-kebangkitan-nasional/

http://komunitasgurupkn.blogspot.com/2017/01/tokoh-kebangkitan-nasional-dalam.html

https://www.scribd.com/doc/46499668/Makalah-museum-Nasional

10
LAMPIRAN – LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai