Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB 1.....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................4
2.1 Keunikan yang dimiliki Museum Kebangkitan Nasional...............................................................4
2.2 Ruang Pamer koleksi di Museum Kebangkitan............................................................................4
2.3 Peristiwa bersejarah di Gedung Kebangkitan Nasional...............................................................6
2.4 Tokoh dalam Kebangkitan Nasional............................................................................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................8
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Museum Kebangkitan Nasional merupakan museum sejarah. Koleksinya berkaitan dengan
benda-benda bersejarah yang ada kaitannya dengan sejarah kebangkitan nasional. Museum ini
berada di dalam kompleks Gedung Kebangkitan Nasional, yakni salah satu diantaranya gedung-
gedung bersejarah di DKI Jakarta yang dilindungi oleh Undang-undang RI No.5, Tahun 1992 tentang
"Benda Cagar Budaya".

Gedung Kebangkitan Nasional (Ex-Stovia) mulai dibangun sejak tahun 1899 dan baru selesai
tahun 1901. Kemudian pada bulan Maret tahun 1902 diresmikan pemakaiannya untuk STOVIA
(School tot Opleiding van Inlandsche Artsen), yakni Sekoleh Kedokteran untuk orang-orang
bumiputera yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Para pelajar STOVIA diharuskan
tinggal di asrama di gedung itu juga, sampai selesai sekolahnya. Lama pendidikan untuk persiapan 2-
3 tahun, kemudian belajar bagian kedokteran 5-6 tahun. Pelajar yang diterima masuk STOVIA adalah
para siswa lulusan Europeesche Lagere School (ELS) atau sederajat.

Pada tahun 1920 pendidikan STOVIA pindah ke gedung baru, yaitu di Jl. Salemba no.6,
karena gedung lama tidak memadai lagi untuk pendidikan kedokteran, tetapi asramanya tetap
menggunakan gedung lama. Kepindahan pendidikan STOVIA tidak sekaligus, melainkan secara
bertahap. Pada tahun 1925 Gedung STOVIA digunakan untuk pendidikan MULO (setingkat SMP),
AMS (setingkat SMA), dan Sekolah Asisten Apoteker sampai tahun 1942. Pada masa Jepang (1942-
1945). gedung ini digunakan untuk tempat penampungan bekas tentara Belanda (sebagai tawanan
perang). Setelah Indonesia merdeka, dari tahun 1945-1973, gedung ini ditempati oleh masyarakat
Ambon.

Mengingat Gedung Ex-STOVIA itu merupakan gedung bersejarah, karena pada tanggal 20
Mei 1908 sebagai tempat lahir organisasi pergerakan nasional pertama yaitu Budi Utomo, maka
pada April 1973 Pemerintah DKI Jakarta melakukan pemugaran gedung tersebut. Seluruh
penghuninya dipindahkan secara baik dan setelah seleasi pemugaran, gedung ini diresmikan oleh
Presiden Soeharto pada tanggal 20 Mei 1974 dengan nama "Gedung Kebangkitan Nasional".

1.2 Rumusan Masalah


1. Keunikan apa s an apa saja yan aja yang dimiliki Museum Keban m Kebangkitan Nasional ?

2. Sebutkan ruang pameran koleksi yang ada di Museum Kebangkitan ?

3. Peristiwa bersejarah apa yang terdapat di Museum Kebangkitan Nasional ?

4. Siapa saja tokoh dalam Kebangkitan Nasional ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui ke ahui keunikan dari Museum Kebangkitan Nasiona
2. Mengetahui ko ahui koleksi yang di yang dimiliki Museum Keb eum Kebangkitan Nasional
3. Mengetahui pe ahui peristiwa bersejarah di Museum Keban m Kebangkitan Nasional
4. M Mengenal tokoh dalam peristiwa Kebangkitan Nasional

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Keunikan yang dimiliki Museum Kebangkitan Nasional
Museum Kebangkitan Kebangkitan Nasional Nasional terbilang terbilang istimewa istimewa
dan unik. Sebagai Sebagai upaya pelibatan pelibatan public untuk memanfaatkan ruang-ruang yang
ada, sejak 2014 Museum Kebangkitan Nasional menyelenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
untuk warga sekitar. Setiap pagi belasan anak usia sekitas tiga tahun bermain dan bernyanyi di
ruangan paling ngan paling belakang. Mereka dibimbing oleh beberapa orang guru.

Museum Kebangkitan Kebangkitan Nasional juga menyediakan Poliklinik, bekerja sama


dengan Puskesmas Kecamatan Senen. mas Kecamatan Senen. Warga sekitar boleh Warga sekitar
boleh memeriksakan kesehatan di sini. di sini. Ruang Poliklinik ada di dekat pos keamanan museum,
tidak jauh dari pintu masuk. Lokasinya berdampingan dengan Ruang Penyajian dan Layanan
berdampingan dengan Ruang Penyajian dan Layanan Edukasi. Bukan hanya itu, Museum
Kebangkitan Nasional menyelenggarakan latihan tari gratis bagi warga yang berminat warga yang
berminat. Kegiatan ini merupakan sumbanga tan ini merupakan sumbangan Yayasan Belantara
Buday n Yayasan Belantara Budaya. Jadi a. Jadi pihak museum tidak mengeluarkan biaya, cuma
menyediakan tempat.

Dalam berbagai berbagai kegiatan kegiatan seperti seperti lomba cerdas tangkas, tangkas,
upacara upacara Harkitnas, Harkitnas, diskusi diskusi museum, museum, diskusi sejarah, dan
pameran tokoh, Museum Kebangkitan Nasional selalu tokoh, Museum Kebangkitan Nasional selalu
mengundan mengundang warga warga sekitar.

Bahkan untuk menyedia untuk menyediakan konsumsi bagi peserta kegiatan, pihak bagi
peserta kegiatan, pihak museum sering kali museum sering kali melibatkan ibu-ibu rumah tangga
dari wilayah melibatkan ibu-ibu rumah tangga dari wilayah sekitar.

2.2 Ruang Pamer koleksi di Museum Kebangkitan


1. Ruang Pengenalan (penataan kembali) Berisi tentang tentang penggambaran penggambaran
masuknya masuknya kedatangan kedatangan bangsa barat di Indonesia, sampai munculnya
perlawanan lokal atau yang masih bersifat kedaerahan.

2. Ruang Awal Pergerakan Nasional Menggambarkan Menggambarkan bangkitnya bangkitnya


pergerakan pergerakan nasional nasional di Indonesia. Ruang Indonesia. Ruang ini menampilkan
antara lain :

a. Peragaan Klas STOVIA


b. Pembelaan HF. Roll
c. Patung Pelajar STOVIA dari berbagai daerah di Indonesia

3. Ruang Kesadaran Nasional

Ruangan Ruangan ini menggambarkan menggambarkan tumbuhnya tumbuhnya kesadaran


kesadaran berbangsa berbangsa dan bernegara bernegara lewat perjuangan R.A. Kartini, Wahidin,
Dewi Sartika, dan sebagainya. Koleksi yang terdapat di ruangan ini antara lain :

1. Meja Kursi makan pelajar STOVIA


2. Peralatan Kedokteran
4. Ruang Pergerakan Nasional

Ruang ini menggambarkan menggambarkan perjalanan perjalanan awal dari jalannya


jalannya pergerakan pergerakan nasional nasional di Indonesia, yang dimulai dengan berdirinya
organisasi Budi Utomo, Indische Partij, Muhammadiyah, dan lain sebagainya. Ruang ini menyajikan
koleksi antara lain:

1. Diorama pertemuan Wahidin, Sutomo dan Suradji


2. Diorama berdirinya Budi Utomo
3. Foto-foto Organisasi Awal Kebangkitan
4. Vandel-vandel
5. Foto-foto organisasi Pemuda

5. Ruang Propaganda Studie Fonds

Menggambarkan Menggambarkan suasana suasana pada saat pertemuan pertemuan


antara Wahidin Wahidin dengan para pelajar pelajar STOVIA, untuk membicarakan tentang keadaan
masyarakat yang pada umumnya sangat tertinggal dalam bidang pendidikan, sehingga muncullah ide
pembentukan Studie Fonds . Koleksi pada ruang ini antara lain :

1. Lukisan perjalanan Dr. Wahidin


2. Patung Dr. Wahidin
3. Patung pelajar STOVIA

6. Ruang Memorial Budi Utomo

Ruang ini yang sebelumnya sebelumnya disebut disebut sebagai sebagai ruang Praktek
Praktek Anatomi, Anatomi, menjadi menjadi tempat paling bersejarah di antara ruang yang lain,
karena di ruang ini Soetomo dengan kawankawannya mendirikan organisasi Budi Utomo pada 20
Mei 1908. Koleksi pada ruang ini antara lain :

1. Lukisan Wahidin Sudirohusodo


2. Kerangka Manusia yang digunakan praktek pelajar STOVIA
3. Kursi Kuliah STOVI
4. Patung dada pendiri Budi Utomo
5. Foto kegiatan pelajar STOVIA
6. Lukisan situasi perkumpulan Budi Utom

7.Ruang Pers

Menggambarkan tentang perjalanan Pers Perjuangan di Indonesia. Koleksinya antara lain :

1. Tokoh Pers
2. Vandel Berbagai macam alat cetak
3. Mesin Tik
4. Tustel
5. Foto-foto
2.3 Peristiwa bersejarah di Gedung Kebangkitan Nasional
1. Akhir tahun 1907: Terjadi pertemuan antara dr. Wahidin Soedirohoesodo dengan R.
Soetomo dan M. Soeradji.
2. 20 Mei 1908: Perkumpulan Budi Utomo didirikan oleh para pelajar STOVIA dibawah
pimpinan R. Soetomo
3. 7 Maret 1915: 7 Maret 1915: Berdirinya 'Tri Koro Dharmo' yang rinya 'Tri Koro Dharmo' yang
kemudian pada an pada tahun 1917 berubah tahun 1917 berubah nama menjadi 'Jong Java'.
4. Tahun 1918: Berdiri 'Jong Ambon' dan 'Jong Minahasa'.
5. 6 April 1973: Gedung Ex-STOVIA mulai dipugar 6 April 1973: Gedung Ex-STOVIA mulai
dipugar oleh Pemda DKI Jakarta. emda DKI Jakarta. 6. 20 Mei 1974: Pemugaran selesai dan
diresmikan oleh Presiden Soeharto menjadi 'Gedung Kebangkitan Nasional'.
6. 27 September 1982: Pengelolaan gedung dialihkan dari Pemda DKI Jakarta ke pemerintah
pusat (dalam hal ini Depdikbud).
7. 12 Desember 1983: Penetapan Gedung Kebangkitan Nasional (Ex-STOVIA) sebagai cagar
budaya.
8. 7 Februari 1984: Dikeluarkan SK Mendikbud No. 030/0/1984 tentang penyelenggaraan
sebuah museum di dalam Gedung Kebangkitan Nasional, dengan nama 'Museum
Kebangkitan Nasional'.
9. 10. September 1992: Seluruh perkantoran swasta dipindahka 1992: Seluruh perkantoran
swasta dipindahkan karena digunakan untuk na digunakan untuk pengembangan museum.
10. 11. 13 Desember 2001: Museum Kebangkitan Nasional bertanggung jawab kepada Menteri
Negara Kebudayaan dan Pariwisata.

2.4 Tokoh dalam Kebangkitan Nasional


1. Wahidin Sudirohusodo

Wahidin Sudirohusodo adalah seorang tokoh pencetus ide lahirnya Budi Utomo 1908.
Beliau lahir pada tanggal 7 Januari 1852 di Mlati, Sleman, Yogyakarta dan wafat pada tanggal 26 Mei
1917 dan dimakamkan di Mlati, Sleman, Yogyakarta. Semasa hidupnya, tahun 1895 bersama rekan-
rekannya bersama rekan-rekannya mendirikan Surat Ka mendirikan Surat Kabar dua bar dua bahasa
(Jawa bahasa (Jawa dan Melayu) dan Melayu) Retno Dumilah Retno Dumilah di Yogyakarta. Dr
Wahidin Sudirohusodo adalah salah satu pelopor pergerakan nasional, pendiri organisasi Boedi
Utomo dan tokoh yang memberi inspirasi terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Gagasan
penting yang mewarnai perjuangan pergerakan nasional adalah memprakarsai organisasi yang sasi
yang bertujuan memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa. Diantara itu, dia juga
mengemukakan gagasan tentang strategi perjuangan kemerdekaan yaitu dengan mencerdaskan
kehidupan masyarakat melalui pendidikan, mengabdikan pengetahuannya pengetahuannya
sebagai sebagai dokter yang memberikan memberikan layanan layanan kesehatan kesehatan secara
gratis kepada masyarakat dan memperluas pendidikan dan pengajaran dan memupuk kesadaran
kebangsaan.

2. Dr. Sutomo

Dokter Sutomo yang semula bernama Subroto kemudian berganti nama menjadi Sutomo
lahir di desa Ngepeh, Jawa Timur, pada tangggal 30 Juli 1888. Pada waktu belajar di Stovia (Sekolah
Dokter) ia sering bertukar pikiran dengan pelajar-p dengan pelajar-pelajar lain tentang lain tentang
penderitaan rakyat akibat penjajahan Belanda. Terkesan oleh saran dr. Wahidin untuk memajukan
pendidikan sebagai jalan untuk membebaskan bangsa dari penjajahan, pada tanggal 20 ggal 20 Mei
1908 para pelajar STOVIA mendirikan Budi pelajar STOVIA mendirikan Budi Utomo, organisasi m
Utomo, organisasi modern pertama yang lahir di Indo odern pertama yang lahir di Indonesia. Ia
nesia. Ia semakin banyak mengetahui kesengsaraan rakyat dan secara langsung dapat membantu
mereka. Sebagai dokter, Sutomo tidak menetapkan tarif. Adakalanya si pasien dibebaskan dari
pembayaran.

Kesempatan memperdalam pengetahuan di negeri Belanda diperoleh dr. Sutomo pada


tahun 1919. Setibanya kembali di tanah air, ia melihat kelemahan yang ada pada Budi Utomo. Pada
tahun 1924 Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club (ISC) yang merupakan wadah bagi kaum
terpelajar terpelajar Indonesia. Indonesia. ISC berhasil berhasil mendirikan mendirikan sekolah
sekolah tenun, bank kredit, kredit, koperasi, koperasi, dan sebagainya. Pada tahun 1931 ISC berganti
nama menjadi Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Di bawah pimpinan Sutomo PBI cepat berkembang.
8

3. Dr. Cipto Mangunkusumo

Setelah lulus dari STOVIA, beliau bekerja sebagai dokter pemerintah kolonial Belanda yang
ditugaskan di Demak. Sikapnya yang tetap kritis melalui berbagai tulisan membuatnya kehilangan
pekerjaan. Cipto Mangunkusumo menyambut baik kehadiran Budi Utomo sebagai bentuk kesadaran
bentuk kesadaran pribumi akan pribumi akan dirinya. Ia dirinya. Ia menginginkan Bud menginginkan
Budi Utomo i Utomo sebagai organisasi sebagai organisasi politik politik yang harus bergerak secara
demokratis dan terbuka bagi semua rakyat Indonesia.

Ia kemudian bertemu Douwes Dekker dan bersama Suwardi Suryaningrat mereka


mendirikan Indische Partij pada tahun 1912. Cipto selanjutnya pindah ke Bandung dan aktif menulis
di harian De Express. Menjelang perayaan 100 tahun kemerdekaan Belanda dan Perancis, Cipto
Mangunkusumo dan Suwardi mendirikan Komite Bumiputera sebagai reaksi atas rencana Belanda
merayakannya di Indonesia.

Pada tahun 1918, Pemerintah Hindia Belanda membentuk Volksraad (Dewan Rakyat). Cipto
Mangunkusumo terpilih sebagai salah satu anggota oleh gubernur jenderal Hindia Belanda mewakili
tokoh yang kritis. Sebagai anggot agai anggota Volksraad, sikap Cipto Mangunkusumo tidak
berubah. berubah. Melihat Melihat kenyataan kenyataan itu, Pemerintah Pemerintah Hindia
Belanda Belanda pada tahun 1920 mengusir mengusir Cipto Mangunkusumo ke luar Jawa. Cipto
kemudian dibuang lagi ke Bandung dan dikenakan tahanan kota. Selama tinggal di Bandung, Cipto
Mangunkusumo kembali membuka praktek dokter dengan bersepeda ke kampung-kampung. Di
Bandung pula Cipto Mangunkusumo bertemu dengan kaum nasionalis yang lebih muda, seperti
Sukarno yang pada tahun 1923 membentuk Algemeene Studie Club. Pada tahun Pada tahun 1927
Algeme 1927 Algemeene Studie Club diubah menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI).

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Setelah mempelajari Museum Nasional Republik Indonesia , kami menemukanhal menarik
yang kami susun dalam kesimpulan.

a. Museum Nasional Republik Indonesia memiliki koleksi yang lengkap, lengkap, berupa
benda-benda pen berupa benda-benda peninggalan sejarah maupun inggalan sejarah
maupun karya sastra. karya sastra.
b. Koleksi yang tersimpan dalam Museum Koleksi yang tersimpan dalam Museum Nasional
Republ Nasional Republik Indonesia ik Indonesia merupakan peninggalan sejarah dari masa
merupakan peninggalan sejarah dari masa pemerintaha pemerintahan Kolonial Belanda n
Kolonial Belanda sampai sekarang
c. Letak Museum Nasional Republik Indonesia yang Letak Museum Nasional Republik
Indonesia yang strategis dan egis dan menarik menarik bagiwisatawan bagiwisatawan untuk
belajar se belajar sejarah.

Anda mungkin juga menyukai